Kategori: Nasional

  • Menhub Budi Karya Sumadi: LRT Solusi Pemerintah Mengatasi Kemacetan

    Menhub Budi Karya Sumadi: LRT Solusi Pemerintah Mengatasi Kemacetan

    Jakarta (SL) – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) merupakan bagian dari sistem angkutan massal dan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan. Nantinya, interkoneksi LRT dengan moda lainnya bisa berjalan baik. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai meninjau pembangunan LRT di Stasiun LRT Kelapa Gading Boulevard, Minggu (15/7).

    “LRT adalah bagian dari sistem angkutan massal. Selain itu, adapula Mass Rapid Transit (MRT), Bus Rapid Transit (BRT), juga Kereta Rel Listrik (KRL). Bahkan, rencananya pada pembangunan LRT fase kedua akan sampai Tanah Abang. Jadi kita harapkan interkoneksi terjadi antarmoda, dengan MRT, Bus, KRL, dan sebagainya. Ini langkah kita ke depan untuk mendorong warga Jakarta menggunakan angkutan massal,” jelas Menhub.

    Lebih lanjut, Menhub menyampaikan bahwa berbagai persiapan sedang dilakukan untuk mewujudkan kota Jakarta menjadi kota yang warganya gemar menggunakan angkutan massal. Menhub berharap warga Jakarta bisa segera beralih menggunakan angkutan massal untuk mengurangi kemacetan.

    “Membangun angkutan massal ini banyak sekali yang harus kita persiapkan. Bapak Presiden Republik Indonesia menyampaikan kita harus menciptakan lifestyle baru. Proyek pembangunan LRT merupakan program pemerintah untuk mendidik masyarakat menggunakan angkutan massal, meninggalkan angkutan pribadi dan harapannya Jakarta tidak macet,” tukas Menhub.

    Menhub melaporkan bahwa progress pembangunan LRT Jakarta Koridor I Fase I (Kelapa Gading-Velodrome) telah mencapai 75 persen. Menhub juga meminta untuk melakukan sertifikasi secara berangsur dan bisa segera digunakan untuk Pelaksanaan Asian Games 2018.

    “Progress pembangunan LRT Jakarta Koridor I Fase I sekarang sudah 75 persen. Dari 75 persen,15 persen itu progress pembangunan Stasiun Depo. Namun bila secara keseluruhan beserta sarana dan prasarana LRT kisaran 92 persen. Saya juga telah perintahkan Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk lakukan sertifikasi secara berangsur.
    Nantinya, ini bisa dioperasikan untuk Asian Games 2018,” ujar Menhub.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menegaskan bahwa untuk Asian Games 2018 akan menggunakan 3-4 trainset dan proses sertifikasi hingga 10 Agustus 2018.

    “Kemarin datang 8 unit kereta dan untuk Asian Games akan menggunakan 3-4 trainset. Terkait sertifikasinya dari sekarang sampai dengan tanggal 10 Agustus. Tahap awal operasi dari Stasiun LRT Kelapa Gading Boulevard menuju Velodrome. Lima stasiun beroperasi,” ujar Dwi Wahyu.

    Saat peninjauan, Menhub juga berkesempatan mencoba kereta LRT. Menhub menuturkan LRT tersebut akan diresmikan pada 10 Agustus 2018. Selain itu, Menhub mengingatkan bahwa dalam pembangunan LRT unsur keselamatan harus diutamakan.

    “LRT ini akan diresmikan 10 Agustus 2018 dan tadi saya rasa keretanya sudah bagus. Namun, saya berpesan dalam pembangunan ini karena menyangkut angkutan massal dan publik kita sedang finalisasi terkait unsur keselamatan. Keselamatan itu harus diutamakan dan diperhatikan sekali,” imbuh Menhub.

    Mengakhiri peninjauan, Menhub menuturkan akan membangun integrasi antar moda. Harapannya bisa terus berlangsung dengan baik. Berbagai trase seperti LRT dan MRT akan dikembangkan lebih panjang.

    “Integrasi yang direncanakan saat ini, sampai ke Tanah Abang akan crossing di Dukuh Atas. Nanti dari Dukuh Atas bisa terus mengunakan MRT ke Selatan bisa menggunakan LRT di Jabodebek bisa sampai Cibubur dan Bekasi. Itu yang mendasar sekarang. Tapi kita akan ada trase-trase LRT dan MRT yang lebih panjang,” tutup Menhub.

    Sebagai informasi, saat ini 16 kereta LRT Jakarta telah tiba seluruhnya di Jakarta dari Korea. Kereta LRT berjarak tempuh sekitar 5,8 km dari Kelapa Gading menuju Velodrome. Ini merupakan tahap awal pembangunan jangka panjang LRT sebagai transportasi massal di Indonesia.

    Turut hadir dalam peninjauan LRT adalah Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto, Project Director LRT Jakarta Allan Tandiono. (rls)

  • Menabung 20 Tahun Nenek Marsiyem Raih Impian Ke Tanah Suci

    Menabung 20 Tahun Nenek Marsiyem Raih Impian Ke Tanah Suci

    Blitar (SL) – Setelah menabung selama 20 tahun lebih, niat Marsiyem untuk naik haji akhirnya bisa terlaksana. Ini tak lain hasil keringatnya sendiri sebagai penjual bunga kenanga di usianya yang sudah menginjak 90 tahun.

    Namun siapa sangka, saat ditemui di rumahnya Dusun Domot, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, nenek Marsiyem masih terlihat sangat sehat. Senyumnya sumringah walaupun jalannya sudah mulai kelihatan lelah. “Woo… Saya masih kuat naik sepeda lho. Tiap hari cari bunga kenanga itu keliling desa. Dari Purwokerto, Karanggayam sampai Dusun Lempung Pakisrejo,” kisahnya sambil tertawa, saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/7/2018).

    Ketiga desa yang disebutkan nenek Marsiyem itu memiliki jarak sekitar 20 km dari rumahnya. Namun setiap pagi, nenek Marsiyem mengayuh sepeda tuanya mencari bunga kenanga. Bunga yang telah dikumpulkan dari tiga desa tersebut lalu disetorkan ke pengepul.

    “Saya nunggu di pos terus telepon pengepul buat disetor ke penyulingan. Saya beli dari yang punya pohon kenanga itu Rp 18 ribu/kg. Lalu saya jual ke pengepulnya Rp 19 ribu/kg,” ujarnya.

    Dari uang seribu per kilogram keuntungan jual bunga kenanga inilah, Nenek Marsiyem mulai merajut mimpinya untuk naik haji. Jika bunga kenanga sedang musim, ia bisa mengumpulkan sebanyak 2 kuintal bunga kenanga. Namun jika musim hujan tiba, ia hanya bisa menyetorkan sekitar 10 kg bunga kenanga kepada pengepul. “Sedikit-sedikit saya kumpulkan di bawah karpet. Kalau bisa nabung Rp 20 ribu yang ditabung tiap hari. Kalau nggak bisa segitu, ya seadanya. Pokok harus ada yang disisihkan,” jelasnya.

    Ketika uang itu telah terkumpul seharga satu gram emas, maka uang tabungan itu dibelikan perhiasan. Begitu seterusnya hingga berat perhiasan yang dimilikinya senilai Rp 35 juta. Uang inilah yang digunakan untuk membayar uang muka pendaftaran haji. “Saya didaftarkan cucu saya. Tahun 2010 itu bayar Rp 25 juta. Sekarang tinggal melunasi yang Rp 11,1 juta,” katanya penuh syukur.

    Namun karena ketekunan nenek Marsiyem, ia tak perlu menjual seluruh perhiasan yang dimilikinya untuk melunasi biaya perjalanan haji. Ia masih memiliki sisa tabungan untuk digunakan membiayai keperluan lainnya.

    Delapan tahun berselang, nenek Marsiyem akhirnya mendengar kabar gembira. Tanggal 4 Agustus nanti, ia dijadwalkan masuk asrama haji untuk persiapan berangkat ke tanah suci. Ia berangkat Bersama dengan anak menantunya, nenek Marsiyem tergabung di kloter 56 embarkasi Juanda. “Sudah persiapan. Yang penting sehat dan semangat naik haji,” pungkasnya. (dtk/nt/*)

  • Polri Tangkap 200 Terduga Teroris 20 Orang Tewas Ditembak

    Polri Tangkap 200 Terduga Teroris 20 Orang Tewas Ditembak

    Depok (SL) – Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D.mengungkapkan pasca teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur pada Mei 2018, jajarannya telah mengamankan 200-an terduga teroris. Bahkan 20 di antaranya tewas ditembak dengan alasan melawan saat ditangkap.

    “Total ini sudah ada 200-an (terduga teroris ditangkap) sejak bom Surabaya,” kata Kapolri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (16/7/2018)

    Penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari peristiwa bom di Surabaya. Terbaru, aparat kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap tiga terduga teroris di Yogyakarta. Selain itu, hasil tersebut juga berkaitan dengan penangkapan terduga teroris terkait dengan penyerangan Mapolres Indramayu.

    Pengembangan kasus bom Surabaya 194 plus kemarin 3 tertembak 197. Kemudian di Indramayu ya itu sudah ditangkap lagi ada 9 lanjutan dari 2 orang yang mau menyerang Polres,” ucap kapolri.

    Kapolri menjelaskan, tindakan tegas jajarannya merupakan salah satu cara untuk membuat para anggota kelompok teroris di Indonesia menjadi jera. Mengingat, para terduga teroris bukanlah pelaku kejahatan biasa, sehingga, penindakannya harus dengan cara yang luar biasa.

    “Kami berhadapan bukan dengan pelaku biasa, pelaku yang mereka siap mati. Oleh karena itu, jangan mengambil resiko. Kalau mereka mengancam petugas, menbahayakan masyarakat itu diatur PBB,” kata Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D.

    Menurut Kapolri penangkapan ratusan terduga teroris tersebut merupakan salah satu bentuk yang mencerminkan bahwa Negara lebih kuat dibandingkan dengan kelompok-kelompok radikal di Indonesia.

    “Mereka melawan, kami sikat. Karena melawan petugas, membahayakn petugas, berani menyerang dan petugas luka, anda akan berhadapan juga dengan kekuatan yang mematikan,” tegas Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D.

    Dalam kesempatan itu, Kapolri juga menjelaskan pelaku bom Bondet yang terjadi di Pasuruan, diketahui bernama Abdulah dan saat ini telah ditangkap. Sebagian besar kawannya sudah ditangkap dan ini tidak jauh dari  jaringan kelompok yang sempat berulah di Bank CIMB, di Medan tahun 2010

    Kapolri juga menjelaskan adanya dua insiden dalam tiga hari terakhir. Pertama di Kaliurang, Yogyakarta. Ada konflik atau kontak antara anggota Densus yang didukung Brimob dan kepolisian lokal yang mengakibatkan tiga terduga teroris meninggal tertembak, kedua dari anggota kena luka bacok di tangan. Satu hari kemudian, ada peristiwa seorang laki dan perempuan masuk ke Polres Indramayu melemparkan sesuatu yang diduga bom rakitan dan ternyata tidak meledak.

    “Ini perlu saya jelaskan agar para masyarakat jangan salah paham peristiwa di Jogja dan Indramayu ini bukan serangan teror yang diinisiasi mereka atau diinspirasi oleh inisiatif mereka. Tapi ini operasi penjajakan survailence, hunting dalam rangka penangkapan jaringan terorisme. Jadi, peristiwa bom Surabaya, itu bagi polri di satu sisi tragedi kita bersedih karena ada korban tapi memberikan peluang yang besar bagi polri untuk masuk ke jaringan ini untuk menangkap mereka,” kata Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph. D. (dtk/net/*)

  • Kapolri Berharap Peristiwa AKBP di Bangka Belitung Tidak Terjadi Lagi

    Kapolri Berharap Peristiwa AKBP di Bangka Belitung Tidak Terjadi Lagi

    Jakarta (SL) – Sejumlah kalangan menilai sosok Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian sangat tegas, cepat, tanggap dan bijaksana dalam menangani konflik. Apalagi mencopot perwira di Bangka Belitung yang melakukan kekerasan fisik terhadap seorang ibu terduga pencuri di sebuah minimarket di Bangka Belitung.

    Orang nomor satu di kepolisian RI ini berharap agar polisi tidak bersikap kasar dan sewenang-wenang dalam menghadapi pelaku tindak pidana. Dan peristiwa ini tak terulang lagi. “Promoter (profesional, modern dan terpercaya) itu juga terkait budaya arogansi. Jangan sok-sok petugas lalu sewenang-wenang. Budaya kekerasan secara eksesif juga harus ditekan,” kata mantan Kapolda DKI Jakarta ini, di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).

    Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kejadian di Bangka Belitung, AKBP M Yusuf yang bertugas di Pam Obvit Polda Bangka Belitung adalah pemilik minimarket. Yusuf terpancing emosi karena perempuan yang diduga mengutil di dalam minimarket dianggap berbohong dan tidak mau mengakui perbuatan.

    Meski demikian, Tito memastikan, tindakan Yusuf yang melakukan kekerasan secara fisik terhadap terduga pelaku tidak dapat dibenarkan. Langkah tegas pun diambil Tito kemudian dengan mencopot Yusuf dan jabatannya. Hal itu berlaku hingga pemeriksaan oleh Propam Polri selesai.

    Lebih lanjut dia menjelaskan, tindakan represif bisa dilakukan jika pelaku melakukan perlawanan. Apalagi yang mengancam keselamatan jiwa petugas dan masyarakat umum seperti dalam kasus terorisme. “Bagaimanapun juga, orang yang sudah menyerah, tidak mengancam keselamatan petugas dan orang lain, itu tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Itu prinsipnya,” ujar dia. (net)

  • Indek Dolar AS Sedang Loyo, Rupiah Terus Melemah?

    Indek Dolar AS Sedang Loyo, Rupiah Terus Melemah?

    Jakarta (SL) – Pergerakan rupiah pada hari ini patut diwaspadai oleh investor. Hingga siang hari ini, rupiah melemah 0,07% di pasar spot ke level Rp 14.385/dolar AS. Rupiah bahkan sempat mencapai titik terlemahnya di level Rp 14.415/dolar AS.

    Di sisi lain, dolar AS sebenarnya sedang loyo, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang terkoreksi sebesar 0,16%. Sebagai catatan, indeks ini menunjukkan posisi dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.

    Momentum ini pun mampu dimanfaatkan oleh mata uang negara-negara tetangga untuk menguat melawan greenback. Baht misalnya, menguat 0,06%. Kemudian, ringgit menguat 0,15%, peso menguat 0,05%, dan dolar Singapura menguat 0,19%.

    Lantas, kenapa rupiah malah melemah?

    Pelemahan rupiah dipicu oleh derasnya aliran modal keluar dari pasar saham. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 116,9 miliar.

    Investor merespon negatif rilis data ekspor-impor yang sebelum sesi 1 berakhir diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat ekspor tumbuh sebesar 11,47% YoY, sementara impor tumbuh sebesar 12,66% YoY. Kedua data tersebut lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, dimana para ekonom memperkirakan ekspor tumbuh 16,38% YoY, sementara impor diperkirakan melesat hingga 30,17% YoY.

    Impor yang begitu lemah lantas membuat neraca perdagangan diumumkan jauh lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom (US$ 1,74 miliar vs. US$ 579,5 juta).

    Sebenarnya, surplus neraca perdagangan yang begitu lebar bisa menjadi amunisi bagi rupiah untuk menguat. Namun, hal tersebut tak terjadi lantaran Investor lebih fokus pada prospek perekonomian Indonesia yang kurang cerah.

    Ya, lemahnya pertumbuhan ekspor dan impor menunjukkan lemahnya aktivitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan, sehinga target pertumbuhan ekonomi nan ambisius yang dipatok pemerintah di level 5,4% kian mustahil untuk dicapai. Sebagai informasi, pemerintah memutuskan untuk tidak merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun fiskal 2017.

    Ketika prospek perekonomian kurang cerah, instrumen berisiko seperti saham tentu menjadi kurang menarik.

    Situasi yang dihadapi Indonesia saat ini bisa dibilang sama dengan tahun lalu. Dalam APBN 2017, target pertumbuhan ekonomi dipatok di level 5,1%. Tak puas sampai disitu, pemerintah dengan pedenya menaikkan target tersebut menjadi 5,2% dalam APBNP 2017. Kenyataannya, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,07%.

    Lebih lanjut, aksi jual di pasar saham banyak dilakukan pada saham-saham sektor barang konsumsi: PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dilepas Rp 18,6 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilepas Rp 6,8 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dilepas Rp 4 miliar, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dilepas Rp 3,53 miliar.

    Data impor barang konsumsi yang mengecewakan melatarbelakangi hal ini. Sepanjang Juni, BPS mencatat impor barang konsumsi sebesar US$ 1,01 miliar atau turun 9,01% jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 1,11 miliar. Lantas, impor barang konsumsi menjadi satu-satunya yang melemah secara tahunan (impor bahan baku naik 14,5% YoY dan impor barang modal melesat 20% YoY).

    Kini, persepsi bahwa konsumsi masyarakat Indonesia sudah mulai menggeliat menjadi dipatahkan. Sebelumnya, persepsi ini timbul seiring dengan derasnya impor barang konsumsi periode Mei dan inflasi bulan lalu yang lebih tinggi dari ekspektasi.

    Bisa Terus Berlanjut
    Hingga akhir bulan, tekanan terhadap rupiah bisa terus berlanjut. Pasalnya, tak ada rilis data ekonomi lainnya yang bisa mengubah persepsi investor terkait dengan prospek perekonomian tanah air. Di sisi lain, risiko terkait perang dagang AS, baik dengan China maupun Uni Eropa, masih terus mengintai. Jangan lupakan pula risiko yang datang dari rencana normalisasi suku bunga acuan oleh The Federal Reserve yang diperkirakan bisa mencapai 4 kali pada tahun ini. (net)

  • Komisi III DPR RI Evaluasi Kerja Kejagung Dalam Semester I

    Komisi III DPR RI Evaluasi Kerja Kejagung Dalam Semester I

    Jakarta (SL) – Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan bahwa rapat kerja dengan Komisi III DPR membahas evaluasi kerja Kejagung dalam semester I Tahun 2018.

    “Komisi III meminta informasi tentang progress penanganan perkara-perkara dan masyarakat,” katanya kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Senin (16/7).

    Selain itu menurut Prasetyo juga membahas mengenai Pilkada 2018 serta kesiapan kejaksaan menghadapi tahun politik yakni Pemilu Legislatif dan Pemilu presiden.

    “Serta tindak pidana yang perlu dicermati dan diseriusi penanganannya,” imbuhnya.

    Ketika disinggung mengenai eksekusi mati gelombang selanjutnya terhadap sejumlah terpidana mati, Prasetyo mengatakan masih mengkajinya. “Masih kita invertarisir,” pungkasnya. (net)

  • Agustus 2018 Dewan Pers Pastikan Verifikasi SMSI

    Agustus 2018 Dewan Pers Pastikan Verifikasi SMSI

    Jakarta (SL) – Senin (16/7) Pengurus SMSI pusat audiensi ke Dewan Pers di Jl. Kebon Sirih No. 32-34 Jakarta Pusat.

    Pada kesempatan tersebut Hadir, Auri Jaya Ketua Umum, Firdaus Sekretaris Jenderal dan Mirza Zurhadi selaku dewan Penasehat.

    Rombongan SMSI pusat di terima Yosef Adi Prasetyo akrab di panggil Stanly. Hadir juga mendampingi Stanly Rita Sitorus bidang Verifikasi Dewan Pers.

    Pada kesempatan tersebut, Auri Jaya menyampaikan kepada Stanly permohonan menjadi salah satu narasumber Rakernas SMSI Ke-III. Pada kesempatan itu juga Auri Jaya juga menanyakan tentang Proses Pendaftaran SMSI sebagai kostituen Dewan Pers.

    “Kita menanyakan tentang proses itu, karena anggota-anggota SMSI ingin tahu sejauhmana proses pendaftaran tersebut” ujar Auri.

    Stanly mengatakan, terimakasih atas undangan pada rakernas SMSI dan dia menjadwalkan kehadirannya di Rakernas yang akan di gelar SMSI.

    Terkait proses pendaftaran SMSI sebagai konstituen Dewan Pers, Stanly mengatakan “Secara administratif, persyaratan SMSI untuk menjadi konstituen sudah tidak ada masalah. Dipastikan pada Agustus nanti, kita akan melakukan verifikasi terhadap anggota dan pengurus SMSI di beberapa provinsi. Jika verifikasi sudah selesai, kami akan mengupayakan SMSI segera menjadi konstituen. Setelah menjadi konstituen Dewan Pers, SMSI diberi wewenang untuk memverifikasi anggotanya” urai Stanly.

    Usai pertemuan, Firdaus, Sekretaris Jenderal SMSI menyampaikan harapannya kepada seluruh anggota dan pengurus SMSI provinsi seluruh Indonesia untuk bersiap-siap “saya berharap, kekawan anggota dan pengurus SMSI sejak sekarang bersiap untuk di verifikasi. Baik itu verifikasi perusahaan sebagai anggota, atau kesiapan pengurus di provinsinya masing-masing. Karena verifikasi anggota dan pengurus ini menjadi sebuah persyaratan. Adapun hal-hal teknis, anggota dan pengurus dapat mendiskusikannya pada acara Rakernas secara tuntas” urai Firdaus. (rls)

  • Warga Kirimkan Kartu Merah Kepada Bupati Bima di Acara Festival Budaya Bima-Dompu

    Warga Kirimkan Kartu Merah Kepada Bupati Bima di Acara Festival Budaya Bima-Dompu

    Jakarta (SL) – Sebuah kartu merah dipampang dihadapan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri di acara Festival Budaya Bima-Dompu yang diselenggarakan oleh masyarakat Bima Dompu di jakarta, Minggu (15/07) siang. Sebuah kartu berwarna merah tersebut dipampang oleh salah seorang penonton di tengah kerumunan yang sedang menonton kegiatan festival.

    Dalam video tersebut tampak terlihat seperti Bupati Dompu H. Bambang M Yasin sedang berpidato dan sebelah kanannya terlihat seperti Bupati Bima yang sedang mengenakan rimpu. Sebuah potongan video yang memperlihatkan kartu berwarna merah yang diposting di group whatsaap berdurasi 0.36 detik tersebut langsung dirampas oleh salah seorang yang berada di atas panggung.

    Ternyata isi dari kartu berwarna merah tersebut bertuliskan “Bupati Bima Gagal Membawa Perubahan di Dana Mbojo”.

    Menurut salah seorang sumber, bahwa pemberian Rapor merah oleh Aktivis Mahasiswa Bima Jakarta di acara Festival Rimpu Bima- Dompu adalah untuk Bupati Bima. “Pemberian Rapor Merah tersebut ialah sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kegagalan Bupati Bima dalam memimpin Daerah”, terang sumber detikntb.com melalui whatsaap, Minggu (15/07) sore. (red)

  • Masyarakat Mengeluh Harga Tiket Kapal Cepat di Sabang Terlalu Mahal

    Masyarakat Mengeluh Harga Tiket Kapal Cepat di Sabang Terlalu Mahal

    Sabang (SL) – Masyarakat pengguna Kapal Cepat yang beroperasi pelayaran Balaohan Sabang, Ule Lheue Banda Aceh dan sebaliknya mengeluh. Pasalnya, harga tiket terlalu mahal.

    “Kami merasa heran kenapa harga tiket kapal cepat Express Bahari grup yang beroperasi pelayaran Sabang-Banda Aceh terlalu mahal, padahal jarak tempuh pelayaran hanya 18 mil namun, harga tiket sangat tinggi,” kata Jufri warga Sabang kepada awak media Sabtu (14/07/18).

    Menurutnya, pihak pengelola kapal bebas menetapkan harga tiket sangat penting, karena tidak ada pihak terkait yang memperduli atas mahalnya ongkos kapal tersebut.

    “Seharusnya pemerintah daerah dan wakil rakyat, mempertanyakan kepada pengelola 3 kapal cepat asal Tanjung Pinang itu, kenapa harga tiket terlalu mahal. Apalagi kabarnya kapal tersebut mendapat subsidi dari pemerintah Aceh”, tambah Jufri.

    Sementara itu, kepala perwakilan kapal cepat Cabang Sabang Marta, saat dihubungi media ini ke handphonenya tidak mau mengangakat. Bahkan, saudara Marta beberapa kali dihubungi sebelumnya juga enggan mengangkatanya.

    Demikian juga Big Boss yang berada di Tanjung Pinang, beberapa ddipertanyaka tentang masalah tersebut melalui pesan WhatsApp ke nomor 08137288xxxx yang bersangkutan hanya membaca tetapi enggan membalas.

    Harga tiket kapal cepat untuk perjalanan pelayaran Balongan Sabang-Ule Lheue Banda Aceh yang jarak tempurnya 18 mil, class ekonomi r

    Rp 80.000, VIP Rp 100.000 dan anak-anak Rp 90.000. Tidak diketahui dasar patokan, harga tiket yang dijual pengelola kapal cepat Express Bahari cs tersebut. (Jalal)

  • KPK Tahan Johannes B Kotjo, Tersangka Penyuap Eni Saragih

    KPK Tahan Johannes B Kotjo, Tersangka Penyuap Eni Saragih

    Jakarta (SL) – KPK resmi menahan tersangka penyuap anggota DPR Eni Maulani Saragih, Johannes Budisutrisno Kotjo (JBK). Tersangka kasus pembangunan PLTU Riau-1 ini bungkam saat keluar dari gedung KPK.

    Johannes keluar dari gedung KPK, Sabtu (14/7/2018), mengenakan baju batik cokelat yang telah terbalut rompi oranye tahanan KPK. Ia langsung menuju mobil tahanan tanpa melontarkan sepatah kata pun.

    Menurut Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Johannes ditahan selama 20 hari pertama. Dia ditahan di rutan Gedung KPK C1, Jakarta Selatan.

    “JBK (Johannes Budisutrisno Kotjo) ditahan 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK di Gedung KPK Kav C-1,” ucap Febri.

    KPK menyita Rp 500 juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) anggota DPR Eni Maulani Saragih, yang kini telah berstatus tersangka. KPK menyebut Eni menerima keseluruhan Rp 4,5 miliar terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1.

    “Diduga penerimaan kali ini (Rp 500 juta) merupakan penerimaan ke-4 dari pengusaha JBK kepada EMS dengan nilai total setidak-tidaknya Rp 4,8 miliar,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan di kantor KPK.

    JBK atau Johannes Budisutrisno Kotjo merupakan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited. Pemberian pertama JBK kepada Eni dilakukan Desember 2017 dengan nilai Rp 2 miliar.

    “Kedua, Maret 2018 senilai Rp 2 miliar, dan ketiga 8 Juni 2018 senilai Rp 300 juta,” tutur Basaria.

    Basaria menjelaskan uang-uang tersebut diberikan kepada Eni melalui staf dan keluarga. EMS disebutkan memiliki peran memuluskan proses penandatanganan kerja sama terkait pembangunan PLTU Riau-1.

    Eni dan Johannes kini telah berstatus tersangka. Eni sendiri disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. (dtk)