Kategori: Lampung Timur

  • Cuma di Lampung Timur Pelajar SMK Negeri Nebeng Sekolah SD?

    Cuma di Lampung Timur Pelajar SMK Negeri Nebeng Sekolah SD?

    Lampung Timur (SL)-Para dewan guru dan puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Sekampungudik, Lampung Timur mengeluh. Selain pembangunan gedung yang tertunda, juga terkat legalitas sekolah pun belum jelas. Sehingga proses belajar selama ini nebeng di Sekolah SD.

    Pembangunan gedung SMKN Sekampung Udik dengan anggaran Rp3,8 miliar tertunda, kabaarnya uang Rp3,8 miliar, diduga dialihkan ke Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Sementara sejumlah material bangunan seperti batu dan pasir menumpuk di lahan yang dijadikan lokasi pembangunan sekolah. Kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dewan guru serta puluhan siswa untuk sementara menumpang di gedung milik SDN Brawijaya.

    Siswa SMKN masuk sekolah pada siang hari dan harus bergantian dengan siswa SD sehingga menyebabkan KBM tidak efektif. Bukan hanya itu, fasilitas gedung yang ditumpangi oleh dewan guru dan siswa pun tidak layak. Bahkan, perkantoran bagi 23 guru SMKN hanya menempati ruangan 4×6 meter.

    Ketua OSIS, Devita Nurjanah, mengatakan, kegiatan belajar masih menumpang di SD Brawijaya sehingga kegiatan KBM belum efektif. “Kekurangan juga pada buku pelajaran di sekolah. Harapan kami ya ingin sekolah cepat dibangun agar terwujud KBM yang baru,” kata dia, Selasa 29 Oktober 2019.

    Heni Ratnaningtia, Guru SMKN 1 Sekampungudik, mengatakan, kegiatan belajar dan mengajar SMK Negeri memang masih menumpang di SD Brawijaya. Pihak sekolah menginginkan pembangunan gedung, dan keputusannya bagaimana.

    Sebab sekolah ini belum memiliki legalitas, sehingga dewan guru merasa bingung dengan legalitas sekolah. “Sekolah ini masih baru dan sudah menerima murid pertama sebanyak 66 siswa, itu pun untuk kelas X sebanyak tiga kelas. Kami berharap semoga gedung sekolah bisa terwujud dan diberikan legalitas,” ungkapnya. (Wahyudi)

  • RS AKA Sribhawono Bukti Kekuatan Wakaf di Tengah Oase Kesehatan di Lampung Timur

    RS AKA Sribhawono Bukti Kekuatan Wakaf di Tengah Oase Kesehatan di Lampung Timur

    Sribawono (SL)-Dompet Dhuafa mengadakan sosialisasi gerakan wakaf dengan mengajak para blogger dan jurnalis (Rabu, 23/10). Kegiatan membangun ekosistem wakaf dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya wakaf produktif. Wake Up! Wakaf adalah sebuah gerakan membangun wakaf dalam memasuki era millennial, wakaf tidak hanya didominasi kalangan usia tertentu, bahwa kalangan muda kini bisa berkontribusi dengan wakaf  dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi.

    Hingga saat ini pandangan masyarakat terhadap wakaf pun dalam menyalurkan wakaf melalui aset tidak bergerak (wakaf sosial). Padahal, wakaf produktif atau wakaf uang sangat memiliki peran bukan hanya kebermanfaatan pada masyarakat, melainkan juga mengembangkan surplus investasi wakaf. Bahkan masyarakat bisa berwakaf ‘seharga secangkir kopi’.

    Pada acara media dan blogger gathering tersebut dihadiri oleh Bobby P Manulang sebagai GM Wakaf Dompet Dhuafa, Agustiono Manajer Umum RS AKA Sribhawono, dan Abdul Azizi penerima manfaat akan adanya Rumah Sakit tersebut di Lampung Timur yang menjadi oase ditengah minimnya fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. “Perkembangan wakaf kian bervariatif dan memudahkan kalangan masyarakat dari semua segmen bisa berperan penting  dalam membangun wakaf produktif, salah satu layanan kemudahan yaitu melalui tabungwakaf.com.,” kata ujar Bobby P Manullang sebagai General Manager Wakaf Dompet Dhuafa.

    “Wakaf sebagai cabang filantropi yang dapat memberikan dampak signifikan dengan menggalangkan sejuta wakif. Jadi wakaf produktif dengan asset wakaf yang tidak terputus. Dengan 10 ribu rupiah yang harga nya bisa berkali kali lipat dari harga kopi  di mall maka masyarakat dapat berwakaf. Artinya 10 th lagi millenial akan sadar berwakaf. Dengan mudahnya berwakaf ’’, tambah Bobby P Manullang.

    Sudah 26 tahun sebagai lembaga filantropi islam dan penggerak ekosistem ekonomi syariah, Dompet Dhuafa telah mengembangkan program berbasis wakaf produktif. Di antaranya, RS Rumah Sehat Terpadu Parung, Bogor, yang telah melayani lebih dari 15 ribu dhuafa per bulan  disektor pertanian juga mengembangkan Kampung Agroindustri di Kebun Indonesia Berdaya, Subang, Jawa Barat.

    “Diharapkan dengan sosialisasi kemudahan serta gerakan Wake Up! Wakaf di acara Blogger dan Media Gathering dapat mengajak serta menambah minat masyarakat dalam berwakaf sehingga pertumbuhan pembangunan dan ekonomi nasional cepat terealisasikan. Seperti saat ini Indonesia masih tertinggal baik system pembangunan dan ekonomi dari Negara Asean lainnya, tapi dengan meningkatnya masyarakat untuk berwakaf tidak mungkin pembangunan Indonesia bisa sejajar dengan bangsa lain bahkan melebihinya”, tutup Bobby P Manullang.

    Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa mengembangkan wakaf produktif pada Sekolah SMART Ekselensia Parung dan Cibinong, serta Pesantren Hafidz Village yang akan dibangun di Lido, Jawa Barat. Selain itu, di bidang ekonomi, Dompet Dhuafa juga melakukan pengembangan Sentra Ternak, Perikanan, Kampung Wisata, dan Pemberdayaan Ekonomi lainnya yang memberikan dampak sosial yang luas, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

    “Kami hadir untuk memberikan pelayanan untuk masyarakat dhuafa yang memerlukan pelayanan kesehatan. Dengan donasi dari para donatur Dompet Dhuafa, akan banyak lagi para dhuafa yang merasakan manfaat tersebut.” Ucap Dr. Agustiono selaku  Manajer Umum RS AKA Sribhawono.

    “Kami sangat terimakasih banyak kepada RS AKA Sribhawono, Yang  telah banyak membantu istri saya selama berobat mulai dari bulan juni 2018 – mei 2018. Kami bisa meneruskan pengobatan di jakarta tidak ada hambatan apapun karena di bantu ileh RS. AKA Sribhawono. Baik dari segi transportasi dan keperluan yg lainnya di fasilitasi oleh RS AKA Sribhawono,” jelas Abdul Azizi penerima manfaat Rumah Sakit tersebut.

    Tentanag Dompet Duafa

    Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Selama 25 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Rls/ed)

  • Oknum Kasi PMD Kesamatan Sekampung Main Proyek Dana Desa Hingga Potong Uang HOK Pekerja?

    Oknum Kasi PMD Kesamatan Sekampung Main Proyek Dana Desa Hingga Potong Uang HOK Pekerja?

    Lampung Timur (SL)-Oknum Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kasi PMD) Kecamatan Sekampung diduga  memaksa beberapa tenaga kerja di Desa Sidomulyo untuk menandatangani surat pernyataan terkait dengan Harian Ongkos Kerja (HOK), saat akan berlangsungnya pembangunan Drainase pada tahun 2018, Minggu (27/10).

    Menurut pengakuan SN (32), salahsatu pekerja menceritakan bawah dirinya dikumpulkan oleh aparat Desa. Waktu itu dia disusul oleh temannya, katanya suruh kumpul tempat Sekertaris Desa Winoko. Sampai disana diajak ke Kecamatan, disana sudah ditunggu oleh bu Yati, yang ditemani laki laki berpostur gemuk (diduga sekcam Sekampung, yang saat ini menjabat plt Kades Sidomulyo, dan perempuan yang tidak saya kenal yang ngetik surat pernyataan yang harus kami tandatangani.

    “Kami yang para pekerja desa Sidomulyo untuk HOK, hanya dibayar Rp50 ribu pada pembangunan Drainase yang dianggarkan melalui Dana Desa tahun 2018. Tapi kami dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan yang HOK mereka dibayar sebesar 100ribu,” katanya.

    Lebih lanjut Kata Narasumber, para pekerja merasa tertekan dan takut akan dipermasalahkan akhirnya mereka melakukan perintah Oknum Kasi PMD Kecamatan Sekampung yang harus bertanda tangan disurat pernyataan tersebut, “Setelah mereka bertanda tangan mereka diberi uang sebesar 50ribu. Karena takut dan males ruwet saya dan teman -teman menandatangani dan dikasih uang Rp50 ribu, terus pulang,” ujar SN dalam bahasa jawa.

    Sebelumnya, para tukang pernah mengajukan kepada oknum Kasi PMD itu agar Harian Ongkos Kerja (HOK) mereka dinaikan menjadi Rp80 ribu namun tidak dipenuhi. “Kami sempet meminta untuk dinaiki upahnya, karena dinilai tidak sesuai, mengingat para pekerja hanya dibayar 50ribu/meter,” katanya.

    Untuk mengerjakan pembangunan Drainase, itu pun mencakup penggalian, pasang batu dan perapian, “Saya pernah protes ke Bu Yati bahwa upah tersebut tidak sesuai, karena menurut saya upah yang layak adalah Rp80ribu/meter, namun tidak di gubris,” katanya.

    Masih menurut SN, Oknum Kasi PMD tersebut justru menolak penawaran gaji yang mereka minta sebesar Rp80 ribu. Dan dijawab oleh YI singkat, “Urung umum ,” ujar Sarmin menirukan suara Yati.

    Oknum Kasi PMD Kecamatan Sekampung itu seorang wanita yang berinisial YI, dirinya sudah bertahun-tahun tugas di Kecamatan Sekampung. Dan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur sudah beberapa kali melakukan rolling, Namun oknum Kasi PMD itu belum pernah dipindah tugaskan.

    Dikutip dari media lokal di Lampung Timur, diberitakan sebelumnya, Oknum Kasi PMD diduga memanfaatkan jabatan dirinya telah bermain proyek pembangunan di Desa dan sebagai penyuplai material sebagian desa di Kecamatan tempat dirinya bertugas yang dianggarkan melalui Dana Desa (DD) sejak beberapa tahun belakangan ini. Bukan hanya itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur terkesan tutup mata tutup telinga terkait isu negatif yang dilakukan dalam jabatan Oknum Kasi PMD di wilayah tempatnya bekerja. (Wahyudi)

  • Kurang Dua Pekan Polres Lampung Timur Tangkap 10 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

    Kurang Dua Pekan Polres Lampung Timur Tangkap 10 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

    Lampung Timur (SL)-Satuan Narkoba Polisi Resort Lampung Timur (Satnarkoba Polres Lamtim) dalam melaksanakan Giat Rutin Yang Ditingkatkan (GRYD) dalam rangka cipta kondisi yang digelar selama kurang lebih 12 hari, membuahkan hasil cukup maksimal, Jum’at (25/10).

    Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro menyampaikan selama kurang lebih 12 hari kita telah berhasil mengamankan sepuluh orang pelaku, yang terdiri dari enam wilayah di Lampung Timur. “Dari sepuluh orang pelaku ini, Satnarkoba berhasil mengamankan diantaranya sabu-sabu, pil Eksimer, sarana untuk komunikasi, beberapa bong yang digunakan untuk Narkotika jenis sabu-sabu,”Ujar Kapolres Lampung Timur yang didampingi Kasat Narkoba, Iptu Abadi.

    Kemudian, dari sepuluh para tersangka penyalah gunaan Narkoba itu sendiri adalah salah satu seorang wanita yang berprofesi sebagai penyanyi dan sisanya berjenis kelamin laki-laki, namun para tersangka bukan hanya pemakai akan tetapi ada juga sebagai pengedar narkoba.

    Masih dikatakan AKBP Taufan, setelah menangkap pelaku dilakukan pengembangan, jajarannya kembali berhasil mengamankan pelaku dan berhasil mendapatkan barang bukti berupa sabu-sabu dengan total kurang lebih 1 Ons. ” Total dari barang bukti hasil penangkapan yang berhasil mengamankan sekitar kurang lebih 90 Gram hampir 1 Ons,” lanjut AKBP Taufan Dirgantoro

    Bukan hanya Narkoba jenis sabu-sabu, Sat Narkoba Polres Lampung Timur juga berhasil mengamankan barang bukti Narkoba jenis pil Eksimer, ”Untuk jumlah Eksimernya sekitar seratus enam puluh butir,” tuturnya Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, ke sepuluh di kenakan Pasal 112 dan Pasal 114 KUHPidana Ancaman diatas Empat sampai lima tahun atau maksimal hukuman 20 Tahun penjara. (Wahyudi)ersebut .(wisnu)

  • Hi. Yusran Amirullah Kembali Maju Pilkada Demi Cintanya Kepada Lampung Timur

    Hi. Yusran Amirullah Kembali Maju Pilkada Demi Cintanya Kepada Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Meskipun dalam dua Periode pencalonan Hi. Yusran Amirullah belum mendapatkan kesempatan untuk memimpin Kabupaten Lampung Timur, namun beliau tetap optimis untuk memimpin Kabupaten yang memiliki julukan “Bumi Tuah Bepadan”. Rabu (23/10/2019).

    Jiwa dirinya merasa memiliki kabupaten Lampung Timur ini, oleh karena itu beliau kembali mencalonkan sebagai Bupati di periode 2019-2020 mendatang. Hal itupun dibuktikan mendaftarnya dirinya diberbagai Partai koalisi yang telah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur.

    “Saya lahir disini dan besar disini (Lampung Timur, red), artinya saya sebagai putra daerah saya merasa bertanggung jawab kepada lampung timur karena selama ini lampung timur otonomi daerah sudah 20 tahun lebih, selama 20 tahun ini mengapa membangun jalan tidak selesai-selesai,” ujar Hi. Yusran Amirullah saat diwawancarai di sekretariat NasDem

    Yusran memiliki tekad yang sangat bulat jika diberikan amanah, nantinya beliau akan memberikan yang terbaik untuk kabupaten Kelahirannya. Dan beliau berniat agar kabupaten Lampung Timur ini dibanggakan oleh masyarakat luas.

    Masih dikatakan Hi. Yusran Amirullah, “saya punya tekad bagaimana kita kedepannya memberikan yang terbaik untuk lampung timur, bahwa ini lho putera daerah yang bisa membanggakan daerahnya itu saja tujuannya, kita tidak berfikir untuk mencari kekayaan,” ujar pria yang memiliki postur tubuh besar tinggi itu

    Jika di berikan amanah nanti, beliau berjanji tidak akan mencari keuntungan dalam jabatannya sebagai pemimpin Daerah ataupun untuk mencari materi sebanyak-banyaknya, karena tujuan beliau adalah untuk membangun Lampung Timur.

    Lanjut Hi. Yusran mengatakan,”Insya Allah kalau diberi amanah untuk memimpin Lampung timur tidak pernah berfikir mau mengeruk atau mencari uang sebanyak-banyaknya itu bukan tujuan kita, karena kita ingin memberikan yang terbaik untuk membangun lampung timur,” ujarnya yang sering disapa masyarakat Kanjeng Yusran.

    Sedangkan, ditempat yang sama Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) Partai NasDem juga optimis kadernya kali ini harus menang.

    Faisal Risa mengatakan, pihaknya  sangat optimis untuk menghadapi pilkada ini untuk memenangkan kader, kali ini salah atau acuan NasDem hasil pilek periode kemaren Nasdem memiliki penambahan kursi terbanyak dibandingkan partai-partai lain,” ujar ketua BAPPILU Partai NasDem

    “Kemudian mesin partai Nasdem solit sampai jajaran bawah, kemudian organisasi sayap partai NasDem juga bekerja, ditambah lagi tingkat elektabilitas dan popularitas Kanjeng Yusran setiap harinya mengalami kenaikan yang signifikan,”lanjutnya

    Ketua Badan Pemenangan Pemilu menyadari, bahwa dalam pencalonan ini partainya tidak bisa sendirian, mereka tetap berkoalisi dengan partai yang tujuannya sama-sama berkomitmen untuk membangun Lampung Timur. “Kita menyadari untuk mencalonkan sendiri kita tidak cukup kita butuh berkoalisi dengan partai lain, yang penting kami berkoalisi dengan partai yang sama-sama memiliki komitmen untuk membangun lampung timur,”tutup Faisal Risa.(Wahyudi)

  • Anggota Koeperasi Pegawai Negeri di 2 Kecamatan di Lampung Timur Pertanyakan THR Yang Belum Dibayar

    Anggota Koeperasi Pegawai Negeri di 2 Kecamatan di Lampung Timur Pertanyakan THR Yang Belum Dibayar

    Lampung Timur (SL)-Dewan guru yang menjadi anggota Koperasi Pegawai Negeri (KPN) mengeluhkan uang dari Sisa Hasil Usaha (SHU) berkisar 40 – 50 ribu atau di kenal dalam kalangan guru, uang tunjangan hari raya (THR) tidak distribusikan di Kecamatan Melinting, Kamis (17/10).

    Menurut keterangan dari pegawai dinas pendidikan mengeluhkan adanya keterlibatan uang THR yang berkisar Rp 40 – 50 ribu dari pengelolaan KPN Lampung Timur. “Kalau dilihat dari grafis, kecamatan lain sudah di bayar semua akan tetapi kenapa di kecamatan melinting tidak di bayar, ini kenapa,”tanya orang pendidikan yang enggan di publish namanya.

    Saat di konfirmasi sejauh mana pelaksanaan KPN di Lampung Timur, Ketua Sugeng di damping Bendahara Mistijo dan Anggota KPN Erwan tidak mengelak dengan adanya keterlibatan uang THR atau SHU di kecamatan Melinting.

    Erwan menjelaskan bukan hanya di kecamatan melinting saja, ada dua kecamatan yang blm di penuhi pembayaran dari SHU. “Iya, ada dua Kecamatan yang belum terbayar, yakni Melinting dan Braja Slebah,”ujar anggota di ruangan Sekretaris Pendidikan.

    Bukan hanya itu, Erwan juga menambahkan untuk saat ini sistem masih Failed (gagal), dengan adanya uang tunggakan kepada bank Mandiri Syariah sebesar Rp 30 juta, jadi kita menutupi bunga dan di berikan kepada pegawai yang pensiun.

    Erwan menambah, dalam proses penarikan Uang KPN melalui Bendahara dinas pendidikan, untuk penarikan dana Rp 10.000 sudah berjalan dua tahun terakhir. “Mulai penarikan Rp 10.000 dari Tahun 2018 dan 2019, untuk Anggota KPN Lampung Timur sebanyak 2.000 anggota. Kalkulasi nya 10.000 x 2.000 x 12 bulan, muncul angka senilai Rp 240.000.000 juta, dan itu yang di bayar ke pada Bank dan di bagi anggota penerimaan SHU,” katanya. (Wahyudi).

  • Waka Polda Brigjen Pol Sudarsono Pimpin Bakti Sosial Kesehatan di Jabung

    Waka Polda Brigjen Pol Sudarsono Pimpin Bakti Sosial Kesehatan di Jabung

    Lampung Timur (SL)-Waka Polda Lampung Brigjen Pol. Sudarsono mewakili Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto membuka secara resmi kegiatan Polda Lampung peduli kesehatan di lapangan Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (15/10/2019).

    Baca: Kunjungan Kapolda Lampung ke Jabung di Tolak, Orang Tua Korban Penembakan Pelajar Tagih Proses Hukum?

    “Kegiatan ini dilaksanakan secara serentek diseluruh Indonesia dalam rangka terus menciptakan kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang pelantikan presiden terpilih 20 Oktober 2019,” kata Waka Polda Lampung.

    Menurut Wakaolda, Polri tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan lapisan masyarakat untuk menciptakan kondisi aman damai dan kondusif. “Untuk membangun itu, maka Polri menggelar kegiatan bakti sosial secara serentak di Indonesia, peduli kesehatan terhadap masyarakat. Terima kasih kepada semua pihak, sehingga kegiatan itu bisa terselenggara dengan baik, dengan ini kegiatan saya nyatakan dibuka,” ucap Wakapolda.

    Sementara Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhar menegaskan kembali pesan-pesan penting bagi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan produktifitas masyarakat.

    ”Pembangunan kesehatan merupakan perwujudan sehat sebagai hak asasi rakyat dan merupakan investasi bagi pembangunan daerah, Karena itu, semua pelaku pembangunan harus memikirkan kontribusi positif terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat,” ujar Zaiful.

    Menurut Bupati, peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan makin penting. Sekalipun Pemerintah Daerah telah memberikan perhatian besar dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat, “Namun dalam kemandirian masyarakat untuk memelihara kesehatannya serta meningkatkan kualitas kesehatannya menjadi bagian paling menentukan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri,” katanya.

    Bupati berpesan untuk seluruh jajaran kesehatan, agar terus meningkatkan komitmennya dalam peningkatan pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat semakin sehat dan produktif.

    Usai acara seremoni pembukaan, Waka Polda bersama para PJU, Kabid Dokkes Polda, Ketua Pelaksana, Kapolres, Dandim 0429 dan Bupati Lampung Timur serta Kepala Dinas meninjau pelaksanaan sunatan masal kepada 100 anak. Rombongan juga melakukan penanaman bibit tanaman keras, pemberian bibit tanaman, pembagian sembako 1000 paket, pemberian 200 helm kepada masyarakat, dan melihat antusias pelajar SMA yang bercita cita jadi polisi. (Red)

  • Festival Grafiti, Mampu Menyedot Perhatian Kaum Melinial Di Lampung Timur

    Festival Grafiti, Mampu Menyedot Perhatian Kaum Melinial Di Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Puluhan kaum melinial antosias ikuti ambil bagian dalam agenda festival Grafiti yang digelar di Islamic Center Lampung Timur, Minggu (13/10). Islamic Center, dianggap paling tepat, untuk menyalurkan inspirasi atau hobi kaum muda ini, karena mengingat lokasi 40 hektar dan nantinya destinasi wisata paling menarik di Lampung Timur.

    Festival Grafiti, salah satu kegiatan yang masuk dalam agenda 101 festival Lampung Timur, dan dari berbagai kalangan anak-anak muda. Grafiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng.

    Kepala Dinas Pariwisata Almaturidi S.E menyampaikan kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengemplementasi dari kaum melinial dalam memberikan ruang untuk berkreasi. “Grafiti ini dilakukan untuk memberikan tempat kepada anak-anak muda, untuk mewarnai atau melukis dinding Islamic Center supaya kelihatan nya lebih indah dan menarik untuk dipandang,”kata Alma.

    Di samping itu, dinas Pariwisata selalu mendukung dalam hal-hal positif dan akan memberikan ruang kepada pencinta grafiti di Lampung Timur. Tentu, bagi yang berprestasi dan terampil dalam mewarnai atau menghiasi dinding, Dinas Pariwisata akan memberikan Uang pembinaan dan piagam. (Wahyudi)

  • Kunjungan Kapolda Lampung ke Jabung di Tolak, Orang Tua Korban Penembakan Pelajar Tagih Proses Hukum?

    Kunjungan Kapolda Lampung ke Jabung di Tolak, Orang Tua Korban Penembakan Pelajar Tagih Proses Hukum?

    Lampung Timur (SL)-Rencananya, Kapolda Lampung dijadwalkan berkunjung ke Jabung, Lampung Timur, menghadiri bakti sosial dab sunatan masal di Lapangan Merdeka, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, pada Selasa (15/10/2019). Namun rencana kunjungan itu mendapat penolakan dari lima orang tua dari korban penembakan pelajar April 2017 lalu.

    foto viral polisi lampung foto bareng lima mayat pelajar terduga begal

    Penolakan kelima orang tua ini, menurut Lekok Abadi, pendamping orang tua korban, terkait kasus pelanggaran HAM berat yang menewaskan anak mereka pada 1 April 2017 oleh Tim Tekab 308 Poltabes Bandar lampung di jembatan Srengsem, Panjang, Bandar Lampung. “Mereka menyatakan sikap keberatan atas kunjungan Kapolda Lampung ke kampung halaman mereka, karena belum dituntaskannya secara gamblang kasus ini,” kata Lekok Abadi, Senin (14/10/2019), dilangsir lampungpro.com

    Menurut Lekok, kunjungan Kapolda ini bakal mengingatkan kembali luka lama. Apalagi saat itu, oknum aparat keamanan berfoto di depan jenazah anak mereka. “Itu sangat tidak humanis dan melukai perasaan masyarakat Jabung  selama ini,” kata Lekok.

    Adapun kelima orang tua yang menolak itu, yakni Minak Raja Ngunang Dul, Minak Gadah Husin, Tuan Migo Ibroni, Dalom Ahmad, dan Derayo Masur. “Lambannya pengungkapan kasus ini rupanya mejadi rapot tersendiri bagi kepolisian dan tantangan dalam penegakan hukum dan berkeadilan di Lampung. Perlu keberanian dalam pengungkapan kasus ini secara gamlang,” kata dia.

    Kasus ini sudah dilaporkan ke berbagai pihak lembaga negara antara lain Komnas HAM, Bidang Propam Mabes Polri, Kompolnas, LPSK Komnas Perlindungan Anak, dan menyurati Kapolri Jendral Tito Karnavian. Selain itu, hingga unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Lampung, Mapolda Lampung, dan Istana Negara Jakarta. (lpr/red)

  • Tim Seleksi Wilayah Tiga, KPU Lampung Timur Jangan Pakai Jurus “Mabuk”

    Tim Seleksi Wilayah Tiga, KPU Lampung Timur Jangan Pakai Jurus “Mabuk”

    Lampung Timur (SL)-Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (MAPPILU-PWI) Kabupaten Lampung Timur, Eko Arif Yulianto, pada Jumat (11/10), mengharapkan Tim Seleksi Rekruitmen Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (Tim Sel KPU) Kabupaten Lampung Timur, tidak menggunakan jurus “Buta & Tuli, saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

    Pihaknya cukup prihatin dengan masih diloloskannya 3 nama calon komisioner, yang notabene telah Terbukti Melakukan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu, bahkan telah dijatuhi Vonis Sanksi Peringatan Keras oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP-RI), sesuai dengan Surat Nomor : 118/PKE/DKPP/VI/2019.

    3 Calon Anggota Komisioner KPU Kabupaten Lampung Timur yang menerima Sanksi Peringatan Keras dari DKPP-RI ini, antara lain adalah, Maria Mahardini, Wanahari, dan Wasiat Jarwo Asmoro.

    Vonis dari DKPP-RI tersebut, merupakan buntut persoalan dan konflik Pemilu tahun 2019 di Kabupaten Lampung Timur, yang diadukan secara resmi oleh salah satu peserta Pemilu, yaitu Hendri Yulianto (DPC Partai GERINDRA Kabupaten Lampung Timur), melalui Kuasa Hukumnya Yuriansyah SH. “Vonis tersebut dijatuhkan pada seluruh Komisioner KPU Kabupaten Lampung Timur, termasuk 3 diantaranya adalah Maria Mahardini, Wanahari, dan Wasiat Jarwo Asmoro”, terangnya.

    Oleh karena itu, Ketua MAPPILU-PWI Kabupaten Lampung Timur, mengharapkan Tim Seleksi KPU, bisa “Menggaris-Bawahi” secara serius Keputusan DKPP-RI, Nomor : 118/PKE/DKPP/VI/2019, tersebut, sebagai salah satu acuan penting, dalam melakukan proses seleksi terhadap calon anggota KPU, khususnya terhadap ke-5 Komisioner KPU Kabupaten Lampung Timur, yang telah terbukti melakukan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu.

    “Kita ingin Komisioner KPU yang terpilih bertugas, pada periode mendatang di Kabupaten Lampung Timur, benar-benar Komisioner yang Profesional”, tegasnya. (Wahyudi)