Kategori: Lampung Timur

  • Viralkan Rekaman Dua Remaja Mesum di Lampung Timur Pemuda Penggerebek Ditangkap Jadi Tersangka UU ITE

    Viralkan Rekaman Dua Remaja Mesum di Lampung Timur Pemuda Penggerebek Ditangkap Jadi Tersangka UU ITE

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kasus dua remaja yang tertangkap basah berhubungan intim didalam kamar rumah paman si wanita, dan akhirnya dinikahkan, di Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Minggu 9 Februari 2025, memasuki babak baru, Sabtu 15 Februari 2025.

    Seorang pria yang merekam aksi kedua remaja, lalu mengunggah ke media sosial dan viral kini ditangkap Tim Siber Polres Lampung Timur dan menjadi tersangka. Polisi akhirnya menangkap F (25), pelaku yang merekam dan menyebarkan video pasangan pelajar yang digerebek saat berhubungan badan di Lampung Timur (Lamtim).

    Dalam keterangannya, F mengaku bahwa ia menyebarkan video tersebut untuk memberikan informasi kepada pamong desa. F yang ikut alam aksi menggerebeknya merekam kejadian tersebut pakai ponselnya dan dengan cepat menyebar dari ponsel ke ponsel hingga viral itu dijerat Pasal 45, ayat (1) jo Pasal 27, ayat (1) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Kapolres Lampung Timur AKBP Benny Prasetya didampingi Kasat Reskrim AKP Stefanus Boyou membenarkan pengamanan dan pemeriksaan terhadap pelaku yang memviralkan video penggerebekan. Kapolres mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan video yang dapat mencemarkan seseorang tanpa izin dengan yang bersangkutan. “Hingga kini, pelaku masih dalam proses pemeriksaan,” katanya.

    Kabar lain menyebutkan, dugaan penyebarkan video penggerebekan itu sempat meminta sejumlah uang kepada keluarga kedua pelajar yang tertangkap basah. Namun dugaan itu masih dalam penyelidikan polisi.

    “Pengakuan sementara tersangka, dirinya merekam pakai ponsel untuk memberitahu pamong desa. Dalam video itu, sekelompok orang menggerebek rumah dan menemukan kedua muda-mudi lagi kuda-kudaan,” katanya.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan kass tersebut. “Dari hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan mengaku ingin memberikan informasi ke pamong desa, sehingga video itu disebarkannya,” ujar Yuni.

    Namun, kepolisian masih mendalami keterangan F serta dua rekannya yang berstatus sebagai saksi. Selain itu, keluarga kedua pelajar dalam video tersebut juga akan dimintai keterangan. “Penyidik terus menggali keterangan dari saksi dan pelaku. Kami juga akan meminta keterangan dari pihak keluarga masing-masing pelajar,” katanya.

    Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh, menambahkan hingga saat ini belum ada bukti terkait dugaan pemerasan oleh pelaku terhadap keluarga korban. “Belum, belum ada keterangan dari pelaku terkait pemerasan. Informasi itu masih kami dalami, kami juga akan meminta keterangan dari pihak keluarga korban,” ujarnya.

    Sebelumnya, video yang memperlihatkan pasangan pelajar digerebek saat berhubungan badan di sebuah rumah di Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, beredar luas di media sosial. Dalam video itu beberapa pria memasuki rumah dan menemukan pasangan pelajar dalam kondisi memalukan. (Red)

  • Pelaku Curanmor di Lampung Timur Nyaris Bonyok Dihakimi Ratusan Warga

    Pelaku Curanmor di Lampung Timur Nyaris Bonyok Dihakimi Ratusan Warga

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Ketegangan terjadi saat polisi menangkap pelaku pencurian motor (curanmor) di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, pada Sabtu, 8 Februari 2025. Warga yang geram kepada pelaku nyaris main hakim sendiri untuk melampiaskan kemarahan mereka.

    Kejadian ini bermula dari aksi kejar-kejaran antara polisi dan pelaku, yang akhirnya berhasil ditangkap di Kecamatan Batanghari. Namun, tak lama setelah penangkapan, ratusan warga yang sudah terlanjur emosi mendesak polisi agar menyerahkan pelaku kepada mereka.

    Situasi semakin memanas ketika polisi membawa pelaku ke Mapolsek Pekalongan. Hampir seratus warga dari berbagai desa berkumpul, berusaha merebut pelaku dari tangan aparat. Teriakan tuntutan agar pelaku diserahkan menggema di sekitar kantor polisi, membuat petugas memegang kendali massa.

    Kapolsek Pekalongan, AKP Yugo Laksono , menanggapi kejadian ini dengan menegaskan pentingnya penegakan hukum melalui jalur resmi. Ia bertukar pikiran dengan Bhabinkamtibmas untuk lebih aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar bukan hakim utama sendiri.

    “Kami memahami kemarahan warga, namun tindakan anarkis justru dapat merugikan semua pihak. Hukum harus ditegakkan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar AKP Yugo.

    Kejadian ini mengingatkan pentingnya pengendalian emosi serta ancaman terhadap hukum, terutama di tengah meningkatnya kasus kriminalitas. (*)

  • Sejoli Pelajar Beda Agama Digerebek Warga Sedang Main Adegan Dewasa Siang Bolong, Sore Langsung Dinikahkan

    Sejoli Pelajar Beda Agama Digerebek Warga Sedang Main Adegan Dewasa Siang Bolong, Sore Langsung Dinikahkan

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Sejoli pelajar SMA di Sekampung Udik, Lampung Timur digerebek warga lagi bugil ria dalam kamar. Pasca penggerebekan kedua remaja satu sekolah itu langsung dinikah, dihadiri perwakilan kedua keluarga dan tokoh masyarakat, Minggu 2 Februari 2025 siang sekitar pukul 12.00.

    Kedua remaja, JS (16) dan ZO (17) digerebek warga didalam kamar. “Kedua remaja itu masih berstatus pelajar di salahsatu sekolah SMA di Sekampung Udik. Yang cewek malah baru pindah dari Lampung Selatan. Baru dua hari sekolah di Sekampung Udik,” ujar Sumber.

    Usai digerebek terjadi kesepakatan dari pihak keluarga untuk menikahkan pasangan yang sedang mabuk asmara tersebut. Kedua pasangan itu dinikahkan dengan acara sederhana dan mengikuti agama Islam, walaupun si cewek beragama kristen. ”Sehabis magrib langsung di ijab qobul di kediaman orangtua si cewek. Nikah secara Islam, ada pak penghulunya yang hadir,” ujarnya.

    Aksi penggerebekan itu dua pelajar di Sekampung Udik, Lampung Timur, itu sempat direkam dan diunggah i media sosial. Dalam Video berdurasi 0:57 detik yang direkam warga saat pengerebekan terlihat beberapa pemuda mendatangi rumah dengan cat warna putih dan pintu pagar hitam.

    Dalam rekaman terdengar suara dalam bahasa Jawa, ”gitu ngakunya Preman, hanya menggerebek bocah gak berani,” ucap pria dalam video sambil tertawa.

    Para pemuda tersebut mengendap lalu masuk kedalam rumah bercat warna putih. Keduanya dipergoki dalam kondisi berada diatas ranjang springbed. Pelajar wanita dalam kondisi bugil tanpa sehelai benang. Sedangkan pelajar pria hanya memakai kaos lengan panjang warna hitam-putih.

    Keduanya sedang asik-asiknya memadu kasih bak film dewasa, dan panik melihat beberapa pemuda masuk Tanpa ada suara. “Hei piye to iki, ooww tak tempiling ndasmu koe engko. Piye maksudmu heeh,” ucap warga.

    ”Ora pak, Ampun pakde. Ora pakde..ora aku Ampun. (enggak pak, ampun paman, enggak paman enggak saya minta ampun),” ucap remaja pria itu.

    Sambil menangis ketakutan bocah itu memohon ampun, Karena kerah baju bagian leher di cengkeram oleh warga dan terdengar pula bocah pria mendapatkan tamparan dari warga. Sedangkan bocah perempuan dengan cepat menutupi tubuhnya menggunakan sprei. (Red)

  • Kejari Lampung Timur Sudah Periksa Bos CV Usaha Famili Terkait Robohnya Jembatan Way Bungur?

    Kejari Lampung Timur Sudah Periksa Bos CV Usaha Famili Terkait Robohnya Jembatan Way Bungur?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kejaksaan Negeri Lampung Timur dikabarkan melakukan penyelidikan atas abruknya tembok penahan tanah jembatan Way Bungur, di Kali Pasir, Kecamatan Way Bungur Lampung Timur, menjelang akhir tahun 2024 lalu, padahal sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar.

    Baca: CV Usaha Famili Kontraktor TPT Jembatan Way Bungur Yang Roboh Abaikan Panggilan DPRD Lampung Timur

    Pemeriksaan bos CV Usaha Famili sebagai pelaksana proyek, H. Tarno, itu dibenarak juru bicara Sutarno yaitu KY. “Seminggu yang lalu pak Tarno sudah memenuhi panggilan Kejari Lampung Timur. Dan semua terkait proyek itu sudah dijelaskan,” kata KY, Jum’at 31 Januari 2025, dilangsir warta9.com

    Mengenai ketidakhadiran pimpinan CV Usaha Famili ketika diundang rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Lamtim, KY mengaku, setelah menjalani pemeriksaan di Kejari, H. Tarno jatuh sakit.

    Menurut KY, selaku juru bicara H. Tarno, CV Usaha Famili hanya melanjutkan pekerjaan yang mangkrak tahun sebelumnya. “Waktu itu memang kondisinya sudah sangat buruk, besi-besinya sudah berkarat, kemudian pengecoran pondasi sangat dipaksakan, karena saat itu kondisi pondasi sedang penuh dengan genangan air. Sebenarnya, kalau mau disalahkan bukan CV Usaha Famili, tapi pihak yang melaksanakan perjakan tahun sebelumnya. Kami hanya melanjutkan,” urai KY membela diri.

    Untuk menguatkan pembelaan dirinya bahwa CV Usaha Famili layak dianggap ketiban sial atas pekerjaan proyek tersebut oleh rekanan sebelumnya, KY mengirimkan beberapa foto pekerjaan rekanan Dinas PUPR Lampung Timur tahun 2021.

    Berdasarkan penelusuran di laman LPSE Provinsi Lampung tahun 2021, terdapat paket pekerjaan pembangunan Jembatan Kali Pasir (Way Bungur, red) tahap II senilai Rp9.880.000.000 yang dilaksanakan oleh CV Panji Sebuai, beralamat di Jalan Teuku Umar, Gang Ultra, Kedaton, Bandar Lampung.
    Rekanan inilah yang secara tidak langsung dituding oleh KY selaku juru bicara CV Usaha Famili yang “meninggalkan masalah” dalam pekerjaannya.

    Sementara sumber wartawan Sabtu 1 Februari 2025 siang memastikan, kasus robohnya TPT Jembatan Way Bungur ditangani serius oleh Kejari Lampung Timur. (Red)

  • CV Usaha Famili Kontraktor TPT Jembatan Way Bungur Yang Roboh Abaikan Panggilan DPRD Lampung Timur

    CV Usaha Famili Kontraktor TPT Jembatan Way Bungur Yang Roboh Abaikan Panggilan DPRD Lampung Timur

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Pihak CV Usaha Famili, pelaksana proyek pembangunan jembatan Kali Pasir, Jembatan Way Bungur Tahap III senilai Rp9.337.803.908, dengan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) yang kini ambrol alias roboh mengabaikan panggilan Komisi III DPRD Lampung Timur. TPT Jembatan Way Bungur roboh pada tanggal 24 Desember 2024 lalu.

    Baca: Viral Ratusan Pelajar SMA Desa Kali Pasir Antri Naik Perahu Getek Untuk Ke Sekolah, Penyebab Pembangunan Jembatan Sudah Dua Tahun Mangkrak dan Ambruk?

    Baca: Cattle Feedlot PT Juang Jaya Abadi Alam Abaikan Polusi, Kini Warga Kebagian Aroma Busuk Truk Pengangkut Tai Sapi

    “Benar, kami sudah pernah memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan Way Bungur pasca robohnya tembok penahan tanah itu. Bahkan, kami juga kan sempat turun langsung melihat ke lokasi. Namun, saat kami panggil tidak ada satu pun perwakilan perusahaan yang datang. Memang terkesan dicuekin,” ujar Ketua Komisi III DPRD Lampung Timur, H. Kemari, SH.

    Politisi Partai Golkar ini menyebut pihaknya telah mengagendakan pemanggilan kedua kepada CV Usaha Famili sebagai pelaksana proyek yang bermasalah itu. Bahkan panggilan juga dilayangkan kepada konsultan pengawas. “Kami dari Komisi III akan melakukan pemanggilan kedua terhadap rekanan dan konsultan pengawasnya. Untuk sementara ini menunggu petunjuk pimpinan, agar memanggil pihak konsultan pengawas dulu,“ kata H Kemari.

    Dewan Mulai Melemah

    Informasi lain menyebutkan semangat anggota DPRD Lampung Timur yang semoat garang atas kasus ambrol TPT Jembantan Way Bungur itu kini tak segarang sebelumnya. “Siatuasinya saat ini mulai berubah. Semangat kawan-kawan Komisi III nampaknya mulai melemah. Saya tidak tahu apa penyebabnya,” ucap sumber wartawan di DPRD Lampung Timur, Senin 27 Januari 2025 malam.

    Sumber menyebut melemahnya semangat Komisi III DPRD Lampung Timur menggugat robohnya tembok penahan tanah (TPT) Jembatan Way Bungur yang belum sempat dimanfaatkan warga itu, karena dikabarkaa CV Usaha Famili hanyalah pelaksana dari proyek yang sebenarnya milik orang penting di Lampung Timur.

    “Jadi, para wakil rakyat yang ada di Komisi III segan untuk meneruskan langkahnya melakukan pemeriksaan atas persoalan Jembatan Way Bungur. Karena sudah berkembang kabar kalau proyek itu punya orang penting di daerah ini. Ya, ada rasa segan saja buat meneruskan agendanya. Padahal, tugas pengawasan kan memang tupoksi anggota Dewan,” ujar sumber ini.

    Ketua DPRD Lampung Timur, Ridha Rotul Aliyah, yang dimintai konfirmasi mengenai hal ini tidak memberikan tanggapan. Kabar menyebutkan Politisi asal PKB tersebut bingung menghadapi adanya rencana Komisi III menindaklanjuti kasus robohnya TPT Jembatan Way Bungur itu. (Red)

  • Laporan RKAS 2023-2024 SMK Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Janggal, Dana BOS Berpotensi Ditilap?

    Laporan RKAS 2023-2024 SMK Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur Janggal, Dana BOS Berpotensi Ditilap?

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, diduga sarat penyimpangan. Dugaan ini muncul berdasarkan dokumen Laporan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Pelajaran 2023-2024, yang menunjukkan ketidaksesuaian dalam penyaluran anggaran.

    Dokumen RKAS SMKN 1 Pekalongan Tahun Pelajaran 2023-2024 mencatat puluhan kegiatan yang bersumber dari dana BOSNAS senilai Rp1.057.600.000 dan BOSDA senilai Rp54.600.000. Kegiatan tersebut meliputi diantaranya pengembangan dokumen kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, program kesiswaan, hingga pengadaan barang. Laporan tersebut juga memuat rincian satuan harga setiap kegiatan dengan jumlah total sebesar Rp2.207.700.000.

    Namun, beberapa kegiatan yang tercantum dalam laporan diduga tidak terealisasi atau bahkan bersifat fiktif. Selain itu, terdapat kegiatan lain yang dilaksanakan, tetapi anggarannya tidak berasal dari dana BOS sebagaimana tercantum dalam laporan.

    Laporan RKAS diduga bermasalah ini sebenarnya mencakup Tahun Pelajaran 2022-2023, yang dimasukkan ke dalam dokumen perencanaan dan anggaran sekolah tahun 2023, kemudian dilaporkan kembali pada Tahun Pelajaran 2023-2024.

    Seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan keresahannya terhadap dugaan penyimpangan anggaran BOS di SMKN 1 Pekalongan. Ia menyebutkan salah satu kegiatan yang dilaporkan tetapi tidak pernah terlaksana yakni workshop penyusunan silabus yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan silabus dan RPP. “Tidak pernah ada workshop silabus. Namun, ada di laporan RKAS,” ungkapnya kepada tim Sinarlampung pada Senin, 16 Januari 2024.

    Sumber tersebut juga mengungkapkan dugaan ketidaksesuaian anggaran pada kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa. Dalam laporan RKAS, pembiayaan Prakerin disebut menggunakan dana BOS. Namun kenyataannya, pihak sekolah justru memungut biaya dari siswa. “Setiap siswa diminta membayar Rp650.000 untuk Prakerin. Padahal, anggaran kegiatan ini seharusnya berasal dari dana BOS sesuai laporan,” tambah sumber tersebut.

    Selain itu, kegiatan lain yang diduga tidak disalurkan sesuai anggaran adalah program remedial dan pengayaan. Dalam pelaksanaannya, guru remedial terpaksa menggunakan biaya pribadi tanpa ada penggantian dana BOS. Padahal, laporan RKAS mencantumkan anggaran sebesar Rp10 juta untuk program tersebut. “Guru remedial dan pengayaan harus mandiri menggunakan biaya pribadi,” jelas sumber.

    Selain beberapa kegiatan yang telah disebutkan, dalam laporan RKAS 2023-2024 juga mencantumkan pengadaan alat berupa dua unit printer senilai Rp6.800.000. Namun menurut sumber, printer tersebut tidak pernah terealisasi. “Guru menggunakan biaya sendiri untuk mencetak dokumen. Hingga kini, pihak sekolah pun tidak memberikan penggantinya,” tambahnya.

    Hal yang paling mengejutkan, menurut sumber, laporan RKAS pada tahun tersebut dibuat tanpa sepengetahuan ketua komite sekolah. Padahal, ketua komite merupakan salah satu pihak yang wajib menandatangani laporan RKAS, selain kepala sekolah.

    Selain dugaan penyimpangan dana BOS, muncul juga berbagai isu lain, seperti dugaan pungutan liar (pungli), manipulasi data, hingga gratifikasi yang diduga terjadi di SMKN 1 Pekalongan, Lampung Timur.

    Hingga berita ini diterbitkan, mantan Kepala Sekolah SMKN 1 Pekalongan, Eko Hendartono, belum memberikan tanggapan terkait isu ini. Diketahui dirinya sedang mengadakan perpisahan pada Kamis, 30 Januari 2024, setelah mengabdi di sekolah tersebut sejak Maret 2021 hingga Januari 2025. (Tam/*)

  • Anggota DPRD Provinsi Lampung Gelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan ke-II di Lampung Timur

    Anggota DPRD Provinsi Lampung Gelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan ke-II di Lampung Timur

    Lampung Timur, sinarlampung.co –Anggota DPRD Provinsi Lampung Aditiya Pratama,SH.,MH dari Fraksi Partai Golkar dapil 8 Kabupaten Lampung Timur menggelar Sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila Dan wawasan kebangsaan ke-II Januari 2025.

    Tampak hadir Wakil Ketua DPRD Lampung Timur Ariyan Putra Marga,SE.MM, pemateri Oki Hajiansyah Wahab, Sekcam Way Bungur, Kepala Desa Taman Negeri Sigit Susilo, Babinsa Koramil Way Bungur Sertu Pujianto, Personil Polsek Way Bungur Aiptu Nobon Rudiyanto, Bhabinkamtibmas Aipda Agus Saputro, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Karang Taruna, Perangkat Desa Dan Masyarakat Desa Taman Negeri.

    Dalam sambutannya, Anggota DPRD Provinsi Lampung Aditiya Pratama,S.H,.M.H, menyampaikan kegiatan ini salah satunya usulan aspirasi masyarakat desa baik dari anak-anak muda yang bisa membuat karya yang bisa memberikan manfaat untuk desa taman negeri,“ ucapnya.

    Kami siap menampung aspirasi usulan masyarakat desa taman negeri way bungur khususnya dan terkait fasilitas bola voli yang ada di wilayah desa taman negeri tetap kami siap membantu usulan masyarakat,” jelasnya, Kamis, 30 Januari 2025.

    Kedepannya anak muda atau pemuda desa taman negeri untuk lebih dikasih kesempatan untuk berperan lebih aktif dalam melakukan kegiatan yang positif didesa nya ,”harapnya Aditiya.

    Sosialisasi pembinaan Ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan ini adalah sama halnya dengan menyerap aspirasi usulan masyarakat untuk membangun mewujudkan desa yang maju berkembang,” ujarnya Ariyan Putra. (*)

  • Dua Jembatan Vital Petani di Dua Desa di Kecamatan Pasir Sakti Putus Kena Banjir Pemda Lamtim Masih Cuek

    Dua Jembatan Vital Petani di Dua Desa di Kecamatan Pasir Sakti Putus Kena Banjir Pemda Lamtim Masih Cuek

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Dua jembatan akses jalan utama para petani di Desa Sumur Kucing dan Desa Kedung Ringini, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, putus dan hanyut terbawa arus banjir.

    Jembatan tersereh arus dengan tumpukan gulma dan eceng gondok, pada Jumat 25 Januari 2025.

    “Jembatan ini menjadi satu-satunya akses jalan bagi kami para petani untuk ke sawah dan mengeluarkan hasil panen. Kalau seperti jelas kami pasti kesulitan”, kata Daryono salah satu petani asal desa Kedung ringin, Minggu 26 Januari 2025.

    Para petani berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang sangat vital bagi perekonomian masyarakat di kedua desa tersebut.

    Hingga kini belum ada respon dari pihak Pemda Lampung Timur. Warga berkeluh kesah melalui media sosial. (Red) 

  • Dirjen Pertanian RI Kunjungi Lokasi Banjir di Desa Sumberejo Lampung Timur

    Dirjen Pertanian RI Kunjungi Lokasi Banjir di Desa Sumberejo Lampung Timur

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Direktur Jenderal (Dirjen) Pertanian Republik Indonesia, Moh Taufik Ratule melakukan kunjungan kerja ke Desa Sumberejo, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, untuk meninjau lokasi banjir yang merendam ratusan hektare sawah warga. Banjir ini menyebabkan kerugian besar bagi para petani karena padi yang siap panen gagal dipanen.

    Dirjen yang didampingi pejabat Kementerian Pertanian, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Lampung Timur Tubagus, serta tim dari pemerintah daerah dan kecamatan, meninjau langsung daerah persawahan yang terdampak. Mereka juga berdialog dengan masyarakat setempat untuk mendengarkan aspirasi dan mencari solusi terkait kerugian yang dialami.

    Sambutan Hangat Pemerintah dan Warga

    Setibanya di lokasi, rombongan Dirjen disambut dengan antusias oleh jajaran pemerintah daerah, termasuk Kepala Desa Sumberejo, Jeni Aditya. Dalam perayaannya, Kepala Desa Jeni berharap kedatangan Dirjen Pertanian dapat membawa solusi untuk mencegah banjir serupa di masa depan.

    “Kami sangat berharap kehadiran Bapak Dirjen membawakan angin segar bagi warga yang terdampak. Semoga ada langkah konkret, terutama dalam perbaikan tanggul yang jebol, sehingga banjir seperti ini tidak terulang,” ujar Jeni Aditya.

    Warga Desa Sumberejo juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat. “Alhamdulillah, kedatangan Bapak Dirjen ini sangat kami nantikan. Kami percaya pemerintah akan membantu mengatasi permasalahan banjir ini,” ungkap seorang petani.

    Rencana Bantuan dari Kementerian Pertanian

    Dalam keterangannya kepada media, Dirjen menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian akan segera menyalurkan bantuan berupa benih padi kepada petani terdampak. “Kami akan bergerak cepat untuk mendistribusikan benih padi. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memperbaiki tanggul yang jebol,” ujarnya.

    Dirjen juga menekankan bahwa pihaknya akan menyatukan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak terjadi pembusukan. “Harga pupuk bersubsidi harus sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika ada oknum yang bermain, kami minta warga segera melapor ke aparat hukum,” tambahnya.

    Kerjasama dan Koordinasi Semua Pihak

    Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Lampung Timur, Tubagus, menambahkan bahwa perbaikan tanggul merupakan tanggung jawab Dinas PUPR. Sementara itu, ia meminta petani untuk mendaftarkan diri ke dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) agar lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi.

    Feri Cahyo Wibowo, Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Waway Karya, menjelaskan bahwa bantuan benih padi akan diberikan secara khusus kepada desa-desa yang terdampak banjir. “Ada tujuh desa yang terdampak, dengan kerusakan terparah di Desa Margabatin, mencapai 600 hektare sawah,” ungkapnya.

    Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban para petani. “Kami akan memastikan bantuan benih ini tersalurkan dengan baik dan tidak disalahgunakan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk pemulihan sektor pertanian di wilayah kami,” tutup Feri Cahyo.

    Situasi di Lokasi

    Kunjungan Dirjen berjalan lancar dengan pengawalan dari aparat TNI dan Polri. Kepala Polsek Waway Karya, AKP Eddy Iskandar, turut hadir untuk memastikan keamanan selama kegiatan berlangsung.

    Dengan adanya kunjungan ini, masyarakat Desa Sumberejo berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi permasalahan banjir dan meningkatkan ketahanan sektor pertanian di wilayah mereka. (Waluyo)

  • Diperiksa Lagi 10 Jam Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo Kembali Melenggang Pulang Dari Kejati?

    Diperiksa Lagi 10 Jam Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo Kembali Melenggang Pulang Dari Kejati?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Bupati Lampung Timur, M. Dawam Raharjo, diperiksa selama 10 jam oleh Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung terkait dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan dan penataan kawasan gerbang rumah jabatan bupati tahun anggaran 2022. Pemeriksaan berlangsung pada Senin 20 Januari 2025 dan menyoroti potensi kerugian negara senilai Rp6,99 miliar dari APBD 2022.

    Kepala Seksi Penyidikan Kejati Lampung, Masagus Rudy, menjelaskan bahwa Dawam Raharjo diperiksa sebagai saksi. “Ia diperiksa sejak pukul 10.00 hingga pukul 20.00 WIB dengan total 40 pertanyaan terkait jabatannya sebagai kepala daerah,” ungkap Masagus Rudy.

    Menurutnya, pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari pengungkapan kasus yang melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur swasta, ASN, pegawai Dinas PUPR, serta rekanan penyedia jasa. Hingga saat ini, 30 saksi telah dimintai keterangan.

    Penggeledahan dan Barang Bukti

    Sebelumnya, pada 9 Januari 2025, Tim Penyidik Kejati Lampung menggeledah beberapa lokasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, termasuk rumah dan kantor Bupati, serta Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU).

    Dalam penggeledahan tersebut, sejumlah barang bukti diamankan, seperti dokumen proyek, mobil Honda Brio BE 1601 AAT, sertifikat tanah, emas, jam tangan, buku tabungan, tas bermerek, uang tunai, ponsel, serta KTP dan ATM.

    Fokus Penyidikan dan Dugaan Kerugian NegaraMasagus Rudy menambahkan, tim penyidik sedang mendalami dugaan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi (under specification). “Kami tengah menghitung kerugian negara dengan bantuan auditor independen, dan sudah ada pihak yang mengarah pada status tersangka,” jelasnya.

    Kejati Lampung menegaskan bahwa pengusutan perkara ini masih berlanjut dengan fokus pada pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan alat bukti.

    Perkara Dana PI WK OSES 

    Bupati Lampung Timur, M. Dawam Rahardjo, meminta untuk menanyakan ke penyidik saat dicecar pertanyaan terkait dugaan penerimaan uang sebesar Rp322 juta dalam kasus pengelolaan dana Participating Interest (PI) 10% wilayah kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES).

    Usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 11 jam lebih di Gedung Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, M. Dawam Rahardjo tampak irit bicara. Soal uang yang diduga diterimanya, Dawam meminta Wartawan bertanya ke Kejati, “Silahkan tanya ke Penyidik,” sambil berlalu meninggalkan lokasi menggunakan mobil SUV hitam BE-1280-AAS.  (Red/*)