Kategori: Lampung Timur

  • Pengurus SMSI Lampung Timur di Kukuhkan

    Pengurus SMSI Lampung Timur di Kukuhkan

    Lampung Timur (SL)-Ketua SMSI Lampung, Donny Irawan mengukuhkan SMSI Lampung Timur. Donny berpesan agar pengurus dapat bersinergi dan membangun kredibilitas sehingga memberikan sumbangsih yang positif pada masyarakat dan pemerintah.

    Ketua SMSI Lampung Timur, dijabat Firdaus, dengan Sekretaris, Kemas Hasan. “Selamat kepada pengurus yang baru dikukuhkan,” kata Donny di sela Pelantikan dan Pengukuhan SMSI Lampung Timur periode 2021-2026 Maju Bersama SMSI, Kamis, 28 Oktober 2021.

    Donny meminta pengurus SMSI Lampung Timur berkoordinasi dengan semua pihak dan memberikan informasi yang baik serta kritik membangun bagi pemangku kebijakan untuk perubahan Kabupaten Lampung Timur. “Ke depan SMSI Lampung bisa berjalan sesuai program kerja masing-masing bidang,” kata Donny.

    Sekda Lampung Timur mengucapkan selamat kepada pengurus SMSI Lampung Timur yang baru dilantik, ia meyakini para pengurus dapat bekerja dengan baik serta mudah berkoordinasi menyuguhkan berita yang dapat memberikan dampak yang baik bagi pemerintah dan masyarakat.

    Ia juga mengajak investor untuk membuka usaha di Lampung Timur. “Mudahan Kabupaten Lampung Timur menjadi daerah yang diminati investor. Dan kami akan membantu, mempermudah para investor di Lampung Timur,” ucapnya. (*/red)

  • Baru Satu Bulan Dibangun Proyek Drainase Provinsi di Depan Kantor Camat Metro Kibang Sudah Rontok

    Baru Satu Bulan Dibangun Proyek Drainase Provinsi di Depan Kantor Camat Metro Kibang Sudah Rontok

    Lampung Tengah (SL)-Proyek pengerjaan Drenase di depan Kantor Kecamatan Metro Kibang, Lampung Timur, yang baru selesai satu bulan yang lalu, kini sudah rusak. Sebagian badan dan dinding drainase runtuh, akibta kualitas proyek yang buruk.Pemasangan batu tidak kokoh, dan hanya satu lapis tebal di atas.

    Proyek drainase yang diduga berasal dari anggaran Provinsi Lampung itu juga tanpa informasi proyek. “Gak jelas mas, proyek dari mana. Kerjanya juga buru buru, tau tau beres, ya gak lama tau tau rusak,” kata warga tak jauh dari proyek Drainase itu.

    Camat Metro Kibang, Indra Gunawan, yang dikonfirmasi wartawan terkait proyek tersebut menyebutkan bahwa proyek tersebut adalah milik Provinsi Lampung. Akan tetapi pihaknya tidak pernah mendapat laporan atau pemberitahuan terkait proyek tersebut. “Saya mau kasih tanggapan apa ya. Karena infonya itu kerjaan dari Provinsi. Tapi orang yang kerja itu tanpa ada laporan, baik bersurat maupun liasa, di kantor kecamatan,” Kata Indra, melalui pesan Wapsap, Jum,at 22 Oktober 2021.

    Hal yang sama di ungkapkan Kepala Desa Kibang, Winarno, yang mengaku tidak tahu menahu soal proyek drainase tersebut. “Kami nggak tau mas, ini proyek provinsi atau Kabupaten. Karna pihak yang mengerjakan tanpa ada basa basi dengan kami yang ketempatan proyek. Jadi saya tidak tahu sama sekali ini kerjaan siapa,” kata Winarno. (Red)

  • Jelang Akhir Tahun, PWI Lampung Timur Agendakan Tiga Kegiatan Besar

    Jelang Akhir Tahun, PWI Lampung Timur Agendakan Tiga Kegiatan Besar

    Lampung Timur (SL) – Ketua PWI Lampung Timur, Musannif Effendi mengatakan bahwa dalam waktu dekat PWI Lampung Timur akan melaksanakan beberapa agenda penting., Senin, 25 Oktober 2021.

    Akhir bulan, akan melaksanakan Pekan Olahraga Seksi Wartawan (Porsiwo) dan bulan November, Pekan olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) ke Jogja, kemudian bulan Desember 2021 melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

    “Syukur Alhamdulillah, dalam waktu dekat, PWI akan melaksanakan beberapa kegiatan, untuk itu saya instruksikan kepada seluruh agar bisa ikut mensukseskan beberapa agenda tersebut,” ujar Musannif Effendi.

    Rapat agenda tersebut, dihadiri hampir semua anggota muda dan biasa pengurus harian PWI Lampung Timur dan siap untuk mensukseskan kegiatan tersebut. (Wahyudi)

  • Hampir Sebulan Ditahan, Jaksa Kabulkan Penangguhan Penahanan Wakil Ketua DPRD Lampung Timur

    Hampir Sebulan Ditahan, Jaksa Kabulkan Penangguhan Penahanan Wakil Ketua DPRD Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Mantan Ketua Karang Taruna, Akmal Fatoni (AF), yang juga wakil Ketua DPRD Lampung Timur Fraksi PKB, yang menjadi tersangka korupsi dana hibah Karang Taruna, ditangguhkan penahanannya oleh Kejaksaan Negeri Sukadana. Penangguhan penahanan atas jaminan istrinya, dan HM Muslih selaku Ketua GP Anshor, dan uang jaminan Rp145 juta.

    Kasi Intel Kejari Sukadana M Ali Qadri, mengatakan proses penangguhan penahanan dikabulkan, denga pertimbangan tambahan tersangka butuh perawatan kesehatan. Akan tetapi, proses hukum tetap berjalan. “Kejaksaan megabulkan karena AF dalam kondisi sakit dan perlu perawatan. Sebelumnya kami menolak permohonan penangguhan dari isteri AF karena tersangka sempat tidak kooperatif ketika dua kali dipanggil,” kata M Ali Qadri, Jumat 22 Oktober 2021.

    M Ali Qadri menegaskan bahwa meskipun penahanan AF ditangguhkan, proses hukum tersangka tetap diproses. Saat ini masih dalam tahap pengumpulan bukti tambahan. “Kalau berkas penyidikan lengkap tentunya akan dilimpahkan bersama tersangka ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandar Lampung,” jelasnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Lamtim dari Fraksi PKB itu ditahan sejak Kamis 23 September 2021 lalu. AF diduga terlibat dalam korupsi dana hibah untuk Karang Taruna yang dianggarkan melalui APBD 2018. Saat itu, Karang Taruna Lampung Timur dipimpin AF mendapat alokasi dana hibah Rp250 juta.

    Dana hibah itu disalurkan secara dua tahap. Masing-masing tahap 1 Rp125 juta dan tahap 2 Rp125 juta. BPKP mengaudit ada kerugian negara Rp100.180.000. Atas dugaan penyimpangan dana hibah itu, Kejari Lampung Timur melakukan penyelidikan sejak Desember 2019. AF sempat mangkir dua kali panggilan penyidik kejaksaan. Kejari Sukadana menahan AF setelah tiga kali dilakukan pemanggilan oleh jaksa penyidik. (red/*)

  • Sembilan Buruh Cabut Singkong Disambar Petir Dua Tewas di Ladang

    Sembilan Buruh Cabut Singkong Disambar Petir Dua Tewas di Ladang

    Lampung Timur (SL)-Sembilan orang pekerja cabut singkong, tersambar petir di areal ladang singkong, wilayah Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Sabtu 23 Oktober 2021, pagi. Dua di antaranya tewas di lokasi kejadian.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan sejak pagi hari, sembilan orang pekerja yang tengah mencabut singkong. Sekitar pukul 09.30 WIB, turun hujan, sehingga mereka memutuskan berhenti bekerja dan berteduh di gubuk yang ada di areal kebun singkong sekitar. Tiba tiba, terdengar petir tiga kali, dan menyambar mereka.

    “Sembilan orang warga ini pekerja yang sedang bekerja mencabut singkong. Karena hujan, mereka berteduh di gubuk dilokais itu. Tiba tiba petir menyambar,” kata Kepala Desa Braja Asri Darus.

    Akibat sambaran petir itu, dua orang pekerja tewas di lokasi kejadian, dengan kondisi luka bakar sekujur tubuh. Mereka warga di Dusun V, Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara.

    “Kondisinya mengalami luka bakar di dada dan kepala, rambutnya terbakar. Sedangkan tujuh pekerja lainnya selamat, namun harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan. Satu korban di antaranya dirujuk ke rumah sakit di Kota Metro,” katanya.

    Darus menyebutkan, kedelapan pekerja itu adalah warga Desa Braja Asri, dan satunya adalah warga Kecamatan Labuhan Maringgai. “Korban yang meninggal sedang dalam proses pemakaman,” katanya.

    Para korban, Suhardi (45) dan Maksum (37), tewas. Sementara Warsono, Selamet, Sumardi, Ahmadi, Agus, Julianto, dan Poniman. “Ya tadi anak saya dengan kawan kawannya pamitan mau nyambut singkong, kok jam 10 dapat kabar anakku di samber petir. Hadi itu anak saya, Hadi sudah punya anak dua istrinya ada di dalam nangis terus, seperti gak percaya dengan peristiwa ini,” ucap Satimin (70) ayah Suhadi.

    Julianto korban yang selamat mengatakan sebelum peristiwa petir menyambar pohon akasia, dia dan 8 temannya, sedang istirahat di dalam gubuk karena kondisi awan cukup gelap. “Pas istirahat petir bersahutan selama tiga kali, dan yang terakhir menyambar pohon akasia yang bergandengan dengan gubuk tempat kami berteduh,” kata Julianto.

    Sejurus kemudian yang ada dalam gubuk terkapar bersamaan sambaran petir yang ketiga kalinya. Dari sembilan orang yang berteduh dua meninggal, yakni Suhadi dan Maksum. Sementara tujuh lain nya mengalami luka bakar dan sebagian tidak sadarkan diri. “Pas petir nyambar api seperti berada di pohon akasia, kulit batang pohon akasia semburat karena Sambaran petir,” kata Julianto yang luka bakar pada kedua bahunya.

    Julianto, menceritakan dirinya bersama rekan rekannya, bekerja mencabut singkong dengan upah Rp150 ribu per satu ton. Upah belum diterima musibah menimpa mereka. “Yang ada dalam gubuk 10 orang. Tujuh orang buruh cabut singkong, tiga orang sedang aktivitas di ladang miliknya,” kata Julianto. (Red)

  • Oknum Kaur Desa Labuhan Ratu Dua Beraksi Koboi Santroni Rumah Warga Tembakan Senjata Api

    Oknum Kaur Desa Labuhan Ratu Dua Beraksi Koboi Santroni Rumah Warga Tembakan Senjata Api

    Lampung Timur (SL)-Oknum perangkat desa, AG, Kaur Desa Labuhanratu Dua, Kecamatan Way Jepara, diduga terlibat aksi koboi menggunakan senjata api, saat keributan antar warga di Dusun I Way Handak, Desa Labuhanratu Dua (Labda), Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Ironisnya, senjata api sudah diserahkan ke Polsek Way Jepara, namun pelaku tidak ditangkap.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, AG dengan menenteng senjata api yang diduga rakitan, bersama warga lain, HS, yang membawa senjata tajam jenis pedang, menyantroni rumah Joni, di Dusun Way Handak, Desa Labuhanratu dua. Sambil mengumbar kata kata kata kasar AG, menembakkan senjata api, Jumat, 15 Oktober 2021 malam.

    Sementara Joni, adalah juga orang yang terlibat kasus penebangan kayu di wilayah Danau Jepara. IB adik Joni, menceritakan bahwa sebelum peristiwa keributan dan tembakan yang di lakukan oleh AG, sempat terjadi selisih paham antara keluarga pelaku dengan keponakan Joni.

    Namun kata IB tiba tiba malam itu terjadi keributan dirumah kakaknya Joni dan terdengar suara tembakan satu kali. ”Jarak rumah saya dengan kakak sekitar 200 meter, pas saya sampai ke rumah kakak mereka sudah pada kabur setelah menembak kearah atas sekali, dan mau nembak lagi tapi kesulitan mutar amunisinya, itukan pistol rakitan” katanya, Minggu 17 Oktober 2021 kepada wartwan.

    Menurut IB, dirinya tidak mengetahui pasti apa masalah antara kakaknya dengan para pelaku. Malam itu juga IB mengantarkan kakaknya ke Polsek Way Jepara untuk menyerahkan diri terkait permasalahan penebangan pohon sonokeling di wilayah danau way Jepara.

    “Saya antar kakak saya ke Polsek, untuk mempertanggungjawabkan masalah kayu sonokeling yang ditebangnya. Sekaligus melaporkan adanya keributan dan penggunaan Senjata api oleh pelaku di rumah kakak saya itu” imbuhnya.

    Menurut IB, malam itu usai lapor ke Mapolsek Way Jepara, polisi langsung melakukan pengejaran namun para pelaku sudah keburu kabur. ”Sudah kabur duluan, itu satu pelaku pejabat Desa di Labuhan ratu dua, Way Jepara” kata dia.

    Namun, saat ini keluarga merasa ada keanehan terkait kasus senpi itu, pasalnya pada Minggu,17 Oktobr 2021 pagi IB dan keluarga datang ke Mapolsek Way Jepara untuk membesuk kakaknya yang ditahan.

    IB melihat keluarga AG pelaku yang membawa Senpi bersama salah seorang warga Way Jepara menyerahkan senpi yang digunakan oleh pelaku ke Polisi tanpa si pelaku. ”Kok bisa senpinya di serahkan ke polisi tapi pelakunya tidak ada. kami minta polisi segera menangkap para pelaku baik yang membawa senpi maupun Sajam,” katanya. (Red) 

  • PKB Lampung Gelar Vaksin di Tiga Pondok Pesantre

    PKB Lampung Gelar Vaksin di Tiga Pondok Pesantre

    Lampung Timur (SL)-Masyarakat Lampung Timur antusias mengikuti vaksinisasi Covid-19 yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Lampung di tiga pondok pesantren di Lampung Timur. Terlihat sejak pagi para santri dan masyarakat mulai mendatangi tempat vaksinisasi.

    Tiga pondok yang mengelar vaksin PKB yakni Pondok Pesantren Raden Katon, Desa Merandung Sari, Sekampung Udik yang dijatah 500 vaksin,  Ponpes Darul Ulum Sumbergede Sekampung (410) dan Ponpes Al Huda di Desa Tulung Balak, Batanghari Nuban (500) jadi total seluruhnya 1.410 vaksin kata Wakil Ketua DPW PKB Lampung, H. Noverisman Subing pada wartawan, Sabtu 16 Oktober 2020.

    Pada bagian lain, anggota Fraksi PKB DPRD Lampung yang menyaksikan secara bergiliran pelaksanaan vaksin di tiga pondok itu menilai bahwa antusias masyarakat Lampung Timur untuk divaksi adalah bukti bahwa mereka tidak takut untuk divaksin dan yang tak kalah penting adalah vaksin itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat akan kesehatan.

    Menurut Nover, panitia pelaksana vaksinisasi Covid-19 di Pondok Pesantren Raden Katon Desa Merandungsari, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur sempat kewalahan mengatur masyarakat yang datang untuk di vaksin. Pelaksanaan vaksin yang semula dijadwal pukul 08.00 molor satu jam menjadi pukul 09.00 wib menunggu agar masyarakatnya benar-benar tertib dan tidak berkerumun.

    Setelah melalui pendekatan secara kekeluargaan akhir masyarajat bisa menertibkan dirinya masing-masing serta mengikuti arahan panitia dan petugas kesehataj dwri Puskesmas Sekampung Udik dan Puskesmas Marga Tiga. Vaksin yang disiapkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diperuntukan bagi santri dan masyarakat umum itu sebanyak 500 vaksin dibagi dalam dua sesi, sesi pertama dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 dan sesi kedua 13.00 hingga selesai.

    Sekampung

    Sementara itu, pelaksanaan vaksinisasi yang dilaksanakan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pondok Pesantren Darul Ulum di Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur berjalan lancar, aman, tertib serta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

    Panitia dan petugas vaksinator dari Puskesmas Sekampung bahu membahu membimbing para santri dan masyarakat umum ke petugas untuk di data, skrining, dan observasi, apabila masyarakat dinyatakan benar-benar sehat baru dipersilahkan untuk di vaksin.

    Setelah divaksin masyarakat diminta untuk bersabar sejenak menunggu petugas vaksinator mendata indentitas mereka agar data masyarakat yang telah divaksin terdata secara nasional, baru dipersilahkan pulang ke rumahnya masing-masing. Di pondok pesantren itu DPW PKB menyediakan 410 vaksin dan mulai dilaksanakan vaksinisasi mulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB.

    Batanghari Nuban

    Pengasuh pondok pesantren Al Huda di Desa Tulung Balak, Batanghari Nuban KH Nurholis mengucapkan syukur dan terimakasih  kepada PKB yang telah memberikan vaksin kepada santri dan masyarakat umum. Ia berharap vaksin tahap pertama ini bisa kembali digelar di pondoknya atau di desa yang berdekatan agar masyarakat yang tidak kebagian divaksin bisa segera divaksin.

    Begitu juga yang disampaikan Aji Suralaga Kepala Desa Tulung Balak,  hanya ucapan terimakasih pada PKB yang telah memberikan vaksin, terus terang jumlah 500 itu masih sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai tiga ribu jiwa. “Saya ber harapan PKB bisa memberikan vaksin kembali kepada kami,” ujarnya. (Red)

  • Kades Cempaka Nuban Anto Budianto Digruduk Istri dan Anak Lagi Asik Dirumah Janda

    Kades Cempaka Nuban Anto Budianto Digruduk Istri dan Anak Lagi Asik Dirumah Janda

    Lampung Timur (SL)-Lagi Asik bertamu di rumah seorang janda (Ema) yang berprofesi sebagai biduan, Anto Budianto, Kepala Desa Cempaka Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, yang juga ANS Guru SMP, digrebek istri dan anaknya di desa Sritejo Kencono Lampung Tengah, kejadian Kamis malam pukul 19.00 Wib, akibat kejadian tersebut Anto mengalami pecah kepala.

    Kepala dusun (kadus) 10, Desa Sritejo Kencono Nanang, membenarkan kalau ada kejadian penggerebekan kepala desa (kades) cempaka Nuban oleh istri dan anaknya. “Ya tadi malam ibu Ema datang kerumah ba’da Magrib melaporkan, kalau dirumahnya ada istri pak Anto (kades) dan anaknya marah kepada pak Anto,” jelas Nanang.

    Nanang kemudian langsung  kerumahnya Ema tapi tidak bertemu lagi dengan istri dan anaknya Anto, “Bahkan saya bertemu Anto sedang duduk di belakang rumah, kemudian dia (Anto) membenarkan kalau istri dan anaknya datang kesini untuk mengajak dia pulang ke rumah mereka. Saya melihat dari tangan Anto ada bercak darah bahkan dari kepalanya mengalir darah saya menyarankan kepada dia untuk berobat dulu,” kata Nanang, Jumat, 15 Oktober 2021.

    Nanang mengungkapkan kalau beberapa hari lalu Anto beserta isterinya datang ke rumahnya, karena istri Anto mau minta Penjelasan terkait kabar benar tidaknya antara Anto dan Ema sudah melangsungkan pernikahan secara sirih. “Ada kurang lebih setengah bulan lalu, Pak Anto dan isterinya  datang kerumah untuk meminta klarifikasi kepada saya, kalau pak Anto dan ibu Ema sudah menjalin hubungan pernikahan secara siri, tuduhan itu ditujukan oleh istrinya (Anto) terhadap saya karena saya disangka sebagai saksi dari pernikahan antara Anto dan Ema,” katanya.

    Ditempat terpisah Kusno orang tua dari Ema membenarkan kalau telah terjadi keributan antara kades Cempaka Nuban dan isterinya di rumah Ema. “Ya benar mas tadi malam ba’da Maghrib istri dan anaknya Anto datang kesini, saya pun tidak tahu persisnya kejadian tersebut karena saya berada di dalam rumah, saya mendengar ada ribut-ribut di belakang rumah dan saya melihat telah terjadi tarik-menarik antara pak Anto dan isterinya.”

    Diketahui Anto Budianto selain menjabat sebagai Kepala Desa Cempaka Nuban, dia juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur sebagai guru di SMPN 3 Batanghari Nuban.
    Sampai berita ini dimuat dari pihak Anto (Kades) belum bisa dihubungi. (Wahyudi/red)

  • Iming-Iming Sate Gratis dan Pinjaman HP Penjual Sate Keliling Setubuhi Anak SD di Toilet Masjid

    Iming-Iming Sate Gratis dan Pinjaman HP Penjual Sate Keliling Setubuhi Anak SD di Toilet Masjid

    Lampung Timur (SL)-Seorang penjual sate keliling SN (32), berhasil memperkosa gadis usia 9 tahun di toilet masjid, setelah sempat diiming-imingi sate gratis. Peristiwa yang terjadi Kamis 7 Oktober 2021 itu terjadi, di wilayah Desa Mendala Sari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.

    Ibu korban kemudian melaporkan SN kasusnya ke Polsek Mataram Baru, Polres Lampung Timur. Pelaku kemudian ditangkap, dan SN kini ditahan di Polsek Mataram Baru.

    Kepada polisi, ibu korban mengatakan SN memang diketahui keseharian nya adalah berjualan sate di Desa Mendala Sari, Kecamatan Mataram Baru. Sian itu, Kamis 7 Oktober 2021,  sekitar pukul 15.00, pelaku istirahat di teras Masjid.

    Sementara korban sedang bermain main dengan teman temanya. pelaku kemudian memanggil korban, dan diiming imingi akan diberi sate dan dipinjamkan HP pelaku. Lalu pelaku mengajak korban ke toilet masjid, dan melakukan aksi bejatnya.

    Saat tiba dirumah, ibu korban melihat kejanggalan kepada anak gadis kecilnya itu, dan banyak perubahan tidak seperti biasanya. Saat ditanya, korban semat diam, setelah didesak korban kemudian menceritakan semua yang dialaminya, dan dilakukan pelaku di toilet masjid. Bercampur kesal dan geram, ibu korban kemudian melaporkan kasus ke Polsek Mataram Baru.

    Kapolsek Matarambaru Iptu Rihammudin membenarkan adanya laporan dugaan perkosaan anak dibawah umur tersebut. “Benar ada laporan kasus dugaan perkosaan anak dibawah umur. Pelaku penjual sate keliling. Pelapor adalah ibu korban. Dan pelaku sudah ditangkap, kasus dalam proses penyidikan,” kata Rihammudin, Sabtu 9 Oktober 2021. (Red)

  • Dugaan Pungli di MTs Negeri 2 Raman, Depertemen Agama Lamtim Siap Panggil Kepala Madrasah

    Dugaan Pungli di MTs Negeri 2 Raman, Depertemen Agama Lamtim Siap Panggil Kepala Madrasah

    Lampung Timur (SL) – Kepala Kantor Departemen Agama Lampung Timur dalam waktu dekat, melakukan pemanggilan terhadap oknum Kepala Mts Negeri 2 Raman Utara (Lamtim), yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada wali murid kelas VII untuk pembelian sampul raport.

    Indra Jaya Kepala Kantor Departemen Agama Lampung Timur menegaskan akan memanggil kepala madrasah untuk meminta keterangan kebenaran terkait pemberitaan pungutan uang untuk pembelian sampul raport disekolah tersebut.

    “Pungutan tersebut harus melalui musyawarah baik kepada wali murid atau kepada komite sekolah, apapun alasannya pihak madrasah kalau mau melakukan pungutan harus meminta persetujuan dulu melalui komite sekolah dan para wali murid, sesuai dengan standar operasional (SOP), kalau cara ini tidak dilakukan maka pihak madrasah salah dan tidak dibenarkan untuk melakukan pungutan,” tegas Indra di ruang kerjanya, Senin, 11 Oktober 2021 di depan awak media.

    Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait dugaan pungli tersebut dan meminta kepada oknum kepala madrasah untuk mengembalikan kembali uang pungutan kepada wali murid kelas VII karena tidak dibenarkan karena melawan aturan yang berlaku.

    “Kami akan membuatkan berita acara pemeriksaannya, kemudian diteruskan kepada pihak Kantor Wilayah (kanwil) Kemenag Provinsi Lampung, karena kami merupakan instansi vertikal (di bawah naungan kementerian agama- Red), jadi kami harus menyampaikan kepada Pihak kanwil Kemenag Provinsi Lampung untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada oknum kepala madrasah tersebut. Terkait dengan sanksi yang akan dijatuhkan, kita mengacu pada aturan Aparatur Sipil Negara (ASN), ada 3 sanksi yaitu sanksi ringan yang sifatnya teguran, sanksi sedang yang sifatnya penundaan pangkat, sanksi berat yang sifatnya pembebasan dari jabatannya ataupun sampai dengan pemberhentian sebagai PNS,” pungkasnya. (Wahyudi)