Kategori: Lampung Utara

  • Kasus SMK 1 Kotabumi di Laporkan ke Disdik Provinsi

    Kasus SMK 1 Kotabumi di Laporkan ke Disdik Provinsi

    Smk1 kotabumi

    Lampung Utara (SL)-Tindakan tegas menjurus pada dugaan kuat perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara dengan memberikan sanksi berupa pengguntingan hingga merobekkan seragam seorang siswi yang duduk di kelas X bernama Lusi Viana, karena dianggap kurang panjang,

    UPTD Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Wilayah IV Lampung akan melaporkan kasus sangsi sekolah kepada siswa SMK yang sempat viral di Lampung Utara itu kepada Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

    Dikatakan Sub Bagian UPTD SMU dan SMK, Khoiri, mewakili Kepala UPTD Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Wilayah IV, Mat Soleh, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari pihak keluarga siswi (korban) terkait adanya tindakan tegas yang dinilai dilakukan secara berlebihan oleh oknum guru SMKN 1 Kotabumi dan akan diproses sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apapun bentuk sanksi tegas yang diterapkan di sekolah, harus melalui proses dan koordinasi dengan keluarga siswa. Tidak diperkenankan tindak tegas dilakukan secara serta-merta, apalagi sampai menyobekan baju seperti itu,” kata Khoiri, ketika dikonfirmasi di kantornya, di Jalan Sukarno Hatta Kotabumi, Jumat (12/01/2018).

    Dijelaskannya, karena Kepala UPTD sedang berada di Bandar Lampung dia menyatakan telah melakukan koordinasi dan akan disampaikan secara langsung dengan bagian SMK di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

    “Kepala UPTD saat ini sedang berada di Bandar Lampung. Meski demikian, beliau sudah mengetahui tentang masalah ini. Kemungkinan secara lisan akan beliau sampaikan dengan yang membidangi di Dinas Pendidikan Provinsi,” ujar Khoiri seraya menyayangkan keterlambatan surat panggilan yang ditujukan kepada pihak keluarga siswi Lusi Viana baru disampaikan pihak sekolah setelah kejadian.

    “Ini merupakan bukti bahwa garis koordinasi dengan tindakan yang diambil terindikaai nonprosedural,” ucapnya.

    Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lampura, Syaiful Nawas, menyatakan bahwa untuk masalah pendidikan SMA dan SMK sudah ada di bagian UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang ada di Lampung Utara.

    “Kalau SMK koordinasinya ke UPTD SMA/SMK. Kantornya di SMAN 3 Kotabumi,” kata dia. (ardi/**)

  • K2LUB Serahkan Berkas Kandidat Dalam Proses Pengaduan Hukum di Mabes Polri dan KPK

    K2LUB Serahkan Berkas Kandidat Dalam Proses Pengaduan Hukum di Mabes Polri dan KPK

    Serahkan berkas kandidat Pilkada yang tersangkut hukum ke KPU

    Lampung Utara (SL)-Pasca usainya pendaftaran pasangan bakal calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara, Rabu lalu (10/01/2018), kuasa hukum Koalisi Kontraktor Lampura Bersatu (K2LUB), Samsi Eka Putra, beserta jajaran menyerahkan berkas informasi ke Sekretriat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Lampura, Jumat, (12/01/2018).

    Penyerahan berkas yang berisikan data dan informasi terkait salah satu Paslonkada Lampura yang saat ini sedang dalam proses pengaduan hukum dan dalam penanganan Mabes Polri dan KPK. Saat diserahkan ke sekretariat KPU Kab. Lampura, berkas dimaksud diterima oleh Kasubbag Program dan Data, Yudi, didampingi staf.

    Dikatakan Samsi Eka Putra, selaku Kuasa Hukum K2LUB, menyampaikan tujuan diserahkannya data informasi tersebut sebagai suatu usulan dan/atau masukan kepada Komisioner KPU Kab. Lampura selaku Penyelenggara Pilkada Serentak 2018.

    “Saat ini KPU Kab. Lampura telah menerima berkas pendaftaran dari seluruh paslon Bupati dan Wakil Bupati Lampura yang akan mengikuti kontestasi Pilkada Serentak 2018,” ujar Samsi Eka Putra, advokat yang bernaung dalam LBH Awalindo Kab. Lampura, saat diwawancarai awak media, Jum’at, (12/01/2018), di Sekretariat KPU Kab. Lampura.

    Dikatakannya, medio 03 Januari 2018 yang lalu, K2LUB bersama beberapa elemen masyarakat mendatangi DPRD Lampura guna menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat Lampura untuk segera melaksanakan interpelasi dan hak angket terkait carut-marutnya pengelolaan keuangan daerah pihak eksekutif setempat.

    “Agar diketahui bersama, usulan ini kami sampaikan secara resmi dan telah mendapatkan registrasi dari DPRD Lampura. Karena hal ini bersifat serius dan sebelumnya juga sudah kami sampaikan delik aduan kepada Mabes Polri, KPK, serta telah mendapatkan sertifikat dari LPSK guna menjamin kerahasiaannya,” urai Samsi.

    Lebih lanjut dijelaskannya, atas dasar hal tersebut dan berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 03 tahun 2016 tentang permohonan surat keterangan bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di pengadilan.

    “Dalam surat edaran MA tersebut menyebutkan bahwasanya Pengadilan tidak dapat mengeluarkan Surat Keterangan kepada paslon yang miliki hutang secara pribadi dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya dan merugikan keuangan negara. Untuk diketahui, salah satu Paslonkada Lampura diduga kuat bertanggung jawab atas carut marutnya keuangan daerah yang berakibat pada banyaknya dana yang belum terbayarkan kepada berbagai elemen masyarakat. Hal ini juga sedang dalam kajian guna tindak lanjut proses hukum,” paparnya.

    Ditegaskan Samsi Eka Putra, berkas data dan informasi yang diserahkan tersebut tidak bermaksud untuk mengintervensi pihak penyelenggara Pilkada Serentak 2018.

    “Kami berharap dengan adanya masukan informasi ini, Komisioner KPU Kab. Lampura tidak kesulitan pada saat pelaksanaan Pilkada Lampura yang harus dijalankan sesuai dengan asas Pemilu yang Jurdil dan LUBER,” pungkasnya. (ardi)

  • Berkas Pencalonan Zaenal-Yusrizal Lengkap

    Berkas Pencalonan Zaenal-Yusrizal Lengkap

    Zaenal-Yusrizal

    Lampung Utara (SL)-Berkas pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura) Zainal Abidin-Yusrizal dinyatakan lengkap oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lampura. Pasangan Zainal-Yusrizal datang ke kantor KPU sekitar pukul 10.00 WIB, diusung oleh empat partai antara lain Demokrat, PDIP, Hanura, dan PKPI disambut Ketua KPUD Lampura Marthon dan sejulah komisioner lainya.

    Usai membacakan peraturan dan perundang-undangan tentang pemilihan kepala daerah, Ketua KPUD Lampura Marthon menyatakan berkas Zainal-Yusrizal lengkap. Sementara, usai penyerahan berkas,  Ketua Tim Koalisi Partai pemenangan Zainal – Yusrizal,  Bustami Zainudin menyampaikan dari empat partai politik pengusung pasangan Zainal-Yusrizal secara administrasi undang-undang tentang pilkada, telah diterima dan dinyatakan lengkap oleh KPU.

    Oleh karenanya pihaknya mengharapkan kepada warga masyarakat kabupaten lampura untuk dapat sama sama mendukung dan memilih  pasangan Zainal –  Yusrizal untuk memimpin Lampura kedepan. “Kita diberikan waktu oleh KPU untuk melaksanakan kegiatan resmi oleh KPU. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan admistrasi dan kampanye. Mudah-mudahan seluruh kegiatan itu dapat kita laksanakan dengan baik. Masyarakat bisa menetapkan pilihannya kepada Zainal – Yusrizal sebagai Bupati Lampura priode 2019 – 2024,” kata Bustami.

    Sementara. Zainal Abidin mengatakan,   hari ini (kemarin, Red) sudah sama-sama kita saksikan bahwa pendaftaran berjalan dengan lancar sesuai dengan tahapan dan undang undang yang berlaku. “Mudah mudahan langkah awal ini menjadi langkah yang baik ke depan. Untuk kita menatap Kabupaten Lampura yang lebih baik. Kita harapkan lampura tidak seperti yang sekarang lagi. Kita ingin masyarakatnya damai kita ingin masyarakat sejahtera. Kita ingin semua pembangunan yang dilaksanakan oleh penerintah ini betul betul dilaksanakan dengan baik,  bukan hanya untuk politik,  tapi untuk kepentingan rakyat Kabupaten Lampura,” sebut Zainal, didampingi Yusrizal dan sejumlah pimpinan partai pendukung. (nt/*/ardi/rdr)

  • Dalih Terapkan Aturan, Oknum Guru SMKN 1 Kotabumi Robek Seragam Siswinya

    Dalih Terapkan Aturan, Oknum Guru SMKN 1 Kotabumi Robek Seragam Siswinya

    Baju siswi yang di robek

    Lampung Utara (SL)-Oknum guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara menggunting hingga sobek seragam milik siswinya yang diketahui bernama Lusi Viana, yang tercatat sebagai siswi Kelas X.

    Perbuatan yang dianggap tidak menyenangkan itu dilakukan oknum guru dimaksud dengan dalih menerapkan peraturan di sekolah tersebut.

    Dikatakan guru Bidang Kesiswaan SMKN 1 Kotabumi, Sulistyani, sebelum adanya tindakan tegas yang menjurus pada indikasi kuat perbuatan tidak menyenangkan itu, pihak sekolah (guru) telah menyosialisasikan kepada siswinya untuk mengganti seragam (baju) yang kurang panjang dengan baju yang baru.

    “Kami sudah sosialisasikan tentang pergantian baju yang mini atau kurang panjang ke bawah itu kepada para siswi sebelumnya. Sosialisasi itu sudah sejak Kamis lalu. Hal ini kami ingatkan kembali pada hari Senin (08/01/2018) dan pada Selasa (09/01/2018). Lantas pada Rabu (10/01/2018) dilakukan razia. Nah, kemungkinan yang terkena razia itu Lusi,” kata Sulistyani, Kamis, (11/01/2018), saat dikonfirmasi di Ruang BK sekolah kejuruan tersebut.

    Sebelum dilakukan tindakan tegas itu, dia juga mengakui tidak ada pemberitahuan kepada wali atau orang tua siswa didiknya, karena menurut dia sudah selesai melalui sosialisasi kepada siswa,”Kan sudah kita sosialisasikan kepada siswa,” ujarnya.

    Atas tindakan tegas itu, Lukmansyah, orang tua Lusi Viana, sangat menyayangkan sanksi yang diberikan kepada anaknya itu. Karena menurutnya, tindakan tersebut bisa membuat mental Lusi Viana drop disebabkan rasa malu dan kepada orang tua pihak sekolah seharusnya memberitahukan lebih dulu sebelum adanya tindakan tersebut.

    “Ini sama saja mempermalukan anak, kita menyekolahkan anak kita supaya dididik biar pintar, apa begini cara mendidik anak? Seharusnya, guru-guru itu memberitahukan kepada kita selaku orang tuanya melalui surat, karena untuk pakaian anak sekolah tidak mungkin mereka bisa beli sendiri kalau bukan orang tuanya yang membelikan,” kata Lukmansyah.

    Dengan adanya peristiwa ini, lanjutnya, bila tidak ada niat baik dari pihak sekolah untuk memberikan solusi dan berjanji bisa memulihkan mental anaknya supaya kembali percaya diri karena sempat dipermalukan di sekolah dengan adanya tindakan tegas itu, dia akan membawanya keranah hukum.

    “Kalau tidak ada niat baik, saya akan laporkan masalah ini ke polisi. Karena ini penghinaan, pelecehan, pengrusakan, dan telah menghilangkan hak-hak kami sebagai warga negara Indonesia yang memiliki azas praduga tidak bersalah karena negara ini adalah negara hukum,” ungkapnya.

    Lebih jauh Lukmansyah mengatakan, selain beban mental bagi anaknya atas sanksi yang diberikan pihak sekolah itu, tindakan pihak sekolah sudah melebihi batas yang tidak melihat dampak sosial bagi siswa dan orang tua siswanya.

    “Apa karena kami ini orang susah makanya diperlakukan seperti ini. Kami ini asli orang daerah (Lampung) yang memiliki adat istiadat. Bagaimana kalau anak gadis guru-guru itu yang dipermalukan seperti itu apa mereka akan terima, dan apa memang aturan sekolah sudah setegas itu tanpa memberitahukan dulu kepada orang tua murid itu. Ini yang saya tidak terima,” kata Lukman.

    Ditambahkannya, peristiwa itu dilakukan oknum guru anaknya, pada Rabu (10/01/2018) lalu. “Saya baru tau kejadian ini karena ibunya yang cerita kalau baju Lusi digunting dan disobekkan gurunya, tadi malam,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Kotabumi, Zainal Abidin, ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya akan menggelar rapat hari ini (Kamis, 11/01/2018) dan juga akan membahas laporan pihak keluarga siswinya tersebut terlebih dulu baru akan memberikan informasi lebih lanjut untuk solusi peristiwa itu.

    “Hari ini kita akan rapat dan akan kita bahas juga. Langkah pihak keluarga melaporkan itu ke pihak sekolah sudah tepat. Tapi, saya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena akan saya konfirmasikan terlebih dulu dengan guru yang bersangkutan,” ujarnya.

    Zainal Abidin juga menegaskan dalam memberikan tindakan tegas itu memang tugas dewan guru, tetapi semua tindakan itu seharusnya melalui koordinasi terlebih dulu dengan wali murid agar tidak ada kesalahpahaman.

    “Untuk itu, sebelum lebih jauh besok saya kasih informasinya setelah saya konfirmasikan dengan gurunya,” pungkasnya. (Rls/ardi/IWO).

  • Ifranto : Sriyanti Pingsan Karena Kondisi Fisik yang Tidak Fit

    Ifranto : Sriyanti Pingsan Karena Kondisi Fisik yang Tidak Fit

    Lampung Utara (SL)-Terkait seorang warga yang tak sadarkan diri saat mengikuti Deklarasi Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Lampung Utara, Agung bersama Budi (ABDI), pada Senin kemarin (08/01/2018), Ketua Gempur Kab. Lampura, Ifranto Kunzeri, menyampaikan klarifikasi jika Sriyanti (35), warga Kelurahan Rejosari Kecamatan Kotabumi, pada saat mengikuti kegiatan tersebut dalam kondisi tidak fit.

    “Memang saya yang mengajak ibu Sriyanti untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun sebelumnya, saya tidak tahu jika fisiknya dalam kondisi tidak bugar,” ujar Ifranto Kunzeri, Selasa, (09/01/2018), saat dikonfirmasi via ponselnya.

    Dijelaskan Ifranto, mengetahui Sriyanti dalam keadaan tidak sadarkan diri (pingsan), pihaknya langsung mengambil tindakan dengan mengantarkan Sriyanti ke Klinik Kesehatan yang tepat berada di depan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Lampura.

    “Sesaat mengetahui Ibu Sriyanti pingsan, tim kami langsung membawanya ke klinik guna diberikan pertolongan pertama. Namun, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kami lalu membawanya ke RSUD Ryacudu agar mendapatkan pertolongan medis yang lebih intensif,” paparnya seraya mengatakan berdasarkan hasil perawatan medis, kondisi Sriyanti berangsur-angsur pulih.

    “Setelah dirasa kondisi Ibu Sriyanti membaik, kami lantas mengantarkan dirinya pulang ke rumahnya. Bahkan, tidak lupa kami memberikan sedikit batuan tali asih sebagai tanda permohonan maaf dari kami,” urai Ketua Gempur Kab. Lampura ini.

    Saat ditanyakan adanya dugaan bahwa Sriyanti tidak mengetahui akan diajak mengikuti Deklarasi Paslon ABDI, dirinya membantah kebenaran informasi tersebut.

    “Kalau dikatakan mereka tidak tahu-menahu diajak mengikuti Deklarasi ABDI, hal itu tidak benar. Sebelum berangkat ke lokasi, kami jelaskan terlebih dahulu kepada mereka dan tidak ada paksaan untuk mengikuti atau tidak,” ungkap Ifranto. (ardi/*)

  • Yusrizal Anggap Tudingan AIM Omong Besar

    Yusrizal Anggap Tudingan AIM Omong Besar

    Calon wakil Bupati Lampung Utara Yusrizal

    Lampung Utara (SL)-Suhu politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lampung Utara semakin memanas seiring dibukanya tahapan pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten setempat yang dimulai sejak Senin kemarin (08/01/2018) hingga Rabu besok, (10/01/2018).

    Memanasnya suhu politik di Lampura dipicu orasi politik Paslon Bupati Agung Ilmu Mangkunegara (AIM) bersama wakilnya, Budi Oetomo, saat deklarasi pasangan ABDI sesaat sebelum mendaftar di KPU Kab. Lampura di area parkir Stadion Sukung Kotabumi, Senin (08/01/2018).

    Ketika itu, AIM menyebutkan bahwa parpol pengusungnya merupakan partai koalisi atas keinginan masyarakat bukan seperti koalisi parpol pendukung lainnya yang hanya berorientasi pada materi dan uang.

    Menyikapi tudingan Paslon ABDI, Ketua DPC Demokrat Kab. Lampura, Yusrizal, yang juga menjadi kontestan Paslon Wabup pada Pilkada mendatang berpasangan dengan Zainal Abidin, angkat bicara.

    Menurutnya, secara logika untuk mendapatkan dukungan parpol tentunya sedikit banyak harus mengeluarkan biaya untuk akomodasi, administrasi dan sebagainya.

    “Persiapan pencalonan mesti memerlukan cost politic. Baik itu untuk parpol dan sebagainya. Sangat logis apabila parpol membutuhkan dana untuk administrasi dan atribut parpol pengusung. Namun, uang bukan menjadi sesuatu yang mutlak dengan nominal bersifat transaksional. Jadi, jika ada orang yang mengklaim koalisi parpol tanpa materi dan uang, itu bohong besar,” tegas Yusrizal yang diketahui sebagai Wakil Ketua II DPRD Lampung Utara, di kediamannya, Selasa (09/01/2018).

    Dituturkan Yusrizal lebih lanjut, apapun partainya mesti memerlukan living cost dalam pengelolaan partai. Hanya saja keberadaan sebuah partai tidak berorientasi pada materi dan uang, tetapi untuk memperjuangkan visi dan misi partai dalam menyejahterakan masyarakat.

    “Kita BAB saja ke toilet umum bayar sebagai jasa kebersihan. Jadi munafik  sekali jika mengklaim koalisi partai tanpa mengeluarkan biaya,” papar Yusrizal. (ardi)

  • Bangkit Berjaya Deklarasikan Koalisi Empat Parpol Siap Rebut Kursi BE 1 J

    Bangkit Berjaya Deklarasikan Koalisi Empat Parpol Siap Rebut Kursi BE 1 J

    Pasangan Bakal Calon (paslon) Bupati Lampung Utara (Lampura), Zainal Abidin, bersama pasangan bakal calon Wakil Bupati, M. Yusrizal.

    Lampung Utara (SL)-Pasangan Bakal Calon (paslon) Bupati Lampung Utara (Lampura), Zainal Abidin, bersama pasangan bakal calon Wakil Bupati, M. Yusrizal, mendeklarasikan koalisi partai politik pengusung, di Posko Pemenangan yang terpusat di Kelurahan Kotabumi Ilir, Kecamatan Kotabumi, pada Rabu, (10/01/2018).

    Deklarasi sesaat sebelum keberangkatan paslon yang populer dengan tagline Bangkit Berzaya mendaftarkan pencalonan di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Utara.

    Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan massa pendukung, relawan, serta simpatisan Bangkit Berzaya, juga tampal dalam pantauan sejumlah petinggi partai koalisi, tercatat mantan Bupati Lambar, Mukhlis Basri, dan mantan Bupati Way Kanan, Bustamu Zainudin beserta petinggi PDI-P Propinsi Lampung dan Kab. Lapura. Nampak juga di lokasi Sekretaris Partai Hanura DPW Prov. Lampung Yossi Rizal dan jajaran; Sekretaris DPD Partai Demokrat Kab. Lampura, Herwan Mega, beserta jajaran, Ketua DPK PKPI Kab. Lampura, Dedi Andrianto, beserta tokoh politik lainnya. Tampak juga sejumlah nama tokoh pendiri Partai Nasdem yang beberapa waktu lalu mengundurkan diri dari partai dimaksud, Baqi Indra Cane.

    Dalam orasi politik yang disampaikan Mukhlis Basri, hari ini (10/01) merupakan silaturahmi sekaligus mengantarkan pendaftaran paslon Zainal Abidin.

    “Kader PDI Perjuangan pernah menikmati di era Zainal. Beliau sebagai rekan, tidak ada orang seperti dia, tidak tamak, tidak rakus. Sudah waktunya, untuk bekerja, jangan sia siakan menjadikan pasangan ZAYA ini menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2019-2024,” ujarnya

    Dikatakan Mukhlis Basri lebih lanjut komunikasi antar partai koalisi kunci utama. “Yang utama persatuan, jangan saling menjelekkan, jangan saling menghujat. Selain itu, kita harus tanamkan politik santun untuk menarik hati masyarakat Lampung Utara,” kata dia.

    Dalam kesempatan yang sama Sekretaris DPD Partai Demokrat Kab. Lampura, Herwan Mega, menyampaikan bahwa koalisi empat parpol pengusung ZAYA dalam kondisi yang solid.

    “Sudah waktunya untuk bangkit. Belum ada yang bisa menandingi di era Zainal Abidin. Mari satukan pemikiran, pendapat, memenangkan pasangan ini. kedepannya bersama kita berjuang,” ujar Herwan Mega.

    Sementara itu, Ketua DPD Partai Hanura, Ali Darmawan, mengatakan kebulatan tekad Partai Hanura.

    “Hari ini kita akan mengantarkan pasangan ZAYA ke kantor KPU mendaftar sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Lampura periode 2019 – 2024. Jangan sampai ada kata yang terucap piye enak zaman ku toh le. Mudah-mudahan pasangan ini membawa kembali kejayaan Kabupaten Lampung Utara,” terangnya.

    Kesempatan yang sama, Ketua DPK PKPI Kab. Lampura, Dedi Andrianto, menuturkan bahwa koalisi ini terbentuk bukan karena materi. Tetapi panggilan dari hati bahwa masyarakat menginginkan Zainal memimpin kembali Lampung Utara. (ardi)

  • Burung Garuda Antar Pasangan Oce ke KPU Lampura

    Burung Garuda Antar Pasangan Oce ke KPU Lampura

    Oce di Kpu

    Lampung Utara (SL)-Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Lampung Utara (Lampura), Aprozi Alam dan Ice Suryana siap mengikuti pemilihan kepala daerah setempat pada 27 Juni 2018 mendatang. Pasangan yang memiliki tagline “Oce” (Ozi – Ice) ini mendaftar ke KPU Lampura, Selasa (9/1/2018) tepat pukul 14.00 Wib, sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati.

    Layaknya pengantin suku Lampung. Pasangan Oce menggelar upacara “Ngekuruk” (prosesi arak-arakan pengantin pada pernikahan adat Lampung yang digelar pasca kedua mempelai resmi menjadi sepasang), menuju KPU Lampura.

    Pawai kendaraan, dengan ornamen rato burung garuda (prosesi adat Lampung), dimulai dari posko Pemenangan Oce di Jalan Ahmad Akuan, Kelurahan Sribasuki, Kotabumi, Lampung Utara. Mereka juga didampingi oleh pendukungnya sekitar 1000 orang, yang terdiri dari pengurus partai koalisi, tim pemenangan, dan perwatin (tokoh adat Lampung).

    Kedatangan pasangan yang diusung oleh Partai Golkar (5 kursi), PKB (4 kursi), dan PBB (2 kursi) ini diterima langsung oleh Ketua KPY Lampura Marthon dan komisioner lainnya.

    Marthon mengatakan syarat pencalonan harus di lengkapi dokumen sebabai syarat kelengkapan calon. Kelengkapan dan kesesuaian harus dipenuhi, apabila tidak terpenuhi harus dikembalikan pada saat masa pendaftaran. “mudah mudahan tidak ada masalah dan berjalan lancar,” katanya.

    Aprozi mengatakan pendaftaran sebagai calon bupati Lampura ini sekaligus mematahkan isu yang berkembang jika ia tak dapat maju dalam Pilbup mendatang karena tak kebagian ‘perahu’.

    “Alhamdulillah, hari ini sudah kami buktikan kalau kami mampu meraih perahu untuk mengikuti Pilbup,” ‎tegasnya.

    Bendahara DPD I Partai Golkar Lampung ini menuturkan, ‎keinginannya maju dalam kompetisi Pilbup semata – mata dikarenakan ingin membuat tanah kelahirannya berubah ke arah yang lebih baik. Berbagai perubahan itu mencakup seluruh bidang sehingga rakyat dapat lebih maju dan sejahtera.

    “Saya hadir di sini (ikut Pilbup) ‎bukan untuk menjadi bupati melainkan untuk menjadi pemimpin masyarakat supaya dapat terus berada dan melayani masyarakat,” imbuh Aprozi.

    ‎Dia berupaya memperbaiki sektor keamanan dan ‎ekonomi saat ia dipercaya rakyat untuk memimpin Lampura lima tahun ke depan. Sebab, menurutnya, kedua sektor ini terbilang sangat penting dalam memajukan dan menyejahterakan rakyat.

    “Tolong sampaikan kepada sana saudara, tetangga, dan lainnya, saya bersumpah akan mewaqafkan diri untuk kemajuan Lampung Utara. ‎Kalau saya bohong, biarkan Tuhan yang menghukum saya,” tandas dia.

    Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Aprozi Alam dan Ice Suryana mendeklarasikan diri untuk maju dalam pilkada Lampung Utara, Selasa (9/17)
    Hari sebelumnya (Senin, 8/1), pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Lampung utara, Agung Ilmu Mangkunegara dan Budi Utomo, mendaftar di kantor KPU Lampura.
    Keduanya mendaftar dengan didampingi oleh pendukungnya, dengan naik becak mulai dari koramil Kotabumi, hingga kantor KPU Lampung Utara. Di kantor KPU mereka disambut pendukungnya, serta komisioner KPU Lampura. Hadir juga komisioner panwas Lampung Utara. (bayu/nt/*)

  • Deklarasi ABDI Tuding Koalisi Paslon Pesaing ‘Main Olah’

    Deklarasi ABDI Tuding Koalisi Paslon Pesaing ‘Main Olah’

    Deklarasi pasangan ABDI di Lampung Utara

    Lampung Utara (SL)-Deklarasi Pasangan Bakal Calon (paslon) Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara bersama Wakilnya, Budi Oetomo, yang dilaksanakan pada Senin pagi, (08/01/2018) di area parkir Stadion Sukung Kotabumi, menuai kontroversi.

    Dalam orasi yang dilontarkan Agung Ilmu Mangkunegara (AIM) terindikasi menuding koalisi partai politik (parpol) pendukung paslon pesaingnya terbentuk karena materi dan uang bukan atas dasar kepentingan masyarakat Lampura.

    Pernyataan yang menjurus tudingan bersifat mendeskreditkan parpol pengusung paslon lainnya itu dilontarkan AIM sebelum mendaftarkan diri ke Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Lampura di hari pertama pembukaan pendaftaran.

    Dihadapan ratusan massa relawan dan simpatisan ABDI, AIM mengklaim bahwa kemenangan akan diraihnya.

    “Terimakasih untuk partai pendukung, yakni Nasdem, PKS, Gerindra, dan PAN. Koalisi ini merupakan partai yang memiliki mata, telinga, dan hati nurani  untuk membangun serta menyejahterakan masyarakat. Perubahan Nyata akan terus berlanjut di Lampung Utara (Lampura). Karena koalisi ini terbentuk berdasarkan keinginan masyarakat bukan seperti koalisi partai lainnya,” celoteh AIM.

    Dikatakannya, masyarakat telah merasakan perubahan pembangunan dengan merasakan hasil berbagai program yang nyata.

    “Pendidikan dan kesehatan gratis bukan sekedar janji-janji politik dan omongan besar para politisi yang cenderung provokatif. Di sini (Koalisi ABDI) bukan tempat orang-orang penakut atau pengecut. Di sini tempat orang-orang berani mengatakan benar itu benar dan salah itu salah. Jangan pernah takut. Sekali maju pantang mundur dan kita pasti menang,” katanya.

    Pada kesempatan itu, AIM menuturkan  bahwa sosok Budi Oetomo merupakan birokrat yang tangguh dan bersih serta taat beragama.

    “Saya tekankan, kita harus beretika dalam berpolitik. Kita ajarkan kepada tim lain yang selalu mengandalkan otot. Di medsos mereka selalu mencemooh kita. Tapi lihat, kita akan bungkam mereka semua,” beber AIM. (ardi)

  • Modus Undangan PKH, TS ABDI Bawa Warga Deklarasi

    Modus Undangan PKH, TS ABDI Bawa Warga Deklarasi

    Lampung Utara (SL)-Pasangan Agung bersama Budi (ABDI) mendatangi KPUD Lampura, kemarin (8/1) guna menyerahkan berkas pendaftaran diiringi ribuan Massa Pendukung dan Empat Partai Koalisi pengusung.

    Bahkan, sebelum Paslon Bupati-Wakil Bupati ini menuju KPUD, Tim Pemenangan bersama Balonbup dan Balonwabup tersebut telah melakukan arak-arakan keliling Kota yang awal Start di areal halaman parkir Stadion Sukung Kotabumi Lampura, dengan diikuti ratusan massa PETA, serta pawai arak-arakan becak, sepeda mobil yang beratributkan bendera partai dan gambar Paslon ABDI.

    Namun, pada saat iring-iringan pawai tersebut salah seorang peserta pawai mengalami pingsan di dalam mobil angkot warna biru dengan nomor pintu 05. Sriyanti (35) ibu rumah tangga warga Kelurahan Rejosari Kecamatan Kotabumi sekira pukul 10 pagi mendadak pingsan di dalam mobil dan langsung dibawa ke Rumah sakit umum daerah Riyachudu Kotabumi, dan masuk ke ruangan UGD selama empat jam.

    Saat ditemui dikediamannya Sriyanti menuturkan, awalnya dirinya diajak oleh tetangganya untuk menghadiri acara Program Keluarga Harapan (PKH) di kelurahan Rejosari, tetapi sesampai dirinya disana langsung diangkut kendaraan jenis angkutan kota menuju stadion sukung kotabumi. Dan langsung ikut rombongan pawai bersama Calon bupati menuju kantor KPU kabupaten Lampura.

    “Awalnya saya cuma diajak sama tetangga untuk hadir di kelurahan karena ada program PKH, tapi ga taunya kami langsung dibawa ke stadion dan keliling-keliling pasar”. Jelas yanti.

    Dirinya sudah mulai merasakan pusing dan mual yang luar biasa ketika di dalam mobil, dijelaskannya, ada sekitar 15/orang lebih ikut kendaraan tersebut. Hampir mendekati kantor KPU dirinya sudah tidak sadarkan diri. ” karena didalam mobil desek-desekan saya jadi mual dan pusing setelah itu saya ga tau lagi, setelah saya sadar saya sudah ada di rumah sakit. ” ucap ibu rumah tangga ini.

    Dirinya merasa dibohongi, awalnya hanya kumpul di kelurahan namun ikut arak-arakan calon bupati. Dan sampai saat ini tetangga maupun tim sukses calon bupati itu tidak kunjung datang melihat keadaan terakhir ibu rumah tangga ini. Ditambahkannya, hari ini dirinya akan peegi berobat ke Puskesmas wonogiri dengan baiaya sendiri. ” jangankan mau ngasih biaya perobatan, tim sukses calon bupati itu aja ga kerumah saya.” ungkapnya. (Rusli/ardi)