Kategori: Lampung Timur

  • Ambil Rokok Dengan Bilah Sapu Pegawai Cafe Orion Sribawowo Tewas Kesetrum

    Ambil Rokok Dengan Bilah Sapu Pegawai Cafe Orion Sribawowo Tewas Kesetrum

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Mahendra Dwiyan Cahyo Prakoso (19) warga Desa Sripendowo, Kecamatan Bandar Sribawowo, Lampung Timur, tewas tersengat listrik, di tempatnya bekerja Cafe Orion, di Desa Sribhawono, Kecamatan Bandar Sribhawono, Selasa 6 Agustus 2024 sekitar pukul 22.30 Wib malam.

    Korban yang baru 10 hari bekerja itu, awalnya hanya ingin mengambil rokok yang terjatuh di atap lantai satu. Korban dari lantai dua kemudian berusaha mengambil rokok tersebut melalui pinggiran atap dengan menggunakan alat bantu gagang sapu. Namun karena kurang panjang, korban menyambung gagang sapu dengan potongan besi.

    Namun, saat mencoba mengaitkan gagang sapu dengan rokok, tiba-tiba terdengan ledakan konsleting listrik yang seketika padam. Dan korban ditemukan tewas dipinggiran lantai dua dengan posisi tangan masih memegang sapu dan menempel dikabel listrik tegangan tinggi. “Sepertinya ada kabel yang terkelupas, dan sapu yang basah. Hingga korban tersengat listrik,” kata warga sekitar lokasi.

    Kapolsek Bandar Sribawono AKP Syamsu Rizal, melalui Kanitreskrim Polsek Bandar Sribhawono Ipda Aidil mengatakan pihaknya yang mendapat laporan warga, langsung mendatangi lokasi kejadian. Informasi dan hasil keterangan saksi-saksi, menyebutkan bahwa korban hendak mengambil rokok yang tersangkut di atap.

    “Korban yang ada dilantai dua itu berusaha mengambil rokok tersebut melalui pinggiran atap dan menggunakan gagang sapu untuk menjangkaunya. Karena gagang sapunya tidak sampai disambung dengan potongan besi. Saat itu tiba tiba ada ledakan dan kobaran api dan listrik padam,” kata Aidil.

    Akibat kejadian itu, korban ditemukan telah terkulai di pinggir lantai 2 dengan posisi tangan masih memegang sapu yang menempel di sebuah kabel aliran listrik bertegangan tinggi. “Korban kita evakuasi dengan bantuan petugas PLN setempat. Korban dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, namun korban dinyatakan telah meninggal dunia,” ujarnya.

    Kepala Desa Sripendowo, Suyoto, membenarkan bahwa korban adalah warganya. “Betul korban warga Sripendowo dan baru beberapa hari kerja di Kafe Orion tersebut. Saat ini keluarga beserta warga akan melakukan proses pemakaman pada hari ini,” Kata Suyoto. (Red)

  • Kades Braja Indah Gelapkan Uang Jual Beli Tanah Rp28 Juta Milik Warga

    Kades Braja Indah Gelapkan Uang Jual Beli Tanah Rp28 Juta Milik Warga

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Oknum Kepala Desa Braja Endah, Kecamatan Braja Selebah Lampung Timur, Sarip Hikayat dilaporkan ke Polisi karena menipu dan menggelapkan uang warga Rp28 juta, dengan modus jual beli tanah. Namun uang tidak dibayarkan kepada pemilik tanah, padahal masyarakat mengenal Sarip sangat religius.

    Korban, suami istri Sukardi dan Wiwid, mengatakan merea membeli sebidang tahan yang dibayar dengan cara cicil. Namun setelah membayar uang muka Rp28 juta, ternyata uang tidak diserahkan kepada penjual tanah. “Awalnya kami ditawari sebidang tanah oleh sang kepada Desa bernama Sarip. Tanah itu berlokasi didesa yang dia pimpim,” kata Sukardi.

    Dari hasil perundingan Sukardi menyerahkan uang sebesar Rp15 juta rupiah dan 13 juta rupiah kepada Sarip dengan tujuan sebagai uang tanda jadi dan uang cicilan. Namun, selang setahun kemudian pemilik tanah mendatangi rumah Sukardi dan menanyakan jadi dibeli atau tidak tanah itu.

    Sontak Sukardi dan Wiwid kaget, karena menurut pemilik tanah, tidak ada uang yang dia terima baik uang tanda jadi maupun uang cicilan. Dari hasil pertemuan itu, akhirnya Sukardi membayar lunas tanah itu sebesar Rp100 juta rupiah. Dan baru Sadar telah tertipu oleh Sarip kepala desanya.

    ”Saya ditawari tanah oleh pak Sarip, dan saya mau, dengan cara pembayaran tempo atau dicicil selama satu tahun. Lalu saya kasih tanda jadi sebesar Rp28 juta dan tertuang di kwitansi. Tapi pemilik tanah justru datang kesini menanyakan uang tersebut, dan ngomong kalau dia tidak pernah menerima uang dari pak Sarip. Berarti uang saya dikemanakan sama pak Sarip,” kata Sukardi kesal.

    Dari kejadian itu, Sukardi warga desa Braja Indah, Kecamatan Braja Selebah mengaku sangat kecewa, karena uang sebesar 28 juta yang mereka cari dengan susah payah sampai hari ini tidak jelas kapan akan dikembalikan.

    Kepala Desa, Sarip yang konfirmasi wartawan hanya menyatakan No Komen. ”Saya no komen,” ucap kepala desa Braja Indah dua periode ini. Kuasa hukum Sukardi, Murtadho SH, meminta Polres Lampung Timur, segera mengusut kasus tersebut. “Kami sudah melaporkan kasusnya Ke Polres Lampung Timur. Kami minta Kepala desa Braja Indah yang bernama Sarif, segera diproses dan kita tunggu proses di Satreskrim,” kata anggota Persatuan Advokat Indonesia (PAI) ini. (Red)

  • Imigrasi Lampung Tangkap 12 WNA Asal Negeria di Lampung Timur Selain Overstay Diduga Pelaku Kejahatan Love Scamming

    Imigrasi Lampung Tangkap 12 WNA Asal Negeria di Lampung Timur Selain Overstay Diduga Pelaku Kejahatan Love Scamming

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sebanyak 12 warga negara asing (WNA) asal Nigeria, diamankan oleh Tim Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Lampung. Mereka diamankan dari sebuah ruko di Desa Karya Tani, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Selain melanggar keimigrasian, mereka diduga terlibat aksi penipuan dan pemerasan bermodus asmara atau love scamming, Jumat 26 Juli 2024 lalu.

    Kepala Kanwil Kemenkumham Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan para WNA itu terbukti melanggar izin tinggal keimigrasian. “Hasil pemeriksaan, 9 dari 12 WNA itu melanggar aturan izin tinggal yang masa berlakunya sudah berakhir atau overstay. Sedangkan, tiga WNA lainnya memiliki izin tinggal yang masih berlaku,” kata Sorta di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar Lampung, Kamis 1 Agustus 2024.

    Selain itu, lanjut Sorta, para warga negara Nigeria itu diduga terlibat aksi penipuan dan pemerasan bermodus asmara atau love scamming. Mereka diduga melakukan aktivitas love scamming dengan wilayah jangkauan di negara-negara ASEAN. “Mereka juga diduga terlibat perbuatan love scamming, korban mayoritas adalah perempuan. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” jelas Sorta.

    Sorta menjelaskan, petugas imigrasi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, laptop, dan paspor.

    Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham Lampung, Tato Juliadin menambahkan para WNA asal Nigeria itu masuk ke Indonesia tidak menggunakan dokumen keimigrasian yang sah. “Izin tinggal meraka masa berlakunya berbeda-beda. Jadi 9 WNA ini datang ke Indonesia beralasan mengunjungi 3 kerabatnya yang telah memiliki dokumen resmi,” kata Tato.

    “Bahkan salah satu WNA Nigeria telah menikah dengan seorang WNI asal Jakarta, mereka memiliki bisnis tambak di Lampung Timur,” tambahnya.

    Adapun penangkapan 12 WNA awalnya berasal dari laporan masyarakat yang merasa curiga terhadap aktivitas mereka. Untuk itu Kemenkumham mengimbau masyarakat segera melapor jika melihat ada hal-hal mencurigakan dari WNA yang berada di Lampung. “Kalau ada laporan akan kami ditindaklanjuti, tugas kami adalah mengamankan wilayah Lampung dalam ha keimigrasian,” katanya. (Red)

  • Pelayanan Buruk Puskesmas Margoto Ogah Layani Pasien?

    Pelayanan Buruk Puskesmas Margoto Ogah Layani Pasien?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Margototo, yang melayani Inap, di Jalan Raya Metro Kibang, Desan Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur menolak melayani warga yang membutuhkan pertolongan dan layanan kesehatan. Warga Metro Kibang, yang ingin mengobati putrinya, tidak dilayani dengan dalih jam pelayanan tutup, bahkan petugas melayani masyarakat dengan nada ketus alias tidak bersahabat.

    “Saya bersama istri membawa putri saya ke Puskesmas Margoto. Anak gadis saya ini batuk-batuk hingga muntah-muntah. Jadi saya mau periksa dan berobat. Saya bawa anak saya sekitar jam 12.30 sudah tiba di Puskesmas. Memang suasan Puskesmas sepi. Saya pikir mungkin sedang istirahat makan siang,” kata WH (40) warga Desa Margototo WH (40), kepada wartawan, Sabtu 3 Agustus 2024.

    Namun, tidak lama kemudian terlihat seorang petugas laki-laki dari balik pintu menegurnya. “Apa mas, jam pelayanan tutup, terkecuali kalau mau rawat inap,” ucap petugas itu ketus.

    WH pun kemudian mencoba menghubungi kepala Puskesmas melalui via WhatsApp dengan harapan bisa memberikan pertolongan pertama pada putrinya. Namun sayang Kepala Puskesmas tidak ada respon. “Telpon saja (kepala Puskes,red), bawa saja anaknya ke bidan atau ke dokter,” saran petugas Puskesmas itu.

    Mendengar itu, WH kemudian bergegas keluar ruang tunggu dan bicara dengan istrinya akan membawa Putrinya ke Puskesmas Sukadamai, Natar Lampung Selatan. Saat bersamaan petugas itu kembali memotong pembicaraannya dengan istrinya. “Sama saja, di sana juga jam pelayanan tutup,” ucap petugas Puskes itu.

    Namun, kata WH, setelah sampai di Puskesmas Sukadamai, apa yang disampaikan oknum petugas Puskesmas Margototo itu tidak benar. Ternyata Puskesmas Sukadamai masih buka, dan memberikan pelayanan. “Pelayanan kesehatan Puskesmas Kedamaian masih buka, bahkan kami disambut dengan ramah. Pelayanannya juga baik oleh petugas pendaftaran,” kata WH kepada media di kantor Wartawan Kota Metro.

    WH menyayangkap buruhnya pelayanan Puskesmas Margoto itu. Tidak semestinya petugas kesehatan mengeluarkan bahasa kurang elok, padahal mereka itu berpendidikan, dan berugas memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar, dan sumpah petugas kesehatan. “Artinya, laporan masyarakat selama ini benar, bahwa pelayanan Puskesmas Margototo kurang baik,” ujarnya.

    WH berharap, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur untuk melakukan evaluasi dan memberikan pembinaan kepada pegawai Puskesmas Margototo, termasuk Kepala Puskesmasnya. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. “Berikanlah pelayanan yang baik, yang ramah, jangan ketus gitu. Mohon Dinas terkait untuk memberikan pembinaan, agar pelayanannya lebih baik lagi. Jika tidak ada respon, nanti saya minta tanggapan Kadinkes Provinsi Lampung,” katanya.

    Camat Metro Kibang Metro Kibang Heriyansyah saat dikonfirmasi soal buruknya pelayanan Kesehatan Puskesmas Margoto itu menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera merespon apa yang telah menjadi keluhan masyarakat selama ini terkait pelayanan Puskesmas Margototo. “Nanti saya coba koordinasikan sama Kepala Puskesmas, saya telepon gak diangkat,” kata Camat.

    Sementara Kepala Puskesmas Margototo Dwi Rosyadi yang dikonfirmasi wartawan juga belum merespon. (Red)

  • Bangun Tidur Pria di Lampung Timur Ditikam Tamu Tak Diundang

    Bangun Tidur Pria di Lampung Timur Ditikam Tamu Tak Diundang

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Dio (32), warga Desa Sumber Rejo, Kecamatan Sumber Rejo, Lampung Timur, cidera akibat ditusuk pria tidak dikenal yang menyantroni rumahnya, Jumat 26 Juli 2024 sekira pukul 10.00 WIB pagi. Usut punya usut pelaku ternyata Tr (34) warga Desa Sumur Bandung, Kecamatan Way Jepara, yang ada masalah dengan adik korban.

    Baca: Gara-Gara Sampah Pampers Dua Tetangga Bertikai dan Saling Tikam di Lampung Timur Satu Tewas

    Baca: Gara Gara Cewek Sofyan Tewas Ditikam ABG di Lampung Timur

    Dio cidera luka tusukan dibagian perut, dan wajah akibat diserang saat membukakan pintu, yang digedor-gedor pelaku. “Pelaku itu mencari adiknya korban. Datang mengendarai motor, dan langsung mengedor-gedor pintu rumah. Korban yang terbangun dari tidur membukakan pintu, dan langsung ditusuk,” kata tetangga korban.

    Aksi berutal pelaku itu sempat dilihat warga, yang bergegas memberikan pertolongan dan engejar pelaku. Korban dilarikan ke RS Way Jepara, kemudian dirujuk e Kota Metro. Usus korban harus dipotong 15 cm akibat luka tusukan. “Iya mas, pelaku itu sebenarnya ada masalah dengan adik korban. Karena tak bertemu dengan adik korban, maka sang kakak jadi korban. Sebenarnya pelaku cari Alka, tapi Dio yang jadi korban,” Apri, paman korban.

    Pihak Kepolisian Polsek Jepara, sedang memburu pelaku yang sudah diketahui identitasnya itu. Bahkan Kepolisian mengimbau pelaku untuk segera meyerahkan diri, jika tidak akan diberikan tindak tegas terukur. “Kami sudah imbau pelaku termasuk melalui keluarganya agar menyerahkan diri. Jika tidak, kami akan bertindak tegas,” kata Kapolsek Wayjepara Iptu Abdullah Effendi Siregar, Rabu 31 Juli 2024.

    Menurut Kapolsek, identitas pelaku adalah Tr (34), warga Desa Sumur Bandung Kecamatan Wayjepara. Pelaku itu mendatangi rumah korban dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku mengetuk pintu dengan keras. Dio yang sedang tidur terbangun oleh gedoran pintu rumah. “Saat buka pintu pelaku langsung menyerang korban pakai pisau ke perut, tangan dan wajahnya. Korban ambruk sambil memegang perutnya,” kata Kapolsek.

    Aksi pelaku juga sempat dilihat adik korban yang langsung berteriak histeris. Mendengar teriakan itu, pelaku kabur meninggalkan motor miliknya. Warga yang juga mendengar teriakan, berdatangan dan memburu pelaku. Namun pelaku lolos dari kejaran warga. (Red)

  • Pembunuhan Kader Fatayat NU Penjual Online Shop Dalam Karung di Lampung Timur Leher Nyaris Putus, Polisi Periksa 39 Saksi

    Pembunuhan Kader Fatayat NU Penjual Online Shop Dalam Karung di Lampung Timur Leher Nyaris Putus, Polisi Periksa 39 Saksi

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Kasus kematian Riyas Nuraini (33) yang jasadnya ditemukan terbungkus karung, bersama motornya, di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur pada Kamis 18 Juli 2024 sekitar pukul 12.00 WIB, masih menjadi misteri.

    Baca: Jasad Wanita Dalam Karung di Lampung Timur Ternyata Kader Fatayat NU, Margaret Desak Polisi Ungkap Pelaku

    Baca: Pedagang Online Shop di Lampung Timur Hilang Saat Antar COD Jasad Ditemukan Terbungkus Dalam Karung

    Polisi telah memeriksa 39 orang saksi. Hasil visum jasad Riyas Nuraini, pedagang online, kader Fatayat NU Lampung Timur itu menyebutkan ditemukan luka sayat parah di leher diduga akibat senjata tajam. Termasuk di kepala, wajah, tangan, kaki, hingga leher yang nyaris putus.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menjelaskan, hasil pemeriksaan tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung. Ada sejumlah luka pada tubuh korban, termasuk di kepala, wajah, tangan, kaki, hingga leher yang nyaris putus. “Luka di leher yang diduga akibat senjata tajam adalah yang paling fatal,” kata Umi, Kamis, 25 Juli 2024.

    Menurut Umi bahwa penyidik belum dapat menyimpulkan jenis senjata yang digunakan pelaku. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi senjata yang digunakan. Mohon bersabar untuk perkembangan lebih lanjut,” jelasnya.

    Pedagang Online Shop di Lampung Timur hilang saat antar COD (cash on delivery). Higga ini petugas Polres Lampung Timur masih melakuan menyelidiki. Sedikit sudah 39 saksi dimintai keterangan. “Sudah ada 39 saksi kita periksa. Dan tim masih terus bekerja,” kata Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Maulana Rahmat Al Haqqi, Minggu 28 Juli 2024.

    Kasat meminta kepada semua pihak yang memiliki informasi terkait kasus tersebut untuk memberi keterangan kepada kepolisian. “Mohon kalau ada informasi agar disampaikan ya,” singkatnya.

    Kasus kematian Riyas Nuraini secara sadis itu mendapat sorotan publik. Desakan tidak hanya darai dari Kepala daerah, juga Fatayat NU Pusat. “Kami termotivasi, mengingat situasi sekarang untuk Lampung Timur sedang tidak baik-baik saja. Kami mendatangi keluar korban, untuk menawarkan bantuan hukum secara cuma cuma agar terciptanya keadilan,” kata Harun Al Rasyid, yang kini menjadi kuasa hukum korban.

    Harun Al Rasyid mengatakan upaya bantuan hukum itu disambut positif oleh keluarga korban. Menurut Harun pihaknya juga telah mengambil beberapa upaya dalam mengungkap kasus kematian korban di wilayah Desa Rajabasalama, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur pada Kamis 18 Juli lalu. “Alhamdulillah setelah kami datang silaturahmi dan artinya memberikan belasungkawa, kami diapresiasi sekali,” ujarnya.

    Sebagai kuasa hukum, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Lampung Timur terkait perkembangan kasus dugaan pembunuhan tersebut. “Kami sudah koordinasi kepada masyarakat setempat, untuk apa saja yang ditemukan, tolong diberikan kepada tim kami atau kepolisian. Kami juga telah koordinasi kepada kepolisian agar perkara ini cepat dituntaskan, demi menenangkan keresahan masyarakat,” katanya.

    Sebelumnya, Yanti selaku kakak perempuan korban, menceritakan bahwa korban tiba-tiba menghilang setelah pamit kepada anaknya. Biasanya korban sudah pulang saat maghrib, tetapi kali ini hingga maghrib belum pulang. Mereka semua panik dan mencarinya, namun tidak menemukannya.

    “Tiba-tiba hilang, hanya pamit kepada anaknya. Biasanya maghrib sudah pulang, itu sampai maghrib belum pulang, kami semua panik dan mencari-cari tapi tidak ketemu,” ujar Yanti.

    Sukani, suami korban, menambahkan bahwa biasanya korban menunggu banyak orderan sebelum keluar. Namun, pada maghrib hari itu, ponsel korban sudah tidak aktif dan terakhir kali WhatsApp-nya terlihat pada pukul 09.00 pagi keesokan harinya. “Biasanya nunggu banyak orderan, baru keluar. Maghrib itu hpnya sudah tidak aktif, kemudian besok pagi harinya, whatsappnya terakhir dilihat jam 09.00,” ujar Sukani yang turut ikut sibuk mencari keadaan korban.

    Kemudian keluarga korban mendapat kabar dari pemilik kebun jagung bahwa ditemukan jenazah korban sudah terbungkus karung. Selanjutnya korban di autopsi ke Bandar Lampung dan proses pemakaman dilakukan pada hari Jum’at 19 Juli 2024. Berdasarkan penjelasan pihak keluarga, ditemukan wajah korban dalam keadaan luka-luka dan terdapat sayatan di leher.

    “Barang-barang seperti perhiasan, motor dan tas tidak ada yang hilang. Hanya handphone dan isi yang ada dalam tas tersebut. Jadi kalo motif perampokan tidak mungkin. Ini tindakan pembunuhan,” katanya. (Red)

  • Sopir Truk Kontainer Asal Sekampung Tewas Saat Parkir di SPBU Pagar Dewa?

    Sopir Truk Kontainer Asal Sekampung Tewas Saat Parkir di SPBU Pagar Dewa?

    Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co-Sopir Truk Kontainer, SO (66), warga Dusun II Apur Desa Sumber Gede RT/RW 004/002, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Ditemukan tewas tertidur di jok belakang kursi sopir, saat parkir di SPBU Tiyuh (Desa,red) Cahyo Randu, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Jumat 26 Juli 2004 siang.

    Korban kali pertama ditemukan oleh temannya, Agus Tinus Hartono dan pengawas SPBU Dimas Aryo Saputra dalam posisi berbaring di belakang jok sopir. Penemuan mayat sopir itu sempat mengegerkankomplek SPBU, dan warga Tiyuh Cahy Randu.

    Agus Tinus dan Dimas membangunkan koran namun tidak bergerak dan tidak menunjukkan reaksi. Petugas SPBU melaporkan kejadian tersebut ke Polres. Anggota Panit l Binmas Polsek Tulang Bawang Tengah Iptu Sulistiawan, bersama personil team Inafis Polres Tubaba meluncur ke TKP.

    Kapolsek Tulang Bawang Tengah Kompol Syahrial mewakili Kapolres membenarkan adanya laporan petugas SPBU Tiyuh Cahyo Randu yang menemukan Sopir Truk kontainer sudah tidak bernyawa. “Atas laporan tersebut Polsek Tuba Tengah melakukan pengumpulan informasi kronologi dan saksi-saksi dengan berkoordinasi dengan unit Inafis Polres Tubaba guna olah TKP,” kata Syahrial.

    Seterusnya dari hasil olah TKP korban dibawa ke Pustu Poned Pagar Dewa untuk dilakukan pemeriksaan medis oleh dr. Siti Noorlaela Saefudin. “Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukannya kekerasan fisik, korban dinyatakan meninggal dunia karena sakit. Jenazah dan barang-barang almarhum kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga yang berada di Lampung Timur,” katanya. (Red)

  • DJ Ayu FMP Bos Orgen Friska Bumi Jaya Lampung Timur Tewas Kecelakaan Ibu Mertua, Adik Ipar dan Bayinya Kritis

    DJ Ayu FMP Bos Orgen Friska Bumi Jaya Lampung Timur Tewas Kecelakaan Ibu Mertua, Adik Ipar dan Bayinya Kritis

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Anggota Persatuan Disc Jockey Indonesia (PDJI) Lampung Ayu Wandirah (27), warga Desa Bumi Jawa, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, dikenal dengan nama DJ Ayu FMD, tewas setelah mobil yang dikemudikannya Toyota Avanza B-2260-BFQ, adu kambing dengan truk Mitsubishi Colt Diesel BE-8413-GG, di Jalan Raja Jojog, Kecamatan Pekalonga, Lampung Timur, Selasa 23 Juli 2024 sekira pukul 21.15 malam.

    Kondisi mobil Ayu

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, Ayu bersama keluarganya Ibu mertua Masidah (66), Adik Ipar Kurni Saputri (30), dan bayi usia 10 bulan, ZR, terlihat keluar dari Indomaret di daerah Desa Siraman, sebelum Desa Jojog. Mobil yang dikemudikan Ayu Wandira melaju kencang arah pulang ke Bumi Jaya.

    Namun, saat dilokasi kejadian tiba-tiba mobil pecah ban, oleng kekanan dan saat bersamaan melaku kencang Truk. Tabrakan tak terelakan. Mobil Avanza ringsek dan terbalik. Terlihat dilokasi Ayu terjepit, dan Marsidah terpental kejalan.

    “Kami kaget terdengar benturan dan suara rem mobil, dan ternyata kecelakaan. Ngeri mas, sopir yang mobil Avanza perempuan terjepit. Ada juga perempuan tergeletak dijalan, tulang bahunya keluar,” kata warga yang melihat lokasi kecelakaan yang minim penerangan jalan. Warga kemudian membantu korban menepikan ke pinggir jalan, sambil menunggu polisi datang.

    Ayu Wandirah, diketahui istri muda, dari seorang pria yang kini menjadi terpidana kasus Narkoba. “Suaminya masih dipejara kasus Narkoba. Kalo tidak salah, korban itu istri mudanya. Infonya mereka habis belanja ke indomaret. Dan menurut warga sekitar Ayu itu kalo bawa mobil selalu ngebut dan sambil main HP,” kata tetangga korban.

    Kasat Lantas Polres Lampung Timur, AKP Glend Felix Siagian, mengatakan kecelakaan terjadi di Jalan Umum Desa Jojog, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, pada Selasa 23 Juli 2024 malam. Sebuah minibus Toyota Avanza B-2260-BFQ dengan truk Mitsubishi Colt Diesel BE-8413-GG. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, dan 3 orang mengalami luka berat.

    “Diduga pengemudi Avanza hilang kendali saat melaju dari arah Metro, dan menabrak truk yang melaju dari arah Sukadana ke arah berlawanan,” kata Kasat saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 24 Juli 2024.

    Identitas korban meninggal dunia adalah Ayu Wandirah, sebagai pengemudi. Sementara penumpang yang mengalami luka berat bernama Kunia Saputri (30) bersama bayi berusia 10 bulan berinisial ZR, Masidah (66),, mereka warga Desa Bumijawa, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur. Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani Metro.

    “Kasusnya masih dalam penyelidikan, kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di Polres Lampung Timur. Kami menghimbau kepada para pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas saat berkendara,” katanya. (Red)

  • Dawam Raharjo Didepak Ela Siti Nuryamah Ketua PKB Lampung Timur?

    Dawam Raharjo Didepak Ela Siti Nuryamah Ketua PKB Lampung Timur?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Calon Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah dikabarkan telah ditetapkan menjadi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Timur menggantikan Bupati Dawam Raharjo. Hal itu terungkap saat silahturahmi PKB dan Golkar Lampung Timur, kantor DPD II Golkar.

    “Kabarnya mbak Ela sudah diangkat jadi Ketua DPC PKB Lamtim ya,” kata Ketua Golkar Lampung Timur, Azwar Hadi yang juga Wakil Bupati Lampung Timur.

    Azwar melanjutkan, Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Ela Siti Nuryamah sebagai ketua DPC PKB Lampung Timur sudah dibacakan kemarin. “Alhamdulillah, nanti Mbak Ela bisa cerita lah bagaimana prosesnya,” kata Azwar Hadi yang juga Wakil Bupati Lampung Timur.

    Di hadapan kader Golkar, Azwar Hadi secara langsung memperkenalkan Ela sebagai Calon Bupati Lampung Timur. “Silaturahmi ini dilakukan, karena Golkar tidak membuka penjaringan. Nanti akan kita laporkan ke DPD I agar diteruskan ke DPP Golkar,” ujarnya.

    Sementara itu, Ela mengajak Golkar untuk berkolaborasi demi kemajuan Lampung imur. Anggota DPR RI ini mengaku, Azwar Hadi merupakan pemegang kunci di Lampung Timur dari Golkar yang merupakan kakak tertua. “Semua tokoh bersatu dan berkolaborasi, PKB tanpa Golkar itu pincang,” kata Ela.

    Ela berharap, kolaborasi antara PKB dan Golkar bisa tercipta, secara resmi dan serius. “Dengan begitu, kita bisa mengelola, mengefektifkan bersama seluruh sumberdaya yang ada di Lampung Timur,” katanya.

    Saat dikonfirmasi soal jabatan Ketu PKB, Ela Siti Nuryamah hanya menjelaskan soal pertemuan dengan Golkar tersebut untuk menjalin silaturahmi dan berharap bisa berkoalisi di Pilkada Lampung Timur 2024. Sola dirinya menggantikan petahana Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo sebagai Ketua DPC PKB, Ela tidak lagi merespon

    “Tadi silaturahmi, kita samakan frekuensinya dalam visi misi cita-cita bersama untuk kolaborasi membangun Lampung Timur,” katanya. (Red)

  • Anggota DPRD Lampung Noverisman Subing Sosper di Sukadana

    Anggota DPRD Lampung Noverisman Subing Sosper di Sukadana

    Lampung Timur, sinarlampung.co –Pancasila sebagai ideologi bangsa harus terus dipertahankan dan dilestarikan oleh setiap warga negara ditengah-tengah arus globalisasi guna mewujudkan persatuan dan kesatuan.

    Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR D Lampung H. Noverisman Subing SH MM saat memberikan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila bagi tokoh masyarakat di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, Kamis, 25 Juli 2024.

    Lebih lanjut dikatakan Nover, mempertahankan Ideologi Pancasila selain untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan juga demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kita yang terbukti sudah beberapa kali ada yang ingin merongrong dan mengganti ideologi Pancasila ke ideologi lain selalu tersingkirkan dari bumi nusantara ini.

    Oleh karena itu pemahaman akan ideologi Pancasila ini harus terus di tanamkan ke setiap sanubari masyarakat Indonesia sejak dini agar masyarakat kita bisa paham bahwa ideologi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup itu bukan semata-mata satu suku kata saja tapi Pancasila itu merupakan sari dari pada kehidupan masyarkat kita yang sudah ada sejak nenek moyang kita dahulu.

    “Pancasila yang berisi lima sila harua kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita mulai dari taman kanak-kanak hingga dewasa, agar mereka mengerti betapa mulianya para pendiri bangsa ini yang telah merumuskan dasar dan ideologi Pancasila,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung itu.

    Pancasila sebagai pandangan dan pegangan hidup yang berisikan lima sila itu merupakan cerminan hidup bangsa yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita, makanya Pancasila harus tetap dipertahankan dan dilestarikan. (*)