Kategori: Nasional

  • Mantan Rocker Hari Moekti Meninggal Dunia

    Mantan Rocker Hari Moekti Meninggal Dunia

    Jakarta (SL) -Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Mantan rocker yang belakangan menjadi dai, Hariadi Wibowo alias Hari Moekti meninggal dunia.

    Kabar tersebut diperoleh Suara.com dari grup Whatsapp wartawan. Pesan tersebut berbunyi: “Innalilahi wainailahi rojiun telah berpulang kerahmatullah Ustad Hari moekti barusan di rs dustira.”

    Ketika dikonfirmasi, pihak Rumah Sakit Dustira Cimahi membenarkan kabar tersebut. “Benar, almarhum bernama Bapak Hariadi Wibowo,” kata petugas rumah sakit bernama Amir.

    Menurut Amir, saat dibawa ke rumah sakit, Hari Moekti sudah meninggal dunia. “Datang ke sini sekitar pukul 21.05 dan kondisinya sudah meninggal. Jadi kami nggak tahu mengenai penyakitnya,” jelas Amir.

    Hari Moekti lahir di Cimahi pada 25 Maret 1957. Namanya dikenal berkat singlenya seperti “Ada Kamu”, “Aku Suka Kamu Suka” dan “Satu Kata”. Namun beberapa tahun terakhir, Hari Moekti memilih menjadi da’i. (Suara/Red)

  • Polisi Tetapkan 4 Tersangka Tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba

    Polisi Tetapkan 4 Tersangka Tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba

    Medan (SL) – Polisi telah menetapkan 4 (empat) tersangka kapal KM Sinar Bangun Simanindo Tiga Ras yang tenggelam di Kawasan Danau Toba sisi Simanindo Kabupaten Samosir Sumatra Utara (Sumut). Empat orang tersebut dibawa ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumut.

    Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Samosir, AKBP Agus Darojat mengatakan, empat orang tersangka itu adalah Nahkoda Kapal, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir, dan dua orang staf dinas perhubungan.

    “Soal materi pemeriksaan itu ditangani penyidik dari Polda, empat tersangka juga sudah dibawa ke Polda tadi pagi,” kata Agus saat di konfirmasi, Minggu, 24 Juni 2018.

    Dari Polres Samosir sendiri, kata Agus, telah menurunkan 100 orang personelnya untuk membantu pencarian korban. Sebagian masih berjaga di Pelabuhan Simanindo.

    Kecelakaan kapal tersebut terjadi pada 18 Juni lalu. Sekitar 180 orang penumpangnya terjatuh ke danau dan hingga kini belum ditemukan. Proses evakuasi masih berlangsung dan selama proses itu semua pelabuhan ditutup. (Topkota/AK/Sarwanto)

  • Kasus Kapal Tenggelam di Danau Toba, Nakhoda Jadi Tersangka, Tim Ad Hoc Dibentuk

    Kasus Kapal Tenggelam di Danau Toba, Nakhoda Jadi Tersangka, Tim Ad Hoc Dibentuk

    Medan (SL) – Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara tetap berlanjut. Penyelidikan dan pembenahan jalur penyeberangan Danau Toba juga dilanjutkan.

    Pencarian korban KM Sinar Bangun yang hilang sudah memasuki hari keenam, Sabtu (23/6/2018). Pencarian dilakukan di permukaan air, pencarian di dalam air hingga menyisir wilayah bibir Danau Toba.

    “Pencarian di permukaan air diperluas sampai radius 30 km. Tim kita bergerak 100 orang dengan 18 perahu karet,” ujar Kepala Kantor SAR Medan, yang juga SAR Mission Coordinator tenggelamnya KM Sinar Bangun, Budiawan.

    Tak ada jumlah pasti penumpang KM Sinar Bangun yang hilang. Tapi nama korban hilang yang tercatat di posko Tigaras, Simalungun mencapai 184 orang. Sedangkan 18 orang selamat, dan 3 orang lainnya ditemukan meninggal dunia.

    Sedangkan terkait penanganan pelayanan penyeberangan di Danau Toba, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membentuk tim ad hoc. Tim ad hoc akan bertugas selama 2 minggu sampai satu bulan. Tim ini akan melakukan fungsi pengawasan yang tidak dijalankan pihak terkait di provinsi.

    Selain itu, tim ad hoc bersama KNKT akan menyelidiki kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Akan dilakukan pengecekan terhadap prosedur operasional yang harus dipatuhi.

    “Tim ad hoc itu akan melakukan perbaikan layanan di sana. Kita lakukan di seluruh Danau Toba, terutama berkaitan dengan mengukur dan menghitung jumlah penumpang, dan manifes serta keharusan untuk mengenakan life jacket,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di kantornya.

    Dari sisi penyidikan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun, polisi menetapkan nakhoda berinisial SS sebagai tersangka. Polisi menyelidiki adanya kelalaian terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun. Dugaan kelalaian yang terjadi di antaranya memaksakan kapal diisi penumpang lebih dari muatan kapasitas. KM Sinar Bangun, yang tenggelam pada Senin (18/6) ‘sebelumnya disebut Kemenhub’ hanya punya kapasitas angkut 43 orang.

    Dugaan kelalaian lain adalah tidak adanya manifes penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras. Selain itu, KM Sinar Bangun tidak memenuhi standar keselamatan dengan ketersediaan life jacket. (Detik/DAS/Sammy)

  • Takut Ditodong, Seorang Wanita Lompat Dari Angkot dan Meninggal

    Takut Ditodong, Seorang Wanita Lompat Dari Angkot dan Meninggal

    Jakarta (SL) – Asih Sukarsih (32) nekat melompat dari angkot karena melihat penumpang lain ditodong di Plumpang, Jakarta Utara. Nahas, Asih meninggal dunia usai dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading. “Iya, melompat dari angkot 30A rute Tanjung Priok-Kelapa Gading,” ujar Kapolsek Koja Kompol Effendi ketika dihubungi detikcom, Minggu (24/6/2018).

    Peristiwa itu terjadi Sabtu (23/6), pukul 14.10 WIB di Jalan Yos Sudarso Pintu 3 Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

    Effendi mengatakan awalnya pelaku merogoh barang penumpang lain, lalu ketika timbul keributan korban merasa takut dan akhirnya melompat keluar. Menurut Effendi korban tidak ditodong karena barangnya masih utuh. “Kalau ditodong dengan pisau si nggak ada, hanya di rogoh, cuma yang dirogoh itu sempat melawan sehingga si korban ketakutan. Karena ketakutan ya korban ini diduga melompat, padahal korban belum dirogoh karena harta dia masih utuh,” ujarnya.

    Effendi menyebut saat itu angkot sedang melaju dengan kencang, didalamnya hanya terdapat tiga penumpang, sopir dan si pelaku. Kuat dugaan perbuatan ini sudah direncanakan karena angkot melaju di jalur yang salah. “Iya, Ini kan angkot, angkot ini kan kalau dia niat cari uang dan penumpang tidak lewat jalur busway dong, sementara tkpnya ini di jalur busway,” jelas Effendi.

    Saat ini, pihaknya telah mengamankan sopir angkot karena diduga terlibat dalam aksi kejahatan tersebut. Pelaku penodongan masih dalam pencarian. “Pelaku masih kita kejar. Cuma ada indikasi keterlibatan sopir jadi sopir sementara diamankan,” tutupnya.

     

  • Banjir Bandang di Musim Kemarau Terjang Banyuwangi, 325 Rumah Rusak

    Banjir Bandang di Musim Kemarau Terjang Banyuwangi, 325 Rumah Rusak

    Jawa Timur (SL) – Hujan deras turun di lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur sejak Kamis (21/6/2018) pukul 21.00 WIB hingga Jumat pagi. Hujan menyebabkan longsor lereng disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung. Material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan. Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo.

    Banjir bandang menerjang tiga dusun yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (22/6/2018) pukul 08.40 WIB. Banjir juga menerjang permukiman di Kecamatan Sanggon.

    Data sementara, sebanyak 328 unit rumah rusak dengan rincian 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan. Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi 1 meter menerjang permukiman.

    Penanganan darurat masih dilakukan aparat dari dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos dan relawan tiba di lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya. Sementara itu, 3 alat berat segera tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kaji cepat lapangan. Eskavator tadi digunakan untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan.

    BPBD setempat melaporkan banjir surut sekitar pukul 11.00 WIB. Posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan. Masyarakat yang dibantu berbagai pihak bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan.

    Pascabanjir, BPBD masih melakukan penilaian kerusakan. Menurut BPBD, banjir bandang akibat luapan Sungai Badeng telah terjadi 2 kali sepanjang tahun ini yang pertama pada 15/5/2018 dan kedua pada hari ini. Di samping itu, bencana banjir bandang tersebut disebabkan adanya longsor di kawasan lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon, sehingga pada saat terjadi hujan lebat material berupa balok kayu terseret/terbawa arus hingga ke hilir sungai dan menyumbat aliran sungai mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.

    Hingga kini terdapat 30 KK atau 150 jiwa untuk sementara diungsikan di pos penampungan yang berada di Balai desa Alasmalang Kec. Singojuruh.

    Sutopo Purwo Nugroho
    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (TD/Red)

  • Ketua AJI Palu Dianiaya Oknum Polisi, Join Minta Tak Ada Kata Maaf

    Ketua AJI Palu Dianiaya Oknum Polisi, Join Minta Tak Ada Kata Maaf

    Palu (SL) – Pelecehan profesi dan penganiayaa terhadap jurnalis kembali terjadi, kali ini dialamatkan ke Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Muhammad Iqbal, Sabtu (23/06/18) kemarin sore.

    Keakraban jurnalis dan polisi tercederai oknum terentu di Korps baju coklat. Sebelumnya,terkhusus anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu tidak pernah bermasalah dengan pihak polisi. Polisi dan jurnalis selalu menjadi mitra yang baik selama ini.

    Liputan-liputan tandem mengejar teroris Poso juga kerap dilakukan bersama. Bahkan, kantor AJI Palu di Jalan Rajawali Nomor 28 Palu, selalu menjadi tempat nongkrong bersama dengan polisi.

    Tempat bermain gaple bersama, kadang ngopi bersama, namun dalam batas-batas profesionalisme yang jelas. Tapi kemarin para jurnalis di Palu dibuat kecewa oleh tindakan tidak profesional oknum anggota di Polres Palu. Kecewa, karena polisi yang selama ini disebut-sebut harus dekat dengan masyarakat. Harus melindungi dan mengayomi masyarakat, justeru kesewenangan dialami
    Ketua AJI Palu saat berlangsung razia.

    Ketua AJI Palu, Muhammad Iqbal, leher ducekik, diintimidasi, hampir dianiaya bahkan diteriaki wartawan kemarin sore oleh oknum anggota Polsek Palu Timur ketika itu.

    Padahal Ketua AJI Palu yang juga Pemred Radar TV Palu sudah tidak melawan dan berupaya meminta kebijakan saat dirazia, karena lupa memambawa surat-surat kendaraannya.

    Mengakui kelalaian, Iqbal bahkan sengaja tidak mengaku sebagai wartawan dan menyerahkan kendaraannya untuk dibawa ke kantor polisi. Tapi tetap saja mendapat intimidasi.

    Bahkan intimidasi itu berlanjut makin brutal saat mereka tahu Iqbal adalah jurnalis. Atas perlakuan kasar itu malam hari sejumlah jurnalis melapor di Bidanf Propam Polda Sulteng.

    Jurnalis tergabung AJI Palu minta petingi Polri tidak boleh tinggal diam, karena di saat institusi Polri berusaha berbaik-baik dengan rakyat, tapi ada oknum di lapangan justru berlaku sewenang-wenang dan tidak profesional.

    Menangapi kejadian tersebut, Penasehat Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Pusat, Rifai Manangkasi minta agar kasus ini dapat diproses secara hukum jika memenuhi unsur delik terhadap oknum terebut.”Jangan jadi kebiasaan buruk setelah dilecehkan dan digebuk, Kapolres cukup minta maaf selesai persoalan“ ujar Rifai.

    Pengurus JOIN Sulteng, ujar Rifai diminta untuk terus memantau dan mengikuti progress kejadian ini. “Tak boleh ada intimidasi apalagi penganiayan trrhadap jurnalis,“ ujar Rifai lagi. (IR/Lis/Amk)

  • Surat Terbuka Untuk Kapolri

    Surat Terbuka Untuk Kapolri

    Kepada Yang Terhormat
    Kepala Kepolisian Republik Indonesia
    Bapak Jenderal Tito Karnavian
    Di –
    Jakarta

    Salam hormat teriring doa, semoga kita semua dalam lndungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.

    Selama ini, para jurnalis, khususnya anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu tidak pernah bermasalah dengan pihak polisi. Polisi dan jurnalis selalu menjadi mitra yang baik selama ini.

    Liputan-liputan tandem mengejar teroris Poso juga kerap dilakukan bersama. Bahkan, kantor AJI Palu di Jalan Rajawali Nomor 28 Palu, selalu menjadi tempat nongkrong bersama dengan polisi. Tempat bermain gaple bersama, kadang ngopi bersama, namun dalam batas-batas profesionalisme yang jelas.

    Tapi hari ini para jurnalis di Palu dibuat kecewa oleh tindakan tidak profesionalnya anggota Bapak di Polres Palu. Kami kecewa, karena polisi yang selama ini disebut-sebut harus dekat dengan masyarakat. Harus melindungi dan mengayomi masyarakat. Tapi hari ini, Ketua AJI Palu diperlakukan sewenang-wenang oleh anggota Bapak saat razia.

    Ketua AJI Palu, saudara Muhammad Iqbal, dicengkeram di leher, diintimidasi, hampir dianiaya bahkan diteriaki wartawan kemarin sore oleh anggota Bapak yang diduga dari Polsek Palu Timur.

    Padahal Ketua AJI Palu yang juga Pemred Radar TV Palu sudah tidak melawan saat dirazia, karena lupa memambawa surat-surat kendaraannya. Bahkan dia juga sengaja tidak mengaku sebagai wartawan, karena memang merasa dia salah dan menyerahkan kendaraannya untuk dibawa ke kantor polisi. Tapi tetap saja mendapat intimidasi.

    Bahkan intimidasi itu berlanjut makin brutal saat mereka tahu iqbal adalah wartawan.
    Atas perlakuan kasar itu malam ini para jurnalis melapor di Propam Polda Sulteng.

    Oleh karena itu, Bapak Kapolri tidak boleh tinggal diam, karena di saat Bapak sedang berusaha berbaik-baik dengan rakyat, tapi anggota Bapak di lapangan justru berlaku sewenang-wenang dan tidak profesional. Maka anggota Bapak itu harus ditindak tegas.

    Salam
    Para Jurnalis di Palu

  • Maswan, si Penghina Nabi di Media Sosial Ditetapkan Sebagai Tersangka

    Maswan, si Penghina Nabi di Media Sosial Ditetapkan Sebagai Tersangka

    Jakarta (SL) – Maswan, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sebagai tersangka kasus dugaan penodaan agama. Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa Maswan secara intensif.

    “Statusnya tersangka,” ujarnya Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta selatan AKBP Stefanus Micheal Tamuntuan dihubungi Media, Minggu (24/6/18).

    Maswan diamankan anggota Polres Jakarta Selatan Kamis (21/6/18) malam karena diduga menghina Nabi Muhammad SAW melalui kolom komentar di halaman Facebooknya. Sebelum dijemput polisi, Maswan diamankan warga sekitar yang geram dengan ulah Maswan di media sosial.

    Polisi telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi dan mengembangkan motif dari tersangka yang kini meringkuk di tahanan Polres Jakarta Selatan.

    Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar sempat mengingatkan agar warga tidak terpancing dengan tindakan Maswan. Ia diketahui telah memposting kata-kata bernada penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekitar 15 warga akhirnya menangkap Maswan saat hendak membeli pulsa tak jauh dari tempat usahanya sebagai pemilik biro jasa.

    “Kami imbau agar masyarakat jangan terpancing. Dan tidak ada lagi insiden tersebut karena ini berbau SARA dan tidak memahami pikir-pikir dalam berbuat di media sosial,” pintanya. (IndikasiNews/IK-PK)

  • Bangkai KM Sinar Bangun Yang Tenggelam Sudah Ditemukan

    Bangkai KM Sinar Bangun Yang Tenggelam Sudah Ditemukan

    Medan (SL) – Sebuah pesan berantai meluas melalui Whats App pada hari Minggu siang ini Isinya, posisi Kapal Motor Sinar Bangun telah di temukan pada kedalaman 450 m di bawah permukaan air.di koordinat: 2 deg 47’ 3.835 N , 98 deg 46’ 10.767 E.

    Adapun isi postingan tersebut sebagai berikut: Sekitar pukul 11:12 WIB tim survey Basarnas dan Mahakarya Geo Survey – IAITB yg dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas serta disaksikan oleh Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun di koordinat: 2 deg 47’ 3.835 , 98 deg 46’ 10.767 E Kedalaman 450 meter.

    Selanjutnya kami serahkan hasil ini kepada pihak berwenang untuk langkah-langkah strategis berikutnya.

    Mengingat kondisi kedalaman yg mencapai 450 meter, kami usulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 semi work class untuk membantu proces pengangkatan kapal yang diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal.

    Terima kasih atas doa dan dukungan luas dari masyarakat akan upaya pemetaan Hydrography khususnya untuk misi Search and Rescue.

    Salam,
    Hydrography untuk Negeri

    Atas nama Tim Basarnas, Mahakarya Geo Survey – IAITB

    *N. Henky Suharto*
    Untuk diketahui, sampai kini diduga masih ada 184 korban KM Sinar Bangun yang tenggelam tersebut. (Red)

  • KM Berkat Jambi-Batam Tenggelam di Perairan Mentuda

    KM Berkat Jambi-Batam Tenggelam di Perairan Mentuda

    Batam (SL) – Kapal Motor (KM) Berkat Anugrah yang berlayar dari Nipah Panjang, Jambi, menuju Kota Batam, Kepulauan Riau, tenggelam di perairan Mentuda, Kabupaten Lingga.

    “Saat ini para penumpang dan awak kapal yang selamat dibawa ke Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga,” kata seorang warga Tanjungkelit Abu kepada Antara, Minggu (24/6/2018).

    Kapal naas itu saat ditemukan dalam posisi terbalik dan terapung, dan sejumlah penumpang dan awak kapal dilaporkan berhasil diselamatkan awak kapal MV Oceana rute Dabo Singkep-Batam yang kebetulan tengah melintasi perairan tersebut.

    Saat diselamatkan, penumpang dan awak kapal sudah terapung-apung selama beberapa jam di sana. Berdasarkan data yang bisa dikumpulkan, kapal tersebut ditumpangi tiga belas orang, termasuk awak kapal.

    Awalnya kapal MV Oceanna berhasil menyelamatkan 11 orang awak dan penumpang kapal. Satu orang dinyatakan meninggal dunia dan seorang lagi sempat hilang.

    Setelah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor (Satpolair Polres) Lingga, seorang yang dinyatakan ditemukan dalam keadaan selamat.

    Kapal naas itu rencananya berlayar menuju Batam, dan mengangkut pula hasil pertanian, seperti pisang dan sayuran.

    Kapal berangkat dari Nipah Panjang pada Sabtu (23/6) sekira pukul 21.00 WIB, dan karena cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kapal sempat karam, kemudian tenggelam karena pompa tidak mampu menahan air yang masuk.

    Seorang meninggal perempuan atas nama Eri (45) yang merupakan warga Bengkong Nusantara kota Batam.

    Saat ini penumpang kapal yang meninggal dan yang selamat dievakuasi ke Desa Tanjungkelit. Kebanyakan penumpang adalah warga Nipah Panjang Jambi dan Batam yang terdiri dari 11 orang laki-laki, 2 orang perempuan dan satu anak laki-laki masih berusia lima tahun. (IR/Os)