Kategori: Lampung Timur

  • Datangi Jabung, Arinal Diminta Warga Bantu Jual Komoditas Pertanian

    Datangi Jabung, Arinal Diminta Warga Bantu Jual Komoditas Pertanian

    Lampung Timur (SL) – Warga Jabung meminta kepada Arinal Djunaidi – Chusnunia agar membantu dalam penjualan komoditas pertanian.

    Warga Adirejo, Jabung, Uswatun Hasanah (28) meminta petani dapat sejahtera. “Harapannya petani lebih di majukan, terutama soal pupuk. Pupuk itu paling sulit di cari, sering gak ada. Harapannya juga Pemerintah membantu masyarakat dalam menyalurkan penjualan sayuran ke daerah lain. Jadi ketika masyarakat panen tidak bingung harus menjual kemana. Sering tidak ada pemasok,” ungkapnya.

    Menanggapi soal begal, Uswatun berharap pemerintah juga harus tegas dalam memberantas begal. “Diberantas begal supaya aman di Lampung,” ujarnya.

    Warga lainnya, Nasirun (38) meminta agar Lampung lebih maju, aman, dan masalah harga jual pertanian stabil. “Jangan turun jadi murah. Narkoba harus di berantas di bersihkan sebersih-bersihnya, terutama di Lampung Timur,” ucapnya.

    Calon Gubernur Lampung nomor tiga Arinal Djunaidi mengatakan akan mengedepankan ekonomi kerakyatan dan membangkitkan rakyat. “Tanggal 16 yang lalu di Raman Utara saya sudah meresmikan Kartu Petani Berjaya. Disini ada padi jagung, singkong, lada, sawit, dan karet. Lada itu hanya ada di Lampung dan Bangka Belitung. Lampung terkenal dengan tanaman ladanya, tetapi kenyataannya lada sudah mulai tidak ada di Lampung,” ucapnya.

    Di Lampung Utara, lanjut Arinal, petani lada sudah menanam singkong. “Saya sudah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, insyaallah jika saya terpilih sebagai gubernur saya akan bekerja untuk Lampung, kemudian lada di lampung akan bagus. Karena lada adalah tanaman tradisi rakyat Lampung,” bebernya.

    Lampung penghasil pangan tapi masih banyak yang miskin, sambungnya. “Itu Aneh buat saya. Maka dari itu mari kita bangkit, sehingga Lampung terpandang di Indonesia, Lampung lebih berjaya,” imbuhnya.

    Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung ini juga akan berusaha agar Lampung aman, damai dan berbudaya.

    “Saya akan bekerjasama dengan para aparat keamanan, para tokoh agama, dan tokoh adat. Bukan hanya mengutamakan pendidikan agama untuk pemuda, tapi kita juga akan bangun ekonomi kreatifnya. Kita bangun sarana olah raga agar para pemuda banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang positif,” jelasnya. (rel)

  • Nunik : Desa Wisata Perkuat Ekonomi Pedesaan

    Nunik : Desa Wisata Perkuat Ekonomi Pedesaan

    Lampung Timur (SL) – Calon Wakil Gubernur Lampung nomor urut tiga Chusnunia atau Nunik menyampaikan jika dipercaya memimpin Provinsi Lampung ke depan, akan bangun desa wisata untuk mendorong ekonomi pedesaan.

    “Ekonomi pedesaan bukan hanya didorong dari pertanian, bisa juga melalui sektor pariwisata melalui sistem ekowisata,” kata dia di Lampung Timur, Kamis.

    Pasangan nomor urut tiga ini mengungkapkan potensis desa wisata di Provinsi Lampung belum digali, padahal potensi pintu gerbang Pulau Sumatera ini sangat bagus.

    Salah satunya Kabupaten Lampung Timur, dalam satu tahun terakhir selama dirinya menjabat sebagai bupati sudah mendirikan desa wisata melalui program ekowisata dengan melibatkan warga desa setempat dan alangkah baiknya program ini bisa diikuti oleh seluruh wilayah di Lampung.

    “Kami akan membangun pariwisata dengan memberikan anggaran khusus sekaligus menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong pariwisata desa,” ujar calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Arinal Djunaidi calon gubernur Provinsi Lampung.

    Kabupaten Lampung Timur dalam kepemimpinan Nunik gencar mengembangkan pariwisata. Pada tahun ini tidak kurang dari 100 festival yang digelar di daerah itu untuk mendorong pengembangan pariwisata, termasuk wisata desa. Di antara sukses pariwisata di daerah itu, setiap digelar Festival Waykambas, dihadiri puluhan ribu pengunjung.

    Pada saat ini program tersebut masih berjalah bahkan tengah menggelar platihan desa wisata, yang fungsinya untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui wisata desa. Harapannya semua desa dapat menciptakan lapangan pekerjaan melalui wisata desa.

    “Karena wisata desa memiliki banyak peluang ekonomi kepada masyarakat,” paparnya.

  • Puluhan Orang Gila Dipasung di Lampung Timur Tahun 2017

    Puluhan Orang Gila Dipasung di Lampung Timur Tahun 2017

    Ilustrasi orang di pasung

    Lampung Timur (SL)-Pemasungan terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa di Kabupaten Lampung Timur masih terjadi. Berdasarkan data dari Pemkab Lamtim, setidaknya terdapat 34 orang yang mengalami pemasungan pada tahun 2017 lalu. Sebanyak 15 orang diantaranya dievaluasi ke rumah sakit jiwa untuk di rehabilitasi.

    Plt. Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokahri dalam acara Pengarahan Kunjungan Kerja Kementerian Sosial Republik Indonesia Dalam Rangka Evakuasi Korban Pasung di Kabupaten Lampung Timur Tahun 2018 tersebut, dihadiri M. Sawir, Kasubbid Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, dan Wibowo Pimpinan Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Dharma Guna Bengkulu sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam masalah penanganan disabilitas mental di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur, Senin (09/04/2018).

    “Kita berharap bahwa Kabupaten Lampung Timur Tahun 2018 akan terbebas daripada pemasungan. Dan mudah mudahan kedepan tidak akan ada lagi yang nambah untuk di pasung,” kata Plt. Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokahri.

    Zaiful Bokhari mengatakan, tujuan dari gerakan stop pemasungan adalah untuk mencegah penyandang disabilitas mental mengalami pemasungan dan pemasungan kembali serta mendapatkan rehabilitasi medis dan sosial, sehingga fungsi sosialnya diharapkan dapat pulih kembali.

    Diketahui, evakuasi terhadap orang yang dipasung di Lamtim dilaksanakan oleh tim evakuasi yang terdiri dari tiga tim, yakni Tim Kesatu untuk melaksanakan evakuasi ODGJ di Kecamatan Sekampung Udik. Selanjutnya Tim Kedua di Kecamatan Bumi Agung, Sukadana dan Margatiga, serta Tim Ketiga bertugas melaksanakan evakuasi di Kecamatan Raman Utara dan Pekalongan. (hms/nt)

  • DBH Tertunda 750 Kendaraan Dinas Lampung Timur Nunggak Pajak

    DBH Tertunda 750 Kendaraan Dinas Lampung Timur Nunggak Pajak

    Lampung Timur (SL) – Kendaraan Dinas Pemda Lampung Timur menunggak pajak. Pemda berdalih tunggakan 750 unit kendaraan dinas itu diduga akibat tertundanya Dana Bagi Hasil (DHB) dari Pemprov Lampung, yang baru dibayar satu triwulan di Tahun 2017.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung baru membayarkan dana bagi hasil (DBH) pajak kendaraan untuk Lampung Timur tahun 2017 hanya satu triwulan.

    Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Lampung Timur, Purwanto mengatakan tunggakan pajak Randis roda empat dan roda dua dengan total keseluruhan sebanyak 705 unit.

    “Salah satu penyebab belum dilunasi pajak bagi hasil kita oleh Provinsi  Lampung karena kabupaten kita juga menunggak bayar pajak sebanyak 705 randis, begitu setidaknya yang disampaikan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, saat kita konfirmasi,” katab politisi Partai Gerindra, Kamis (5/4).

    Sayangnya, Anggota dewan ini tidak mendapatkan data detail, baik total jumlah anggaran tunggakan, dan berapa jumlah randis.

    Purwianto mengaku kecewa pada Pemprov Lampung ihwal tunggakan pembayaran pajak kendaraan dinas dengan jumlah besar, karena menurutnya, kabupaten melalui masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selalu ada anggaran tiap tahunnya.

    “Wajar apabila publik mempertanyakan itu, karena kita selalu anggarkan biaya pajak, pemeliharaan tiap-tiap kendaraan dinas, lalu ada informasi kita tidak bayar pajak,” katanya.

    Sementara Kabid Dana Perimbangan dan Pelaporan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lampung Timur, Rana Deya mengatakan, total ketetapan bagi hasil pajak keseluruhan Provinsi Lampung untuk kabupaten Lampung Timur tahun anggaran 2017 sebesar Rp 90.021.868.663.

    “Itu termasuk pajak rokok. Pemangaatan air permukaan, BBNKB. PBBKB. Dan provinsi telah membayar lunas untuk bagi hasil pajak rokok, tahun anggaran 2017, selebihnya kita baru terima satu triwulan,” terang Rana Deya.

    Kepala Bidang Asset Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Ahkmad Sirojudin saat dikonfirmasi justru mengaku tidak tahu jelas berapa jumlah kendaraan dinas yang ada di kabupaten itu. Namun menurutnya, perihal tanggung jawab atas anggaran pajak kendaraan dinas merupakan tanggung jawab SKPD masing-masing.

    “Saya kan masih baru jadi belum tau detailnya berapa jumlah, tetapi untuk biaya atau anggaran pajak randis bukan lagi tanggungan asset, melainkan masing-masing pemegang randis,” kata Ahkmad Sirojudin. (sdl/nt/*)

  • AKBP Taufan Dirgantoro Resmi Menjabat Kepolisian Resort Lampung Timur

    AKBP Taufan Dirgantoro Resmi Menjabat Kepolisian Resort Lampung Timur

    Akbp Taufan Saat Sertijab Sebagai Kepolisian Resor Lampung Timur

    Lampung Timur (SL) – AKBP Taufan Dirgantoro, secara resmi ditunjuk menjabat sebagai Kepolisian Resor Lampung Timur menggantikan AKBP Yudy Chandra Erlianto yang berpindah tugas menjadi Wakapolresta Bandarlampung.

    Serah terima pimpinan Kapolres ini dilangsungkan dengan prosesi pisah sambut di Mapolres Lampung Timur, Senin (2/4).

    Pergantian Kapolres Lampung Timur ini sesuai surat telegram Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian nomor ST/791/III/KEP/2018 tertanggal 20 Maret 2018. AKBP Taufan Dirgantoro sebelumnya adalah Kasubagmutbata Bagmutjab Robinkar SSDM Polri.

    Sementara AKBP Yudy Chandra Erlianto selanjutnya akan menjabat sebagai Wakapolresta Bandarlampung menggantikan AKBP Purwanto Puji Sutan.

    Kepada wartawan AKBP Taufan Dirgantoro mengatakan baru pertama kali berdinas di Provinsi Lampung dan bertugas di daerah Lampung adalah suatu hal yang luar biasa.

    Ia mengatakan prioritas kerjanya sebagai Kapolres Lampung Timur yang baru menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang sebelumnya sudah dilaksanakan secara baik oleh kapolres sebelumnya.

    “Kita akan teruskan program-program pak Kapolres sebelumnya, nanti kita ‘update’ program-programnya,” katanya.

    Ia menyatakan mewujudkan situasi kamtibmas yang aman bukan tugas polisi semata, karena itu Taufan mengajak semua pihak menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Lampung Timur.

    AKBP Yudy Chandra Erlianto mengatakan selama memimpin Polres Lampung Timur lebih kurang 10 bulan angka tindak kejahatan di daerahnya menurun drastis.

    “Catatan akhir tahun dan awal tahun kemarin angka kejahatan d Lampung Timur turun drastis, angka pengungkapan kasus kita tinggi, kita salah satu dari empat polres yang angka kejahatanya paling rendah dan kita juga satu polres yang ungkap kasusnya tertinggi,” ujarnya.

    Sebubungan itu, Yudy berharap kapolres yang baru dapat meneruskan dan meningkatkan kondusivitas kamtibmas yang telah tercipta.

    “Saya yakin dan percaya kapolres yang baru ini bisa mewujudkannya,” kata AKBP Yudy. (Antara)

  • Insaaf menjadi Begal, Zainal Ajak Pemuda Jabung Membangun Kampung

    Insaaf menjadi Begal, Zainal Ajak Pemuda Jabung Membangun Kampung

    Zainal Putra Asli Jabung Lamtim

    Bandarlampung (SL) – Pernah menjadi begal dan penguna obat-obatan terlarang, Zainal yang merupakan putra asli Kecamatan Jabung Lampung Timur, bertekad untuk memberishkan nama daerahnya yang saat ini identik dengan ‘kampung begal’.

    Bersama pemuda-pemudi asli daerah setempat yang tergabung dalam Ikam Jabung Sai (IJS), Zainal menegaskan jika dirinya sangat berdosa dan tidak ingin lagi mengulangi kejahatan yang pernah dilakukannya, serta membuat rusak nama baik keluarga dan daerah tempatnya lahir.

    “Demi Allah saya tidak akan pernah lagi mau terlibat dengan dunia kejahatan yang ahirnya merusak masa depan saya, keluarga dan nama baik masyarakat Jabung,” tegasnya.

    Hal itu, lanjutnya, juga disampaikannya kepada pemuda asal jabung lainnya yang saat ini masih berada dalam pusaran tindak kejahatan dan pengunaan obat-obatan terlarang. “Ayo geh…, kasiah nama Jabung,” ujarnya.

    Kepada media, saat ditemui di areal Lampung Walk, Jumat (30/30) kemarin, Zainal juga mengharapkan kepada pemerintah, baik pemerintah kabupaten setempat maupun pemerintah provinsi, untuk dapat memberikan sarana dan arahan bagi pemuda-pemuda Jabung yang sudah ataupun akan bertaubat dari dunia kejahatan.

    “saat ini, melalui IS, kami sedang berupaya merubah ‘image’ (gambaran, red) Jabung sebagai Kampung Begal, menjadi kampung pendidikan. Hal itu dimulai dengan membuat gerakan kampung membaca yang dimotori oleh pemuda-pemuda setempat,” katanya.

    Meski demikian ia sangat mengharapkan adanya tindak lanjut dan perhatian dari pemerintah dalam membantu gerakan tersebut.

    Sementara itu, mengali sedikit tentang sebutan kampung begal, kepada media Zainal mengaku sebuatan sebagai kampung begal amat disesalinya. Karna, jika dibuat perbandingan, dari 10 pemuda Jabung, hanya ada satu oknum yang berprofesi sebagai begal.

    “Pihak keluarga besar dan pemuka masyrakat Jabung sangat terganggu dengan sebutan ‘Kampung Begal’. Dari sisi adat, sangksi moril pun diberikan, dengan mengasingkan pelaku begal tersebut dari pergaulan dan lingkungan masyarakat Jabung,” pungkas Zainal.

    Zainal menambahkan, saat ini ada empat tujuan yang ingin dicapai IJS, yakni mengantisipasi isu hoax agar masyarakat bisa membedakan fakta atau bukan, antisipasi terjadinya ujaran kebencian.

    “Mendukung program pemerintah dan Polri, dan tentunya menjaga ketentraman Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 serta meredam isu-isu sara,” tutupnya. (*)

  • Dua Balita di Jabung Tewas Tenggelam

    Dua Balita di Jabung Tewas Tenggelam

    Ilustrasi Balita Meninggal (Foto/Dok/Net)

    Jabung (SL) – Dua balita di Dusun II Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, tewas tenggelam di galian irigasi Bendung Gerak Jabung, Selasa (27/3) sekitar pukul 18.00 WIB.

    Kedua balita tersebut bernama Dava (4) dan Riyan (3) warga setempat. Keduanya saling bertetangga.

    Iptu Feriyantoni, SH, MH, Kapolsek Jabung membenarkan, adanya balita yang tenggelam di irigasi Bendung Gerak Lampung Timur tersebut. Saat itu katanya, keduanya sedang bermain. Sebab, kedua korban awalnya pamit bermain pada pukul 17.00 WIB. Namun dalam tempo waktu sejam kemudian, keduanya ditemukan di galian satu korban Dava dalam keadaan sudah tak bernyawa, dan Riyan sempat dibawa ke RS Sribhawono namun sayang nyawanya pun tak tertolong.

    Feri menjelaskan, kejadian berawal saat keduanya pamit bermain. “Tak lama kemudian, keduanya tak kunjung pulang saat orangtuanya mencarinya. Akhirnya ditemukan tak bernyawa di galian itu,” terangnya

  • Mainkan Pengerebekan Tersangka Narkoba Anggota Polsek Way Bungur Sidang Disiplin

    Mainkan Pengerebekan Tersangka Narkoba Anggota Polsek Way Bungur Sidang Disiplin

    Sidang disiplin enam anggota Polsek Way Bungur Polres Lampung Timur.

    Lampung Timur (SL)-Diduga teribat upaya 86-kan, kasus Narkoba, enam oknum anggota Polsek Way Bungur, Polres Lampung Timur, disidang disiplin, oleh ankum Pokres Lampung Timur. Ironisnya ke enam oknum bintara itu disangsi penundaan kenaikan pangkat srcara berkala. Putusan sidang sejak 28 Februari 2018 lalu.

    Ke-6 anggota Polsek Way Bungur Polres Lampung Timur adalah Brigadir GI, N, S, AS, D, dan A. Mereka melakukan aksi menggerebek kepada para pelamu diduga pemakai narkoba di RM Pondok Wisata, Way Bungur, namun tidak dilengkapi administrasi surat tugas, dan surat perintah.

    Peristiwa itu sempat dikomplain pengelola Rumah Makan Pondok Wisata, karena Polisi tidak melibatkan Pemilik rumah makan, aparat desa, dan surat tugas. Sementara kini akibatnya tempat usahanya menjadi sepi, karena dianggap tempat pesta narkoba.

    Sanksi terhadap ke enam oknum polisi itu adalah penundaan kenaikan pangkat berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun dan penempatan khusus, kurangan selama 14 hari.

    Ismail Subing, pemilik RM Pondok Wisata mengatakan menerima putusan itu karena memang katanya sidang disiplin sebatas itu sanksinya. “Tapi kita akan terus melakukan upaya menegakkan kebenaran dan kami mendukung pemberantasan narkoba. Karena sebab dari peristiwa itu membuat tempat usaha Rumah makan yang dilengkapi fasilitas hiburan berupa karaoke menjadi mati suri,” kata Ismail.

    Ismail berharap kasus itu dapat diungkap secara jujur dan terang benderang. “Kami ingin ini diungkap dengan jujur karena sudah jelas kegiatan mereka tidak benar buktinya diputus bersalah. Mereka tidak melibatkan pemilik dan aparat desa,” katanya.

    Selain itu, kata Ismail, terdapat kejanggalan proses penangkapan. Enam anggota menggerebek di salah satu ruangan, ada tiga orang, tapi kenapa yang satunya mereka lepas. “Kenapa saya bilang di lepas karena posisi yg digerebek ada dalam ruangan berjumlah tiga orang 2 wanita dan 1 pria sementara personil berjumlah enam orang, kenapa yang pria dibiarkan pergi. Jika mereka membantah adanya pria yang dalam ruangan berarti yang mereka gerebek semuanya wanita, sementara personil pria semua, lalu bagaimana mereka melakukan pemeriksaan badan terhadap terduga yang semuanya wanita,” katanya.

    Anehnya lagi, hingga semua proses, Ismail sebagai pemilik Rumah Makan, tidak pernah dimintai keterangan, di pengadilan. “Kami menduga kegiatan ini tidak benar dugaan kami semakin kuat karena saya sudah di BAP di kepolisian kenapa sampai sidang terhadap dua orang itu putus saya tidak pernah dimintai kesaksian di pengadilan, pasti ada unsur kesengajaan saya tidak dihadirkan,” katanya.

    Ismail, akan melaporkan kasus aneh itu ke Mabes Polri, pasal, susah ke Polda Lampung, namun tak mendapat respon. “Kami akan sampaikan kembali fakta yang baru kami ketahui ini ke Mabes Polri,” katanya.

    Tuti Susilowati, istri Ismail Subing, menyesalkan tindakan dari keenam anggota tersebut. Pasalnya selama ini koordinasi dengan pihak kepolisian baik Polres maupun Polsek sangat baik. “Karena usaha kami mendukung kemajuan pembangunan daerah maka kami bermitra dengan semua pihak termasuk kepolisian,” katanya. (sof/*)

  • Cancut Taliwondo Di Majelis Sinau ke 31 Adalah Bangkit Menuju Perubahan

    Cancut Taliwondo Di Majelis Sinau ke 31 Adalah Bangkit Menuju Perubahan

    Kajian Maiyah yang didirikan Emha Ainun Nadjib. Hadir Membersamai Jamaah di Dusun IV Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur, Sabtu, (24/3/18)

    Margototo (SL) – Majelis sinau bersama yang rutin digelar setiap bulan pada Minggu kedua, di pedalaman Lampung, membahas term Cancut Taliwondo.

    Majelis yang menamakan diri Maiyah Dusun Ambengan itu sebagai simpul kajian Maiyah yang didirikan Emha Ainun Nadjib. Hadir membersamai jamaah di Dusun IV Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur, Sabtu, 24 Maret 2018 malam ini, KH. Muzammil dari Yogyakarta.

    Hadir pada acara ke 31 kalinya, Jurnalis senior Oyos Suroso, Mantan Ketua KIP Lampung Juniardi, penggiat seni budaya Chefi.

    Berbeda dengan pengajian umumnya yang ada di Provinsi Lampung, majelis ilmu Maiyah Dusun Ambengan konsen mengulas seputar kehidupan dan berbagai khasanah masyarakat perdesaan. Tema Cancut Taliwondo, merupakan edisi ke-31.

    “Sudah tiga tahun berjalan dan telah memiliki beberapa amal ikutan untuk mengabdi pada masyarakat desa,” jelas Cak Sul, sapaan akrab Syamsul Arifien dilangsir RMOLLampung.com.

    Sebelum acara, selalu ada sesi bedah tema yang digawangi para penggiat. Seperti laporan Sekolah Sepak Bola (SSB) Astama, Komunitas Pendonor Darah Gratis (Monitor Artis), serta laporan sumbangan dari para jamaah terkait kudapan yang dihidangkan di majelis.

    “Semua amal usaha di bawah Maiyah Dusun Ambengan itu, sifatnya pengabdian sosial dan benar-benar energi cinta pada desa yang menggerakkan,” jelas Cak Sul.

    Termasuk, ketika masuk sesi bedah tema, puluhan jamaah yang terdiri dari anak-anak muda dari berbagai pelosok di Provinsi Lampung dibuat berkelompok, menuliskan defenisi atas Cancut Taliwondo.

    Hampir rata-rata anak muda di bawah usia 30 tahun, tidak mengerti makna dari istilah yang menurut Mas Suli, salah satu penggiat Ambengan, berarti semangat untuk terbebas dari belenggu kemalasan hidup.

    “Cancut Taliwondo itu bergegas untuk bangkit, semangat untuk terbebas dari belenggu dan kungkungan hidup yang mulai terkikis di kehidupan masyarakat kita,” kata Mas Suli.

    Majelis ini, juga diselingi group musik kreasi gamelan Jamus Kalimasada yang piawai membawakan lagu-lagu modern dan termasuk menggubah lagu dolanan yang sudah hampir tak pernah didengar anak-anak desa lagi. Setiap jeda dan sela-sela pembicara utama selalu diiringi alunan musik Jamus Kalimasada.

    Sementara itu, KH. Muzammil berpesan, pentingnya menguri-uri budaya dan kearifan lokal. Termasuk konsisten menjaga amal ibadah. “Istikomah menggelar pengajian ini merupakan sebuah pertanda, dimana Allah menyukai amal yang dikerjakan meski sedikit asal rutin, dari pengajianlah, berkah ilmu dan keberkahan-keberkahan lain bisa menyertainya,” kata dia (rml/nt/*)

  • APK di Lamtim Dirusak Orang Tak Dikenal

    APK di Lamtim Dirusak Orang Tak Dikenal

    Alat Peraga Cagub dan Cawagub Salah Satu Paslon Yang di Copot Orang Tidak Dikenal (Foto/Dok/Jun)

    Pekalongan (SL) – Alat peraga kampanye (APK) salah satu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub & Cawagub) Lampung di Desa Adirejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, diduga dilepas orang tidak bertanggung jawab.

    Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Lampung Timur Lailatul Khoiriyah, Sabtu (24/3/2018), mengaku sudah berkoordinasi dengan panitia pengawas kecamatan (PPK) dan kepolisian setempat dan melakukan penelusuran, tetapi pelakunya tidak teridentifikasi.

    “Karena tidak dapat dibuktikan siapa pelaku pencopotan APK salah satu calon, kami putuskan untuk membuat berita acara bahwa itu tidak ada unsur kesengajaan dan pihak manapun,” ujarnya.

    Selanjutnya, menurut Lailatul Khoiriyah, menjadi tanggung jawab paslon bersangkutan untuk mengganti APK yang hilang atau rusak.

    “Menurut PKPU kehilangan atau kerusakan alat peraga kampanye di setiap wilayah merupakan tanggung jawab pasang calon gubernur dan wakil gubernur atau timnya yang sudah dibentuk di setiap kabupaten/kota,” imbuhnya.

    Lailatul mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga APK paslon yang ada wilayahnya masing-masing. Jika mengetahui ada perusakan atau pencopotan agar segera melapor kepada PPK atau kepolisian setempat demi suksesnya pilkada gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Lampung. (rel).