Kategori: Lampung Timur

  • Harimau Tutul Hutan Way Kambas Tersesat dan Sembunyi di Bawah Kandang Ayam Warga

    Harimau Tutul Hutan Way Kambas Tersesat dan Sembunyi di Bawah Kandang Ayam Warga

    Lampung Timur (SL)-Seekor Macan memasuki area permukiman penduduk di Dusun Setiabatin, Desa Raja Basa Induk, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Kamis 11 Juni 2020. Hewan langka yang biasa aktif malam malam hari itu meraung dan didengar warga. Harimau Tutul yang diduga berasal Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur itu ditemukan warga sembunyi di bawah kandang ayam belakang rumah warga.

    Kapolsek Labuhanratu, Iptu Gunawan, mengatakan, hewan itu ditemukan Sukino, yang melihat macan tutul itu tepat di bawah kandang ayam di belakang rumahnya, sekira pukul 09.00 WIB hari ini Kamis 11 Juni 2020. Lalu warga memberitahukan ke Polisi, adanya temuan seekor macan tutul di bawah kandang ayam.

    “Anggota mendatangi lokasi, dan hewan itu masih di bawah kandang ayam. Petugas dan warga memasang jaring di kandang ayam, supaya macan tutul tidak lari dari bawah kandang warga, sambil menunggu Tim BKSD,” kata Gunawan.

    Menurut Gunawan, sejauh ini belum ada laporan dari warga kalau Hewan tergolong buas itu menerkam atau membahayakan warga sekitar. Pihaknya telah koordinasi dengan BKSDA agar macan tutul segera diamankan dan dilepaskan ke habitatnya.

    “Macan tutul belum ditangkap, karena pihak BKSDA sebagai otoritasnya, kami sudah memasang jaring dan mengamankan situasi lingkungan dan tinggal menunggu pihak yang memiliki kewenangan terhadap hewan buas tersebut,” ungkapnya. (Red)

  • H+2 Lebaran Pria Ganguan Jiwa Sembelih Ibu Kandungnya Saat Sedang Nonton TV

    H+2 Lebaran Pria Ganguan Jiwa Sembelih Ibu Kandungnya Saat Sedang Nonton TV

    Lampung Timur (SL)-Seorang pria diduga mengalami gangguan kejiwaan, Abdul Muis (28) menghabisi ibu kandungnya sendiri, Uni Kholsum (58), dengan sebilah golok. Pelaku nggorok ibunya yang sedang nonton tv di ruang tamu rumahnya, di Desa Teluk Dalem Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur, Senin 25 Mei 2020, sekitar pukul 9.00 pagi.

    Usai melukai ibunya,  pelaku dengan santai pergi keluar luar rumah,  dan berhasil diamankan warga. Pelaku kini diamankan ke Mapolsek Mataram Baru, Polres Lampung Timur.

    Kepala Dusun 3 Desa Teluk Dalem, Munir, menjelaskan bahwa kejadiannya sekitar 9.00 WIB. Korban meninggal dunia saat hendak dilarikan ke rumah sakit. “Korban meninggal karena luka di bagian leher yang sangat parah,” jelas Munir. Puluhan warga mengejar pelaku usai menggorok ibunya. Massa menangkap pelaku yang berusaha melarikan diri di perladangan desa.

    Anggota Polsek Mataram Baru Bripka Witoyo, yang ada di lokasi mengatakan, warga dibantu polisi berhasil menangkap pelaku. Polisi mengamankan pelaku ke polsek setempat untuk menghindari amukan massa yang marah. “Iya mas, pelaku sudah kita tangkap dan kita amankan. Warga sangat emosi dengan pelaku yang tega membunuh ibu kandung sendiri saat suasana Idul Fitri begini,”  kata Bripka Witoyo.

    Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan melalui Kapolsek Mataram Baru Iptu Rihamuddi mengatakan aksi yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya terjadi sekitar pukul 09.00 Wib. Sebelum kejadian pelaku sempat menanyakan golok kepada korban, dan diberitahu oleh korban bahwa golok ada di dapur.

    Mendapatkan jawaban tersebut, pelaku langsung mengambil golok dan kembali lagi ke hadapan korban yang sedang menyaksikan siaran televisi. “Pelaku langsung membacok leher ibunya yang sedang menyaksikan televisi dengan golok yang di bawanya”, kata Iptu Rihamuddin.

    Korban kaget dan histeris, lalu sempat meminta pertolongan dengan memanggil adik pelaku yang ada di kamar. Adik pelaku keluar kamar mendengar teriakan ibunya,  dan melihat ibunya sudah bersimbah darah. “Adik tersangka sempat menolong korban dan kemudian mengejar pelaku, dengan dibantu warga, pelaku berhasil diamankan,” kata Kapolsek.

    Dijelaskan Kapolsek, dari keterangan warga sekitar, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Saat ini pelaku diamankan di Mapolsek Mataram Baru berikut barang bukti sebilah golok dan pakaian korban. “Rencana besok, Selasa, 26 Mei 2020, pelaku akan di bawa ke RJS untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan”, katanya.

    Informasi warga sekitar membenarkan dugaan kuat pelaku mengalami ganggun jiwa.  “Ya memang dia ada gangguan jiwa,” kata teman sekolah pelaku.

    Korban tidak sempat dibawa kerumah sakit,  karena meninggal di lokasi kejadian. Korban kemudian di tempat Pemakaman Umum (TPU) desa Mataram Baru, Lampung Timur. (Wahyudi) 

  • Dua Pasien PDP Covid-19 Hasil Rapid Test Reaktif Corona di Lampung Timur Meninggal

    Dua Pasien PDP Covid-19 Hasil Rapid Test Reaktif Corona di Lampung Timur Meninggal

    Lampung Timur (SL)-Orang Dalam Pengawasan (ODP) asal Lampung Timur meninggal dunia, Senin 18 Mei 2020. Sehari sebelumnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia. ODP berasal dari Kecamatan Sekampung dengan inisial AT (56) meninggal saat menjalani perawatan di RSU A Yani Metro. AT dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung sekitar pukul 15.05 Wib, dengan protokol Covid-19.

    Kepala Dinas Kesehatan Lamtim, dr. Nanang Salman Saleh menjelaskan AT merupakan Orang Dalam Pengawasan (ODP), yang menjalani perawatan di RSU A Yani Metro sejak 15 Mei lalu. “Dari hasil pemeriksaan rapid tes hasilnya negatif. “Korban merupakan ODP karena hasil rapid tesnya negatif,” kata dr. Nanang Salman.

    Sedangkan untuk korban asal Kecamatan Mataram Baru yang meninggal sehari sebelumnya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena hasil rapid tesnya positif.

    Sementara di lokasi pemakaman, pemakaman dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, dimana petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Pemakaman juga dipantau Kapolsek Sekampung AKP M. Slamet Riyadi dan Batuud Koramil 429/11 Sekampung Peltu Tarseno. Keluarga korban dan kerabat korban yang datang ke lokasi pemakaman berada cukup jauh dari liang lahat.

    Sedangkan di lokasi rumah duka, tidak banyak warga yang bertakziah di rumah mantan kepala Desa tersebut. Warga banyak yang tidak datang ke rumah duka karena diisukan korban terjangkit Covid19. (Wahyudi)

  • Pencuri Sapi Dipotongan di Jalan Hebohkan Warga Tanjung Qencono Way Bungur

    Pencuri Sapi Dipotongan di Jalan Hebohkan Warga Tanjung Qencono Way Bungur

    Lampung Timur (SL)-Warga dusun IV Desa Tanjung Qencono, Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur, digegerkan penemuan dua ekor sapi betina yang sudah terpotong di tengah jalan persawahan desa, Senin 11 Mei 2020 sekitar pukul 04.30. Kondisi sapi tersisa dibagian separuh punggung hingga kepala.

    Penemuan sisa potongan ternak sapi warga tersebut menejutkan warga sekitar, yang kali pertama di temukan Rotama, warga dusun 3 desa Tanjung Qencono, saat hendak berangkat bekerja ke PT Humas Lampung Tengah. dan ditengah perjalanan terhenti karena potongan dua ekor sapi betina itu menutup jalan. “Kami hendak berangkat kerja, namun di tengah perjalanan, saya kaget ada bagian potongan dua ekor sapi sudah menutupi badan jalan, dan sudah terbujur kaku dan kondisi sapi yang tidak utuh lagi,” katanya.

    Rotama kemudian melaporkan kepada warga, yang memang sebagian siap siap untuk sholat subuh usai sahur. warga kemudian melapor ke Polsek Punggur, yang kemudian mendatangi lokasi.

    Kanit Reskrim Polsek Punggur Bripka Nurkholis membenarkan kabar tersebut. “Peristiwa itu pada subuh kemarin dan kita sudah melakukan keterangan terhadap saksi-saksi dan Anggota sudah mengecek pada tempat kejadian perkara (TKP) di jalan persawahan di desa Tanjung Qencono. Mendengar informasi tersebut, anggota langsung terjun ke lokasi dan memastikan kebenaran nya, dan ternyata bener di temukan dua ekor sapi betina yang kondisinya sudah tidak utuh lagi,” kata Nurkholis.

    Menurutya, dugaan sementaara adalaah kasus pencurian, dengan modus pelaku mengambil 2 Ekor Sapi Betina dengan ciri ciri satu sapi betina jenis Limosin, warna bulu merah tanpa tanduk, Dan satu satu ekor lagi sapi betina warna bulu hitam kemerahan panjang Tanduk 20 cm jenis simetal.

    “Kedua sapi itu diambil dari kandang korban dengan cara melepas ikatan tali tambang kemudian membawa ke arah jembatan Perbatasan Lampung Timur dan Lampunga Tengah di jalan Pesawahan Dsn V Desa Tanjung Qencono, kemudian memotong sapi tersebut dan mengambil setengah dari badan sapi,” katanya. (Wahyudi)

  • Dugaan Pungli PTSL di Desa Sidang Anom Lampung Timur Rp1,5-Rp3,3 Juta Persertifikat?

    Dugaan Pungli PTSL di Desa Sidang Anom Lampung Timur Rp1,5-Rp3,3 Juta Persertifikat?

    Lampung Timur (SL)-Dugaan pungutan liar (Pungli) Pembiayaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terjadi di Desa Sindang Anom, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur. Kepala Desa tidak mematuhi Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Pembiayaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

    Dalam surat keputusan bersama SKB 3 menteri yang terdiri dari Mendagri, Menteri Tata Ruang/Kepala BPN dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi no 25/SKB/V/2017, sudah ditetapkan biaya persiapan pelaksanaan (kegiatan penyiapan dokumen, kegiatan pengadaan patok dan materai, kegiatan operasional petugas kelurahan/desa) PTSL untuk kategori IV (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung Bengkulu dan Kalimantan Selatan ) biayanya Rp 200 ribu.

    Namun, yang terjadi di Desa Sindang Anom, perangkat Desa menetapkan biaya Rp1,5 juta, yang sepertinya sudah menjadi rahasia umum yang dikeluhkan masyarakat setempat. Salah satu warga, N, mengeluhkan hal tersebut, pasalnya pada tahun 2019 lalu dimintai biaya sebesar Rp1,5 juta untuk pembuatan surat tanah. ”Kami dimintai Rp1,9 juta jika bangunan sudah di tempati, kemudian Rp1,5 juta jika di lunasi dan yang bersangkutan tidak tinggal di sini. Dan Rp3,3 juta jika tanahnya luas,” kata N.

    Kepala Desa Sindang Anom Aminudin, yang dikonfirmasi Senin 4 Mei 2020 lalu, sedang tidak ada ditempta, Dan didatangi dikediamannya Aminudin juga sedang tidak aada dirumah. Atas dugaan pungli itu, masyarakat Sindang Anom, meminta kepada aparat penegak hukum mengusut dugaan pungli tersebut. (Transumatra.id)

  • Dinas Sosial Menyarankan Untuk Memutuskan Suplayer Stok BPNT Lamtim

    Dinas Sosial Menyarankan Untuk Memutuskan Suplayer Stok BPNT Lamtim

    Lampung Timur (SL)-Sekretaris Tim Koordinasi Bantuan Pangan Non Tunai (TIKOR BPNT) Kabupaten Lampung Timur Darmuji, meminta kepada seluruh pengurus Warung elekronik gotong royong (e-warong) di Lampung Timur agar bisa mandiri dan tidak tergantung terhadap penyuplai barang (pihak ketiga), Rabu 6 Mei 2020.

    E-warong menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) non tunai bagi warga tidak mampu. Dengan sistem ini setiap bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non tunai menggunakan sistem perbankan.

    Pemerintah pusat melalui kementerian sosial memiliki tujuannya untuk mengurangi penyimpangan, kemudahan kontrol serta tepat sasaran, waktu dan jumlah serta skema ini diharapkan mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antar individu dan daerah dalam memperdayakan E-warong agar menjadi mandiri.

    Sekretaris Tikor Kabupaten Lampung Timur Darmuji mengatakan Dinas sosial sudah melakukan upaya pembinaan dan sosialisasi tentang bagaimana dalam mengembangkan kemampuan E – Waroeng dalam mengolah bantuan tersebut.

    “Dinas Sosial sudah gencarkan mulai melakukan upaya-upaya pembinaan terhadap E-warong agar bisa mandiri dan tidak tergantung terhadap penyuplai barang agar bisa mandiri dan pemberdayaan didesa tersebut bisa berjalan sesuai keinginan pemerintah pusat melalui program BPNT,”Ujar Darmuji yang juga menjabat Kapala Dinas Sosial Lampung Timur di ruang kerjanya.

    Di ketahui yang di lansir laman resmi www.kemsos.go.id Pengurus E-warong yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) melalui Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung menyampaikan bahwa Menteri Sosial sepakat untuk memprioritaskan e-warong KUBE supaya makin maju.

    Bukan hanya itu, Darmuji juga dengan tegas untuk mengingatkan kualitas mulai dari sumber daya manusia dan daya kreativitas dalam menjalankan tugasnya sebagai pengurus E – Waroeng agar bisa mandiri dan tidak tergantung terhadap penyuplai barang, dan nanti nya yang tergabung dalam pengurus E-warong (Kube) akan mendapatkan suntikan dana.

    “Sudah dari jauh-jauh hari kita kuatkan untuk pemberdayaan dan selalu mensupport terhadap pelaku pengurus E-warong dalam melakukan pemberdayaan dan pembinaan untuk melakukan perubahan menset atau cara kerangka berpikir, dalam pengolahan di setiap penyaluran kepada masyarakat yang menerima bantuan, dan nanti nya Kube ini masih mendapatkan bantuan dana sebesar Rp20 juta secara bertahap, seperti di Kecamatan Di Sekampung dan Wawai Karya,” tegas sang Kadis. (TIM)

  • Bantuan Covid-19 Lampung Timur Ada Merek Zaiful Bukhari Hingga Pungli Bayar Rp10 Ribu

    Bantuan Covid-19 Lampung Timur Ada Merek Zaiful Bukhari Hingga Pungli Bayar Rp10 Ribu

    Lampung Timur (SL)-Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur secara bertahap juga terus membagikan bantuan Tanggap Darurat Covid-19 di 24 kecamatan yang ada di Lampung Timur. Seperti beberapa daerah lain, Bupati Lampung Timur juga memanfaatkan pembagian bantuan dengan memasang merek stiker Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhari, di karung beras.

    Warga mengaku sangat senang dengan adanya bantuan yang telah di berikan oleh pemerintah tersebut, apalagi disaat sekarang warga juga tidak dapat beraktifitas diluar rumah, namun mereka juga miris dengan pembagian yang tidak sama dan dinidai dengan kepentingan Pilkada.

    ”Alhamdulillah terimakasih untuk para pejabat kami sudah di beri paket sembako, walaupun tidak di data tapi bantuan langsung di berikan ke rumah kami. Apalagi dimnafaatkan untuk kepentingan polisti,” ucap seorang warga Desa Sidorejo yang menerima bantuan, 28 April 2020.

    Menurut warga bantuan tanggap darurat COVID-19 yang diterima tersebut semuanya tidak sama. Di Desa Sidorejo Kecamatan Sekampung Udik, ada warga menerima 10kg beras berstiker gambar Bupati, 1 kaleng, sarden, 4 Bungkus Mie, 1/2 kg Minyak goreng dan 4 butir Telur dan juga ada jadwal puasa dengan gambar Bupati Zaiful Bukhari.

    Sementara berbeda dengan di Desa Pematang Tahalo, ada warga mengaku mendapatkan bantuan sembako dari Kabupaten Lampung Timur berupa 2 kg Beras, 1 butir Telur dan 1 bungkus Mie Instan. ”RTnya langsung yang mengantar ke rumah rumah warga, beras 10kg, telur 5 butir dan Mie 5 bungkus di bagi untuk Lima Kepala Keluarga (KK),” kata warga.

    Menurut warga yang berdomisili di Dusun 6 Desa Pematang Tahalo itu dia menerima bantuan diantar oleh perangkat Desa setempat. Warga mengaku tidak mengetahui seperti apa mekanisme pemberian bantuan tanggap darurat oleh pemerintah juga apa saja bentuk bantuan yang diberikan. “Kami ndak tau mekanismennya. pokoknya ya cuma di kasih itu beras 2kg mie 1 bungkus dan telur 1 butir sama RT nya, ya kami terima,” katanya.

    Hal berbeda juga dialami warga Dusun 11 Tanjung Aji, Desa Pakuan Aji Kecamatan Sukadana Lampung Timur, warga mengaku mendadak di beritahu tanpa pendataan untuk mengambil paket sembako bantuan tanggap darurat COVID-19.

    Warga di panggil oleh RT setempat untuk mengambil bantuan berupa sembako yakni Beras 10kg, 1 sarden, 8butir telur, 450 ml minyak goreng dan 4 bungkus Mie dan diminta untuk membayar uang sebesar Rp10 ribu. ” Uang itu di minta saat mengambil sembako di rumah RT, menurut pak RT. Uang itu sebagai pengganti ongkos angkut sembako dari Balai Desa ke Dusun setempat” kata Warga Pakuan aji.

    Didusun lainnya justru pembagian bantuan covid-19 dimanfaatkan oleh Kades dan Kadus hanya untuk kerabat dan keluarnya. “Parah mas, keluarga kades anak mantu, dan orang orang kaya yang dapat,” katanya. (red)

  • Tekab 308 Polres Lampung Timur Tangkap Buron Pembobol Rumah Wartawan Tahun 2019

    Tekab 308 Polres Lampung Timur Tangkap Buron Pembobol Rumah Wartawan Tahun 2019

    Lampung Timur (SL)-Tim Tekab-308 Polres Lampung Timur meringkus buronan kasus pencurian rumah wartawan di Kecamatan Jepara, medio September 2019 lalu. Pelaku ditangkap saat baru pulang dari perantauan, di kediamannya di bilangan Kecamatan Mataram Baru, Rabu 29 April 2020.

    Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan, didampingi Kasat Reskrim AKP Faria Arista, mengatakan bahwa pelaku inisial RJ (23) warga Kecamatan Mataram Baru. Dia bersama dua tersangka lainnya, yang telah lebih dahulu tertangkap, dan tengah menjalani proses hukuman, terlibat aksi pembobolan dan pencurian dirumah seorang wartawan, yang beralamat di wilayah Kecamatan Way Jepara, pada September 2019 lalu.

    Tersangka beraksi dengan cara mencongkel jendela, kemudian masuk rumah, dan mengambil 1 unit Sepeda Motor merk Honda Beat, dan 2 unit telephone genggam. “Hasil penyelidikan petugas berhasil mengidentifikasi keberadaan, sekaligus membekuk tersangka RJ, yang baru kembali dari luar kota, dan selanjutnya membawanya ke Kantor Polisi, untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,” katanya. (Wahyudi)

  • Guru Honor Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Kamar

    Guru Honor Ditemukan Tewas Membusuk Dalam Kamar

    Lampung Timur (SL)-Nusirwan (57) Guru Honor, warga Desa Tanjung Inten, Kecamatan Purbolinggo. ditemukan tewas membusuk dalam kamar   rumahnya, Senin 27 April 2020, sekitar pukul 16.00. Warga terakhir kali melihat korban pada Rabu 22 April 2020.

    “Terakhir lihat dia, ada disekitar balai desa Tanjung Inten, hari Rabu minggu lalu. Dia Nusirwan guru honor,” kata warga di lokasi rumah korban.

    Informasi disekitar rumah korban menyebutkan warga curiga karena mencium aroma bangkai dari arah rumah korban dengan pintu rumah dalam keadaan tertutup. Warga bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta aparat Desa, membuka paksa pintu rumah, dan menemukan korban dalam kondisi sudah membusuk didalam kamarnya.

    Kapolsek Purbolinggo AKP M.Samsari mendamoingi Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan mengatakan peristiwa penemuan mayat itu berawal dari kecurigaan warga yang beberapa hari terakhir tidak melihat korban yang hidup sendiri ke luar dari rumah. “Terakhir, warga setempat melihat korban yang berprofesi sebagai guru honor berada di Balai Desa Tanjung Inten pada 22 April 2020,” kata Kapolsek.

    Menurut Kapolsek, warga menjadi curiga ketika mencium bau busuk dari rumah korban. Warga kemudian, melaporkan hal itu ke Polsek dan Koramil Purbolinggo. Mendapat laporan itu, petugas Polsek dan Koramil Purbolinggo mendatangi rumah korban. Petugas bersama Pamong Desa setempat membuka paksa pintu rumah korban yang terkunci dari dalam.

    Setelah dicek, petugas menemukan korban sudah meninggal tergeletak lantai beralaskan kasur di dalam kamarnya dengan kondisi sudah membusuk. “Dugaan sementara, korban meninggal akibat sakit. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan tanda-tanda kejahatan di rumahnya. Untuk memastikan penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasiil pemeriksaan tim medis,” kataM. Samsari. (Wahyudi)

  • Kesal Dengan Suami TKI Asal Lampung Timur Pulang Kampung Dan Robohkan Rumahnya

    Kesal Dengan Suami TKI Asal Lampung Timur Pulang Kampung Dan Robohkan Rumahnya

    Lampung Timur (SL)-Tenaga kerja wanita, Dian Stiowati (31), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur, membongkar dan merobohkan rumahnya, yang selama ini ditempati suaminya. Dia kesal karena kerap kirim uang dari China tempatny kerja,  tapi tidak jelas kemana uangnya,  bahkan untuk menghubungi anaknyapun di larang.

    Kesal terhadap ulah suami itu,  Dian Stiowati membawa tenaga kuli untuk membongkar rumah yang telah dibangunnya dari hasil bekerja di Luar negeri. “Selama 5 tahun bekerja di China saya selalu mengirimkan uang kepada suami. Pokoknya tiap bulan saya kirim, kalau di total ya sekitar 300 jutaan, tapi gak tau kemana uangnya,” katanya Kamis 23 April 2020.

    Dian mengaku sangat marah dengan suami lantaran anaknya tidak diperbolehkan untuk menelfonnya saat ia berada di China, “Makanya saya pulang ke kampung,untuk ngurus anak juga uang yang sudah saya kirim,” katanya.

    Dian mengaku membongkar dan merobohkan rumah itu untuk memuaskan hatinya yang kesal.  Kemudian tanah bekas bangun itu akan diwakafkan untuk di buat Mushola.
    “Yang penting rumah ini roboh biar Iklhas dan puas hati saya, setelah ini selesai saya akan kembali lagi ke China untuk melanjutkan kerja” katanya.

    Ketua RT setempat Harianto (40) membenarkan kejadian di lingkungannya utu.  Hal itu terjadi akibat adanya perselisihan rumah tangga. ”Tadi malam sebenernya juga sudah diadakan musyawarah antar keluarga. Namun tidak menemui titik terang. Sampai akhirnya pagi tadi istrinya datang dan memberitahukan bahwa akan membongkar rumahnya” kata Harianto.

    Sebagai, RT Harianto mengaku tidak bisa berbuat banyak karena yang akan dibongkar adalah rumah milik mereka sendiri, “Kami tidak bisa melarang karena itu bangunan milik mereka sendiri, asal tidak menganggu lingkungan lain ya silahkan saja ” katanya. (red)