Kategori: Lampung Selatan

  • Kecelakaan di Jalinsum Kalianda Satu Meninggal

    Kecelakaan di Jalinsum Kalianda Satu Meninggal

    Lampung Selatan (SL) – Pada hari Minggu tanggal 15 April 2018 pukul 15.00 WIB di Jalan Lintas Sumatera Kalianda didepan Kantor DPC Golkar Lampung Selatan telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor Honda Beat (Nopol tidak ada) yang dikemudikan oleh Sdr Agus warga Lingkungan Sukajadi Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda dengan Ran Fuso BE 9011 FH yang sedang parkir dipinggir jalan lintas Sumatera.

    Kronologis kejadian :

    1. Pukul 14.30 WIB ran Fuso BE 9011 FH yang dikemudikan Sdr. Dian Efendi warga Rt 001/001 Purwo Asri Metro Utara yang bertujuan ke Tangerang membawa jagung berhenti untuk beristirahat dipinggir jalan Lintas Sumatera Kalianda didepan Kantor DPC Golkar Lamsel, kemudian Sdr. Dian Efendi istirahat dan makan ditrotoar jalan.
    2. Pukul 14.55 WIB Sdr. Agus warga Lingkungan Sukajadi Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda pulang dari bekerja di Perumnas Hartono Kalianda menuju ke rumahnya dengan kecepatan tinggi
    3. Pukul 15.00 WIB Sesampainya di Jalan Lintas Sumatera Kalianda  depan Kantor DPC Golkar Lamsel hendak meleqati Ran Fuso BE 9011 FH yang sedang parkir dipinggir jalan lintas Sumatera, namun dari arah yang berlawanan datang mobil sehingga Sdr Agus tidak bisa melewati Ran Fuso BE 9011 FH yang sedang parkir dipinggir jalan lintas Sumatera sehingga motor Honda Beat (Nopol tidak ada) yang dikemudikan oleh Sdr Agus tidak bisa dikendalikan dan masuk ke kolong sebelah kanan Ran Fuso BE 9011 FH yang sedang parkir dipinggir jalan lintas Sumatera.

    Akibat kejadian tersebut :
    1. Korban jiwa : Sdr. Agus meninggal dunia ditempat dengan luka kepala dan tangan kanan patah
    2. Materiil : 1 unit sepeda motor Honda Beat tanpa Nopol rusak berat.

    Akibat kejadian tersebut sempat membuat macet jalan lintas Sumatera Kalianda, namun kemudian piket Kodim 0421/LS membantu mengatur lalu lintas.

    Setelah korban dapat dikeluarkan dari kolong Fuso kemudian dibawa ke RSU Bob Bazar Kalianda dan motor Honda Beat serta sopir Fuso diamankan ke Polres Lamsel.

    Saat ini lalu lintas Jl Lintas Sumatera sudah berjalan lancar dan normal.

  • Pemkab Lamsel Diminta Perhatikan Jalan Rusak

    Pemkab Lamsel Diminta Perhatikan Jalan Rusak

    Ruas Jalan Rusak di di Jalan RA Basid Lampung Selatan, Minggu (1/4/18) (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Selatan (SL) – Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Selatan khususnya yang sering melintas di Jalan RA Basid meminta Pemkab segera memperbaiki jalan yang kini rusak parah. Jalan tersebut dinilai bisa membahayakan bagi pengguna kendaraan.

    “Kerusakan jalan sudah cukup parah, saat kemarau berdebu dan ketika hujan becek serta banyak kubangan karena banyak lubang tergenang air. Pengguna kendaraan harus berhati-hati melewati jalan ini,” kata Agung S, warga Jatiagung, Lampung Selatan, Ahad (1/4).

    Menurut dia, jalan tersebut sempat diperbaiki pada era Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza menjelang akhir jabatannya. Namun hingga kini setelah berganti bupati belum ada sentuhan perbaikan apa pun.

    Karena itu, ia pun meminta pemkab setempat melalui Bupati Zainudin Hasan untuk turun langsung melihat dan sekaligus memerintahkan pihak terkait segera memperbaikinya. Jalan tersebut merupakan akses utama warga dari Lampung Selatan ke Kota Bandarlampung melalui Jalan RA Basid ke Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Untung Suropati (Bandarlampung).

    Warga lainnya, Supardi mengatakan, seluruh warga di daerah tersebut yang ingin ke luar seperti menuju Kota Bandarlampung atau lainnya harus melewati jalan itu. “Itu jalan akses utama kami. Kondisi jalan rusak ini sangat mengganggu. Kami memang bekerja di Kota Bandarlampung, tetapi tinggal di Lampung Selatan karena berbatasan dengan Bandarlampung. Kami pun membayar PBB dan lainnya ya ke Lampung Selatan,” kata dia pula.

    Menurut dia, selain kualitas pengerjaan jalan itu dinilai kurang baik, juga sering kendaraan bermuatan berat melintas di sana. Kondisi itu mempercepat dan memperparah tingkat kerusakannya. “Pemkab Lampung Selatan harus segera memperbaiki jalan ini. Setelah itu dipasang portal agar kendaraan berat tidak melintas di sana,” kata dia lagi.

    Kondisi di jalan itu, sejak memasuki wilayah Lampung Selatan usai dari Kota Bandarlampung (di perbatasan) kondisi jalan beraspal terlihat berlubang pada beberapa titik. Beberapa meter ke depan, tepatnya di areal persawahan kondisi kerusakan kian parah. Banyak lubang bahkan seperti kubangan. Pengendara baik pengguna sepeda motor maupun mobil harus berhati-hati memilih jalan agar tidak terperosok di dalam kubangan maupun ke selokan. (rep/nt)

  • Banyak Titik Proyek JTTS  Bakauheni -Terbanggi Besar Bermasalah

    Banyak Titik Proyek JTTS Bakauheni -Terbanggi Besar Bermasalah

    Lampusng Selatan (SL) – Hal tersebut diungkapkan Dirlantas Polda Lampung, Kombes Pol Kemas Abdul Yamin saat melakukan peninjauan di JTTS Lampung ruas tol Pelabuhan Bakauheni – Bakauheni Utara, Kamis (12/04).

    Menurut Yamin, pihaknya akan melakukan peninjauan terlebih dahulu dibeberapa titik yang memang menjadi kendala tersebut menjelang Operasi Ketupat 2018.

    “Ada beberapa titik, salah satunya Sidomulyo, kemudian ada dibeberapa titik lagi, ini yang akan saya survei dulu kesana, seperti apa yang dimaksud menjadi kendala tersebut, sejauh itu bisa direkayasa, akhirnya nanti tidak akan begitu menjadi kendala,” kata Yamin.

    Pada saat Operasi Krakatau 2018 digelar, pihaknya mengharapkan kerjasama dengan para pengemudi saat berada di beberapa titik yang memang harus menunggu antrian.

    “Dimohonkan kerjasama dengan para pengemudi di titik-titik yang perlu masuk ke kantung-kantung parkir untuk mengurangi beban antrian ya kita harapkan demikian, sehingga pada saat Operasi Ketupat digelar, masyarakat lancar petugaspun dapat melaksanakan tugas dengan baik,” lanjutnya.

    Pihaknya memprediksi, volume kendaraan yang melintasi JTTS Bakauheni – Terbanggi Besar jelang Lebaran nanti akan terjadi peningkatan, karena masyarakat melihat ada kemudahan dan kelancaraan menggunakan jalan tol.

    “Apabila suatu tol sudah beroperasi, masyarakat melihat ada kemudahan dan kelancaran disana, sehingga masyarakat yang awalnya menggunakan moda transportasi lainnya, tidak menutup kemungkinan ingin mengetahui kenyamanan lewat darat saat berlebaran,” pungkasnya. (est/nt)

  • Pemprov Lampung Dorong JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Bisa Dilalui Saat Mudik Lebaran 2018

    Pemprov Lampung Dorong JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Bisa Dilalui Saat Mudik Lebaran 2018

    Lampung Selatan (SL) – Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno melakukan peninjauan lapangan ke Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, di Jati Agung, Lampung Selatan, Kamis (12/4/2018). Peninjauan itu dalam rangka mempercepat pembangunan JTTS agar bisa dilalui masyarakat saat mudik lebaran. “Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mendorong pembanguan JTTS agar dapat beroperasi saat mudik lebaran 2018 mendatang,” uajr Didik.

    Didik menjelaskan Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Polda Lampung terus melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan sengketa lahan yang selama ini menjadi kendala. Penyelesaian yang dilakukan dengan cara damai. “Ke depan target tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Bakauheni sepanjang 141 kilometer dapat difungsikan sebelum lebaran pada bulan Juni 2018, di mana sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meresmikan Ruas tol sembilan kilometer seksi 1 dari Pelabuhan-IC (inter change) Bakauheni dan lima kilometer seksi 5 dari IC Lematang-IC Kota Baru. Tol ini merupakan bagian dari 140,9 KM Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar,” ujarnya.

    Lebih lanjut Pjs. Gubernur mengimbau pihak management untuk mempercepat penyelesaan JTTS. Kesulitan apapun yang dihadapi di lapangan agar segera di laporkan kepada Pemprov Lampung dan akan dicarikan solusinya. “Sebelum bulan puasa rencananya Pemerintah Provinsi dan Polda Lampung akan kembali meninjau persiapan jalan tol menjelang mudik lebaran 2018,” ujarnya.

    Sementara itu, Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi rutin selama 2 bulan agar JTTS dapat dilalui saat lebaran. Sedangkan Perwakilan PT. Hutama Karya (Persero) Slamet Sudrajat yang merupakan Pimpro Tol Paket 1 dan 2 menyampaikan bahwa KM 0 sampai KM 80 JTTS Ruas Bakauheni-Kotabaru diupayakan rampung saat mudik lebaran. Sejak mulai beroperasi 22 Januari 2018 lalu GT. Bakauheni Selatan sampai bulan Maret 2018 sebanyak 259.233 kendaraan telah melewati JTTS. (Humas Prov)

  • Mobil Minibus Meledak di Lamsel 1 Tewas 5 Luka

    Mobil Minibus Meledak di Lamsel 1 Tewas 5 Luka

    Lampung Selatan (SL) – Kebakaran menimpa sebuah mobil minibus Suzuki Carry Futura nopol BE 2745 di Dusun Kupang Curup Desa Tanjungratu Katibung Lampung Selatan, sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (9/4).

    Akibatnya, satu bocah balita berumur lima tahun tewas dan lima penumpang lainnya terluka. Kasat Lantas Polres Lamsel AKP Reza Khomeini kepada radarlampung.co.id mengatakan, korban tewas Ridho (5) warga RT 01 Desa Sumberagung Waysulan, Lamsel. Sedangkan lima korban lainnya mengalami luka-luka. Yakni Ahmad Efendi (40) warga Waysulan (pemilik kendaraan/pengemudi) mengalami luka luka bakar pada wajah dan tangan saat ini dirawat di Klinik Bidan Ratika Desa Pamulihan Waysulan. Lalu, Keni (35) istri dari Ahmad Efendi Sumberagung kecamatan Waysulan selamat tidak mengalami luka.

    Para korban luka diantaranya anak-anak dirawat di Klinik Bidan Ratika, Katibung, Lamsel, Senin (9/4). Yaitu, Fiki (10) anak dari Ahmad Efendi, mengalami luka bakar pada wajah, tangan, kaki, lalu Herman (10) mengalami luka bakar pada wajah, tangan dan kaki. Selanjutnya, Pujianto (40) mengalami luka pada wajah, tangan dan kaki. Ketiganya warga Sumberagung.

    Menurut Reza, minibus mobil Carry berjalan dari arah desa Talang Waysulan ke arah Candipuro membawa 5 orang penumpang. Pada saat sampai turunan dusun Kupang Curup desa Tanjungratu, kecamatan Katibung, kendaraan tiba-tiba meledak dan terbakar. Empat orang berhasil keluar dari mobil, dibantu salah satu warga bernama Kariman di lokasi tersebut.

    Naas, mobil justru terus meluncur ke sawah tak terkendali dan kembali meledak. Saat itu, korban Ridho tak sempat keluar hingga akhirnya meninggal dunia. Warga dan penumpang berusaha memadamkan api. “Untuk korban meninggal dunia dibawa ke Puskesmas Tanjungagung, Katibung dan yang luka dibawa ke klinik terdekat,” tandasnya.

  • Cegah DBD Relawan Ridho Fogging di Jatimulyo

    Relawan Ridho semprot fogging.

    Lampung Selatan (SL)-Tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Gubernur Lampung Nomor urut 1, Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, melakukan pengasapan (fogging) untuk memberantas jentik nyamuk dan mencegah penyakt demam berdarah dengue (DBD) di desa Mojoagung, Kecamatan Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu (8/4/2018).

    Para relawan Ridho – Bachtiar tergerak hatinya untuki melakukan pengasapan karena prihatin wabah DBD di kampung itu yang menyebabkan delapan warga sakit.

    Muhammad Khairi, ketua tim Relawan Kita Ridho, mengatakan para relawan tidak ingin bibit nyamuk berkembang biak dan wabah DBD menyebar luas, bahkan merenggut nyawa warga.

    “Tim relawan Kita Ridho mengambil inisiatif melakukan fogging di permukiman penduduk. Fogging Ini merupakan inisiatif tim relawan Ridho, untuk mencegah Nyamuk deman berdarah berkembang biak,” katanya.

    Menurut Khairiakhir-akhir kasus DBD mulai marak di Mojoagung. Bahkan sudah delapan warga terserang wabah DBD.

    “Ada sekitar enam orang dirawat di rumah sakit, dan dua dirawat di rumah terkena DBD ini,” katanya.

    Meskipun sudah ada warga yang menjadi korban DBD, dinas kesehatan maupun kepala petugas kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat tidak melakukan fogging. Padahal masyarakat disini bersama aparatur desa sudah mengajukan fogging.

    Fogging  kami lakukan karena aduan dari masyarakat yang meminta agar melakukan fogging untuk mencegah mewabahnya DBD tersebut. Ini karena di wilayah tersebut sudah ada kasus DBD menimpa warga setempat,” kata dia (ril/nt)

  • Sapi Mati Mendadak Di Lampung Selatan

    Sapi Mati Mendadak Di Lampung Selatan

    ilustrasi peternakan sapi

    Lampung Selatan (SL) – Se-ekor sapi ternak milik warga Dusun Talangulu, Desa Talangbaru, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan. Matinya sapi itu menambah daftar sapi mati mendadak sejak Januari  2018 lalu. Tercatat selama empat bulan sudah enam ekor sapi mati mendadak.

    Banyaknya hewan ternak sapi yang mati, membuat masyarakat peternak Sapi di wilayah Sidomulyo cemas. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan akibat kurang perawatan.”Kami khawatir sapi terserang penyakit atau wabah,” kata Parman (40) Ketua RT di Dusun Talangulu, Minggu (8/4/2018).

    Banyaknya hewan ternak sapi yang mati, kata dia, sudah dilaporkan ke dinas/instansi terkait untuk di tindaklanjuti. Masyarakat peternak sapi mengaku sudah merawat sapi peliharaannya secara cukup baik. Sapi ditempatkan di kandang serta makanan diberikan setiap hari. “Sudah kami laporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan. Perawatan sudah cukup baik, kalau sapi keracunan pasti terlihat tanda mulutnya berbusa,” ujarnya.

    Kepala Desa Talangbaru, Ahmadi mengatakan sudah mendapatkan laporan dari warganya mengenai kematian sapi secara mendadak. “Kematian sapi terakhir kali beberapa hari yang lalu. Kami harap dinas atau instansi terkait bisa menindaklanjuti kecemasan warga,” kata dia.

    Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kecamatan Sidomulyo Yoyok Ari Sarata menjelaskan hewan ternak milik warga setempat mati karena kurang paham teknis pemeliharaan sapi.

    “Kematian sapi bukan di sebabkan virus dan wabah. Kemungkinan sapi yang mati itu diberi makan dari rumput yang berasal dari rawa dan langsung diberikan ke hewan ternak. Akhirnya sapi sakit perut dan mengalami kembung akut berujung kepada kematian,” ujarnya.

    Berdasarkan laporan staffnya, kematian sapi itu tidak di sebabkan virus atau wabah. Sapi yang mati karena virus atau wabah sebelumnya alami kejang-kejang dan berkeringat. “Gejala-gejala seperti itu tidak ditemukan,” ujarnya (lp/nt/*)

  • Apekraf Jalankan Program Ekonomi Kreatif Ridho-Bakhtiar

    Ridho Kembangkan Program Ekonomi Kreatif di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Minggu (8/4/2018)

    Jatiagung (SL) – Agustina ibunda Gubernur Lampung (non Aktif) Muhammad Ridho Ficardo mengapresiasi hasil karya kelompok masyarakat di desa Margo Mulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, Minggu (8/4/2018).

    Hal ini di sampaikan istri Fauzi Toha (ayahanda Ridho) saat berkunjung di pameran ekonomi kreatif warga desa, yang digagas oleh asosiasi pegiat ekonomi kreatif (Apekraf), di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

    “Betapa hebatnya, ibu-ibu di desa ini. Bisa menghasilkan kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. Saya pun kalau disuruh merajut seperti ini tidak bisa,” kata dia.

    Menurut Agustina, anaknya sangat senang jika masyarakat yang bisa menghasilkan kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi. Dengan begitu, masyarakat bisa mandiri dan dapat menambah penghasilan keluarga

    “Ini yang disebut dengan ekonomi kemasyrakatan, dengan adanya kerajinan tangan ini, ibu rumah tangga bisa menambah pengahasilan bapaknya yang bertani,” ujarnya.

    Agustina, berharap jika masyarakat mempercayakan anaknya untuk memimpin Lampung kembali, Apekraf bisa menjembatani masyarakat Margomulyo dengan M. Ridho Ficardo untuk pembinaan lebih lanjut. Agar industri kreatif krajinan tangan ini bisa lebih dikembangkan lagi.

    “Karena anak saya konsen dibidang pariwisata, saya berharap kerajinan ibu rumah tangga disini bisa dilirik oleh wisatawan yang berkunjung ke Lampung,” katanya.

    Sementara itu ketua Apekraf Jatiagung, Sunarko mengatakan ada 21 kelompok ekonomi masyarakat dibawah binaannya. Dia berkomintmen untuk membantu agar Ridho-Bachtiar dapat melajutkan memimpin Lampung.

    “Kita mendukung, agar Ridho kembali memimpin Lampung kembali. Dengan harapan cita-cita masyarakat disini menjadi kampung pariwisata dapat terwujud,” ujar dia.

    Sebagai ketua Apekraf Jati Agung Sunarko mengaku siap untuk menjembatani kelompok ekonomi masyarakat kecamatan ini dengan Ridho-Bahctiar.

    “Memang misi Apekraf ini sejalan dengan misi Ridho-Bachtiar mendorong dan meningkatkan ekonomi kreatif warga desa,” ujarnya.

    Dalam pameran ekonomi kreatif warga desa yang digagas oleh Apekraf ini, masyarakat Kecamatan Jati Agung menampilkan beragam kerajinan tangan dari masing-masing kelompok. Seperti minuman jahe, kebaya sulam usus, kerajinan tempat air meneral dan asbak dari batok, tiwul dari singkong, penghias ruangan dari akar jati.

  • Dinas Kehutanan Provinsi Lampung “Mandul”

    Dinas Kehutanan Provinsi Lampung “Mandul”

    Lampung Selatan (SL) – Dinas Kehutanan Provinsi Lampung wajib turun gunung melakukan perbaikan lingkungan yang rusak di Gunung Rajabasa. Hal itu disampaikannya, Bupati Lampung Selatan, DR. H. Zainudin Hasan, saat memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Kalianda, Kamis (4/5) sore.

    Menurut Zainudin, banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kalianda, salah satunya disebabkan oleh ulah manusia yang melakukan penggundulan hutan, dan membuat Gunung Rajabasa menjadi kritis.

    “Dulu kebijakannya hutan ada di kabupaten, sekarang diambil Provinsi. Semestinya Dinas Kehutanan Provinsi ini turun, datang ke kita, nanti sama-sama kita naik Gunung Rajabasa untuk melihatnya. Kalau tanggungjawab ini ada di kabupeten, tentu saya sudah bergerak naik kesana,” kata Zainudin.

    Menurut Zainuddin, sebagai kepala daerah mengingatkan kewenangan Dinas Kehutan Lampung. “Jadi, saya menegur Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, agar memperhatikan Gunung Rajabasa yang sudah dalam keadaan kritis,” katanua.

    Bupati juga berharap, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan Kementerian terkait dapat segera melakukan kegiatan konservasi, termasuk memperbaiki hutan Gunung Rajabasa yang rusak.

    “Tetapi kalau provinsi tidak turun, maka saya akan buka pengumuman di seluruh desa yang mau jadi relawan untuk kumpul bersama-sama. Dalam waktu secepatnya kita akan naik untuk menanam pohon damar, pohon durian, nanti bisa ditandai pohonnya siapa yang tanam, begitu besar jangan ditebang tetapi hasilnya bisa dimanfatakan,” katanya..(dna/rls)

  • PWI Kecam Pengusiran Wartawan

    PWI Kecam Pengusiran Wartawan

    Wakil Ketua PWI Lampung Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan, Juniardi (Foto/Dok/Nik)

    Lampung Selatan (SL) – Kabar pengusiran yang dialami wartawan online etalaseinfo.com atas nama Sabda Fajar yang dilakukan oleh Kepala ATR-BPN Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad Aminullah menuai kecaman dari PWI melalui Wakil Ketua PWI Lampung Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan, Juniardi. Menurut Juniardi, di era keterbukaan informasi sekarang ini seharusnya tidak ada lagi seperti kejadian tersebut. Apalagi dalam kegiatan diranah badan publik.

    “Kenapa malah pihak BPN yang mengusir. Ini sangat disayangkan,” tegasnya.

    Apalagi menurut Juniardi, kasus pertanahan ini erat kaitannya dengan masyarakat banyak. Di situ ada peran wartawan sebagai kontrol sosial. Mengingat dalam UU pers disebutkan pihak yang menghalangi tugas jurnalistik bisa dipidana dua tahun penjara denda Rp500 juta.

    “Yang perlu diingat BPN adalah institusi pelayanan publik dan bukan institusi kepentingan pribadi atau sekelompok orang,” ujarnya.

    Dia menegaskan, apa yang dilakukan Pejabat BPN itu telah mengahalang-halangi kerja kerja pers dan melanggar UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pokok Pers dan UU Nomor 14 tahun tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

    Lebih jauh dirinya mengatakan, harus diketahui kerja pers memiliki stantar dan batasan peliputan serta kode etik pada saat menjalankan tugas.

    “Wartawan punya standar kerja pada saat peliputan. Yang tidak bisa diliput dan mengambil gambar seperti rapat pembahasan tentang keamanan negara, keamanan presiden saat melakukan kunjungan kerja, peradilan anak, rapat internal penyidik, sidang asusila serta menyangkut dengan rahasia negara. Kalau hanya pengambilan dokumen oleh penyidik apa lagi pertemuan masyarakat dengan pejabat publik jelas keliru jika dibatasi,” tutupnya.

    Diketahui, Kepala Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ahmad Aminullah Lampung Selatan, diduga melakukan tindakan arogansi dengan mengusir salah seorang wartawan Etalaseinfo.com (Sabda Fajar) dari Ruang Kerja Kepala ATR/BPN setempat, Rabu (04/04) sekitar pukul 14.30 WIB.

    Perlakuan tersebut dialamainya saat hendak proses peliputan puluhan warga Lamsel yang mendatangi Kantor BPN Lamsel, karena mereka merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

    Menurut Sabda Fajar, saat itu dirinya melakukan peliputan sudah berdasarkan kode etik. Terlebih ia menggunakan seragam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Namun nampaknya hal tersebut, tak di indahkan oleh Kepala BPN dan tetap melakukan pengusiran, dengan alasan tidak berkoordinasi dengan pihak BPN.

    “Ya menurut saya, saya meliput sudah berdasarkan kode etik, namun tetap dilarang dan diusir. Sementara saya disitu hanya ingin turut serta meliput terkait tuntutan warga tentang lamanya proses pembuatan sertifikat Tanah dan saya di undang lngsung oleh warga bersama wartawan lainnya,” Tutur Sabda.

    Lebih jauh Sabda mengatakan, ia sangat menyayangkan atas kejadian ini, menurutnya sebagai pejabat publik tidak perlu melakukan tindakan arogansi semacam itu. Mungkin bisa dengan menggunakan cara yang baik dan persuasif, apabila tidak berkenan untuk diliput.

    “Saya sangat menyesalkan atas tindakan arogansi seperti ini, tidak semestinya seorang pejabat publik begitu, seharusnya bisa persusif atau dengan etika yang baik. Atas peristiwa ini, saya sudah berkonsultasi dengan ketua PWI Lamsel serta sudah saya serahkan sepenuhnya terkait permasalahan ini,” Jelas Sabda. (*)