Kategori: Nasional

  • Lagi Gajah di Taman Nasional Way Kambas Mati

    Lagi Gajah di Taman Nasional Way Kambas Mati

     Bandar Lampung, sinarlampung.co-Anak gajah usia 6,5 tahun yang bernama Rubado ditemukan mati di Savana Resort Kuala Penet, Seksi Wilayah III, TNWK, Kabupaten Lampung Timur, Minggu 1 Desember 2024. Total sejak Januari 2024, sudah ada empat ekor gakah Gajah (Elephas maximus sumatranus) mati di kawasan konservasi Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

    Baca: Balai TNWK Gagal Menjaga Hutan dan Keselamatan Gajah Sumatera

    Baca: Lagi, Gajah Betina Mati di Taman Nasional Way Kambas

    Sejak Januari hingga Oktober 2024, tercatat sudah empat gajah yang mati, yaitu dua gajah liar dan dua gajah jinak bernama Bunga pada 29 Agustus 2024 dan kiniRubado (6,5) pada Minggu 1 Desember 2024. Sementara pupolasi gajah di TNWK, saat ini hanya ada sekitar 180 sampai 200 ekor gajah liar dan sekitar 66 ekor gajah jinak.

    Dan hingga kini, tidak pernah ada penjelasan penyebab kematian gajah-gajah tersebut. Setiap ada gajah mati, pihak TNWK hanya menjawab sedang dalam penelitian atau tim dokter hewannya telah melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian.

    Pada Oktober 2021 lalu Balai TNWK sempat merilis 22 ekor gajah mati di kawasan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kematian puluhan gajah sumatera itu diduga akibat perburuan liar karena bangkai ditemukan tanpa gading dan gigi.

    Dugaan perburuan liar itu diketahui dari ditemukannya jenis alat berburu berupa satu jaring kabut dan tujuh jerat nilon. Ditemukan juga 16 jerat seling, 40 jerat seling kecil, dua perangkap kandang, tiga stick, dan 13 tanda perburuan lainnya.

    Gajah adalah salah satu jenis satwa liar dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri LHK Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

    The IUCN Red List of Threatened Species, menyebut Gajah Sumatera berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar. Selain itu, Gajah sumatera juga merupakan satwa prioritas dan menjadi salah satu prioritas dalam pengelolaan Kawasan TNWK. (red)

  • Jalan Enam Bulan Pj Gubernur Syamsudin Hanya Pencitraan, Termasuk Soal Kota Baru?

    Jalan Enam Bulan Pj Gubernur Syamsudin Hanya Pencitraan, Termasuk Soal Kota Baru?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Hampir enam bulan, menjabat Pj Gubernur Lampung, Staf Ahli Kemenpora Bidang Hukum menjadi Penjabat (PJ) Gubernur Lampung, Samsudin tak lebih hanya pencitraan. Kegiatan harai-hari tidak lebih dari acara seremonial. Termasuk statmen untuk melanjutkan Kota Baru. Enam bulan Samsudin juga gagal menyelamatkan Bank Lampung yang kini sebagian saham dikuasai Bank Jawa Timur.

    Terkait Pembangunan lanjutan Kotabaru di Kabupaten Lampung Selatan dianggap tak lebih sebagai ajang pencitraan Penjabat (Pj) Gubernur Samsudin karena faktanya pada APBD Perubahan 2024, dan APBD 2025 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tidak memasukkan sedikitpun anggaran untuk melanjutkan proyek Kota Baru yang dibangun sejak era Gubernur Sjachroedin ZP Itu.

    Padahal, sejak menjadi Pj Gubernur pada 19 Juni 2024, Samsudin selalu gembar-gembor untuk melanjutkan pembangunan Kotabaru. Bahkan, Samsudin mengadakan dua kegiatan di Kotabaru yaitu Upacara Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 dan briefing ASN yang dilanjutkan dengan Salat Jumat pada 6 September 2024.

    Samsudin, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 69/P Tahun 2024 tanggal 14 Juni 2024 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur Lampung.menyebut dirinya sebatas memulai agar pembangunan Kotabaru dilanjutkan. Sedangkan, kelanjutan untuk pembangunan Kotabaru bakal diserahkan ke Gubernur Lampung terpilih.

    Pengamat Kebijakan Publik yang juga Akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL), Dr. Malik, M.Si. mengatakan sejatinya pembangunan Kotabaru merupakan salah satu langkah strategis yang bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan perkotaan. Seperti overpopulasi, kemacetan, serta ketimpangan ekonomi dan sosial di wilayah kota lama (Bandar Lampung).

    “Seperti yang diprogramkan Pj Gubernur Samsudin, sebagai program unggulannya, yang menjadi proyek pencitraan politik. Namun dalam praktiknya, tidak dapat direalisasikan karena pembangunan Kotabaru menghadapi tantangan yang justru menghambat realisasinya secara nyata. Baik dalam APBD Perubahan, maupun APBD 2025,” kata Dr Malik, Selasa 3 Desember 2024.

    Menurut Malik, hambatan itu disebabkan beberapa hal. Dianataranya, ketiadaan Anggaran dalam APBD Perubahan, maupun anggaran tahun 2025. “Fakta bahwa tidak ada anggaran untuk pengembangan Kotabaru dalam APBD Perubahan dan APBD 2025, menunjukkan kurangnya komitmen pemerintah daerah terhadap pelaksanaan pembangunan Kotabaru,” ujarnya.

    Kemudian, yang menjadi sebab lainnya ialah prioritas lain dalam APBD. Malik menerangkan, pemerintah mungkin lebih memprioritaskan alokasi anggaran untuk kebutuhan mendesak lainnya seperti infrastruktur dasar, pendidikan, atau kesehatan.

    Selanjutnya, keterbatasan fiskal. Daerah mungkin menghadapi keterbatasan anggaran akibat pendapatan asli daerah (PAD) yang rendah atau tingginya belanja rutin. “Lalu rendahnya perencanaan strategis. Mungkin terjadi ketidaksesuaian antara rencana strategis pembangunan Kotabaru dengan realisasi perencanaan anggaran yang ada,” ucapnya.

    Terlebih, Malik menilai proyek yang hanya bersifat seremonial semata.”Ketika pembangunan Kotabaru hanya dilakukan secara seremonial, beberapa kemungkinan penyebabnya ialah political branding. Pembangunan ini lebih difokuskan untuk pencitraan politik tanpa rencana tindak lanjut yang konkret,” katanya.

    Dr Malik juga menyebut boleh jadi dalam rencana pembangunan Kotabaru kekurangan studi kelayakan. Artinya, proyek tersebut tidak didukung oleh analisis mendalam terkait kebutuhan, manfaat, dan risiko, termasuk minimnya pengawasan. “Kurangnya evaluasi dan pengawasan membuat program ini hanya menjadi simbol tanpa dampak nyata,” ujarnya.

    Padahal, ujar Malik, pergerakan yang terjadi sangat berdampak bagi masyarakat dan kota. “Kepercayaan publik, ketika pembangunan Kotabaru terlihat tidak serius, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dapat menurun,” kata Malik.

    Dikhawatirkan, terjadinya pemborosan anggaran. Sumber daya yang sudah dialokasikan untuk kegiatan seremonial menjadi sia-sia tanpa hasil nyata. “Tidak hanya itu, kesempatan pun akan hilang. Gagalnya pengembangan Kotabaru dapat memperpanjang permasalahan yang sebenarnya ingin diatasi. Seperti ketimpangan ekonomi dan urbanisasi yang tidak terkendali,” ucapnya.

    “Pembangunan Kotabaru seharusnya menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi permasalahan perkotaan. Namun, tanpa dukungan anggaran yang memadai dan perencanaan yang matang, proyek ini hanya akan menjadi simbol seremonial,” katanya.

    Sebelumnya Pj Samsudin mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada gubernur terpilih terkait pembangunan Kotabaru. “Waktu saya terbatas. Nanti akan dilanjutkan oleh gubernur yang akan datang. Saya memulai dan nanti saya serahkan ke gubernur terpilih,” kata Samsudin kepada wartawan, Senin 2 Desember 2024.

    Dia mengakui, hanya memulai agar Pembangunan Kotabaru dilanjutkan dengan mengadakan kegiatan upacara dan membangun masjid. “Kemudian memindahkan Dinas Perhubungan, walaupun tidak tepat di Kotabaru. Tapi itu adalah menindaklanjuti progres pembangunan Kotabaru,” jelasnya.

    Soal anggaran, dia mengatakan, masih dalam proses evaluasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sehingga, dia belum bisa mengungkapkan berapa jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Kotabaru. “Anggaran 2025 baru dievaluasi. Kan APBD 2025 belum selesai. Sedang dievaluasi di kemendagri. Jadi sabar. Insya Allah ada,” klaimnya.

    Selain APBD, Samsudin menyebut agar pembangunan Kotabaru bisa masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dan dibiayai APBN. “Kalau APBN, surat sudah masuk kepada presiden agar Kotabaru dijadikan porgram strategis nasional. Pak presiden sudah menembuskan kepada menko perekonomian. Saat ini masih dibahas di Bappenas dan Kemenko Perekonomian,” kata Samsudin. (Red)

  • Reuni 212 Ribuan Massa Salat Subuh Berjamaah di Monas, Ini Pesan Rizieq Shihab

    Reuni 212 Ribuan Massa Salat Subuh Berjamaah di Monas, Ini Pesan Rizieq Shihab

    Jakarta, sinarlampung.co-Peserta aksi reuni 212 melaksanakan Salat Subuh berjamaah di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2024. Massa yang memenuhi kawasan Monas, massa bersama-sama zikir dan bermunajat. Massa kemudian Salat Subuh berjamaah setelah adzan dan iqamah dikumandangkan. Dilokasi monas terlihat panggung yang didirikan di antara massa., dan para ulama terlihat berada di panggung itu.

    Peserta aksi reuni 212 melaksanakan Salat Subuh berjamaah di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2024

    Eks imam besar FPI Rizieq Shibab menghadiri reuni 212 yang digelar di Monas. Berdasar pantauan, Rizieq menaiki panggung sekitar pukul 05.35 WIB. Rizieq terlihat menggunakan pakaian dan sorban putih serta masker. Ia disambut ribuan massa yang telah memadati Monas.

    Di lokasi, Bendera Indonesia dan Bendera Palestina berkibar. Sejumlah bendera Front Persaudaraan Islam (FPI) pun turut dikibarkan.”Indonesia bersatu, Palestina merdeka,” kata salah satu peserta aksi dari atas panggung.

    Reuni Akbar 212 kembali digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Senin dini hari, 2 Desember 2024. Ribuan massa berkumpul untuk melaksanakan Salat Subuh berjamaah dan mendengarkan ceramah dari tokoh-tokoh agama terkemuka. Kehadiran Habib Rizieq Shihab yang dinanti menjadi momen yang paling ditunggu oleh peserta.

    Acara ini mengangkat tema “Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka”. Dalam suasana khidmat, massa juga mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas internasional. Aktivitas ini tidak hanya menjadi pertemuan religius, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam.

    Reuni Akbar 212 dimulai sejak pukul 02.00 WIB massa mulai berdatangan dari berbagai wilayah sejak malam hari untuk mengikuti rangkaian kegiatan. Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, hadir sekitar pukul 05.35 WIB. Ia disambut sorakan ribuan massa yang telah menanti kehadirannya.

    Dengan mengenakan pakaian serba putih dan masker, Habib Rizieq memberikan pesan moral kepada peserta. Momen ini menjadi simbol persatuan umat yang terus diupayakan melalui reuni akbar ini.

    Dalam orasi Rizieq menegaskan bahwa kunci keberkahan Allah SWT sudah tertera jelas dalam Al Quran. Ia juga menyebut, Allah SWT telah menjanjikan dalam ayat suci bahwa manusia yang beriman akan dibukakan pintu keberkahan baik dari langit ataupun dari dalam bumi.

    “Jadi kalau mau Indonesia berkah ya beriman dan bertakwa artinya tunduk pada hukum Allah, baik hukum sosial, masyarakat, rumah tangga, dan hukum tata negara, dan tetap bertakwa maka akan berkah, jadi jangan permah lecehkan hukum Allah,” tegas Rizieq.

    Rizieq juga berpesan jangan pernah terpecah belah dan ada keributan soal perbedaan pilihan meskipun penyelenggaraan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 telah selesai.

    Menurut Rizieq, jadikan setiap perbedaan itu menjadi alat untuk tetap saling menghormati dan bersatu. “Beda pilihan itu biasa, wajib untuk saling menghormati. Jangan pecah belah, jangan bertarung. Yang dapat kekuasaan, yang dapat uang itu orang lain, jadi jangan rakyat yang diadu domba dan dipecah belah. Jangan mau diadu domba, siap bersatu,” ujar Rizieq.

    Kemudian Rizieq juga berharap, pemimpin baru yang terpilih mau memberantas manusia-manusia yang melanggar hak asasi manusia (HAM), aturan, dan kebijakan yang ada. Untuk itu Rizieq meminta seluruh masyarakat untuk tetap mendukung pemerintahan agar dapat bekerja dengan baik dan bijak demi Indonesia ke depan. (Red)

    Sebagai informasi, demonstrasi bertajuk Aksi 212 awalnya digelar pada Desember 2016 atau jelang Pilgub Jakarta 2017. Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok didemo terkait dengan pernyataannya soal Alquran surat Al-Maidah Ayat 51. Aksi itu dimotori oleh GNPF MUI bersama FPI dan ormas Islam lainnya.

    Aksi ini kemudian dilakukan berjilid-jilid bahkan hingga gelarannya bertajuk ‘Reuni Aksi 212’ yang digelar sampai saat ini. Adapun Reuni 212 kali ini bertajuk Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka.

    Sebelumnya, Sekretaris Majlis Syuro PA 212 Slamet Maarif mengklaim sekitar puluhan ribu massa akan hadir dalam Reuni 212 kali ini. Ia mengatakan panitia juga telah resmi mengundang Presiden RI Prabowo Subianto, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar dan pimpinan pimpinan ormas. Bahkan, ia mengatakan Rizieq Shihab dijadwalkan hadiri dalam Reuni 212 ini. (Red)

  • Din Syamsuddin Apresiasi Gebrakan Presiden Prabowo Subianto

    Din Syamsuddin Apresiasi Gebrakan Presiden Prabowo Subianto

    Jakarta, sinarlampung.co – Mantan Direktur Center for Policy and Development Studies (CPDS) M. Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan, gebrakan Presiden Prabowo Subianto sebagai sesuatu yang perlu diberi apresiasi.

    “Presiden Prabowo Subianto melakukan gebrakan signifikan. Keputusannya tentang  kenaikan gaji guru dan buruh yang diumumkannya sendiri sungguh patut disyukuri dan diapresiasi,” ujar Din Syamsuddin dalam pernyataan yang dikirim ke redaksi, Senin, 2 Desember 2024.

    Masalah Indonesia selama ini adalah perlakuan terhadap guru dan buruh buruk dan tidak berkeadilan. Presiden sebelumnya terkesan tidak peduli dan abai terhadap janji-janji politik sewaktu Pilpres.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-14 ini mengatakan, meski banyak yang meragukan, dirinya meyakini Prabowo Subianto akan melakukan gebrakan.

    “Watak dasarnya berkomitmen pada kerakyatan. Seperti bapaknya, Sumitro Djojohadikusumo, Prabowo menganut ekonomi kerakyatan seperti pada Pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu, saya berkeyakinan Presiden Prabowo Subianto akan bersungguh-sungguh menerapkan janji-janjinya terutama utk mengatasi kemiskinan, memberantas korupsi, dan mengakkan kedaulatan rakyat,” ujarnya.

    Menurut Din, tantangan internal besar yang dihadapi Presiden Prabowo saat ini adanya political liability (beban politik) dari sejumlah pembantu dekatnya, baik karena kapasitas, integritas, maupun keterdugaan korupsi.

    Selain itu, pengaruh kaum oligarki dan kaum kleptokrat akan menjadi pengganggu serius pemerintahan Prabowo Subianto.

    “Sebagai rakyat kita menunggu gebrakan-gebrakan Presiden selanjutnya. Jika beliau tegas mengatasi masalah dan tantangan tadi maka lima tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan menoreh catatan emas dalam sejarah kebangsaan Indonesia,” ujarnya.

    Namun jika hal itu tidak terjadi,  maka  kecemasan banyak pihak bahwa ia akan hanya jadi boneka dan pelanjut perusakan sistematis Indonesia akan menjadi kenyataan, dan akan membuktikan ucapannyanya sendiri beberapa tahun lalu bahwa pada 2030 Indonesia akan menjadi negara gagal (failed state),’ tambah dia.

    Din mengatakan dirinya siap bersama para kaum kritis dan tetap menyuarakan kebenaran kepada presiden baru, meskipun dirinya telah mengenal dekat  dengan Presiden Prabowo.

    “Sebagai sahabat lama Bapak Prabowo Subianto saya berpendirian: Sahabat yang baik adalah yang tidak segan mengatakan yang baik walau pahit,” ujar mantan Direktur Center for Policy and Development Studies (CPDS) ini.

    Perlu diketahui, Bersama Jenderal R Hartono, Prabowo (saat masih kolonel) mendirikan Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan (CPDS) tahun 1992, sebuah wadah pemikir strategis yang terkait dengan komunitas Islam.

    Beberapa akademisi sipil dan aktivis politik Dr. Amir Santoso dan Dr. Din Syamsuddin, pernah terlibat di dalamnya. (*)

  • Keluarga Minta Polisi Mengungkap Dalang Pembunuhan Ketua LSM Bidik Sumatera Selatan Yongki Ariansyah Yang Dibantai di Ogan Ilir

    Keluarga Minta Polisi Mengungkap Dalang Pembunuhan Ketua LSM Bidik Sumatera Selatan Yongki Ariansyah Yang Dibantai di Ogan Ilir

    Palembang, sinarlampung.co-Kasus kematian Ketua LSM Bidik Sumatera Selatan, Yongki Ariansyah (36), Warga Kelampadu, Kecamata Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan tewas bersimbah darah, di Jalan arah Balai Beni Ikan (BBI) Tanjung Putus, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu 19 Oktober 2024 sekira pukul 12.30 WIB siang, masih misteri.

    Mastinah, orang tua Yongki meminta keadilan atas pembunuhan terhadap anaknya. Sebab hingga saat ini, kasus pembunuhan terhadap Yongki Ariansyah belum menunjukkan progres signifikan. Belakangan, polisi telah menetapkan seorang tersangka, namun gerombolan pembunuhan hingga kini belum ditangkap.

    Lambannya penuntasan penyelidikan perkara pembunuhan ini membuat orang tua Yongki kecewa. Mastinah, mengunggah video permohonan agar keadilan ditegakkan. “Yang terhormat, Bapak Presiden dan Wakil Presiden, Bapak Hotman Paris, Bapak Kapolda Sumatera Selatan, saya orang tua Yongki Ariansyah korban pembunuhan,” kata Mastinah pada video yang diterima wartawan, Jumat 22 November 2024.

    Wanita paruh baya tersebut menuturkan, dia mendapat informasi bahwa keterangan saksi mata pada pembunuhan Yongki justru memberatkan korban. “Entah saksi diitimidasi atau bekerjasama dengan pelaku pembunuhan. Keterangan saksi di hari kejadian, pelaku ada tujuh orang. Tapi waktu BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi dua orang,” ungkap Mastinah.

    Mastiah menduga pembunuhan ini sudah direncanakan karena mobil Yongki diadang alat berat sebelum peristiwa tersebut. Keluarga Yongki mempertanyakan status operator alat berat yang tak kunjung ditetapkan tersangka. “Tolong ungkap kasus ini, Pak. Siapa dalang di balik pembunuhan ini. Karena semua proses hanya berdasarkan keterangan dari BAP saja. Kejadian (di TKP) tidak menjadi pedoman untuk penyelidikan lebih detil,” tutur Mastinah.

    “Mungkin karena kami tidak ada duit untuk mengasih uang jalan (untuk proses penyelidikan), yang diambil (keterangan) hanya berdasarkan BAP saja. Besar harapan kami mendapatkan keadilan untuk almarhum anak kami,” ucapnya.

    Sudah Ada Tersangka

    Sementara Polisi masih mengusut kasus tewasnya aktivis LSM di Ogan Ilir, Sumatera Selatan bernama Yongki Ariansyah yang dikeroyok segerombolan orang di jalan. Satu orang sudah ditetapkan tersangka dalam kasus ini. Namun para pelaku pembunuhan lainnya hingga kini belum ditangkap dan masih diburu keberadaannya.

    Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, polisi sedang berupaya mengusut tuntas perkara pembunuhan ini. “Kami akan ungkap perkara ini dengan seterang-terangnya. Dijamin tidak ada yang ditutupi,” kata Bagus, November 2024.

    Bagus menerangkan, perkara ini sedang tahap penyidikan. Adapun seorang tersangka inisial R disangkakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan perkara ini telah dilimpahkan ke Polda Sumatera Selatan. Tersangka sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang. Kini tersangka telah pulih dan menjalani penahanan untuk proses hukum selanjutnya. Polisi telah memeriksa tujuh orang saksi yang diduga kuat mengetahui kronologi pembunuhan.

    Petunjuk lainnya yang dihimpun polisi yakni senjata api rakitan (senpira) milik korban yang ditemukan di TKP pembunuhan. Yongki yang tewas dibunuh segerombolan orang pada pertengahan Oktober lalu, justru dilaporkan atas perkara penganiayaan.

    Direktur Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, tindak lanjut perkara ini masih terus berlanjut, dan memastikan perkara ini akan diproses hinga tuntas. “Masih berproses mengumpulkan alat bukti secara maksimal. Nanti kalau sudah lengkap, baru kita akan gelar perkarakan dulu,” kata Anwar.

    Diserang Enam Orang Bersenjata Tajam

    Sebelumnya Ketua LSM Bidik Sumatera Selatan, Yongki Ariansyah (36), Warga Kelampadu, Kecamata Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan tewas bersimbah darah, di Jalan arah Balai Beni Ikan (BBI) Tanjung Putus, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu 19 Oktober 2024 sekira pukul 12.30 WIB siang.

    Korban mengalami luka tusukan beberapa lubang di bagian perut, dada, dan bagian belakangnya. Korban terkapar di jalan menuju Balai Beni Ikan atau BBI Tanjung Putus, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, sementara dua rekannya kabur saat mereka dihadang.

    Iwan, rekan korban mengatakan dia bersama Yongki, datang ke BBI untuk mengambil bibit ikan pada Sabtu 19 Oktober 2024 siang. “Saat pulang, kendaraan kami diadang operator alat berat. Katanya ada orang yang mau bicara sama korban,” ungkap Iwan.

    Tak lama kemudian, datang segerombolan orang tak dikenal mengendarai sepeda motor menghampiri kendaraan korban. “Orang-orang itu pakai helm, bawa pisau semua. Mereka menusuk korban berkali-kali, saya juga hampir mau dipukul pelaku,” terang Iwan.

    Korban mengalami luka di sekujur tubuh diantaranya dahi, leher, pundak, paha, perut dan punggung, meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit daerah tanjung senai. Menurut Dokter RSUD Ogan Ilir, Dr. Agung, banyak luka tusuk di punggung korban. “Ada belasan luka tusuk,” terang Agung.

    Saksi lain, Mian teman korban mengaku, dirinya bersama satu teman lainnya dan korban habis mengambil bibit ikan di BBI Tanjung Putus. Mereka membawa dua kendaraan, satu kendaraan pribadi yang ditumpangi korban, dan satu mobil pick up yang ditumpangi dirinya dan temannya. “Mobil kami dicegat sebanyak 6 orang, mereka semua membawa senjata, kami kabur, pak Yongki langsung diserang mereka,” ungkapnya ditemui di RSUD Kabupaten Ogan Ilir.

    Setelah menghabisi nyawa korbannya, para pelaku kabur menggunakan sepeda motor. “Kami juga sempat mau ditikam, itulah kami kabur, kalau tidak kabur, kami pasti jadi sasaran juga,” katanya.

    Melihat Yongki bersimbah darah, mereka pun membawa korban ke RSUD Umum Tanjung Senai. “Kami gak tahu masih ada nyawa atau tidak pas di TKP, pikiran kami langsung bawa aja ke Rumah Sakit, biar segera ditangani,” ujarnya.

    Lima Orang Diperiksa

    Lima orang diperiksa atas kasus pembunuhan Yongki Ariyanto. Mereka dua rekan korban yang bersama dia saat datang ke lokasi Balai Benih Indralaya (BBI), satu orang operator alat berat yang diduga menghadang mobil Yongki. Kemudian satu orang pekerja proyek DNA dan dua orang pegawai Dinas Perikanan Pemkab Ogan Ilir yang juga berada di lokasi Balai Benih tersebut.

    Informasi lain menyebutkan Yongki sempat melawan dan melukai salah satu pelaku sebelum kabur. Yongki meninggalkan 2 istri dan empat orang anak. Sebelum persitiwa naas itu, korban sempat menyebutkan nama seseorang yang melakukan mengancamnya sebelum peristiwa pembunuhan.

    Aktivis Sumatera Selatan meminta polisi menyelidiki nama orang tersebut karena diduga kuat sebagai pihak yang terlibat dalam pembunuhan Yongki. “Kami minta polisi segera meringkus para pelaku secepatnya. Dan juga meringkus dalang pembunuhan ini karena kami yakin ada yang menyuruh pelaku,” kata Sukma.

    Banyak Kasus Tak Terungkap di Ogan Ilir

    Sejumlah kasus kejahatan yang menonjol di Ogan Ilir juga belum terungkap. Diantaranya penembakan penjual ayam potong di Indralaya Selatan pada Agustus 2021 lalu. Korban ditembak orang tak dikenal saat baru tiba di pasar pada pagi hari.

    Akibatnya, korban bernama Dedi Kurniawan mengalami luka berat di perut dan punggung sehingga harus menjalani operasi. Tiga tahun berlalu, penyelidikan kasus tersebut tak diketahui sampai sejauh mana.

    Kasus lainnya yakni kematian bayi setelah diambil sampel darah oleh seorang bidan di Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, pada Agustus 2023 lalu. Setelah rangkaian penyelidikan dan proses ekshumasi, tak ada kejelasan perkara tersebut.

    Lalu ada pembunuhan seorang wanita tua bernama Masiah di Desa Tanjung Agas, Kecamatan Tanjung Raja, pada September 2023 lalu. Sejumlah saksi termasuk keluarga Masiah diperiksa polisi, namun kasusnya seperti tak berjalan dan hingga kini pelakunya belum terungkap.

    Kasus kematian pria paruh baya yang mayatnya ditemukan tergantung pada awal September 2024 lalu juga belum jelas progres penyelidikannya. Korban diduga dibunuh oleh sekelompok orang dan mayatnya digantung di perkebunan wilayah Desa Soak Batok, Kecamatan Indralaya Utara. (Red)

  • Kasus Penembakan Pelajar SMK Semarang Kapolretabes Akui Anggotanya Lalai Siap Terima Sanksi

    Kasus Penembakan Pelajar SMK Semarang Kapolretabes Akui Anggotanya Lalai Siap Terima Sanksi

    Jakarta, sinarlampung.co-Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengaku siap dievaluasi dan menerima konsekuensi atas kelalaian anggotanya, Brigadir R, yang menembak pelajar SMK berinisial GR (17) hingga akhirnya.

    Baca: Bukan Tawuran, Motif Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang karena Emosi di Jalanan

    Baca: LBH Curiga Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang Direkayasa, Ombudsman Minta Penyelidikan Transparan

    Baca: Siswa SMK Paskibraka Semarang Tewas Ditembak Polisi, Menham Natalius Pigai Turunkan Tim

    “Saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini,” kata Irwan dalam rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa 3 Desember 2024.

    Irwan ikut menyampaikan bela sungkawa mendalam atas kematian GR akibat ketidakprofesionalan anggotanya. Dan meminta maaf kepada keluarga GR dan masyarakat Semarang atas kejadian ini.

    Kapolres Semarang mengakui bahwa anggotanya itu sudah lalai dalam menggunakan senjata api (senpi). “Dan atas segala tindakan anggota saya Brigadir R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan excessive action, tindakan yang tidak perlu, sepenuhnya saya bertanggung jawab,” ucapnya. (Red) 

  • Bukan Tawuran, Motif Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang karena Emosi di Jalanan

    Bukan Tawuran, Motif Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang karena Emosi di Jalanan

    Semarang, sinarlampung.co-Motif atau alasan Aipda RZ menembak mati siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) ternyata bukan tawuran. Berdasarkan pengakuan pelaku, penembakan terjadi lantaran pelaku kesal karena kendaraannya dipepet saat pulang dari kantor tempat ia bekerja.

    Baca: Siswa SMK Paskibraka Semarang Tewas Ditembak Polisi, Menham Natalius Pigai Turunkan Tim

    Baca: LBH Curiga Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang Direkayasa, Ombudsman Minta Penyelidikan Transparan

    “Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar (pelaku) dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar, jadi kena pepet,” kata Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Aris Supriyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa 3 Desember 2024.

    Aris menjelaskan, pelaku yang merasa kesal lantas mengejar korban yang kabur ke dalam gang. Karena tak berhasil menemukan korban, pelaku lantas menunggu di titik semula. Nahas, korban tak lama kemudian kembali muncul dan mendekat ke lokasi semula yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). Sesaat, pelaku lalu melakukan penembakan kepada korban.

    Dalam kasus ini, terduga Aipda RZ melanggar Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan senjata api. Selain itu, Pasal 13 Ayat 1 PPRI Nomor 1 Tahun 2003 dan Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang kode etik kepolisian. “Pelaku tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogyanya kami lakukan hari ini, kami laksanakan hari berikutnya,” Kata Kompol Aris.

    Sebelumnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyebut bahwa oeristiwa penembakan itu terjadi karena polisi hendak membubarkan tawuran gengster, dan menyatakan para korban terlibat tawuran.

    Irwan menyebut saat itu personelnya sedang menangani dua gangster yang hendak baku hantam. Sebanyak 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok.

    “Korban ini dari geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi lalu dilakukan upaya untuk melerai, ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas,” ungkap Irwan, Senin 25 November 2024.

    Pernyataan Kapolres soal tawuran yang jadi pemicu penembakan tersebut sebelumnya juga dibantah oleh Satpam komplek perumahan setempat.

    Dilansir Tribun Jateng, satpam perumahan tersebut membantah ada tawuran di dekat TKP. Apabila ada tawuran di wilayah perumahan, kata dia, satpam pasti melapor. “Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (kepada atasan),” kata satpam perumahan yang tak mau disebutkan identitasnya itu, Senin.

    Penembakan diketahui terjadi di sekitar jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Jawa Tengah pada Minggu 24 November 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam insiden ini, tiga siswa menjadi korban, yaitu GRO, S (16), dan A (17). Nyawa S dan A masih bisa tertolong.

    Keduanya mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara, GRO dinyatakan tewas setelah sempat dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD). (Red)

  • LBH Curiga Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang Direkayasa, Ombudsman Minta Penyelidikan Transparan

    LBH Curiga Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang Direkayasa, Ombudsman Minta Penyelidikan Transparan

    Semarang, sinarlampung.co-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang menemukan sejumlah kejanggalan atas kematian Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMKN 4 Semarang, yang tewas ditembak polisi, Selasa, 26 November 2024 itu. Pasalnya aksi penembakan yang dilakukan Aipda RZ dianggap bagian dari perlindungan diri oleh penyidik. Dengan narasi korban dituding sebagai anggota gangster dan ditembak hingga tewas.

    Baca: Siswa SMK Paskibraka Semarang Tewas Ditembak Polisi, Menham Natalius Pigai Turunkan Tim

    Direktur LBH Semarang, Syamsuddin Arief, menegaskan tindakan Aipda RZ termasuk extra judicial killing atau pembunuhan di luar hukum. “Betul, polisi melakukan rekayasa dan kronologi yang kemudian seolah-olah extra judicial killing yang kemudian dibenarkan padahal tidak boleh polisi serta merta melakukan penembakan,” katanya, dilangsir media Jawa Tengah.

    Menurut Syamsuddin, tak ada bukti GRO merupakan anggota gangster sehingga muncul dugaan penyidik merekayasa kasus ini. “Kasus diarahkan ke tawuran tentu ini sebagai cuci tangan polisi yang kemudian mengangkat bahwa ini kasus gangster yang meresahkan di Semarang,” ujarnya.

    CCTV

    Keluarga Gamma, menyebut sudah kantongi video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig Zaenudin (38). Dalam rekaman tersebut, terlihat Robig menembak korban persis di depan minimarket di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang. Video tersebut juga menunjukkan waktu penembakan pada Minggu 24 November 2024 pukul 00.19 WIB.

    Seorang anggota keluarga korban yang enggan disebut namanya pun menunjukkan video tersebut ke wartawan. Namun, video tersebut diminta untuk tak ditunjukkan ke publik supaya tidak disalahgunakan. Anggota keluarga korban menyebut bahwa tak ada perlawanan dari korban seperti yang disebutkan oleh Kapolres Semarang beberapa waktu lalu. “Kalau dari Polrestabes bilangnya korban melawan lalu ditembak. Nah ini ada videonya melawan apa ndak?,” ujarnya

    Tudingan tersebut dibantah Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto yang menjelaskan proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan penyidik selalu melibatkan media. “Tidak ada rekayasa kasus. Kami tidak menutupi,” ucapnya.

    Ketua Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida, berharap Pemkot Semarang serta Polrestabes Semarang menyampaikan informasi secara akurat agar masyarakat tak berspekulasi. “Mendesak agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan profesional, dengan memberikan pendampingan hukum serta psikologis bagi para korban dan keluarga,” katanya.

    Artanto, mengaku masih mendalami kasus penembakan siswa SMK yang melibatkan anggota Polrestabes Semarang. Jika Aipda RZ terbukti melakukan penembakan, sanksi berat akan dijatuhkan. “Tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ini nanti dilakukan pendalaman Propam. Sedang dilakukan pemeriksaan,” tegasnya.

    Artanto juga membantah kabar Aipda RZ sempat mengonsumsi narkoba sebelum melakukan penembakan. Ia menegaskan, hasil tes kesehatan Aipda RZ negatif narkoba dan alkohol. “Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang,” katanya.

    Kata Teman Korban

    Korban tewas usai mengalami luka tembak di pinggul, sedangkan temannya, AD (17) dan SA (16) selamat. AD dihadirkan dalam proses pra rekonstruksi yang digelar pada Selasa 26 November 2024. AD membenarkan dirinya terlibat tawuran dan membawa senjata tajam.

    Saat kejadian, AD, SA serta GRO berboncengan sepeda motor bertiga untuk melakukan tawuran. Awalnya, GRO enggan terlibat tawuran, namun nyalinya terbakar saat mengetahui lawan tawuran membawa senjata. “Tempat ngumpul di PLN Krapyak itu tidak tahu (kamar kos) siapa. Akhirnya mereka mundur,” ujar AD.

    AD membantah GRO merupakan anggota gangster, justru jadi korban penembakan oknum polisi. “Saya malah kena tembak. Kena bagian dada. Saya lihatin tapi sekilas saja. Itu cuma meleset dan akhirnya masuk ke (tangan) Satria. Saya puter balik ada orang nodong pistol,” tukasnya.

    Saat menjelaskan kronologi kejadian, AD ditarik anggota polisi dan memintanya masuk ke mobil. Proses pra rekonstruksi digelar di tiga tempat mulai tempat kumpul anggota gangster, lokasi kejar-kejaran hingga TKP penembakan. (Red)

  • Menolak Aborsi Mahasiswi UTM Tewas Ditebas dan Dibakar Sang Pacar

    Menolak Aborsi Mahasiswi UTM Tewas Ditebas dan Dibakar Sang Pacar

    Madura, sinarlampung.co-Mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), EJ (22), tewas dengan kondisi leher nyaris putus. EJ adalah warga Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung it menjadi korban pembunuhan pada Minggu 1 Desember 2024 malam.

    Korban tercatat sebagai mahasiswi semester V Fakultas Pertanian UTM, korban yang hamil dua bulan itu dibunuh dengan cara mengenaskan. Selain dibacok, terdapat pula luka gorok pada leher, luka bacok di kepala, dan luka bakar. Pelaku ternyata pacarnya sendiri berinisial MMA (21), warga Dusun Besorok, Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur

    Kejadian bermula pada Sabtu 30 November 2024 sekira pukul 06.00 WIB, korban berencana bertemu dengan tersangka MM (21). Namun, karena tersangka masih PPL, sehingga pada Minggu dini hari 1 Desember 2024, pukul 00.01, MM mengirim lokasi melalui pesan AhatsApp (WA), yang menunjukkan alamat kos kepada korban.

    Lalu korban dan tersangka bermalam di kamar kos, di Jalan Singosastro, Kelurahan Kraton, Kecamatan Bangkalan. Pada Minggu sekira pukul 08.00 WIB, tersangka mengajak korban pindah kamar kos di Kelurahan Bancaran, Kecamatan Bangkalan.

    Sekira pukul 10.00 WIB, tersangka sempat mengajak korban untuk melakukan hubungan badan atau suami istri di kamar kos tersebut. Sekitar empat jam kemudian, korban berpamitan kepada tersangka untuk pergi bekerja menjaga warung kopi, yang masih di Kecamatan Bangkalan, dan pulang pada pukul 17.00 WIB.

    Setelah itu, korban kembali menemui tersangka di kamar kos. Keduanya berboncengan menuju Kecamatan Galis, Bangkalan guna pijat pengguguran kandungan, karena korban sedang hamil dengan usia kandungan dua bulan, yang diduga akibat sering berhubungan badan dengan tersangka.

    Dalam perjalanan, sepasang kekasih ini cekcok mulut, karena permasalahan korban, yang hamil dan adanya rencana tersangka untuk menggugurkan kandungan dengan cara dipijat. Pada saat cekcok mulut tersebut, korban sempat mengancam akan melaporkan ke polisi jika tersangka tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya, dan akan melaporkan kepada senior agar menggelar aksi ke kampus tersangka.

    “Akhirnya tersangka merasa emosi dan pada saat melintasi jalan di Desa Banjar, Kecamatan Galis, tersangka langsung berhenti di tempat sepi, di sekitar bekas somil. Kemudian tersangka turun dari sepeda motor, kemudian langsung mengeluarkan senjata tajam jenis carok (celurit,red) dengan panjang sekira 50 cintimeter. Carok itu sejak awal sudah dibawa oleh tersangka, disimpan dengan cara diselipkan di pinggang sebelah kiri,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.

    “Kemudian, tersangka membacokkan senjata tajam tersebut langsung ke arah leher sebelah kiri korban, setelah itu korban berlari sehingga tersangka mengejar korban sambil membacok korban beberapa kali ke arah kepala korban hingga korban terjatuh ke tanah dan berlumuran darah. Setelah itu, tersangka menggorok leher korban dari depan hingga tulang leher hampir terputus,” tambahnya.

    Usai mengetahui korban tidak bernyawa, kata Kapolres tersangka kemudian menyeret korban ke dalam bangunan bekas somil. MM meninggalkan korban untuk membeli bensin. Lalu, dia menyiramkan bensin dan membakar mayat mahasiswi yang dibungkus dengan sarung miliknya. Pelaku lalu meninggalkan TKP.

    MMA yang menjalin hubungan sejak Mei 2024 itu kemudian ditangkap. MMA kini dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk handphone, senjata tajam, potongan rambut, dan dua botol parfum yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. (Red)

  • Oknum Anggota Polda Metro Jaya Bunuh Ibu Kandungnya Dengan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram

    Oknum Anggota Polda Metro Jaya Bunuh Ibu Kandungnya Dengan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram

    Jakarta, sinarlampung.co-Oknum anggota Polri berdinas Polres Metro Bekasi, Polda Metro Jaya, Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok, ditangkap di Resmob Polres Bogor, karena terlibat kasus pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri, Herlina Sianipar (61) di warung miliknya, di Desa Dayeuh Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Minggu 1 Desember 2024, sekitar pukuln 21.30 WIB.

    Malam itu, Herlina sedang melayani pembeli di warung miliknya. Tiba-tiba Ucok mendorong ibunya dari belakang, hingga ibunya langsung terjatuh ke lantai. Saat ibunya terjatuh tersungkur dilantai, Ucok langsung mengambil gas LPG berukuruan 3 kilogram yang berada di warung itu, dan langsung menghamtamkan tabung gas ke kepada sang ibu. Pembeli yang melihat peristiwa itu ketakutan langsung melarikan diri.

    Usai kejadian, korban sempat dilarikan ke RS Kenari oleh warga setempat. Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara pelaku juga langsung melarikan diri menggunakan mobil pikap. Pelaku berhasil ditangkap beberapa jam kemudian di sekitar Jalan Raya depan RS Hermina Cileungsi. Polisi mengamankan barang bukti tabung LPG 3 kg yang digunakan pelaku. Jenazah korban telah dibawa ke RS Polri guna proses autopsi.

    Setelah melakukan penganiayaan tersebut, Ucok berusaha melarikan diri menggunakan kendaraan pikap. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, diketahui pelaku memarkirkan mobil pikap di tengah jalan raya depan RS Hermina Cileungsi. Pelaku kemudian berjalan kaki menuju kedai kopi dan membuat keributan di ekitar lokasi. Tim Polsek Cileungsi bersama tim dari Polres Bogor dan Polres Bekasi serta tim Dokkes berhasil menangkap pelaku dan juga membawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengaku telah meringkus pelaku pembunuh terhadap ibu kandungnya itu. Didapati jika pelaku merupakan anggota polisi yang berdinas di salah satu Polres jajaran Polda Metro Jaya. “Pangkatnya bintara tinggi, inisialnya N. Jadi sudah kita amankan dan saat ini lagi diperiksa juga. Pelaku berdinas-red di salah satu Polres Polda Metro Jaya. Dia pulang ke sini karena tinggal sama orang tuanya, ada cekcok, sehingga orangtuanya dilakukan penganiayaan,” kata Kapolres.

    Kabid Propam Polda Metro Jaya, Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bambang Satriawan, membenarkan pelaku adalah Anggota Polda MetroJaya yang bertugas di Polrestro Bekasi. Pelaku saat ini sedang diperiksa petugas Bidang Propam Polda Metro Jaya, terkait pelanggaran kode etik. “Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik, dan pemeriksaan para saksi-saksi, saat ini sedang berjalan,” kata Bambang, Senin 2 Desember 2024. (Red)