Kategori: Lampung Tengah

  • Dibangun Pake APBD Lamteng Tahun 2017 Rp750 Juta Atap dan Kubah Masjid Jami Al-Falah di Buyut Udik Ambrol Satu Warga Tewas Saat Gotong Royong

    Dibangun Pake APBD Lamteng Tahun 2017 Rp750 Juta Atap dan Kubah Masjid Jami Al-Falah di Buyut Udik Ambrol Satu Warga Tewas Saat Gotong Royong

    Lampung Tengah, sinarlampung.co-Atap dan kubah masjid Jami Al Falah, di Dusun I, Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, tiba-tiba abruk saat hujan jelang sholat Ashar, H-10 Idul Fitri Senin 1 April 2024, sekitar pukul 15.15  lalu.

    Akibatnya masjid rusak parah dan tidak bisa digunakan. Padahal Masjid itu menjadi andalam warga Buyut Udik melakukan ibadah sehari-hari, apalagi selama bulan Ramadhan. Puing puing bangunan berserakan bertebaran. Kaca jam digital pecah dan semua fasilitas yang berada didalam masjid rusak parah

    Atas insiden itu, warga yang akan melaksanakan ibadah sholat lima waktu dan ibadah tarawih digeser ke Masjid yang lain yang berada di desa Buyut Udik tak jauh dari lokasi masjid yang ambruk. Tidak ada korban jiwa saat kubah dan atap Masjid yang dibangun tahun 2017 dengan anggaran APBD Pemkab Lampung Tengah tahun 2017 pagu anggaran Rp750 juta itu.

    Namun justru ada korban, saat warga memcoba membersihkan Masjid. Salah satu warga bernama Yoga Adi Jaya (28) terjatuh dari atas gedung saat merapikan rangka baja. Korban sempat dirawat di UGD rumah sakit Harapan Bunda, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Selasa 2 April 2024. Namun korban tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu 06 April 2024.

    “Masjid itu baru berusia tujuh tahun, atau dibangun 2017 lalu. Sumber angggaran dari Pemda Lampung Tengah. Proyek melalui Dinas Prumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Cipta Karya, atau sekarang PUPR. Proyek senilai Rp750 juta itu ditender dan pemenang tender adalah CV Deavid Mandiri yang beralamat kan jalan Cempaka Gunung Sugih, Lampung Tengah,” kata warga sekitar masjid di Buyut Udik itu.

    Menurutnya, ambruknya kubah atap masjid diduga disebabkan oleh faktor pembangunan yang kurang kokoh. Dan pengelolaan, kontruksi dan bahan material bangunan yang asal asalan sehingga bangunan masjid Jami alfalah tidak dapat bertahan lama. “Ini sangat ga masuk akal. Bangunan masjid Jami alfalah ini belum lama dibangun. Tahun 2017 lalu, artinya hingga 2024 baru tujuh tahun. Anggaran 750 juta Masjid di Kampung harusnya megah dan kokoh,” katanya.

    Warga lainnya menyebut seluruh masyarakat Desa Buyut Udik sangat memprihatin atas hasil kinerja pihak pelaksana pembangunan yaitu CV Deavid Mandiri, sejak tahun 2017 lalu. “Nilai anggaran yang di kucurkan oleh pemkab Lampung Tengah melalui dinas PUPR cukup begitu fantastis. Namun hasil tidak memuaskan dan terkesan ada indikasi korupsi atau adanya kong kalikong dan pembiaran antara pihak rekanan dan para pejabatnya,” katanya.

    Masyarakat Buyut Udik juga meminta penegak hukum mengusut Proyek Masjid tahun 20217 itu. “Kepada pihak yang berkewenang misal Badan Pemeriksa Keuangan, Dis Perkim dan Cipta Karya. “Pemda Harus mengevaluasi kejadian runtuhnya bangunan masjid Jami Al Fatah Buyut Udik. Kami menduga anggaran tersebut banyak yang dikorupsi sehingga Bangunan tidak berkualitas Kokoh dan Kuat. Ini harus ditinjau kembali dan dapat diusut tuntas dan dilakukan evaluasi”, katanya. (Red)

  • Managemen Jalan Tol Bakter Apresiasi Polres Lampung Tengah Tangkap Pelempar Mobil

    Managemen Jalan Tol Bakter Apresiasi Polres Lampung Tengah Tangkap Pelempar Mobil

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Pengelola Jalan Tol Bakauhen Terbanggi Besar (Bakter) memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk pihak kepolisian terutama Polres Lampung Tengah, Polsek Terbanggi Besar, Aparatur Desa dan tokoh masyarakat sekitar yang sudah sangat membantu sehingga pelaku pelemparan dapat tertangkap.

    “Kami dari pihak Tol Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter) sangat berterimakasih atas respon cepat dari kepolisian dan atensi yang sudah sangat luar biasa sudah membantu dalam penangkapan pelaku pelemparan. Kami mengapresiasi Polres Lampung Tengah, Polsek Terbanggi, tokoh masyarakat, atas respon cepat dan telah berhasil menangkap tiga pelaku pelemparan kaca mobil di Jalur Tol,” Manager Area Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Andri Pandiko.

    Menurut Andri Pandiko demi menjaga keamanan, saat ini pengelola Tol juga sudah menambah personil tambahan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari TNI AD untuk melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap masyarakat sekitar yang berkegiatan di sekitar Jalan Tol Bakter. “Agar tidak terjadi kembali kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” katanya.

    Andri Pandiko juga mengimbau masyarakat sekitar Jalan Tol untuk sama-sama menjaga keselatan bersama, dan tidak membuang apapun di Jalan Tol. “Kami juga mengimbau untuk warga sekitar yang berkegiatan di area Jalan Tol Bakter untuk sama-sama menjaga dengan tidak membuang benda apapun di Jalan tol karena bisa membahayakan pengguna jalan tol yang tengah melintas, dan bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 170 KUHP,” katanya.

    Tiga Remaja Ditangkap

    Sebelumnya Polres Lampung Tengah menangkap tiga remaja pelempar batu ke lima kendaraan saat melintas di Jalan Tol Lampung. Ketiganya yakni BW (17), WA (16), dan ZA (15). Peristiwa pelemparan batu ini terjadi pada Kamis 7 Maret 2024 pukul 02.00 WIB di Ruas Tol Terbanggi, Kabupaten Lampung Tengah tepatnya di KM 133 B.

    Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan dari hasil pemeriksaan ketiganya mengaku iseng melakukan pelemparan batu tersebut. “Tiga anak yang diamankan telah ditetapkan tersangka, yakni BW (17), WA (16), dan ZA (15). Setelah ketiga bocah itu diperiksa, aksi pelemparan kaca pada 4 truk dan 1 bus itu hanya karena iseng-iseng saja,” kata dia, Jumat 5 April 2024.

    Andik menambahkan, pihaknya masih memburu ketiganya pelaku lainnya yang telah diketahui identitasnya. “Mereka ini melakukan pelemparan batu dengan cara naik ke underpass. Kami juga masih memburu 3 pelaku lainnya yang telah diketahui identitasnya,” tandasnya.

    Sebelumnya, viral video sejumlah kendaraan di Jalan Tol Lampung mengalami pecah kaca akibat dilempari batu oleh orang tak dikenal. Peristiwa ini terjadi di ruas tol Terbanggi, Kabupaten Lampung Tengah. (red)

  • Rekontruksi Pembunuhan Anggota Polres Lampung Tengah Pragakan 76 Adegan, ABD Tersangka Tunggal

    Rekontruksi Pembunuhan Anggota Polres Lampung Tengah Pragakan 76 Adegan, ABD Tersangka Tunggal

    Lampung Tengah, sinarlampung.co-Penyidik Sat Reskrim Polres Lampung Tengah melakukan rekonstruksi atau reka ulang kasus kematian Briptu Singgih Abdi Hidayat (28), anggota Reskrim Polres Lampung Tengah, yang tewas dibunuh seorang ABG berinisial RG (17) di Losmen Tegar, Jalan Lintas Timur Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa 2 April 2024.

    Rekonstruksi dihadiri penasihat hukum tersangka, Penyidik Polres Lamteng, para saksi dan JPU dari Kejaksaan Negri Lampung Tengah itu memperagakan 76 adegan mulai dari masuk area penginapan Losmen Tegar, cara melakukan pembunuhan, hingga pelaku kabur.

    Sebelum melakukan aksinya, RG yang dikenal sebagai teman akrab korban itu sempat mondar mandir keluar masuk kamar, untuk memastikan situasi diluar losmen aman. Pelaku juga sempat mondar-mandir di toilet yang berada dikamar nomor 4 itu. Setelah benar-benar aman, kemudian pelaku membunuh korban dengan cara membekap mulut dan hidung saat korban tertidur.

    “Terungkap, sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat mondar-mandir untuk memastikan situasi benar-benar aman,” kata kuasa hukum tersangka, Junisar Sepulau Raya SH.

    Junisar mengapresiasi pihak kepolisian karena proses penyelidikn berjalan secara profesional dan kondusif. “Sesuai UU No 11 Tahun 2012 tentang Peradilan Anak, proses rekonstruksi ini sudah memenuhi asas peradilan anak karena proporsional dan kondusif,” katanya.

    Sementara saksi Erwanto (50), sempat kebingunan saat diawal rekontruksi. Erwanto bingung karena dalam reka ulang terdapat penambahan adegan yang dilakukan pelaku sebelum pembunuhan dan setelahnya,

    Sebelumnya dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Lampung Tengah diketahui, sebelum menghabisi nyawa korban, pelaku mengajak korban bernyanyi di sebuah tempat karaoke, sambil menenggak minuman keras. Setelah karaoke dan pesta minuman keras, pelaku dan korban kembali ke losmen. Pelaku memanfaatkan kondisi korban yang mabuk minuman keras untuk menghabisi nyawa korban dengan cara membekap mulut korban dengan kaos dalam hingga tewas.

    Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan, dari hasil penyelidikan pihaknya telah menangkap empat orang pelaku terduga pelaku yang terlibat pembunuhan Briptu Singgih. Polisi sempat mengamankan empat orang yang diduga terlibat. Motifnya. Motifnya untuk menguasai harta benda milk korban.

    Kemudian hasil penyelidikan, akhirnya Polres Lampung Tengah menetapkan AEA menjadi tersangka tunggal atas pembunuhan Briptu Singgih Abdi Hidayat. Remaja berusia 17 tahun ini dijerat dengan pasal berlapis.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan penetapan tersangka untuk AEA setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan dan dinaikkan status kasusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.

    “Dalam kasus meninggalnya Briptu Singgih, Polres Lampung Tengah telah menaikkan status kasusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan, dan telah menetapkan satu tersangka yakni remaja berita AEA,” kata Umi, Senin 25 Maret 2024.

    Umi menjelaskan, untuk 3 orang lainnya yang sebelumnya turut diamankan ternyata tidak terlibat dan hanya dijadikan saksi atas kasus ini. “Tiga lainnya itu hanya menjadi saksi, mereka tidak terlibat dalam peristiwa pembunuhan ini,” ungkap Umi.

    Umi melanjutkan, tersangka AEA dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana dan Pasal 365 KUHPidana. “Untuk yang bersangkutan diterapkan pasal berlapis yakni Pasal 338 dan Pasal 365 KUHPidana. AEA sendiri telah ditahan di Mapolres Lampung Tengah,” tandasnya. (red)

  • Empat Pria Pesta Narkoba di Bekri Yang Ditangkap 18 Maret Lalu Kini Dilepas Polres Lampung Tengah

    Empat Pria Pesta Narkoba di Bekri Yang Ditangkap 18 Maret Lalu Kini Dilepas Polres Lampung Tengah

    Lampung Tengah, sinarlampung.co-Tiga warga Kampung Kesumadadi Kecamatan Bekri, dan satu warga Pesawaran, yang ditangkap Tim Satresanrkoba Polres Lampung Tengah, Medio Senin, 18 Maret 2024, sekitar pukul 22.00 lalu dikabarkan kini sudah dibebaskan. Para tersangka sempat menjalani hukuman penjara hampir dua pekan.

    Keempat pelaku yang berinisial AS (36), IK (22) SG (37) dan ST (55). Mereka diciduk di sebuah rumah di wilayah Kampung Kesumadadi Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. AS, SG, dan ST merupakan warga kampung setempat sementara IK merupakan warga Pancur, Kabupaten Pesawaran.

    Saat ditangkap, Kasat Narkoba AKP Feabo Adigo Mayora Pranata yang mengaku memimpin penangkapan menyatakan Tim Cobra mengamankan sejumlah barang bukti yaitu sebuah pipa pirek yang berisi kristal warna putih diduga narkotika jenis sabu-sabu, sebuah alat hisap sabu/bong, sebuah korek api gas, dan sebuah sumbu api.

    Mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, Feabo mengatakan penangkapan berawal dari informasi masyarakat. “Laporan dari masyarakat tersebut, kami langsung tindaklanjuti, dengan melakukan penyelidikan ke TKP,” katanya.

    Kasat menyebut mereka dijerat Pasal 114 ayat 1, pasal 112 ayah 1, dan 127 ayat 1 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pasal 127 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang pengaturan sanksi penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri “Dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun penjara,” katanya.

    Informasi di Kampung Kusumadadi, Kecamatan Bekri menyebutkan para pelaku itu sempat ditahan 1-2 minggu, pasca penangkapan. Para pelaku ditangkap dengan barang bukti 1 pipa kaca pirek, serbuk putih diduga sabu, 1 bong, 1 korek gas, dan 1 sumbu api. “Kami juga heran kok sudah bebas. Baru sekitar sepuluh harilah. Kami ini mempertanyakan hal itu. Ada kok om, sekarang, kelihatan ada dikampung,” kata warga Bekri, yang minta namanya dirahasiakan.

    Menanggapi hal itu, Kasat Narkoba Polres Lampung Tengah, AKP Feabo Adigo Mayora Pranata, yang dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa semuanya sudah diserahkan ke Kasi Humas Polres Lampung Tengah. “Releasenya ada di sana. Saya tidak boleh memberikan keterangan,” ujar Feabo Adigo Mayora Pranata, Senin 01 April 2024, siang. (Red)

  • Dewan Gerindra Mikdar Ilyas Minta Pimpinan DPRD Lampung Bahas Pemekaran Tiga Kabupaten

    Dewan Gerindra Mikdar Ilyas Minta Pimpinan DPRD Lampung Bahas Pemekaran Tiga Kabupaten

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Gerindra Mikdar Ilyas meminta Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay untuk segera membahas pemekaran tiga kabupaten di Lampung. Pasalnya, pada tanggal 28 Maret 2024 DPR RI sudah mengagendakan pembahasan pemekaran kabupaten kota di Indonesia, termasuk Lampung.

    “Kami minta pimpinan dewan segera membahas soal usulan pemekaran daerah. Karena di provinsi Lampung ada pemekaran di Lampung Utara, Lampung Selatan dan Lampung Tengah,” kata Mikdar Ilyas, saat menyampaikan interupsi saat Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peresmian pemberhentian dan pengangkatan pengganti antar waktu (PAW) Anggota DPRD Lampung Fraksi Golkar sisa masa jabatan 2019-2024, Senin 1 April 2024.

    Sebagai wakil rakyat dari Dapil 5 yang meliputi wilayah Lampung Utara dan Way Kanan, Mikdar menggaris bawahi pemekaran di Kabupaten Lampung Utara yakni kabupaten Sungkai Bunga Mayang. Mikdar melanjutkan bahwa pemekaran Kabupaten Sungkai Bunga Mayang yang paling lama yakni sudah 10 tahun diusulkan.

    Berkasnya sudah diserahkan panitia ke pemerintah provinsi Lampung tetapi sampai hari ini belum dibahas. “Kami harap alangkah bagusnya jika di tingkat provinsi bisa menindaklanjuti, pusat aja sudah membahas, kok provinsinya belum membahas,” kata Sekretaris Komisi V DPRD Lampung ini.

    Menurut Mikdar Ilyas bahwa pemekaran wilayah itu merupakan usulan masyarakat yang diajukan ke pemerintah kabupaten. Setelah itu dikaji dan diparipurnakan di DPRD kabupaten. “Jika disetujui kemudian diserahkan ke provinsi. Nantinya dikaji lagi di tingkat DPRD provinsi bersama pemda. Ketika memenuhi syarat, nanti baru ada rekomendasi gubernur untuk diteruskan ke Kementerian,” jelasnya.

    Mikdar Ilyas berharap pemekaran wilayah ini harus segera ditindaklanjuti karena tujuannya untuk kemajuan daerah dan memaksimalkan pembangunan. Mendengar interupsi tersebut, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay mengatakan menerima aspirasi tersebut dan akan membahasnya di kemudian hari.

    Diketahui, pemekaran Kabupaten Sungkai Bunga Mayang dengan induk di Lampung Utara. Meliputi Kecamatan Bunga Mayang (ibukota), Sungkai Selatan, Sungkai Tengah, Sungkai Barat, Sungkai Jaya, Muara Sungkai, Sungkai Utara dan Hulu Sungkai.

    Kemudian, Kabupaten Natar Agung merupakan pemekaran dari Lampung Selatan dengan nama alternatif Kabupaten Bandar Lampung. Meliputi Kecamatan Jati Agung (ibukota), Natar, Tanjung Bintang, Merbau Mataram dan Tanjung Sari. Selanjutnya, Kabupaten Seputih Timur dan Seputih Barat yang berinduk di Kabupaten Lampung Tengah diusulkan sejak tahun 2015.

    Kemudian rencana Kabupaten Seputih Timur meliputi Kecamatan Bumi Nabung (ibukota), Seputih Banyak, Way Seputih, Rumbia, Putra Rumbia, Bandar Mataram, Seputih Surabaya dan Bandar Surabaya. Lalu Kabupaten Seputih Barat meliputi Kecamatan Padang Ratu (ibukota), Anak Tuha, Anak Ratu Aji, Bangun Rejo, Kalirejo, Pubian, Sendang Agung dan Selagai Lingga. (Red)

  • Polisi Kantongi Identitas Pembacok Sopir dan Kernet di Lamteng

    Polisi Kantongi Identitas Pembacok Sopir dan Kernet di Lamteng

    Bandarlampung, sinarlampung.co Sopir dan kernet truk pengangkut pasir menjadi korban pembacokan di jalan lintas Kampung Kareng Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu, 27 Maret lalu. Pihak kepolisian tengah memburu dan sudah mengantongi identitas pelaku pembacokan yang diketahui berjumlah 2 orang itu.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan kedua pelaku pembacokan itu masih dalam pengejaran petugas. Sementara itu, identitas para pelaku berhasil teridentifikasi.

    “Satreskrim Polsek Terbanggi Besar telah melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus penyerangan terhadap dua korban yakni supir dan kernet truk yang terjadi di Kampung Kareng Endah pada Rabu malam,” katanya, Kamis, 28 Maret 2024.

    “Dari proses penyelidikan itu, dua pelaku yang melakukan penyerangan sehingga menyebabkan korban mengalami luka bacok di kaki dan tangannya telah teridentifikasi. Saat ini masih dalam pengejaran,” lanjut Umi.

    Umi menuturkan, kedua korban yakni Suparwanto dan Nuryadi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Bunda. “Untuk kedua korban, masih menjalani perawatan di rumah sakit,” jelas Umi.

    Dia menerangkan peristiwa tersebut terjadi karena kedua pelaku ingin merampas dompet serta handphone kedua korban. “Para pelaku ini memberhentikan mobil truk mereka, kemudian memaksa membuka pintu. Kemudian keduanya mencoba merebut dompet dan handphone,” ujarnya.

    Kedua korban ini melakukan perlawanan sehingga para pelaku menyerang dengan senjata tajam. Serangan pelaku mengenai beberapa anggota tubuh seperti kaki, tangan hingga punggung korban.

    “Beruntung saat kejadian warga mendengar keributan yang terjadi karena salah korban menekan klakson, kedua pelaku akhirnya melarikan diri,” jelas Umi. Melihat kondisi kedua korban, warga akhirnya mengevakuasi keduanya ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan. (*)

  • Gubernur Lampung Safari Ramadhan di Ponpes Daruss’adah Mojo Agung Lampung Tengah

    Gubernur Lampung Safari Ramadhan di Ponpes Daruss’adah Mojo Agung Lampung Tengah

    Lampung Tengah, sinarlampung.co Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama jajaran Pemerintah Provinsi Lampung melakukan kegiatan Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Lampung 1445 Hijriah di Pondok Pesantren Daruss’adah Mojo Agung, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Senin, 25 Maret 2024.

    Dalam sambutannya, Gubernur Arinal mengapresiasi progres pembangunan di Kabupaten Lampung Tengah yang begitu pesat di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah.

    “Potensi Kabupaten Lampung Tengah di sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Pariwisata dan Jasa tentu tidak perlu diragukan lagi. Dengan beragam potensi inilah, hendaknya pemanfaatan bersama-sama teknologi tepat guna dan promosi serta pemasaran bisa lebih baik,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal juga mengingatkan bahwa pada Tahun 2024 ini Lampung akan memasuki tahun politik. Untuk itu Gubernur Arinal mengajak untuk menciptakan suasana yang kondusif dan meminimalisir perpecahan di kalangan masyarakat, seraya bergandengan tangan untuk terus bersama membangun Lampung.

    Terkait Bulan Suci Ramadan, Gubernur menyampaikan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai momentum yang tepat untuk memperdalam keimanan, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperkuat hubungan antar umat beragama.

    Menurut Gubernur Arinal, Safari Ramadan bukan sekadar serangkaian acara keagamaan, tetapi juga merupakan ajang untuk menggalang kerjasama antar umat beragama dalam membangun masyarakat yang sejahtera.

    “Safari Ramadan merupakan sebuah tradisi yang membangun jalinan kebersamaan, persaudaraan, dan keimanan di tengah-tengah kita semua,” ujar Gubernur Arinal.

    Arinal percaya bahwa keragaman agama adalah anugerah yang harus dijaga dan dirawat bersama sebagai modal utama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

    Pada kesempatan yang sama, Pj. Sekda Lampung Tengah, Kusuma Riyadi menyampaikan rasa bangga dan berbahagia karena dapat menyambut kunjungan silahturahmi safari ramadhan bapak Gubernur Lampung.

    “Semoga kehadiran bapak pada sore hari ini dapat menambah semangat dan semaraknya Bulan Suci Ramadan di kabupaten lampung tengah tercinta,” ujar Kusuma.

    Ia menyampaikan bahwa kegiatan Safari Ramadan ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu, karena merupakan sarana bagi para pemimpin mulai dari Gubernur sampai kepala kampung untuk dapat mendekatkan diri dengan masyarakat serta para ulama.

    “Hal ini perlu dilakukan agar ada rasa kedekatan, saling menghormati dan menghargai serta saling memiliki sehingga terjalin hubungan yang sangat erat,” ujarnya.

    Ia berharap kunjungan tim Safari Ramadhan Provinsi Lampung dapat meningkatkan ukhuwah islamiah dan sekaligus dapat lebih meningkatkan kerukunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di kabupaten Lampung Tengah khususnya, dan di Provinsi Lampung umumnya.

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Arinal memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Lampung Tengah. Diantaranya untuk masjid sebesar Rp30 juta dan santunan anak yatim 110 paket sembako.

    Kemudian, Bantuan BOS dan Revitalisasi Sekolah senilai Rp Rp45 miliar; Bantuan 200 buku; Bantuan 2.250 butir telur kepada 5 Pondok Pesantren.

    Juga bantuan di sektor pertanian berupa bantuan benih padi inbrida 3.000 Ha, Benih padi biofortifikasi 750 Ha, motor roda 3, bangsal pasca panen, dan Alat pengelola pasca panen hortikultura. (Red/*)

  • Briptu Singgih Abdi Hidayat Ditemukan Tewas di Kamar Losmen Pelaku Seorang Remaja “Teman Spesial” Ini Motifnya

    Briptu Singgih Abdi Hidayat Ditemukan Tewas di Kamar Losmen Pelaku Seorang Remaja “Teman Spesial” Ini Motifnya

    Lampung Tengah, sinarlampung.co-Kematian anggota Reskrim Polres Lampung Tengah Briptu Singgih Abdi Hidayah (28) yang jasadnya ditemukan di kolong ranjang kamar Mawar 04, Losmen Tegar, Kampung Setia Bhakti, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu 23 Maret 2024, pukul 08.00 WIB, mengagetkan masyarakat Lampung Tengah.

    Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan di tubuh Singgih, warga Bangunrejo, Kecamatan Gunungsugih tersebut. Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) atau tiga jam kemudian polisi menangkap AE (16) Warga Kampung Sumberejo, Kecamatan Kota Gajah, teman korban diduga pelaku pembunuhnya.

    Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit ikut mendatangi Losmen Tegar, bersama Tekab 308. Jenazah Singgih dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi. Polisi memeriksa sejumlah saksi, para pemandu lagu (PL), pemilik losmen, dan temen pelaku yang datang bersama AE.

    Hasil sementara remaja ini membunuh korban diduga dengan cara membekap mulut dengan kain dan menindih perutnya saat korban mabuk berat. Kabar lain menyebutkan korban dan pelaku punya hubungan spesial. Pelaku ditahan untuk pemeriksaan lanjutan di Polsek Seputih Banyak.

    Polisi kemudian memeriksa Irwanto (54) pejaga malam Losmen dan Tenisia (40) Karyawan Losmen, keduanya Warga Dusun Sido Sari, Kampung Sido Binangung, Kecamatan Way Seputih. Termasuk Badowi (64) Pemilik Losmen, warga Dusun Suka Maju, RW.OO2/0O1 Kampung Setia Bakti, Kecamatan Seputih Banyak.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, pada Hari Kamis tanggal 21 Maret 2024 pukul 22.00 wib, korban bersama rekannya AE datang ke Losmen Tegar dengan mengendarai Mobil Honda Jazz Warna Abu-abu No Pol BE-1929-TH, dengan mengaku sebagai Anggota Polres Lampung Tengah dengan maksud untuk menginap di Losmen Tegar.

    Kemudian pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024 Pukul 08.00 Wib Korban bersama AE meninggalkan Kamar Mawar 04 Losmen Tegar, kemudian pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024 Pukul 16.00 Wib korban dan rekannya datang kembali ke Losmen Tegar untuk menginap kembali. Sekira pukul 20.30 Wib, AE keluar dari Losmen sendirian dan kembali lagi sekira Pukul 03.00 Wib hanya untuk mengambil Charger HP dan meninggalkan Losmen.

    “Kemudian pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2024 sekira pukul 06.00 wib saya membuka pintu Kamar Mawar Nomor 04 dengan kunci duplikat, untuk membersihkan kamar. Dan ditemukan di bawah Dipan kasur korban sudah meninggal dunia. Saya langsung melapor ke Pemilik Losmen Badowi bahwa ada ditemukan mayat,” kata Irwanto sang penjaga malam.

    Atas laporan Irwanto, Sabtu tanggal 23 Maret 2024 sekira Pukul 08.00 wib, pemilik Losmen Badowi melaporkan bahwa telah ditemukan Jenazah di Kamar Mawar 04 Lomen Tegar. Anggota Polsek Seputih Banyak dipimpin Kapolsek Seputih Banyak Iptu Chandra Dinata mendatangi TKP dan benar ada janazah tergeletak di bawah kolong tempat tidur.

    Polisi kemudian mendatangkan pihak medis dari Puskesmas Seputih Banyak dan Dokkes Polres Lampung Tengah. Lalu membawa korban ke RS. Bhayangkara guna dilakukan autopsi. Tim Tekab 308 Polres Lampung Tengah bergerak dan berhasil mengamankan pelaku berikut barang bukti. Pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh korban dengan cara pelaku menduduki perut korban sambil membekap muka korban menggunakan kaos singlet.

    Motif Kuasa Harta Korban

    Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, mengatakan petugas mengamankan remaja berinisial AEA (17), terduga pelaku yang membunuh Briptu Singgih Abdi Hidayat. Pelaku dikenal baik dan dekat dengan korban. Dari hasil pemeriksaaan polisi, pelaku nekat menghabisi nyawa Briptu Singgih karena ingin menguasai harta korban.

    “Dari hasil pemeriksaan pelaku ini telah mengakui perbuatannya. AE telah mengakui bahwa pembunuhan itu dilakukannya, dia ingin menguasai barang-barang milik korban yakni mobil serta handphone,” kata dia, Minggu 24 Maret 2024.

    Menurut Andik, pelaku sengaja mengajak korban untuk pergi ke salah satu tempat karaoke dan kemudian diberikan minuman keras hingga korban mabuk. “Hal ini dibuktikan dengan pelaku membawa korban ke tempat karaoke dan diajak mengkonsumsi minuman keras hingga akhirnya korban mabuk dan tidak sadarkan diri,” kata Andik.

    Karena kondisi Briptu Singgih yang telah mabuk berat, pelaku kemudian memutuskan untuk membawa korban menginap di Losmen Mawar hingga akhirnya pada Sabtu 23 Maret 2024 korban ditemukan meninggal dunia. Usai melakukan pembunuhan, sejumlah barang pribadi milik Briptu Singgih dibawa oleh pelaku.

    “AEA berhasil ditangkap oleh tim gabungan di salah satu jalan di Lampung Tengah. Pada saat itu dia tengah mengendarai mobil milik korban bersama dua orang wanita yang merupakan wanita yang bekerja ditempat karaoke yang sebelumnya didatangi oleh korban. Pelaku dan dua wanita tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Lampung Tengah,” katanya. (Red)

  • Terungkap, Anggota Polres Lampung Tengah Ternyata Tewas Dibunuh ABG

    Terungkap, Anggota Polres Lampung Tengah Ternyata Tewas Dibunuh ABG

    Lampung Tengah, sinarlampung.co Briptu SAH, salah satu anggota Polres Lampung Tengah ditemukan tewas di sebuah losmen Kampung Setia Bhakti, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu, 23 Maret 2024, sekitar pukul 08.00 WIB.

    Berdasarkan keterangan polisi, Briptu SSB ternyata tewas dibunuh seorang remaja alias Anak Baru Gede (ABG) berinisial AEA (17), warga Kampung Sumberejo, Kecamatan Kota Gajah. Motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena ingin menguasai harta bendanya.

    Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan, peristiwa itu bermula saat pelaku mengajak korban bernyanyi di sebuah tempat karaoke. Di sana mereka minum minuman keras hingga korban mabuk berat.

    “Saat korban mabuk berat dan tidak sadarkan diri, pelaku membekap mulut dan hidung korban menggunakan pakaian dalam (singlet),” kata Andik kepada wartawan, Sabtu, 23 Maret 2024.

    Setelah korban dipastikan tak bernyawa, pelaku menyimpan jenazah Briptu SAH di bawah dipan. Selanjutnya, pelaku menemui dua orang wanita pemandu lagu (PL) yang kebetulan juga menginap di losmen tersebut. Pelaku lalu melakukan hubungan intim dengan salah satu pemandu lagu yang dibawa dari salah satu karaoke di Way Bungur Lampung Timur.

    Besoknya tubuh korban yang sudah tak bernyawa ditemukan penjaga losmen bernama Iswanto (54). Saat itu Iswanto hendak membersihkan kamar losmen nomor 04.

    “Saksi kaget melihat ada kaki menjuntai keluar dari bawah dipan. Dia lalu melaporkan peristiwa ini ke atasannya yang langsung melapor ke polisi,” ujar Andik.

    Setelah mendapat laporan adanya penemuan mayat, Satreskrim Polres Lampung Tengah melakukan penyelidikan. Hanya butuh waktu 3 jam, pelaku dibekuk petugas saat berusaha kabur membawa mobil korban.

    “Sementara polisi sedang mendalami peran 4 orang masing-masing, petugas terus melakukan pendalaman untuk membuka peristiwa ini menjadi terang benderang,” katanya.

    Sementara ini polisi telah menahan AEA. Pelaku dijerat dengan Pasal 365 junto Pasal 338 KUHPidana. (Red/*)

  • Diduga Dibunuh, Anggota Polres Lampung Tengah Ditemukan Tewas di Penginapan 

    Diduga Dibunuh, Anggota Polres Lampung Tengah Ditemukan Tewas di Penginapan 

    Lampung Tengah, sinarlampung.co Kabar duka meliputi jajaran Polres Lampung Tengah. Salah satu anggotanya ditemukan tewas dalam sebuah penginapan.

    Dari informasi yang dihimpun, korban ditemukan pegawai penginapan dalam kamar penginapan di Kampung Setia Bakti, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah pada Sabtu, 23 Maret 2024.

    Korban yang disebut anggota kepolisian itu diduga dibunuh. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik membenarkan hal itu saat dikonfirmasi. Namun identitasnya belum diungkap.

    “Benar, ada peristiwa ditemukannya seorang anggota kepolisian Polres Lampung Tengah yang meninggal dunia pagi tadi,” katanya, Sabtu, 23 Maret 2024.

    Saat ini, kata Umi tim gabungan Dirkrimum Polda Lampung dan Polres Lampung Tengah masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. “Masih dalam penyelidikan, mohon bersabar nanti kami informasikan lebih lanjut,” tandasnya. (Red)