Kategori: Lampung Timur

  • Buronan Spesialis Curanmor di 7 TKP Asal Lamtim Ditangkap, Begini Caranya Beraksi

    Buronan Spesialis Curanmor di 7 TKP Asal Lamtim Ditangkap, Begini Caranya Beraksi

    Bandarlampung, sinarlampung.co Setelah diburu polisi sejak 2023, buronan spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Lampung Timur berinisial EM (27) akhirnya ditangkap. Penangkapan pelaku curanmor yang terkenal lihai ini berlangsung di kediamannya di Desa Bungkuk kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, 10 April 2024.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, EM telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus curanmor sejak 2023 lalu. Keberadaan pelaku sulit diidentifikasi lantaran sering berpindah-pindah tempat.

    “Pelaku curanmor ini dikenal licin karena sering berpindah-pindah tempat, akhirnya berhasil ditangkap tim Tekab 308 Satreskrim Polresta Bandar Lampung tanpa perlawanan,” kata Dennis Kamis, 18 April 2024 .

    Kompol Dennis menambahkan, berdasarkan catatan kepolisian EM telah melakukan aksi curanmor sebanyak tujuh kali dengan tempat kejadian perkara (TKP) berbeda. Modusnya, pelaku berkeliling saat malam hari bersama seorang rekannya yang lebih dulu ditangkap.

    “Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku telah melakukan aksi pencurian sebanyak tujuh kali. Lima kali dilakukan di Bandarlampung dan 2 kali di luar Bandarlampung,” ungkap Dennis.

    Saat ini, lelaku EM (25) masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan ditahan ruang tahanan di Mapolresta Bandar Lampung . “Kami masih melakukan pengembangan siapa saja kerjasama dalam aksi pencurian tersebut,” pungkasnya. (***)

  • Istri Yang Dibacok Kapak Suaminya H+1 Lebaran di Lampung Timur Ikut Tewas

    Istri Yang Dibacok Kapak Suaminya H+1 Lebaran di Lampung Timur Ikut Tewas

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Sugiarti (54) istri yang dibacok Sugito (60) Suaminya menggunakan kapak akhirnya ikut tewas setelah sempat kritis 10 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit di Bandar Lampung. Sugiarti luka berat di bagian kepala, Kamis 11 April 2024. Sementara Sugito, tewas tak lama setelah kejadian karena menenggak racun rumput jenis Gramaxone usai melukai istrinya.

    “Korban Sugiarti meninggal pada Kamis 11 April 2024 sekitar pukul 04.00 Wib. Jenazah langsung dibawa ke rumah kerabat di Desa Brawijaya dan dimakamkan pukul 09.00 wib pagi. Sekitar 10 hari dirawat luka di kepala,” kata tetangga korban, Bambang, warga Desa Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

    Menurut Bambang, Suami-istri Sugito dan Sugiarti itu sebelumnya dalah warga Desa Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udi. Kemudian pindah ke dusun Simpang Kayat, Desa bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono. “Makanya pihak keluarga minta keduanya dimakamkan kembali ke Desa Brawijaya,” katanya.

    Sebelumnya, Sugito, membacok kepala istrinya dengan Kampak, di Dusun Simpang Kayat, Desa Bandar agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur. Usai melukai istrinya, pelaku lalu menengak obat rumput, Minggu 31 Maret 24 pukul 03.30 Wib dini hari saat warga sedang menjalankan ibadah makan sahur.

    Dirumah itu, Sugito tinggal bersama Sugiarti, dan satu putranya yang masih kelas 3 SMP. Saat Gito membacok bagian kepala dan lengan Sugi hingga terkapar. Sang anak kaget saat bangun hendak makan sahur mendapatinya ibunya sudah tidak berdaya dan berlumuran darah.

    Sementara Ayahnya terlihat masih memegang sebilah Kapak yang diduga dipakai untuk melukai ibunya. Sang anak spontan menendang ayahnya. Pelaku lalu keluar rumah dan meminum racun berupa cairan obat rumput, dan ikut terkapar tidak sadarkan diri.

    Tetangga korban menyebutkan warga tidak mendengan apa-apa, jadi tidak ada yang tahu kejadiannya. “Kejadian saat makan sahur. Tidak ada satupun warga yang mengetahui. Tidak ada suara apapun, kami enggak curiga sama sekali,” Sujarno.

    Menurut Sujarno, warga baru mengetahui suami istri itu sudah tergeletak tak sadarkan diri dan mengalami kritis. ”Kemudian dibawa ke rumah sakit di Sribhawono, tapi infonya yang mbokde Sugi dirujuk ke Bandar Lampung karena luka bacokannya cukup parah yang di kepala,” ujarnya.

    Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya pembacokan suami kepada istrinya tersebut. Pihak kepolisian Polsek Bandar Sribhawono telah mengamankan lokasi dengan memasang police line. Aparat Polsek Bandar Sribawono kemudian menghentikan proses penyelidikan, karena pelaku sang suami meninggal dunia.

    Kapolres Lampung Timur, AKBP M Rizal Muchtar didampingi Kapolsek Bandar Sribawono, AKP Syamsu Rizal mengatakan bahwa Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) itu awalnya diketahui oleh anak korban insial AD.

    Sang anak terbangun karena mendengar suara teriakan minta tolong ibu kandungnya insial SI (55). “Anak korban terkejut saat mendapati ibunya sudah tergeletak bersimbah darah, sementara ayahnya juga tergeletak dengan kondisi mulutnya mengeluarkan cairan busa,” kata Rizal.

    Warga sekitar yang mendengar teriakan anak korban segera membawa suami-istri itu ke rumah sakit, dan menghubungi polisi. Polisi yang datang ke rumah tersebut mengamankan barang bukti berupa pisau pisau yang diduga dipakai menganiaya istri dan kemasan obat pembasmi rumput. (Red)

  • Sepekan Empat Orang Gantung Diri di Lampung, H-2 di Lampung Timur Malam Takbiran di Mesuji dan Lebaran Nadi di Tanggamus, Menyusul H+4 di Lampung Utara

    Sepekan Empat Orang Gantung Diri di Lampung, H-2 di Lampung Timur Malam Takbiran di Mesuji dan Lebaran Nadi di Tanggamus, Menyusul H+4 di Lampung Utara

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sepekan H-2 Lebaran hingga H+4 Lebaran Idulfitri tercatat empat orang dilaporkan tewas dengan cara gantung diri. Mereka tiga pria dan satu wanita (pelajar SMA) di Lampung Timur. Terbaru, Sarta (32) Warga Desa Taman Jaya, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, ditemukan tergantung di pohon jengkol dalam kebun lada milik H Udin, sekitar tiga kilometer dari rumahnya, Minggu 14 April 2024.

    Satra, sempat dilaporkan hilang sejak Sabtu 13 April 2024 sore pukul 17.00 yang tak kunjung pulang kerumah. Pamitnya ingin mencari rumput pakan ternak. Kerabat dan warganya kemudian mencari korban. Saudara korban Herman pertama kali menemukan korban.

    “Korban ditemukan pertama kali olah sodara korban yang bernama Herman. Sebelumnya korban pergi dari hari Sabtu pukul 17.00 wib hingga pagi hari Minggu belum juga kembali. Keluarga korban inisiatif mencari dan dibantu dengan masyarakat sekitar mencari keberadaan di kebun tempat biasa mencari rumput untuk pakan ternak,” kata Kapolsek Kotabumi Kota, Ipda Sulyadi dalam laporan tertulis, Minggu 14 April 2024.

    Korban ditemukan sekira pukul 10.00 wib, dengan kondisi tergantung di pohon jengkol di kebun lada milik Udin yang berjarak sekitar 3 kilo dari rumah korban. Warga kemudian mengevakuasi jasad korban ke kediaman keluarganya.

    Hasil pemeriksaan, korban ditemukan luka di bagian jari telunjuk, dalam kejadian itu tidak ditemukan luka atau bekas tanda kekerasan pada tubuh korban. “Saat ditemukan jenazah sudah dalam keadaan kaku mayat dan korban gantung diri menggunakan baju lengan panjang miliknya. Dugaan sementara dikarenakan faktor ekonomi. Keluarga korban menolak untuk diautopsi, dan ikhlas menerima kepergian korban,” ujarnya.

    Ditanggamus Nadi Gantung Diri Juga di Pohon Jengkol

    Sebelumnya dilaporkan seorang pemuda inisial RJ alias Nadi (30), warga Pekon Kuripan Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus, juga di temukan tewas gantung diri di pohon jengkol milik warga, tetangganya. Rabu 10 April 2024, saat lebaran pertama.

    Informasi warga dilokasi kejadian menyebutkan, nadi pertama kali ditemukan gantung diri pada pukul 17.30 Wib, di atas pohon jengkol, di kebun milik Yuliyar, di Dusun Sukamaju, Pekon Kuripan, tepat di dekat kawasan tambak udang Badak Bangkok. Sebelum ditemukan tewas, saat suasana lebaran Idul Fitri, Nadi sempat terlihat melintas dan disapa temannya, namun tidak merespon. Nadi terlihat seperti orang sedang kebingungan.

    Salah seorang karyawan tambak udang, Hendi Miswanto (33), juga menyebutkan sore itu korban sempat terlihat mondar-mandir di sekitar tambak udang. “Pada saat itu sekitar jam 17.00. wib, saya lagi dandan kincir di kolam tambak udang. Korban sempat saya tegur,” kata Hendi Miswanto kepada wartawan.

    Menurut Hendi Miswanto, setelah ditegur, korban sudah terlihat jalan ke arah kebon milik Zuliyar. Kemudian Dia di perintahkan oleh mekanik untuk mengecek genset guna mengantisipasi terjadinya pencurian. “Pada saat lewat didepan kami, baju korban dijadikan buntalan dan kami pun curiga, takut barang-barang milik tambak hilang,” kata Hendi.

    Hendi Miswanto kemudian memeriksa lokasi genset, barang-barang milik perusahaan tambak udang tidak ada yang hilang. “Kemungkinan baju yang dijadikan buntalan tersebut isi nya tali kincir, sebab korban dari arah kolam,” Ungkapnya.

    Selang beberapa menit, Hendi Miswanto bersama satpam dan mekanik berikut paman korban melihat korban sudah melayang-layang diatas pohon jengkol diduga gantung diri. “Kami lihat dari gudang milik tambak udang, posisi korban sudah melayang-layang di atas pohon jengkol,” Ujarnya.

    Hendi Miswanto bersama waraga lain langsung menghubungi pihak kepolisian Sektor Limau. “Saya beserta mekanik, satpam, dan paman korban langsung mendatangi tempat kejadian perkara,” katanya.

    Aparat kepolisian Polsek Limau dan warga segera menurunkan jenazah. Hasil olah TKP sementara difuva Nadi tewas akibat bunuh diri. Pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan kasus itu.

    Malam Takbiran Warga Mesuji Gantung Diri Dirumah Baru

    Sebelumnya malam Takbiran Selasa 09 April 2024, sekira pukul 19.00 WIB, seorang pria bernama Wawan Ehwani (45) juga dilaporkan tewas gantung diri di rumahnya, Desa Adimulyo, Kecamatan Pancajaya, Kabupaten Mesuji. Aparat kepolisian masih mengumpulkan informasi penyebabnya.

    Korban meninggal dunia dengan posisi tergantung pada tangga dengan seutas tali yang melilit lehernya. Dugaan sementara, korban melakukan bunuh diri. Pria tersebut yang kesehariannya bekerja sebagai butuh tani itu pertama kali tertemukan oleh adik ipar korban bernama Sugeng pukul 18.30 WIB.

    “Pukul lima sore korban menyampaikan kepada keluarga untuk menempati rumah baru yang telah selesai terbangun. Pukul 18.30, adik ipar korban mengecek kerumah baru korban. Karenakan korban sudah tidak ada kabar lagi. Dan menemukan korban dalam keadaan tergantung oleh tali berwarna merah,” jelas Babinsa Sertu Ahmad Nazmi.

    Sugeng kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak keluarga. Sementara istri korban tengah bekerja sebagai TKI. “Korban divakuasi pukul 20.30 WIB. Hingga saat ini tidak mengetahui apa motif korban. Karena korban tidak meninggalkan wasiat,” katanya.

    Pelajar Anggota Paskibraka Aktif di Saka Bhayangkara Sekampung

    Sementara H-2 Lebaran, EP (18) siswi berprestasi salah satu SMA Kecamatan Sekampung Lampung Timur juga ditemukan gantung diri di rumah neneknya, di Dusun 02 Desa Girikarto Kecamatan Sekampung, Kecamatan Lampung Timur. Anggota Paskibraka dan anggota Saka Bhayangkara Polsek Sekampung itu di kenal berprestasi dan tinggal bersama neneknya. Jelang puasa terakhir, H-2 Lebaran, Senin 8 April 202) pukul 11.30. (Red)

    Bunuh diri atau bundir adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri. Bunuh diri sering kali akibat putus asa, yang penyebabnya sering kali terkaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, tekanan ekonomi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol, atau penyalahgunaan obat dan sebagainya.
    .
    Faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan intrapersonal sering kali ikut berperan. Upaya untuk mencegah bunuh diri antara lain adalah dengan merawat penyakit jiwa serta meningkatkan kondisi ekonomi.**

  • Ada Pungli Rp2 Juta Untuk Melancarkan Pencairan Dana Desa di Dinas PMD Lampung Timur?

    Ada Pungli Rp2 Juta Untuk Melancarkan Pencairan Dana Desa di Dinas PMD Lampung Timur?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Oknum di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Lampung Timur diduga menerapkan pungutan liar Rp2 juta perdesa untuk pelicin dalam melancarkan pencairan dana desa (DD). Permintaan itu disampaikan oleh oknum pegawai PMD kepada Kepala Desa yang akan mencairkan dana desa tahap 1 Gelombang ke 5, Kamis 4 April 2024.

    “Iya, memang ada permintaan dari Dinas PMD terhadap kami. Alasannya untuk percepatan pencairan dana desa sebelum Lebaran. Memang tidak semua desa dimintai uang Rp2 juta. Cuma oknum di dinas bilang kalau dana desanya mau cepet cair, siapin dana segitu. Kamis terganggu dengan pernyataan oknum Dinas PMD itu,” kata seorang kepala desa yang namanya minta tidak dituliskan.

    Terkait siapa yang meminta Rp2 juta untuk melancarkan pencairan dana desa itu, dia enggan merinci orangnya. “Ya sampeyan tahulah mas, yang pasti yang membidangi masalah itulah,” ujar sumber tanpa mau menyebut nama.

    Penyusuran wartawan di Dinas PMD Lampung Timur menyebutkan, saat ini ada 113 Desa yang sedang dalam proses pencairan dana desa tahap 1 gelombang ke-5. Sekitar 113 desa itu tersebar di 12 kecamatan, di Lampung Timur. “Itu yang sudah diproses, dan dananya sudah ditransfer ke rekening desa masing-masing pada tanggal 3 April 2024 kemarin,” kata sumber di Dinas PMD Lampung Timur, Kamis 4 April 2024 siang.

    Menanggapi dugaan pungli tersebut, Sekretaris Dinas PMD, Raden Baruna Jaya, yang dihubungi melalui WhatsApp, Kamis siang, tidak merespon konfirmasi wartawan. Sebelumnya, dinas PMD Lampung Timur juga diterpa kabar adanya pungli dalam setiap pelaksanaan verifikasi atas rencana anggaran pendapatan dan belanja desa (RAPBDes). (Red)

  • Pelajar Cantik Anggota Paskibraka yang Aktif di Saka Bhayangkara Polsek Sekampung itu Ditemukan Gantung Diri?

    Pelajar Cantik Anggota Paskibraka yang Aktif di Saka Bhayangkara Polsek Sekampung itu Ditemukan Gantung Diri?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Pelanjar cantik anggota Paskibraka Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, EP (18), warga Dusun 2, Desa Girikarto, Kecamatan Sekampung, ditemukan tewas dengan leher tergantung seutas tali dibelakang rumahnya, Senin 8 April 2024 sekitar pukul 11.30 WIB.

    Korban kali pertaman ditemukan oleh neneknya, yang akan mengambil barang di gudang belakang rumahnya. Saat nenek membuka pintu dapur, dia terkejut melihat sang cucu tergantung di tiang belakang rumahnya. Sang nenek lalu teriak meminta tolong.

    Mendengar teriakan istrinya, Kusnan sang kakek datang dan tanpa pikir panjang lalu menurunkan sang cucu dari seutas tali yang melilit di leher itu. Setelah EP diturunkan, dari pemeriksaan sudah tidak bernafas lagi.

    Polsek Sekampung Polres Lampung Timur yang mendapat laporan lalu meluncur ke TKP. Dari hasil olah TKP, Polsek tidak menemukan adanya tanda tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. Pihak keluargnapun tidak mengijinkan jenazah untuk di visum/autopsi.

    “EP ini adalah salah satu anggota Saka Bhayangkara Polsek sekampung, dan juga salah satu anggota Paskibraka. Anaknya pintar, rajin. Tidak disangka begini,” kata salah satu sahabat korban.

    Kapolres Lampung Timur, AKBP M Rizal Muchtar, mengatakan anggota Polsek Sekampung yang mendapatkan laporan langsung menuju TKP Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan, dan pihak keluarga tidak mengizinkan jenazah untuk di visum atau autopsi. “Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan,” kata M Rizal Muchtar.

    Korban merupakan pelajar yang aktif dalam berorganisasi, karena diketahui tergabung sebagai salah satu personil Paskibraka dan anggota Saka Bhayangkara. Atas permohonan pihak keluarga, jasad korban tidak ingin dilakukan proses otopsi, karena akan segera dikebumikan, di tempat pemakaman umum di desa setempat. (Red)

  • H+3 Satu Wanita Tewas Lima Luka luka di Jalan Lintas Timur Labuhan Ratu 

    H+3 Satu Wanita Tewas Lima Luka luka di Jalan Lintas Timur Labuhan Ratu 

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Seorang wanita Eka Yulisarianti (47) warga Labuhan Ratu, tewas setelah motor beat yang dikenadarinya di sruduk mobil avanza yang oleh menghindari motor jenis vario nyalib dan mengkol mendadak di Jalan Lintas Timur, depan SMP Negeri, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur, Jum’at 12 April 2024 sekira pukul 11.30 Wib.

    Sementara lima orang luka luka dan dirawat di Rumah Sakit. Informasi dilokasi kejadian menyebutkan motor Vario tanpa nomor Pololisi yang dikendarai Edi Harsono (47) warga Desa Putra Aji 2, Kecamatan Sukadana,  berboncengan dengan Eka Yulisarianti dan putrinya CA (16), melaju arah Way Jepara menuju arah Sukadana.

    Dilokasi kejadian iba-tiba Edi Harsono menyalip mobil Xenia BE-1074-NG yang dikendarai oleh Edi Yanto (51) warga Desa Sriminosari, kecamatan Labuhan Maringgai. Setelah menyalip motor  langsung memotong didepan mobil. “Motor vario bonceng wanita dan anak gadis itu nyalip, dan tiba tiba langsung mengkol alias berbelok kekiri tepat didepan mobil Xenia. Dan langsung ketabrak Xenia itu, ” kata warga dilokasi kejadian.

    Usai menabrak Vario, mobil Xenia oleng dan kembali menabrak sepeda motor beat B-5661-FAN yang dikendarai Mutaqin (41) berboncengan dengan seorang wanita Kasiani (41) dan putrinya MP (12), warga Putra Aji, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur. “Wanita yang dibonceng vario Eka terjatuh dan tergilas mobil Xenia,” ujar warga dilokasi kejadian.

    Akibatnya, lima orang luka luka, yaitu Edi, Ca, Mutakin,  Kasiani, dan Mp  dirawat di RS UD Sukadana. Sementara Eka Yulisari tak tertolong.

    Kanit Gakum Laka-lantas Polres Lamtim, Aipda Ferdy Candra dikonfirmasi membenarkan kejadian Laka-Lantas tersebut. Kecelakaan itu melibaatkan mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi BE-1074-NG dengan sepeda motor Honda Vario tanpa Nopol dan motor Honda Beat Nopol B-5661-FAN.

    Satu orang dikabarkan meninggal dunia dan 5 orang mengalami luka-luka dalam kecelakaan beruntun itu. “Benar,  ada laka yanv sudah ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Lampung Timur,” kata Ferdy.

    Menurut Ferdy, kibat kecelakaan tersebut, 1 orang meninggal dunia yaitu EY (47), penumpang sepeda motor Honda Vario. Korban sebelumnya sempat dilarikan ke RS Sukadana. Sedangkan pengendara dan penumpang motor Honda Beat mengalami luka ringan. ”Sempat di larikan ke RSUD Sukadana, Eka Yulisarianti (47) meninggal” terangnya.

    Ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut telah dievakuasi oleh petugas Kepolisian. Peristiwa itu kini tengah ditangani Gakkum Sat Lantas Polres Lampung Timur. (Red)

  • Bawa Kabur Setengah Miliar Lebih Dana Desa Mantan Kades Marga Batin Tardianto Ditangkap, Lebaran di Penjara

    Bawa Kabur Setengah Miliar Lebih Dana Desa Mantan Kades Marga Batin Tardianto Ditangkap, Lebaran di Penjara

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Mantan Kepala Desa (Kades) Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur, Tardianto (46), yang sempat menjadi buron kasus korupsi dana desa Rp635 juta tahun tahun 2022 , akhirnya tertangkap. Warga Desa Marga Batin, itu ditangkap di persembunyiannya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu 3 April 2024. Tardianto, kini akan berlebaran di penjara Polres Lampung Timur.

    Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar, dalam keterangan persnya, didampingi Kasat Reskrim Iptu Johanes EP Sihombing, Rabu 3 April 2024, menjelaskan bahwa oknum mantan kades berinisial TD (46) warga Desa Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, itu sempat buron dalam perkara korupsi dana desa.

    “Pada tahun 2022 lalu, Desa Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, menerima Dana Desa (DD) dari pemerintah, sebesar Rp1,3 miliar lebih. Pada proses pencairan Dana Desa Triwulan I dan II, tersangka meminta seluruh uang yang telah dicairkan, dengan alasan uangnya akan dipakai untuk kepentingan pribadinya,” kata Kapolres.

    Namun setelah itu, sekira bulan Desember 2022, tersangka menghilang meninggalkan Desa Marga Batin. Sehingga banyak item kegiatan Dana Desa Tahun Anggaran 2022, yang tidak bisa direalisasikan. Dan berdasarkan Laporan Hasil Audit Inspektorat Kabupaten Lampung Timur, Nomor :700/032.LHO/02-SK/2024, tertanggal 03 April 2024, ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp635.565.400.

    Penyidik sudah mengamankan berbagai dokumen administrasi terkait Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (SPJ), Dana Desa Marga Batin, Tahun Anggaran 2022. “Tersangka melakukan kejahatannya saat masih dalam jabatan kepala desa. Fakta yang kami dapatkan dari saksi dan tersangka, tidak ada orang lain, tersangka hanya tersangka tunggal,” katanya.

    Kapolres menambahkan, tersangka melakukan korupsi dana desa DD untuk keperluan pribadi. Selama dalam pencarian atau masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), tersangka tinggal di tempat rumah sewa. “Uang korupsi digunakan untuk keperluan pribadi. Semua habis untuk keperluan pribadi. Dan selama DPO, tersangka tinggal di tempat sewa dan kontrakan,” kata Kapolres.

    Sementara kepada wartawan, Tardianto, mengakui telah melakukan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2022. Dan uang des itu digunaka untuk membayar utang. “Saya untuk bayar utang piutang pribadi saya, saya ada sangkutan bank juga. Saya makai dana desa, dan nutupnya pake uang panas, pinjaman berbunga,” kata Tardianto. (Red)

  • Begal Tewas Ditembak Polisi, Orang Tua Protes Sebut Romadon Ditembak Dirumah Tanpa Senjata Api Diseret Dan Dilempar Kedalam Mobil?

    Begal Tewas Ditembak Polisi, Orang Tua Protes Sebut Romadon Ditembak Dirumah Tanpa Senjata Api Diseret Dan Dilempar Kedalam Mobil?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Orang tua terduga pelaku begal motor yang tewas ditembak Polisi membantah tuduhan dan pernyataan jumpa Pers Polda Lampung, yang menyebutkan anaknya Romadon (34) ditembak karena melakukan perlawanan kepada polisi dan memiliki senjata api.

    Baca: Begal Bersenpi Tewas Ditembak Polisi

    Ayah Romadon, Wahab Adianom (54) Warga Desa Baru Badak, Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, mengatakan, anaknya Romadon ditembak dirumahnya oleh anggota polisi dibagian perut. Dan dalam kondisi sekarat Romadon diseret dan dilemparkan ke dalam mobil, lalu dibawa oleh 3 orang anggota polisi menggunakan mobil jenis Avanza.

    ”Tidak ada perlawanan. Karena saat itu tidak ada bilang apa-apa. Tiba-tiba si Ucok (oknum polisi, red) masuk dan berpapasan dengan anak saya di pintu ini lalu langsung menembak,” kata Wahab sambil menunjukkan tempat penembakan dirumahnya kepada wartawan. Senin 1 April 2024.

    Wahab menjelaskan, Ramadon yang tertembak dibagian perut langsung terkapar bersimbah darah, Istri dan ibunya memeluknya. “Istri saya, ditendang sama polisi itu di dadanya sampai hari ini masih sakit dan belum bisa bangun,” ujarnya.

    Wahab juga membantah anaknya membawa pistol, kunci T dan handphone. “Tidak ada itu, semua bohong. Anak saya pulang cari rumput sama istrinya darimana pistol itu,” katanya.

    Wahab didampingi menantunya Sakdiah menjelaskan kronologi penembakan bahwa pada Kamis 28 Maret 2024, sekira pukul 15.00 WIB Romadon bersama istrinya baru pulang mencari rumput pakan ternak kambing. Dalam keadaan basah kuyup keduanya masuk rumah hendak membersihkan diri.

    Sekitar Pukul 15.30 wib Romadon memperbaiki Sandal yang rusak menggunakan Lem. Disaat yang sama seorang polisi berpakaian sipil masuk rumah tanpa permisi atau bicara apapun. Wahab lalu berteriak memanggil anaknya Romadon. ”Naaakk” ucapnya.

    Saat itu Romadon hendak keluar dari ruang belakang menuju ayahnya yang memanggil. Tepat di pintu yang hanya diberi tirai Romadon berpapasan dengan Seseorang yang dikenali sebagai polisi bernama Ucok. Tanpa basa basi Ucok langsung menembak Romadon dari jarak kurang dari 50 Cm.

    Romadon yang terkena tembakan langsung terkapar bersimbah darah. Sakdiah istrinya memeluk suaminya Romadon dan memanggil ibu mertuanya, keduanya memeluk Romadon yang sudah lemas karena banyak mengeluarkan darah.

    Seorang polisi lain lalu menendang ibu Romadon dan menjambak Istrinya agar melepaskan pelukan. Lalu anggota polisi berpakaian preman Ucok dan rekannya menyeret Romadon dengan memegang kakinya keluar rumah. Romadon dilempar kedalam mobil jenis avanza, dan dibawa pergi dari lokasi kejadian.

    Lalu malam hari keluarga mendapatkan info Romadon sudah tidak tertolong, dan jenazah ada di RS Bhayangkara Bandar Lampung. Pagi hari Jumat 29 Maret 2024 keluarga hendak mengambil jenazah, namun baru pukul 15.00 wib bisa dibawa pulang.

    Polisi juga melarang keluarga membuka kain kafan dan meminta agar di kuburkan langsung. Sesampainya di rumah keluarga memaksa membuka kain kafan jenazah Romadon. Keluarga mendapati tubuh Romadon dibelah dari Leher hingga dibawah Pusar. Keluarga kembali memandikan jenazah Romadon lalu memakamkannya di TPU Desa Batu Badak.

    Sebelumnya diberitakan Polisi menembak mati RMD warga Desa Baru Badak, kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. RMD diduga terlibat serangkaian tindak pidana pembegalan di 5 tempat kejadian perkara (TKP) di Lampung Selatan dan Lampung Timur. RMD tewas dengan luka tembakan di bagian perut.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, Kompol Ali Muhaidori mengatakan pelaku berinisial RMD melakukan perlawanan saat akan dilakukan penangkapan. “Awalnya kami mendatangi kediaman pelaku. Namun saat akan kami tangkap pelaku yang mendapatkan kode dari orang tuanya atas kedatangan kami. Kemudian terdengar suara pelaku yang mengoperasikan senjata apinya dari balik gorden namun tidak berfungsi. Mendengar hal itu, anggota melakukan tembakan balasan dan mengenai tubuhnya,” kata Ali Sabtu 30 Maret 2024.

    Usai peristiwa tersebut, pelaku kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Ali menjelaskan, pelaku merupakan DPO yang telah beraksi di 5 TKP. “Pelaku langsung kami evakuasi ke RS Bhayangkara Polda Lampung. Dari penyelidikan kami, pelaku ini telah beraksi di 5 TKP yakni di Lampung Selatan dan Lampung Timur,” katanya. (Red) 

  • Dewan Gerindra Mikdar Ilyas Minta Pimpinan DPRD Lampung Bahas Pemekaran Tiga Kabupaten

    Dewan Gerindra Mikdar Ilyas Minta Pimpinan DPRD Lampung Bahas Pemekaran Tiga Kabupaten

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Gerindra Mikdar Ilyas meminta Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay untuk segera membahas pemekaran tiga kabupaten di Lampung. Pasalnya, pada tanggal 28 Maret 2024 DPR RI sudah mengagendakan pembahasan pemekaran kabupaten kota di Indonesia, termasuk Lampung.

    “Kami minta pimpinan dewan segera membahas soal usulan pemekaran daerah. Karena di provinsi Lampung ada pemekaran di Lampung Utara, Lampung Selatan dan Lampung Tengah,” kata Mikdar Ilyas, saat menyampaikan interupsi saat Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peresmian pemberhentian dan pengangkatan pengganti antar waktu (PAW) Anggota DPRD Lampung Fraksi Golkar sisa masa jabatan 2019-2024, Senin 1 April 2024.

    Sebagai wakil rakyat dari Dapil 5 yang meliputi wilayah Lampung Utara dan Way Kanan, Mikdar menggaris bawahi pemekaran di Kabupaten Lampung Utara yakni kabupaten Sungkai Bunga Mayang. Mikdar melanjutkan bahwa pemekaran Kabupaten Sungkai Bunga Mayang yang paling lama yakni sudah 10 tahun diusulkan.

    Berkasnya sudah diserahkan panitia ke pemerintah provinsi Lampung tetapi sampai hari ini belum dibahas. “Kami harap alangkah bagusnya jika di tingkat provinsi bisa menindaklanjuti, pusat aja sudah membahas, kok provinsinya belum membahas,” kata Sekretaris Komisi V DPRD Lampung ini.

    Menurut Mikdar Ilyas bahwa pemekaran wilayah itu merupakan usulan masyarakat yang diajukan ke pemerintah kabupaten. Setelah itu dikaji dan diparipurnakan di DPRD kabupaten. “Jika disetujui kemudian diserahkan ke provinsi. Nantinya dikaji lagi di tingkat DPRD provinsi bersama pemda. Ketika memenuhi syarat, nanti baru ada rekomendasi gubernur untuk diteruskan ke Kementerian,” jelasnya.

    Mikdar Ilyas berharap pemekaran wilayah ini harus segera ditindaklanjuti karena tujuannya untuk kemajuan daerah dan memaksimalkan pembangunan. Mendengar interupsi tersebut, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay mengatakan menerima aspirasi tersebut dan akan membahasnya di kemudian hari.

    Diketahui, pemekaran Kabupaten Sungkai Bunga Mayang dengan induk di Lampung Utara. Meliputi Kecamatan Bunga Mayang (ibukota), Sungkai Selatan, Sungkai Tengah, Sungkai Barat, Sungkai Jaya, Muara Sungkai, Sungkai Utara dan Hulu Sungkai.

    Kemudian, Kabupaten Natar Agung merupakan pemekaran dari Lampung Selatan dengan nama alternatif Kabupaten Bandar Lampung. Meliputi Kecamatan Jati Agung (ibukota), Natar, Tanjung Bintang, Merbau Mataram dan Tanjung Sari. Selanjutnya, Kabupaten Seputih Timur dan Seputih Barat yang berinduk di Kabupaten Lampung Tengah diusulkan sejak tahun 2015.

    Kemudian rencana Kabupaten Seputih Timur meliputi Kecamatan Bumi Nabung (ibukota), Seputih Banyak, Way Seputih, Rumbia, Putra Rumbia, Bandar Mataram, Seputih Surabaya dan Bandar Surabaya. Lalu Kabupaten Seputih Barat meliputi Kecamatan Padang Ratu (ibukota), Anak Tuha, Anak Ratu Aji, Bangun Rejo, Kalirejo, Pubian, Sendang Agung dan Selagai Lingga. (Red)

  • Bank BRI Unit Bumi Agung Asal Segel Rumah Warga?

    Bank BRI Unit Bumi Agung Asal Segel Rumah Warga?

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Petugas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Bumi Agung, Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Cabang BRI Kota Metro diduga main pasang stiker tunggakan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) di rumah warga di Dusun 1 Rt002, RW 007, Desa Marga Mulya, Kecamatan Bumi Agung, Lampung Timur, Minggu 31 Maret 2024, pukul 14.00 WIB.

    Sementara penghuni rumah, milik pasangan suami istri Badi (Alm) dan Kenik, tidak merasa berhutang, dan tidak pernah menjaminkan rumahnya kepada pihak manapun. Bahkan obyek yang menjadi agunan Bank BRI tersebut merupakan sebidang tanah SHM milik Riki Hermawan juga di Desa Marga Mulya.

    Stiker tersebut bertuliskan “Rumah ini menerima Subsidi Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan menunggak. Dilarang keras melepas stiker ini kecuali petugas BRI.

    Sementara Kenik mengatakan rumahnya tidak pernah diangunkan ke bank manapun. Bahkan dia tidak pernah mengizinkan petugas menempelkan stiker tersebut di depan pintu rumahnya. “Saya tidak pernah gadaikan rumah, atau menganggunkan ke Bank. Saya sudah larang mereka masang tetapi tetap saja dipasang,” kata Kenik.

    Kenik selaku pemilik rumah merasa dirugikan atas hal itu. Kenik kemudian meminta bantuan ke Kantor Hukum Hi. Kemari S.H M.H dan Rekan. “Saya H. Kemari, SH, MH dan rekan akan melaporkannya ke Polres Lampung Timur. Petugas tak boleh semena-mena. Kita juga akan bersurat kepada Otoritas Jasa Keuangan,” katanya.

    Petugas Bank BRI Unit Batanghari yang dikonfirmasi terkait penempelan stiker tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan izin dari peminjam. (Red)