Kategori: Lampung Barat

  • PDI-P Unggul di Lampung Barat, 35 Caleg Terpilih di DPRD Mayoritas Wajah Baru, ini Daftarnya

    PDI-P Unggul di Lampung Barat, 35 Caleg Terpilih di DPRD Mayoritas Wajah Baru, ini Daftarnya

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih menduduki posisi teratas dengan perolehan kursi sebanyak 14 orang anggota legislatif di DPRD Lampung Barat Priode 2024-2029. Dari 35 anggota dewan itu, banyak muncul wajah baru yang menggeser pertahana.

    Setelah PDIP, lalu Partai Demokrat yang memperoleh lika kursi. Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan partai Golongan Karya (Golkar) yang masing masing memperoleh empaf.

    Berdasarkan hasil pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kabupaten Lampung Barat 28 Februari 2023 lalu, berikut 35 nama dari lima dapil yang tersebar di 15 Kecamatan di Lampung Barat.

    Dapil 1 meliputi Kecamatan Lumbok Seminung, Sukau dan Balik Bukit.1

    1. PDI-P – Bambang Dwi Saputra (3.402 Suara)

    2. PKB – Feri Shaputra ( 2.520 Suara)3

    3. Golkar – Syukur (1.575 Suara)

    4. Gerindra – Erwansyah (2.692 Suara)

    5. NasDem – Bambangan Kusmanto (3.833 Suara).

    6. PDI-P – Sumiyati (2.223 Suara).

    7. Demokrat – Heri Gunawan (2.305 Suara)

    8. PKS – Nopiyadi (2.082 Suara).

    9. PAN – Nusirwan (1.852 Suara)

    Dapil 2 meliputi Kecamatan Batu Brak, Belalau dan Batu Ketulis.

    1. PDI-P – Ahmad Ali Akbar (4.149 Suara)

    2. PAN – Herpin (1.512 Suara).

    3. Demokrat – Mawardi (1.418 Suara)

    4. PDI-P – Ismet Liza (2.517)

    5. Golkar – Bahrin Ayun (1.593 Suara)

    Dapil 3 meliputi Kecamatan Sekincau, Way Tenong dan Pagar Dewa.

    1. PDI-P – Sumarmin (3.419 Suara)

    2. Gerindra – Untung (2.999 Suara)

    3. Demokrat – Sutikno (2.265 Suara)

    4. PDI-P – Yogi Mandala Putra (2.250 Suara).

    5. Golkar – Saiful Abadi (2.250 Suara)

    6. PDI-P – Tri Budi Wahyuni (2.031 Suara)

    7. PKB – Jafar Sodiq (2.028 Suara)

    8. PKS – Harun Roni (1.921 Suara)

    Dapil 4 meliputi kecamatan Sumber Jaya, Kebun Tebu dan Gedung Surian

    1. PDI-P – Edi Novial (4.591 Suara)

    2. PDI-P – Af Yogi Amijaya (4.240 Suara)

    3. Demokrat – Juhartono (2.768 Suara)

    4. Golkar – Tomi Ardi (3.514 Suara)

    5. PDI-P – Sri Nurwijayanti (2.861 Suara)

    6. PKS – Rovie Komsen (2.149 Suara)

    7. PDI-P – Prayitno (1.963 Suara)

    Dapil 5 meliputi Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS)

    1. PDI-P – Sarwani (2.950 Suara)

    2. PKB – Doni Kurniawan (3.347 Suara)

    3. PDI-P – Mistiana (2.665 Suara)

    4. Demokrat – Sugeng Hari Kinaryo Adi (2.046 Suara). (Red)

  • Dikunjungi 18 Ekor Gajah Liar Lokasi Wisata Bandar Negeri Suoh Porak Poranda

    Dikunjungi 18 Ekor Gajah Liar Lokasi Wisata Bandar Negeri Suoh Porak Poranda

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Fasilitas kawasan wisata di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, rata denan tanah, usai dikunjungi 18 ekor kawanan gajah liar, pada Sabtu 2 Maret 2024 akhir pekan lalu.

    warga mengumpulkan kayu kayu bangunan yang dirusak gajah

    Informasi dari warga sekitar Wisata Bandar Negeri Suoh, terlihat 18 ekor gajah liar masuk ke lokasi wisata. Warga hanya bisa merekam dari kejauhan. Kawanan gajah merusak seluruh bangunan semi permanen hingga rata dengan tanah. Sejumlah warga membereskan kayu-kayu dari bangunan yang roboh, setelah kawanan gajah itu pergi.

    “Ini adalah wisata top Suoh yang dikelola oleh masyarakat. Semalam kawanan gajah masuk ke kawasan Pekon Gunung Ratu, subuh tadi pas hujan, sekarang kondisinya luluh lantak,” kata warga.

    Kepala SKW III BKSDA Lampung, Joko Susilo membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Benar, itu peristiwanya di hari Sabtu menjelang pagi hari,” katanya, Minggu 3 Maret 2024.

    Menurut Joko, saat ini pihaknya bersama warga telah melakukan penghalauan agar kawanan gajah tersebut tidak kembali masuk ke permukiman. “Sudah dilakukan penghalauan baik dari pihak kami maupun masyarakat. Laporan terakhir sudah kembali lagi ke dalam hutan,” ungkapnya.

    Joko menerangkan, dari laporan masyarakat diperkirakan jumlah gajah ada sebanyak 18 ekor. “Gajah ini kelompok Gajah Jambul, diperkirakan jumlahnya ada 18 ekor,” ungkapnya.

    Joko menambahkan, kelompok gajah ini belum sepenuhnya dipasang GPS Collar. Untuk mengantisipasi terjadinya kembali peristiwa tersebut, BKSDA bersama masyarakat masih melakukan penjagaan guna menghalau kedatangan kawanan gajah. “Sudah ada beberapa yang terpasang, tapi tidak semuanya,” ujarnya. (Red)

  • Kejati Terus Dalami Dugaan Korupsi PEN Rp40 Miliar Dinas PUPR Lambar, Kadis Ansari Sudah Kembalikan Ganti Rugi?

    Kejati Terus Dalami Dugaan Korupsi PEN Rp40 Miliar Dinas PUPR Lambar, Kadis Ansari Sudah Kembalikan Ganti Rugi?

    Bandarlampung, sinarlampung.co Penanganan dugaan perkara korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) masih dalam tahapan permintaan keterangan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lambar. Hal itu terkait dugaan korupsi proyek infrastruktur program anggaran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Dinas PUPR Lampung Barat tahun anggaran 2021 senilai Rp40 miliar yang dilaporkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

    “Itu masih sprint tugas, jadi masih dalam tahap permintaan keterangan. Kejati Lampung bersama Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) sedang mengumpulkan dokumen yang diperlukan untuk pengembangan perkara,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, Rabu, 28 Februari 2023 lalu.

    Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Lampung Barat Ansari enggan memberi tanggapan lebih jauh terkait dugaan kasus korupsi yang kini masih berproses di Kejati Lampung itu. Ansari mengaku pekerjaan di dinasnya telah diperiksa BPK termasuk Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang sudah ditindaklanjuti pihaknya.

    “Tidak ada tanggapan. Pekerjaan tersebut sudah diperiksa BPK pada bulan Maret/April 2023. Dan tuntutan ganti ruginya (TGR) sudah kami tindaklanjuti,” balas Ansari ke wartawan saat dimintai tanggapan soal dugaan kasus korupsi tersebut melalui pesan singkat whatsapp, Senin, 4 Maret 2024.

    Laskar Lampung Desak Kejati dan Polda Lampung Panggil Kadis PUPR Lambar 

    Menyikapi dugaan kasus korupsi PEN 2021 di PUPR Lampung Barat tersebut, Laskar Lampung Indonesia (LLI) ikut berkomentar. Ketua Umum LLI melalui Sekretaris Umum, Panji AB Nugraha mendesak Kejati Lampung dan Polda Lampung untuk memanggil Kepala Dinas PUPR Lampung Barat sesuai instruksi Kejaksaan Agung (Kejagung).

    “Kejagung telah menginstruksikan pemanggilan terhadap Kepala Dinas PUPR Lampung Barat. Maka itu, kami minta Kejati Lampung dan Polda Lampung segera panggil Kadis PUPR Lampung Barat terkait dugaan perkara korupsi dana PEN 2021 tersebut,” tegas Panji.

    Berita Terkait: Rekomendasi Kejagung, Kejati Mulai Garap Laporan Pematank Soal Dugaan Korupsi Anggaran PEN 2021 Hampir Rp40 Miliar di PUPR Lampung Barat

    Diketahui sebelumnya, Kejaksaan agung (Kejagung) telah merekomendasikan Kejati Lampung untuk menindaklanjuti laporan Dewan Pimpinan Pusat Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (DPP Pematank) pada dugaan korupsi di Dinas PUPR Lampung Barat.

    Laporan yang dilayangkan Pematank pada 2022 lalu tertuang dalam nomor laporan 063/LP/Pematank/DPP/IX/2022. Dalam laporan tersebut Pematank juga merinci sembilan proyek tahun anggaran (TA) 2021 yang bersumber dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diduga menjadi ajang bancakan oknum di Dinas PUPR Lambar. (Red/*)

  • DPC HNSI Lampung Barat Gelar Musyawarah Cabang I

    DPC HNSI Lampung Barat Gelar Musyawarah Cabang I

    Lampung Barat, sinarlampung.co – Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Lampung Barat mengadakan Musyawarah Cabang I, di Aula Balai Benih Ikan Sumber Jaya, minggu (25/2/2024) kemarin.

    Salah satu agendanya memilih Ketua untuk menjadi Top Leader manajemen Organisasi Profesi Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan serta Pembudidaya Perikanan Darat di Kabupaten Lampung Barat.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang dipimpin oleh Kusnin selaku Plt. Ketua DPC HNSI Kabupaten Lampung Barat, yang juga terpilih secara aklamasi selaku Ketua Definitif untuk periode 2024 – 2029.

    Ketua DPD HNSI Provinsi Lampung Kusaeri Suwandi, SH., MH., dalam sambutannya sekaligus membuka acara, menyampaikan, bahwa HNSI sebagai organisasi tidak hanya mewadahi Para Pelaku Usaha Perikanan Tangkap.

    “HNSI berkewajiban mengakomodir nelayan termasuk Para Pelaku Budidaya Perikanan Darat, sebagaimana yang banyak dilakukan di beberapa Kabupaten / Kota lainnya yang tidak memiliki Perairan Laut.” Ujar Kusaeri.

    Kusaeri menambahkan, dalam regulasi terkait perikanan sudah jelas, bahwa dalam usaha sektor perikanan tidak mendikotomikan antara perikanan laut dan perikanan darat.

    “Semuanya dibingkai dengan sistem bisnis perikanan, artinya ini penting bagi Para Pelaku Usaha Perikanan bernaung dalam wadah HNSI sebagai lokomotif kolektifitas menuju kesejahteraan Nelayan dan Para Pelaku Usaha Perikanan lainnya, khususnya di Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung.” Imbuh Kusaeri.

    sementara itu, Amir Mahmud Sekcam Sumber Jaya yang mewakili Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengapresiasi dengan adanya HNSI.

    “Jadi fokus DPC HNSI dan Pemerintah mengatasi permasalahan yang sering dihadapi oleh Para Pembudidaya Perikanan diantaranya menjaga kestabilan harga saat panen.” Ujar Amir.

    Termasuk pakan ikan yang ada seyogyanya pakan ikan mandiri yang lebih ekonomis, serta masih minimnya penerapan teknologi budidaya yang baik, tentunya hal ini, butuh wadah organisasi seperti halnya HNSI.

    Dalam kegiatan tersebut, dihadiri pula dari unsur Pemerintahan Peratin atau Desa Way Petai Fahril Amin, dan Para Pimpinan Ranting HNSI 15 Kecamatan Lambar, serta Ketua DPC HNSI Lampung Utara dan Way Kanan serta Para Tokoh Pelaku Usaha Budidaya Perikanan se Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat. (Red)

  • Rekomendasi Kejagung, Kejati Mulai Garap Laporan Pematank Soal Dugaan Korupsi Anggaran PEN 2021 Hampir Rp40 Miliar di PUPR Lampung Barat

    Rekomendasi Kejagung, Kejati Mulai Garap Laporan Pematank Soal Dugaan Korupsi Anggaran PEN 2021 Hampir Rp40 Miliar di PUPR Lampung Barat

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kejagung menginstruksikan Kejaksaan Tinggi Lampung untuk menindaklanjuti Laporan dugaan korupsi dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Barat yang dilaporkan Dewan Pimpinan Pusat Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (DPP PEMATANK) tahun 2022 lalu.

    Sebelumnya Pematank melaporkan Dinas PUPR Lampung Barat Kepada Kejaksaan Agung, dengan nomor laporan 063/LP/Pematank/DPP/lX/2022, dengan merinci delapan proyek tahun anggaran 2021 yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diduga menjadi ajang korupsi.

    Ketua DPP Pematank Suadi Romli membenarkan bahwa DPP Pematank telah melaporkan dugaan korupsi para proyek insprastruktur program anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca wabah covid-19 tahun 2021 dengan Nilai proyek mencapai Rp40 miliar.

    “Benar melalui surat laporan resmi Nomor: 063/LP/Pematank/DPP/lX/2022 telah menyampaikan laporan kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta atas adanya indikasi tindak pidana korupsi pada pelaksaan beberapa proyek yang bersumber dari PEN pasca wabah covid-19 tahun 2021,” kata Suadi Romli.

    Menurut Romli, atas laporan tersebut diatas, Kejaksaan Agung RI telah memberikan respon dan menginstruksikan kepada Kejaksaan Tinggi Lampung untuk dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan 8 proyek dimaksud.

    “Dan kami telah diundang oleh Kejaksaan Tinggi Lampung untuk memberikan keterangan lebih lanjut serta melengkapi dokumen laporan yang telah disampaikan sebelumnya. Termasuk data delapan proyek yang menjadi pokok laporan kami,” katanya.

    Delapn ptoyek PEN yang dilaporkan yaitu:

    1. Nama Lelang : Pengawasan Peningkatan Jalan Ruas 005/Mutar Alam – Gunung Terang HPS : Rp278.498.000 Nama Pemenang : CV. SEMAR MESEM gmbh ,Harga Penawaran : Rp274.978.000

    2. Nama -Lelang : Peningkatan Jalan Ruas 005/Mutar Alam-Gunung Terang, HPS : Rp10.129.999.852 Nama Pemenang : CV.SKETSA Harga Penawaran : Rp9.831.749.000

    3. Nama Lelang : Peningkatan Jalan Ruas 002 / Bungin – Gunung Terang HPS : Rp13.065.999.371 Nama Pemenang : CV. MANUNGGAL SULTHON RAYAHarga Penawaran : Rp12.750.486.000

    4. Nama Lelang : Pekerjaan Peningkatan Jalan Strategis Pekon Gunung Terang–Kampung Kopi – Pekon Rigis Jaya, Air Hitam HPS : Rp2.822.699.829 Nama Pemenang : CV.DWI CIPTA UTAMA Harga Penawaran :Rp2.815.058.000

    5. Nama Lelang : Pengawasan Peningkatan Jalan Ruas 070 / Batu Kebayan – Waspada, Ruas 163 / Way Heni – Sukamarga dan Ruas 160 / Srimulyo – Bandar Agung HPS : Rp363.566.500 Nama Pemenang : CV. PANCA PERSADA Harga Penawaran : Rp359.293.000

    6. Nama Lelang : Peningkatan Jalan Ruas 070 / Batu Kebayan–Waspada HPS : Rp6.860.945.408 Nama Pemenang : CV. PUTRA SARANA KONSTRUKSIHarga Penawaran : Rp6.806.693.000

    7. Nama Lelang : Peningkatan Jalan Ruas 160 / Srimulyo – Bandar Agung HPS : Rp. 1.925.061.684
    Nama Pemenang : CV.HAMBAKUNK Harga Penawaran : Rp.1.918.772.000 (Dinas PUPR Lampung Barat)

    8. Nama Lelang : Pekerjaan Peningkatan Jalan Akses Kawasan Sekolah Kopi, Sumber Jaya HPS: Rp2.822.699.229 Nama Pemenang : CV.TAMAN JAYA INDAH Harga Penawaran : Rp2.810.505.000

    Suadi Romli mengharapkan kepada Tim Pemeriksa Kejaksaan Tinggi Lampung dapat melaksanakan tugasnya secara profesional berdasarkan aturan hukum yang belaku. “Sehingga dugaan adanya penyimpangan dalam penggunaan anggaran yang telah merugikan keuangan negara ini dapat dibuktikan secara jelas,” katanya.

    Belum ada keterangan resmi dari PUPR Lampung Barat terkait dugaan korupsi anggaran PEN tahun 2021 itu. Kepala Dinas PUPR Lampung Barat yang dikonfirmasi wartawan sedang tidak ada ditempat. “Bapak sedang ada kegiatan diluar mas. Bisa buat janji dahulu jika ingin konfirmasi,” kata staf di PUPR Lampung Barat.

    Proyek Pemeliharaan Fiktif Rp4,3 Miliar

    Data lain menyebutkan sejak tahun 2018 hingga 2021, terdapat 166 proyek pemeliharaan jaringan irigasi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat dengan total nilai mencapai Rp4.376.218.200 yang berpotensi fiktif.

    Potensi fiktif dalam kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi tersebut terkuak lantaran realisasi yang dilakukan hanya meliputi pekerjaan galian lumpur, babat rumput dan pemasangan beton tumbuk terhadap sejumlah jaringan irigasi yang tersebar di Kabupaten Lampung Barat.

    Dari penyusuran di lokasi proyek, diketahui jika hampir sebagian besar lokasi jaringan irigasi yang ada di Lampung Barat dalam kondisi terbengkalai dan tidak terawat. “Tidak pernah ada pihak yang melakukan pemeliharaan terhadap jaringan irigasi di Pekon Hantatai ini,” kata warga yang menggarap areal persawahan, di lokasi jaringan irigasi Way Hantatai.

    Bahkan, kata dia, banyak bagian jaringan irigasi Way Hantatai yang tidak berfungsi karena banyak bagian yang mengalami kerusakan dan pengendapan sedimen lumpur, sehingga kerap menyebabkan banjir dan air tidak tersalur secara merata. “Ini banyak yang rusak. Kalo banjir air keuar irigasi,” katanya.

    Hal senada dibenarkan warga penggarap areal persawahan yang ada di jaringan irigasi Way Srimulyo, Kecamatan Bandar Negeri Suoh. “Mana ada perawatan. Puluhan tahun belum ada proyek perawatan di lokasi jaringan irigasi ini. Rumput liarnya sudah setinggi orang dewasa,” katanya.

    Saat dikonfirmasi via ponsel, Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Lampung Barat, I Nyoman Sukerte, mengaku jika dirinya sudah beberapa kali menyelesaikan persoalan pemeliharaan jaringan irigasi tersebut tanpa sepengetahuan kepala dinas.

    Data wartawan menyebutkan pada tahun 2021 lalu, jaringan irigasi Way Srimulyo telah mendapat kucuran dana pemeliharaan sebesar Rp16.000.000 yang seharusnya digunakan untuk pekerjaan galian lumpur, babat rumput dan pemasangan beton tumbuk.

    Dan hal yang sama hampir diseluruh jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Lampung Barat, sehingga kuat dugaan jika anggaran pemeliharaan jaringan irigasi yang setiap tahunnya dikucurkan itu berpotensi fiktif. (Red)

  • Harimau di Suoh Kembali Terkam Warga, Korban Ditemukan Tak Utuh

    Harimau di Suoh Kembali Terkam Warga, Korban Ditemukan Tak Utuh

    Lampung Barat, sinarlampung.co Korban tewas terkaman harimau di Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat kembali bertambah. Setelah Gunarso (47), ada lagi warga Suoh diduga menjadi korban terkaman harimau. Sahri (25), warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantatai ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

    Kapolsek Suoh Iptu Edward Panjaitan mengatakan peristiwa serangan hewan buas itu bermula pada, Rabu, 21 Februari 2024. Korban yang pamit pergi ke kebunnya tak kunjung pulang ke rumah.

    Selanjutnya, sekira pukul 17.00 WIB, dua orang kakak ipar korban melakukan pencariannya. Namun, hingga larut malam keduanya tak mendapati korban.

    “Di kebun korban hanya ditemukan tanki semprot korban yang sudah rusak, sehingga keduanya langsung melapor ke aparatur pekon dan Polsek setempat,” kata Edward.

    Mendapat laporan dari warga, lanjut Edward, pihaknya bersama Resort Kehutanan dan Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh, Mitra WCS, dan warga langsung ke lokasi untuk melakukan pencarian.

    Berita Terkait: Warga Suoh Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Bekas Luka Cakaran dan Gigitan

    Awalnya pencarian dilakukan di sekitar kebun korban saja dikarenakan hujan deras. Pencarian berlanjut setelah hujan reda. Korban akhirnya ditemukan dalam jarak sekitar 300 meter dari kebunnya dalam kondisi mengerikan.

    “Tim gabungan menemukan korban dalam keadaan organ tubuh tidak utuh. Kemudian korban dievakuasi ke UPT Puskesmas Bandar Negeri Souh untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan, korban diduga diterkam harimau,” tambah Edward.

    Menurut Edward kini korban telah diantar ke rumah duka untuk disemayamkan. “Keluarga sudah ikhlas dan menolak untuk autopsi terhadap korban,” tandas Edward. (Red/*)

  • Warga Suoh Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Bekas Luka Cakaran dan Gigitan

    Warga Suoh Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Bekas Luka Cakaran dan Gigitan

    Lampung Barat, sinarlampung.co Seorang pria ditemukan tewas dengan bekas luka gigitan dan cakaran di sekujur tubuhnya. Pria yang diketahui bernama Gunarso (47) itu ditemukan warga di sebuah kebun di Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, pada Kamis, 8 Februari 2024. Diduga Gunarso diterkam harimau.

    Kapolsek Suoh Iptu Edward Panjaitan mengatakan, peristiwa mengenaskan itu berawal saat korban berpamitan ke kebunnya, sekira pukul 08.30 WIB. Tetapi hingga sore Gunarso belum juga pulang ke rumah. Sehingga adiknya berinisiatif menyusul Gunarso yang setahunya pergi ke kebun.

    “Pada jarak sekitar 200 meter dari kebun ditemukan sepeda motor jenis Yamaha Vega R, sepatu, dan golok korban. Karena ketakutan adik korban melaporkan ke aparat pekon dan Polsek Suoh,” ujar Edward, Jumat, 9 Februari 2024.

    Menerima laporan adik korban, aparat Pekon bersama Polsek Souh langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Alhasil, korban ditemukan sekitar pukul 22.30 WIB dengan kondisi yang memprihatinkan.

    “Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan bekas luka cakaran dan gigitan di sekujur tubuhnya akibat diterkam harimau,” ucap Edward.

    Setelah ditemukan, korban selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas terdekat untuk divisum. Atas kejadian tersebut, Edward menghimbau masyarakat agar selalu waspada saat bepergian terutama ke kebun.

    “Selain itu kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan agar melaksanakan patroli gabungan di wilayah-wilayah rawan binatang buas agar tidak ada lagi korban akibat serangan binatang buas tersebut,” pungkas Edward. (Red/*)

  • Oknum Dewan Partai Gerinda Lampung Barat Yang Digerebek Genjot Istri Orang Resmi Tersangka

    Oknum Dewan Partai Gerinda Lampung Barat Yang Digerebek Genjot Istri Orang Resmi Tersangka

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Oknum anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Lampung Barat Suryaddi tetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan perzinaan. Wakil rakyat yang sedang nyaleg lagi itu ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan sang wanita, W, istri pelapor yang memergoki perbuatan perselingkuhan keduanya.

    Baca: Geger Oknum Dewan Partai Gerindra Lampung Barat Digerebek Warga “Genjot” Istri Warga?

    Baca: Pelapor Pertanyakan Kasus Oknum Dewan Partai Gerindra Lampung Barat Yang Digerebek Genjot Istri Warga

    “Iya, benar, kedua pasangan bukan suami istri itu ditetapkan menjadi tersangka. Mereka adalah oknum anggota dewan berinisial S dan pasangan selingkuhannya berinisial W,” kata Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Juherdi Sumandi, kepada wartawan, Senin 5 Februari 2024.

    Menurut Juhendri, status tersangka itu ditetapkan setelah penyidik melakukan gelar perkara dengan alat bukti yang cukup. Keduanya dijerat Pasal 284 tentang perzinaan dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara. “Status tersangka ditetapkan melalui kami gelar perkara dan adanya alat bukti yang cukup,” ujarnya.

    Meski berstatus tersangka, kedua pelaku perselingkuhan Suryadi dan W belum dilakukan penahanan oleh penyidik dengan atas alasan tertentu dan pertimbangan. “Ancaman pidana 9 bulan tersebut membuat keduanya tidak dapat dilakukan penahanan. Namun jika putusan pengadilan harus masuk kurungan maka tetap dilaksanakan,” ujarnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, oknum Anggota DPRD Lampung Barat itu digerebek warga saat tengah berduaan dengan wanita yang bukan istrinya. Peristiwa ini terjadi pada Selasa 2 Januari 2024, di Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat. (Red)

  • HNSI Lampung Barat Menuju Ketahanan Pangan Perikanan Budidaya

    HNSI Lampung Barat Menuju Ketahanan Pangan Perikanan Budidaya

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD HNSI) Provinsi Lampung Kusaeri Suwandi melakukan serah terima SK Plt kepada Kusnin selaku Ketua Sementara DPC HNSI Lampung Barat, kamis (1/2/2024), di sekretariat DPD HNSI Lampung.

    Penyerahan SK disaksikan oleh perwakilan kepengurusan DPD HNSI Lampung diantaranya Edwar Gustavoni dan Sahroji serta Nasir dari DPC HNSI Bandar Lampung.

    “Melalui serah terima SK Plt ini, segera HNSI Lampung Barat harus bisa menjadi motor penggerak terkait pelaksanaan program ketahanan pangan yang ada, khususnya di Kabupaten Lampung Barat di sektor perikanan budidaya, tentunya dengan harus siap bersinergis dengan semua pihak, terutama Pemerintah Daerah yang ada.” Ungkap Kusaeri Suwandi.

    Sementara Kusnin yang menerima mandat tersebut, mengaku siap menjalankan amanah sebagai Plt Ketua DPC HNSI Lampung Barat sebaik-baiknya.

    Diketahui bersamaan dengan kegiatan yang ada, Ketua DPC HNSI Lampung Selatan Shobri, didamping jajaran kepengurusannya menyerahkan Pakta integritas dan pernyataan bergabungnya DPC HNSI Lampung Selatan dibawah Kepemimpinan Ketua DPD HNSI Provinsi Lampung Kusaeri Suwandi.

    “Alhamdulillah telah diterima dengan baik, bahkan mengajak kepada yang lainnya bergabung, dibawah kepemimpinan DPD HNSI Provinsi Lampung yang legal dan sah secara hukum.” Pungkas Kusaeri Suwandi. (Red)

  • Jalan Lintas Liwa-Krui Sempat Lumpuh Kini Bisa Dilalui

    Jalan Lintas Liwa-Krui Sempat Lumpuh Kini Bisa Dilalui

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Longsor pasca hujan deras menutup sebagian jalan lintas Krui-Krui Kabupaten Pesisir Barat. Material longsor di KM 17 mengakibatkan kemacetan parah yang menghubungkan Pesisir Barat-Lampung Barat, sejak Selasa 30 Januari 2024. Kini sudah bisa dilintasi, Kamis 1 Februari 2024.

    Jalan longsor dan truk terguling picu macet total di Jalur Liwa-Krui.

    Arus lalulintas di jalan nasional lintas barat Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung menuju Liwa Kabupaten Lampung Barat, kembali normal. “Saat ini jalan lintas itu sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dan kendaraan besar,” kata Kasat Lantas Polres Pesisir Barat Iptu Rudy Apriansyah Unyi.

    Rudy Apriansyah Unyi mengatakan arus lalulintas di jalan lintas barat Krui-Liwa kembali normal dan sudah bisa dilalui kendaraan. Pihaknya sempat mengalihkan arus lalu lintas guna mengurai kemacetan di jalan lintas Kru-Liwa. “Polres Pesisir Barat telah mengalihkan arus Krui-Liwa karena macet akibat tanah longsor,” katanya.

    Sementara Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu David Pulner menambahkan meski arus lalulintas sudah normal, namun pihaknya masih tetap berjaga di lokasi longsor guna mengurai kemacetan. “Pihak kepolisian masih berjaga di lokasi guna memastikan arus lalulintas berjalan lancar, saat ini kami masih memberlakukan buka tutup jalur lintas Liwa-Krui begitupun sebaliknya,” kata dia.

    Sebelumnya sisa material longsor yang menimbun sebagian badan jalan lintas Liwa Kabupaten Lampung Barat-Krui Kabupaten Pesisir Barat mengakibatkan kemacetan parah di wilayah tersebut.

    Kemacetan parah itu diakibatkan adanya sebuah truk fuso yang terjebak di sisa material longsor, sehingga jalan tersebut tidak bisa dilewati. “Pada kilometer 17 jalan lintas Liwa-Krui untuk saat ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dan kendaraan besar, karena ada truk fuso terperosok,” katanya.

    Kasat Lantas meminta seluruh pengendara yang melintasi jalan tersebut agar lebih berhati-hati. “Kami mengimbau pengendara agar berhati-hati jika ingin bepergian menuju Pesisir Barat ataupun sebaliknya . Tunggu akses jalan benar-benar bisa dilalui agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. (Red)