Kategori: Lampung Tengah

  • Proyek Irigasi di Kampung Payung Makmur-Payung Mulya Bermasalah Dewan Minta PUPR Tunda Pembayaran

    Proyek Irigasi di Kampung Payung Makmur-Payung Mulya Bermasalah Dewan Minta PUPR Tunda Pembayaran

    Lampung Tengah (SL)-Pengerjaan Proyek pembangunan irigasi milik Dinas Pengairan, Kabupaten Lampung Tengah, yang menelan anggaran mencapai miliaran rupiah, di Kampung Payung Makmur dan Kampung Payung Mulya diduga tak berkualitas, dan dikerjakan asal asalan. Komisi III DPRD Lampung Tengah minta Dinas PUPR tidak dulu membayar pekerjaan, dan segera memanggil rekanan dan dinas terkait pekerjaan tersebut.

    Ketua Komisi III Deni Satria Negara, kuat indikasinya proyek ini tidak berkualitas, karena tidak sesuai spesifikasinya. “Kita akan segera minta penjelasan instansi terkait, dan pelaksananya. Karena ini menjadi catatan kinerja pertama Bupati, dan segala sesuatu pekerjaan proyek harus di kerjakan sesuai dengan spesifikasi jangan amburadul. Kita akan selalu terus melakukan sidak, agar segala sesuatu yang menjadi temuan dapat di perbarui dan diperbarui lagi,” kata Deni Satria, saat melakukan sidak di proyek tersebut, Rabu, 29 Sepetember 2021.

    Dedi Satria Negara didampingi anggota komisi III, Singa Ersa Awangga dan Fian Febriano, menyatakan bahwa pekerjaan irigasi tersebut sangat buruk, dan itu akan sangat berdampak pada masyarakat luas yang akan menerima manfaatnya irigasi, dan akan berdampak pada melambatnya roda pembangunan.

    “Bagaimana Hasil pekerjaannya mau benar mau bagus kalau di kerjakan secara asal – asalan. Bagaimana kedepanya mau melanjutkan pembanguan yang lain, jika nantinya pekerjaan yang amburdul itu akan terus menjadi PR untuk diperbaiki,” katanya.

    Komisi III juga mengajak kepada wartawan dan masyarakat untuk sama-sama mengawasi pekerjan proyek milik pemerintah di Lampung Tengah ini.

    Anggota komisi III Fian Febriano, menambahkan dengan adanya temuan masalah pada proyek irigasi tersebut pihaknya akan memanggil Pejabat yang ada di Dinas Pengairan setempat, dirinya akan meminta kepada pihak dinas untuk tidak mencairkan dana proyek tersebut. “Kita minta dinas untuk tidak mencarikan dana proyek tersebut,” katanya.

    Sebelumnya, dari keterangan berbagai sumber di lokasi proyek juga menyebutkan jika pekerjaan tersebut sarat akan indikasi Korupsi, kolusi dan Nepotisme, dan terlihat dari buruknya kualitas pekerjaan terebut. Salah satu aktipis perduli pembanguan Lampung Tengah mengatakan jika program kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu dalam rangka memenuhi kebutuhan air irigasi guna mendukung ketahanan pangan nasional.

    Selain, itu untuk mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam prioritas pembangunan kelima Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020-2025 tidak akan pernah bisa terwujud apa bila proyek pekerjaan dilaksanan secara asal-asalan seperti itu. “Selain itu, dugaan proyek bermasalah milik Dinas Pengairan setempat juga dapat sangat mencoreng nama Bupati. “Ini tahun pertama Bupati H.Musa Ahmad menjabat, sudah ditemukan permasalahan seperti itu,” katanya.

    Dia berharap, kepada masyarakat atau para aktivis untuk melaporkan permasalahan itu kepada aparat penegak hukum agar dapat di proses secara hukum yang berlaku di negara Kesatuan Republik Indonesia. “Semoga aparat penegak hukum dapat tegas dalam menyikapi permasalah tersebut,” katanya. (red)

  • Penikam Hingga Tewas Tokoh Adat Terbanggi Besar Ditangkap, Pelaku Masih Tetangga Korban

    Penikam Hingga Tewas Tokoh Adat Terbanggi Besar Ditangkap, Pelaku Masih Tetangga Korban

    Lampung Tengah (SL) – Hitungan kurang 24 jam Tim Resmob Polres Lampung Tengah menangkap pelaku pembunuhan  tokoh adat Lampung di Kampung Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Kamis 30 September 2021 sekitar pukul 02.00 WIB.

    Pelaku, diketahui bernama Asan (65), masih tetangga korban. Pelaku diduga sakit hati karena merasa dibohongi saat mengurus kasus kecelakaan yang dialami pelaku waktu lalu.

    Pelaku mencoba menagih kembali uang Rp5 juta, yang pernah diserahkan kepada korban. Namun korban justru memarahi pelaku. “Saya minta lagi uang Rp5 juta, dia marah,” ujar pelaku di Polres Lampung Tengah.

    Karena korban marah, spontan pekaku ikut marah dan menyerang korban dengan pisau yang ada dipingganggnya. Akibatnya, korban mengalami luka di pipi, leher, dada, tangan, perut, dan punggung. Usai lejadian, pelaku pergi meninggalkan korban.

    “Ya kami dapat kabar, pelaku sudah tertangkap. Dan polisi masih melakukan penyelidikan, dan pengembangan kasusnya,” kata kerabat korban, Kamis dini hari pukul 02.30. (Jun/red)

  • Musa Ahmad Tinjau Vaksinasi Pelajar dan Tenaga Pendidik

    Musa Ahmad Tinjau Vaksinasi Pelajar dan Tenaga Pendidik

    Lampung Tengah (SL)— Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad tinjau Langsung pelaksanaan vaksin bagi pelajar dan tenaga pendidik serta melakukan penyerahan dokumen kependudukan di SMAN 1 Gunung Sugih Rabu, 29 September 2021.

    Pelaksanaan vaksinasi disambut antusias oleh para pelajar serta tenaga pendidik yang memang ingin melaksanakan vaksin dalam rangka mengikuti instruksi program pemerintah mempercepat pemerataan vaksinasi di seluruh wilayah Lampung Tengah.

    Acara tersebut juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir mendampingi bupati, kepala perangkat daerah terkait, camat dan Kepala Puskesmas Gunung Sugih.

    Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengapresiasi para tenaga kesehatan dan pihak sekolah yang sudah melaksanakan vaksin, sehingga sangat membantu pemerintah dalam percepatan vaksin di Lampung Tengah.

    Bupati juga berpesan kepada masyarakat Lampung Tengah untuk tidak takut di vaksin, dilihat dari kondisi saat ini masyarakat Lampung Tengah sangat antusias untuk melakukan vaksinasi maka dari itu bupati serta seluruh jajaran terkait akan membuka lokasi vaksin di tempat yang telah disiapkan.

    Dalam himbauannya kepada para pelajar Musa Ahmad meminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga dalam pembelajaran tatap muka langsung tidak menimbulkan klaster baru.

    Tidak hanya kegiatan vaksinasi, di SMAN 1 Gunung Sugih diadakan perekaman KTP bagi para pelajar yang memasuki usia 17 Tahun yang diadakan oleh Didukcapil Lampung Tengah, hal tersebut sangat membantu para siswa yang ingin mendapatkan KTP.

    Pada acara itu pula Bupati memberikan Dokumen Kependudukan Seperti Akta Kematian yang diberikan langsung Kepada perwakilan Keluarga. (Ersyan)

  • Tokoh Adat Terbanggi Abdullah Jauhari Gelar Ngediko Kepalo Ratu Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk di Jalan Lintas Sumatera

    Tokoh Adat Terbanggi Abdullah Jauhari Gelar Ngediko Kepalo Ratu Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk di Jalan Lintas Sumatera

    Lampung Tengah (SL)-Seorang tokoh adat Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Abdullah Jauhari (70) alias Sawi, Gelar Ngediko Kepala Ratu, ditemukan tewas penuh luka tusuk disekujur tubuhnya, dan jasad tergeletak di pinggir jalan lintas Sumatera, Terbanggi Besar, sekitar Kali Busuk, Dusun I, Kampung Terbanggi, Rabu 29 September 2021 sekitar pukul 06.00 Wib pagi.

    Jasad almarhum Abdullah Jauhari, dengan luka tusukan pada bagian pipi, leher, dada, tangan, perut, dan punggung itu kali pertama ditemukan seorang karyawan PT Humas Jaya, Hengky Hermana yang melintasi lokasi kejadian usai menjemput ibunya. Hengki sempat menduga korban tersebut adalah korban kecelakaan lalu lintas. Posisi jasad korna tergeletak tak jauh dari motor milik korban, dengan kondisi mesin masih hidup. Hengky kemudian melaporkan penemuan jasad tersebut ke petugas Pos Polisi Terbanggi Besar.

    Seorang petugas Satlantas Pos Terbanggi Besar itu kemudian bergegas menuju ke lokasi dengan menggunakan mobil pick up. ”Saya bonceng ibu saya yang pulang jam 05.55 Wib. Dan saya lihat itu ada motor masih hidup lampu seinnya, cuma saya belum lihat ada mayat di situ, saat lebih dekat saya berhenti. Dan kata ibu itu ada orang meninggal, Bu kita langsung ke kantor polisi aja ke pos terbanggi ” ujar Hengki.

    Hengki lantas membangunkan petugas Polisi di Pol Lalulintas Terbangi dan memberi tahu adanya mayat di jalan jalinsum. ”Saya pulang nganterin Ibu saya, lalu ke sana lagi. Sampai sana udah dibawa di atas mobil pick up ketemu di jalan udah cuman itu aja, langsung ke rumah sakit medical ini udah nggak tau lagi seterusnya,” ujar Hengki.

    Keluarga dan kerabat Abdullah Jauhari berdatangan ke Rumah Sakit Yukum Medical Centre. Selang beberapa jam, polisi membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna proses otopsi. Kasat Reskrim Polres Lampung tengah AKP Edy Qorinas membenarkan ditemukannya jenazah di pinngir jalan jalinsum Terbanggi Besar, dan korban diketahui adalah sebagai tokoh adat di Terbangi Besar.

    “Kita bersama tim Inafis telah melakukan olah TKP. Tim sedang mencari dan mengumpulkan barang bukti guna mendapatkan petunjuk penyebab meninggalnya Abdullah Jauhari,” katanya.

    Zulkifli, tetangga korban membenarkan korban adalah orang yang digolongkan tokoh di desanya. Kegiatan sehari-hari korban menjemput cucunya. Zulkifli mengaku tidak tahu menahu tentang permasalahan yang dialami korban. Namun melihat kondisi mayat warga menduga tokoh adat itu korban pembunuhan. “Dia itu lebih tau tentang adat dan tahu dari segi agama, kalau masalah yang lain saya kurang tahu,” ujar Zulkifli.

    Sementara salah seorang kerabat almarhum, membenarkan kabar tersebut. Keluarga juga masih menunggu jenazah korban dari RS Bhayangkara Polda Lampung. Sekitar pukul 23.00, jenazah korban tiba di rumah duka, dan dimandikan untuk di makamkan malam ini juga. “Paman saya memang tinggal di dekat jembatan, masuk ke dalam. Tiap hari menjadi aktivitas menjemput cucunya, di Dusun Kecubung, Terbanggi besar. Dia memang setiap harinya menjeput cucunya, saat anak mantunya brangkat kerja, jadi pagi itu sekira jam 05.30, mau jemput cucunya,” kata Angga, kepada sinarlampung.co.

    Pagi tadi, lanjut Angga, jasad paman di temukan salah satu bruh pabrik GGP, motor yang dalam kondisis mesin hidup, dan sen masih menyala. “Tapi jasad almarhum sudah tergeletak dengan puluhan luka tusuk. Sempat di lakukan autopsi di rumah sakit bayangkara Polda Lampung selama enam jam. Saat ini sedang di mandikan keluarga, dan akan langsung di makamkan malam ini juga. Kami dan pihak keluarga berharap pelaku penusukan dapat segera di tangkap, dan dihukum dengan hukuman yang setimpal,” katanya. (Jun/red)

  • Dua Pemuda di Bandar Jaya “Gilir” Pelajar Yang Dikenal Dari Aplikasi Tantan

    Dua Pemuda di Bandar Jaya “Gilir” Pelajar Yang Dikenal Dari Aplikasi Tantan

    Lampung Tengah (SL)-Dua pemuda di Lampung Tengah diduga merudapaksa bergantian seorang pelajar di sebuah rumah kosong di Kampung Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, pada tanggal 15 September 2021 sekira pukul 15.00 Wib lalu. Kedua pelaku Mas (22) dan PWT (23), kemudian ditangkap Polisi, atas laporan orang tua korban, Sabtu 25 September 2021, dan dijerat tindak pidana pencabulan anak dibawah umur.

    Informasi di Polres Lampung tengah menyebutkan, kasus itu bermula korban berkenalan dengan pelaku Mas, melalui media sosial Aplikasi Tantan. Mas kemudian merayu korban, dan menjemput korban saat sedang berada di sekolah, dengan menggunakan sepeda motor. Setelah korban ikut, korban malah diajak ke rumah kosong, yang disana sudah menunggu pria lain PWT. Korban kemudian dibawa ke kamar di rumah kosong tersebut, dan dicabuli secara bergantian oleh kedua pelaku. Setelah puas, pelaku mengembalikan korban ke sekolahnya.

    “Korban dicabuli dua pemuda berinisial MAS dan PWT. Korban mengenal pelaku dari media sosial Apk Tantan. Awalnya, pelaku MAS mengajak korban untuk main, namun malah dibawa ke sebuah rumah kosong, di dalam rumah tersebut sudah ada rekan pelaku lain berinisial PWT menunggu,” kata Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edy Qorinas, mewakili Kapolres, Sabtu 25 September 2021.

    Kasat, menjelaskan korban yang di ajak ke dalam kamar rumah kosong tersebut kemudian dicabuli MAS dan PWT secara bergantian. Setelah selesai melempiaskan perbuatan, korban kembali diantar tersangka ke tempat korban sekolah. “Saat tiba disekolah, guru curiga dengan sikap korban yang mendadak jadi pendiam. Kemudian orang tua dan korban di undang ke sekolah agar sang guru tau dan membantu permasalahan yang sedang di hadapi korban,” jelas Kasat.

    Kemudian, dihadapan guru dan orang tuanya, korban mengaku sudah di cabuli oleh dua orang pemuda. Mendengar pengakuan putrinya, sang ayah tak terima dan melapor ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Lampung Tengah. Berbekal laporan itu, petuas bergerak dan berhasil menangkap kedua pelaku.

    “Tersangka akan di jerat pasal 81 atau Pasal 82 junto Pasal 76 huruf d atau pasal huruf E, UU RI No. 17 tahun 2016 dengan ancaman maximal 15 tahun penjara serta denda 5 Milyar. Saya juga mengimbau agar orang tua selalu memantau putra-putrinya. Termasuk selalu memantau perubahan yang terjadi pada putra-putri kita. Apa lagi yang memiliki akun media sosial, harus di awasi penggunaannya,” katanya. (jun/Red)

  • SMP Xaverius Terbanggi Besar Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

    SMP Xaverius Terbanggi Besar Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

    Lampung Tengah (SL) – SMP Xaverius Terbanggi Besar berlokasi di lingkungan perusahaan PT GGP yang merupakan salah satu sekolah binaan perusahaan dan bernaung di bawah Yayasan Xaverius Bandar Lampung, dalam proses kegiatan belajar dan mengajarnya tidak hanya mengikuti aturan kedinasan dan yayasan tetapi juga mengikuti aturan peusahaan dan lingkungan.

    Sejak dikeluarkannya surat keputusan bersama (SKB) Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Mentri Agama, Mentri Kesehatan dan Mentri dalam Negeri Republik Indonesia tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid- 19.  Dengan ini SMP Xaverius mulai mengadakan Pembelajaran Tatap Muka tahun ajaran 2021-2022.

    SMP Xaverius mulai adakan kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS) ganjil 2021-2022 yang diselenggarakan selama dua pekan , yakni 20–30 September 2021.  Diselenggarakan TMT dengan model pembagian kelompok . Dari masing-masing kelas dikelopokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kelas A dan kelompok kelas B.

    Penilaian Tengah Semester memiliki peranan penting dalam proses belajar yang  bisa mempengaruhi pengsian nilai rapot.

    Tujuan diselenggarakan PTS di SMP Xaverius ini sebagai ujian untuk mengetahui kemampuan belajar siswa di bidang akademik dan sebagai tolak ukur bapak dan ibu guru dalam memberikan nilai sehingga bisa mempermudah dan membantu dalam pengisian nilai rapot.

    Oleh karena itu selama pelaksanaan PTS yang berlangsung di SMP Xaverius Terbanggi Besar tidak boleh dipandang sepele dan sebelah mata sebab kegiatan PTS ini juga sebagai pedoman kegiatan yang mengacu kepada Kalender Pendidkan sekolah dan juga sebagai pedoman pengambilan kebijakan.

    Drs. Heru Tri Kuncoro selaku Kepala SMP Xaverius Terbanggi Besar menyampaikan pelaksanan PTS berlangsung selama dua pekan, diadakan pada 20–30 September 2021 dengan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B

    “Dengan hari efektif Senin–Kamis. Sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan, kehadiran siswa 50%, dan dalam satu ruang terbatas maksimal 12 siswa yang diambil dari pembagian dalam satu kelasnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadwal PTS siswa masuk pukul 07.30–10.30 WIB.  Saya berharap siswa bisa mengikuti PTS dengan baik, senang, dan sungguh-sungguh. Karena untuk mengukur ketercapaian siswa dalam pembelajaran”, ujarnya.

    Selama PTS berlangsung, bapak dan ibu guru bertindak sebagai pengawas untuk memberikan motivasi dan arahan dalam semangat belajar dan mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan. Bapak dan ibu guru membuat berita acara, mengisi daftar hadir siswa, dan absen kehadiran mengawas sebab akan didokumentasikan sebagai arsip sekolah. (*/Wagiman)

  • Oknum Bidan Pecahkan Kaca Rumah Mertua Kakak Ipar Lapor Polisi

    Oknum Bidan Pecahkan Kaca Rumah Mertua Kakak Ipar Lapor Polisi

    Lampung Tengah (SL)-Oknum bidan di Kecamatan Padang Ratu, Lampung Tengah, bersama keluarganya dilaporkan kakak iparnya, ke Polres Lampung tengah, dengan tuduhan telah melakukan pengrusakan. NS yang sedang cekcok dengan suaminya, lalu bersama keluarganya mendatangi rumah mertuanya. Mereka mengamuk dan merusak kaca jendela dan pas bunga  Minggu 19 September 2021, Sekitar pukul 21.00 WIB.

    Tidak terima dengan perbuatan NS, salah satu kakak iparnya, Deny Chandra melapor ke Polisi. Menurut Deny aksi pengerusakan itu dilakukan NS bersama keluarganya. Deny menyatakan, insiden pengerusakan rumah orangtuanya dilakukan NS dengan memecahkan kaca-kaca beserta pot-pot bunga.

    Menurut Deny, aksi itu dilakukan NS dilatarbelakangi NS cekcok dengan Gede, adiknya yang juga suami NS. “Saya selaku kakak tertua dari Gede tidak terima rumah kami dirusak. Apalagi pengerusakan dilakukan beramai-ramai. Sekitar 20 orang. Ada beberapa tetua dan tokoh yang juga keluarga NS ikut merusak rumah kami,” ujar Deny.

    Deny melapor ke Polres Lamteng dengan nomor laporan LP/B/1182/IX/2021/SPKT/Polres Lamteng/Polda Lampung. Deny berharap keadilan dan laporannya dapat segera ditindaklanjuti. “Saya mewakili orangtua lapor ke polisi karena berharap keadilan dan penegakan hukum,” katanya.

    Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, timnya sudah turun ke lapangan untuk mengecek TKP. “Senin kita akan lakukan pemanggilan saksi-saksi,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Tanggamus.

    Sementara belum ada keterangan resmi dari Bidan NS, dan keluarganya terkait insiden tersebut. Dikonfirmasi via phone, HP NS dalam kondisi tidak aktif. (Red)

  • Hadir di Podcast Zona Lampung, Ini Perspektif Ketua GenPI Lampung Soal Ekraf

    Hadir di Podcast Zona Lampung, Ini Perspektif Ketua GenPI Lampung Soal Ekraf

    Lampung Tengah (SL) – Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan sektor krusial yang penting untuk diwujudkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Melalui pengembangan Ekraf lah masyarakat akan lebih kuat dan kokoh dalam mengikuti kontestasi pasar global.

    Abdul Rohman Wahid selaku Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung saat menjadi bintang tamu dalam Podcast yang diadakan Zona Lampung, mengatakan bahwa GenPI sendiri akan terus berupaya mendorong pengembangan Ekonomi Kreatif melalui sektor pariwisata.

    Sektor pariwisata dapat menjadi wadah untuk lahirnya karya-karya masyarakat/pemuda yang termasuk dalam kategori 17 sub sektor Ekraf.

    Abdul Rohman Wahid dalam podcast banyak berbicara soal pemberdayaan ekonomi masyarakat, sampai pembentukan pasar-pasar kreatif di berbagai kabupaten kota yang semuanya tidak lain adalah hasil mobilisasi GenPI kepada masyarakat, untuk mendorong lahirnya kreatifitas-kreatifitas di tengah-tengah masyarakat, Sabtu, 25 September 2021.

    “GenPI akan mendorong masyarakat untuk bangkit melalui Ekraf, UMKM dan Pariwisata yang kesemuanya harus didasarkan pada gerakan gotong royong, solidaritas dan semangat sinergitas”, kata Wahid.

    “Saya bersama GenPI siap untuk mendukung melalui promosi digital/digital marketing agar pasar kreatif atau pariwisata yang dibangun warga bisa menjadi ramai dan bermanfaat untuk ekonomi maayarakat”, tegas Wahid. (Red)

  • Lampung Tengah Meraih Anugerah Parahita Ekapraya Predikat Madya

    Lampung Tengah Meraih Anugerah Parahita Ekapraya Predikat Madya

    Lampung Tengah (SL)-Kabupaten Lampung Tengah menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2021 dengan predikat Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Pengharagaan itu menjadi bagian prestasi yang ditorehkan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dari di tingkat Provinsi maupun Nasional.

    “Prestasi yang diraih tersebut meningkat dari tahun sebelumnya karena pafda tahun lalu Lampung Tengah sudah mendapatkan predikat Pratama,” ujar Kepala Dinas PP & PA Lampung Tengah Nuliana, SH, MH.

    Menurutnya, penyerahan penghargaan itu diterimnya pada, Jum’at 24 September 2021 lalu, yang langsung hadir dalam penyerahan Piagam dan Trofi APE 2021 di Ruang Sakai Sambayan Komplek Perkantoran Gubernur Provinsi Lampung yang langsung di serahkan oleh Sekertaris Daerah Provinsi Lampung, Fahriza Darminto.

    Penghargaan ini diberikan kepada Kementrian atau Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran serta para pimpinan dalam upaya mewujudkan Kesetaraan gender dalam pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender (PUG).

    Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad sangat bangga atas capaian yang diraih dan mendapatkan Predikat Madya, dan ini merupakan hasil kerja keras bersama dan diharapkannya kedepan agar lebih berkerja keras lagi dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan gender.

    “Tentunya masih ada beberapa kekurangan yang harus segera di selesaikan dalam hal perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lampung Tengah. Namun kita optimis dengan langkah-langkah yang telah di jalankan saat ini dan bekerja sama dengan stekholder terkait, sehingga bisa mewujudkan Masyarakat Lampung Tengah yang berjaya,” kata Musa. (Ersyan)

  • Musa Ahmad Akan Maksimalkan Perbaikan Infrastruktur Rusak di Lampung Tengah

    Musa Ahmad Akan Maksimalkan Perbaikan Infrastruktur Rusak di Lampung Tengah

    Lampung Tengah (SL)— Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad melakukan audiensi bersama Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik Ali Bernadus, SKM.,M.A di rumah dinas Bupati Lampung Tengah Nuwo Balak, Jumat 24 September 2021.

    Pada kesempatan tersebut turut hadir Anggota DPR RI Komang Koheri; Kepala Perangkat Daerah terkait dan Perwakilan BPBD Provinsi Lampung.

    Sementara itu Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB RI Ali Bernadus, SKM,M.A Mengatakan Kunjungannya ini untuk melihat langsung pengerjaan dan perbaikan infrastruktur umum yang rusak dikarenakan kondisi alam.

    Ali Bernadus mengatakan perbaikan infrastruktur yang ada di Lampung Tengah sudah berjalan dengan baik dan perbaikan tersebut menggunakan dana hibah dari Pusat sehingga di harapkan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

    Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengatakan akan maksimalkan dan secepat mungkin perbaikan infrastruktur yang ada dan bermanfaat bagi masyarakat Lampung Tengah.

    “Saat ini perbaikan yang ada menggunakan dana hibah berjalan dengan baik dan sesuai apa yang direncanakan”, ujarnya.

    Bupati juga telah mengintruksikan BPBD Lampung Tengah melakukan percepatan pembangunan dan perbaikan fasilitas umum yang rusak dikarenakan kondisi alam yang ada di Lampung Tengah. Musa Ahmad juga berharap hubungan antara Lampung Tengah dan BNPB pusat bisa terjalin dengan baik kedepannya. (Ersyan)