Kategori: Lampung Timur

  • Polres Lampung Timur Harus Lakukan Perbaikan Kultur Dan Jaga Investasi Ekonomi

    Polres Lampung Timur Harus Lakukan Perbaikan Kultur Dan Jaga Investasi Ekonomi

    Kapolda dan Wakapolda, didampingi Istri, di Polres Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Kapolda Lampung mengintruksikan seluruh personil dan anggota Polres Lampung Timur untuk melakukan peningkatan kinerja, perbaikan kultur Polri, dan menjaga investasi pembangunan ekonomi daerah.  Hal itu ditegaskan Kapolda, saat melakukan kunjungan kerja, Se;asa (21/11) di Mapolres Lampung Timur.

    “Tiga penekanan khusus kepada seluruh personil Polres Lampung Timur, Pertama, peningkatan kinerja tanpa kecuali. Ada Polisi Promoter yang harus dipraktekkan. Ingat rantai komando. Laksanakan tugas secara santun dan optimis. Jaga soliditas selaku anggota Polri,” kata Kapolda Irjen Pol Suroso Hadi, dalam arahannya di Aula Tri Bharata Mapolres Lampung timur

    Penekanan kedua, Kapolda meminta personil Polres Lampung Timur harus mampu melakukan perbaikan kultur, dan kebiasaan dalam pelaksanaan tugas harian lewat ‘action gila tapi hasilnya jempol an‘. “Manajemen media dipergunakan semaksimal mungkin untuk membangun trust building dari masyarakat. Tata dengan baik sehingga mendatangkan beribu manfaat bukan masalah, ” kata mantan Direktur Intelkam Polda Lampung ini.

    Selain kedua hal diatas, soal ekonomi juga menjadi hal penting. Apalagi seringkali masalah ekonomi jadi latar belakang terjadinya aksi kriminal. “Polres harus jadi katalisator bagi proses pertumbuhan ekonomi. Bukan jadi penghambat. Apalagi cari alasan membuat investor hengkang karena buang waktu. Banyak yang tertarik berinvestasi di Lampung. Pandu, kawal mereka dan jangan dilindungi kalau memang salah. Kalau kau lakukan itu, kau berhadapan dengan Saya,” tegas Irjend Suroso Hadi Siswoyo.

    Dalam roud show kunjungan kerja ke Polres Lampung Timur. Kapolda didampingi Wakapolda Brigjend Angesta Romano Yoyol, para pejabat utama Polda Lampung, Ketua Bhayangkari Daerah Lampung Ibu Novie Suroso dan pengurus Bhayangkari yang disambut Kapolres AKBP Yudy Chandra Erlianto di Mapolres, Selasa 21 November 2017.  Dua personil Polisi cilik sambut Kapolda dan Ibu Novie dengan pengalungan bunga. Menyusul persembah kan Tari Sigeh Peng uten dari personil Polwan Polres.

    Mengakhiri arahannya, Kapolda juga memuji sistem reward yang diberlakukan Kapolres. Juga pujian pada keterlibatan seluruh personil untuk mengungkap kasus C3 dan narkoba. Kapolda juga memberi uplous, atas kinerja mantap penindakan Polres Lampung Timur terhadap angka kriminalitas. (ltm/nt/Jun)

  • Kapolda Beri Hadiah Bhabinkamtibmas Bripka Witoyo Dan Bripka Andi

    Kapolda Beri Hadiah Bhabinkamtibmas Bripka Witoyo Dan Bripka Andi

    Kapolda bersama dua anggota Bhabimkamtibmas Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Dua anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Timur mendapat promosi mengikuti pendidikan perwira pertama, dan tali asih dari Kapolda Lampung Irjen Pol Suroso Hadi, atas prestasi dan dedikasi Polri ditengah masyarakat di Lampung Timur.

    “Saya menginginkan Witoyo dan Andi lainya,” kata Kapolda berulang ulang, usai memberikan tali asih pada dua Bhabinkamtibmas yang berinovasi dalam pelaksanaan tugas pengembangan Polisi Masyarakat. Selain tali asih, Kapolda memberikan hadiah keduanya untuk melanjutkan pendidikan Perwira.

    Mereka adalah Bhabinkamtibmas Polsek Mataram Baru Bripka Witoyo, dengan desa binaan Desa Tulung Pasik. Sebagai inisiator pembangunan Pondok Pesantren Al Islah di Desa Mataram Baru. Dan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Labuhan Ratu Brigpol Andi Lesmana Halim, dengan dengan desa binaan Desa Labuhan Ratu VI dan Desa Raja Basa Lama II.

    Sebagai inovator dan inisiator pembangunan tempat Pendidikan Al-quran, pencanangan Desa Bank Darah dan pemutaran film keliling bertemakan pendidikan agama. Prestasi keduanya dan reward yang diberikan diharapkan Kapolda mampu mendorong terciptanya Witoyo dan Andi yang lain. (jun)

  • Dua Hari, Lampung Timur Diterjang Puting Beliung

    Dua Hari, Lampung Timur Diterjang Puting Beliung

    Rumah porakporanda

    Lampung Timur (SL)-Angin Puting Beliung kembali menerjang Kabupaten Lampung Timur. Kali ini Desa Ngesti Karya Kecamatan Waway Karya juga porak poranda pada Kamis (16/11/2017) siang tadi.

    Akibatnya, atap kantor Desa Ngesti Karya yang terbuat dari rangka baja rusak berat.  Selain itu, atap sekolah PAUD juga rusak berat akibat terjangan angin puting beliung. Bahkan sejumlah rumah warga dan genteng kamar mandi SD negeri 1 Ngesti Karya juga beterbangan. Sebuah batang pohon pun tumbang ke jalan akibat kencangnya terjangan angin.

    warga panik

    Salah satu warga Ngesti Karya, Agus menyebutkan angin puting beliung itu terjadi pada pukul 11.00 siang.  “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun ada dua siswa SD luka di tangan dan kepala,” katanya, Kamis (16/11/2017). Hingga saat ini pihak Kecamatan Waway Karya sedang melakukan pendataan akibat angin puting beliung tersebut.

    pohon tumbang

    Saat ini pihak Pemkab Lampung Timur melalui BPBD telah melakukan penanganan dengan memberikan bantuan sementara untuk perbaikan rumah milik warga. Kepala BPBD Lampung Timur, Tri Pranoto mengingatkan warga untuk mewaspadai bencana tersebut. Mengingat cuaca ekstrem masih terjadi di Lampung Timur selama beberapa pekan ke depan.

    Sebelumnya, pada Selasa (14/11) tiga desa di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur juga diterjang angin puting beliung. Akibatnya sebanyak 492 rumah milik warga di tiga desa tersebut mengalami rusak berat, sedang dan ringan.

    Kepala BPBD Lampung Timur, Tri Pranoto  menjelaskan sebanyak 492 rumah rusak itu berada di  Desa Braja Asri, Desa Braja Sakti dan Desa Sumberejo Kecamatan Way Jepara. Desa Braja Asri dengan rincian 83 rumah rusak, terdiri dari 1 rumah rusak berat, 21 rumah rusak sedang dan 61 rusak ringan.

    Desa Braja Sakti, 305 rumah rusak terdiri dari 7 rumah rusak berat dan 298 rumah rusak sedang dan ringan dan Desa Braja Sumberejo 104 rumah rusak, terdiri dari 6 rumah rusak berat dan 98 rumah rusak ringan. Atas musibah tersebut, Wakil Bupati Zaiful Bokhari mengatakan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur segera membantu warganya yang menjadi korban badai angin puting beliung itu.

    Menurut Zaiful, bantuan yang akan diberikan berupa bahan makanan, selimut dan terpal.

    Rumah yang rusak, kata Zaiful, juga akan dibantu berupa dana untuk perbaikan rumah namun ia tidak menyebutkan jumlahnya. “Kita lakukan pendataan dulu melalui BPBD dan Dinas PU. Rumah yang rusak nanti kita bantu untuk perbaikannya melalui dana tanggap darurat,” katanya saat meninjau dan menyerahkan bantuan sembako, selimut dan terpal kepada salah seorang warga di Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara, Rabu siang kemarin.

    Kabag Humas Pemkab Lampung Timur Mujianto mengatakan, korban rumah rusak karena terjangan angin puting beliung terus mendapat bantuan. “Banyak rumah rusak, namun tidak ada korban jiwa,” kata Mujianto.

    Pemkab berharap warga untuk waspada terhadap segala kemungkinan yang ada karena curah hujan yang tinggi. “Pemkab terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait untuk antisipasi ke depan,” jelas Mujianto. (Ant/nt/jun)

  • Anggaran Bantuan Di Lamtim Kerap Terhambat di Sekretariatan Pemda

    Anggaran Bantuan Di Lamtim Kerap Terhambat di Sekretariatan Pemda

    ilustrasi, slah satu kegiatan sosialisasi Pemda Lamtim dengan Bank Lampung waktu lalu. (foto/net).

    Lampung Timur (SL)-DPRD Lampung Timur menyoal banyak anggaran bantuan APBD Lampung Timur yang disinyalir tidak jelas, dan kerap bermasalah. Setelah mempertanyakan Dana Gerbang Indah (GI) yang diduga menghilang, Ketua Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) dari komisi IV DPRD Kabupaten Lampung Timur Faizal Risa kembali mempersoalkan dana Bantuan Sosial (Bansos) dan dana hibah yang belum juga terralisasi.

    Menurut Faizal, dana Bansos dan Hibah seharusnya sudah dapat tersalurkan, mengingat kondisi saat ini sudah berada di penghujung tahun. “Hampir menjelang akhir tahun namun dana tersebut belum juga di salurkan,” kata Faizal di ruang kerjanya, Kamis (09/11/2017).

    Lanjutnya, Dana Bansos dan Hibah sejatinya di disalurkan untuk pondok, Masjid, Gereja-gerja, Organisasi dan masyrakat yang rentan mengalami keterpurukan ekonomi atau masyrakat dengan ekonomi lemah. “Dengan demikian, penyaluran dana Bansos dan Hibah harus tepat sasaran, jangan sampai dana tersebut di salah gunakan,” katanya

    Faizal menambahkan, Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu lalu di sebut-sebut sebagai Kabupaten termiskin di Provinsi Lampung, akan tetapi hal ini bukan menjadi alasan jika dana Bansos dan Hibah itu tida jelas keberadaannya.

    Menanggapi hal itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Lampung Timur Syahrudin Putera akan segera menindaklanjut permasalah tersebut. “Ok. Segera saya tindak lanjuti dengan satker terkait,”ucap Syahrudin Putera melalui pesan WA pribadinya, dilangsir lampungtoday.com

    Sebelumnya, Dana Gerbang Indah (GI) tahun anggaran 2017 yang di peruntukan bagi pembangunan di tingkat desa di kabupaten Lampung Timur menghilang, sehingga ini menjadi pertanyaan dari fraksi Nasional Demokrat (NasDem) yang disampaikan dalam Rapat paripurna tingkat I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Timur. Dalam Pemandangan Umum fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten Lampung Timur tahun anggaran 2018 di aula gedung DPRD setempat, Selasa (24/10/2017).

    Dalam pemandangan fraksi NasDem yang di bacakan Mery Hutasoit mengatakan, Mengenai gerbang indah yang sejak dulu sudah di Anggarkan pada tahun 2017 Anggaran itu tidak ada atau hilang , dan hilangnya Anggaran tersebut tidak pernah diketahui oleh desa sementara sudah ada rencana untuk pembangunan 264 desa yang akan di Anggarkan. (ltd.nt/jun)

  • Pahlawan Devisa Lasmanawati Minta Arinal Perhatikan TKI

    Pahlawan Devisa eks TKI Timur Tengah dan Taiwan, Hongkong, Siti Lasmanawati, dirumahnya, mataram Baru Lamtim.

    Lampung Timur (SL)-Berjuang demi mengais nafkah berbalut penderitaan di negara orang, itulah yang terkadang  dialami tenaga Kerja Indonesia ( TKI) para pilar penyokong devisa negara. Beberapa diantaranya berhasil dan mengembangkan usaha saat kembali ke kampung halaman, namun ada juga yang mengalami nasib sebaliknya.

    Lasmanawati (45) Warga Desa Lebung, Kecamatan Mataram Baru,  Kabupaten Lampung Timur, adalah salah satu contoh TKI yang berhasil. 10 tahun di Jeddah dan Minah, Arab Saudi,  wanita ini mencoba peruntungan dengan terapis tradisional dengan menggunakan semacam alat listrik.

    “Berbekal modal hasil dari kerja di Arab akhirnya saya memutuskan pulang kampung. Profesi ini tidak selama nya akan menjadi pekerjaan tetap, jadi ada batasan umur, ” kata Lasmanawati kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (JAYA), Sabtu 30 September 2017.

    Apa yang didapatkan dirinya di Arab itu okeh Lasmanawati dijadikan modal untuk mengembangkan usaha di Desa Lebung. Sebagai Terapis listrik , Lasmanawati sudah banyak menyembuhkan para pasien nya, mulai dari anak muda sampai lanjut usia.

    “Metode pengobatan nya sangat mudah, pasien kita baringkan di tempat tidur dan dialiri alat yang mengandung listrik, ” ” kata dia.

    Bergelut selama 7 tahun, membuat Lasmanawati mantab dengan usaha nya tersebut. Profesi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya ini justru membuat dirinya banyak dikenal orang.

    “Pasien saya datang dari berbagai penjuru Lampung, mungkin beberapa pasien yang datang memberitahu kepada warga lainnya sehingga pada datang kesini, ” ujarnya.

    Lasmanawati juga mengungkapkan, sejumlah wilayah di Lampung Timur merupakan kampung nya Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bagi mereka (TKI) yang sukses, tentunya bukan perkara yang sulit untuk memulai suatu usaha,  namun bagi yang kurang beruntung, hal itu memerlukan perhatian pemerintah.

    “Kasihan sama mereka yang tidak ada modal dan tidak beruntung semasa bekerja di luar negeri. Ini perlu upaya dan campur tangan pemerintah, jangan dibiarkan warga menderita hanya karena mereka pulang membawa kegagalan,” kata dia.

    Jika ada asumsi bahwa menjadi TKI itu enak,  kata Lasmanawati, mungkin benar,  karena bayaran di luar negeri sangat menggiurkan.  Namun ada faktor non teknis yang membuat hasil yang didapatkan para TKI justru membuat hudup mereka berbanding terbalik dari situasi yang sesungguhnya.

    Bekerja menjadi TKI menurut Lasmanawati ibarat terperangkap di tengah situasi perang. Perang dalam hal ini yakni perang melawan ketertinggalan di negeri sendiri.

    “Saya sebagai mantan TKI dan kawan kawan kainnya ini mengadu nasib di negeri orang untuk memperbaiki perekonomian keluarga kami. Hasil yang kami dapat memang menggiurkan, namun siapa yang bisa menebak dibalik apa yang kami dapatkan ada hal yang sangat mengenaskan dan susah utuk diungkapkan ke publik, ” tutup Lasmanawati. (rls/jun)

  • AKBP Budi Asrul Kurniawan Juga Minta Maaf

    AKBP Budi Asrul Kurniawan Juga Minta Maaf

    Kapolres Way Kanan Melakukan kllarifikasi dengan wartawan. (foto/dok/net)

    Lampungtimur (SL)-Kapolda Lampung. Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno memerintahkan Kapolres Way Kanan dapat mengklarifikasi ucapannya soal dugaan menjelekan profesi wartawan dengan kata-kata yang tidak pantas didengar masyarakat luas.  Hal itu dikatakan Sudjarno saat kunjungan ke Mapolres Lampung Timur, Senin (28/8/2017).

    Menurut Kapolda, dia meyakini apa yang telah disampaikan Kapolres Way Kanan tidak ada unsur kesengajaan. Yang bersangkutan tidak ada niatan menjelekan profesi wartawan. Namun, apa pun alasannya Kapolres Way Kanan harus meminta maaf secara umum, baik untuk kalangan profesi wartawan maupun untuk masyarakat luas di Provinsi Lampung. Hari ini, Kapolres Way Kanan diminta langsung menghadap ke Polda Lampung, untuk menghadap Kabid Propam guna menceritakan kejadian yang sebenarnya.

    Bahkan, Kapolda secara terbuka meminta maaf terhadap semua kalangan, baik terhadap jurnalis dan masyarakat umum bahwa personilnya telah melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima oleh publik. Kapolda menyatakan wartawan merupakan mitra Polri dalam persoalan publikasi. Selain itu, Irjen Pol Sudjarno juga mewanti-wanti agar tidak terulang lagi peristiwa semacam itu. “Kami sangat menyayangkan ucapan personil kami, jika memang itu benar dalam pembuktian nanti,” kata Kapolda.

    Di Way Kanan AKBP Budi Asrul Kurniawan, Kapolres Way Kanan akhirnya mendatangi kantor Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) yang berada di Way Kanan Lampung, pada Senin 28 Agustus 2017 untuk mengklarifikasi pernyataan dirinya yang menyebut wartawan sebagai kotoran hewan dan warga cacingan semua, pada Minggu 27 Agustus 2017.

    Mantan Kabag Ops Polrestro Tangerang, mengatakan secara rendah hati dan institusi meminta maaf kepada wartawan Radar TV Dedy Tornando dan Dian firasta wartawan online Tabikpun.com karena telah berlaku tidak sepantasnya.

    Diakui Budi, hal tersebut benar kesalahan dirinya. Dia berdalih, Tuhan tidak menciptakan segala peristiwa itu secara kebetulan. Semua itu sudah melalui rahmatNya. Budi menyatakan, meski dirinya bersalah telah menyatakan hal di luar batas.

    Namun dia juga menyebutkan bahwa wartawan di lapangan saat kejadian juga bertindak tidak benar (salah). “Saat itu saya sempat mengatakan tolong jangan merekam, namun sangat disayangkan masih ada yang merekam dan saya tidak akan mempermasalahkan ini,” kata Budi dilansir tribratanews.go.id.

    Merasa bertanggung jawab atas kesalahannya, Kapolres Way Kanan berkali– kali mengulangi meminta maaf kepada yang bersangkutan, yakni wartawan Radar TV Dedy Tornando dan Dian firasta wartawan online Tabikpun.com. Menurut dia, pernyataan itu diucapkan bukan karena perintah siapa–siapa. Secara pribadi dirinnya mengaku khilaf tentang perkataan kotoran hewan tersebut. “Saya salah. Kalau ada yang mau menuntut kemana pun dipersilakan dan sebaliknya AKBP Buas tidak akan menuntut karena bagian dari kebebasan berdemokrasi,” ungkap Kapolres Waykanan. (Jun/Nt)

  • Konsevasi Badak TNWK Perluas Lahan Penangkaran

    Konsevasi Badak TNWK Perluas Lahan Penangkaran

    Lampung Timur (SL)-Taman penangkaran Badak Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mulai melakukan perluasan lahan untuk menjamin kelangsungan hidup tujuh ekor badak, termasuk satu yang berada didalamnya, setelah dikembalikan dari penangkaran di Amerika serikat beberapa waktu lalu.

    Pembangunan sarana penangkaran badak itu di biaya oleh Yayasan Badan Indonesia (Yabi) yang mendapat kucuran anggaran 10.8 miliar, melalui SRS, dan Non APBD maupun PBN.

    Ketua Frum Wartawan Online Lampung, Juniardi (Kanan) bersama Kepala Taman Nasioanl Waykambas, Subakir MH (Kiri) dan Staf saat berada di kandang Badak Harapan.

    “Lahan yang seharunsya adalah 5000 Ha, untuk badak yang ada saat ini baru 100 ha, dan akan ditambah areal 250 Ha, dengan pembangunan talud, dan gorong-gorong, serta pembatas, ” kata Direktur Ekselutif  YABI Widodo, didampingi Kurnia, Kasi Pos Waykanan Arifin, dan Kepala Taman Nasioanl Waykambas, Subakir MH dan Staf saat menerima silahturahmi Forum Wartawan Online (Fortaline) Lampung, di kantor Pos SRS Badak Sumatera, Rabu (19/7).

    Sementara untuk pakan, kata Widodo, selain disiapkan pakan pada zona lahan konservasi, juga berasal dari tanaman produksi beli dari masyarakat. “Satu tahun ada anggaran Rp2 miliar, termasuk untuk pakan. Ada 250 jenis pohon liana, dan perdu. 80 persen tanaman itu juga disukai oleh satwa lain, jadi sering kali tanaman itu juga dimakan satwa lain, tapi kita terus dalam proses pemenuhan stok pakan itu, ” katanya.

    Harapan, setelah dikembalikan dari penangkaran di Amerika serikat beberapa waktu lalu.

    Subakir menambahkan konservasi badak di TNWK adalah satu satunya Konservasi badak yang berhasil berkembang biak di Asia, dan di dunia. TNWK juga kini menjadi sentral pelatihan dokter hewan di Indonesia.

    “TNWK itu dikelilingi berbatasan dengan 37 desa 11 kecamatan, dan tanpa petambah. Terdapat mitra 220 orang masyarakat binaan, 223 PNS 60 pawang, 65 gajah jinak. Anggaran untuk pakan gajah betupa snack, Rp1,3 miliar pertahun, dan itu dikelola pihak ketiga melalui koperasi untuk meminimalisiradanya tindak korupsi. TNWK hanya pengawasan,” kata Baqir.

    Menurut Bakir, TNWK kini dilengkapi rumah sakit Gajah terbesar di Asia Tenggara, terdapat lima mamalia, yaitu Gajah, Harimau, Badak, Tapir, dan Beruang, selain binatang khas lainnya.

    “Persoalan yang menonjol adalah perburuan, dan kita terus tingkatkan pengamanan mengatasi perburuan. Selama satu tahun ini sudah delapan perkara kita majukan ke pengadilan, terkait pelanggaran kawasan hutan dan perburuan satwa liar, ” katanya. (KR)