Kategori: Lampung Selatan

  • Oknum Sat Pol PP Pukul Mahasiswa Saat Demo Di Lamsel

    Oknum Sat Pol PP Pukul Mahasiswa Saat Demo Di Lamsel

    Mahasiswa Demo Dipukul Sat POL PP Lapor Polisi

    Lampung Selatan (SL) – Front Revormasi Mahasiswa (FRM) melaporkan Sat Pol PP ke Polres Lampung Selatan (Lamsel) pasca kericuhan yang terjadi saat aksi masa didepan Kantor DPRD Lamsel, Kamis (1/3/18) sekitar pukul 16.00 wib.

    Akibat kericuhan itu, sejumlah mahasiswa mengalami tindak kekerasan oleh oknum Pol-PP Lamsel.

    Mereka mulai diperiksa sekitar pukul 16.30 wib di ruang SPKT, Polres Lamsel. Sebagai korban yakni Arif Setiawan (20), kemudian sebagai saksi-saksi yakni Sekretaris LMND Lamsel, Dedi Manda Putera dan Ketua PMII Lamsel Muhitul Ulum.

    Dalam laporannya, mahasiswa melaporkan terkait tindak pemukulan yang dilakukan oleh oknum Pol-PP yang berjaga saat aksi masa berlangsung.

    Sebagai buktinya, mereka menyerahkan video saat kericuhan tersebut berlangsung. Dalam video itu, nampak oknum anggota Pol-PP diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap massa aksi.

    Korlap FRM, Muhitul Ulum mengungkapkan, setelah melaporkan insiden kekerasan ini ke Polres Lamsel, pihaknya bakal menunggu tindak lanjutnya sesuai dengan proses hukum.

    “Apabila ditemukan langkah atau alternatif lain sebagai jalan keluar dari permasalahan ini, contohnya mediasi, catatannya yakni pihak Pol-PP meminta maaf secara terbuka dan menyatakan tidak akan mengulanginya lagi,” katanya usai melapor di depan ruang SPKT Polres Lamsel, petang tadi.

    Sementara, Ketua KP EK-LMND STAI YASBA Kalianda, Arif Muazam menegaskan, pihaknya bakal terus melakukan dorongan agar supaya laporan tersebut ditindaklanjuti.

    “Salah satu langkahnya, kami bakal gelar aksi massa kembali minggu depan. Selain sebagai penolakkan terhadap UU MD3, juga sebagai dorongan agar kasus kekerasan terhadap massa aksi ini ditindaklanjuti,” tegas Azam, sapaan akrabnya.

  • Hujan Deras Rendam Ratusan Hektar Sawah Di Lamsel

    Hujan Deras Rendam Ratusan Hektar Sawah Di Lamsel

    Lahan Pertanian Yang Terendam Hujan Di Lamsel (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Selatan (SL)-Hujan yang cukup tinggi, menguyur wilayah Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, mulai Minggu (25/2/2018) malam hingga Senin (26/2/2018) pagi, mengakibatkan merendam ratusan hektar (Ha) areal pertanian (sawah) serta menggenangi halaman rumah warga, dan membuat longsornya tanah pada bangunan jembatan, serta akses jalan terendam.

    Berdasarkan data yang di dapat suarapedia.com, Kecamatan Palas yang mengalami banjir akibat hujan yang terjadi adalah, Desa Bandan Hurip, mengalami banjir merendam ratusan hektar (Ha) sawah, dengan kondisi sebagian besar sudah ditanam padi, umur padi baru 7 sampai 15 hari dan sebagian kecil belum ditanam padi.

    Desa Pulau Jaya, banjir merendam puluhan Ha sawah (Kurang lebih 50 Ha) dengan kondisi sebagian yang sudah ditanam padi dan sebagian belum ditanam padi. Desa Sukamulya, mengalami kerusakan pada jembatan akibat gerusan arus air hujan, sehingga membuat tanah longsor. Desa Pulau Tengah, banjir merendam puluhan Ha areal Pesawahan dengan kondisi sebagian sudah ditanam padi, dengan umur tanaman padi baru berusia rata-rata 1 minggu tanam, dan sebagian belum di tanam padi, banjir juga menggenangi area halaman rumah warga yang letaknya di pinggir sawah, dengan ketinggian air sekitar 20 CM.

    Desa Mekar Mulya, banjir merendam ratusan hektar (Ha) areal pesawahan, dengan kondisi sebagian sudah tanam padi, umur padi baru 1 minggu, dan sebagian belum ditanam padi. Desa Palas Jaya, banjir merendam puluhan hektar areal pesawahan, dengan kondisi sebagian sudah ada yang tanam, dan sebagian belum di tanam padi. Desa Palas Pasemah, banjir merendam puluhan hektar areal pesawahan dengan kondisi sebagian sudah ditanami padi, umur padi baru 1 minggu berjalan, dan sebagian areal sawah belum di tanam padi.

    Dan Desa Tanjung Jaya, banjir juga merendam puluhan hektar areal pesawahan dengan kondisi sebagian sudah tanami padi, dan sebagian belum ditanami padi. Sedangkan akses jalan yang menghubungkan dari Desa Bumi asih, dan Bumi restu terendam, namun jalan tersebut masih bisa dilalui.

    Akibat banjir karena curah hujan yang mengguyur di wilayah Kecamatan Palas, para petani mengalami kerugian gagal tanam padi, namun mayortas para petani masuk menjadi anggota AUTP (Asuransi usaha tani padi) sehingga kerugiaan yang dialami petani akan mendapat bantuan dari pihak asuransi, namun melalui beberapa kriteria, sebab aturan bagi petani yang mendapat bantuan setelah tanaman padi berusia 30 hari (satu bulan). Bagi petani yang telah menanam padi rata-rata baru berumur satu minggu, apabila banjir tidak mengalami penyurutan, pada areal sawah, tanaman padi milik petani dibawah 1 minggu setelah tanam,  diperkirakan, akan mengalami Puso (Gagal tanam).

    Sementara salah satu petani Into (49) asal Desa Pulau Tenggah yang di hubungi melalui via telpon, dirinya sangat berharap mendapatkan bantuan benih padi dari dinas yang terkait.

    “Harapan saya, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, agar bisa membantu masalah yang ada di petani. Apalagi, para petani yang sudah menanam padi, kalau dua sampai empat hari tidak surut sawahnya, dipastikan bibit yang siap tanam akan gagal ditanam. Saya sangat berharap mendapatkan bantuan bibit padi,” katanya. (Spd/nt)

  • Pemerintah Lamsel Sediakan Transportasi Gratis Tahun 2018 Mendatang

    Pemerintah Lamsel Sediakan Transportasi Gratis Tahun 2018 Mendatang

    Ilustrasi Angkutan Pelajar Sekolah (Foto/Dok/Google)

    Lampung Selatan (SL)-Pemerintah Kabupaten Lamsel mulai tahun 2018 ini menyediakan alat transportaai gratis. Transportaai gratis ini disediakan Khusus melayani kebutuhan masyrakat dan pelajar pada rute rute yang telah di tentukan.

    Tercatat ada 11 Unit kendaraan yang telah disiapkan pemerintah Kabupaten Lamsel untuk melayani masyarakat dan para pelajar. Kendaranan tersebut dibeli Pemkab Lamsel sebanyak 8 unit, dan 3 Unit lainya dibantu melalui CSR dari salah satu perusahaan di Kabupaten Lamsel.

    Kepala Dinas perhubungan pemkab Lamsel ditemui di ruamg kerjanya, Senin (26/2/2018) mengatakan, untuk sementara rute yang dilalui kendaraan gratis ini meliputi , rute Kecamatan Palas Kalianda, Sidomulyo Kalianda, Dalam Kota Kalianda, kecamatan Natar, serta Jati Agung.

    Selain melayani masyarakat terang Badruzzaman, kendaraan Gratis ini lebih diutamakan untuk pelajar, mengingat tingginya angka kecelakaan pelajar akibat penggunaan sepeda motor dalam bersekolah akhir-akhir ini. Karena memang usia para pelajar masih belum diperbolehkan untuk mengendarai kendaran bermotor.

    Badruzzaman menjelaskan, jika angkutan gratis ini berlaku setiap hari kecuali hari Minggu. Dimulai dari jam 6.00 untuk keberangkatan dan pukul 12.30 untuk kepulangan.

    ” Untuk sementara ini kita baru melayani dua trip perjalanan, rutenya menyesuaikan dari masing-masing trayek, yang telah ditentukan,” ujarnya.

    Badruzzaman memastkan tidak ada pungutan bagi penumpang yang mengunakan fasilitas kendaraan gratis ini.

    ” Sopir nya kita siapkan dari anggota sat Pol PP pemkab Lamsel yang sebelumnya telah kita lakukan pembinaan, kenapa dari POL PP agar lebih gampang dalam melakukan pengontrolan,” tutup Badruzzaman.

  • Proyek Jalan Rp2 Miliar Lebih Asal Jadi Baru Tiga Bulan Sudah Hancur

    Proyek Jalan Rp2 Miliar Lebih Asal Jadi Baru Tiga Bulan Sudah Hancur

    Kondisi jalan yang dibangun November 2017 lalu kini rusak berat

    Lampung Selatan (SL) – Proyek pembangunan peningkatan ruang Jalan Purwodadi – Banjarsari, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, senilai Rp2 Milliar, masa kontrak kerja 50 hari kalender, November 2017 lalu, diduga dikerjakan “asal jadi”. Kondisi jalan iti kini dalam kondisi rusak berat dan sulit dilalui kendaraan.

    Menanggapi informasi terkait, Pihak DPRD akan segera menggelar hearing dengan Dinas PU setempat. Berdasarkan data informasi yang di himpun wartawan dilangsir lampungsai.com, Sabtu 24 Februari 2018, menyebutkan bahwa proyek Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan tersebut, kondisinya rusak parah, aspal retak-retak dan mengelupas, menggumpal layaknya lumpur di jalan becek, sehingga badan jalan sulit untuk dilintasi.

    Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Akbar Gemilang dari fraksi Golkar, meminta Dinas PU dan rekanan bertanggung jawab. Pihaknya, menyayangkan adanya kondisi jalan yang baru selesai dikerjaan 3 bulan lalu sudah rusak parah. Meskipun kegiatan itu, masih fase atau tahap pemeliharaan, akan tetapi apakah mungkin dana pemeliharaan cukup memperbaiki kondisi jalan yang layaknya di bangun baru (pembenahan total).

    “Kondisi jalan itu sudah seperti bubur aspal, padahal baru 3 bulan selesai di kerjakan. Sangat di sayangkan, kegiatan proyek ini menelan anggaran Rp2 Milliar, hanya bertahan 3 bulan,” kata Akbar, saat di hubungi melalui via telephone.

    Akbar melanyatakan pihak Dinas terkait harus bisa lebih selektif, dalam memilih rekanan kerja, agar proyek yang menghabiskan dana Milliaran tidak sia-sia. Masalah ini, pihaknya akan melakukan hearing dengan Dinas Pekerjaan Umum.

    “Mengenai masalah ini, jangan sampai terjadi lagi di tahun 2018. Kita akan segera lakukan hearing dengan Dinas PU. Untuk penindakan, kita serahkan kepada Inspektorat dan BPK, yang memiliki kapastias auditorial,” katanya.

    Perlu di ketahui bahwa, kata Akbar, bahwa setiap pekerjaan pembangunan, Insfrastruktur khususnya, sudah melalui tahapan atau proses yang cukup matang, dari perencanaan hingga penentuan nilai kegiatan proyek sesuai penghitungan pihak konsultan perencana dan tim teknis Dinas PU.

    Dan, dalam pelaksaan ada konsultan pengawas yang mengawasi pelaksanaan kegiatan. Jika pelaksanaan tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai RAB nya, tidak akan hasil finishing kegiatan itu di terima atau dikatakan layak atau disebut FHO, bahkan tidak akan terjadi serah terima kegiatan yang umumnya di sebut PHO. (lpr/nt/jun)

  • Sejumlah Pengendara Keluhkan Jalan Berlubang Di Lampung Selatan

    Sejumlah Pengendara Keluhkan Jalan Berlubang Di Lampung Selatan

    Jalan Penuh Kubangan

    Lampung Selatan (SL)-Sejumlah pengendara  dan pengguna jalan RA Basyid di Desa Pajar Baru Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, Lampung mengeluh.

    Maklum saja, jalan provinsi yang menjadi penghubung antara kota itu hancur bak kubangan kerbau.

    Pantauan JP-News.id, jalan penghubung kota Bandarlampung, Lamsel dan Kota Metro itu kian hancur lantaran proyek tol Trans Sumatra yang tengah dibangun.

    Pengendara bermotor bernama Roni prihatin jalan yang sering dilewatinya saat pulang kerja hancur.

    Pemuda berusia 38 tahun itu berharap pemerintah bisa segera memperbaikinya agar pengendara bisa nyaman.

    “Makin hari jalan ini semakin hancur mas, saya bawa mobil aja tidak nyaman apa lagi pengendara roda dua,” kata dia.

    Jika tidak ingin lewat sini, masih kata Roni, akan memakan waktu yang lebih lama dan cukup jauh.

    “Ya mau gak mau saya lewat sini, karena jalan ini merupakan jalan pintas untuk ke kota metro, apa lagi jika jalan ini halus ke Metro itu hanya 25 menit.” ujarnya.

    Hal senanda dikatakan Agung (32) Warga Desa Fajar baru, Kecamatan Jati Agung Lamsel, jika dimusim penghujan jalan RA Basyid seperti bubur, dan di musim panas berdebu.

    ” Saat musim penghujan jalan di depan rumah saya ini becak kaya bubur, untuk di musim panas debunya banyak, ya ini sih resiko punya rumah di pinggir jalan yang rusak, ” sesalnya.

    Masih kata Agung, terkadang pengunana jalan khususnya pengendara motor itu harus exkstra hati-hati untuk melintasi jalan tersebut.

    ” Sering ada yang jatoh dari motor mas, dimusim hujan jalankan jadi licin jadi harus memilih  jalan,” tuturnya.

    Lanjutnya, untuk perbaikan jalan RA Basyid diperkirakan baru  sekali perbaikan, itupun terkesan asal jadi lantaran baru beberapa bulan jalan tersebut sudah rusak kembali.

    ” Dulu pernah ada perbaikan jalan, akan tetapi belum ada satu tahun sudah rusak, apa lagi sekarang adanya proyek Tol, tambah parah rusaknya,” jelasnya. (nt/jpn/*)

  • Sat Lantas Res Lamsel Bagi-bagi “Tas Sekolah”

    Sat Lantas Res Lamsel Bagi-bagi “Tas Sekolah”

    Sat-Lantas Lamsel Saat Bagikan Tas Sekolah, Jum’at( 23/02/18)

    Lampung Selatan (SL)-23/02/1 (jum’at) Sebagai Wujud Nyata sat lantas res lamsel ‘peduli’terhadap Generasi penerus bangsa,Khususnya Anak anak TK & SD di seputaran kota kalianda

    Hari ini,Melaksanakan Giat “Polisi Sahabat Anak” dirangkaikan Bagi bagi ‘tas sekolah’ bagi anak TK & SD sekaligus sbg apresiasi kpd orangtua anak tsb yg telah menanamkan budaya tertib berlalu lintas.

    Sat-Lantas Lamsel Saat Bagikan Tas Sekolah, Jum’at( 23/02/18)

    Kami ucapkan terima kasih kpd seluruh pihak baik pihak Sekolah,orang tua dan Seluruh masyarakat kalianda yg senantiasa mendukung tertib berlalu lintas..

    Selain itu sbg implementasi tahun keselamatan berLalulintas dan tentunya dengan program ini mampu menekan angka laka lantas bagi pengendara yg kami temukan di jalan raya membawa anak,lengkap menggunakan Helm SNI dan kelengkapan administrasi lainya.

    Kegiatan ini akan terus kita laksanakan secara continue & Bertahap..Semata mata utk Generasi penerus bangsa yg kelak akan tumbuh menjadi harapan bangsa RI. (Kst lntas)

  • Lantas Lamsel Ungkap Kendaraan Hasil Ketokan Indikasi Bodong

    Lantas Lamsel Ungkap Kendaraan Hasil Ketokan Indikasi Bodong

    Ilustrasi (Foto/Dok/Google)

    Lampung Selatan (SL)-Sabtu /24 Feb/2018 pkl 12.00 Wib

    Untuk ke 5 kalinya sat lantas lamsel ungkap Ran yg mencoba ‘Melegalkan kendaraanya’ di mata hukum,Pemohon dg Inisial “P” Mencoba mengelabui petugas samsat hanya dg kecurigaan dan diskresi kepolisian maupun instinct tajam,hsil cek fisik yg hampir sama dg pabrikan berhasil kita amankan dan tentunya guna dikembangkan kpd pihak sat reskrim

    “Rekan rekan ini untuk ke 5 kalinya dlm kurun waktu semenjak pemutihan berlangsung,dan kami dr sat lantas polres lamsel menghimbau bagi masyarakat yg ingin Membeli bahkan Memastikan Kendaraan ini ‘Legal’ ato tidak dimata hukum maupun keabsahanya,Silahkan Mendatangi samsat Kalianda Kami berikan pelayanan GRATIS tanpa dipungut biaya.(rls )

  • Petani Lampung Selatan Butuh Kepastian Distribusi Pupuk

    Petani Lampung Selatan Butuh Kepastian Distribusi Pupuk

    Ilustrasi Petani Saat Memberi Pupuk (Foto/Dok/Google)

    Lampung Selatan (SL)-Sabtu, (22/02/18) Petani di Karang Anyar, Jati Agung Lampung Selatan berharap pemimpin yang terpilih dalam Pilgub Lampung 2018 bisa membantu petani kecil di sawah tadah hujan agar lebih produktif.

    Ilik , petani desa Pal Putih menyatakan hal tersebut saat berdialog bersama dengan Arinal Djunaidi, calon Gubernur Lampung nomor urut tiga.

    “Kita berharap Pak Arinal dan mbak Nunik bisa memimpin Lampung. Ingat juga masalah pertanian seperti terjaminnya distribusi kebutuhan pupuk, juga bibit yang dibutuhkan petani,” kata Ilik.

    Arinal Djunaidi bersama Chusnunia Chalim calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut tiga di beberapa kesempatan dialog bersama petani menyatakan komitmen untuk bisa membuat kebijakan yang menguntungkan bagi petani Lampung.

    Lampung sebagai lumbung pangan nasional, harus bisa menjadi rujukan kebijakan tata kelola pertanian yang bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat.

    “Saya komitmen, jaminan kelancaran distribusi pupuk bagi petani kita kuatkan. Jangan lagi ada pupuk palsu beredar, tidak boleh itu,” kata Arinal Djunaidi.

    Pasangan nomor urut tiga sendiri telah menyiapkan Kartu Petani Berjaya untuk memastikan ketersediaan pupuk, juga bibit agar pertanian Lampung lebih baik lagi ke depan. Melalui sistem yang diterapkan dalam Kartu Petani Berjaya ini, petani Lampung bisa mengakses aneka kebutuhan pertanian, bisa mendapatkan jaminan kredit untuk membeli hewan ternak seperti ayam, bebek juga kambing.

    “Kita sudah siapkan Kartu Petani Berjaya. Petani Lampung harus terjamin kebutuhan pupuk, benih untuk pertanian produktif,” kata Arinal Djunaidi. (Rls)

  • Inklusi Keuangan Ratu Maxima Kunjungi Lampung Selatan

    Inklusi Keuangan Ratu Maxima Kunjungi Lampung Selatan

    Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda mengunjungi Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin, 12 Februari 2018. Kunjungan Ratu Maxima dalam rangka kunjungan kerja sebagai Spesialis Khusus untuk Inklusi Keuangan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNSGSA).

    Lampung Selatan (SL)-Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda mengunjungi Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin, 12 Februari 2018. Kunjungan Ratu Maxima dalam rangka kunjungan kerja sebagai Spesialis Khusus untuk Inklusi Keuangan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNSGSA).

    Ratu Maxima bersama staf kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia dan rombongan tiba di Desa Negalsari, Kecamatan Katibung Lampung Selatan, Lampung, Senin (12/2), sekitar pukul 9.30 WIB.

    Rombongan Ratu Maxima mengunjungi rumah petani di desa tersebut yang mendapatkan layanan keuangan dan produk rantai nilai keuangan.

    Ratu Maxima sebelum melakukan perbincangan dengan petani, sempat melihat-lihat ternak sapi milik Agus petani setempat. Maxima antusias bertanya kepada dua orang petani untuk berbicara mengenai peningkatan hasil panen dengan cara memperbaiki traktat melalui layanan keuangan dan produk – rantai nilai keuangan.

    Dalam tanya jawab dengan petani, Ratu Maxima juga didampingi perusahaan sosial Indonesia, Vasham, yang mendukung pengembangan petani kecil dengan memberikan pinjaman, memberikan saran untuk menjalankan bisnis dan membantu menegosiasikan harga yang wajar.

    Ratu Maxima dalam kesempatan itu menanyakan tentang manfaat pinjaman modal, usaha yang dijalankan petani serta masalah yang dihadapi para petani. Agus, petani setempat mengaku senang mendapatkan bantuan pinjaman modal ternak sapi serta usaha tani lainnya.
    “Saya terbantu dengan pengembangan usaha seperti ternak sapi dan bidang pertanian lainnya mengingat jika meminjam ke bank urusannya terlalu ribet dan lokasinya juga terlalu jauh dari desa tempat tinggal,” katanya.

    Ia mengaku tidak memiliki rekening bank karena alasan seperti di atas sehingga perusahaan Vasham memberikan bantuan permodalan. Untuk pencairan dana lanjutnya, cukup ke toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti Indomaret. “Di toko itu lebih nyaman dan dekat,” katanya.

    Ia di hadapan Ratu Maxima juga berkeinginan memiliki kendaraan pengangkut barang hasil komoditas agar saat panen bisa langsung di jual ke perusahaan. Namun menurutnya, harga kendaraannya cukup mahal sehingga petani kecil seperti dirinya belum mampu untuk membelinya.

    Ratu Máxima melakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 11 sampai 13 Februari 2018 dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keuangan Inklusif untuk Pembangunan. Dia akan melihat kemajuan strategi nasional untuk inklusi keuangan Indonesia, diluncurkan pada 2016, untuk mempromosikan akses terhadap layanan keuangan seperti bank atau rekening tabungan, pinjaman, asuransi dan pensiun.

    Salah satu tujuan pemerintah adalah 75 persen penduduk dewasa akan memiliki rekening bank pada akhir tahun 2019. Menurut Bank Dunia, akses ke layanan keuangan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Ratu Maxima terakhir mengunjungi Indonesia dalam peran PBB pada Agustus 2016. (rep/nt/*)

  • Pembangunan Jalan Sukadamai Arah Metro Seumur Jagung

    Pembangunan Jalan Sukadamai Arah Metro Seumur Jagung

    Bandarlampung (SL) -Pengguna jalan Provinsi Lampung, tepatnya di Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, mempertanyakan pembangunan infrastruktur di wilayah mereka. Pasalnya, baru tiga bulan perbaikan, namun jalan tersebut kembali rusak

    Davit warga Bandarlampung, yang keseharianya mengantar isterinya untuk bekerja di Kota Metro melewati jalur Jati Agung (Lampung Selatan) – Metro Kibang (Lampung Timur), pada Jumat (26/01/2018) mengaku kecewa, lantaran proyek jalan provinsi yang baru dikerjakan bulan Oktober 2017 lalu, namun kondisinya kembali rusak.

    Bukan hanya masyarakat Desa Sukadamai, lantaran jalan milik Pemprov Lampung yang dilintasi 4 wilayah kabupaten/kota itu meliputi Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, dan Lampung Selatan hingga Kota Bandarlampung.

    “Gimana ini kok kualitas jalan ditempat kami sangat buruk. Baru 3 bulan namun kondisi jalan kembali rusak, masyarakat merasa sangat dikecewakan,” ucap Reni, warga Jati Agung.

    Heri, warga Sukadamai, membenarkan jalan yang dibangun diwilayah mereka hanya seumur jagung. “Kaya pohon jagung mas, tiga bulan panen. Ini tiga blan hancur lagi. Yang kami dengan waktu jalan provinsi, yang bangun kontraktor Bandarlampung, ini kerjaan Pemprov Lampungbang, ” katanya. (*/jun)