Kategori: Lampung Timur

  • Kegiatan Pelatihan Kades Di Hotel Horizon Diduga Bermasalah

    Kegiatan Pelatihan Kades Di Hotel Horizon Diduga Bermasalah

    Lampung Timur (SL) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lamtim Zaiful Bukhori kecolongan. Pasalnya, kegiatan pelatihan jurnalis bagi perangkat desa yang di kordinir Dinas Pemberdayaan Masyrakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Lamtim pada 25 April yang lewat, di Hotel Horison Bandar Lampung tersebut tanpa diketahui pelaksana tugas Bupati Lamtim.

    Kegiatan berupa pelatihan jurnalis bagi Kepala Desa itu baru di ketahui plt Bupati Lampung Timur itu, setelah dirinya mendapatkan informasi dari sejumlah Kades yang ikut serta dalam pelatihan tersebut. Menurut Zaiful bahwa kegiatan jurnalistik Kades sudah menyimpang.

    “Terus terang saya kaget mengetahui adanya kegiatan tersebut, dan anehnya lagi  pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada laporan terhadap saya selaku Plt Bupati. Dengar kabar adanya kegiatan tersebut,  saya langsung kumpulkan para kepala desa setelah acara pelatihan itu selesai. Karena apa saya kumpulkan, dimana kegiatan yang dilakukan itu sudah menyimpang dari yang seharusnya,” kata Zaiful.

    Dihadapan sejumlah kades yang telah berkumpul, Zaiful menghimbau agar tidak ada lagi kepala desa yang ikut serta dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.

    “Saya langsung sampaikan kalau ada kegiatan seperti itu agar jangan diikuti lagi. Karena kegiatan itu memang tidak sesuai Tupoksinya dan itu tidak benar untuk dilakukan.” katanya.

    Terus terang, kaya Plt Bupati, dirinya selaku Plt Bupati Lamtim tidak pernah dilaporkan terkait adanya kegiatan pelatihan jurnalis pada Kades tersebut.

    “Kalau memang kegiatan itu masuk dalam program, seharusnya sudah ada laporan kegiatannya kepada saya selaku Plt.Bupati. Jadi kalau kita melihat kegitan tersebut, jelas saya bilang bahwa kegiatan tersebut tidak benar untuk dilakukan. Apa memang para kades itu udah mau kerja di media juga, sehingga dibuat kegiatan pelatihan jurnalis,” ucapnya.

    Masih dikatakan, kemudian pada saat waktu ada acara senam bersama di kecamatan Batanghari, saat itu ada Camat dan Kades yang menyebutkan dan menyinggung terkait kegiatan pelatihan jurnalis Kades itu.

    “Karena saya tidak ada pemberitahuan, maka saya langsung kembali bertanya, sebenarnya yang kordinir kalian itu siapa, dan anggarannya di APBDes itu seperti apa. Dan kemudian saya sampaikan, bahwa kegiatan itu tidak ada pemberitahuan pada Plt Bupati, yang seharusnya pelaksanaan kegiatan tersebut harus ada pemberitahuan atau laporan. Maka dalam hal ini, saya selaku Plt.Bupati juga tanda tanya besar, kenapa ada kegiatan besar seperti itu, tetapi tidak ada pemberitahuan kepada saya, ini ada apa?,” Sesalnya.

    Kemudian, kalau memang kegiatan pelatihan jurnalis untuk Kades tersebut mau dilakukan, kenapa tidak dilakukan di Lamtim. Kenapa pelaksanaan kegiatan tersebut harus dilakukan di hotel yang ada di Bandar lampung.

    “Lagian dalam hal ini harus jelas, siapa yang akan melatihnya, kapasitasnya seperti apa, gedungnya dimana. Kita ada Islamic Center yang bisa dipakai, kenapa kegiatannya harus dilakukan jauh dari Lamtim,” katanya.

    Zaiful melanjutkan, bahwa dirinya telah menanyakan jumlah dana yang di keluarkan oleh kepala desa untuk mengikuti acara tersebut. “Mereka (Kades) menjawab bahwa, setiap kamar dua orang dan biaya dikenakan Rp.2.910.000,00 setiap desa. Coba kalau kita hitung, duit itu banyak dan sayangnya lagi harus di bawa atau habiskan di Bandar Lampung,” terangnya.

    Jika kegiatan tersebut dilakukan untuk tidak takut sama Wartawan, maka dalam hal menjalankan tata pemerintahan ini kita harus paham bahwa kritik dan saran dari kawan-kawan dari media itu wajib hukumnya. Kalau tidak ada kontrol dari kawan media yang ada, bagaiman pemerintahan ini mau berjalan dengan baik.

    “Jangan karena gak ada kontrol,  kita merasa kerjaan yang kita lakukan itu sudah benar terus. Maka saya juga meminta kepada kawan-kawan media dan LSM yang ada di Lamtim ini untuk terus mengontrol kegiatan yang ada di Lamtim ini. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membenahi Lamtim ini. Lamtim ini adalah milik kita bersama, mari kita bawa lamtim ini ke arah yang lebih baik lagi,” ungkapnya. (ltd/mdr/nt/*)

  • Pelatihan Jurnalistik Kades Plt Bupati Lamtim Minta Inspektorat Periksa BPMD Lamtim

    Pelatihan Jurnalistik Kades Plt Bupati Lamtim Minta Inspektorat Periksa BPMD Lamtim

    Lampung Timur (SL) – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Timur, H. Zaiful Bokhari, ST.,MM mengatakan bakal meminta Inspektorat melakukan pemeriksaan internal terkait pelatihan Jurnalis Kepala Desa (Kades) yang ditengarai kegiatan tersebut dikoordinir oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten setempat yang digelar di salah satu hotel mewah dibilangan Kota Bandarlampung beberapa waktu lalu.

    Hal itu dikatakan Zaiful saat wartawan mengkonfirmasi via gawainya, Jum’at (18/5) malam ini. “Kemarin kita sudah minta kawan-kawan dari Lembaga atau LSM supaya membuat surat resmi untuk kita, untuk kemudian kita akan minta inspektorat melakukan pemeriksaan internal (terhadap Kadis BPMD, red),” ujarnya.

    Selanjutnya, Zaiful juga menghimbau kepada dinas/instansi pemerintah agar dalam setiap kegiatan, terlebih lagi berkaitan dengan alokasi dana desa untuk selalu melakukan koordinasi. Sehingga, masih kata Zaiful, kegiatan itu (Pelatihan Jurnalis Kades, red) saya anggap tidak benar.

    “Kemarin (Kamis, red) kawan-kawan dari media dan LSM sudah melakukan konfirmasi juga, kebetulan (soal) acara itu (saya) belum tahu dan enggak dikasih tahu tu dengan acara itu, belum ada koordinasi, makanya saya anggap itu enggak benar, karena tidak ada koordinasinya.

    Makanya kedepan kita ada koordinasi, seperti saya sebagai Pelaksana tugas Bupati tidak ada koordinasi bagaimana dengan yang lain,” sesal Plt Bupati Lamtim. (Asmuni)

  • Pensiunan Polri Ditemukan Tewas Disaluran Irigasi

    Pensiunan Polri Ditemukan Tewas Disaluran Irigasi

    Lampung Timur (SL) – Purnawirawan Polri, Warsito (78), warga Kota Metro, ditemukan tewas dalam saluran irigasi, di wilayah Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (17/5) pagi. Korban ditemukan menggunakan kemeja motif kotak-kotak dan celana pendek, ditemukan warga, sekitar pukul 09.00 WIB, di aliran irigasi Desa Sumberejo, Kecamatan Batanghari.

    Warga kemudian menghubungi petugas Kepolisian Polsek Batanghari, dan segera mengevaluasi korban dari dalam saluran air.

    Kapolsek Batanghari AKP Husni Ali Akbar, menerangkan bahwa dari informasi yang berhasil dihimpun pihak Kepolisian, identitas korban adalah Wariso (78) seorang Pensiunan Polri, warga Kecamatan Metro Timur, yang diduga terpeleset, dan meninggal dunia akibat hanyut di saluran irigasi.

    Sementara, pihak keluarga, menjelaskan bahwa korban memang sudah lama pikun, dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah, serta mengharapkan agar jenazah korban busa segera dikebumikan. (lp1/Eko )

  • Polres Lampung Timur Tangkap Wartawan dan Mahasiswa Penyebar Selebaran Ridho-Shinta

    Polres Lampung Timur Tangkap Wartawan dan Mahasiswa Penyebar Selebaran Ridho-Shinta

    Lampung Timur (SL)-Tiga pelaku penyebaran selebaran kampanye hitam (black campaign) dan ujaran kebencian ditangkap aparat Polres Lampung Timur Lampung Timur (Lamtim), Senin (7/5/2018).

    Ketiganya adalah Isnan Subkhi, warga Brajaasri Way Jepara, dengan status pekerjaan wartawan; Riandes Priantara, warga Adirejo Pekalongan Kabupaten Lampung Timur; dan Framdika Firmanda, warga Jalan Seluang Yoso Dadi, Metro Timur, Metro. Dua nama terakhir berstatus mahasiswa.

    Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Kabupaten Lampung Timur, Uslih, mengatakan Polres Lamtim melakukan OTT pada pukul 11.00 WIB setelah menerima informasi dari Panwascam Mataram Baru.

    “Kita informasikan ke Polres, dan langsung mensiagakan kanit sehingga tertangkaplah ketiga pelaku penyebaran ujian kebencian atau blackcampaign dengan menjelek-jelekkan paslon nomor urut 1 Ridho Ficardo yang berisi pelecehan seksual dengan gambar SM,” terangnya saat dihubungi via ponselnya, Senin (7/5/2018).

    Kejadian tersebut berlangsung di Desa Sumber Gede Kecamatan Sekampung, berdekatan dengan kampanye paslon nomor urut 3 Arinal-Nunik. “Tapi di situ tidak diketahui siapa yang menyebar, kemudian dikembangkan oleh Polres, dan pihak kepolisian mencurigai sebuah mobil di Pasar Sari Mataram Baru,” kata Uslih.

    Kemudian aparat Polres Lamtim membuntuti mobil Toyota Avanza warna silver berplat BE 2653 CT. “Dan benar ternyata, mobil tersebut yang menyebar selebaran black campaign dan ujaran kebencian,” ujarnya, di langsir rilis.id

    Selain menangkap tiga pelaku, aparat juga mengamankan satu unit Toyota Avanza, serta barang bukti selebaran yang tersimpan di dalam kardus.

    Sementara penyebaran selebaran berisi dugaan black campaigh Cagub Nomor 1 itu terjadi hampir diseluruh kabupaten Kota di Lampung.

    Di Lampung Utara, sekelompok orang penyebar selebaran itu sempat di kejar kejar warga di Lampung Utara, namun lolos. “Tadi di sini juga ada penyebar itu, sempat dikejar sama orang orang Cagub, tapi lolos,” kata warga Lampung Utara. (rid/nt/*)

  • Gerakan “Malu Menganggur” Ciptakan Wiraswasta Baru di Lamtim

    Gerakan “Malu Menganggur” Ciptakan Wiraswasta Baru di Lamtim

    Lampung Timur (SL) – Gerakan “Malu Menganggur” yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur pada Agustus 2016 telah menciptakan sejumlah wiraswasta baru di kabupaten itu.

    Menurut Ali Mustafa (24), warga Desa Mumbang Jaya, Kabupaten Lampung Timur, Jumat 20 april 2018, setelah mengikuti pelatihan budi daya jamur pada 2017 yang merupakan bagian dari program “Malu Menganggur” yang diadakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur, dirinya pun mempraktikkan budi daya jamur `janggel` atau budi daya jamur dari bonggol jagung di rumahnya.

    “Kami langsung praktikkan dengan membentuk kelompok usaha, nama kelompoknya Maju Jaya Bersama, anggotanya 10 orang, dan usaha yang dibuat budi daya jamur janggel,” katanya.

    Dia menyebutkan usaha budi daya jamur janggel itu masih dilakoni sampai sekarang ini bersama teman-temannya itu. Setiap anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Maju Jaya Bersama wajib membudidayakan jamur janggel tersebut.

    Produksi jamur janggel kelompoknya pun dipasarkan setiap hari kepada para pedagang sayur mayur di Kecamatan Jabung dengan sistem pemesanan.

    Menurut dia, dari budi daya jamur janggel itu telah sedikit menambah penghasilan sehari-hari anggota KUBE Maju Jaya Bersama.

    “Lumayan membantu, ada tambahan pendapatan setiap harinya kepada anggota Rp15 ribu sampai dengan Rp20 ribu, walapun tidak banyak, teman-teman senang ada penghasilan tambahan, karena pengerjaannya juga mudah,” ujarnya.

    Dia berharap pelatihan berwirausaha oleh Pemkab Lampung Timur sering digelar agar semakin banyak warga yang memiliki keterampilan berwiraswasta, sehingga bisa membuka banyak peluang usaha baru di Lampung Timur.

    Sebelumnya, pada Oktober 2016 lalu Pemkab Lampung Timur meluncurkan program “Gerakan Malu Menganggur” yang digagas Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakil Bupati Zaiful Bokhari.

    Adapun tujuan Gerakan Malu Menganggr ini adalah mengajak warga untuk terus kreatif mencari terobosan dan inovasi agar mampu menciptakan kerja sendiri dan mandiri, mendorong kemandirian dan meningkatkan produktivitas angkatan kerja di Lampung Timur.

    Program itu juga memberi kesempatan bagi warga Lampung Timur yang mempunyai berbagai keterampilan produktif untuk mengajarkan keahliannya kepada warga yang belum mempunyai keterampilan dan mengubah stigma negatif Lampung Timur.

    Gerakan Malu Menganggur juga adalah upaya pengentasan pengangguran dengan konsep memberikan pendidikan dan pelatihan vokasional untuk masyarakat pencari kerja.

    Melalui Program Gerakan Malu Menganggur, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Lampung Timur contohnya telah melaksanakan program pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kebutuhan industri yang ada di Lampung Timur, memberikan pelatihan keterampilan dalam rangka menciptakan wirausaha yang berbasis sumber daya lokal, memberikan kegiatan permagangan baik di dalam maupun luar negeri, dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.

    Dalam rangka penciptaan wirausaha baru, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur pun melakukan berbagai pembekalan keterampilan berbasis potensi lokal bagi masyarakat pencari kerja.

    Sektor-sektor yang dikembangkan berupa sektor jasa, antara lain pelatihan tata rias, menjahit, servis elektronik, perbengkelan sepeda motor, pertukangan kayu, dan pangkas rambut.

    Begitupula pelatihan sektor home industry (industri rumah tangga) berupa anyaman/ukiran/suvenir, pengolahan makanan, batako/paving block, membatik, dan tapis. (ant)

  • Warga Raman Aji Apresiasi Ridho Bangun Jalan Usaha Tani

    Lampung Timur (SL) – Ribuan warga sambut kedatangan M.Ridho Ficardo di Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur. Maksud dan tujuan kedatangan calon Gubernur nomor urut 1 ini adalah untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan warga desa setempat.

    Pada rembuk warga tersebut, beberapa keluhan warga terlontar langsung kepada Paslon nomor 1 tersebut. Salah satunya adalah Pak Sobari (60), warga desa raman aji yang mewakili masyarakat setempat mengucapkan terimakasih kepada M.Ridho Ficardo atas bantuan sumur bor yang pernah diberikan.

    “Alhamdulillah berkat bantuan sumur bor yang diberikan Pak Ridho tahun lalu sawah dan perkebunan kami dapat pengairan yang cukup. Alhamdulillah kami juga menerima bantuan bibit jagung dan padi,” ucapnya

    Selain itu, Pak Sugiri (50) warga desa raman aji lainnya juga mengapresiasi atas bantuan sumur bor. Namun Sugiri berharap ada penambahan sumur bor untuk memanfaatkan lahan pekarangan.

    “Sumur bor sangat bermanfaat bagi kami, tapi harapan kami ada juga sumur bor yang dibangun di pemukiman, sehingga kami bisa memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran,” katanya

    Berbeda dengan Sarikun (70), warga desa raman aji yang mengucapkan terimakasih kepada M.Ridho Ficardo karena didesanya saat ini sedang dibangun Jalan Usaha Tani sepanjang 4,5 Km.

    Meskipun belum selesai, tapi kami sangat berterimakasih karena saat ini didesa kami sedang dibangun Jalan Usaha Tani. Insya Allah akan kami beri nama jalan Ridho Ficardo, sehingga nanti, misal tahun 2024 pak ridho sudah tidak jadi Gubernur, Jasanya akan tetap dinngat oleh warga desa.

    Menanggapi hal tersebut Ridho Ficardo mengapresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, khususnya petani. Bahwa sektor pertanian merupakan salah satu dari tiga program strategis pembangunan di provinsi lampung

    Beberapa capaian dibidang pertanian diantaranya adalah, surplus padi no.4 nasional, Nilai Tukar Petani Lampung no.1 se-sumatera, kemudian diraihnya penghargaan pin emas pertanian yakni provinsi penghasil pangan terbesar nasional, dan berbagai capaian lainnya.

    Dalam kegiatan tersebut Ridho juga memaparkan program-program pembangunan beserta capaiannya yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah provinsi lampung selama tiga tahun.

  • Buruh PT GGP eks PT NTF Tewas Terjepit Rol Kampayer

    Buruh PT GGP eks PT NTF Tewas Terjepit Rol Kampayer

    Nagima, buruh PT GGP eks PT NTF Lampung Timur, tewas terjepit mesin nanas. (foto/dok/ist)

    Lampung Timur (SL)-Buruh pengolahan nanas, PT GGPC eks PT. NTF, Lampung Timur, tewas terjepit rol Kampayer, Senin, 16 April 2018, sekitar pukul 12.00.

    Korban yang kerja diduga tanpa standar pengamanan kerja itu sempat terseret mengikuti putaran rol kampayer, dan terhempas di tumpukan nanas, dan cidera berat di bagian kepala.

    Korban diketahui bernama Nagima, warga Sukadana, dibawah mandor Manto itu diketahui bekerja dibagian widing (kerja bagian areal), yang diperbantukan di bagian fucking.

    Kondisi korban

    Aparat kepolisian Polres Lampung Timur datang kelokasi kejadian, dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, diduga kejadian berawal saat korban yang sedang bertugas melakukan reject nanas, dan ambil posisi berdiri di atas bin besi, padahal seharusnya hal tersebut tidak boleh dilakukan.

    “Pakaian korban tersangkut di besi as motor mesin elevator, yang sedang beroperasi, sehingga korban tergulung mesin elevator, kepalanya membentur besi, dan mengakibatkan korban terluka parah, dan meninggal dunia,” kata petugas.

    Korban kemudian disemayamkan dirumah duka di Sukadana, Lampung Timur, sementara kasus tersebut ditangani Polres Lampung Timur. (jun)

  • Nunik : NU Lampung Kompak Masyarakat Sejahtera

    Nunik : NU Lampung Kompak Masyarakat Sejahtera

    Lampung Timur (SL) – Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mendorong warga Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Lampung agar lebih kompak demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Saat ini, NU sudah memiliki Universitas Nahdlatul Ulama sehingga pemerintah juga diharapkan dapat mendukung organisasi yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan masyarakatnya,” kata Nunik, saat menghadiri Harlah NU ke 95 di kantor NU Kabupaten Lampung Timur, Sukadana, Sabtu (14/4).

    Nunik mengatakan bersyukur menjadi warga NU karena bidang pendidikan di Kabupaten Lampung Timur ini ada semua mulai dari sekolah sampai Universitas sudah ada.

    “Selain sekolah maupun Universitas kalau warga NU punya Rumah Sakit NU kayaknya akan menjadi lebih lengkap tergantung kekompakan warga NU, kalau jama’ahnya kompak insyaallah kita berdoa bersama mudah-mudahan terwujud “, ujarnya.

    Sambil meneteskan air mata Nunik juga berpesan kepada Warga NU mendekati Pilgub Lampung agar dalam memilih pemimpin haruslah yang bisa mengayomi masyarakat.

    “Pilih pemimpin yang peduli dengan rakyat, peduli dengan kita semua warga NU, dan selalu ada di tengah-tengah warga NU, saya juga mengucapkan terima kasih kepada NU yang telah membesarkan saya hingga sampai menjadi sekarang ini, Insya Allah doakan saya tidak akan lupa kepada bapak ibu semua,” tutupnya.(rif/rel)

  • Nunik : Melawan Stigma Negatif Dengan Gerakan Malu Menganggur Di Lampung Timur

    Nunik : Melawan Stigma Negatif Dengan Gerakan Malu Menganggur Di Lampung Timur

    Calon Wakil Gubernur Lampung Nomor Tiga Chusnunia mengajak Warga Bersama-sama Membangun Sang Bumi Ruwa Jurai, Jumat (6/4/18)

    Lampung Timur (SL)-Dalam rangka pengentasan pengangguran di Bumei Tuwah Bepadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur berupaya melakukan pembenahan dan menciptakan inovasi di segala bidang baik infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat agar sejajar dengan daerah lainnya.

    Hal ini dilakukan untuk mengurangi stigma Lampung Tumur yang selama ini kurang baik dan dekat dengan praktek-praktek kekerasan.

    Salah satu program untuk mengurangi permasalahan tersebut pada tahun 2016 Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mencetuskan gerakan yang unik untuk mendorong kemandirian dan produktivitas warganya yang diberi nama “Gerakan Malu Menganggur”.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur Budiyull Hartono mengatakan tujuan Gerakan Malu Menganggur yaitu mengajak warga untuk terus kreatif mencari terobosan dan inovasi agar mampu menciptakan kerja sendiri dan mandiri serta mendorong kemandirian dan meningkatkan produktifitas angkatan kerja di daerah itu.

    ”Program ini dilakukan secara bertahap di tingkat desa, program ini dijalankan secara formal dan banyak melibatkan berbagai instansi, sehingga potensi yang belum tergarap akan diperluas untuk menjadi solusi terbaik,” katanya.

    Karena program ini kebijakannya berbasis kawasan, sehingga lintas sektoral yang sifatnya juga mengedepankan konsep gotong royong antara Pemkab dan warga Lampung Timur.

    Budiyull Hartono menambahkan sebagai salah satu satker yang terlibat, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja telah melaksanakan program dan kegiatan dengan memberikan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kebutuhan industri yang ada.

    Ia juga menambahkan, pelatihan keterampilan itu dalam rangka menciptakan wirausaha yang berbasis sumberdaya lokal, memberikan kegiatan pemagangan baik dalam dan luar negeri serta mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.

    “Dalam rangka penciptaan wirausaha baru kami telah melakukan berbagai pembekalan keterampilan berbasis potensi Iokal bagi masyarakat pencari kerja. Sektor-sektor yang dikembangkan berupa jasa, antara lain pelatihan tata rias. Menjahit, service elektronik, perbengkelan sepeda motor, penukangan kayu dan pangkas rambut,” paparnya.

    Selain itu, sektor home industri berupa anyaman/ukiran souvenir, pengolahan makanan, batako/paving block, membatik dan tapis.

    “Dengan pembekalan ini diharapkan usaha industri rumahan dapat berkembang sehingga dapat menyumbang menggeliatnya ekonomi daerah,” ucapnya.

    Budiyull Hartono menambahkan Pelatihan yang dilakukan tidak hanya berhenti sampai disitu saja. akan tetapi setelahnya dilakukan pendampingan terhadap peserta pelatihan sampai usaha yang dilatihkan dapat direalisasikan. Pasca pelatihan, kelompok peserta yang dilatih dibuatkan komunitas berupa Kelompok Usaha Bersama (Kube).

    “Kube ini diharapkan dapat menjadi wadah para peserta pelatihan mencoba melakukan usaha secara bersama dengan pendampingan dari pemerintah. Kube ini akan diberikan fasilitas sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang usaha yang dilakukan oleh warga,” tutupnya. (rls)

  • Pemkab Lampung Timur Benahi Sektor Infrastruktur dan SDM

    Pemkab Lampung Timur Benahi Sektor Infrastruktur dan SDM

    Lampung Timur (SL) – Dalam rangka pengentasan pengangguran di Bumei Tuwah Bepadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur berupaya melakukan pembenahan dan menciptakan inovasi di segala bidang baik infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat agar sejajar dengan daerah lainnya.

    Hal ini dilakukan untuk mengurangi stigma Lampung Tumur yang selama ini kurang baik dan dekat dengan praktek-praktek kekerasan.

    Salah satu program untuk mengurangi permasalahan tersebut pada tahun 2016 Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mencetuskan gerakan yang unik untuk mendorong kemandirian dan produktivitas warganya yang diberi nama “Gerakan Malu Menganggur”.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur Budiyull Hartono mengatakan tujuan Gerakan Malu Menganggur yaitu mengajak warga untuk terus kreatif mencari terobosan dan inovasi agar mampu menciptakan kerja sendiri dan mandiri serta mendorong kemandirian dan meningkatkan produktifitas angkatan kerja di daerah itu.

    ”Program ini dilakukan secara bertahap di tingkat desa, program ini dijalankan secara formal dan banyak melibatkan berbagai instansi, sehingga potensi yang belum tergarap akan diperluas untuk menjadi solusi terbaik,” katanya.

    Karena program ini kebijakannya berbasis kawasan, sehingga lintas sektoral yang sifatnya juga mengedepankan konsep gotong royong antara Pemkab dan warga Lampung Timur.

    Budiyull Hartono menambahkan sebagai salah satu satker yang terlibat, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja telah melaksanakan program dan kegiatan dengan memberikan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berbasis kebutuhan industri yang ada.

    Ia juga menambahkan, pelatihan keterampilan itu dalam rangka menciptakan wirausaha yang berbasis sumberdaya lokal, memberikan kegiatan pemagangan baik dalam dan luar negeri serta mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.

    “Dalam rangka penciptaan wirausaha baru kami telah melakukan berbagai pembekalan keterampilan berbasis potensi Iokal bagi masyarakat pencari kerja. Sektor-sektor yang dikembangkan berupa jasa, antara lain pelatihan tata rias. Menjahit, service elektronik, perbengkelan sepeda motor, penukangan kayu dan pangkas rambut,” paparnya.

    Selain itu, sektor home industri berupa anyaman/ukiran souvenir, pengolahan makanan, batako/paving block, membatik dan tapis.

    “Dengan pembekalan ini diharapkan usaha industri rumahan dapat berkembang sehingga dapat menyumbang menggeliatnya ekonomi daerah,” ucapnya.

    Budiyull Hartono menambahkan Pelatihan yang dilakukan tidak hanya berhenti sampai disitu saja. akan tetapi setelahnya dilakukan pendampingan terhadap peserta pelatihan sampai usaha yang dilatihkan dapat direalisasikan. Pasca pelatihan, kelompok peserta yang dilatih dibuatkan komunitas berupa Kelompok Usaha Bersama (Kube).

    “Kube ini diharapkan dapat menjadi wadah para peserta pelatihan mencoba melakukan usaha secara bersama dengan pendampingan dari pemerintah. Kube ini akan diberikan fasilitas sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang usaha yang dilakukan oleh warga,” tutupnya. (Rls)