Kategori: Lampung Selatan

  • Pelayanan Publik di Lampung Selatan Jalan Ditempat

    Pelayanan Publik di Lampung Selatan Jalan Ditempat

    Keluhan-Masyarakat-Terkait-Birokrasi-Pelayanan-Publik

    Lampung Selatan (SL) -Pelayanan publik versi Ombudsman perwakilan Lampung untuk Lampung Selatan masuk zona kuning (sedang). Standar pelayanan publik yang ada di Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan itu untuk kali ketiga kalinya tanpa peningkatan.

    Hal itu berdasarkan penilaian Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung ketiga kalinya melakukan penilaian terhadap tingkat kepatuhannya masih berada di zona kuning (sedang) atau stagnan.

    Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf, mengatakan penilaian terhadap Lamsel yang dilakukan Ombudsman masih di tahap kepatuhan akan standar pelayanan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

    “Sebetulnya tidak sulit, karena yang kita nilai ini baru standar pelayanan belum kepada kualitas dari pada pelayanan. Ini sudah 3 kali dinilai sejak tahun 2015 tapi belum juga hijau (tingkat kepatuhan tinggi). Maka dari itu kami dorong betul untuk segera dilakukan perbaikan,” kata Nur Rakhman, Minggu (14/1/2018) lalu

    Adapun hasil penilaian dari Ombudsman, Pemkab Lamsel mendapat nilai rata-rata 59, 95 yang termasuk dalam kategori tingkat kepatuhan sedang atau “Zona Kuning”. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 58 produk layanan dari 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada pertengahan 2017 lalu.

    Nur Rakhman menambahkan, terkait penilaian yang dilakukan oleh Ombudsman, menurutnya ada tidak adanya penilaian Ombudsman di dalam UU Pelayanan Publik, pemerintah daerah wajib menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan yang ada. “Artinya, sudah menjadi keharusan untuk menerapkannya,” katanya. (nt/*)

  • Satu Lagi Napi Aksi 411 Dikirim Ke LP Kalianda

    Satu Lagi Napi Aksi 411 Dikirim Ke LP Kalianda

    Lapas Kalianda. (Foto/dok/net/lampost)

    Lampung Selatan (SL) -Satu dari sembilan orang yang menjadi terpidana teroris Aksi 411 dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan Kalianda Lampung Selatan. Tercatat sudah dua orang dikirim ke Lapas Kalianda, setelah di vonis majelis hakim di Jakarta.

    “Hingga saat ini sudah dua narapidana teroris di lapas kami,” kata Kalapas Muchlis Adjie.

    Menurut Muchlis, Narapidana teroris yang terkait dengan Aksi 411 tersebut memperoleh hukuman 5 tahun penjara yakni sampai Tahun 2021. “Hukumannya diputuskan Pengadilan Negeri  Jakarta Timur pada 20 September 2017,” katanya.

    Untuk sementara, mereka menempatkan terpidana teroris tersebut di sel dekat penjagaan. “Yang baru datang pada Kamis 11 Januari ini masih sangat tertutup, sedangkan yang satunya terpidana teroris yang lama sudah mulai sosialisasi dan terbuka dengan lingkungan di Lapas,” ucapnya.

    Sementara DAS, yang menjadi terpidana teroris itu menceritakan sebelum ke Lapas Kalianda, mereka ditahan di Markas Brimob. Mereka ditangkap dengan tuduhan membuat kerusuhan pada Aksi 411, meski menurutnya saat itu mereka sedang mengantar sejumlah habib berangkat ke Suriah. (nt/*)

  • Sispala Kalianda Peringati Hari Gerakan Satu Juta Pohon

    Sispala Kalianda Peringati Hari Gerakan Satu Juta Pohon

    Sispala SMA Maarif Kalianda tanam sejuta pohon

    Lampung Selatan (SL)-Siswa Pecinta Alam Lingkar Generasi Hijau (SISPALA LGH) SMA Ma’arif 1 Sukatani Kalianda Lampung Selatan, memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon Internasional dengan Pembibitan dan menanam Pohon di Sekolah SMA Ma’arif 1 Sukatani Kalianda Lampung selatan.

    Pelaksanaan Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian SISPALA LGH SMAM SAKA, atas ketidakseimbangan Lingkungan Hidup di Lampung terutama Lingkungan Sekolah.

    Atas ketidakseimbangan ini sangat dirasakan ketika kemarau Lingkungan sekolah itu kekurangan Air dan juga merasakan udara panas. Melihat kondisi ini kami akan selalu memanfaatkan momentum hari yang berkaitan dengan lingkungan hidup untuk menanam.

    Penanaman secara berkelanjutan juga dilakulan, kami dari Gerakan Sispala LGH SMAM SAKA, akan melakukan Sosialisasi kedesa desa untuk melakukan Penghijauan di desa.

    Fahrul Ulum, S. Pd.I., M.Pd. Kepala Sekolah SMA MAARIF 1 Sukatani Kalianda Lampung Selatan, pada Rabu (10-01-2018), menyampaikan bahwa pentingnya menanam di sekitar kita, karena untuk mencegah perubahan Iklim, “Artinya Lingkungan yang tidak seimbang saat ini. Kita bisa juga lihat di sekolah-sekolah dan juga desa desa sudah sangat sedikit ruang hijaunya, ” katanya.

    Untuk itu, kegiatan ini bisa di lakukan serentak oleh sekolah lain dan mengajak semuanya untuk menyelamatkan lingkungan. “Pohon yang tanam ini memiliki banyak manfaat bagi manusia dan juga mahluk hidup lainnya,” katanya.

    Ketua SISPALA LGH SMAM SAKA, Lilis Kurniasih, menyampaikan bahwa setiap tanggal 10 Januari, Masyarakat yang ada di dunia memperingati “Hari Sejuta Pohon Internasional. Kami dari organisasi Ektrakukikuler Sispala LGH, melaksanakan kegiatan Pembibitan dan penanaman bibit Duren, Mangga dan Ketapang, hal ini dalam rangka memperingati hari sejuta pohon,” katanya. Didampingi .Pembina Sispala LGH SMAM SAKA, Hermansyah, S.Pd.I

    Penyelenggara kegiatan ini dilaksanakan oleh SISPALA LGH SMAM SAKA, dengan melibatkan Perwakilan Perguruan Silat TTKKDH SMAM SAKA, Wanacala Lampung dan KPH XIII Gunung Rajabasa, Way Sekampung, Batu Serampok.

    Penyelenggaraan kegiatan ini bisa juga menjadi bagian dari penyelamatan bumi yang saat ini mengalami kegersangan. Penanaman ini di hadiri kurang lebih 35 orang Siswa dan Tamu Undangan, yang berharap kegiatan yang perdana ini menjadi kegiatan awal dan akan di laksakan terus menerus. (rls/*)

  • Lagi PT San Xiong Stell Indonesia “Telan” Korban

    Lagi PT San Xiong Stell Indonesia “Telan” Korban

    Akhmal, karyawan PT San Xiong Stell, dibawa ke RS

    Bandarlampung (SL)-Lagi, satu karyawan PT. San Xiong Stell Indonesia, Lampung Selatan, mengalami kecelakaan kerja. Khirul Anam, karyawan bagian peleburan besi, harus dilarikan ke RS Imanuel, karena jatuh pingsan akibat, tungku meledak, dan pecahan besi mengenai bagian dagunya.

    Informasi yang diterimasinarlampung.com, menyebutkan kecelakaan kerja terjadi tangga 11 Desember 2017 pada pukul 9.50 Wib, pekerja atas nama Kharul Anam bekerja pada shift 1 siang pada bagian peleburan besi.

    Menurut keterangan rekan-rekan kerja korban, kejadian bermula, saat korban memasukan besi dan pipa yang kecil-kecil ke tungku. Setelah itu, korban menunggu turunnya bahan tersebut menjadi cairan dan berdiri di depan blower dan akan memasukan bahan lagi. Tiba-tiba tungku meledak dan pecahan besi mengenai dagu korban, dan korban langsung jatuh tak sadarkan diri.

    Korban langsung dibawa ke RS. Imanuel Bandar Lampung menggunakan mobil perusahaan dan hingga kini masih mendapatkan perawatan intensif di RS. Imanuel Bandar Lampung.

    Informasi dari karyawan PT. San Xiong Steel menyebutkan selama terpasangnya blower di PT. San Xiong, para karyawan dan pekerja tidak merasa nyaman melakukan pekerjaan. Hal itu dikarnakan asap hasil pembakaran tidak keluar dari pabrik dan mengakibatkan banyak pekerja PT. San Xiong yang nyaris tidak sadarkan diri, sakit hingga muntah-muntah, bahkan bisa berakibat fatal pada penyakit yang lain, seperti paru-paru, hingga menyebabkan kematian.

    Demikian kronologi kecelakaan kerja ini dibuat berdasarkan kejadian dan informasi dari rekan-rekan korban pada saat kejadian berlangsung dan disertai bukti foto-foto korban terlampir. (rls/nt)

  • Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota DPRD Fraksi PAN Lampung Selatan, tidur pulas saat paripurna. (Foto/dok/net)

    Lampung Selatan (SL)-Oknum anggota DPRD Lampung Selatan, Farksi Partai Amanat Nasional (PAN), Bejo Susanto, tidur saat sidang paripurna. Tidak terima fotonya terekam dan  terpublish wartawan, Bejo Susanto, diduga ancam wartawan.

    Bejo yang duduk di kursi barisan depan  itu tidur pulas, dan terekam Vidio wartawan, saat sidang paripurna, pengesahan Raperda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), dan tersiar ke publik melalui media online.

    Namun, ancaman Bejo itu tidak disampaikan langsung kepada wartawan yang mempublis berita dan foto Bejo, yang tidur pulas itu. melalui melalui wartawan lain yang mencoba melakukan konfirmasi terkait hal itu.

    Ancaman Bejo itu diduga untuk wartawan online hanggumpost.com, Ujang Irawan. Pada acara pengukuhan kontingen Lampung Selatan, di Lapangan Tennis Indoor Kalianda, Rabu (22/11/2017), Bejo Susanto disinggung perihal fotonya tertidur yang beredar di media oleh Dirsah (wartawan Kupas Tuntas,).

    Mendengar ucapan Dirsah,  soal Bejo Susanto yang tidur pulas saat paripurna, sontak Bejo geram.”Saya ini Ketua Tapak Suci Lampung Selatan, kalau anak buah saya tahu bisa dicariin dia (wartawan,red) itu,” kata Bejo Susanto, kepada Dirsah, yang kemudian menceritakan hal itu kepada wartawan lainnya.

    Menurut Dirsah, Bejo Susanto yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Lamsel itu, sempat berkata dengan nada tinggi, ketika ditanyai terkait foto yang beredar dirinya sedang tertidur lelap saat digelar sidang paripurna tersebut.

    “Dia langsung ngomong begitu, dengan nada tinggi sambil berkata, kenapa foto itu dipublikasikan. Saya ini ketua (pencak silat) Tapak Suci, kalau kawan-kawan tau dicariin orang itu nanti ,” ujarnya tanpa menyebutkan apa maksud dan tujuan mencari Ujang Irawan.

    Bejo Susanto yang ditemui wartawan  di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, apa maksud ucapan ancaman yang ditunjukan pada wartawan, tidak dapat menjelaskan dan malah menyalahkan wartawan Kupas Tuntas, Dirsah.” Itu kan hanya penyampaian orang saja. Saya minta maaf dan jangan persoalan ini dibesar-besarkan,” katanya. (Sra/nt/jun)

  • DAK Lampung Selatan 2018 Turun Jadi Rp323 Miliar

    DAK Lampung Selatan 2018 Turun Jadi Rp323 Miliar

    Sekda Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL)-Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) pada tahun 2018 hilang Rp73 miliar. Tahun lalu DAK Lampung Selatan Rp400 Miliar, dan tahun 2018 hanya Rp323 miliar.

    Dalam bersama DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Lampung Selatan, diruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Kamis (16/11/17).Sekretaris Daerah, Fredy Sukirman mengatakan Sebelumnya pada Tahun 2016 lalu DAK untuk Kabupaten Lamsel mencapai angka sebesar Rp400 Milyar, tetapi untuk tahun 2018 hanya berjumlah sebesar Rp. 323 Milyar.

    Menurut Fredy, penurunan penerimaan DAK untuk Tahun 2018 tersebut terjadi diseluruh daerah yang ada di Provinsi Lampung. Namun, jumlah tersebut merupakan angka tertinggi diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. “Penurunan penerimaan DAK tahun ini sama disemua daerah, namun Lamsel yang terbesar diantara kabupaten/ kota yang ada di propvnsi ini,” kata Fredy.

    Sementara itu, untuk Dana Alokasi Umum (DAU) mendaptkan sebesar Rp5 Milyar, Dana Desa (DD) tahun ini sebesar Rp230 Milyar serta Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp210 Milyar. (din/nt/jun)

  • Kritik Pernyataan Aqil Siradj di Yutube, Zainudin Hasan Dikecam Warga NU

    Kritik Pernyataan Aqil Siradj di Yutube, Zainudin Hasan Dikecam Warga NU

    Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan, saat peringatan hari santri.

    Bandarlampung (SL)-Pidato Bupati Lampung Selatan, Zainuddin Hasan, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kalianda berbuntut panjang. Warga Nahdlatul Ulama (NU) menuding pidato itu menyudutkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr. KH, Aqil Siradj.

    “Bapak Bupati yang terhormat,  kami warga NU sangat keberatan dengan isi sambutan anda di Hari Santri yang isinya justru menyudutkan Ketum PBNU hanya dengan bermodal informasi di media sosial dan Youtube,” kata salah seorang aktifis NU`

    Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung merespon cepat tulisan dan termasuk komentar Zainuddin Hasan. PWNU Lampung mengundang Pimpinan Badan Otonom dan Lembaga NU Provinsi Lampung guna membahas sikap menyikapi pidato Bupati Lamsel pada Peringatan HSN.

    Sekretaris PWNU Lampung, Aryanto Munawar, pihaknya akan membahas komentar Zainuddin Hasan dalam rapat pengurus. Ary menyesalkan pernyataan yang keluar dari Zainuddin Hasan dalam postingan video youtube yang menjadi viral di masyarakat. “Andai pernyataan Zainudin Hasan ini benar, maka hal ini merupakan pernyataan yang paling ‘bodoh’ yang pernah disampaikan seorang kepala daerah,” katanya.

    Meski begitu, Aryanto menjamin bahwa NU secara kelembagaan tidak akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Alasannya segenap pengurus PWNU yang sebagian besar merupakan para kiay dan tokoh, pada prinsipnya tidak ingin membuat kebijakan yang nantinya justru memperkeruh atau membuat suasana ketidaknyamanan ditengah kehidupan berbangsa dan negara.

    “Tapi kami tidak bisa memprediksi terhadap sikap anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi atau pribadi-pribadi. Hari ini saja, saya dengar ada lebih dari 700 warga NU menuju Lamsel guna menyampaikan protes,” tuturnya.

    Begitu juga terhadap kemungkinan adanya pelaporan secara hukum kepada aparat kepolisian. “Semua bisa saja terjadi. Anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi formal atau sendiri-sendiri melakukan pelaporan,” kata Ary yang menghimbau, agar segenap aspirasi ataupun bentuk kemarahan dapat disalurkan secara konstitusional dan beradab.

    Sementara itu, massa Front Muda Nahdliyin menggelar unjuk rasa menuntut Bupati minta maaf terkait pernyataan saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10). Pasalnya menurut massa pernyataan tersebut telah menghina Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.

    Koordinator Front, Een Riansah mengutarakan, Pernyataan Zainuddin Hasan Bupati Lamsel yang menghina Ketua PBNU Said Aqil Siradj terjadi di Lapangan Cipta Karya, Lamsel sangat melukai perasaan warga Nahdliyin se- provinsi Lampung.

    Pernyataan yang ditunjukan adik dari Ketua MPR RI memalukan dan sangat tidak layak disampaikan oleh seorang kepala daerah. Karenanya sambutan itu mengandung unsur penghinaan dan cenderung provokatif. “Hari Santri Nasional adalah sebuah penghargaan Negara atas dedikasi santri yang telah ikut serta dalam memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia, Senin (23/10)

    Zainudin Hasan dinilai telah gagal dalam memimpin kabupaten Lampung Selatan. Karena ketidak mampuan dalam mengayomi dan membimbing keberagaman umat beragama. “Ini adalah bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap warga Nahdliyyin secara keseluruhan,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya menyatakan beberapa sikap untuk Bupati Lamsel, Zainudin Hasan terkait pernyataan yang dianggap telah melecehkan seluruh warga NU. Pertama, pihaknya mengutuk keras pernyataan Bupati Lampung selatan dalam sambutan di acara Hari
    santri di lapangan cipta karya Lampung Selatan.

    Kedua, Menuntut Bupati Lamsel untuk meminta maaf, secara lisan dan tulisan, kepada seluruh warga NU se-Indonesia dalam waktu 1 X 24 jam terhitung dari sekarang. “Kami menghimbau kepada seluruh warga NU Lampung, untuk segera merapat dan melakukan aksi secara bergelombang di Lampung Selatan sampai Bupati Lamsel mencabut dan meminta maaf terkait pernyataannya,” katanya. (dn/nt/jun)

  • Warga Resah, PT SMAL Penambang Batu Gunakan Bahan Peledak

    Warga Resah, PT SMAL Penambang Batu Gunakan Bahan Peledak

    Aksi warga di PEKAN Lampung Selatan. (Foto/dok/net)

    Lampung Selatan (SL)-Warga Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, berunjukrasa dihalaman depan Kantor Bupati Lampung Selatan, Senin, 16 Oktober 17.

    Warga didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), memprotes penambangan batu yang dilakukan oleh PT Sumber Makmur Alam Lampung  (SMAL) dengan menggunakan bahan peledak sehingga mengganggu dan merusak rumah warga.

    Ketua LSM Pernusa, yang juga Koordinator Lapangan aksi Pirnando mengatakan bahwa pihaknya mewakili masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. “Kami mewakili masyarakat menyampaikan aspirasi dan tuntutan warga,” kata Pirnando

    Warga menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Untuk memberikan tindakan tegas terhadap perusahaan yang menimbulkan dampak buruk kepada lingkungan dan masyarakat.

    “Kami minta Kepada Pemerintah Daerah Lampung Selatan, untuk menghentikan serta mencabut izin PT SMAL  karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat,” katanya.

    Warga juga meminta Pemerintah Lampung Selatan, memberikan ketegasan kepada PT. SMAL atad kerugian yang di alami masyarakat Dusun Buring baik dalam hal infrastruktur dan lainnya.

    “Pemkab harus menghentikan penggunaan bahan peledak (Blasting) dalam aktivitas pertambangan. DAN mengevaluasi izin penggunaan bahan peledak,” katanya. (Jun/nt)

  • Warga Tanjung Laut Tagih Janji Zainudin Hasan

    Warga Tanjung Laut Tagih Janji Zainudin Hasan

    Anak anak bermain dijalan yang berkubang

    Lampung Selatan (SL)-Warga Dusun 4 Tanjung Laut dan Sekitarnya di Desa Fajar Baru – Kecamatan Jati Agung – Lampung Selatan, menagih janji Bupati Lampung Selatan yang akan perbaikan dan peningkatan kualitas Ruas jalan yang ada didusun itu.

    Menurut warga, janji Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan itu dikeluarkan disaat peninjauan kegiatan pelaksanaan TMMD tahun 2016 lalu, “Janji bupati ngomongnya waktu TMMD melakukan pembuatan jembatan penghubung dusun 4 Tanjung Laut Desa Fajar Baru dengan dusun 3 Desa karang anyar, ” kata warga.
    Bahkan keluhan warga itu juga di posting di laman media sosial facebook. Hingga kini warga menunggu dan belum ada tanda tanda akan ada realisasi itu. (jun/nt)
  • Arinal Djunaidi Bantu Teleskop Kampus Itera

    Arinal Djunaidi Bantu Teleskop Kampus Itera

    Lampung Selatan (SL)-Bakal calon Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi,  menyerahkan bantuan Teleskop sebagai media penunjang pendidikan kepada Institut Teknologi Sumatera (Itera).

    Bantuan diserahkan Arinal kepada Rektor Itera Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, MSc (Eng) Ph.D, pada acara sidang terbuka Wisuda Mahasiswa Itera tahun 2017, di kampus setempat Jati Agung, Sabtu (07/10/2017).

    Pada kesempatan sidang senat terbuka tersebut Arinal mendapat penghargaan dari pihak Rektor Itera yang diserahkan oleh Rektor Prof. Ofyar.

    Saat ditanya wartawan di lokasi acara, apa tujuan mantan Sekda Provinsi ini memberikan bantuan Teleskop? Arinal mengatakan, Bantuan sarana pendidikan itu sebagai bentuk kepedulian Arinal kepada bidang pendidikan.

    “Bahwa ini adalah kewajiban dan kepedulian kita semua dalam pengembangan dunia pendidikan di Provinsi Lampung. Terutama Itera perguruan tinggi yang baru berdiri ini masih perlu dukungan dan bantuan semua pihak. Bukan saja mengandalkan pemerintah, tapi masyarakat juga perlu mendukung dan membantu Itera dan pendidikan lainnya di Provinsi Lampung” katanya.

    Itera mewisuda 20 lulusan. Sarjana, perintis dan pernah kuliahnya di ITB Bandung, sebelum kampus Itera dibangun. (rls)