Kategori: Nasional

  • Gempa di Lombok, Kemendikbud Siapkan 226 Miliar Untuk Perbaikan Bangunan Sekolah

    Gempa di Lombok, Kemendikbud Siapkan 226 Miliar Untuk Perbaikan Bangunan Sekolah

    Palembang (SL) – Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedikitnya terdapat 468 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi di Palembang, Minggu (12/8/2018) mengatakan, dari ratusan bangunan itu di antaranya mengalami kerusakan parah sehingga membutuhkan waktu untuk perbaikannya. “Kemendikbud telah mengalokasikan Rp.226 miliar untuk memperbaiki gedung satuan pendidikan yang rusak, tapi tidak semua. Hanya untuk emergency saja, selebihnya yang rusak parah akan dikoordinasikan ke BNPB,” kata Didik.

    Ia mengatakan, terkait bantuan dana tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana akan menyerahkan langsung ke lembaga terkait pada Senin (13/8/2018) di Lombok. “Dana ini rencananya akan diberikan secara bertahap. Sekarang masih tahap emergency, jadi yang penting-penting dulu. Sementara, untuk bagunan-bangunan yang rusak parah, kami koordinasikan dulu ke BNPB,” kata dia.

    Kemendikbud menyalurkan bantuan sebesar Rp 226.426.359.000 untuk penanganan pasca bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 dan bantuan solidaritas pegawai Kemendikbud.(Indonesiasatu)

  • Kapolri bersama Panglima TNI Kunjungi Korban Gempa di Lombok NTB

    Kapolri bersama Panglima TNI Kunjungi Korban Gempa di Lombok NTB

    Lombok (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, didampingi Menteri Kesehatan Dr. Nila Djowita Moeloek dan pejabat utama TNI-Polri lainya bertolak ke Lombok NTB dalam rangka meninjau Korban Gempa Bumi yang terjadi Minggu (5/8/2018), Rabu (8/8/2018) pukul 08.00 WIB.

    Tiba di bandara Internasional Praya Lombok, rombongan Kapolri disambut Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.Sos, Kapolda NTB Irjen Pol Drs.Achmat Juri, M.Hum dan Forkopimda. Kemudian menuju Posko Koramil Lombok Utara untuk meninjau lokasi dan kondisi yang terkena dampak gempa.

    Kegiatan diawali dengan pemaparan situasi terkini oleh Dan Satgas Tanggap Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Kolonel Czi Rizal Ramdani dilanjutkan dengan pengarahan Panglima TNI.

    Dalam arahannya Panglima TNI menyampaikan, hari ini banyak bantuan yang datang saya minta untuk di datakan kemudian di gudangkan distribusikan sesuai kebutuhan secara merata, masyarakat sangat butuh tenda. Lanjut Panglima TNI, Komandan satgas untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan rumah sakit, dokter apa saja yang dibutuhkan, dan obat-obatan.

    Panglima TNI mengatakan,yang paling dibutuhkan saat ini adalah alat berat manfaatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mendatakan keluarganya libatkan kepala desa dan lurah. Banyak tempat wisata yang ditinggalkan oleh ownernya unsur keamanan yang menjaga jangan sampai dirusak dan dijarah barang-barangnya.

    “Datakan jumlah rumah dan bangunan yang rusak dan jumlah korban yang meninggal maupun yg belum kembali. Terkait MCK dan air bersih saya sudah memerintahkan Yonzipur dan Yonzikon untuk mengecek dan memperbaiki,” kata Panglima TNI.

    “Kebutuhan logistik bisa di drop melalui halim dan akan dikirim lewat hercules, untuk Basarnas saya minta untuk membawa alat potong baja, alat berat dan seluruh alat dikerahkan kesini,” ucap Panglima TNI.

    “Untuk heli gunakan sebagai evakuasi yang tidak bisa di jangkau segera angkut bawa langsung ke KRI soeharso atau rumah sakit daerah,” tegas Panglima TNI.

    “Kemarin saya mengirim HT satelit karena disini tidak ada BTS, terimakasih kepada semua unsur yang terlibat dan KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya bisa di set up sebagai rumah sakit,” ucap Panglima TNI.

    Panglima TNI menyampaikan, semua sudah tergelar yang belum adalah kodalnya belum terbentuk sehingga semua 1 komando.

    Kapolri mengatakan, Polri sebelumnya telah menerjunkan 460 personel yang tergabung dalam Satgas operasi Aman Nusa II yang terdiri dari anggota Brimob dan petugas kesehatan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa.

    “Mereka dibekali dengan Sarana dan Prasarana antara lain Motor Trail , Mobil Double Cabin dan dilengkapi Tenda untuk pengungsi, Repeater Mobile, Alkom, Velbed, MTP ( malanan tambahan Polri), dan obat-obatan,” ucap Kapolri.

    Lanjut Kapolri, Selain itu juga membawa genset untuk penerangan disana, mengingat seluruh aliran listrik terputus akibat gempa.

    Kapolri menegaskan,libatkan tim pusdokes Polri tim DVI polri sebelum korban meninggal dikuburkan ambil sampel post mortemnya jadi ketika keluarganya datang tidak lagi ada pembongkaran makam.

    “Tujuan bantuan dapat tepat sasaran kami dari TNI-Polri siap memback up sepenuhnya, bangunan yang rusak diinventarisir mana yang rusak ringgan dan rusak berat”, ucap Kapolri.

    Kapolri menambahkan bahwa yang mengetahui apa kebutuhan yang sangat urgent bagi warga yang terkena gempa Lombok tentunya para pejabat setempat setelah inventarisasi dari warga melalui personil personilnya sehingga pemerintah pusat akan mengirimkan barang barang yang memang urgent dibutuhkan warga.

    Dalam sambutannya TGB menyampaikan atas nama seluruh masyarakat NTB menyampaikan terimakasih atas perhatian Panglima, Kapolri dan Ibu Menkes. Ada 3 kecamatan yang belum bisa di evakuasi dengan tingkat kerusakan paling berat karena paling dekat dengan sumber gempa.

    Untuk kebutuhanya pun berbeda dengan daerah lain ( Gangga, Kayangan dan Bayan ) Karena sampai saat ini belum bisa di evakuasi dan kami membutuhkan alat berat eskavator dan kami butuh personel evakuasi dan set up lokasi penampungan.

    Selai itu kami sangat butuh MCK karena diare sudah mulai terjangkit kepada masyarakat yang ada di penampungan. Minggu depan kami harap sudah bisa masuk ke tahap rekonstruksi.

    Dalam sambutannya Menkes Dr. Nila Djowita Moeloek mengatakan, luka yang paling banyak dialami oleh korban adalah patah tulang dan jumlah jenazah yang saat ini sudah kami terima sebanyak 9.

    Kami sangat terbantu karena adanya KRI Soeharso yang dapat melaksanakan operasi diatas kapal, terkait air bersih ini harus di koordinasikam dengan Menpepura karena ini bukan tugas kami untuk membuat sanitasi. Selain itu perlunya penyembuhan trauma healing.

    Kemudian rombongan meninjau tenda pengusian, ruang operasi, ruang rawat dan trauma healing.

    Setelah itu rombongan meninjau Polsek Gangga Polres Lombok Utara meninjau dapur umum dan kondisi bangunan polsek, kemudian bertolak ke KRI Soeharso dengan menggunakan heli untuk meninjau rumah sakit apung dan korban gempa dilanjutkan dengan peninjauan jalur udara.

    Kunjungan diakhiri dengan mengunjungi korban gempa di rumah sakit daerah propinsi NTB dan bertolak menuju Jakarta. (beritapolisi)

  • Sidang Isbat Menetapkan 1 Zulhijah 1439H Jatuh Pada Hari Senin 13 Agustus 2018

    Sidang Isbat Menetapkan 1 Zulhijah 1439H Jatuh Pada Hari Senin 13 Agustus 2018

    Jakarta (SL) – Sidang Isbat awal 1 Zulhijah 1439H ditetapkan  jatuh pada hari Senin (13/8) besok, dengan demikian 10 Zulhijah atau hari Iduladha akan jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018. penetapan tersebut disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin yang mewakili Menteri Agama di auditorium Kemenag, Jakarta, Sabtu (11/8) malam.

    Pada sidang Isbat yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan ormas Islam, MUI, dan sejumlah perwakilan negara sahabat itu dilaporkan bahwa, posisi hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk. “Petugas rukyatul hilal sampai sidang Isbat ini berlangsung, tidak satu pun di antara mereka menyaksikan hilal,” ujar Muhammadiyah Amin.

    Karena itu, dari segi hisab dan rukyatul hilal, maka sebagaimana yang dipedomani berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 tentang penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, menurut Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, bulan Zulkaidah 1439 Hijriah disempurnakan, dengan cara istikmal atau digenapkan menjadi 30 hari. “Dengan demikian tanggal 1 Zulhijah jatuh pada hari Senin 13 Agustus 2018, dan tanggal 10 Zulhijah 1439 H jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018,” kata Muhammadiyah.

    Dirjen Bimas Islam Kemenag itu berharap, keputusan yang dihasilkan dalam sidang isbat itu membawa berkah bagi semua umat muslim di tanah air. “Atas nama pemerintah, kami menyampaikan selamat menempuh bulan Zulhijah dan Iduladha 1439 Hijriah,” ujar Muhammadiyah Amin.

    Perwakilan MUI KH Basri Bermanda menyampaikan bahwa substansi dalam fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 adalah penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah ditentukan dalam sidang Isbat.”Ini menjadi solusi dalam penentuan hari-hari besar keagamaan,” katanya.

    Dijelaskannya, tugas dalam rangka menyambut hari suci ini adalah melaksanakan salat Iduladha dan Kurban. “Semoga tahun-tahun berikutnya dapat kita jaga, sehingga umat Islam dalam satu pandangan dan suasana kebersamaan dalam menghadapi hari-hari besar,” ucap Basri. (Humas Kemenag RI)

  • DPD ISRI : Pertumbuhan Ekonomi 5,27 %

    DPD ISRI : Pertumbuhan Ekonomi 5,27 %

    Jakarta (SL) – Ketua II Bidang Dewan Pengurus Nasional Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (DPN ISRI), Robby Alexander Sirait mencermati capaian pertumbuhan ekonomi 5,27 persen yang baru saja dirilis oleh BPS patut diapresiasi, ditengah pemulihan ekonomi global yang masih berjalan lamban dan ekonomi dunia yang masih dibayang-bayangi oleh ketidakpastian.

    Meskipun demikian ada beberapa catatan-catatan kritis yang perlu menjadi perhatian pemerintah, seminimal-minimalnya hingga akhir tahun 2018 dan jangka panjang menengah ke depannya.

    Pertama, merujuk capaian hingga semester 1 tahun ini, sulit tampaknya pertumbuhan Indonesia di akhir tahun mencapai 5,4 persen, sesuai dengan target dalam APBN 2018. Tidak tercapainya target tersebut, pada akhirnya akan berimplikasi pada realisasi postur APBN, khususnya pendapatan negara dan belanja negara.

    Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya benar-benar mengkalkulasi dampak yang ditimbulkan. Meningkatkan effort pemungut pajak untuk memastikan kepatuhan WP membayar pajak dan merasionalisasi alokasi belanja yang tidak efektif plus belum urgent, merupakan langkah yang perlu diambil pemerintah. Kedepan, pemerintah juga harus lebih baik dan presisi dalam menentukan target pertumbuhan, agar APBN yang disusun lebih kredibel, tepat dan realistis.

    Kedua, kualitas pertumbuhan juga harus menjadi perhatian pemerintah. Capain pembangunan ekonomi tidak boleh hanya sebatas angka-angka kuantitatif pertumbuhan ekonomi saja, tapi juga memperhatikan capaian kualitatifnya. Kontribusi sektor manufaktur; pertanian, kehutanan dan perikanan;, serta perdagangan hingga semester 1 mengalami penurunan di banding 2017, baik per kuartal maupun semesteran. Padahal kontribusi ketiga sektor ini terhadap penyerapan tenaga kerja sangat tinggi, yakni 63,08 persen per agustus 2018. Daya serap per sektor diperinci sebagai berikut: Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 30,45%, Perdagangan sebesar 18,53% dan manufaktur sebesar 14,10%. Melihat kondisi capaian sektoral seperti ini, dapat disimpulkan bahwa capaian pertumbuhan masih belum benar-benar berkualitas.

    Hal ini juga semakin dikuatkan dari data yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih sangat dominan didrive oleh konsumsi dan masih dominan disumbang oleh perekonomian di Jawa-Sumatera.

    Terakhir, peran dan intervensi pemerintah diperlukan agar kue ekonomi di akhir tahun 2018 (dan juga di masa-masa yang akan datang) terdistribusi secara merata, baik secara individu maupun wilayah/daerah.

    “Tanpa ada pemerataan kue pembangunan ekonomi, capaian pertumbuhan ekonomi hanyalah sebatas angka-angka tanpa makna yang berarti bagi perwujudan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur”, ujar Robby. (red)

  • Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Tewas di Kawasan Aceh Timur

    Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Tewas di Kawasan Aceh Timur

    Aceh (SL) – Seekor gajah Sumatera kembali ditemukan mati di kawasan HGU PT CGU persisnya di Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

    Wakapolres Aceh Timur Kompol Apriadi melalui Kasat Reskrim AKP Erwin Satrio Wilogo ketika dikonfirmasi
    di Peureulak Jumat menjelaskan, gajah mati itu ditemukan oleh seorang petani, Herman, Kamis (9/8) jam 15.00 WIB.
    “Petani itu kebetulan melintas di lokasi. Kemudian dia menginformasikan ke aparatur desa setempat untuk dilaporkan
    ke aparat penegak hukum dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujarnya.

    Dikatakan, gajah liar yang ditemukan mati di area PT CGU sudah diinformasikan ke BKSDA Aceh, guna segera dilakukan
    nekropsi.  Selain melakukan koordinasi dengan BKSDA Aceh dan FKL Aceh, kata Erwin, pihaknya juga telah mengirimkan Tim
    identikasi Polres Aceh Timur ke lokasi.

    “Untuk mengetahui penyebab kematian gajah Sumatera ini perlu hasil uji laboratorium forensik. Jadi selesai nekropsi
    maka sampelnya akan dibawa ke labfor,” ujar Erwin.

    Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, secara terpisah membenarkan adanya gajah Sumatera mati di pedalaman
    Kabupaten Aceh Timur. “Kita sudah kirimkan tim medis untuk dilakukan nekropsi di lokasi dan nantinya bangkai gajah juga akan dikuburkan,” ujar Sapto. (Antara)

  • Sekitar 480 Sekolah Hancur Akibat Gempa NTB

    Sekitar 480 Sekolah Hancur Akibat Gempa NTB

    Nusa Tenggara Barat (SL) -Gempa bumi yang mengguncang kawasan Lombok, Bali dan Mataram menyisakan luka yang cukup mendalam. Selain korban jiwa yang terus bertambah sejumlah fasilitas umum seperti sekolah tak lepas dari amukan Gempa Magnitudo 7 skala richter itu.

    Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi mengemukakan, hingga Kamis (9/8/2018) musibah tersebut telah menghancurkan 480-an sekolah.

    Hal itu disampaikan TGB usai melaksanakan rapat terbatas di Istana Negara akhir pekan ini. Mengutip laman resmi Sekretariat Kabinet www.setkab.go.id, selain menghancurkan sekolah, gempa tersebut juga merusak rumah sakit rujukan maupun sarana kesehatan sekunder.

    Khususnya rumah sakit kabupaten yang ada di Lombok Utara yang sebenarnya menjadi jangkar untuk pelayanan kesehatan itu hancur lebur. “Sehingga semua pelayanan itu akhirnya dipusatkan di rumah sakit lapangan dan termasuk juga di rumah sakit Provinsi dan Rumah Sakit Kota Mataram,” kata Gubernur NTB.

    Puskesmas, lanjut TGB, juga rata-rata habis semua. Ia bersyukur karena Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mempunyai komitmen untuk melengkapi semua sarana-sarana itu segera.

    Menurut Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, hal yang paling penting adalah bahwa karena pengungsi ini kemungkinan cukup lama berada di tempat pengungsian, maka Pemerintah Provinsi NTB meminta agar tenda-tenda yang ada itu adalah tenda yang bisa bertahan lama sampai selesai proses rehabilitasi dan rekonstruksi. (rls/nt)

  • Kombes Pol Hengki Hadirkan Mantan Napiter Police Goes To Kampus

    Kombes Pol Hengki Hadirkan Mantan Napiter Police Goes To Kampus

    Dalam hal ini, Polres Metro Jakarta Barat bekerja sama dengan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) serta dari para mantan nara pidana teroris (Napiter) menggelar acara seminar Police Goes to Kampus dengan tema bersama menangkal bahaya paham Radikalisme/terorisme, yang berlokasi di Kampus Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon jeruk No.27 Jakarta Barat, Jumat (10/08/18).

    Dalam kegiatan tersebut dihadiri 600 para mahasiswa baru Universitas Bina Nusantara beserta staff, pejabat utama Polres Metro Jakarta Barat bersama Kapolsek jajaran, BNPT, dan menghadirkan nara sumber dari Napiter Ustad Ali Fauzi Mansyur.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH dalam sambutannya mengatakan, peran mahasiswa dinilai sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme, sebab masyarakat menilai mahasiswa sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat.

    “Mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya mahasiswa juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama,” ucap Kombes Hengki.

    Terkait radikalisme dan terorisme, lanjut Hengki, dalam sehari Polres Metro Jakarta Barat menangkap 3 pelaku narkoba. Tak hanya itu saja dirinya telah menganalisa yang mana pada waktu lalu pihaknya menangkap pelaku jambret tenda orange Teluk Gong yang menjadi korbannya adalah pejabat kementerian PUPR. setelah dilakukan penyelidikan ternyata para pelaku ini semua positif menggunakan narkoba.

    Selain itu, kata Hengki, salah satu ancaman terbesar adalah maraknya penyebaran berita hoax atau ujaran kebencian (hate speech).

    “Para pelaku teroris ini dengan mudahnya membayar para calon pengantin dengan media internet karena semakin berkembangnya era zaman maupun teknologi semakin kuat mendorong ajaran radikalisme mudah masuk ke masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Satgas Anti Teror Polri BNPT, AKBP Didik Novianto menjelaskan, saat ini para pelaku terorisme ini sudah sangat mudahnya melakukan penyebaran paham Radikalisme baik itu menggunakan medsos, media masa maupun lingkungan kita sehari-hari.

    “Kita mendapat pengalaman dari penangkapan salah satu terorisme. Ironisnya, yang kami amankan masih seorang anak-anak. Dia mendapat paham tersebut dengan melakukan download pemahaman melalui situs internet sehingga ingin melakukan jihad dan nyatanya apa yang ada di Suria itu tidak seperti apa yang menjadi pemahaman yang didapatnya Melalui internet,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Ustad Ali Fauzi Mansyur salah satu Narasumber dari napiter menjelaskan bagaimana dunia kelam dirinya dimasa lalu akan sesatnya dari sebuah ajaran paham Radikalisme ini.

    Dirinya pun mengatakan bagaimana tentang bahayanya dirinya saat itu menjadi pelaku utama teror yang terjadi disejumlah wilayah baik nasional maupun internasional, baik dari perekrutan para calon terorisme hingga cara perakitan bom maupun cara menggunakan senjata api.

    Pada kesempatan dalam kegiatan seminar tersebut, Polres Metro Jakarta Barat menampilkan sebuah karya seni pembacaan puisi dengan judul “Bangkitlah Pemuda Pemudi Bangsaku” sebuah karya dari Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat AKBP Yuniar yang dibacakan oleh Iptu Dimitri Mahendra SIK MSi. (net)

  • Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Cagub Kalah Ridho-Bahtiar dan Herman-Sutono

    Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Cagub Kalah Ridho-Bahtiar dan Herman-Sutono

    Jakarta (SL) – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri dan Herman HN – Sutono atas putusan dismissal perselisihan hasil pemilihan kepala daerah 2018. Putusan yang dibacakan langsung oleh Ketua MK Anwar Usman menyatakan menolak semua permohonan nomor 41 atas nama M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri dan permohonan 46 atas nama Herman HN – Sutono.

    Kuasa hukum Arinal Djunaidi – Chusnunia, Andi Syafrani mengatakan telah dibacakan Hakim MK yang dipimpin Ketuanya Anwar Usman mulai pukul 10.05 hingga pukul 10.30 WIB. “MK menyatakan tidak dapat menerima permohonan karena para pemohon tidak memiliki legal standing sesuai ketentuan Pasal 158 UU 10/2016 tentang ambang batas persentase selisih hasil perolehan suara pemohon dengan pihak terkait,” ungkap dia Jumat, 10 Agustus 2018.

    Dengan putusan ini, kata Andi, harusnya tidak ada lagi alasan yuridis untuk mempersoalkan hasil Pilkada Lampung. “Paslon Arinal-Nunik telah sah secara hukum sebagai paslon terpilih dalam Pilgub Lampung. Setelah ini, KPU Lampung akan mengeluarkan SK Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih 2019 – 2024,” ujarnya.

    Menurutnya, tinggal menunggu jadwal pelantikan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung setelah periode Gubernur sekarang berakhir berdasarkan SK Presiden melalui mendagri. “MK tolak permohonan Ridho dan Herman. Ini menang merupakan kemenangan Rakyat Lampung. Lupakan Pilgub. Ayo bersama Arinal Nunik membangun Lampung ke depan,” tuturnya.

    Ketua MK Anwar Usman dalam amar putusannya menolak permohonan termohon M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri. “Permohonan nomor 41 dan 46 tidak sesuai dengan persyaratan ambang batas perselisihan hasil pemilihan Pemilihan Kepala Daerah dan dinyatakan tidak dapat diterima permohonan termohon,” ucapnya. (rls/red)

  • DPD Garda NKRI Sumbar Sampaikan Belasungkawa Atas Gempa Lombok

    DPD Garda NKRI Sumbar Sampaikan Belasungkawa Atas Gempa Lombok

    Padang (SL) –  Sekretaris Umum Dewan Pengurus Daerah Garda NKRI Sumatera Barat Fikri Haldi menyampaikan belangsungkawa atas gempa yang menimpa Lombok Nusa Tenggara Barat Selasa (06/08/2018).

    Gempa yang berkekuatan 7 SR, melanda Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat yang menewaskan puluhan orang dan juga berdampak sampai kewilayah lain yaitu wilayah Bali, Gempa meruntuhkan Rumah-rumah warga serta bangunan lain seperti Mesjid serta sekolah yang ada di Lombok Nusa Tenggara Barat.

    Fikri Haldi menyampaikan “kita turut prihatin dan berduka atas kejadian yang menimpa daerah Lombok dan sekitarnya, semoga keadaan menjadi normal kembali, kita mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang cepat tanggap langsung terjun Ke Lombok langsung serta juga mengapresiasi TNI/Polri yang mengirim pasukan kesehatan.

    Saat ini masyarakat masih trauma, dilanda ketakutan dan membutuhkan uluran tangan kita semua, kita DPD Garda NKRI Sumatera Barat, membuka donasi untuk masyarakat Lombok dan juga akan melakukan penggalangan dana kejalan dan mengintruksikan kepada kader dan simpatisan Garda NKRI Sumatera Barat untuk melakukan penggalangan dana”, ungkap Fikri Haldi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang tersebut.

    DPD Garda NKRI Sumatera Barat membuka donasi ke rekening 0669-01-005249-53-4 atas nama Yunnia Kuswara. Kondisi Saat ini masih banyak warga yang kehilangan rumah dan harta benda mereka dan memilih tidur di di tempat terbuka seperti tempat penampungan yang di sediakan. (rls)

  • Lombok Kembali di Guncang Gempa 6,2 SR

    Lombok Kembali di Guncang Gempa 6,2 SR

    Bandarlampung (SL) – Gempa berkekuatan 6,2 SR kembali mengguncang Lombok Utara, pada Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 12.25 WIB.

    Titik gempa berada 6 kilometer Barat Laut dari Lombok Utara, atau tepatnya  8.36 Lintang Selatan, 116.22 Bujur Timur dengan kedalaman 12 kilometer.

    “Tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam rilis yang diterima Lampost.co, Kamis (9/8/2018).

    Mengingat episenternya relatif sama dengan gempa bumi yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu, maka BMKG menyatakan bahwa gempa ini merupakan gempa bumi susulan (Aftershock) dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya.

    “Hingga pukul 13.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 362 aktivitas gempa susulan (aftershock), diantaranya 18 gempa dirasakan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tambahnya. (net)