Kategori: Nasional

  • Presiden Silaturahmi dengan Ribuan Ulama Muda di Sentul

    Presiden Silaturahmi dengan Ribuan Ulama Muda di Sentul

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo bertemu dengan ribuan ulama muda dalam acara Halalbihalal dan Silaturahim Nasional dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) yang dihelat di Sentul International Convention Center (SICC), Selasa, 10 Juli 2018.

    Saat memasuki _main hall_ pada pukul 19.45 WIB, Presiden yang mengenakan kemeja batik dan peci hitam tampak didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. Ketiganya disambut langsung Koordinator Nasional Samawi K. H. Abdul Hadi Noer dan Sekretaris Jenderal Samawi Aminuddin Ma’ruf.

    Setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran.

    Presiden kemudian disuguhi penampilan dua tarian kolosal bernuansa Islami, yaitu tari saman dari Aceh, dan tari sufi putra Andalas. Setelah itu K. H. Abdul Hadi Noer memberikan sambutannya yang kemudian disambung pembacaan deklarasi Samawi oleh Aminuddin Ma’ruf.

    Setelah itu, Kepala Negara kemudian naik ke atas panggung untuk memberikan sambutannya. Pada akhir sambutan, ia pun memberikan kuis berhadiah sepeda kepada para ulama muda dan santri yang hadir.

    “Saya ingin menguji, jangan-jangan ini jajaran pengurus atau relawan Samawi enggak hafal Pancasila. Tapi saya yakin insyaallah hafal Pancasila,” kata Presiden.

    Seorang pemuda asal Karawang Barat bernama Benny pun maju dan membacakan Pancasila dengan lancar. Ia pun berhak mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden.

    Tak hanya itu, Presiden kemudian memberikan tantangan kedua bagi yang bisa menyebutkan 10 nama ikan. Aya, seorang ibu asal Parung Panjang mendapatkan kesempatan tersebut.

    Walaupun sempat tersendat karena merasa grogi, namun Aya berhasil menyelesaikan tantangan Presiden. Ia pun berhak mendapatkan hadiah sepeda.

    Di akhir sambutannya, Presiden berpesan agar seluruh umat terus menjaga persatuan dan persaudaraan. Terutama mengingat tantangan yang semakin besar bagi bangsa Indonesia di masa depan.

    “Sekali lagi beriringannya ulama dan umara, dan juga kepada para anggota Samawi, marilah kita turut menjaga negara kita, bangsa kita. Kita ingatkan seluruh umat terus menjaga ukhuwah karena pekerjaan kita masih banyak, ke depan tantangan makin berat dan hanya bisa dilalui jika kita rukun bersatu,” kata Presiden. (rls)

  • Presiden Himbau Masyarakat Cerdas Gunakan Hak Pilih

    Presiden Himbau Masyarakat Cerdas Gunakan Hak Pilih

    Bogor (SL) – Tahun ini adalah gerbang menuju tahun politik 2019, di mana pemilihan umum akan digelar di Tanah Air. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar cerdas menggunakan hak pilihnya.

    Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat acara Halalbihalal dan Silaturahim dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), di Sentul International Convention Center (SICC), Selasa, 10 Juli 2018.

    “Tahun depan adalah tahun politik kita harus mengajak masyarakat masuk tahun politik untuk pandai memilih pemimpin,” kata Presiden

    Dalam acara yang dihadiri ribuan ulama muda dan santri dari berbagai daerah tersebut, Presiden juga berpesan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks.

    “Berikan info yang benar kepada masyarakat, tetangga, saudara, teman, tetangga kampung, teman sedaerah. Beri info yang benar sampaikan fakta, bukti yang ada, jangan sampai mengabarkan berita bohong, hoaks terutama di media sosial. Ini harus kita jaga,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Presiden menuturkan bahwa dalam memilih pemimpin hendaknya masyarakat melihat rekam jejak, kinerja, dan prestasinya.

    “Dalam pilih pemimpin sampaikan kepada teman dilihat rekam jejak seperti apa, _track record_-nya, prestasinya apa, kinerjanya apa. Jangan sampai mudah masyarakat dihasut, jangan diberi kabar tidak betul, fakta tidak betul,” ujar Kepala Negara.

    Meskipun saat ini masyarakat memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat, Presiden mengingatkan, bahwa kebebasan tersebut ada batasnya, tata krama, sopan santun, dan etikanya.

    “Jangan sampai diberi kebebasan gampang mudah mencela, gampang mencemooh orang lain, itu bukan nilai Islami yang diajari Rasulullah,” ucapnya.

    Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat semuanya untuk berpikir positif dan dengan prasangka baik.

    “Inilah yang akan menjadikan bangsa ini besar dan kuat karena dari hitung-hitungan Bappenas, McKinsey, Indonesia bakal jadi lima terbesar ekonomi terkuat di dunia insyaallah di 2045. Memang masih nunggu tapi jalan ke tempat lebih terang sudah lebih kelihatan,” imbuhnya.

    Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. (rls)

  • Resmi Tersangka, Pemilik KM Lestari Maju Ditahan di Polda Sulsel

    Resmi Tersangka, Pemilik KM Lestari Maju Ditahan di Polda Sulsel

     – Penyidik Subdit IV Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Sumdaling) resmi menahan pemilik KM Lestari Maju, pasca karam saat berlayar di perairan Bira, hingga menelan puluhan korban jiwa belum lama ini.

    Kabid Humas Polda Sulsel. Kombes Pol. Dicky Sondani mengungkapkan pemilik kapal KM Lestari Maju, Hendra Yuwono Njo telah ditetapkan sebagai tersangka pasca kecalakan laut yang menyebabkan puluhan orang penumpang meninggal dunia.

    “Dit Reskrimsus telah melakukan penahanan terhadap tersangka Hendra Yuwono Njo (48) selaku pemilik Kapal KM Lestari Maju,” ungkap Dicky melalui keterangan tertulisnya, Selasa (10/7) malam.

    Kombes Dicky menambahkan, pria kelahiran Pontianak itu langsung ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Penahana terhadap warga Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut dikarenakan kelalaian yang mengakibatkan puluhan penumpang meninggal dunia saat kapal KM Lestari Maju karam di sekitar Pulau Pabadillang.

    “Hendra ditahan karena kesalahannya menyebabkan orang lain meninggal dunia dan atau mempekerjakan awak kapal tanpa memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi,” terangnya.

    Akibatnya, kini Hendra mendekam di Rutan Polda Sulsel sejak Selasa tanggal 10 hingga Minggu 29 Juli mendatang. Sebagaimana dimaksud dalam pasal 359 KUHPidana jo Pasal 310 subsider pasal 135 UU RI No 17 Tahun 2008 tentang pelayaran. (net)

  • Peserta Seminar dan Pelatihan Khotib dan Da’i Muda DMI Jakarta Berikrar untuk Bergerak dari Masjid

    Peserta Seminar dan Pelatihan Khotib dan Da’i Muda DMI Jakarta Berikrar untuk Bergerak dari Masjid

    Jakarta (SL) – Sekitar 50 peserta seminar dan pelatihan khotib dan da’i muda Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta telah berikrar dan bertekad untuk bergerak dari masjid-Nya, lalu memakmurkan Jakarta.

    Ikrar dan tekad ini dibacakan bersama-sama pada Rabu (11/7) pagi di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

    “Demi Allah, kami bertekad, dari masjid-Nya kita makmurkan Jakarta. Dari masjid-Nya, kita makmurkan Jakarta, dari masjid-Nya kita makmurkan Jakarta,” tegas seluruh peserta secara bersama-sama pada Rabu (11/7).

    Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Ketua PP DMI, Drs. KH. Abdul Mannan Ghani, dengan didampingi Sekretaris Departemen Pemberdayaan Organisasi dan Pembinaan Kewilayahan PP DMI, Drs. H. Chusnul Khuluk, M.Si., dan Sekretaris Departemen Dakwah, Ukhuwwah, dan Sumber Daya Keumatan PP DMI, Drs. KH. Makmun Al-Ayyubi, yang juga Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi DKI Jakarta.

    Turut hadir Ketua Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Jakarta Barat, Drs. H. Sulaiman Rais, M. Ag.

    Kegiatan ini mengangkat tema ‘Mewujudkan Pemuda Muslim Yang Berkarakter’ dan mengangkat motto ‘balighu a’niyyu walau aayah’ yang menjadi Shahih Bukhari dari hadits Rasulullah Muhammad SAW. (rls)

  • Ketua PWI Se-Indonesia Dekalarasi Tentang Pentingnya Pers Kembali Pada Pancasila

    Ketua PWI Se-Indonesia Dekalarasi Tentang Pentingnya Pers Kembali Pada Pancasila

    Yogyakarta (SL) – Sebanyak 34 Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se-Indonesia membacakan lima item deklarasi di Keraton Kilen tentang ‘Pentingnya Pers Kembali Pada Pancasila’. Pembacaan deklarasi tersebut diapresiasi oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X.

    Ketua PWI DIY Sihono, Selasa menjelaskan, deklarasi pers kembali kepada Pancasila penting untuk dilakukan di tengah keprihatinan insan pers terhadap perkembangan pers di Indonesia saat ini. “Kebebasan (pers) yang harusnya dinikmati oleh masyarakat ternyata banyak dinikmati oleh pemilik modal dan politikus, ini menggelisahkan kita. Ada lima item deklarasi itu. Intinya PWI siap untuk mendorong atau melaksanakan nilai-nilai Pancasila dengan karya jurnalistik,” kata Sihono menjelaskan isi silaturrahmi dan pembacaan deklarasi di Keraton Kilen, Jogja, Jumat (6/7) malam.

    Sihono berharap, dengan karya jurnalistik yang berkarakter Pancasila dapat menyadarkan masyarakat pada pluralisme, lebih menghargai perbedaan orang lain, mengedepankan musyawarah dan juga berkontribusi mewujudlkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sihono mengatakan kebebasan pers saat ini juga harus bertanggung jawab pada bangsa dan negara.

    “Kalau tidak bertanggung jawab pada bangsa dan negara akan bahaya. Karena dia akan menerjemahkan kebebasan itu sebebas-bebasnya, semaunya sendiri. Jadi kalau sudah menyangkut kepentingan bangsa PWI harus bersikap, katanya.

    Sihono mengatakan, kebebasan yang tidak bertanggung jawab dibiarkan akan mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa. Contohnya banyaknya berita hoaks saat ini yang penuh ujaran kebencian. Hal tersebut membuat PWI tergerak mendirikan Pusat Pendidikan dan Pengembangan Pers Pancasila (P5) di Gambiran yang disambut baik oleh Sri Sultan HBX.

    Mengenai pendirian P5, Sri Sultan HBX berharap insan pers mengaplikasikan Pancasila sesuai dengan apa yang mereka ketahui. “Saya tidak tahu ya mungkin tetap di dalam konteks koridor kebebasan yang bertanggung jawab. Nah kalau dimaknai sebagai karakteristik seorang Pancasilais berarti bagaimana mengaplikasikan pengertian info yang bertanggung jawab itu, mungkin juga tidak sekadar mengkritisi tapi juga bagaimana masyarakat atau publik itu sendiri juga dilatih pembelajaran untuk dia memahami pada aspek-aspek berbangsa dan bernegara. Tidak sekadar membaca suatu berita saja,” kata Raja Keraton Ngayogyakarta ini.

    Sri Sultan HB X berharap pers bisa menjadi kekuatan keempat di luar eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sri Sultan HB X berpesan pada insan pers agar merencanakan bagaimana menerjemahkan informasi yang bertanggung jasab, yaitu informasi yang Pancasilais. (rel)

  • Agustus 2018 Ahok Dinyatakan Bebas Bersyarat

    Agustus 2018 Ahok Dinyatakan Bebas Bersyarat

    Jakarta (SL)  – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapatkan pembebasan bersyarat pada Agustus nanti. Hal itu dibenarkan Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami.

    “Beliau sebenarnya bisa PB (Pembebasan Bersyarat) pada bulan Agustus,” kata Sri Puguh kepada detikcom, Rabu (11/7/2018).

    Ahok divonis pada 9 Mei 2017 dengan hukuman 2 tahun penjara. Dia dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

    Setahun kemudian, Ahok mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Namun PK Ahok dengan nomor perkara Nomor 11 PK/PID/2018 ditolak pada Senin, 26 Maret 2018. Tiga hakim, yakni hakim Artidjo Alkostar, Salman Lurhan, dan Margiatmo, bulat menolak PK Ahok tersebut. (dtk)

  • Hadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-72, Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Keras Polri

    Hadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-72, Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Keras Polri

    Bogor (SL) – Di Hari Bhayangkara ke-72, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atas kesungguhan yang selalu ditunjukkan saat menjalankan tugas di manapun mereka berada. Selain itu, apresiasi secara khusus juga diberikan oleh Presiden atas tindakan pengamanan yang dilakukan Polri sehingga umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang.

    Hal itu disampaikan Presiden secara langsung saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu, 11 Juli 2018.

    “Saya yakin apa yang dilakukan oleh setiap anggota Polri adalah wujud pengabdian terbaik kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara,” ujarnya.

    Presiden Joko Widodo menyampaikan, dalam sebuah laporan bertajuk “Gallup’s 2018 Global Law and Order”, Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara teraman di dunia. Laporan tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi ke-9 di atas Denmark, Slovenia, dan Luksemburg.

    Ia mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan suatu hal yang membanggakan dan harus dipertahankan. Dalam hal ini, Presiden mengakui dedikasi dan kerja keras Polri yang turut menjadikan Indonesia berada dalam posisi 10 besar itu.

    “Sebuah capaian yang membanggakan kita semuanya dan harus kita jaga serta pertahankan. Ini merupakan hasil kerja seluruh elemen bangsa. Di dalamnya tentu ada peran, kerja keras, serta pengabdian dan dedikasi anggota Polri,” tuturnya.

    Meski demikian, Polri diminta untuk tak cepat berpuas diri. Apalagi ke depannya Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Hal ini diingatkan oleh Presiden dalam amanatnya.

    “Ke depan, Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Tuntutan dan harapan rakyat terhadap Polri semakin meningkat. Terlebih lagi dunia sekarang ini terus berubah, terus berkembang dan bergerak yang membawa ancaman-ancaman baru terhadap situasi keamanan dalam,” ucapnya.

    Oleh karenanya, Presiden berpesan agar seluruh jajaran Polri tidak pernah lengah dan selalu waspada dalam menjalankan tugas dan menjaga keamanan NKRI. Selain itu, Polri juga diminta agar senantiasa menjalankan perannya dalam menjaga kerukunan dan nilai-nilai kebinekaan.

    “Polri harus tetap membangkitkan rasa persaudaraan, menggalang kerukunan dan persatuan antarelemen masyarakat sehingga kita tidak masuk dan terjebak dalam lingkaran permusuhan dan kebencian,” ujarnya.

    Dalam acara tersebut, turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Juga tampak hadir, Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno serta para menteri Kabinet Kerja. (rls)

  • Lima Instruksi Presiden Jokowi untuk Polri

    Lima Instruksi Presiden Jokowi untuk Polri

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo pagi ini, Rabu, 11 Juli 2018, hadir dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-72 sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya saat upacara berlangsung, Kepala Negara memberikan lima instruksi khusus kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia agar dapat meningkatkan kinerjanya.

    Sebagai instruksi pertama, Presiden meminta Polri untuk tetap menjaga kekompakan dan kesolidan di tubuh Polri untuk bersama-sama menghadapi tantangan di masa depan.

    “Pertama, mantapkan soliditas internal dan profesionalisme Polri untuk menumbuhkan dan memperkokoh semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks,” ujarnya di Istora Senayan, Jakarta.

    Kemudian, ia memerintahkan Polri untuk melakukan pembenahan diri dari setiap kelemahan-kelemahan yang saat ini dimiliki. Dirinya menggarisbawahi upaya penegakan hukum yang harus selalu ditingkatkan dan dilakukan secara profesional.

    “Lakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ada. Terutama dalam penegakan hukum harus dilakukan secara profesional, transparan, dan berkeadilan,” ucapnya.

    Ketiga, Presiden Joko Widodo meminta Polri untuk selalu menjaga sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Salah satunya dapat dilakukan dengan menghindari praktik korupsi dan melakukan tindakan hukum secara proporsional.

    “Buang budaya koruptif dan hindari tindakan yang berlebihan serta tingkatkan kepercayaan publik kepada Polri,” kata Presiden.

    Lebih jauh, Kepala Negara menekankan agar Polri menjauhi tindakan-tindakan represif dan lebih mengedepankan tindakan-tindakan yang bersifat humanis dalam menangani suatu permasalahan sosial.

    “Ke depankan langkah-langkah pencegahan dan lakukan tindakan humanis dalam menangani setiap permasalahan sosial yang timbul,” tuturnya.

    Adapun yang kelima, sinergi antara Polri dan TNI merupakan hal yang penting dalam upaya menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Untuk itu, Polri diminta oleh Presiden untuk menjaga sinergi dan komunikasi dengan TNI beserta semua elemen pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugasnya.

    “Tingkatkan sinergi, koordinasi, dan komunikasi dengan TNI dan semua elemen pemerintah serta masyarakat dalam menjalankan tugas,” tandasnya.

    Dengan melakukan perbaikan dan menjalankan kelima instruksi tersebut, Presiden Joko Widodo percaya bahwa Polri akan mampu meningkatkan profesionalismenya dan tetap menjadi institusi yang dipercaya rakyat dalam menjaga stabilitas keamanan serta sebagai pelindung masyarakat. (rls)

  • Presiden Jokowi Terkesan Aksi Polisi Cilik di HUT Bhayangkara Ke-72

    Presiden Jokowi Terkesan Aksi Polisi Cilik di HUT Bhayangkara Ke-72

    Bogor (SL) – “Kepada Presiden Republik Indonesia, hormat grak!!!”

    Suara lantang sang komandan cilik tersebut membuka atraksi baris-berbaris yang diperagakan oleh puluhan polisi cilik saat tampil pada peringatan Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu pagi, 11 Juli 2018. Aksi ini pun sukses membuat Presiden Joko Widodo dan semua yang hadir terkesan.

    Puluhan polisi cilik ini sudah berbaris rapi sejak sebelum memasuki gelanggang utama Istora Senayan. Aksi kemudian dimulai setelah sang komandan cilik memimpin penghormatan dan melapor langsung kepada Presiden.

    “Lapor peragaan polisi cilik Indonesia siap dilaksanakan!” ucap sang komandan tegas dan lantang.

    “Laksanakan!” balas Presiden.

    Suasana Istora pun sontak menjadi ramai oleh riuh tepuk tangan hadirin. Setelah itu, peragaan baris-berbaris pun dimulai. Dengan sigap dan cekatan para polisi cilik ini pun memamerkan aksinya, mulai dari jalan di tempat, langkah tegap, hingga membentuk beberapa formasi.

    Formasi baris-berbaris yang ditampilkan pun cukup rumit, antara lain formasi miring hingga formasi yang membentuk tulisan “Polri”. Peragaan formasi ini sendiri tentunya membutuhkan daya ingat yang kuat, kecermatan, kecepatan, dan ketepatan.

    Kekompakan para polisi cilik dalam melakukan gerakan dan formasi baris berbaris disambut riuh rendah hadirin. Berkali-kali tepuk tangan diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap aksi mereka.

    Layaknya para polisi senior, mereka juga menyatakan kesiapannya untuk mengamankan agenda-agenda penting nasional seperti Asian Games 2018 dan Pilpres 2019.

    “Polisi cilik Indonesia siap mengamankan Pilpres 2019. Polisi cilik Indonesia siap mengamankan Asian Games 2018,” ujar mereka kompak.

    Setelah selesai melakukan aksinya, sang komandan cilik kembali melapor kepada Presiden yang kemudian dibalas ucapan terima kasih dari Kepala Negara. (rls)

  • Nandang Permana Resmi Menjabat Danyonmarhanlan Gantikan Arip Supriyadi

    Nandang Permana Resmi Menjabat Danyonmarhanlan Gantikan Arip Supriyadi

    Bitung (SL) – Komandan Pasukan Marinir (DanPasmar) 2 Brigjen TNI (Mar) Endy Supandi memimpin serah terima jabatan (sertijab) Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) VIII Bitung.

    Upacara serah terima jabatan Komandan Yonmarhanlan VIII dari Letkol Mar Arip Supriyadi, SH.,M.M.,M.Tr.Hanla kepada Letkol Mar Nandang Permana Jaya, SE yang digelar di lapangan apel Yonmarhanlan Bitung, Rabu, (11/07/2018).

    Selaku Inspektur upacara, Danpasmar 2 Manado Brigjen Marinir Endy Supandi, menyampaiakan bahwa sertijab bukan hanya sebuah proses pembinaan personil dalam peremajaan kaderisasi kepemimpinan.

    “Serijab bukan hanya peremajaan organisasi, namun juga untuk memantapkan management organisasi agar lebih antisipatif dan responsif terhadap dinamika lingkungan”, kata Endy.

    Di tempat yang sama Letkol (Mar) Nandang Permana Jaya yang saat menjabat sebagai Danyonmarhanlan VIII yang baru mengatakan, pihaknya akan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Danyon sebelumnya.

     “Yang pasti kita akan meneruskan apa yang telah dikerjakan oleh Danyon lama”, ungkap Nandang.

    Sementara Walikota Bitung Max J Lomban yang juga hadir dalam Sertijab tersebut mengungkapkan terimakasih kepada Danyonmarhanlan lama Letkol Arip Supriyadi atas apa yang sudah dilakukan di Kota Bitung, dimana selama menjabat sebagai Danyonmarhanlan VIII, Letkol Arip sangat aktif dalam berbagai kegiatan.

    “Selama kepemimpinanya Letkol Mar Arip telah menunjukan kinerja yang sangat luar biasa,terlibat dalam banyak hal baik dipemerintahan, pembangunan maupun dalam hal pembinaan kepada masyarakat,” tutur Lomban.

    Hadir dalam sertijab tersebut Ketua TP PKK Kota Bitung Ny. Khouni Lomban Rawung, forkopimda kota Bitung, para pejabat lingkup Pemkot Bitung serta undangan lainnya. (net)