Kategori: Lampung Timur

  • Ricuh Akibat Miras, Pesta Pernikahan di Way Sulan Berujung Kekerasan Korban Lapor Polisi

    Ricuh Akibat Miras, Pesta Pernikahan di Way Sulan Berujung Kekerasan Korban Lapor Polisi

    Lampung Selatan, sinarlampung.co – Kericuhan mewarnai pesta pernikahan di Desa Sumberagung, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, pada Jumat malam, 5 Desember 2024. Tiga orang menjadi korban pengeroyokan, mengalami luka di bagian kepala, dan harus mendapatkan perawatan di klinik terdekat.

    Menurut keterangan korban, kejadian tersebut terjadi di tengah gelapnya lokasi acara, sehingga pelaku pengeroyokan tidak dapat dikenali. Salah satu korban, Dadang, menceritakan pemukulan bermula saat ia berada di atas panggung, kursi yang hendak ia duduki tiba-tiba diambil, menyebabkan dirinya terjatuh ke bawah panggung bersama seorang teman. “Setelah terjatuh, saya langsung disekap dan dipukul Diyan. Setelah kami turun panggung, pemukulan tetap berlanjut, hingga pelipis mata saya terluka,” ungkap Dadang.

    Ia juga menyebutkan bahwa dua rekannya yang mencoba melerai malah ikut menjadi korban pemukulan. “Karena kondisi gelap, saya tidak bisa mengenali siapa saja yang memukul kami,” tambahnya.

    Acara pernikahan tersebut diketahui menyediakan minuman keras (miras). Acara juga menghadirkan hiburan berupa orgen tunggal, yang berlangsung hingga larut malam tanpa izin resmi.

    Usai kejadian, korban melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Kecamatan Way Sulan di Desa Pamulihan. Laporan diterima oleh Aiptu Made S, yang menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat pihak yang terlibat adalah kawan satu desa.

    Aiptu Made S. menambahkan bahwa kericuhan tersebut dipicu oleh pelanggaran aturan acara. “Izin hiburan hanya berlaku hingga pukul 20.00 WIB, tetapi acara berlangsung hingga tengah malam dengan adanya miras. Hal ini memicu terjadinya cuplikan,” jelasnya.

    Kasus ini menjadi peringatan akan pentingnya mengikuti aturan dan menghindari penyediaan minuman keras dalam acara masyarakat. (Wal)

  • Angin Kencang Porak Porandakan Lapak Pedagang Pasar Sribawowo

    Angin Kencang Porak Porandakan Lapak Pedagang Pasar Sribawowo

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Angin kencang mengakibatkan kerusakan sejumlah lapak pedagang. Angin menerbangkan material, bahkan beberapa gerobak pedagang terjungkal ke tanah, di lingkungan Pasar Dusun 1 (Pasar Simpang), Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Peristiwa itu direkam warga, dan videonya beredar di media sosial, Kamis 5 Desember 2024.

    “Ya Allah, simpang Sribawono dan sekitarnya sedang tidak baik-baik saja. Semoga kita semua terhindar dari marabahaya, ya Allah, amin.” tulis warga dalam unggahan video itu.

    “Baru saja angin puting beliung di pasar simpang Sribawono. Semoga kita dijauhkan dari malapetaka. Kita harus selalu waspada karena cuaca ekstrem saat ini.” ucap akun Puji Pijay di Facebook

    Warga lainnya turut berbagi cerita. Mala Sari, dalam komentarnya, menyampaikan keprihatinan atas kerusakan yang terjadi, termasuk lapak dagangan bakso Yanto yang rusak berat. “Ya Allah, jauhkan kami dari segala musibah. Lindungi kami semua di mana pun berada,” tulisnya.

    Pengguna media sosial lain dengan akun Lintas Kicau juga melaporkan kerusakan yang dialami. Ia menulis, “Tepalku sobek. Semoga semuanya baik-baik saja.”

    Warga Sribowono, menyebut kejadian seperti itu jarang terjadi di Sribawono. “Seumur hidup tinggal di Lampung Timur, belum pernah melihat tornado seperti ini. Ini memang musimnya angin dan banjir,” ujar salah seorang warga.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya belokan angin dan konvergensi yang terpantau di beberapa wilayah Indonesia termasuk Lampung, memicu adanya pertumbuhan awan hujan.

    Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG stasiun Meteorologi Radin Intan II Lampung, Rudi menjelaskan, kelembaban udara pada lapisan 850 mb sampai 700 mb cukup tinggi berkisar 80%-100% di mana ini sangat mendukung adanya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Lampung. “Awan konvektif adalah sejenis awan cumulonimbus, dan dampak adanya awan itu bisa hujan lebat disertai kilat petir dan juga angin kencang” jelasnya.

    Rudi juga mengatakan, adanya pertumbuhan awan konvektif di beberapa daerah di Barat Lampung yang terus berkembang. “Citra satelit menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif pada pukul 13.10 WIB di barat Lampung yang kemudian awan konvektif berkembang pada pukul 15.10 WIB hingga pukul 19.10 WIB mencakup wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Lampung Timur dan Bandar Lampung,” kata. Rudi.

    Menurut laporan Camat Bandar Sribhawono kepada pihak BMKG, pukul 16.00 WIB terjadi turun hujan dengan intensitas curah hujan yang sangat deras/lebat dan di sertai angin kencang, pada pukul 16.30 Wib tiba-tiba beberapa atapasbes pertokoan pasar dan rumah berterbangan yang di sebabkan angin puting beliung yang mengakibatkan beberapa atap toko dan rumah rusak.

    BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, berhati-hati dan tetap tenang serta mencari sumber informasi yang jelas. “Masyarakat diminta waspada dan berhati-hati terhadap dampak seperti pohon tumbang, banjir, dan gelombang tinggi di perairan,” kata Rudi. (Rudizen)

  • Kasus Pembunuh Riyas Nuraini Belum Terungkap, Ratusan Anggota Fatayat NU Aksi Zikir di Polda Lampung

    Kasus Pembunuh Riyas Nuraini Belum Terungkap, Ratusan Anggota Fatayat NU Aksi Zikir di Polda Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ratusan massa Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung mendatangi Polda Lampung. Mereka mendesak Polda Lampung segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan sadis atas korban Riyas Nuraini, di Lampung Timur, yang merupakan anggota Fatayat NU, Juli 2024 lalu. Aksi solideritas anggota Fatayan NU Lampung itu diramaikan dengan zikir bersama di Polda Lampung, Rabu 4 Desember 2024.

    Baca: Pembunuhan Kader Fatayat NU Penjual Online Shop Dalam Karung di Lampung Timur Leher Nyaris Putus, Polisi Periksa 39 Saksi

    Baca: Pedagang Online Shop di Lampung Timur Hilang Saat Antar COD Jasad Ditemukan Terbungkus Dalam Karung

    Ratusan perempuan Fatayat NU Provinsi Lampung menggelar aksi doa bersama di Polda Lampung pada Rabu 4 Desember 2024 sore. Mereka menuntut polisi segera mengungkap kasus pembunuhan keji terhadap kadernya, Riyas Nuraini, yang belum juga menemui titik terang.

    Ketua Fatayat NU Lampung Wirdayati mengatakan, kedatangan mereka ke Polda Lampung adalah sebagai bentuk solidaritas sesama warga NU. “Ini bentuk solidaritas kami agar kasus ini cepat terungkap. Kita mengadakan doa bersama dan zikir kepada almarhumah dan juga mendoakan Polda Lampung agar segera dapat mengungkap pelakunya,” kata Wirdayati di Mapolda Lampung.

    Menurut Wirdayati mengungkapkan, kasus pembunuhan itu sudah berlarut-larut dan belum terungkap hingga sekarang Juli-Desember 2024. Karena itu mereka berharap Polda Lampung bisa secepatnya mengungkap kasus pembunuhan itu, mengingat kepolisian memiliki teknologi canggih untuk memudahkan penyelidikan.

    “Jadi kami berharap besar kepada Polda Lampung dan jajaran Polres Lampung Selesai segera mengusat dan mengungkap sosok pelaku diduga pembunuh Riyas Nuraini. Kita masih sangat percaya kepada Polda Lampung,” ujarnya.

    Selama ini, Kata Wirdayati, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada keluarga korban Riyas Nuraini. Kedepannya, memerintah para kader untuk mendukung dan mencari informasi terkait kasus ini.

    “Sekecil apapun, itu akan kami sampaikan kepada penyidik untuk ditindaklanjuti, karena kami sangat menyerahkan kasus ini ke kepolisian. Jadi mulai hari ini, saya meminta teman-teman Fatayat, khususnya di Lampung Timur mencari informasi apapun itu,” ucapnya.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah mengatakan pihaknya tidak melupakan kasus ini. “Kasus ini masih terus diselidiki agar bisa terungkap secepatnya,” kata Umi.

    Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung Kombes Pahala Simanjuntak memastikan penyelidikan terus dilakukan dan kasus itu tidak akan tenggelam.

    Pahala Simanjuntak juga meminta jika ada informasi segera memberikannya ke kepolisian. “Saya meminta kepada masyarakat dan sahabat Fatayat apabila ada informasi sekecil apapun tolong diinformasikan supaya nanti kita jadikan sebagai bahan untuk melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini,” katanya.

    Riyas Nuraini adalah pedagang online keliling (bakul online), Dia ditemukan terbungkus karung di sebuah perkebunan jagung di Lampung Timur. Riyas Nuraini merupakan kader aktif organisasi Fatayat NU di wilayah Lampung Timur, sekaligus juga seorang ibu dari satu anak dan pekerja keras.

    Riyas merupakan warga Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Jasdanya ditemukan tewas mengenaskan terbungkus karung di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa Lama pada Kamis 18 Juli 2024 siang. Karung tersebut diletakkan di sepeda motor Honda Vario bernomor polisi B-4416-SFX milik korban. (Red)

  • Lagi Gajah di Taman Nasional Way Kambas Mati

    Lagi Gajah di Taman Nasional Way Kambas Mati

     Bandar Lampung, sinarlampung.co-Anak gajah usia 6,5 tahun yang bernama Rubado ditemukan mati di Savana Resort Kuala Penet, Seksi Wilayah III, TNWK, Kabupaten Lampung Timur, Minggu 1 Desember 2024. Total sejak Januari 2024, sudah ada empat ekor gakah Gajah (Elephas maximus sumatranus) mati di kawasan konservasi Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

    Baca: Balai TNWK Gagal Menjaga Hutan dan Keselamatan Gajah Sumatera

    Baca: Lagi, Gajah Betina Mati di Taman Nasional Way Kambas

    Sejak Januari hingga Oktober 2024, tercatat sudah empat gajah yang mati, yaitu dua gajah liar dan dua gajah jinak bernama Bunga pada 29 Agustus 2024 dan kiniRubado (6,5) pada Minggu 1 Desember 2024. Sementara pupolasi gajah di TNWK, saat ini hanya ada sekitar 180 sampai 200 ekor gajah liar dan sekitar 66 ekor gajah jinak.

    Dan hingga kini, tidak pernah ada penjelasan penyebab kematian gajah-gajah tersebut. Setiap ada gajah mati, pihak TNWK hanya menjawab sedang dalam penelitian atau tim dokter hewannya telah melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian.

    Pada Oktober 2021 lalu Balai TNWK sempat merilis 22 ekor gajah mati di kawasan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kematian puluhan gajah sumatera itu diduga akibat perburuan liar karena bangkai ditemukan tanpa gading dan gigi.

    Dugaan perburuan liar itu diketahui dari ditemukannya jenis alat berburu berupa satu jaring kabut dan tujuh jerat nilon. Ditemukan juga 16 jerat seling, 40 jerat seling kecil, dua perangkap kandang, tiga stick, dan 13 tanda perburuan lainnya.

    Gajah adalah salah satu jenis satwa liar dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri LHK Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

    The IUCN Red List of Threatened Species, menyebut Gajah Sumatera berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar. Selain itu, Gajah sumatera juga merupakan satwa prioritas dan menjadi salah satu prioritas dalam pengelolaan Kawasan TNWK. (red)

  • Diduga Gunakan Alamat Palsu Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo dan Istri di Polisikan

    Diduga Gunakan Alamat Palsu Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo dan Istri di Polisikan

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Bupati Lampung Timur, Dawam Raharjo dan istrinya Yusbariah di Laporkan ke Polisi. Laporan disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Lampung Timur Menggugat (KLTM) ke Polres Lampung Timur, tas tuduan menggunakan alamat paslu alias pemalsuan alamat tinggal dalam KTP, Senin 2 Mei 2024.

    Pasalnya, Dawam dan istrinya diduga menggunakan identitas KTP dengan alamat pada Desa Mataram Marga, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur. Tim KLTM menyebutkan bahwa alamat rumah yang ada pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) Yusbariah tidak di temukan letak alamat rumah yang di maksud.

    Bidang koordinator KLTM Mukaram Sanjaya mengatakan bahwa pihaknya melaporkan Dawam Raharjo beserta istrinya Yusbariah dikarenakan tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda). Bahkan dari hasil investigasi di Lapangan tidak satu pun RT/RW setempat yang mengetahui domisili Dawam dan Istrinya.

    “Kami melaporkan Dawam dan Yusbariah ke Polres Lampung Timur lantaran keduanya menggunakan alamat fiktif, dan melanggar Perda Nomor sebelas tahun dua ribu dua. Bahkan kami telah menanyakan ke rt da rw setempat sesuai lamat KTP, namun alamat itu tidak ada. Perangkat Desa hingga RT RW tidak tahu alamat rumah Dawam dan istrinya. Bahkan kami warga asli desa Mataram Marga saja tidak tahu alamat yang ada di KTP keduanya. Maka kami menduga bahwa Dawam dan Istrinya menggunakan alamat Palsu, kata Mukaram Jaya.

    Mukaram menjelaskan Legislatif dan eksekutif adalah pembuat, pelaksana Perda. Namun Dawam Raharjo selaku Bupati Lampung Timur dan Yusbariah yang merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung justru tidak menerapkan dan memberi contoh yang baik kepada masyarakat.

    Atas nama masyarakat Lampung Timur, Mukaram berharap kepada Aparat Penegak Hukum yang terkait dapat dengan segera memproses laporan tersebut. “Semestinya Bupati Lampung Timur dan wakil rakyat Lampung ini memberi contoh yang baik untuk masyarakatnya, menegakkan aturan-aturan yang berlaku, bukan malah melanggarnya. Kami berharap APH segera memproses laporan kami, karena kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali,” katanya.

    Belum ada tanggapon Dawam Raharjo dan Yusbariah, atas laporan tersebut. Dikonfirmasi wartawan i Lampung Timur, Dawam dan YUsbariah belum merespon. (Red)

  • KPU Tetapkan Ela – Azwar Pemenang Pilkada Lampung Timur 2024

    KPU Tetapkan Ela – Azwar Pemenang Pilkada Lampung Timur 2024

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Timur resmi menetapkan pasangan calon nomor urut 1, Ela Siti Nuryamah dan Azwarhadi, sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Timur 2024. Keputusan ini disampaikan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten yang digelar pada Selasa, 3 Desember 2024, pukul 15.45 WIB.

    Ketua KPU Lampung Timur, Dedi Maryanto, mengumumkan hasil akhir yang menunjukkan Paslon Ela – Azwar unggul dengan perolehan 322.946 suara sah atau 64,27 persen. Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 Dawam – Ketut memperoleh 179.532 suara sah.

    “Hasil ini bersifat final dan resmi berlaku sejak tanggal penetapan. Keputusan ini berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara yang tertuang dalam formulir model D Hasil KWK Bupati/Walikota,” jelas Dedi saat membacakan keputusan dalam rapat pleno.

    Pasangan Ela-Azwar, yang mengusung tagline Sakai Sambayan untuk Lampung Timur, kini resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Menyikapi hasil ini, Ela Siti Nuryamah mengungkapkan rasa syukur sekaligus mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Lampung Timur.

    “Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Lampung Timur. Mulai hari ini, tidak ada lagi 01 dan 02. Saatnya kita bersatu dengan semangat sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Mari kita bersama-sama mewujudkan Sakai Sambayan untuk Lampung Timur yang lebih baik,” ujar Ela.

    Dengan kemenangan ini, Ela-Azwar siap melanjutkan visi dan misi mereka demi kemajuan Lampung Timur. Rapat pleno tersebut sekaligus menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat yang mendambakan perubahan. (Red)

  • Proyek Pembangunan Jalan Telford Rp263 Juta Dana Desa Bandar Agung Sarat Penyimpangan

    Proyek Pembangunan Jalan Telford Rp263 Juta Dana Desa Bandar Agung Sarat Penyimpangan

    Lampung Timur, sinarlampung.co-Pembangunan jalan Telford menggunakan aggaran dana desa Rp263 juta, di Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) diragukan kualitasnya, dan sarat di korupsi. Pasalnya dasar hamparan batu tidak menggunakan pasir, padahal pengerjaan disaksikan banyak warga sekitar.

    Pembangunan jalan Telford sepanjang 1.200 meter tersebut membentang di Dusun 3, 20 dan 21 di Desa Bandar Agung. “Benar mas,saat pengerjaan sebelum peletakan batu memang tidak ada pasirnya, hanya pekerja membersihkan badan jalan seperti rumput meratakan lalu di hampar batu. Tidak ada pasir nya dari awal, pokoknya badan jalan di bersihkan sama pekerja dan di tabur batu belah itu yang saya tahu,” kata Warga bernama Zainal diamini Sukirno, rekannya, kepada wartawan dilokasi proyek, Sabtu 30 November 2024.

    Menurut Sukirno, sepengetahuannya, Jalan Telford adalah jalan yang menggunakan konstruksi perkerasan jalan yang disebut Sistem Telford. Sistem Telford merupakan konstruksi jalan yang dibuat oleh insinyur Skotlandia, Thomas Telford (1757-1834), yang ahli dalam membuat jembatan lengkung dari batu.

    “Yang saya aca, konstruksi Sistem Telford menggunakan batu-batu belah yang dipasang berdiri secara berdesakan, dan pemasangannya menggunakan tangan. Konstruksi ini banyak digunakan di Indonesia, terutama di jalan-jalan pedesaan,” katanya.

    Dan dijelaskan bahwa, Lapis pondasi Telford terdiri dari batu belah ukuran 10/15, atau 15/20, pengunci ukuran 5/7, Batu pasir. Lapisan dasar berupa pasir tebal 10 cm padat
    Lapis pondasi Telford digunakan sebagai pondasi jalan di daerah-daerah terpencil yang sulit diakses peralatan berat,” katanya.

    Sementara penggiat masyarakat Lampung Timur, Feri Perdana mengatakan seharusnya sebelum di lakukan penebaran baru harus ditabur pasir. “Jika memang tidak ada sudah pasti pekerja menyalahi aturan,” katanya.

    Selain kondisi Batu tidak kuat mencengkram, secara tidak langsung mengurangi anggaran belanja pasir. Lalu kemana anggaran untuk beli pasir. “Dan sudah kami pastikan tadi di lokasi, kami lihat dari ujung bukan hanya pasir saja yang tidak ada, tapi susunan batu nya tidak tepat,” kata Feri Perdana.

    Karena itu, Feri, meminta penegak hukum harus melakukan wajib kroscek di lokasi karena semua itu menyangkut anggaran negara. “Dan jika ada unsur merugikan negara harus di proses. Dan jika tidak ada perhatian dari pihak polisi atau kejaksaan maka masyarakat akan melaporkan kasus itu,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Desa Bandaragung Aldi Guntoro mengatakan bahwa pembangunan jalan telford itu sudah diberi hamparan pasir sebelum dilakukan penebaran batu. “Ya mas jalan Telford itu ada di Dusun 23, 20 dan 21 panjang 1.200 anggaran 263 juta sudah kami tabur pasir dasarnya,” ujar Guntoro. (Red)

  • Pekerjaan Jalan Lapen di Desa Sidorahayu Diduga Asal Jadi

    Pekerjaan Jalan Lapen di Desa Sidorahayu Diduga Asal Jadi

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Pekerjaan proyek peningkatan jalan lapen (lapisan penetrasi) di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur, menuai sorotan. Proyek yang menggunakan dana APBD ini dinilai tidak sesuai spesifikasi, baik dari segi ketebalan maupun lebar jalan, Minggu, 1 Desember 2024.

    Salah satu pekerja di proyek tersebut, menjelaskan bahwa ketebalan gembur jalan seharusnya 4,4 cm dan setelah dipadatkan menjadi 4 cm. Namun berdasarkan pengukuran langsung di lokasi, ketebalan gembur hanya mencapai 3,5 cm, dan ketebalan setelah padat sekitar 2,5 cm. Lebar jalan yang seharusnya 350 cm juga hanya diukur 340 cm.

    “Untuk ketebalan gembur 4,4 cm, mateng 4 cm, lalu kemudian pak buruh melakukan pengukuran langsung, alhasil ketebalan gembur sekitar 3,5 cm dan ketebalan kes padat sekitar 2,5 cm, dan lebar seharusnya 350 cm setelah diukur hanya 340 cm,” paparnya.

    Baca: Proyek Jalan Lapen di Lampung Timur Diduga Siluman, Warga Pertanyakan Transparansi

    Di lokasi proyek, tidak ditemukan papan nama pekerjaan, petugas pengawas dari Dinas PU, maupun konsultan proyek. Proses pengerjaan hanya melibatkan para pekerja.

    Ali, salah satu warga Desa Sidorahayu, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hasil pekerjaan jalan tersebut. Ia berharap pekerjaan dilakukan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk memastikan jalan awet dan berkualitas.

    “Saya berharap pekerjaan jalan hotmix di desa kami ini dikerjakan sesuai dengan spesifikasi (RAB)-nya, karena kami ingin hasil yang maksimal. Kalau tidak sesuai dengan aturannya, saya khawatir jalan di desa kami ini tidak awet, pasti tidak lama rusak lagi,” tuturnya.

    Diduga Kurangi Material untuk Keuntungan
    Warga menduga pekerjaan ini dilakukan asal-asalan demi meraup keuntungan lebih besar. Pengurangan ketebalan dan lebar jalan dianggap sebagai upaya menghemat material, meski hal ini mengorbankan kualitas proyek.

    Masyarakat meminta pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk melakukan pengawasan lebih ketat. Transparansi dan kepatuhan terhadap spesifikasi proyek yang diharapkan menjadi prioritas agar pembangunan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Sidorahayu. (*)

  • Cekcok di Rumah Kos, Pria di Lampung Timur Ditangkap Polisi atas Dugaan Penganiayaan Kekasihnya

    Cekcok di Rumah Kos, Pria di Lampung Timur Ditangkap Polisi atas Dugaan Penganiayaan Kekasihnya

    Lampung Timur, sinarlampung.co – Seorang pria berinisial MR (25), warga Kecamatan Mataram Baru, harus berkumpul dengan polisi setelah diduga menganiaya kekasihnya, MI (24), warga Kecamatan Labuhan Maringgai, di rumah kos korban di Bandar Sribawono. Peristiwa tersebut terjadi pada 27 November 2024, bermula dari cekcok mulut yang berujung pada tindakan kekerasan.

    Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya, didampingi Kapolsek Bandar Sribawono, IPTU Romi Azhari, menyampaikan bahwa tersangka tidak hanya diduga menyebabkan luka pada korban, tetapi juga sempat merusak pintu kamar mandi tempat kos korban.

    “Korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Tidak terima atas kejadian tersebut, korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Bandar Sribawono,” ujar IPTU Romi Azhari pada Sabtu (30/11).

    Menindaklanjuti laporan, polisi bergerak cepat melakukan pencarian hingga berhasil menangkap MR tanpa perlawanan. Saat ini, tersangka tengah menjalani proses hukum lebih lanjut di Polres Lampung Timur.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk kekerasan, terutama yang terjadi di lingkungan pribadi. “Kami berkomitmen menangani setiap kasus kekerasan dengan serius demi melindungi masyarakat,” tutup IPTU Romi. (*)

  • Lima Bulan Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini di Lampung Timur Belum Terungkap, Fatayat NU Curhat ke Kompolnas

    Lima Bulan Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini di Lampung Timur Belum Terungkap, Fatayat NU Curhat ke Kompolnas

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kasus pembunuhan Riyas, kader Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Lampung Timur (Lamtim), yang jasadnya ditemukan dalam karung di kebun Jagung, 18 Juli 2024 lalu, masih misteri. Kasus itu menjadi topik diskusi Fatayat NU Lampung dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Lampung dengan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Republik Indonesia (RI) di Grand Anugrah, Minggu 24 November 2024,

    Baca: Sudah Periksa Puluhan Saksi, Kasus Kematian Kader Fatayat NU di Lampung Timur Hingga Kini Belum Terungkap?

    Baca: Pembunuhan Kader Fatayat NU Penjual Online Shop Dalam Karung di Lampung Timur Leher Nyaris Putus, Polisi Periksa 39 Saksi

    Ketua Fatayat NU Lampung Wirdayati menceritakan penemuan mayat almarhumah Riyas Nuraini kader Fatayat Lamtim pada tanggal 18 Juli 2024 didalam karung adalah tindakan kriminal yang kejam dan belum terungkap sampai hari ini.”Kami dari pihak Fatayat selalu ikhtiar agar cepat terang benderang siapa pelakunya, ketum Fatayat pun sudah turun tapi sampai hari ini masih belum ada kejelasan,” katanya kepada Gufron anggota Kompolnas RI.

    Wirda mempertanyakan, mengapa dan ada kendala apa, sampai hari ini sudah hampir lima bulan belum ada titik terang atau tanda-tanda terungkapnya pembunuh sadis almarhumah Riyas, Fatayat dan Ansor meminta agar aparat bisa bekerjakeras mengungkap kasus tersebut.

    Ketua Ansor Lampung Haye, menambahkan pihaknya telah menyiapkan bantuan hukum kasus misteri pembunuhan Riyas dengan menurunkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) agar cepat terungkap siapa pembunuh sebenarnya.

    “Kami suport Fatayat Lampung, kami koordinasi dengan Anshor Lamtim untuk terus memberikan informasi perkembangan kasus pembunuhan Ryas dan LBH Anshor siap untuk mengawal terungkapnya kasus ini,” jelasnya.

    Anggota Komisioner Kompolnas RI 2024-2028 Gufron, dalam kesempatan ini mengatakan agar LBH Ansor Lampung dapat bersurat secara resmi kepada Kompolnas untuk menindaklanjuti kasus tersebut agar segera terungkap.

    “Silahkan bersurat secara resmi kekami, agar saya bisa menindaklanjuti kasus pembunuhan ini dengan rekan-rekan dipusat, insya allah pembunuhan ini cepat terungkap,”ujarnya di hadapan Ketua PW Fatayat NU Lampung Wirdayati didampingi pengurus, Ketua GP Ansor Haye, Ketua PC Ansor Lamtim Muslih, Ketua LBH Ansor Sarhan dan kader lainya. (Red)