Kategori: Lampung Selatan

  • Kejati Lampung Diminta Usut Korupsi Proyek di DTPHP Lampung Selatan

    Kejati Lampung Diminta Usut Korupsi Proyek di DTPHP Lampung Selatan

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kejaksaan Tinggi Lampung diminta segera mengusut dugaan korupsi sejumlah proyek di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Lampung Selatan dengan nilai miliaran rupiah. Selain proyek dikerjakan formalitas, dan sebagian fiktif.

    Baca: Unjukrasa di Pemda Lampung Selatan Aliansi Perang Desak Usut Korupsi Anggaran Enam Dinas Ratusan Miliar

    Baca: Aliansi PERANG Desak Polda Lampung Usut Korupsi DKP Lampung

    Hal itu disampaikan Aliansi Pelopor Rakyat Menggugat (PERANG), saat berunjukrasa di Kejati Lampung. Proyek-proyek yang diduga terlibat dalam praktik korupsi meliputi, Pembangunan sumur bor dan instalasinya, Pembangunan jalan usaha tani, Pengadaan RMU, Pengadaan corn sheller/perontok jagung, Pengadaan cultivator, dan Pengadaan bibit alpukat dalam kegiatan pengembangan kawasan alpukat.

    PERANG meminta agar tidak ada dispensasi hukum terhadap pejabat yang telah merugikan rakyat, dan bahwa setiap rupiah dari uang rakyat yang digunakan harus dipertanggungjawabkan. “Kami akan terus mengawasi dan melaporkan temuan mereka kepada para penegak hukum demi memastikan penegakan hukum yang adil dan transparan,” kata kordinator aksi Mareski.

    “Kami mendesak Kejati Lampung untuk menyelidiki dan mengusut adanya indikasi pengondisian kegiatan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan itu. (Red)

  • PKD Tanjung Bintang Banyak Rangkap Jabatan 

    PKD Tanjung Bintang Banyak Rangkap Jabatan 

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Tanjung Bintang, diketahui telah melantik Pengawas Kelurahan atau Desa (PKD) pada 1 Juni 2024 pekan lalu.

    Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun bahwa PKD terpilih untuk Kecamatan Tanjung Bintang, banyak yang juga rangkap jabatan sebagai aparatur desa.

    Bahkan, banyak juga PKD terpilih bukan asli warga desa setempat. Hal ini menjadi polemik ditengah masyarakat Tanjung Bintang.

    “Saya bingung, dengan proses rekrutmen PKD di Kecamatan Tanjung Bintang ini. Mekanismenya seperti apa? Banyak aparatur desa terpilih sebagai PKD? Rangkap jabatan dong? Bagaimana bisa demikian proses rekrutmennya,” jelas salah satu pemuda Tanjung Bintang yang aktif di salah satu organisasi masyarakat dan enggan disebutkan namanya ini kepada wartawan, Senin, 10 Juni 2024.

    “Memang benar sih, syarat menjadi PKD itu harus berdomisili di Kecamatan setempat, namun bagaimana jika ada yang mendaftar menjadi PKD untuk desanya, dan dia merupakan warga desa tersebut dan pernah menjadi PKD pada Pilpres kemarin, eh ini tidak lolos,” Kata dia.

    Sementara yang lolos, lanjutnya, belum memiliki pengalaman menjadi penyelenggara dan bukan warga asli desa tersebut? Sebenarnya apa indikator Panwaslu Kecamatan Tanjung Bintang dalam menentukan dan meloloskan peserta yang mendaftar? Yah, kami mah apa bang, cuman warga biasa, dan tidak faham regulasinya. Apakah bukannya lebih baik, jika PKD terpilih itu dari desa setempat ya, kan sudah pasti faham kultur masyarakatnya,” lanjutnya.

    Ketua Bawaslu Kabupaten Lampung Selatan, Wazzaki mengatakan, bahwa hal itu diperbolehkan dan diatur dalam persyaratan pada Pengumuman Pendaftaran Calon Anggota Panwaslu Kelurahan/Desa Dalam Rangka Pemilihan Serentak Tahun 2024.

    “Pendaftar harus berdomisili di Kecamatan setempat dibuktikan dengan KTP. Jadi dalam hal ini boleh saja asalkan masih dalam satu Kecamatan, ” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon Whatsapp, Rabu, 12 juni 2024.

    Menyikapi polemik aparatur desa yang terpilih menjadi PKD Wazzaki menyebutkan bahwa aparatur desa yang mendaftar harus punya izin atasan saat mendaftar.

    “Aparatur desa yang mendaftar menjadi PKD harus ada surat izin (rekomedasi-red) dari atasan, dan siap menjalankan tugas-tugas menjadi anggota PKD, ” tutup Ketua Bawaslu Kabupaten Lampung Selatan. (Red)

  • Way Sulan Fair Dibuka

    Way Sulan Fair Dibuka

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Gelaran Event Way Sulan Fair di alun-alun Desa Banjarsari, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan resmi dibuka, Rabu malam, 12 Juni 2024. Event tahunan ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Selatan, Thamrin.

    Dalam acara pembukaan tersebut, Sekda Tamrin tampak mengunjungi stand SmK Muhamadiyah Talang Way Sulan yang memamerkan inovasi mesin pembuatan bahan bakar solar yang terbuat dari oli bekas. Hal ini memancing decak kagum Sekda Tamrin.

    “Luar biasa kreativitas anak muda bisa dilanjutkan bisa menghasilkan inovasi yang baik,” imbuh Thamrin.

    Selain itu, anggota Komisi III DPRD Lampung Selatan Fraksi PKS, Dede Suhendar pun sangat mendukung kreativitas anak SMK muhamadiyah talang way sulan bisa menghasilkan bahan bakar, dari bahan oli bekas apalagi disaat sulitnya bahan bakar jenis solar alat ini bisa menjadi alternatif pembuatan solar.

    Dengan alat dari bahan bahan bekas tida banyak menghabiskan modal bisa membuat bahan bakar semoga anak-anak SMK ini bisa mengembangkan lagi alat-alat ini agar bisa menjadi BBM untuk segala kendaraan.

    “Saya sebagai wakil rakyat sangat mendukung penuh kegiatan ini mengingat hal positif khususnya untuk UMKM, semoga kedepannya UMKM di kecamatan way sulan lebih kreatif, inovatif agar acara Way Sulan Fair lebih meriah lagi,” ucapnya. (Waluyo/*)

  • Maling Ternak Beraksi di Lampung Selatan Dua Sapi Milik Yuli Raib di Trans Tanjungan

    Maling Ternak Beraksi di Lampung Selatan Dua Sapi Milik Yuli Raib di Trans Tanjungan

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Kawan pencuri hewan ternak beraksi di Lampung Selatan. Dua ekor sapi, milik Yuli (38), warga Dusun satu Kumpul Rejo, RT 03, Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, hilang dari kandangnya, Senin, 3 Juni 2024 sekitar pukul 05.00.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, pagi itu sekitar pukul 06.00, Yuli yang hendak memberikan pakan sapi kesayangannya kaget melihat pintu kandang sapi di belakang rumahnya sudah terbuka. Dua sapi, satu jantan dan betina yang sedang hamil sudah tidak ada.

    “Melihat sapinya hilang, saya langsung memberitahukan kepada para tetangga, dan masyarakat sekitar. Kemudian ramai-ramai mencari dan mengikuti jejak kaki kedua sapi mulai dari kandang hingga sampai perkebunan. Kami telusuri sampai kehilangan jejak di perkebunan,” kata Yuli.

    Yuli menduga sapi yang sudah berumur sekitar tiga tahun itu, diangkut menggunakan kendaraan oleh kawanan pencuri. “Jejaknya hilang sekitar dua kilo dari kandang di areal perkebunan,” katanya.

    Akibat peristiwa itu korban dirugikan sekitar Rp30 juta lebih, “Saya kesal aja, sudah tiga tahun lebih ngangon sapi hilang dicuri orang. Saya sudah melaporkan ke Polsek. Dan pihak Polsek sudah turun memeriksa lokasi kejadian,” katanya. (Red)

  • Dragon Waterpark Wisata Air Terbaru di Lampung Selatan

    Dragon Waterpark Wisata Air Terbaru di Lampung Selatan

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Wisata Air Dragon Waterpark di Dusun Tega Lega, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan telah grand opening pada Jumat 7 Juni 2024. Dengan luas lahan lima hektar, Dragon Waterpark menjadi wisata air baru di provinsi Lampung yang dapat menjadi pilihan keluarga untuk berlibur.

    Pemilik wisata air Dragon Waterpark Amran Sinaga, menyampaikan, dengan diluncurkannya wisata air ini diharapkan dapat membuka potensi pariwisata baru di Lampung Selatan. “Semoga, baik dari kami (pelaku usaha), masyarakat, dan pemerintah kabupaten, dapat bersinergi membangun Lampung Selatan menjadi kabupaten yang maju dan membanggakan dari sektor pariwisata,” ujar Amran.

    Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Lampung Selatan, Dulkahar, mengapresi penuh atas peluncuran wisata air di Lampung Selatan ini. Menurut Dulkahar, dengan bertambahnya objek wisata terpadu di Lampung Selatan, akan meningkatkan geliat pariwisata dan pendapatan UMKM masyarakat.“Ini artinya, akan berdampak juga pada peningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Dulkahar membacakan sambutan Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto.

    Dulkahar mengatakan, dengan semakin dekatnya masa liburan, maka sosialisasi dan promosi objek wisata harus digalakkan agar lebih dikenal masyarakat. Untuk masuk Wisata Air Dragon Waterpark, pengunjung hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp35.000 saat hari kerja, dan Rp50.000 di hari libur. Dan dapat menikmati 14 wahana permainan air dan juga sarana lainnya yang disediakan pihak Wisata Air Dragon Waterpark. (Red)

  • Pesan Bupati Nanang di Pelantikan JMSI Lampung Selatan 

    Pesan Bupati Nanang di Pelantikan JMSI Lampung Selatan 

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengajak Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) berkolaborasi membangun Lampung Selatan dengan informasi yang sejuk dan mencerdaskan masyarakat.

    Nanang berpesan agar JMSI solid dan mampu menjadi mitra yang baik dengan pemerintah daerah.

    “Hadirnya JMSI menjadi corong Kominfo untuk menyebarluaskan informasi. Mudah-mudahan JMSI Lampung Selatan eksis, bisa berkolaborasi,” kata Nanang saat menghadiri pelantikan JMSI Lampung Selatan di Aula Sebuku, Senin, 10 Juni 2024.

    Nanang mengatakan, hadirnya JMSI sebagai wadah pengusaha media online, ia mengapresiasi dan menyemangati pada keluarga JMSI agar bisa kolaborasi, bagaimana cara bergotong royong dan menjalin kepercayaan, untuk membangun Lampung Selatan.

    “Lampung Selatan sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera dengan banyak potensi bisa menarik minat para investor. Saya yakin dan percaya, Insya Allah JMSI bisa besar di Lampung Selatan karena komposisi pengurus,” ucapnya.

    Kata Nanang, dengan percepatan era globalisasi, teknologi aplikasi sangat masif, mau tidak mau hadapi permasalahannya di era digital, dengan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu pihaknya mengapresiasi dan bangga dengan hadirnya JMSI.

    “Saya perjalanan politik dari nol, ketika proses berjalan, belajar dengan komitmen dan berintegrasi dalam berorganisasi agar berjalan dengan baik dan dipercaya memimpin Lampung Selatan, saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, terbentuknya JMSI bisa menambah kekuatan,” paparnya.

    “Perkembangan media sosial sangat pesat, mudah-mudahan JMSI bisa mencegah berita hoax, saya mohon pada Yang Maha Kuasa agar bisa menjalankan tugas dengan baik untuk kerja, kerja masyarakat Lampung Selatan,” tambahnya. (Rls/Red)

  • Ahmad Novriwan Tekankan Pentingnya Keberadaan JMSI 

    Ahmad Novriwan Tekankan Pentingnya Keberadaan JMSI 

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung, Ahmad Novriwan menekankan pentingnya keberadaan JMSI, untuk mempermudah kerja Pemkab dan Forkopimda ihwal keberadaan media online.

    Pemilik media online lintaslampung.com ini mengatakan, pengurus dan anggota JMSI adalah para pemilik media online yang berbadan hukum, serta semaksimal mungkin mengedepankan cara-cara profesional dalam bekerja.

    “Kita diatur UU Pokok Pers nomor 40 tahun 1999. Untuk bekerja lebih baik lagi. Kami didik wartawan menjadi wartawan yang baik mengedepankan cara-cara profesional, JMSI berkomitmen untuk lebih baik, lebih profesional, melaksanakan tugas pokok dengan fungsi,” kata dia saat melantik Ketua JMSI Lampung Selatan, di Aula Sebuku Lampung Selatan, Senin, 10 Juni 2024.

    Mantan aktivis ini mengatakan, pengurus dan anggota JMSI tidaklah mungkin menyebarluaskan informasi bohong yang menyesatkan. Karena JMSI mengedepankan tugas dan fungsinya dengan baik.

    “Tidak mungkin berita hoax di JMSI. Haram hukumnya, fitnah timbulnya,” ucapnya.

    Kata dia, dengan perkembangan teknologi informasi dengan segala kemudahan dan kecanggihan serta kebutuhan informasi, saat ini ribuan media online yang lahir.

    “JMSI mudah-mudahan bisa mengcover berita hoax (bohong), kami siap berkolaborasi dengan semua pihak,” imbuhnya. (Rls/Red)

  • Dilantik Ketua JMSI Lamsel, Gandi Yusnadi Siap Sajikan Informasi yang Sehat

    Dilantik Ketua JMSI Lamsel, Gandi Yusnadi Siap Sajikan Informasi yang Sehat

    Lampung Selatan, sinarlampung.coKetua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung Selatan, Gandi Yusnadi mengatakan JMSI adalah perkumpulan pengusaha media online, terbentuk untuk mewujudkan perusahaan media online yang sehat, dengan benar dan sejahtera bagi perusahaan.

    “JMSI mendorong wartawan untuk bekerja dengan profesional agar tidak terjebak dengan penyebaran berita hoax. JMSI juga mendorong perusahaan yang tergabung di JMSI untuk lolos verifikasi dewan pers,” kata Gandi saat memberikan sambutan pelantikan Ketua JMSI Lampung Selatan oleh Ketua JMSI Lampung, di Aula Sebuku Lampung Selatan, Senin, 10 Juni 2024.

    Gandi mengaku, JMSI Lampung mendapat respon yang baik di Lampung, terbukti dengan dibentuknya pengurus JMSI di 8 kabupaten/kota di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Lampung Timur, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, dan Kota Metro.

    “Kami membutuhkan peran Pemda Lampung Selatan, kami siap menyajikan informasi yang sehat agar tercipta kondisi yang aman, nyaman dan sejahtera,” ucap Gandi. (Red/*)

  • Pengurus JMSI Lampung Selatan Dilantik, Nanang Ermanto Ajak Kolaborasi Membangun Daerah

    Pengurus JMSI Lampung Selatan Dilantik, Nanang Ermanto Ajak Kolaborasi Membangun Daerah

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, menghadiri pelantikan Ketua dan Pengurus Cabang Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung Selatan.

    Pelantikan pengurus dilakukan langsung oleh Ketua Pengurus Daerah JMSI Provinsi Lampung, Ahmad Novriwan, di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Senin, 10 Juni 2024.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengapresiasi penuh atas berdirinya JMSI di Bumi Khagom Mufakat.

    Menurut Nanang, kehadiran JMSI ini bisa menjadi kolaborasi antara pemerintah daerah dan juga media siber dalam membangun potensi-potensi yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, sehingga berdampak pada kemajuan suatu daerah.

    Tidak hanya itu, orang nomor satu di Lampung Selatan itu berharap, JMSI mampu menjadi wadah bagi media online dan juga masyarakat dalam menyalurkan kritik terhadap kinerja pemerintah.

    “Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan tidak anti kritik. JMSI bisa menjadi wadah dalam kebebasan berpendapat,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua JMSI Lampung Selatan, Gandi Yusnadi menyampaikan rasa bangganya atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

    Melalui sinergi tersebut, dirinya yakin dapat membantu pemerintah daerah dalam menggali potensi untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Inilah mengapa kami membutuhkan peran bupati, Dinas Kominfo, dan para stakeholder untuk mewujudkan Lampung Selatan yang lebih maju dan sejahtera,” kata Gandi.

    Adapun daftar nama Pengurus Cabang JMSI Lampung Selatan yang dilantik sebagai berikut:

    Ketua : Gandi Yusnadi

    Wakil Ketua : Dadang Erlangga

    Sekretaris : M. Zamzam AlMubarid

    Wakil Sekretaris : Tri Wahyudi

    Bendahara : Amuri

    Wakil Bendahara : Firdaus

    Bidang Organisasi

    Ketua : Sior Aka Prayudi

    Anggota : Yudi Pratama

    Bidang Pendidikan dan Pelatihan

    Ketua : Feri Ars’ad

    Bidang Hubungan Antarlembaga

    Ketua : Riki Oktoro Wowoho

     

    Anggota : Hendriansyah

    Bidang Pendataan dan Verifikasi Media Siber

    Ketua : Agus Sriyanto

    Anggota: Husni Faliang

    Bidang Humas dan Pembangunan Potensial Daerah

    Ketua : Herwan Acong

    Anggota: Anwar Sanusi

    (Red/*)

  • Hampir Setahun Warga Banjarsari Lamsel Dipersulit Beli Pupuk

    Hampir Setahun Warga Banjarsari Lamsel Dipersulit Beli Pupuk

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Sebagian petani di Desa Banjarsari, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan sudah hampir setahun sulit mendapatkan pupuk bersubsidi di desanya.

    Salah satu petani tampak putus asa dengan keadaan ini. Bahkan dia berencana menjual sawahnya jika pupuk selalu susah didapat.

    “Mending jual aja sawah saya, daripada susah buat beli pupuk atau uangnya saya belikan beras saja jadi ga harus beli pupuk lagi,” kata warga yang kesehariannya mengurus ladang dan sawah ini, Kamis, 6 Juni 2024.

    Dia mengatakan, hampir setahun ini petani di desa setempat mengalami kesulitan untuk membeli pupuk. Kondisi ini bukan berarti pupuk langka, melainkan kios-kios yang ada di desa setempat belum memperbolehkan pembelian.

    “Katanya belum boleh dibeli. Harus di foto dulu buat sempel dan mau dikirim ke pusat,” tambahnya.

    Padahal, pupuk saat ini sedang dibutuhkan para petani untuk menutrisi tanamannya. Para petani pun mengaku tak masalah jika harganya mahal asalkan bisa beli pupuk.

    Alih-alih dipermudah untuk pembelian pupuk, para petani di Desa Banjarsari sebelumnya pernah menyerahkan KTP ke ke kelompok tani desa setempat. Namun, faktanya hingga saat ini, jangankan pupuk yang harganya murah, harga mahal pun tak bisa dibeli.

    Sumali, pemilik kios, saat ditemui sinarlampung.co mengaku belum bisa menjual stok pupuk di kiosnya. Dia beralasan stok pupuk harus didokumentasikan terlebih dahulu, baru kemudian bisa dijual ke petani.

    “Pupuk ada, tapi belum bisa dijual, karena itu untuk sempel dulu mau di poto dulu karena mau dikirimkan ke pusat,” kata Sumali.

    Selanjutnya, Sumali merinci harga pupuk yang tersedia di kiosnya. Dia menyebut, untuk pupuk putih jenis urea dijual Rp140 ribu, pupuk merah jenis Phonska Rp150 ribu. Soal harga ini, Sumali mengatakan yang menentukan adalah Kepala Distributor bernama Puying. Puying merupakan Kepala Distributor pupuk di tiga desa, yakni Sukamaju, Purwodadi, dan Banjarsari.

    “Itu (harga jual) yang minta bapak Puying sebagai kepala distributor di sini, saya cuma menyewakan kios saya saja,” ujar Sumali.

    Sementara itu, Ketua Kelompok tani Desa Banjarsari, Tohar mengaku tidak tahu masalah harga pupuk di kios-kios. Dia hanya bertugas mendokumentasikan pupuk saja.

    “Tidak tau menau tentang harga, saya di sana cuma bertugas memoto saja. Untuk harga Bapak Puying yang menentukan saya pun udah 5 hari ga ikut moto lagi saya sementara keluar dulu dari (gapoktan),’” katanya.

    Di lain sisi, tim wartawan mendatangi Kepala Distributor, Puying, di kiosnya untuk mempertanyakan soal keluhan para petani. Bukannya mendapat jawaban, salah satu wartawan justru dimarahi Puying. Puying merasa tak terima didatangi wartawan dan LSM.

    “Kenapa kalo mau masuk harus bawa LSM atau wartawan (lain). Kenapa ga kamu aja sendiri harusnya kamu ijin dulu kalo mau masuk bawa wartawan untuk menanyakan tentang pupuk kepada saya,” kata Puying dengan nada jengkel.

    “Kalau pupuk itu memang masih ada tapi belum bisa dijual. Itu (pupuk) untuk bukti dulu kalo di kios itu masih ada pupuk kalau udah di poto itu baru bisa dijual pupuknya,” sambung puying setelah memarahi wartawan.

    Puying pun tak menampik bahwa harga pupuk di kios-kios memang dirinya yang merekomendasikan. Dia mengatakan ketetapan harga sudah menjadi kesepakatan dalam musyawarah

    “Itu sudah hasil musyawarah kelompok tani di Desa Banjar Sari, saya menjual ke gapoktan seharga 120 ribu. Dari gapoktan seharga 140 ribu untuk Urea, untuk merah Phonska 150 ribu, Itu hasil kesepakatan gapoktan,” kata Puying. (Waluyo/Tim)