Kategori: Lampung Tengah

  • Dapodik SMK Negeri 3 Terbanggi Besar Diduga Janggal Informasi Sekolah Tertutup

    Dapodik SMK Negeri 3 Terbanggi Besar Diduga Janggal Informasi Sekolah Tertutup

    Lampung Tengah (SL)-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Terbanggi Besar diduga melakukan mar-up data jumlah peserta didik, untuk menyerap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal itu diketahui dari jumlah Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik), yang berbeda dengan data realnya.

    Data yang himpun sinarlampung,com laman Dapodik Pusat menyebutkan jumlah murid SMK Negri 3 Terbanggi Besar pada tahun 2016, untuk kelas 10 berjumlah 148 orang, kelas 11 berjumlah 120 orang, dan murid kelas 12 berjumlah 139. Dan saat kenaikan kelas di tahun 2017 jumlah murid kelas 10 menjadi berjumlah 171 orang, kelas 11 menjadi 113 orang, dan kelas 12 menjadi 115 orang.

    Dan saat kenaikan pada tahun 2018 kelas 10 berjumlah 137 orang, kelas 11 menjadi 153 orang, dan kelas 12 menjadi 131 orang.  Sementara pernyataan lulus di tahun 2017 adalah 187 murid sedangkan jumlah murid kelas 12 di tahun yang sama adalah 115 murid.

    Faktanya data diatas berbeda dengan yang ada di SMK Negeri 3 Terbanggi Besar, sehingga terlihat jelas dalam pengelolaan siswa/murid dari tahun ke tahun sangat janggal karena setiap tahun terjadi selisih jumlah murid, tiap kenaikan kelas dan kelulusan murid selisihnya cukup signifikan. Kuat dugaan ada laporan fiktif setiap tahun, untuk digunakan laporan dana BOS, dan bantuan lainnya.

    Karena Dapodik, adalah data juga terpusat untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari sumber APBN, Bantuan Operasional Sekolah dari sumber APBD (BOSDA/BOSP), Rehabilitasi ruang belajar (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dls), Dana Alokasi Khusus (DAK), Ruang Kelas Baru, Subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi, Subsidi/tunjangan bagi guru, Dan lain sebagainya

    Jika anggaran persiswa Rp1,4 juta untuk BOS saja, di kalikah jumlah yang di mar-up, sehingga dikalikan empat kali setahun dalam persemester, maka anggaknya mencapai puluhan juta. Indikasi lain, hal itu dilakukan hamper diseluruh sekolah mulai SD, SMP, hingga SMA dan SMK di Lampung Tengah, bahkan daerah lain.

    Terkait temuan data itu, Kepala SMKN 3 Terbanggi Besar, Nur Hasanah belum bisa memberikan penjelasan, karena sedang tidak ada di tempat. Sinarlampung.com sempat mendatangi SMK N 3 Terbanggi besar, dan hanya bertemu Wakil Kepala SMK Negeri 3 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, , Yuli Hartati.

    Kepada wartawan Yuli Hartati, enggan memberikan keterangan terkait data tersebut. Yuli Hartati, justru balik bertanya tentang SIM, karena bagi dia setiap wartawan yang datang kepadanya harus memiliki SIM yaitu surat ijin mewawancarai, dari Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Lampung Tengah, Hi Yos Devera.

    “Kami harus hati-hati, apalagi terkait tentang rumah tangga kami di sekolah. Karena saya berfikir saudara-saudara, ini tidak berkompeten mendapatkan informasi, terkait murid sekolah kami, karena kami sudah mempunyai wartawan sendiri, silahkan saja meminta SIM kepada Ketua MKKS Hi. Yos Devera yang juga kepala sekolah SMKN 2 Terbanggi Besar,” kata Yuli Hartati, dengan nada tinggi.

    Yuli mempersilahkan wartawan memuat apa yang diketahui, dan jika ingin wawancara harus ada SIM. Jika sudah ada SIM dari MKKS akan layani, “Kami tidak bisa memberikan informasi terkait rumah tangga kami, karena di samping anda tidak memiliki SIM dan saya juga baru mengenal bapak-bapak dan saya kurang yakin dengan identitas saudara. Saya punya koran berlangganan sendiri, silakan saja di record, silahkan di beritakan apa saja karena sekolah kami tidak memiliki koreng,” ucap Yuli Hartati, tetap dengan nada tinggi, Selasa (06/02/2018).

    Wartawan kemudian menemui Ketua MKKS Hi. Yos Devera di ruang kerjanya, Kamis, (08/02/2018), untuk meminta SIM, seperti yang diungkapkan Yuli Hartati. Namun pernyataan Yuli Hartati justru bertolak belakang dengan pernyataan Ketua MKKS, Hi Yos Davera yang justru menyesalkan sikap arogan Wakil Kesiswaan SMK 3 Terbanggi Besar itu.

    Ketua MKKS menyatakan tidak pernah menyarankan tentang harus mengeluarkan SIM. Karena jika semua yang akan konfirmasi harus ada SIM akan merepotkan dirinya dan data jumlah siswa kata Yos Davera bukan rahasia, siapa saja boleh mengetahui. “Kalau wartawan mau konfirmasi harus minta izin ke MKKS kan jadi repot, lagi pula yang namanya jumlah murid, saya rasa bukan rahasia, siapa pun boleh tau,” kata Hi. Yos Devera. (ersyan/jun)

  • SMK Darusy Syafa’ah Kota Gajah Diduga “Markup” Dapodik dan Sekolah Tanpa Bendera Merah Putih

    SMK Darusy Syafa’ah Kota Gajah Diduga “Markup” Dapodik dan Sekolah Tanpa Bendera Merah Putih

    Lampung Tengah (SL)-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darusy Syafa’ah Kota Gajah Kota Gajah diduga juga melakukan mar-up data jumlah peserta didik, untuk menyerap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal itu diketahui dari jumlah Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik), yang berbeda dengan data realnya.

    Data yang himpun sinarlampung,com laman Dapodik Pusat menyebutkan jumlah murid SMK Darusy Syafa’ah Kota Gajah berbeda jauh dengan data jumlah murid dari tahun 2016 sampai 2018, yang setiap kenaikan kelas berkurang hingga puluhan murid dari kelas sebelumnya serta jumlah murid kelas 12 tahun 2017 yaitu 75 murid sedangkan keterangan yang lulus hanya 41 murid.

    Faktanya data diatas berbeda dengan yang ada di SMK Darusy Syafa’ah Kota Gajah, sehingga terlihat jelas dalam pengelolaan siswa/murid dari tahun ke tahun sangat janggal karena setiap tahun terjadi selisih jumlah murid, tiap kenaikan kelas dan kelulusan murid selisihnya cukup signifikan. Kuat dugaan ada laporan fiktif setiap tahun, untuk digunakan laporan dana BOS, dan bantuan lainnya.

    Karena Dapodik, adalah data juga terpusat untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari sumber APBN, Bantuan Operasional Sekolah dari sumber APBD (BOSDA/BOSP), Rehabilitasi ruang belajar (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dls), Dana Alokasi Khusus (DAK), Ruang Kelas Baru, Subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi, Subsidi/tunjangan bagi guru, Dan lain sebagainya

    Jika anggaran persiswa Rp1,4 juta untuk BOS saja, di kalikah jumlah yang di mar-up, sehingga dikalikan empat kali setahun dalam persemester, maka anggaknya mencapai puluhan juta. Indikasi lain, hal itu dilakukan hamper diseluruh sekolah mulai SD, SMP, hingga SMA dan SMK di Lampung Tengah, bahkan daerah lain.

    Sementara diketahui pemerintah telah mengeluarkan juknis dan membentuk tim pengawasan agar jumlah murid dan dan bantuan operasional (BOS) dapat dikelola dengan benar. Ini menjadi bukti bahwa disinyalir masih ada saja modus kepala sekolah untuk  mendapatkan keuntungan memperkaya diri dengan menggelembungkan jumlah murid, dan mengurangi murid setiap kenaikan kelas dan saat kelulusan hingga puluhan murid  tiap tahunnya.

    Pada saat wartawan sinarlampung.com dan wartawan lainya mencoba mendatangi SMK Darusy Syafa’ah Kec. Kota Gajah.  Kepala SMK Darusy Syafa’ah tidak ada di tempat termasuk waka kesiswaan serta waka waka yang lain, karena sedang tidak masuk sekolah. Disekolah itu hanya terdapat beberapa guru yang tidak bersedia memberikan data tentang jumlah murid dari tahun 2016 sampai tahun 2018 untuk cocokan dengan jumlah murid, yang ada pada data pokok pendidikan sekolah. Mereka hanya meminta wartawan kembali lagi pada hari, Senin (22-07-2018) untuk bisa bertemu kepala sekolah dan waka kesiswaan.

    Pada hari yang di janjikan oleh para guru guru SMK Darusy Syafa’ah kembali berkunjung ke sekolah tersebut, Namun Kepala sekolah dan guru yang memberikan janji tidak ada sekolah, Mereka berdalih Kepala sekolah sedang rapat MKKS, yang ternyata saat dikonfirmasi di MKKS bahwa hari ini tidak ada rapat.

    Kepada sinarlampung.com, Kepala SMK Darusy Syafa’ah, Laili Masitoh mengatakan terkait jumlah murid dari tahun 2016 sampai 2018 setiap kenaikan kelas berkurang hingga puluhan murid dari kelas sebelumnya serta jumlah murid kelas 12 tahun 2017 yaitu 75 murid sedangkan keterangan yang lulus hanya 41 murid.

    Tapi sayang Laili Masitoh tidak bersedia memberikan keterangan terkait murid yang di maksud dengan alasan keterangan keluar masuk atau murid yang lulus hanya Dirjen, Dinas dan MKKS yang boleh tau. Menurut Laili Masitoh, Media, LSM, dan masyarakat tidak boleh tau data itu.

    “Karena ini rahasia sekolah kami, media, LSM, dan masyarakat tidak boleh tau keterangan keluar masuknya siswa. Saya selaku kepala SMK Darusy Syafa’ah  keberatan dan tidak akan memberikan keterangan murid kami. Hanya atasan saya dari Dirjen, Dinas dan MKKS saya akan memberikan keterangan,” kata Laili Masitoh.

    Sementara saat ditanya soal Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan undang undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public, dan sekolahnya yang tidak memasang bendera merah putih, Laili tidak menjawab. “Kalo bendera soal bendera khawatir hujan,” katanya. (Ersyan/Jun).

  • Produk Beras Singkong Lamteng Mendapat Respon Positif Di Pameran APKASI

    Produk Beras Singkong Lamteng Mendapat Respon Positif Di Pameran APKASI

    Lampung Tengah (SL)-Produk beras singkong dan beras jagung yang dipamerkan pada ajang Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2018 di Jakarta pada Jum’at (6/7) mendapat respon positif dari pengunjung. Bahkan, produk tersebut mampu menarik minat pengusaha untuk memasarkan ke seluruh Indonesia dan luar negeri.

    Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto yang hadir pada kegiatan APKASI Otonomi Expo 2018, mengatakan, banyak potensi yang ditampilkan Lampung Tengah. Melalui pameran tersebut produk unggulan dari Lampung Tengah diharapkan mampu menembus pangsa pasar nasional.

    “APKASI Otonomi Expo tahun ini menjadi ajang promosi investasi dan potensi unggulan yang ada. Salah satunya adalah beras singkong dan beras jagung. Kita berharap kedepannya, produk unggulan yang kita pamerkan bisa diterima luas di kalangan masyarakat, baik dalam dan luar negeri,” ujar Loekman Djoyosoemarto, Minggu (8/7).

    Senada disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Lampung Tengah A. Helmi mengatakan, bahwa banyak pengunjung yang datang ke stan Lampung Tengah pada APKASI Otonomi Expo. Tak hanya itu, pada businnes meeting yang diikuti seluruh kabupaten se-Indonesia, produk Lampung Tengah dilirik oleh pengusaha.

    “Produk beras singkong dan beras jagung kita dilirik pengusaha pada businnes meeting. Memang harga beras singkong dan beras jagung lebih mahal dari beras padi. Tapi dari sisi manfaat bagi seseorang yang tidak bisa mengonsumsi beras padi, ini lebih baik. Mudah-mudahan beras singkong dan beras jagung bisa dipasarkan lebih luas bukan hanya di Lampung saja tapi hingga seluruh Indonesia. Kita tinggal menunggu untuk penandatanganan MoU saja,” beber Helmi.

    Rapat Kerja Nasional XI APKASI di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (6/7), dibuka Presiden Joko Widodo. Dari Lampung Tengah, selain Wabup Loekman hadir pada kegiatan itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu A. Helmi, Kepala Dinas Perindustrian Nuliana, Kepala Dinas Pertanian Rusmadi, dan Kepala Badan Litbang I Gusti Nyoman Suryana (Ersyan)

  • Sejak Dibuka Pendaftaran Belum Ada Bacaleg Yang Daftar Di KPU Lamteng

    Sejak Dibuka Pendaftaran Belum Ada Bacaleg Yang Daftar Di KPU Lamteng

    Lampung Tengah (SL)-Sejak dibukanya pengumuman pendaftaran Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) tanggal 4 Juli 2018 lalu, hingga Minggu (8/7), belum ada satupun yang mendaftar ke KPU Lampung Tengah.

    Ketua KPU Lampung Tengah Budi Hadi Yunanto mengaku belum menerima pendaftaran bacaleg hingga Minggu (8/7) pagi. Namun demikian, KPU masih membuka pendaftaran hingga 17 Juli mendatang. “Biasanya koordinasi melalui  LO Parpol, Mas. Sampai hari ini (Minggu, Red) belum ada informasi masuk ke saya (tentang pendaftaran bacaleg, Red),” kata Budi Hadi Yunanto.

    Mengenai Daerah Pemilihan (Dapil) sebelumnya telah ditetapkan melalui Keputusan KPU Republik Indonesia Nomor 271/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Lampung Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 telah menetapkan Jumlah Daerah Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah adalah 5 Dapil.

    Lima Dapil itu masing-masing Dapil 1 (10 kursi) meliputi Kecamatan Gunungsugih, Kotagajah, Punggur, Seputihbanyak, Seputihraman, dan Wayseputih (10 kursi). Kemudian Dapil 2 (10) meliputi Kecamatan Bandarmataram, Bandarsurabaya, Buminabung, Rumbia, Seputihsurabaya, dan Putrarumbia. Lalu Dapil 3 (8 kursi) meliputi Kecamatan Bangunrejo, Bekri, Bumiratunuban, Kalirejo, Trimurjo, dan Sendangagung.

    Selanjutnya Dapil 4 (10 kursi) meliputi Kecamatan Anaktuha, Padangratu, Pubian, Selagailingga, dan Anakratuaji. Terakhir Dapil 5 (12 kursi) meliputi Kecamatan Seputihagung, Seputihmataram, Terusannunyai, Terbanggibesar, dan Waypengubuan.

    Sememtara sesuai Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018, untuk syarat pencalonan yang wajib dipenuhi partai politik yaitu, diajukan oleh pimpinan parpol sesuai tingkatan, calon maksimal 100 persen dari kursi yang diperebutkan perdapil, keterwakilan perempuan 30 persen. Kemudian calon harus menyetujui pakta integritas untuk tidak mencalonkan mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual, terhadap anak dan/atau korupsi. (Ersyan)

  • Anggota DPRD Lamteng Sumarsono Minta Pihak Terkait Usut TSM

    Anggota DPRD Lamteng Sumarsono Minta Pihak Terkait Usut TSM

    Lampung Tengah (SL) – Anggota DPRD Lampung Tengah Fraksi PDIP Sumarsono meminta pihak terkait untuk mengusut money politik (TSM) yang terjadi di Bumi Lampung.

    Hal ini ia sampaikan saat melakukan orasi dalam aksi damai di depan masjid Istiqlal Bandarjaya Lampung Tengah, Kamis (5/7/2018).

    “Apa yang sudah dilakukan oleh korporasi yang sudah mencabik-cabik demokrasi ini harus dibongkar, harus dibongkar, dan di bongkar,” kata Sumarsono.

    Sumarsono mengatakan demokrasi saat ini sudah dikuasi oleh orang-orang kaya, dan ini harus segera dibenahi. “Kalau demokrasi ini dikuasi orang kaya, maka hanya orang-orang kaya lah yang akan menjadi pemimpin,” ujarnya.

    Ratusan massa di Kabupaten Lampung Tengah menggelar aksi damai di depan Masjid Istiqlal Bandarjaya. Koordinator aksi, Saubari mengatakan, aksi ini untuk menyampaikan aspirasi terkait Pilgub Lampung. “Kami menuntut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung untuk dapat membatalkan segala bentuk tahapan pilgub yang sudah dilalui. “ujarnya. (Ersyan).

  • Plt. Bupati Lamteng Hadiri Rakerda Pimpinan Daerah Muhammadiyah

    Plt. Bupati Lamteng Hadiri Rakerda Pimpinan Daerah Muhammadiyah

    Lampung Tengah (SL) – Plt. Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto meminta warga Muhamadiyah yang ada di Bumi Beguwai Jejamo Wawai untuk memberikan masukan-masukan terkait kepemerintahan yang sifatnya untuk kepentingan masyarakat luas.

    Hal ini ia katakan saat menghadiri Rakerda Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamteng di Bandar Jaya Barat, Senin (2/7/2018).

    Loekman mengatakan keberadaan Muhamdiyah di Lampung Tengah saat sangat membantu program pemerintah daerah.”Warga Muhammadiyah hendaknya jangan sungkan-sungkan berikan masukan pada saya, terkait kepemerintahan atau apapun, yang sifatnya untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Loekman.

    Selain itu, Loekman juga sempat memberikan pengarahan, terkait Pilpres dan Pileg. Menghadapi pesta demokrasi itu, Loekman berpesan hendaknya masyarakat lebih cerdas dalam memilih pemimpin, “jangan karena ada sesuatu hal langsung dipilih tanpa melihat apakah baik dan tidak.  Kita harus cerdas, karena ini untuk kepentingan lima tahun kedepan,”ujarnya.

    Sementara itu, aparat kerja Daerah Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisiyah Lampung Tengah, diikuti oleh 23  Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lampung Tengah .

    Ketua Muhamdiyah Provinsi Lampung Marzuki menjelaskan  Rakerda ini  dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2017, baik program kerja majelis-majelis di tingkat pimpinan daerah maupun  majelis ditingkat pimpinan cabang.

    “Selain evaluasi, rakerda ini juga untuk menyusun program kerja tahun berikutnya 2018, sekaligus menajamkan implementasi program-program mejelis di tingkat pimpinan daerah maupun pimpinan cabang Muhammadiyah,”ujarnya. (Ersyan)

     

  • Demo Tolak Pilgub di Lampung Tengah, Massa Dibayar Rp50 Ribu Per Orang

    Demo Tolak Pilgub di Lampung Tengah, Massa Dibayar Rp50 Ribu Per Orang

    Lampung Tengah (SL) – Aksi massa yang mengatasnamakan Rakyat Bergerak di Lampung Tengah diduga bayaran.

    Massa aksi yang menuntut didiskualifikasinya paslon Arinal – Nunik ini bukan mewakili masyarakat. Pasalnya berdasarkan informasi di lapangan, masa yang ikut hadir dalam aksi damai itu dibayar Rp50 ribu perorang.

    “Lumayan mas dapat limapuluh ribu. Kalau gak ada ini (uang) ngapain ikut teriak-teriak mending dirumah aja,” kata salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.

    Pantauan di lapangan sekitar 200an massa menggelar aksi damai. Aksi dimulai dari Masjid Istiqlal Bandarjaya dan berakhir di Gedung DPRD Lampung Tengah pada Kamis, 5 Juli 2018.

    Dalam aksi massa meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung untuk dapat membatalkan segala bentuk tahapan pilgub yang sudah dilalui. Massa membawa karton dan banner berupa tuntutannya. (rls)

  • Tujuh Anggota Keluarga Tewas Dilibas Bus

    Tujuh Anggota Keluarga Tewas Dilibas Bus

    Lampung Tengah (SL) – Tujuh anggota keluarga dari Lamteng tewas kecelakaan lalu lintas di Km 89, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumsel, Selasa (3/7), pukul.04.45 WIB.

    Para korban, warga Desa Tanjungharapan, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, naik mobil Toyota Innova dengan nomor polisi BE-3564-YD. Mobil mereka bertabrakan dengan bus.

    Satu keluarga tersebut dalam perjalanan dari Provinsi Jambi menuju Provinsi Lampung. Kendaraan bertabrakan saat jalan tanjakan dan menikung ke kiri.

    Bus SAN dengan nomor polisi BM-7524-JU yang dikemudikan oleh Gasper datang dari arah berlawanan dan kecelakaan pun terjadi. Toyota Inova terseret bus hingga menabrak pikap Suzuki Carry dengan nomor polisi BH-8158-MJ yang dikemudikan oleh Muhamad Iro.

    Sebagian penumpang Toyota Innova meninggal di tempat, ada yang sempat dilarikan ke puskesmas terdekat tapi tetap nyawanya tak tertolong lagi, dan empat luka-luka.

    Mereka yang tewas adalah Theo Sulivan (pengemudi), Kelvin Rian, Nauvaro Ade Kodta, Idova Sukma Dani, Karima, Farid, dan Fitri Yanti. Korban luka Hani Yuli, Huwais Alkorni, M. Fadhi, Al Farouq. (RMOLL/Hms)

  • Ketujuh Jenazah Korban Lakalantas Dalam Pejalanan Menuju Lamteng

    Ketujuh Jenazah Korban Lakalantas Dalam Pejalanan Menuju Lamteng

    Lampung Tengah (SL) – Ketujuh jenasah warga kampung Tanjung Harapan, SB 6 Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah yang mengalami kecelakan maut sedang di perjalan menuju Lampung Tengah.

    Menurut kapolsek Seputih Banyak Akp Heri Sugito ” berdasarkan informasi dari masyarakat jenasah sedang di perjanan diperkirakan akan tiba dirumah duka pukul satu malam dinihari.

    Sambung Heri “Terkait rencana pemakaman ketujuh kobat Tersebut yang merenggut nyawa yang disebab kan Tabrakan maut antara bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) SAN BM 7524 JU dan mobil Inova Silver BE 2564 JD dan Carry Hitam BH 8158 MJ, yakni Teo (32) sopir, Calvin (23), Ade (35), Fitri (32), Dolah (30), Rima (4) dan Fadil. belum ada kesepatan oleh warga apakah dimakam malam ini atau keesokan paginya,” pungkasnya.(PE/Ari).

  • Sejumlah Ruas Tol Trans Sumatra Lampung Dijadikan Alternatif Kemacetan Mudik

    Sejumlah Ruas Tol Trans Sumatra Lampung Dijadikan Alternatif Kemacetan Mudik

    Lampung Tengah (SL) – Sejumlah ruas tol Trans Sumatera Lampung mulai difungsikan untuk mengurai  kemacetan kendaraan  pemudik di jalur utama jalan lintas tengah sumatera seperti di Simpang Tegineneng hingga Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah. Dua ruas ini merupakan  titik rawan  terjadi kemacetan arus mudik di jalan lintas tengah Sumatera Propinsi Lampung .

    Direktur  Pamobvit Polda Lampung Kombes Pol Prabowo menyatakan bahwa ruas tol Trans Sumatera yang difungsikan untuk mengurai kemacetan jalur utama jalan lintas tengah sumatera, yaitu tol ruas Simpang Mandah- Masgar sepanjang lima kilometer dengan jarak tempuh 30 menit. ” Di jalur ini pemudik dari arah Palembang menuju arah Bandar Lampung  dapat masuk  exit tol masgar dan akan keluar di Simpang Mandah.” katanya.

    Melalui ruas ini, katanya,  pemudik dapat menghindari titik  kemacetan di Simpang  Tegineneng Kabupaten Pesawaran, para pengendara dari arah Kota Metro juga dapat  terhindar dari titik kemacetan di simpang ini, ujar Prabowo

    Kemudian ruas tol seputih jaya ke exit terminal betan subing pemudik  dari arah aumatera selatan menuju Bandar Lampung dapat  lewat jalan alternatif masuk tol lewat terminal Betan Subing Terbanggi Lampung Tengah kemudian tembus jalan tol belok ke kanan dan akan keluar di exit tol Seputih Jaya sebelum samsat Lampung Tengah  dan masuk kembali ke jalan lintas sumatra

    “Ruas tol  ini menjadi  alternatif untuk meghindari kemcetan kendaraan di titik perbiakan jalan cor Poncowati dan Pasar Bandar Jaya Lampung Tengah,” katanya.

    Sementara itu Yana Agustian Proyek Manager PT. Washkita pihak pekerja proyek jalan tol mengatakan bahwa pihaknya telah menyedikan sejumlah fasilitas umum untuk para para pemudik yang melintas jalur  tol  dengan mendirikan rest area yang dilengkapi dengan tempat peristirahatan musholla, toliet serta SPBU mini, ujarnya.

    Masih kata Yana dengan difungsikannya beberapa tititk ruas tol tran sumatera ini diharapkan arus mudik di jalan lintas sumatera propinsi lampung dapat berjalkan secara lancar dan aman.

    Sementara itu menurut pantauan awak media pada H-6 hari ini ribuan kendaraan pemudik dari arah pulau jawa menuju sumatera mulai terlihat memadati sejumlah jalur utama di ruas jalan lintas tengah sumatera trans sumatera. (red)