Mesuji (SL)-Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 secara resmi telah memperbolehkan warga yang akan menggelar pesta pernikahan. Meski telah menunjukkan, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti panduan yang telah ditentukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji. Yanuar Fitrian, menuturkan untuk mekanisme bagi masyarakat yang hendak menggelar resepsi pernikahan, minimal diajukan jauh hari sebelum waktu pelaksanaan.
“Kalau sudah memenuhi maklumat Kapolri dan protokol kesehatan yang ada, kami tidak akan mempersulit memberikan izin. Tapi sebaliknya kalau melanggar dari maklumat Kapolri dan tidak sesuai dengan protokol kesehatan atau kapasitas sesuai area resepsi, jelas izin tidak akan kami berikan,” Terangnya, di sela kegiatan pembagian Motor oprasional Puskesmas Rawa Jitu Utara, Senin 19 Oktober 2020.
Selain itu, katanya jarak tamu harus satu meter, wajib pakai masker dan cuci tangan saat masuk lokasi hajatan dan pulang dari lokasi hajatan, “Jadi boleh dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan,” katanya.
Begitu juga tuan rumah atau yang menggelar resepsi, harus taati aturan protokol kesehatan. Sesi foto antara tamu undangan harus diberi jarak pembatas antara tamu yang akan foto dengan tuan rumah. Dengan begitu kemungkinan foto bersama dengan format Selfi nantinya.
Untuk diketahui bersama, bahwa panduan ini hanya berlaku selama pandemi Covid-19 saja. “Nanti kalau pandemi sudah berakhir, silakan kita menggelar pesta pernikahan dan kegiatan lainnya seperti biasa,” Tukasnya. (AAN.S)
Pantauan media ini di lokasi pembangunan Senin 12 Oktober 2020, terlihat para pekerja sedang melakukan finising pekerjaan. Namun anehnya tidak satupun pihak sekolah baik pihak pengawas pekerjaan maupun kepala sekolah tidak terlihat di lokasi pembangunan. Terlihat pengerjaan menggunakan matrerial asal-asalan, dan kondisi RPS itu sudah rusak dan mengalami keretakan di beberapa titik. Bahkan lantai kramix dan atap plapon juga terlihat asal pasang.
“Ya kami cuma kuli mas yang di bayar secara harian oleh pihak sekolah, upah pembayaran diberikan langsung oleh bendahara persepuluh hari sekali. Itupun kami yang datang ke rumah bendahara nya. Kepala sekolahnya kami tidak tau karna saya tidak kenal saya bukan orang sini,” kataanya.
