Kategori: Lampung Tengah

  • Ngebut Iringan Dengan Ambulan Mobil Tahanan Kejari Way Kanan Tabrak “Pinggul” Tronton 4 Pegawai Masuk Rumah Sakit

    Ngebut Iringan Dengan Ambulan Mobil Tahanan Kejari Way Kanan Tabrak “Pinggul” Tronton 4 Pegawai Masuk Rumah Sakit

    Lampung Tengah (SL)-Mobil minibus tahanan Kejaksaan Negeri Waykanan BE-2226-WZ terlibat kecelakaan dengan truk tronton oranye BE-9915-AJ di Jalan Lintas Sumatera KM 83, Kampung Tanjungratu, Lampung Tengah Rabu 10 Februari 2021. Tidak ada korban jiwa. Namun empat orang terdiri dari tiga pegawai Lapas Waykanan dan satu tenaga honorer Kejari Waykanan dilarikan kerumah sakit.

    Ketiga korban dari Lapas Waykanan adalah Maman Firmansyah mengalami luka di bagian muka, Fiki (patah tangan), dan Rendi (patah tangan dan luka berat di bagian muka). Sementara, pegawai honorer Kejari Waykanan Reza Kurnadi Febrianto mengalami luka di bagian kepala dan wajah.

    Mobil tahanan Kejari Waykanan berangkat dari Lapas Kelas II B Waykanan hendak menuju Lapas Gunungsugih sekira pukul 07.00 WIB. Kendaraan yang dikemudikan pegawai Lapas Waykanan Rendi konvoi dengan mobil ambulans. Keduanya melaju dengan kecepatan tinggi.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil tahanan berplat BE-2226-WZ menghantam truk tronton warna oranye BE-9915-AJ dari berlawanan arah. Sementara, mobil ambulans berhasil mendahului kendaraaan yang ada di depannya.

    Kasipenkum Kejati Lampung Andrie W Setiawan mengatakan membenarkan peristiwa tersebut, menurutnya keempat korban kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Yukum Medical Centre, Lampung Tengah. “Saat ini sedang dalam penanganan pihak medis,” katanya. (Red)

  • Tenaga Medis Positif Covid-19 Puskesmas Bandar Jaya dan Poncowati Ditutup

    Tenaga Medis Positif Covid-19 Puskesmas Bandar Jaya dan Poncowati Ditutup

    Lampung Tengah (SL)-Aktivitas dan pelayanan dua Puskesmas Bandar Jaya dan Poncowati, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) ditutup sementara, akibat enam tenaga kesehatan di dua Puskesmas itu, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terdiri tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Bandarjaya dan ada tiga orang di Puskesmas Poncowati.

    Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Terbanggi Besar, Fathul Arifin, mengatakan Puskesmas Poncowati ditutup mulai tanggal 27 Januari sampai 7 Februari 2021, sedangkan Puskesmas Bandarjaya ditutup mulai tanggal 2 Februari hingga 14 hari kedepan. Dan enam tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif covid-19, kini sudah menjalani isolasi oleh tim medis.

    “Ada enam tenaga kesehatan kena covid-19. Kemudian tim Satgas memutuskan menutup dan menghentikan semua aktifitas di dua Puskesmas itu selama 14 hari. Semua pelayanan di dua puskesmas itupun dihentikan sementara. Pelayanan kesehatan sementara dialihkan ke Puskesmas Gunung Sugih,” kata Fathul Arifin dalam siaran pers kepaada wartawan Senin 8 Februari 2021.

    Bulan lalu, Kamis  7 Januari 2021, empat Puskesmas lainnya juga ditutup yaitu Puskesmas Jatidatar dan Sriwijayamataram di Kecamatan Bandarmataram, Puskesmas Sritejokencono, Kecamatan Kotagajah, dan Puskesmas Indraputra Subing Kecamatan Terbanggibesar. (Irsyan/red)

  • Pemuda Muhammadiyah Lampung Tengah Gelar Musda Ke-15

    Pemuda Muhammadiyah Lampung Tengah Gelar Musda Ke-15

    Lampung Tengah (SL)-Pemuda Muhammadiyah kabupaten Lampung Tengah menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-XV di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Merdeka, Bandar Jaya, Minggu 7 Februari 2021

    M. Shofwan Taufiq sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Lampung salam sambutannya Muhammadiyah merupakan organisasi yang paling mudah dalam melakukan kaderisasi. Karena merupakan organisasi yang memiliki banyak tempat pendidikan. Karena dengan pendidikan yang sudah dimiliki dari dasar hingga perguruan tinggi bisa menjadi media mengkader Pemuda Muhammadiyah.

    Pengkaderan yang terstruktur juga diperlukan untuk memperkuat organisasi. Agar dapat tercipta kader dari tiap tingkat, mulai kabupaten hingga kecamatan. Sehingga organisasi yang ada dapat melakukan berbagai kegiatan positif di masyarakat. ”Membangun organisasi ini harus bersama-sama, Harus kuat, Karena tidak mungkin bisa membangun tanpa bersama-sama,” ungkapnya.

    Dalam menjalankan roda organisasi menurut Shofwan yang perlu ditanamkan adalah pengorbanan. Terutama untuk mau berbuat dan melakukan yang terbaik untuk organisasi itu. Bukan hanya sebatas ingin menjadi ketua atau pengurus. Lebih kepada sebuah tanggungjawab untuk memajukan organisasi itu sendiri.

    Sehingga dengan pengorbanan ini organisasi akan berjalan sukses. ”Seluruh pengurus dan anggota wajib bersatu menjalankan organisasi dengan penuh pengorbanan dan keikhlasan,” pesannya.

    Dari hasil Musda XV ini, Sukardi S,Pd. I terpilih menjadi ketua PD Pemuda Muhammadiyah kabupaten Lampung Tengah periode 2020-2024.

    Sukardi dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih banyak atas amanah yang telah diberikan dan mengajak seluruh pimpinan yang baru untuk bersama-sama berkhidmat di Pemuda Muhammadiyah.

    “Mari bersama-sama menggembirakan dakwah lewat semangat kebersamaan, sehingga keberadaan kita bermanfaat untuk umat dan bangsa,” ajak Sukardi.

    Kegiatan yang sudah dimulai sejak 6-7 Februari, diketahui menghasilkan 9 formatur dan ditugaskan menyusun kepengurusan PD Pemuda Muhammadiyah yang baru.

    Sembilan Formatur tersebut yakni, Sukardi, Suroto, Anggi Pradana, M Iqbal WT, Fahrur Rijal, M Asmuni, M Hasan Basri, Agus Salim dan Rizal NS.

    Kemudian terpilih kepengurusan sebagai berikut:  Sukardi sebagai Ketua  Sekretaris : Suroto, Bendahara : Agus Salim. (Wagiman)

  • Banyak Dugaan Penyimpangan, Dua Oknum Pegawai Lapas Kelas II B Gunung Sugih Di Mutasi

    Banyak Dugaan Penyimpangan, Dua Oknum Pegawai Lapas Kelas II B Gunung Sugih Di Mutasi

    Lampung Tengah (SL)-Menjawab berita miring yang tersiar beberapa pekan terahir ini, tentang banyaknya dugaan penyimpangangan yang dilakukan oleh oknum pegawai Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunung Sugih, ahirnya sedikit terjawab sudah, Selasa 26 Januari 2021.

    Dua oknum pegawai lapas Gunung Sugih yang menduduki jabatan cukup setrategis ahirnya dimutasi. Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM RI nomor:W.9-311.KP.03-03 Tahun 2021. Yang diterbitkan oleh Kemenkumham Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung pada Kamis 21 Januari 2021.

    Pejabat setruktural yang dimaksud ialah Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lukas Andriandi dan Kepala Seksi (Kasi) Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Katib) Pebri Sadam.

    Jabatan KPLP Lapas Gunung Sugih saat ini di jabat oleh Achmad Walid, lalu Kasi Katib di jabat oleh Yulianto. Pelantikan dua orang pejabat Lapas Gunung Sugih yang baru, berbarengan dengan 21 pelantikan pejabat lapas lainya yang digelar di Aula Kemenkumham Lampung.

    Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II B Gunung Sugih Denial Arif mengatakan, pelantikan 2 pejabat setruktural tersebut, berdasarkan SK Kemenkumham.

    “Berpedoman dengan SK tersebut, 2 pejabat lapas gunung sugih, resmi digantikan oleh pejabat yang baru, saya berharap pejabat yang baru lantik, dapat memberikan inovasi pengamanan dan administrasi keamanan serta ketertiban yang lebih baik, kata Denial. (red)

  • Kematian Dua Warga di Bumi Ilir Anak Tuha Polres Lampung Tengah Apel Siaga Puluhan Pelaku yang Terlibat Dalam Pengejaran

    Kematian Dua Warga di Bumi Ilir Anak Tuha Polres Lampung Tengah Apel Siaga Puluhan Pelaku yang Terlibat Dalam Pengejaran

    Lampung Tengah (SL)-Polisi masih menyelidiki kasus keributan lahan di Kampung Bumi Ilir, Kecamatan Anak Tuha, yang menewaskan Rahman (55) dan Edison (40). Petugas Brimob juga di siagakan di lokasi kejadian, dan rumah korban. Polres Lampung tengah juga menggelar apel siaga, Jumat 15 Januari 2021 malam. Polisi memburu setidaknya 60-an warga Kecamatan Anak Tuha yang diduga terlibat dalam kasus itu.

    Baca: Terlibat Perkelahian Dua Warga Beda Kampung Tewas Mengenaskan di Lampung Tengah

    Bentrok akibat klaim lahan singkong itu menyebabkan dua warga Rahman (55) dan Edison (40) tewas, satu warga luka tembak Yulianto (32), warga Desa Negara Bumi Ilir dalam kondisi kritis masi di rawat di RSUD Abdoel Moeloek. Informasi sinarlampung.co di lokasi kejadian menyebutkan pengeroyokan ini berawal dari perjanjian dua pihak yang hendak bertemu di lokasi untuk membahas sengketa tanah.

    Siang itu, Rahman (55) dan Edison (40) mendatangi lahan yang menjadi sengketa di Kampung Bumi Ilir, Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Di sana, keduanya bertemu sejumlah warga asal Kampung Bumi Ilir yang juga mengklaim sebagai pemilik lahan.

    Namun pembahasan kedua kelompok itu justru memanas. Dua korban meninggal akibat tebasan senjata tajam. Sebelum meninggal salah satu korban sempat menembak salah satu warga lainya saat cekcok. “Keduanya bertemu dengan warga Bumi Ilir yang juga mengklaim lahan itu, dan mereka ribut,” kata warga tak jauh dari lokasi kejadian.

    Selang beberapa menit, kedua belah pihak terlibat cekcok yang berujung perkelahian. Sempat terdengar tembakan, dan kemudian Rahman (55) dan Edison (40) sempat melarikan diri, dan dikejar oleh puluhan orang bersenjata tajam.

    Naas, Rahman (55) tersungkur dengan puluhan luka di punggung, leher belakang, hingga kepala, dan terkapar di tengah jalan. Sementara Edison terhalang kereta melintas, sehingga terkapar tak jauh dari rel dengan kondisi luka parah di bagai leher, perut, dan punggung.

    Warga sekitar kejadian sempat melihat peristiwa tersebut, Mereka melihat korban berlarian dikejar puluhan orang bersenjata tajam. “Sempat lihat ada ada satu orang yang dikejar puluhan orang mengacungkan senjata tajam golok dan parang. Setiba di rel kereta, satu korban tertahan karena ada kereta yang melintas, dan langsung menjadi bulan-bulanan senjata tajam,” katanya.

    Setelahnya korban terkapar, puluhan orang yang mengeroyok korban langsung kabur. Mereka meninggalkan korban yang bersimbah darah di lokasi kejadian. Dan peristiwa itu mengundang perhatian warga sekitar, yang kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.

    Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Andriyanto Sunggoro mengatakan bentrok kedua kelompok Bumi Ilir dan Bumi Aji terjadi karena klaim dan mengklaim lahan. Keributan pecah karena tidak ada yang mengalah, padahal lahan yang diperebutkan milik Pemerintah.

    “Iya terjadi pertikaian dua kelompok kecil warga, bukan antar-kampung. Pertikaian ini menyebabkan dua warga meninggal dunia dan satu mengalami luka berat. Kasus sudah kita tangani. Soal lahannya kita akan kordinasikan dengan Pemda Lampung Tengah,” kata Popon Ardianto Sunggoro, Jumat.

    Menurut Popon, salah satu korban menembak warga di lokasi kejadian, sehingga warga lain terpancing dan mengeroyok korban, hingga dua orang tewas “Iya nanti akan kita komunikasikan dengan Pemkab Lampung Tengah terkait tanah tersebut,” katanya.

    Perkara ini, tengah di tangani Satreskrim Polres Lampung Tengah yang dibantu Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung. “Polres di-backup opsnal (Polda) sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran, jadi ini pengeroyokan. Informasi dari Polres, pemicunya masalah sengketa lahan,” kata Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol Muslimin Ahmad,

    Kompi Brimob Siaga dan Patroli

    Pasca dugaan perkelahian yang menewaskan dua warga di Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, Regu Patroli Batalyon B Pelopor gabungan Personel Kompi 1B dan 4B Pelopor melaksakan Patroli di Desa Negara Bumi Ilir Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah. Kamis 14 Januari 2020.

    Komandan Batalyon B Pelopor, Kompol Zaini Dahlan, mengatakan pihaknya menerima permintaan untuk memback up Polres Lampung Tenggah akibat konflik antar warga akibat memperebutkan lahan singkong di Desa Negara Bumi Ilir.

    Dikhawatirkan konflik meluas Danyon B Pelopor langsung memerintahkan Regu Patroli Quick wins yang dipimpin Brigadir Polisi Kepala Ahmad Taufik untuk meluncur ke TKP. Selain mengerahkan regu Patroli Quick Wins Danyon B Pelopor juga memberangkatkan 1 Ssk Pasukan Yon B Pelopor untuk memback up Polres Lampung Tengah, dipimpin Komandan Kompi 1B Pelopor Iptu Julianto Wisnu. (irsyan/jun/red)

  • Terlibat Perkelahian Dua Warga Beda Kampung Tewas Mengenaskan di Lampung Tengah

    Terlibat Perkelahian Dua Warga Beda Kampung Tewas Mengenaskan di Lampung Tengah

    Lampung Tengah (SL)-Diduga saling tantang dua warga Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung, Abdul Rahman (50) warga Kampung Bumi Aji dan Edison Raka (40) warga Kampung Hj. Pemanggilan, tewas bersimbah darah dengan luka berat senjata tajam di bagia kepala, Kamis 14 Januari 2021 siang.

    Keduanya ditemukan warga tewas bersimbah darah di depan BPTP Gerbang SMK Unggulan Terpadu, Kecamatan Anak Tuha. Abdul Rahman tergeletak di aspal dengan luka serius di kepala hingga leher bagian belakang, sementara Edison tersungkur telungkup di atas rumput tepi jalan aspal dengan luka senjata taja di bagian leher depan, tangan, dan perut.

    Belum diketahui pasti pemicu motif keributan hingga menewaska keduanya. Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, dugaan sementara  kedua orang yang berpengaruh di kampungnya masing masing itu terkait lahan milik warga Kampung Bumi Ilir yang akan dikuasai oleh Rahman. “Kabarna sebelumnya kejadian, mereka berdua termasuk dan warga Kampung Bumi Ilir sudah janjian untuk melakukan perkelahian di depan BPTP Gerbang Sekolah Unggulan,” kata warga.

    Aparat keamanan Polres Lampung Tengah dan TNI sudah mendatangi lokasi, dan mengantisipasi keributan meluas. Aparat keamanan sudah berjaga jaga, sementara kedua jasad korban itu sudah di bawa kerumah duka, masing masing kampung.

    Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Muslimin Ahmad mengatakan kasus kematian dua warga Lampung Tengah itu adalah perkelahian, dan bukan bentrok antar kampung seperti kabar yang beredar. “Kasusnya perkelahian mengarah pengeroyokan. Bukan bentrokan,” kata Muslimin Ahmad di Polda Lampung.

    Muslimin Ahmad berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan isu isu yang beredar terutama di media sosial, yang mengadu domba. “Kasusnya sudah di tangani Reskrim Polres Lampung Tengah yang di bcak-up Tim Opsnal Polda Lampung,” katanya. (Red)

  • Bawaslu Tolak Gugatan Nessy-Imam Suhadi Dan Loloskan Musa Ahmad-Ardito

    Bawaslu Tolak Gugatan Nessy-Imam Suhadi Dan Loloskan Musa Ahmad-Ardito

    Bandar Lampung (SL)-Majelis Sidang Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Lampung memutuskan, untuk menolak tuntutan dari pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah pasangan nomor urut 3 Nessy Kalviah Mustafa-Imam Suhadi, terkait laporan politik uang yang terjadi di Pilkada Lampung Tengah. Bawaslu menilai laporan tersebut, tidak memenuhi unsur terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

    “Dengan ini memutuskan dan menyatakan pihak terlapor Musa Ahmad-Ardito Wijaya, tidak terbukti secara sah dan menjanjikan atau memberikan uang kepada pemilih. Kemudian tindakan terstruktur, tidak dapat dibuktikan perkara a quo,” kata Majelis Hakim Iskardo P. Panggar dalam persidangan di Hotel Bukit Randu, Rabu 6 Januari 2021.

    Kemudian untuk perbuatan secara sistematis, juga tidak dapat memenuhi unsur dan tidak bisa dibuktikan. Dengan demikian, pasangan Musa Ahmad dan Ardito Wijaya ini, dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran administrasi dalam Pilkada, seperti yang dituduhkan paslon Nesy-Imam.

    Sementara itu, menyikapi putusannya ditolak ini pihak Kuasa Hukum Nesy-Imam yakni Alian Setiadi menyebut Lampung cenderung mengambil langkah yang aman. Karena diketahui bersama, bahwa hampir tersebar di 18 kecamatan ini begitu masif politik uang di Pilkada.

    “Tapi kami heran, putusannya ini justru dipersempit makna calon dalam konteks pembuktian terstruktur. Tapi dalam proses ini diperluas, dalam prosesnya kami akan keberatan dan langsung menyiapkan berkas keberatan di Bawaslu RI. Karena di Lampung Tengah sorotan ini terjadi,” kata Alian Setiadi. (Red)

  • Jelang Pengukuhan, SMSI Lampung Tengah Gelar Rapat Koordinasi

    Jelang Pengukuhan, SMSI Lampung Tengah Gelar Rapat Koordinasi

    Lampung Tengah (SL) – Menjelang pengukuhan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), pengurus SMSI menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan beberapa program kerja, Sabtu (26/12/2020).
    Rapat yang berlangsung di RM Rumah Pohon Bandarjaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar tersebut dihadiri 50 persen pengurus dan anggota SMSI Lamteng.

    Ketua terpilih SMSI Lamteng Sudirman Hasanudin, S, AP mengatakan, rapat tersebut merupakan suatu bentuk keseriusan dan kekompakan para owner media siber yang ada di Lamteng.
    “Keseriusan dan kekompakan inilah yang mengumpulkan kita malam ini dalam satu wadah yaitu SMSI,” kata Sudirman.

    Pemilik media online lintasmerah.com itu juga menyampaikan, rapat kali ini merupakan pematangan beberapa program kerja dan persiapan pengukuhan SMSI Lamteng yang akan segera dilakukan seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lamteng terpilih periode 2021-2025, Musa Ahmad – Ardito Wijaya.

    “Insyaallah pengukuhan akan kita lakukan dibulan Maret 2021 seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati yang baru,” ujarnya.

    Sudirman berharap, hadirnya SMSI di Lamteng dapat menjadi organisasi pemilik media yang dapat bersinergi dengan pemerintahan. “Dengan adanya perkumpulan para Owner media siber ini, nantinya kita berharap SMSI dapat menjadi organisasi yang elegan dan menyajikan pemberitaan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia yang mampu mengakses berita yang kita sajikan,” imbuhnya.

    Sudirman juga mengungkapkan, besar dan kokohnya suatu organisasi dibangun mulai dari transparansi dalam tubuh kepengurusan. Dengan demikian agar segala sesuatu kedepan, yang membawa nama dan menyangkut organisasi selalu ada transparansi.

    “Wajib hukumnya, jika ada segala sesuatu, baik itu persoalan keuangan organisasi atau hal lainnya yang bersifat membawa bendera organisasi agar selalu dibicarakan dalam internal, saya tidak mau terjadi miskomunikasi tentang hal tersebut,” tegasnya.

    Selain pengurus inti dan anggota, juga hadir salah satu Dewan Penasehat SMSI Lamteng Yosep Arnoly, SH yang juga merupakan Praktisi Hukum.

    Dalam sambutanya Yosep menyampaikan, hadirnya SMSI di Lamteng sekiranya mampu menyajikan berita yang dilandasi dengan fakta yang ada dilapangan dengan mengedepankan kode etik yang telah diatur dalam peraturan tertentu tentang pers.

    “Saya sangat tertarik dengan SMSI ini, karena organisasi ini landasannya sangat jelas, juga oraganisasi ini wadah kusus untuk pemilik media online atau Siber,” ujarnya.

    Selain itu, Yosep Arnoly yang juga Ketua Organisasi Bantuan Hukum (OBH) Lembaga Bantuan Kesehatan Negara Semesta (LBKNS) mengatakan, pemilik media yang telah tergabung di SMSI wajib lebih profesional dalam membangun usahanya dibidang publikasi, agar terhindar dari teguran- teguran yang bersifat melanggar hukum, “Saya yakin SMSI Lamteng mampu menjadi icon oraganisasi hingga kepusat, asalkan mampu menjaga kekompakan dan kebersamaan,” tutupnya. (*)

  • Nama Sekertaris Golkar Lampung Tengah Muncul Disidang Money Politik TSM Musa-Dito

    Nama Sekertaris Golkar Lampung Tengah Muncul Disidang Money Politik TSM Musa-Dito

    Bandar Lampung (SL)-Nama Sekretaris DPD II Partai Golkar Lampung Tengah (Lamteng) Febri Antoni disebut dalam sidang dugaan pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif (TSM) terlapor paslon 03 Musa Ahmad-Ardito Wijaya di Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung Selasa 22 Desember 2020.

    Hal ini diungkapkan saksi pelapor paslon 03 Lampung Tengah Nessy Kalvia-Imam Suhadi, yakni Khairul dan Lukman, warga Desa Gayabaru Satu, Kecamatan Seputih Surabaya. Dalam keterangannya, Lukman mengatakan, ia bersama saksi Khairul mendapat informasi adanya dugaan politik uang ketika sedang berada di warung di perempatan.

    Usai mendapatkan informasi tersebut, mereka mendatangi rumah Jimo Selaku Pimpinan Desa (Pimdes) desa Gaya Baru Empat, Kecamatan Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Ketika di rumah Jimo, Lukman mengaku melihat daftar nama-nama 214 warga dusun 8 yang menerima uang Rp50.000 yang diakomodir Jimo.

    “Kami mengambil video dan meminta keterangan dari Pak Jimo, dan Pak Jimo mengakui bahwa dirinya mendapatkan uang dari saudara Febri Antoni yang merupakan Sekretaris Partai Golkar. Saya tidak melihat pembagian uangnya, tapi melihat adta catan di atas meja itu, 214 orang masing-masing Rp50.000, dan daftar 15 orang tim yang diakui pak Jimo yang membagikan uang itu,” tambahnya.

    Khairul, sebagai perekam video pengakuan Jimo juga membenarkan hal ini. Ia juga menggunakan hp miliknya untuk melakukan perekaman tersebut. Menurut keterangan keduanya, yang bertanya kepada Jimo dalam video tersebut adalah salah satu tokoh masyarakat desa.

    Mereka juga telah melaporkan hal itu ke Panwascam bernama Suryanto. Tim Hukum Nessy-Imam, Muhammad Yunus kemudian meminta majelis untuk dapat menghadirkan Suryanto untuk melakukan verifikasi  keterangan saksi pada sidang selanjutnya. Saat ini, sidang TSM ini masih dalam tahap mendengarkan keterangan saksi-saksi dari pelapor. (red)

  • Polres Lampung Tengah Proses Dugaan Penyimpangan Afirmasi Bos Disdik Lampung Tengah Rp13,2 Miliar 12 Kepsek Diperiksa

    Polres Lampung Tengah Proses Dugaan Penyimpangan Afirmasi Bos Disdik Lampung Tengah Rp13,2 Miliar 12 Kepsek Diperiksa

    Lampung Tengah (SL)-Polres Lampung Tengah memeriksa 12 Kepala Sekolah di wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah terkait dugaan penyimpangan pengadaan barang atau jasa Dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja tahun 2019 senilai Rp13,2 miliaran lebih,. Kasus itu di laporkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TOPAN RI Provinsi Lampung Nomor : 018/S/ALIANSI/ TOPAN-RI/PPWI/ MEDIA/F.1/XI/2020.

    Data wartawan menyebutkan anggaran sebesar Rp 13.204.000.000,- untuk di salurkan ke 176 Sekolah terdiri dari SDN sebayak 154 SD, 16 SMP,  4 SMA dan 2 SMK dengan siswa penerima sebanyak 4.490 siswa/i. Hasil Investigasi Tim Topan RI Lampung  ditemukan indikasi Markup harga dan kejanggalan-kejanggalan lainnya.

    Semestinya mengacu dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 31 Tahun 2019 Tentang Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Bantuan Operasional Sekolah Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah tahun Anggaran 2019-2020 telah selesai dan telah di terimanya serta di tanda tangani serah terima oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah dan LPJ para kepala Sekolah penerima Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi sekabupaten Lampung Tengah.

    Tablet yang sesuai spesifikasi yang menurut peraturan Menteri itu dengan Rp2 juta mendapatkan tablet yang berkualitas, bukan ADVAN yang harganya dibawah itu. Selain itu sebagian kepala sekolah mengeluh, mereka hanya ketimpangan nomor rekening saja.

    Kabid Dinas Pendidikan yang mengatur semua pembelian melalui SIPLAH untuk loyalitas kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah dengan modus Operandi di duga mendapatkan persenan dan Cashback.

    Ketua Tim Investigasi LSM TOPAN-RI Provinsi Lampung, Julio mengatakan  bahwa kasus yang dimaksud yakni terkait dugaan penyimpangan pembelian Tablet merk Advan, dan dana untuk pembelian Tablet tersebut sebesar Rp2  juta perunit, dan beberapa barang lainnya.

    Menurut Julio pihaknya menyurati dan melakukan somasi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah tentang beberapa temuan terindikasi penyelewengan dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja dengan modus pengadaan barang atau jasa yang diduga tidak sesuai anggaran yang ditetapkan dalam Permendikbud No 31 tahun 2019.

    “Sejak saat surat somasi dari LSM TOPAN-RI Ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah beberapa bulan yang lalu, tidak ada tindaklanjut dari pihak Dinas, sehingga kami melaporkan ke Tipikor Polres Lampung Tengah dan Kajati Lampung. Alhamdullah sudah 12 Kepala Sekolah yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan terkait laporan dugaan penyimpangan dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja Tahun 2019,” kata Julio.

    Sementara Sariman selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah mengakui sudah menerima Somasi dari Aliansi LSM TOPAN RI-PPWI-MEDIA dan berjanji akan memanggil Riyanto selaku Kabid pada masa itu dan akan memberikan informasi setelah pemanggilan, sebagai bentuk klarifikasi dengan adanya Dugaan Penyimpangan Anggaran Dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja tahun 2019.

    Akan tetapi sepertinya Sariman Bungkam, seakan ada yang di tutupinya dan berusaha di lindunginya, saat di konfirmasi melalui via WhatsApp dan telpon selulernya tidak ada tanggapan atau balasan terkait mempertanyakan kebenaran informasi telah di periksa ya 12 Kepala Sekolah dan munculnya nama Riyanto dan Erna yang di duga pihak dari SIPLAH yang sudah terkondisi.

    Informasi lain, salah satu kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa dirinya adalah salah satu dari 12 kepala sekolah yang sudah dipeiksa lebih dari 4 jam di Tipikor Polres Lampung Tengah. Mereka yang dimintai keterangan Polisi diantaranya dari Kecamatan Pubian, Padang Ratu, Anak Tuha, Gunung Sugih, dan kurang lebih ada 3 mobil barang bukti yang sudah di sita.

    Bahkan kasunys akan di serahkan kepada Kejaksaan sebagai barang bukti. “Ada bukti mulai dari Laptop, Android merk ADVAN, Proyektor dan banyak lagi saya tidak hapal,” katanya Jumat 18 Desember 2020.

    Sampai berita ini di terbitkan kembali tidak ada konfirmasi lagi. saat dikonfirmasi melalui WhatsApp dan telpon selulernya tidak ada tanggapan atau balasan terkait kebenaran informasi telah diperiksanya 12 Kepala Sekolah dan munculnya nama Riyanto dan Erna yang di duga pihak dari SIPLAH yang sudah terkondisi. (Red)