Kategori: Lampung Timur

  • Ibu Muda Misnawati Tewas Dengan Tujuh Tusukan, Motor Suaminya Ditemukan di Jati Agung

    Ibu Muda Misnawati Tewas Dengan Tujuh Tusukan, Motor Suaminya Ditemukan di Jati Agung

    Lampung Timur (SL)-Tim Polres Lampung Timur masih memburu pelaku pembunuhan terhadap Misnawati (34), warga Desa Gunungagung, Kecamatan Sekampungudik, ibu dua anak yang ditemukan tewas bersimbah darah, dengan tujuh luka tusuk, di tepi jalan sekitar 30 meter dari kediaman orang tuanya, Rabu malam (6/11). Motor milik milik korban yang dibawa suaminya, ditemukan diwilayah Jatiagung, Lampung Selatan.

    Baca: Ibu Cantik Ditemukan Tewas Didepan Rumah Orang Tuanya di Sekampung Udik

    Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro megatakan berdasar hasil olah tempat kejadian peristiwa (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, pelaku pembunuhan itu diduga masih orang dekat korban. ”Identitas pelaku sudah kami ketahui. Saat ini masih dalam pengejaran,” kata Taufan, Kamis (7/11).

    Menurut dia, Tim Polres telah menemukan motor Honda BeAt di wilayah Jatiagung, Lampung Selatan, yang diduga digunakan pelaku untuk melarikan diri. “Sepeda motor tersebut diduga digunakan pelaku untuk kabur,” ujarnya.

    Informasi tetangga korban menyebutkan, beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat bercerita kepada tetangga tentang kondisi rumah tangganya yang sedang bermasalah. Lalu, Misnawati ditemukan tidak bernyawa di tepi jalan, sekitar 30 meter dari kediamannya, Rabu malam (6/11). Ada tujuh luka tusuk ditubuhnya. Dua di dada, satu di bawah ketiak dan empat tusukan di punggung.

    Sutris (42), kakak Misnawati, mengatakan peristiwa itu diketahui sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, Pasir (73), ayah mereka, mendengar teriakan Markini (64), ibu korban. Pasir yang sedang berada di kamar mandi, keluar dan menemui istrinya di dapur. Ia melihat ceceran darah di tempat itu. Pasir dan Markini mengikuti jejak. Mereka mendapati Misnawati tergeletak bersimbah darah. Keduanya kemudian berteriak.

    Warga berdatangan dan membawa Misnawati ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro di Desa Gunung Pasirjaya, Kecamatan Sekampungudik. Namun nyawa ibu rumah tangga (IRT) cantik yang memiliki dua anak ini tidak bisa diselamatkan. (wahyudi/red)

  • Modus Beli Seragam, Kepala SMP Negeri 1 Pekalongan Diduga Pungli Uang Sertifikasi Guru Rp300 ribu

    Modus Beli Seragam, Kepala SMP Negeri 1 Pekalongan Diduga Pungli Uang Sertifikasi Guru Rp300 ribu

    Lampung Timur (SL)-Puluhan guru yang mengajar di SMP N 1 Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur diduga menjadi korban pemotongan tunjangan Sertifikasinya yang di lakukan oleh Oknum Kepala Sekolah yang memimpin di Sekolah tersebut, Rabu (30/10/2019).

    Pemotongan tunjangan Sertifikasi itu sendiri sebesar Rp300 ribu setiap gurunya, dengan alasan untuk membantu pembuatan seragam Drumband Murid disekolah itu. “Iya mas ada potong Rp300 ribu. Ya hanya kemaren saja katanya untuk membantu baju Drumband, karena biaya pembuatannya semuanya itu Rp26 juta. Jadi dibantu dengan potongan tunjangan Sertifikasi guru,” kata salah seorang guru yang mengajar di SMP N 1 Pekalongan

    Menurutnya, hasil dari pemotongan itu sendiri terkumpul kurang lebih berkisar Rp10juta, sedangkan kekurangannya akan menggunakan uang khas sekolah. “Ada 35 orang guru, ya total sekitar 10 jutaan, sisanya itu waktu itu katanya Bu Ida dari dana kaslah gitu, karena ada uang-uang yang tersisa dari beberapa anggaran mungkin gitu kan,” lanjutnya

    Sebagian besar guru menyesalkan pemotongan tunjangan Sertifikasinya, dan sebelumnya belum pernah terjadi pemotongan tunjangan Sertifikasi guru. “Sebagian besar ya menyesalkan, karena kita sudah lama dan sudah banyak yang tua-tua ya mas, belum pernah memang terjadi ada pemotongan apapun keadaannya sekolah itu. Apapun kebutuhan nya itu biasanya dicarikan jalan sendiri oleh pimpinan, bukan dengan cara-cara seperti ini,” keluh guru lainany.

    Uang hasil pemotongan dari 35 guru itu dikumpulkan sendiri diserahkan langsung kepada kepala sekolah SMP N 1 Pekalongan, “Langsung ke kepala sekolah waktu itu,” singkat guru yang tidak mau disebutkan namanya

    Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah, enggan menanggapi dugaan pemotongan tersebut. Saat dihubungi via phome, kepala sekolah langsung mematikan hubungan telepon, saat ditanya soal dugaan pungutan liar yang terjadi di Sekolah SMP N 1 Pekalongan, (red)

  • Bocah Tewas Tenggelam di Lubang Eks Galian Pasir di Jabung

    Bocah Tewas Tenggelam di Lubang Eks Galian Pasir di Jabung

    Lampung Timur (SL)-Pelajar kelasa I SD, Riki (7) di temukan tewas tengggelam di bekas galian pasir di Jalur Way Sekampung, di Dusun I Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Jum’at (01/11). Bocah malang itu ditemukan Yusup (26) tetangga korban.

    “Kami mendengar kabar ada anak-anak tenggelam di kolam galian pasir, bersama-sama dengan tetangga lainnya langsung bergegas ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut. Mendengar kabar adanya anak kecil tenggelam di kolam, kami bersama-sama tetangga lainnya langsung ke lokasi kejadian, untuk membantu dan menolong korban,” ujarnya.

    Kronologis kejadian, lanjut tetangga dua anak itu, sekitar pukul 16.30 Riki bersama dengan sang kakeknya berangkat menuju sungai Sekampung untuk mandi sore, mengingat di rumah tidak ada air akibat musim kemarau. Namun sesampainya di dusun I Desa Jabung, pada pukul 17.45 wib, korban di ketemuan.

    Kemudian para warga langsung membawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jabung, untuk dilakukan pengobatan. “Alhamdulillah, tidak waktu lama, korban ditemukan dan kami langsung membawa ke puskesmas, namun sesampainya di sana. Naas dinyatakan oleh petugas puskes Riki (7) di pastikan meninggal dunia,” tambahnya.

    Pihak keluarga dan tetangga langsung membawa kerumah duka di Dusun I Rt 01 Desa Negara batin, Kecamatan Jabung, Lampung Timur. Kemudian, sampai berita ini di publikasikan belum ada keterangan dari pihak aparat keamanan setempat. (Wahyudi)

  • Penikam Pengusaha Kayu Asal malinting Menyerahkan Diri

    Penikam Pengusaha Kayu Asal malinting Menyerahkan Diri

    Lampung Timur (SL)-Penikam bos kayu asal Malinting, ternyata rekan bisnis yang menjual kayunya. Dia warga Kecamatan Marga Sekampung, dan kini menyerahkan diri kepada Pihak Kepolisian di Kabupaten Lampung Timur, didampingi Keluarganya, pada Rabu (30/10) sore.

    Baca: Pengusaha Kayu Asal Melinting Ditemukan Tewas Ditikam di Jalan Desa Batu Badak

    Informasi di Polres Lampung Timur menyebutkan, S menikam Bos Kayu Alfian Saidi (34) warga Desa Wana, Kecamatan Melinting, yang datang bersama pekerjanya, ke Dusun Talang Wajo, Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, untuk membeli Kayu.

    Setibanya di lokasi tersebut, S (51), mendatangi korban dan menawarkan agar proses pengangkutan kayu, bisa dilakukan oleh pihaknya, bersama warga setempat, tetapi permintaan tersebut ditolak, sehingga terjadi adu mulut, dan berujung pada keributan.

    Korban dan tersangka yang sama-sama emosi sempat saling menyerang menggunakan senjata tajam, hingga korban mengalami luka tusuk di dada sebelah kiri, dan mengakibatkannya meninggal dunia. Pelaku sempat melarikan diri, namun akhirnya menyerahkan diri. (Red)

  • Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kriik Tiga Nama Dengan Track “Buruk” Lolos Dalam Penetapan KPU Lamtim

    Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Kriik Tiga Nama Dengan Track “Buruk” Lolos Dalam Penetapan KPU Lamtim

    Lampung Timur (SL)-Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Dr. Triono, M.I.P. angkat bicara terkait dengan adanya surat undangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Nomor 1319/SDM.12-und/05KPU/X/2019 tanggal 28 oktober 2019 tentang pelaksanaan uji kelayakan dan kepatuhan calon anggota KPU kabupaten/kota se-provinsi Lampung periode 2019-2024 di salah satu hotel di Bandar Lampung, Jum’at (1/11/19)

    Berlatar belakang sebagai tenaga Akademisi FISIP Universitas Megou Pak Tulang Bawang, Triono juga menyarankan kepada KPU Republik Indonesia, bagi yang akan mengisi kuota anggota KPU Kabupaten harus memiliki kecakapan dan pengetahuan yang baik dan harus memiliki uji kelayakan publik.

    “Anggota KPU harus memiliki Integritas dan ilmu pengetahuan yang cukup dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, takut nya nanti taatkala menetapkan pemimpin yang tidak tepat dan kurang baik, maka akan melahirkan pemimpin tidak dikehendaki oleh rakyat dan bisa menjadi bumerang dalam menentukan kebijakan,” lanjut Triono yang juga Dosen Dharma Wacana Metro.

    Diketahui Lampung Timur yang lolos dalam 10 besar seleksi yaitu Nomor 1. Afrizal, 2. Andri Afrizal, 3. Candra Hasan, 4. Desman Yusri, 5. F. Bagus Kumbara, 6. M. Wahid Setio Budi, 7. Maria Mahardini, 8. Marsoni, 9. Wanahari,10. Wasiyat Jarwo Asmoro.

    Menanggapi dari sepuluh besar nama yang masuk calon anggota KPU Lampung Timur, ada tiga nama yang sudah mendapatkan sanki DKPP, yaitu yang masih melenggang ke babak 10 besar Maria Mahardini, Wanahari, dan terakhir Wasiyat Jarwo Asmoro, beberapa bulan lalu. Alumni S3 Ilmu Politik UNPAD itu juga menyampaikan, KPU kabupaten/kota inikan lembaga independen, harus memiliki sifat netral dan integritas yang baik karena menyangkut urusan rakyat.

    “Kalau memiliki track record yang kurang baik, mengapa harus diloloskan menjadi komisioner KPU untuk periode berikutnya. agar rakyat bisa menaruh harapan kepada komisi, supaya benar-benar menjalankan peraturan perundang-undangan, menjadi harapan dan keinginan masyarakat, sehingga terjadinya sistem demokrasi yang baik tanpa intervensi dari pihak manapun. Kita tunggu saja, mudah-mudahan dalam Fit and propertes nanti bisa mengungumkan yang paling baik,” harapannya.

    Kelima komisioner mendapatkan sanki tegas dari DKPP yaitu Ketua KPU Lamtim Andri Oktavia S, Si yang juga diberhentikan sebagai ketua oleh DKPP, dan Anggota KPU lainnya adalah  Maria Mahardini M.Pd.i, Wanahari S.pd.i dan Wasiyat Jarwo Asmoro S.I. Kom, serta Husin S,E.

    Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatuhan calon anggota KPU Kabupaten/kota se provinsi lampung periode 2019-2024 akan dilaksanakan tanggal 1-3 November 2019. Untuk calon anggota KPU kabupaten Lampung Timur dapat giliran tanggal 2 November 2019, Pukul 08.00 S.d selesai. (Wahyudi)

  • Masyarakat Adat Kebandaraan Marga Sekampung Limo Mego “Ngeluruk” Ke Pemda Lampung Timur

    Masyarakat Adat Kebandaraan Marga Sekampung Limo Mego “Ngeluruk” Ke Pemda Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Ratusan Masyarakat Adat Kebandaraan Marga Sekampung Limo Mego mengelar aksi damai untuk menuntut keadilan di halaman Pemerintah Daerah Lampung Timur, Kamis (31/10), tentang makanan Kelelawar menjadi salah satu makan khas di Lampung Timur.

    Para pendemo juga mengadukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Girimulyo Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur yang telah mengundang rombongan Telivisi Swasta, untuk mengekspos kegiatan petualang di lorong goa pandan di wilayah tersebut.

    Ketua Koordinator Raja Bandar H,S mengatakan kami sebagai tokoh masyarakat di wilayah sini (red) merasakan dampak negatif atas penayangan kegiatan rombongan petualangan yang di motori Pokdarwis Desa Girimulyo. “Kami tidak terima atas penayangan pada tangal 4 September 2019, hewan mamalia kelelawar sebagai makanan khas daerah Sekampung Udik, tentu kami merasakan keberatan atas di gadang-gadang salah satu bagian dari makan khas wilayah Kecamatan Sekampung Udik,” Ujar Raja.

    Lebih lanjut, Kata Raja Bandar, apapun dimana bumi di pijak disitu langit di junjung, tentunya (red) harus menghargai adat istiadat kami, untuk itu kami mera di lecehkan oleh Kelompok Masyarakat Sadar Wisata tersebut. “Adat kami tidak pernah menggunakan Hewan bertaring itu sebagai bahan makanan untuk di hidangkan dalam acara yang dihadiri Adat tersebut,” pungkasnya.

    Makanan adat, Klawar masakan adat Kebandaran Marga Sekampung Udik Sekappung Limo Migo itu masakan yang berbahan baku daging sapi atau kambing yang di bakar yang menyerupal sate di sajikan dengan bumbu rempah-rempah yang disediakan di haluskan, yang dominan dengan rasa pedas dan asam.

    Untuk rasa asam sehingga dapat dimakan belimbing wuluh yan tipis di aduk dengan tumbukan cabai dan irisan bawang merah talu dicampurkan dengan santan kelapa dan seluruh rempah mentah / tidak ada yang masak selain udara untuk memeras santan kelapa ini menggunakan udara yang telah di rebus terlebih dahulu yang sudah dingin dilakukan oleh laki-laki.

    “Kami akui memang ada makanan khas Marga Sekampung, yaitu Klawar dan bahan-bahan adalah daging sapi atau kambing ditambah lagi rempah-rempah sebagai bumbu-bumbu penyedap rasa dan didominasi rasa pedas,” tambahnya.

    Dalam unjuk rasa atau menyampaikan pendapat di muka umum, delapan dari pendemo diajak untuk diskusi dan terima Sekretaris Daerah Lampung Timur Syahruddin Putera di ruang kerja untuk menyampaikan aspirasi dan mendengarkan apa yang diinginkan dari Kebandaraan Marga Sekampung. (Wahyudi)

  • Pengusaha Kayu Asal Melinting Ditemukan Tewas Ditikam di Jalan Desa Batu Badak

    Pengusaha Kayu Asal Melinting Ditemukan Tewas Ditikam di Jalan Desa Batu Badak

    Lampung Timur (SL)-Alfian Saidi (34), bos kayu asal Desa Wana, Kecamatan Melinting, Lampung Timur, ditemukan tewas bersimbah darah, di tepi jalan,  di Jalan Poros, Dusun Talang Wojo, Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Rabu (30/10).

    Mayat Alfian tergeletak ditepi jalan, dan ditemukan warga sekitar lokasi areal jalan Dusun Talang Wojo, Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, dengan kondisi terdapat luka tusukan bagian dada sebelah kiri. Tak jauh dari tubuh korban ditemukan sepeda Motor merk Honda Mega Pro, Telepon Genggam, Dompet, Senjata Tajam jenis Pisau.

    Warga kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek terdekat. Petugas Kepolisian yang menerima informasi terkait penemuan mayat tersebut, segera turun kelokasi kejadian, dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD Sukadana. Kasus itu kini ditangani Polres Lampung Timur. (Wahyudi)

  • Delapan Calon Bupati Lampung Timur Sampaikan Visi Misi dan Strategi di Sekretariat Nasdem

    Delapan Calon Bupati Lampung Timur Sampaikan Visi Misi dan Strategi di Sekretariat Nasdem

    Lampung Timur (SL)-Delapan Kandidat Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur menyampaikan pemaparan Visi, Misi dan strategi di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Priode 2021 – 2026, di sekretariat Partai Nasdem dijalan Pringgodani, Rabu (30/10).

    Dalam undangan penyampaian Bakal Calon Bupati Lampung Timur dari partai Nasdem ada H. Zaiful Bokhari, M. Dawam Rahardjo, M. Yunus, dan Andry Sohar, serta Hi. Yusran Amirullah ditambah lagi ada Bakal Calon Wakil Bupati Sri Andayaningsih, Herwandi, Hj. Binti Amanah.

    Dari pemaparan mulai dari pandangan dan tujuan jika terpilih nanti, dalam merebut hati rakyat ditambah program-program yang kongkrit untuk membawa Lampung Timur lebih baik dan sejahtera. Tentu kesempatan yang baik tersebut tidak disia-siakan semua kandidat, termasuk Dr. M Dawam Rahardjo M,Si yang datang untuk memaparkan serta pandangan untuk membawa lamtim lebih baik lagi.

    “Kita akan bersama-sama melakukan pembenahan dari segala sistem baik secara birokrasi dan pelayanan, agar supaya tetap dan cepat dan memanfaatkan potensi yang belum di sentuh sedikit pun. Jika saya di percaya dalam memimpin Lamtim, kita akan bekerja yang menciptakan Berkeadilan, agamis dan sejahtera (Bergas), serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, ditambah lagi kita akan kembangkan ekonomi mikro,” Ujarnya dengan ciri khas menggunakan belangkon adat jawa.

    Wajah Dawam Rahardjo, tentu tidak asing di kancah politik Boemi Tuah Bepadan ini. Pasalnya dirinya pernah mencalonkan sebagai eksekutif Pada Tahun 2005 – 2010 didampingi Supriadi. Bermodal pengalaman politik yang mumpuni dan dunia birokrasi selama 30 tahun, untuk maju dalam Bakal Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah Lampung Timur.

    Pria kelahiran Benting Sari Kecamatan Jabung, itu pun menyampaikan bahwa akan membawa Lampung Timur yang lebih baik lagi. ”Saya berharap untuk kedepannya tentu bisa bersama-sama membangun Lampung timur kearah yang lebih baik melalui partai Nasdem,” tegas Mantan Camat Waway Karya.

    Bukan hanya itu, program kandidat lain juga, akan membenahi Puskesmas yang belum optimal dan gizi untuk anak balita, peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. (Wahyudi)

  • Tim Dawam Rahardjo Geram Poster Dirusak dan Gondol Maling

    Tim Dawam Rahardjo Geram Poster Dirusak dan Gondol Maling

    Lampung Timur (SL)-Poster 4×8 Meter, Bakal Calon Bupati Lampung Timur H. M Dawam Rahardjo digondol maling dan dirusak orang tak dikenal, tepatnya di perempatan Tono di Jalan Lintas Timur, Desa Sukadana Ilir, Lampung Timur, Rabu (30/10).

    Kerusakan “baner” atau biasa di sebut baleho juga terjadi di salah satu tempat pemasangan di kecamatan Pekalongan. Padahal, relawan tim pemasangan gambar untuk Dawam Rahardjo Bakal Calon Bupati mengakui baru seminggu yang lalu terpasang.

    Kejadian tidak terpuji ini tentu membuat geram Tim pemasangan dan relawan Bakal Calon Dr. M. Dawam Rahardjo M,Si Bapak Herman menyampaikan gambar pak Dawam sudah terpasang beberapa l titik di Lampung Timur, “Kami dari tim dan relawan hanya ingin memperkenalkan diri, karena poster sebagai salah satu alat sosialisasi kepada masyarakat untuk memperkenalkan Pak Dawam Rahardjo Sebagai salah satu Bakal Calon Bupati Lampung Timur pada periode berikutnya,” katanya.

    “Pemasangan alat sosialisasi hanya ingin untuk memperkenalkan diri M. Dawam Rahardjo tinggal 21 Oktober 2019, baru saja di pasang, dan tadi malem kami mendapatkan kabar bahwa gambar nya hilang dan dirusak,” tambah Herman usai mendapatkan laporan dari tim pemasangan gambar untuk M. Dawam.

    Kejadian seperti ini, kata Herman tidak mencerminkan kepribadian yang baik dalam penyelenggaraan demokrasi, dari oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. “Tentu sudah sewajarnya saja kalau saya dan tim pasang poster atau gambar hanya ingin memperkenalkan kepada masyarakat, kami berharap kepada oknum yang tidak bertanggung jawab bersainglah secara sehat, toh kita masih dalam bakal calon,” pungkasnya.

    “Pak Dawam mengajak dalam kompetisi ini, ayo kita bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan nyaman tanpa menghilangkan hak-hak yang lain. Masalah menang atau kalah kita serahkan kepada masyarakat, karena masyarakat yang akan memilih,” tutupnya. (Wahyudi)

  • Tarik Rp200 Ribu Persiswa, SMP Negeri 1 Pekolangan Beli Komputer Bekas SPJ Dana Bosnya Mencurigakan

    Tarik Rp200 Ribu Persiswa, SMP Negeri 1 Pekolangan Beli Komputer Bekas SPJ Dana Bosnya Mencurigakan

    Lampung Timur (SL)-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur membeli komputer bekas untuk pengadaan 60 unit komputer kebutuhan sekolah. Komputer akan digunakan untuk menghadapi UAS, sebagai kebutuhan sekolah dari anggaran Dana Komite Tahun 2018.

    Informasi wartawan menyebutkan baru hanya sekitar 19 unit yang baru, dan sekitar 15 unit komputer adalah seken alias bekas, dengan kebutuan 60 unit komputer. Managemen Toko Komputer tempat pihak sekolah belanja menyebutkan bahwa Bendahara SMP N1 Pekalongan) atas nama Febrika membeli komputer sebanyak 30 unit. Akan tetapi seminggu kemudian monitor di kembalikan sebanyak 11 unit.

    Kepala SMP Negeri 1 Pekalongan Aida Aini, S.Pd membenarkan terkait pembelian komputer seken di sekolahnya, yaitu sebanyak kurang lebih 15 unit. “Itupun saya berikan cuma cuma supaya tercukupi kebutuhan sekolah,” kata Aida Aini kepada wartawan.

    Informasi dilingkungan sekolah menyebutkan penarikan uang komite untuk pembelian komputer adalah Rp200 ribu persiswa, dikalikan 523 siswa/i. Jika diakumulasikan kurang lebih Rp100 juta rupiah pada tahun 2018. Kejanggalan itu menimbulkan pertanyaan masyaraakat sekolah. Karena tidak digunakan anggaran komite tersebut sesuai dengan kebutuhan. Indikasi lain, ada dugaan SPJ dana BOS di difiktifkan. S

    Namun pihak sekolah enggan memberikan keterangan terkait anggaran belanja pembelian komputer tersebut. “Ini harus diusut. Kami berharap apara penegak hukum, Dinas Pendidikan dan Inspektorat bisa melakukan pengecekan di sekolah tersebut, dan memberikan sangsi tegas, dan proses hukum oknum yang terlibat,” kata seorang wali murid. (red)