Kategori: Lampung Tengah

  • Warga Mataram Udik Tuntut Fungsi Hutan Register 47 Way Terusan Dikembalikan ke Masyarakat Adat

    Warga Mataram Udik Tuntut Fungsi Hutan Register 47 Way Terusan Dikembalikan ke Masyarakat Adat

    Jakarta (SL)-Puluh tahun sudah masyarakat adat Mataram Udik melalui Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan juga Pemerintah Pusat meminta kawasan hutan tersebut dikembalikan fungsinya sesuai dengan apa yang tertuang dalam Register 47 Way Terusan, dan Besluwit Resident Lampung No. 249, yakni sebagai Hutan Produksi.

    Saat ini kawasan hutan produksi tersebut dikuasai dan beralih fungsi dengan hadirnya sejumlah perusahaan perkebunan tebu antara lain, PT. Gula Putih Mataram/ PT. Bumi Sumber Sari Sakti, PT. Gunung Madu Plantations/ PT. Rejo Sari Bumi, PT. Sugar Group Companies/PT. Garuda Panca Arta dan Perambah Hutan, sehingga masyarakat hukum adat tidak bisa lagi memanfaatkannya sebagai sumber penghidupannya.

    dilangsir media online, di Jakarta, Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung Usman Tumunggung, Senin, (15/10), yang didampingi Adnan, di Jakarta, (15/10) mencerikatan sejarah peralihan hutan seluas 10.510 hektare ke PT. Sugar Group Companies dengan beberapa anak perusahaannya. “Kami berjuang sejak zaman Soeharto sampai dengan Pemerintahan Jokowi, bahkan kami sudah mengadu juga ke Komnas HAM, namun tidak ada satupun yang membuahkan hasil ,” kata Usman .

    Menurut Usman, kehadiran perusahaan tersebut berada di arela warga masyarakat disekitarnya hidup dibawah garis kemiskinan. Dan mereka butuhkan adalah kehadiran Pemerintah dan Negara guna mengembalikan fungsi kawasan hutan tersebut sebagai hutan produksi untuk masyarakat. “Kami mau mengadu kesiapa lagi , apa kepada Tuhan atau Nabi Muhammad. Jika memang perlu, maka tolong kasih tau alamatnya agar kami bisa datangi sang Pencipta,” kata Usman.

    Usman menjelaskan perjuangan masyarakat Mataram Udik selama ini selalu membentur tembok tebal. Melalui Surat-surat masyarakat hukum adat telah disampaikan kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia hingga seluruh Kementrian/Lembaga Negara dan Istansi terkait, baik di tingkat Daerah maupun Pusat namun nyatanya tidak mendapatkan tanggapan, sampai dengan saat ini.

    Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.281/Kpts-VII/1985 tanggal 02 Februari 1985 Tentang Pelepasan sebagian hutan produksi tetap Way Terusan register 47 seluas 10.510 Hᵃ. “Namun secara fakta yang terlihat dilpangan PT. Sugar Group Companies sebagai induk perusahaan-perusahaan tersebut telah melebihi ijin yang telah diberikan, sehinga dengan demikian PT. Sugar Group Companies telah mencaplok wilayah Hutan seluas ± 3.239 hektare, hal ini tak pelak membuat masyarakat adat Mataram Udik menuntut haknya,” katanya.

    Pemegang kuasa MPAL, Alih Budhi, Selasa (16/10), menyatakan bahwa terkait penyelesaian masalah di Register 47 Way Terusan, pihaknya akan segera melaksanakan gelar permasalahan dengan Dirjen Sengketa Lahan pada Kementrian ATR /BPN RI. “Buat saya, simpel saja. Kembalikan Hak Ulayat dan perlakukan mereka sebagai tuan rumah di tanah tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan secara turun temurun,” kata Alih Budhi.

    Alih Budhi memastikan bahwa dirinya, bersama tim yang telah dibentuknya akan berjuang total untuk kasus ini, “Karena sejatinya Hak Ulayat itu berada pada strata kepemilikan tertinggi menurut tata aturan agraria,” katanya. (Rel)

  • SMP Negeri 2 Seputih Banyak Diduga “Pungli” Berdalih Uang Fasilitas dan Mid Semeter

    SMP Negeri 2 Seputih Banyak Diduga “Pungli” Berdalih Uang Fasilitas dan Mid Semeter

    Lampung Tengah (SL)-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Seputih Banyak Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah di duga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap siswanya melalui Komite sekolah. Sekolah menarik uang bangunan dan uang setiap Mid semester.

    Dilangsir newskabarnusantara.com, hal itu oleh para pelajar di sekolah tersebut. Sekolah di bawah komnado Kepala Sekolah Ahmad Roji, menarik uang bangunan disesuaikan dengan kelas. Untuk kelas IX ditarik uang bangunan Rp225 ribu persiswa, untuk kelas VII dan kelas VIII Rp250 ribu, sementara untuk kelas IX di tarik dana sebesar Rp275 ribu permurid.

    Dalihnya guna pembangunan fasilitas di sekolah. “Ya saya kelas IX, ditarik uang bangunan Rp225. Beda kelas beda bayarnya,” kata salah seorang pelajar, dikantin sekolah.

    Selain uang fasilitas atau bangunan, kata dia, ada bayaran untuk mid semester atau ulangan. “Ya setiap ulangan bayar Rp50 ribu, per semesternya,’ katanya.

    Saat diminta tanggapan terkait dugaan pungli itu, Kepala Sekolah, Ahmad Roji sedang tidak berada di tempat. Sekolah dalam keadaan kosong tanpa ada guru dan murid, yang ada hanya 2 orang pekerja tukang bangunan.

    Senin pagi (22/10/2019). “Sekolah di liburkan karna hari Santri Nasional yang sebagian ikut upacara di lapangan kecamatan,” kata pekerja bangunan

    Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Seputih banyak, Johan Efendi, selaku Ketua Rayon tingkat SMP Kecamatan Seputih Banyak mengatakan bahwa dirinya tidak tau jika hari itu di liburkan karna bertepatan Hari Santri Nasional. “Sampai saat ini saya tidak dapat surat edaran dari Dinas untuk meliburkan murid jadi kalo di sekolah saya tetap masuk karna di kalenderpun bukan hari libur,” katanya.

    Terkait adanya pengakuan dari siswa tentang adanya penarikan dana, Johan Efendi mengatakan hal itu seharusnya tidak terjadi karna itu tidak di benarkan dalam Peraturan pendidikan. “Yaa tidak boleh kalo untuk mid semester dan fasilitas sekolah,” katanya. (nkb/nt)

  • Alami Kelainan Kulit Sejak Kecil, Jaka Membutuhkan Bantuan

    Alami Kelainan Kulit Sejak Kecil, Jaka Membutuhkan Bantuan

    Lampung Tengah (SL) – Jaka Damiri Saputra, siswa kelas V SD 1 Bulosari kecamatan Bumiratu Nuban Kab. Lampung Tengah menderita kelainan kulit yang di derita sejak kecil. Penyakit yang sudah menyebar di sekujur tubuh Jaka, di kategorikan penyakit langka. Kini Jaka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan para darmawan guna mengobati penyakit yang dia derita.

    Putra dari pasangan M Saleh dan Yuliana sangat membutuhkan uluran tangan. Bagi yang bersedia membantu bisa hubungi kami di +6281279696240 mbak sutarti atau langsung transfer Bank BRI an.Sutarti no rek 806401001608530 Insya Allah kami amanah demi kesembuhan ananda Jaka.(sl)

     

     

  • Bupati Loekman: Hindari Jasa Calo Urus Sertifikat Tanah

    Bupati Loekman: Hindari Jasa Calo Urus Sertifikat Tanah

    Lampung Tengah (SL) – Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto minta kepada masyarakat hindari menggunakan jasa calo dalam mengurus sertifikat tanah dan administrasi lainnya.

    “Jangan lewat calo, apalagi orang yang tidak jelas tugasnya. Manfaatkan lembaga resmi dan jelas misalnya kampung, kelurahan atau kecamatan, pasti tidak ada penipuan,” kata Bupati saat penyerahan 100 sertifikat swadaya massal di Bandarjaya, Lampung Tengah.

    Menurutnya, sebenarnya mengurus sertifikat tidak rumit, asalkan melalui jalur yang benar dan melengkai persyaratan yang diminta. Soal adanya anggapan mengurus sertifikat butuh waktu lama, kata Bupati, karena memang prosesnya seperti itu. Misalnya ada tahapan pengukuran tanah, dan sanggahan yang minimal memerlukan waktu tiga bulan. “Menerbitkan sertifikat juga perlu kehati-hatian, jangan sampai setelah jadi ada pihak lain yang mengklaim sebagai pemilik,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Loekaman secara simbolis juga menyerahkan 100 sertifikat tanah kepada warga Bandarjaya Barat melalui program sertifikat swadaya massal.

    Pihaknya juga secara bertahap terus melakukan perbaikan insfrastruktur di sekitar Bandarjaya, dan saat ini sedang berlangsung.“Jalan-jalan yang rusak kita perbaiki, agar Bandarjaya lebih rapi dan transportasi warga juga lancar,” ujarnya.

    Bupati mengaku bermimpi suatu saat Bandarjaya akan menjadi kota yang ramai dan menjadi pusat perdagangan dan jasa, tidak kalah dengan Kota Bandar Lampung.

    “Bandarjaya saat ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Lampung Tengah. Ke depan saya ingin Bandarjaya menjadi kota,” katanya.

    Adanya kesan bahwa Bandarjaya itu kumuh, kotor, bau dan banjir harus diubah menjadi kota yang menarik, karena itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur sudah dimuali secara bertahap.

    Sertifikat swadaya massal dilaksanakan atas dasar tingginya transaksi tanah di Bandarjaya Barat serta untuk tertib administrasi kepemilikan. Pengurusan sertifikat memakan waktu antara 9-10 bulan. Aspan Setyono, salah satu penerima sertifikat mengaku program ini sangat membantu warga untuk memiliki sertifikat, selain biayanya murah waktunya juga relatif cepat.

    “Saya berharap program ini bisa terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat dan menghindari sengketa kepemilikan lahan,” kata Aspan yang menerima empat sertifikat atas namanya. (ersyan/pb)

  • Bupati Lamteng Lantik Ratusan Pejabat Eselon III dan IV

    Bupati Lamteng Lantik Ratusan Pejabat Eselon III dan IV

    Lampung Tengah (SL) – Tiga Ratus Tujuh Puluh pejabat eselon III dan IV di lantik dan di ambil Sumpahnya dalam rotasi mutasi pejabat pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah, di Gedung Tenis Gunung Sugih, Senin (15/10/2018).

    Para pejabat yang bakal menduduki jabatan kepala seksi, kepala bidang di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dan Camat tersebut, dilantik langsung oleh Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto dengan dihadiri para pejabat pemerintahan dan unsur Muspida Kabupaten Lampung Tengah.

    Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Lampung Tengah, Candra Puashati, mengatakan, pejabat yang dilantik tersebut sebanyak 370 orang terdiri dari eselon III maupun eselon IV.

    Bupati Lampung Tengah, Loekman, dalam sambutannya mengatakan, Pejabat yang di lantik dan di ambil sumpahnya pada hari ini akan masih di awasi dan terus di evaluasi dalam waktu 6 bulan kedepan untuk menilai kinerjanya.

    Saya akan terus mengawasi dan kita evaluasi selama 6 bulan kedepan, kita akan menilai mana pejabat yang dapat berkerja dengan baik dan kita berhentikan bagi pejabat yang sering melakukan pelanggaran”. Kata Loekman.

    “Saya berpesan, lanjut Loekman, untuk pejabat yang di lantik pada hari ini harus mampu berkerja secara maksimal dan bisa melayani masyrakat dengan baik, sehingga mampu mewujudkan Kabupaten yang baik dan sukses dalam melayani masyarakatnya. (Ersyan)

  • MAN 1 Poncowati Terbanggi Besar Diduga Sarang Pungli?

    MAN 1 Poncowati Terbanggi Besar Diduga Sarang Pungli?

    Lampung Tengah (SL) – Diduga Madrsa Aliyah Negri (MAN) 1 Poncowati Terbanggi Besar Lampung Tengah  melakukan pungli. Beberapa wali murid sangat menyesalkan dengan adanya pungutan yang mengatas namakan komite MAN 1 Poncowati Lampung Tengah sebesar Rp 2.700.000 per semesternya tanpa adanya rapat musyawarah dari wali murid.

    Pihak sekolah membagikan surat selembar kepada tiap murid, surat untuk pembayaran sumbangan komite, dengan No.B/277.05.98/Ma.08.02.01/PP 006/08/2018. Yang isinya mengharuskan  wali murid membayar setiap bulannya (dicicil) dengan rincian sebagai berikut:  Bulan Agustus Rp 450.000, bulan September Rp 450.000, bulan Oktober Rp 450.000, bulan Novenber Rp 450.000, bulan Desember Rp 450.000, bulan Januari Rp. 450.000, jadi total uang sumbangan komite satu tahun nya berjumlah Rp 5.400.000.

    Hal ini sangat bertentangan dengan permen dikbud No. 75 tahun 2016 tentang komite sekolah. Sumbangan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh peserta didik, orang tua wali murid/walinya baik perorangan mau pun bersama-sama masyarakat atau lembaga secara sukarela dantidak mengikat satuan pendidikan.

    Menurut dari keterangan narasumber, pihak sekolah bila ada lebih dari satu dalam keluarga ada yang sekolah di MAN 1 Poncowati maka adanya membayar ful 100% sedangkan kakaknya membayar 50% saja. Ada keterangan lain dari wali murid anak nya harus membeli buku LKS sejumlah mata pelejeran dengan harga Rp 10.000 per buku.

    Dalam satu tahun ada 2 semester, semester ganjil Rp 200.000 dan semester genap Rp 200.000 jadi setiap murid harus membayar Rp 400.000 pertahun untuk buku LKS, padahal pemerintah sudah jelas melarang sekolah menjual buku LKS (lembar kerja sekolah) kepada muridnya. Pada tahun 2017 untuk buku memang sudah ada di anggaran dari bantuan oprasional sekolah (BOS), jadi semua sekolah negeri ataupun swasta yang menerima dana BOS dilarang menjual buku LKS.

    Saat akan di konfirmasi ke sekolah MAN `1 Poncowati Lamteng, awak media sinarlampung.com mendatangai sekolah tersebut beberapa kali, tapi kepsek H. Wiratno tidak ada di tempat. Sebelumnya media sinarlampung.com sudah memberikan surat konfirmasi secara tertulis tanggal 05 Oktober 2018.

    Dan Senin tanggal 08 oktober 2018 awak media sinarlampung.com kembali lagi ke sekolah tersebut untuk menanyakan surat jawaban dari pihak sekolah, namun pihak sekolah tidak mau menemui wartawan sinarlampung.com. Dugaan kuat sekolah ini adanya indikasi pungli. Menurut keterangan dari TU Abdul Rahman mengatakan kepsek belum mau ditemui, kepala sekolah mau merapatkan komite dengan guru. Saat di tanya kapan bisa ketemu, Abdul Rahman menjawab tidak tau. (ersyan)

  • Kunker di Kecamatan Kota Gajah, Bupati Lamteng Lakukan Kegiatan Gotong Royong

    Kunker di Kecamatan Kota Gajah, Bupati Lamteng Lakukan Kegiatan Gotong Royong

    Lampung Tengah (SL) – Bupati Lampung Tengah Loekman Joyosomerto bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lakukan kunjungan kerja di Kecamatan Kota Gajah dan Kecamatan Punggur. Ditempat itu Loekman lakukan kegiatan gotong royong pembuatan jalan utama bersama warga Kampung Baderan Sari dan Sido Mulyo.

    Setelah melaksanakan kegiatan Gotong Royong di Kampung Sido Mulyo Bupati Loekman Melakukan kegian Pembuatan Jembatan yang Menghubungkan antara Dua kampung Dusun 1 Kampung Bardansari menuju, Dusun Tanjung Agung Kampung Toto Katon .

    “Semangat gotong royong yang saya lihat di kampung-kampung mulai menggelora di masyarakat, jadi saya hadir disini mensemangati warga Sidomulyo,”ujar Loekman

    Leokman juga menjelaskan, dengan adanya gotong royong akan lebih mempersatukan dalam satu niat, satu tujuan, untuk Menigkatkan kemajuan Lampung tengah.

    “Karena satu niat, satu langkah, insyaallah Lampung tengah ini akan lebih maju dari daerah lain di Lampung Indonesia ini”, pungkasnya.

    Menurutnya gotong royong ini bisa memberikan solusi untuk Masyarakat tersebut. Ini kita harus bangunan lagi, seperti pendapat nenek moyang kita dulu, marilah kita sama-sama baik kami dari pemerintah maupun masyarakat, saya yakin hasil nya akan memuaskan dan masyarakat di bawah akan lebih dulu menikmatinya,”tutup Loekman. (Ersyan)

  • Bupati Lamteng Buka Acara Gebyar PAUD dan Pencanangan Gerakan 18-21

    Bupati Lamteng Buka Acara Gebyar PAUD dan Pencanangan Gerakan 18-21

    Lampung Tengah (SL) – Bupati Lampung Tengah Hi. Loekman Djoyosoemarto membuka acara Gebyar Kreatifitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pencanangan Gerakan 18- 21 (Matikan HP dan TV, Ayah Bunda Temani Aku Membaca Buku), di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Selasa (02/10) lalu.
    Dalam sambutannya Loekman menyampaikan, bahwa kegiatan Gebyar Kreatifitas Seni PAUD memiliki makna yang penting dan strategis, yakni sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, melalui rangsangan bermain yang menyenangkan bagi anak memperkaya ragam.

    “Oleh karena itu pemahaman orang tua terhadap kebutuhan bermain anak- anak usia dini lebih diperhatikan, agar kedepannya anak-anak akan dapat menjadi generasi yang sehat dan ceria, yang kelak dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara,” terangnya.

    Lanjutnya, Gebyar Kreatifitas Seni PAUD yang diselenggarakan oleh IGTKI-PGRI Lampung Tengah 2018 “Ayo membaca, Aku Anak Indonesia Anak Yang Merdeka”, ini juga bisa menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan saling sumbang saran di antara para guru dan orang tua, sehingga tercipta suasana yang harmonis dan komunikasi dua arah, yang efektif, efisien, berhasil guna, berdaya guna dan berkesinambungan. Dalam memajukan Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Lampung Tengah, kita tidak dapat menutup mata akan peran dari Bunda PAUD, baik di kabupaten maupun kecamatan,” ujar orang nomor satu di Bumi Beguai Jejamo Wawai ini.

    Bunda PAUD, kata Loekman, adalah profesi sukarela yang secara ikhlas, dan dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang, sehingga ia harus menjadi lokomotif untuk mendorong segenap elemen dalam masyarakat untuk berpartisipasi. Memang kita harus selalu bergandengan tangan dengan semua elemen masyarakat, agar hasil yang kita tuju menjadi optimal.  “Dalam hal ini juga jangan lupa melibatkan ibu secara aktif, mengingat peran ibu yang sangat penting dalam mendidik anak usia dini, dan dalam menjaga kesehatan di saat kehamilan, agar dapat melahirkan anak-anak yang sehat jasmani dan rohani,” katanya.

    Selain itu, ada hal yang teramat penting untuk diabaikan, yaitu sisi pembangunan karakter seorang anak. Mengapa? Karena melalui pembangunan karakter itulah, seorang anak diajari tentang budi pekerti, tentang moral, tentang baik dan buruk, dan sebagainya. “Dengan pendidikan karakter itu, kita ingin seorang anak kelak tumbuh secara paripurna. Jadi, di sinilah juga fungsi dari seorang guru PAUD, yang tentu saja bukan lepas tangannya orang tua, tapi membantu,” tuturnya.

    Loekman menambahkan, dengan dicanangkan Gerakan 18-21 tersebut, usia 5-6 tahun terjadi pertumbuhan jaringan otak, dan yang diserap adalah apa yang menyenangkan. Kalau pada masa kecil dia sudah mendapatkan perlakuan yang kurang, atau melihat hal-hal yang tidak sepantasnya dia lihat, maka akan direkam di dalam otak, dan itulah yang mempengaruhi kejiwaan seorang anak ketika dia dewasa. “Oleh karena itu, saya sangat berharap agar para orang tua dan masyarakat dapat mendukung Gerakan 18-21 ini. Yang kemudian nanti ditindaklanjuti dengan menyeleksi tayangan televisi yang ada.” harap Bupati gotong royong ini mengakhiri sambutannya. (Ersyan)

  • Diduga Halusinasi Pengaruh Minuman Kemasan Terpedo 39 Pelajar SMPN Gunung Sugih Sayat Tangan Sendiri

    Diduga Halusinasi Pengaruh Minuman Kemasan Terpedo 39 Pelajar SMPN Gunung Sugih Sayat Tangan Sendiri

    Gunung Sugih (SL) – Puluhan pelajar SMPN 1 Gunung Sugih, dikabarkan menyayat tangan mereka sendiri yang diduga akibat pengaruh minuman kemasan merek “terpedo”. Kepala sekolah kemudian melakukan sidak, ke pelajar dan mendapati kebenaran. Hasil sidak murid mereka ada yang menyayat tangan, Jum’at (5/10).

    Kepala Sekolah, Suharno, S.Pd, mengatakan kemarin ada dokter ke sekolah bahwa siswa-siswa tersebut setelah minum minuman berhalusinasi. “Mungkin siswa pengen tau dan ingin membuktikannya, kok bisa sih minuman ini tangan disayat atau dilukai tidak terasa sakit dan perempuan yang paling banyak,” kata Kepala sekolah.

    Ditambah keesokan harinya Kepala sekolah dan guru olahraga Yus, yang mengajar di kelas VII mendapat WA (WhatsApp) dari Pekanbaru itu ada siswa 54 yang menyayat tangannya dengan silet. “Apakah dari miniman torpedo yang bisa mempengaruhi syaraf anak-anak terus, saya berpikir jangan-jangan anak saya itu harganya murah RP1000,” katanya.

    Pelajar yang terkena pengaruh itu kemudian didata, dan terdapat pelajar kelas VII, kelas VIII hanya 3, total keseluruhan berjumlah 39 siswa. “Kita belum lakukan tes urine,” katanya kepada wartawan Sinarlampung.com.

    Kepala Sekolah, bersama Dinas Kesehatan dari Lamteng dr. Lydia Dewi, Kepala Puskesmas Gunung Sugih Yulianti Nilawati, Kapolsek Gunung Sugih Iptu Yuswantoro, Kepala Dinas, Camat Gunung Sugih Zulkarnain, dan Lurah Gunung Sugih Didi Zulkifi. “Seluruh siswa di periksa oleh dokter satu per satu. Sekolah akan memanggil orang tua murid. Sementara warung di sekolah di stop dulu jual minuman kemasan itu”, katanya.

    Kepsek berharap orang tua wali murid ikut melakukan pengawasan terhadap putra putrinya, “Tolong perhatikan waktu mau tidur. Jika kamar di kunci itu bahaya kalau dia tidur sendiri, apalagi megang android. Selaku orang tua jangan selalu menyalahkan anak,” katanya.

    Kepala sekolah juga akan mendata nomor telepon wali murid, agar tercatat di sekolah. “Kalau ada peristiwa yang aneh, pihak sekolah cepat menghubungi. Dalam waktu dekat ini pihak sekolah akan mengumpulkan wali murid terkait minuman merk torpedo,” katanya. (ersyan)

  • Kadis Kominfotik Lampung Pimpin Rakor Kadis Kominfo Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung

    Kadis Kominfotik Lampung Pimpin Rakor Kadis Kominfo Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung

    Lampung Tengah (SL) – Kadis Kominfotik Provinsi Lampung, Ir. A. Chrisna Putra NR., M.EP., memimpin Rapat Koordinasi Kadis Kominfo Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, di Ruang Rapat Beguwai Jejamo, Komplek Kantor Bupati Lampung Tengah, Gunung Sugih. Kamis (4/10).

    Salah satu agenda penting yang menjadi bahasan pada Rakor ini yaitu mengambil langkah bersama untuk mendorong Percepatan Perintisan dan Pengembangan Infrastruktur IT dan Penguatan Fungsi layanan Birokrasi berbasis Digital.

    “Oleh karenanya pada kesempatan Rakor ini kami mengundang General Manager PT. Telkom Indonesia Wilayah Lampung, Hamdani, untuk memaparkan beberapa aspek perkembangan teknologi IT yang relevan digunakan pemda,” demikian urai Chrisna Putra.

    Sebelumnya, Bupati Lampung Tengah, Lukman Djoyosoemarto, dalam sambutannya, menegaskan bahwa tuntutan tugas Dinas Kominfo semakin kompleks, disamping melaksanakan fungsi Government Public Relations, juga mengemban tugas percepatan penyediaan infrastruktur, regulasi dan sumber daya aparatur dalam melaksanakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau yang publik menyebutnya e-government.

    Lebih jauh Bupati Lampung Tengah, Lukman Djoyosoemarto, mengatakan,“ Tugas Dinas Kominfo semakin kompleks, khususnya dalam pengembangan Tatakelola Pemerintahan Berbasis Elektronik. Ada rumpun Infrastruktur, Keterpaduan Regulasi, dan relevansi tata kelembagaan, serta yang amat penting adalah penyediaan Sumber Daya Aparatur, khusus nya yang handal diidang IT”. (fn/net)