Kategori: Lampung Timur

  • Unjurasa Soal Raibnya Rp107 Miliar Uang APBD di BPR Tripanca Kampud Minta Dawam Raharjo Bersikap

    Unjurasa Soal Raibnya Rp107 Miliar Uang APBD di BPR Tripanca Kampud Minta Dawam Raharjo Bersikap

    Lampung Timur (SL)-Dewan Pimpinan pusat (DPP) komite aksi masyarakat dan pemuda untuk demokrasi (Kampud) menggelar unjuk rasa atas skandal hilangnya uang APBD Lampung Timur Rp, 107 miliyar. Masa mendesak Bupati Dawan Raharjo segera menuntaskan upaya eksekusi terhadap aset milik Pemda Lampung Timur yang diserahkan PT BPR Tripanca. Massa juga membakar keranda didepan kantor Bupati Lampung Timur, Senin 10 Januari 2022.

    Koordinator lapangan aksi, Fitri Andi mengatakan aksi mereka adalah bentuk dukungan untuk menyelamantak aset aset milik Pemda Lampung yang bernilai Rp107 miliar di BPR Tripanca. “Kami minta Bupati untuk menindak lanjuti sejumlah temuan atas penyelenggaraan negara oleh pemerintah daerah Lampung Timur. Kami mendesak Bupati, untuk ngevaluasi kuasa hukum atas nama Bupati Lampung Timur terkait upaya eksekusi terhadap aset-aset milik PT, BPR Tripanca Setiadana yang diserahkan ke Pemda Lamtim,” kata Fitri Andi.

    Menurut Andi, skandal hilangnya uang APBD Lamtim sebesar Rp107 miliyar harus menjadi perhatian serius. Dan Pemda harus menuntaskan upaya eksekusi terhadap aset-aset milik pemda Lampung Timur tersebut. “Kepada Bupati Lamtim untuk ngevaluasi terhadap pengelolaan PT.BPRS Lampung Timur oleh dewan direksi,” katanya.

    Proyek Proyek Bermasalah di Lampung Timur

    Selain itu, Kampud juga menyoroti kasus Belanja hibah umrah tahun anggaran 2019, pengelolaan pajak katering atas belanja makan dan minum  untuk OPD se-Lampung Timur tahun anggaran 2020. Serta proyek peningkatan jalan ruas jalan Sribhawono – Tanjung Aji yang dikerjakan oleh PT, Gemuntur Alam Lestari.

    Juga proyek peningkatan jalan ruas jalan Raja Basa Lama Induk – Labuhan Ratu VIII yang dikerjakan oleh PT, Bungo Intan, dan peningkatan jalan ruas jalan Desa Lehan-Desa Negeri Tua, yang dikerjakan oleh PT, Bulan Putri Ayadsyah. Peningkatan jalan ruas jalan Labuhan Maringgai – Margasari yang dikerjakan oleh PT. Bulan Putri Ayadsyah

    “Kami mendukung kepala Kejaksaan Negeri Lampung Timur untuk segera menuntaskan laporan pengaduan dugaan KKN atas belanja hibah umrah tahun anggaran 2019. Dan kami meminta juga kepada Kejari Lamtim untuk mengusut tuntas ada nya indikasi KKN dalam pelaksanaan proyek peningkatan jalan ruas jalan Sribhawono – Tanjung Aji yang dikerjakan oleh PT, Gemuntur Alam Lestari,” katanya.

    “Kemudian peningkatan jalan ruas jalan Raja Basa Lama Induk – Labuhan Ratu VIII yang dikerjakan oleh PT, Bungo Intan, dan peningkatan jalan ruas jalan Desa Lehan-Desa Negeri Tua, yang dikerjakan oleh PT, Bulan Putri Ayadsyah,” lanjutnya.

    Ada juga proyek Peningkatan jalan ruas jalan Labuhan Maringgai-Margasari yang dikerjakan oleh PT, Bulan Putri Ayadsyah. “Kami meminta juga kepada Kejari Lampung Timur untuk segera mengusut tuntas dugaan KKN atas pengelolaan pajak katering atas belanja makan dan minum  untuk OPD se-Lampung Timur tahun anggaran 2020,” kata Fitri Andi. (Red)

  • Lamunan 15 Menit di Wisata Alam Way Negara Batin Disentuh Dawam Rahardjo

    Lamunan 15 Menit di Wisata Alam Way Negara Batin Disentuh Dawam Rahardjo

    Lampung Timur-Ilalang itu tumbuh menjulang diantara riak air sungai, yang tepiannya berdiri puluhan saung beratap ilalang kering yang mulai usang diterpa terik matahari dan hujan. Hamparan aliran sungai dengan air berwarna coklat itu menggoda mata. Sesekali semilir angin berhembus menerpa daun dau pohon dibibir sungai bersama riak aliran sungai mengguncang ringan perahu tradisional yang sandar ditepian, lokasi wisata alam Desa yang bernama Way Negara Batin (Wanaba). Jum’at 7 Januari 2022 pagi.

    Meski jauh dari sempurna, susana yang ada itu menjadi bukti bahwa Desa Sukadana Timur mencoba menyuguhkan wisata dengan pemandangan panorama alam. Pengelola menyiapkan wahana sewa perahu klotok, bebek goes yang mencoba menghiasi pinggiran sungai wisata Wanaba yang sepertinya menanti sentuhan modal dan perhatian dari Pemerintah Daerah.

    Terbesit membayangkan air itu mengalir dengan air yang bersih, pasti sungai ini sering dijadikan tempat berenang anak-anak. Jika wisatawan ogah mencebur ke air, bisa bersantai di pinggir sungai sambil menikmati aneka makanan dan minuman, atau berselfie ria.

    “Lokasi ini adalah inisiatif pemeritahan desa, tokoh masyarakat, dan para pemuda. Niatnya ingin menjadi bagian pendapatan desa, dan meningkatkan ekonomi warga desa,” kata Sekretaris Desa Sukadana Timur Muji, kepada sinarlampung.co, yang soan kelokasi itu.

    Menurutnya Pemdes Sukadana Timur bersama masyarakat bersepakat untuk membuat tempat wisata, sehingga nantinya Desa yang mandiri dan menjadi peluang ekonomi kerakyatan bernuansa wisata alam. “Selain ada taman rekreasi, Wanaba juga menyuguhkan pemancingan ikan gratis serta alat musik untuk digunakan pengunjung saat berwisata di Wanaba. Ya masih ala desa mas,” katanya.

    Aliran sungai itu melintasi Desa Sukadana Timur, Kecamatan Sukadana Lampung Timur, yang sepertinya ingin dikemas menjadi objek wiata desa, membayangkan seperti Wisata Air Talulobutu, di Desa Talulobuto, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

    Awalnya hanya irigasi tua, sekarang tempat itu menjadi spot liburan yang cantik. Yang dulu Dulu Kumuh, dan kini menjadi lokasi Wisata. Saluran irigasi itu disulap menjadi sebuah objek wisata. Disana pengunjung bisa menikmati aliran Sungai yang sudah bersih dari atas sepeda air, odong-odong terapung, hingga meja terapung. Ah… itu ternyata hayalan penulis.

    Jika mendengar cerita para senior, dulunya Lampung Timur, masyarakatnya hidup ditepian sungai. Bahkan Lampung Timur sempat menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Lampung. Perkembangan pariwisata di mulai dari Hutan Way Kambas dengan mengidolakan Gajah, dan Badak, serta kekayaan hayati hutan, yang kini tak tersisa, dan kebudayaan.

    “Dan baru kekinian Desa Desa di Lampung Timur mencoba memacu daerah dalam mengembangkan pembangunan infrastruktur dan mengembangkan potensi daya tarik wisata yang terlambat. Karena keasriannya yang mulai hilang,” kata tokoh desa dilokasi itu.

    Padahal kini pengembangan pariwisata saat ini tidak hanya mengarah pada tujuan untuk meningkatkan ekonomi daerah akan tetapi sekaligus kegiatan wisata yang dilaksanakan dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan alam sekitar, itu idealnya.

    “Dari banyak literasi, menyebutkan suatu destinasi wisata harus dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik agar dapat menanggulangi dampak yang ditimbulkan atau bahkan sebaliknya kegiatan wisata yang dilakukan dapat mendukung keasrian lingkungan guna keberlanjutan ekosistem lingkungan kedepannya,” katanya.

    Trend pariwisata saat ini yang telah banyak dikembangkan adalah pariwisata alternatif. Pariwisata alternatif merupakan kegiatan wisata yang muncul guna menetralisir dampak negative dari perkembangan pariwisata massal yang terjadi sampai dengan saat ini.

    Pariwisata massal memberikan dampak negative terhadap ancaman budaya yang dikomersilkan yang tidak menjaga keaslian budayanya (komodifikasi budaya), selain itu juga ancaman terhadap pengerusakan lingkungan alam karena sampah dan eksplotasi besar-besaran.

    “Ya, kawasan tepi sungai seperti Wanaba merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap pengrusakan lingkungan dan sampah, karena sebagian besar penduduk memiliki kebiasaan membuang sampah ke sungai. Selain itu bantaran sungai merupakan kawasan yang strategis bagi masyarakat untuk bermukim,” kata seorang mahasiswa, yang sedang ikut mengamati lokasi wisata ini.

    Dia mengatakan seiring dengan perkembangan kota dan tidak tertatanya lingkungan kota terutama kawasan di tepian sungai maka timbul dampak terhadap lingkungan terutama pada daerah aliran sungai. Selain itu dengan tidak adanya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan di sekitar kawasan tepian sungai dengan adanya pembuangan sampah dan limbah ke aliran sungai maka lingkungan sekitar sungai menjadi kumuh dan dapat menimbulkan banjir.

    “Sepertinya Pemerintah Lampung Timur, harus membuat alternatif dalam menciptakan kesadaran dan kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan disekitar tepian sungai yang harus dilakukan oleh pemerintah Lampung Timur melalui program penataan di beberapa sungai di Lampung Timur yang kini mulai banyak di tata menjadi taman rekreasi wisata, salah satunya wisata sungai Wanaba ini,” katanya sambil melempar batu kerikil ke sungai.

    Ya, sepertinya harus banyak terobosan dalam menjaga lingkungan sungai, agar kesan sungai tidak kotor dan bau dan dapat menjadi sesuatu yang menarik dan indah dipandang. Sehingga sungai-sungai di Sukadana dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata atau rekreasi bagi wisatawan.

    Mengingat bahwa trend wisata saat ini telah beralih dari pariwisata massa (masstourism) ke pariwisata alternatif yang mengutamakan lingkungan dan sosial budaya pada suatu destinasi wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Penataan dan pengembangan sungai sebagai salah satu daya tarik wisata dengan melibatkan peran masyarakat sekitar bantaran sungai dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan penataan sungai sekaligus nantinya dapat menjadi wadah penggerak ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Semoga Bupati Dawam Raharjo, punya goodwill dengan mencanangkannya Lampung Timur yang berwawasan budaya melalui program wisata dalam kota (city tour) dan kedepan mengarah pada penataan lingkungan yang lebih baik. (Wahyudi)

  • PWI Lampung Timur Tambah 25 Wartawan Kompeten Satu Wartawan Sinarlampung.co

    PWI Lampung Timur Tambah 25 Wartawan Kompeten Satu Wartawan Sinarlampung.co

    Lampung Timur (SL)-Sebanyak 25 wartawan anggota PWI Lampung timur dinyatakan lulus uji kopetensi wartawan (UKW), termasuk salah satunya Kepala Biro dan wartawan sinarlampung.co wilayah Lampung Timur, Wahyudi. UKW dilaksanakan  PWI Lampung Timur,  selama dua hari di Hotel Yestoya Way Jepara, Kamis 30 Desember 2021.

    UKW ke XXV dipenghujung tahun 2021 itu menjadi sejarah bagi PWI Lampung Timur, karena sejak berdiri pada tahun 1999 baru kali ini mengadakan UKW perdana di Kantor PWI Lampung Timur. “Ketua PWI Lamtim menyebutkan bahwa ini UKW perdana sejak PWI Lamtim berdiri. Kita patut berbangga, apalagi bertambahnya 25 orang lagi anggota PWI Lamtim yang kompeten,” kata Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, saat menutup kegiatan..

    Wira meminta kepada para wartawan yang lulus tidak lalu berpuas hati, karena kompetensi ujian harus berlaku dan diterapkan dalam kegiatan jurnalistik setiap hari. “Bicara kompetensi berarti bicara profesionalitas. Sehingga seyogianya ketika sudah menyandang gelar kompeten, wartawan tersebut bekerja secara profesional,” kata Wira.

    Wira berpesan, kepada wartawan khususnya media online agar tidak lagi hanya mengejar traffic, lalu mengabaikan prinsip-prinsip jurnalistik. Terlebih kode etik. “Jangan sombong juga ketika sudah dinyatakan kompeten. Kartu ukw juga bisa dicabut jika wartawan tersebut terbukti melanggar kode etik,” ujar Wira.

    Sebelumnya UKW di ikuti oleh 30 anggota PWI Lampung Timur, dan 25 anggota wartawan yang berkompeten dan 5 belum dinyatakan kompeten. Para penguji kompetensi wartawan selama 2 hari oleh lima penguji yakni, Iskandar Zulkarnaen, Supriyadi Alfian, H. Nizwar, Oktav dan Andi S Panjaitan.

    “Jumlah keseluruhan 30 orang, yang dinyatakan kompeten 25 orang, sementara 5 orang lainya belum,” kata Ketua PWI Lampung Timur, Musanif Efendi.

    Ketua bidang pembelaan wartawan PWI Pusat yang juga selaku penguji, Oktavia dalam sambutanya berpesan agar para peserta yang sudah dinyatakan kompeten untuk menjaga nama baik profesinya. “Jaga nama dan frofesi anda yang sudah dinyatakan kompeten, jangan sampai kita keluar dari pada kode etik jurnalistik, apalagi sampai melawan hukum,” kata Oktav.

    Penguji senior lainya yang juga selaku ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung, Iskandar Zulkarnain juga mengatakan, bahwa kompeten sesungguhnya itu ialah karya yang baik berupa tulisan yang siap saji untuk publik. “Semoga dengan berkepontensi anda dapat memberikan karya terbaik anda untuk warga,” kata Iskandar. (Red)

  • Mantan Kades Sukadana Timur di Tetapkan Tersangka Oleh Polres Lampung Timur

    Mantan Kades Sukadana Timur di Tetapkan Tersangka Oleh Polres Lampung Timur

    Lampung Timur (SL) – Mantan Kepala Desa Sukadana Timur, Kecamatan Sukadana dikabarkan telah di tetapkan tersangka oleh kepolisian Polres Lampung Timur, Jum’at 24 Desember 2021. Penetapan tersangka itu diduga lantaran sengketa lahan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka PLP2RP yang terletak di desa yang pernah dia pimpin yaitu Desa Sukadana Timur.

    “Iya, yang nangani masalah itu hartono (penyidik, red) sudah ditetapkan tersangka tiga orang, baru penetapan tersangka nanti kan pengajuan tahanan ke kejaksaan, tiga orang itu yang satu Ismu yang dua lupa saya, yang laporan langsung dari Kwarda,”ujar sumber terpercaya dari kepolisian polres Lampung Timur

    Sementara itu, tokoh desa sukadana belum mengetahui terkait ditetapkan nya tersangka mantan kepala desanya,”belum dengar saya, yang jelas siapa yang berbuat ya dia yang bertanggung jawab,”ujar Bisri yang juga pernah ngejabat sebagai Sekretaris Desa Sukadana Timur

    Hal serupa juga diungkapkan oleh sesepuh desa Sukadana Timur, tanah itu dari dulu memang bermasalah, dulu saya pernah beli tanah itu dua hektar tapi ya hilang, dulu saya belinya sama Marbun, tapi dia sudah meninggal sekarang, “Kalau masalah mantan kepala desa sudah ditetapkan tersangka saya juga belum dengar,”tutup Tukiran.

    Para tokoh berharap, adanya lahan Pramuka PLP2RP yang berada di Desa Sukadana Timur agar bisa dikelola oleh Desa,”harapan kami warga desa biar pihak saja yang mengelola, kalau disewakan pertahun berapa kan hasilnya nanti bisa membuat bangun desa juga, justru bisa jadi tambahan pendapatan hasil desa,”harap Bisri

    Perlu diketahui, Lahan Pramuka PLP2RP yang berada di desa Sukadana Timur kurang lebih seluas 98 Hektar dengan total keseluruhan mencapai 200 hektare lebih dan sebagian lahan tersebut masuk di wilayah kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. (Wahyudi/Red)

  • Pengancaman Stringer Metrotv-Lampungpost di Picu Berita Pungli Surat Domisi dan Perubahan KK Rp350 Ribu

    Pengancaman Stringer Metrotv-Lampungpost di Picu Berita Pungli Surat Domisi dan Perubahan KK Rp350 Ribu

    Lampung Timur (SL)-Kasus Kontributor Stringer Metrotv-Lampungpost yang diancam akan ditikam pejabat Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jepara, dipicu berita seorang warga di Desa sumur Bandung Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur yang mengaku dimintai sejumlah uang untuk membuat surat domisili serta merubah kartu keluarga (KK).

    Baca: Kontributor Stringer Metrotv-Lampungpost Diancam Akan Ditikam Prangkat Desa Sumur Bandung Jepara 

    Warga itu adalah, Umi (56), dia harus merogoh kocek Rp350 ribu, untuk biaya pembuatan surat domisili, dan perubahan KK, Uang itu diminta oleh Erwin, Kepala Dusun mereka, sebagai jasa membuat surat domisili dan merubah KK. “Kalau mau urus surat ya bayar dulu” Kata Umi, menirukan ucapan Erwin, sang kepala dusun.

    Namun yang membuat Umi kecewa adalah hampir dua bulan berlalu warga Dusun lll, Desa Sumur Bandung itu, belum juga mendapatkan kepastian tentang surat surat yang di urusnya. Menurut Umi saat hendak mengurus surat domisili anaknya yang berada di Tegal, Jawa tengah, juga sebelumnya sudah menghubungi Erwin melalui telepon, untuk membuatkan surat pindah. Dan Kadus meminta uang jalan Rp350 ribu.

    Karna keperluan surat menyurat sangat di perlukan maka uang tersebut langsung dibayar oleh Umi, “Namun sudah hampir dua bulan surat pindah pun tak kunjung jadi, justru hingga sekarang tidak ada informasi apapun dari pihak kadus,” kata Umi.

    Administrasi Disdukcapil Lampung Timur Gratis

    Menanggapi hal itu, Kabid Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Dukcapil) Kabupaten Lampung Timur, Indra Gandhi menegaskan bahwa seluruh pembuatan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya alias gratis.

    ”Dalam pembuatan setiap dokumen kependudukan baik ktp, KK, akte semua nya gratis tidak dipungut biaya, adapun pembuatan dokumen kependudukan tersebut bisa melalui pelayanan online, atau juga diloket layanan yaitu didinas dukcapil,” kata Indra Gandhi.

    Indra menyarankan agar warga yang bersangkutan mengurus sendiri dan tidak menggunakan jasa perantara. “Dinas Dukcapil tidak pernah memungut biaya terhadap semua pengurusan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil” jelasnya.

    Indra juga meminta warga agar yang kesulitan membuat dokumen kependudukan dapat menghubungi no pelayanan yang disediakan oleh Dinas Dukcapil. (Red)

  • Kontributor Stringer Metrotv-Lampungpost Diancam Akan Ditikam Prangkat Desa Sumur Bandung Jepara

    Kontributor Stringer Metrotv-Lampungpost Diancam Akan Ditikam Prangkat Desa Sumur Bandung Jepara

    Lampung Timur (SL)-Stringer kontributor Metrotv Lampung berpusat di Kantor Redaksi Lampungpost Ibnu Hasan, diancam akan ditikam dengan senjata tajam oleh oknum perangkat Desa Sumur Bandung, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Aksi percobaan penikaman terjadi di kantor Desa, yang juga disaksikan Kepala Desa, yang juga ikut mengancam akan membakar rumah Ibnu, Minggu 19 Desember 2021.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, kasus itu dipicu saat salah satu keluarga Ibnu Hasan, hendak membuat domisili dan perubahan kartu keluarga (KK) bersama Kepala Dusun. Keluarga itu kemudian diminta uang Rp350 ribu, namun setelah membayar, hingga dua bulan administrasi tak kunjung rampung. Ibnu Hasan kemudian merilis pungutan liar tersebut, dan dimuat beberapa media online.

    Karena mendapat respon Dinas Catatan Sipil Kabupaten Lampung Timur, pejabat di Desa itu kemudian menghubungi Ibnu untuk datang ke Kantor Balai Desa. Saat di panggil ke balai desa sebenarnya Ibnu sudah enggan hadir lantaran si penelpon menggunakan logat dan kalimat yang kasar.

    “Tak berselang lama Kepala Desa Sumur Bandung yang menelfonnya dan meminta saya datang ke Balai Desa. Karena pak kades yang telfon saya akhirnya datang. Dan di sana saya mengungkapkan kekecewaan keluarga saya atas pelayanan oleh pejabat desa,” kata Ibnu yang sudah melapor ke Polsek Way Jepara.

    Saat itulah, salah seorang pejabat langsung mendekat dan memaki maki dengan kata kata kasar. Setelah itu dia mencabut pisau jenis badik dari pinggangnya dan hendak menikam Ibnu, namun di tahan oleh beberapa pejabat desa lainnya. “Orang tersebut sudah mengeluarkan pisau namun ditahan oleh beberapa perangkat desa yang lain, dan saya diminta untuk keluar dari balai Desa Sumur Bandung menjauh dari lokasi,” Ujar Ibnu.

    Selain ancaman akan ditikam dengan pisau, kepala desa juga mengintimisasi dengan mengatakan bahwa bisa bisa rumah Ibnu di bakar. “Kamu tau kan Sumur Bandung, bisa bisa rumah kamu habis di bakar” kata Ibnu, menirukan ucapan kepala desa.

    Atas peristiwa itu Ibnu telah meminta bantuan dan pendampingan hukum ke Kantor Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung Timur untuk melaporkan pengancaman dan upaya penganiayaan yang di lakukan oleh pejabat desa Sumur Bandung tersebut. Didampingi Ketua IWO Lampung Timur, Ibnu lalu melaporkan para pelaku ke Mapolsek Way Jepara Lampung Timur.

    Bukan Stringer Metrotv Nasional

    Menanggapi kabar wartawan Metrotv yang mengalami kekerasan itu, Kontributor MetroTv Nasional Lampung Wilayah Liputan Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, Diego mengatakan tidak ada jurnalist atau stringer metro tv nasional yang bernama Ibnu Hasan. “Tidak ada nama ibnu untuk jurnalist Metro Tv Nasional,” kata Diego.

    Tapi, kata Diego, dia sudah berkordinasi dengan Korda Metrotv Nasional Lampung, dan Tim sudah menelusuri kabar tersebut, dan ternyata jurnalist MetroTV kontributor Lampung Timur, Ibnu Hasan itu bukan dari MetroTv nasional (PT Media Televisi Indonesia), Melainkan adalah Wartawan Matro Tv Lokal Anak Perusahaan dari Lampung Post. “Dia stringer Metro tv Lokal anak perusahaan dari Lampung Post,” Jelas Diego

    Menurut Diego, Lampung Post dengan metrotv nasional tergabung dalam satu Media Group, namun untuk peliputan dan management berbeda, tidak ada hubungannya dengan Metro Tv Jakarta. “Untuk tindakan kekerasan  yang dialami oleh Ibnu itu akan ditindak lanjuti oleh tim Lampung Post, bukan dari Metro Tv Nasional,” ujarnya.

    Diego juga berharap agar rekan rekan media yang telah memberitakan hal tersebut meralat narasinya, dikarenakan korban bukan dari metrotv nasional milik PT Media Televisi Indonesia. “Kalo melihat kronologisnya, juga tidak dalam menjalankan peliputan,” katanya. (Red)

  • Libatkan Mobil Jaksa Pajero Sport Plat Merah Sekda Lamtim Terjungkal dan Kartu Remi Berhamburan?

    Libatkan Mobil Jaksa Pajero Sport Plat Merah Sekda Lamtim Terjungkal dan Kartu Remi Berhamburan?

    Lampung Timur (SL)-Mobil Dinas Sekda Kabupaten Lampung Timur, plat merah BE-8-N terbalik di Jalan Desa Mataram Marga, Sukadana, Lampung Timur tepatnya di perempatan lampu merah Sukadana, Jumat 17 Desember 2021 pagi. Mobil dinas yang ditumpangi Sekda Lampung Timur M Jusuf bersama istrinya Sugiyati itu terbalik melintang dipembatas jalan jalur dua. Uniknya puluhan kartu jenis remi ikut berhamburan dari dalam mobil tersebut.

    Informasi lain menyebutkan Mobil Sekda itu sempat bertabrakan dengan mobil yang diduga milik pegawai Kejaksaan Negeri Sukadana bernama Idham. Mobil yang ditumpangi Sekda jenis Pajero Sport dan mobil milik anggota Kejaksaan Negeri Sukadana jenis Honda Vart.

    Sekda beserta istri dan Bayu sopir langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lampung Timur. Kondisi mereka kini membaik, dan hanya cidera ringan. Menurut Sugiyanti, sebelum terbalik mobil mobil melaju saat lampu hijau. Tiba tiba ada mobil melaju dari arah belakang yang mendahului.

    “Posisi lampu kami hijau, lalu sopir melaju, tanpa disangka ada kendaraan lain yang juga melaju dari arah memotong, kemudian sopir kami membanting setir ke kiri menghindari mobil tersebut. Terjadilah kecelakan tersebut dan saya tidak ingat lagi karna panik, bahkan yang membangunkan saya dari kendaraan saya saja tidak tahu,” kata Sugiyanti, saat di RS Sukadana.

    Kondisi M Yusuf dan Sugiyanti tidak mengalami luka serius. Sekda Lampung Timur mengaku hanya terbentur sedikit dibagian kepala. Beberapa pejabat Lampung Timur yang mendengar kabar tersebut datang kerumah sakit, yang memang tidak jauh dari Pemda Lampung Timur.

    Kartu Remi Berhamburan Dari Mobil Sekda

    Peristiwa kecelakaan Sekda Lampung Timur itu langsung cepat tersebar di berbagai group media dan media sosial. Namun masyarakat sekitar justru mencibir musibah Sekda tersebut. Apalagi soal kartu yang berceceran di lokasi mobil terbalik.

    ““Di tempat kejadian, saya melihat ada orang berseragam batik. Saya yakin dia pegawai negeri atau tenaga honor yang tiba-tiba mencopot plat nomor kendaraan Dinas Sekda BE 8 N. Kecelakaan itu ungkapan alam terhadap pejabat daerah yang diduga semena-mena dengan jabatannya,” kata seorang warga yang juga mereka peristiwa kecelakaan itu.

    Warga juga mengaku aneh, sudah banyak yang tau mobil Sekda yang terbalik. Tapi ada PNS yang langsung melepas plat nomor itu. “Ada apa itu, kami mengira ada yang disembunyikan dari masyarakat mengenai status kendaraan. Dari lokasi mobil dinas itu juga banyak sekali kartu remi, mungkin juga ada kaitan dengan kartu, sehingga plat nomor mobil di lepas dan dibawa pergi pegawainya,” kata warga bernama Ahmad.

    Libatkan Mobil Jaksa

    Kanit Laka Lantas Polres Lampung Timur Bripka Ferdy Chandra Saputra membenarkan adanya peristiwa kecelakaan mobil Sekda Lampung Timur. Freddy memastikan, kecelakaan tersebut melibatkan mobil yang di tumpangi Sekda Lampung Timur dan mobil yang di tumpangi oleh anggota Kejaksaan Negeri Sukadana. Mobil yang ditumpangi Sekda jenis Pajero Sport dan mobil milik anggota Kejaksaan Negeri Sukadana jenis Honda Vart.

    “Penumpang kedua mobil itu, bertujuan hendak melakukan aktivitas masing masing. Ini karena lokasi kecelakaan, merupakan jalur penghubung kantor Pemda Lampung Timur, kejaksaan mengarah ke Barat, kantor Pemda mengarah Utara, Makodim mengarah Timur, dan Mapolres mengarah selatan,” kata Bripka Freddy.

    Artinya lanjut Freddy, setiap paginya, perempatan tersebut selalu ramai kendaraan para pejabat di Lampung Timur. Meski demikian, untuk penyebab kecelakaannya belum bisa dipastikan, apakah karena human eror atau rambu lampu merah yang tidak berfungsi dengan baik. (Red)

  • Belum Tiga Bulan Selesai Dibangun Balai Besar Pengairan Provinsi Lampung Tanggul Dam Raman Jebol

    Belum Tiga Bulan Selesai Dibangun Balai Besar Pengairan Provinsi Lampung Tanggul Dam Raman Jebol

    Lampung Timur (SL)-Tanggul saluran irigasi primer Dam Raman di Desa Kalibening dan Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan, proyek Balai Besar Pengariran Provinsi Lampung, yang diresmikan Oktober 2021 lalu, jebol Kamis 09 Desember 2021 sore. Akibatnya, air membanjiri rawa dan ladang milik warga Desa Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, dan merusak sawah warga.

    “Tanggul jebol sore ini, air masuk ke rawa serta menggenangi kebun dan tanaman milik warga Gantimulyo. Sawah sawah rusak semua. Tanggul yang jebol berada di perbatasan antara Desa Kalibening dan Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan baru selesai diperbaiki dan diresmikan pada Oktober 2021 lalu. Tanggul ini baru selesai dibangun oleh Balai Besar Pengairan Provinsi Lampung beberapa bulan lalu,” kata warga.

    Diketahui, perbaikan saluran irigasi Dam Raman tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Saluran irigasi tersebut untuk mengaliri pesawahan di Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur. Dam tersebut terletak di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kota Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

    Menurut warga, tanggul tidak mampu menahan irigasi dan arus sungai yang berada tepat di sebelahnya. Warga sudah melaporkan kerusakan tanggul itu kepada pemerintahan desa agar dicarikan solusi supaya kerusakan tidak tambah parah. “Padahal tanggul itu belum lama selesai dibangun, belum tiga bulan kok mas,” kata Warga sekitar tanggul.

    Camat Pekalongan Slamet Haryanto membenarkan tanggul jebol sekira pukul 17.00 WIB, Kamis 9 Desember 2021. Tanggul ini milik Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung. Irigasi berasal dari pintu Bendungan (dam) Raman Utara. “Tanggul dibangun tahun 2020 hingga 2021. Kami sudah laporkan kejadian ini ke Dinas PUPR Lamtim,” kata Camat Jumat 10 Desember 2021).

    Atas kejadian ini, aliran dari pintu utama Bendungan Raman Utara ditutup. Sementara, air diperoleh dari irigasi kecil. “Irigasi ini mengaliri hingga Candimulyo dan Raman Utara,” jelasnya. (red)

  • Hujan Deras Lampung Timur di Kepung Banjir

    Hujan Deras Lampung Timur di Kepung Banjir

    Lampung Timur (SL)-Hujan lebih dari tujuh jam, Kamis 9 DEsember 2021 malam juga mengakibatkan banjir disejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Timur. Mayoritas wilayah tergenang banjir adalah daerah yang di lalui aliran sungai seperti di kecamatan Pekalongan, Way Bungur, Bumi Agung, Batangharinuban, Raman Utara, Purbolinggo, Sekampung Udik hingga Kecamatan Jabung.

    Jalan Raya Nunggal Rejo Punggur

    Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur Titin Wahyuni mengatakan tidak laporan korban jiwa dalam musibah Banjir Kamis 9 Desember 2021. “Tidak korban jiwa. Anggota Pusdalosp PB telah melakukan pendataan atas kejadian ini,” kata Titin Jumat 10 Desember 2021 pagi.

    Menurut Titin, luapan air sungai yang menggenangi jalan raya di empat kecamatan menyebabkan akses jalan terputus. “Kami sudah membagi anggota tim di empat kecamatan untuk memantau perkembangannya,” ujar mantan Camat Pasirsakti itu.

    Titin menyatakan, pihaknya telah melaporkan musibah ini kepada Pemkab Lamtim dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar  mendapat perhatian pemerintah. “Kami berharap input data ini bisa membantu korban terdampak banjir,” ungkapnya.

    Titin menjelaskan berdasarkan data sementara, wilayah yang terendam banjir berada di Pekalongan, Way Bungur, Bumi Agung, Batanghari Nuban, Raman Utara, Purbolinggo, dan Sekampung Udik hingga Jabung. “Di wilayah Kecamatan Batanghari Nuban, kejadian itu mengakibatkan 18 rumah dan gedung sekolah di Desa Tresno Mulyo dan Kedaton terendam banjir dengan ketinggian 1 meter,” kata Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur Titin Wahyuni.

    Untuk di Kecamatan Sekampung Udik, lanjut Titin, banjir mengakibatkan akses jalan di sejumlah desa terendam luapan Sungai Way Sekampung. Sementara, di Kecamatan Way Bungur mengakibatkan 9 rumah dan ratusan hektar areal persawahan di Desa Tanjung Tirto terendam banjir. Untuk di Kecamatan Bumi Agung kejadian itu mengakibatkan 13 rumah dan puluhan hektar areal persawahan di Desa Mulyo Asri terendam luapan Sungai Way Areng.

    Bencana banjir juga mengakibatkan ruas jalan Way Bungur menuju Seputih Banyak Lampung Tengah terendam banjir. Akibatnya, pengguna jalan harus antri saat melintas jalan lintas Timur itu. “Bbanjir akibat hujan deras terus menerus sejak Rabu hingga Kamis kemarin. “Hingga kini banjir masih belum surut,” katanya.

    Salurkan Bantuan

    Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mulai menyalurkan bantuan kepada korban banjir, Jumat 10 Desember 2012. Bantuan dilepas Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Lampung Timur Tarmizi.

    Bantuan Berupa beras 1,5 ton, Minyak goreng 13 dus Gula 150 Kg, dan Mie Instan 50 Dus yang akan diberikan kepada 300 KK di Desa Mekarjaya Kecamatan Jabung.

    “Untuk kecamatan lain segera menyusul,” kata Tarmizi didampingi Asisten III Junaidi, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Wirham Riadi, dan Plt Kadis Sosial Meidia Ulfah. (red)

  • Polres Lampung Timur Tetapkan Lima Oknum Anggota LSM LP3K RI Sebagai Tersangka Pemerasan

    Polres Lampung Timur Tetapkan Lima Oknum Anggota LSM LP3K RI Sebagai Tersangka Pemerasan

    Lampung Timur (SL)-Polres Lampung Timur menetapkan lima oknum yang mengatasnamakan anggota LSM Lembaga Pendidikan Pemantauan Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (LP3K RI) sebagai tersangka pemerasan. Mereka adalah Rahmat (45), Wandi (30), Sismidi (36), dan Rohmad (50), warga Wayjepara serta Edwar (38), warga Matarambaru, Kamis 9 Desember 2021.

    Baca: Polisi Jawab Keresahan Para Guru di Lamtim Lima Oknum Anggota LSM di OTT

    Mereka terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Tim Gabungan Polres Lampung Timur dan Polsek Waybungur, saat melakukan pemerasan terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Kalipasir, Kecamatan Waybungur, Senin 6 Desember 2021. Data Polres Lampung Timur, komplotan itu kerap melakukan aksi serupa diwilayah Lampung Timur, dan meresahkan para guru.

    Penangkapan oknum LSM yang meresahkan para guru itu mendapat apresiasi dari para guru SD, SMP, SMA, SMK se Lampung Timur. Mereka memberikan apresiasi dan dukungan kepada Polres Lampung timur itu, dalam karangan bunga ke Polres Lampung Timur.

    Terlihat karangan bunga terpajang di depan Mapolres Lamtim berasal dari SD, SMP, SMA/SMK di Sukadana, Gunungpelindung, Jabung, Margatiga, Pasirsakti, Batanghari Nuban, Purbolinggo, Sekampung, dan Waybungur. Karangan bunga bertuliskan dukungan kepada Polres Lamtim karena telah menangkap lima oknum LSM yang sudah meresahkan pihak sekolah.

    Kasatrskrim Polres Lampung Timur AKP Ferdiansyah, menyatakan saat ini kelima oknum tersebut masih menjalani proses hukum di Mapolres Lampung Timur. Penangkapan dilakukan setelah mendapat keluhan dari kepala SD hingga SMA/SMK se Lampung Timur karena mereka kerap melakukan intimidasi dengan dalih kasus penggunaan dana operasional sekolah.

    “Ya mereka sudah ditetapkan tersangka dan masih menjalani proses hukum. Kelima tersangka dijerat Pasal 368 KUHP. Penyidik, Kasa Kasat mengamankan barang bukti uang Rp2 juta, satu unit mobil yang digunakan pelaku, sejumlah ID card, dan lima telepon genggam,” kata Ferdiansyah, Kamis 9 Desember 2021. (Red)