Kategori: Nasional

  • Ilham Bintang Pimpin Tim Pencari Fakta Kematian Yusuf

    Ilham Bintang Pimpin Tim Pencari Fakta Kematian Yusuf

    Kalimantan Selatan (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat berkerja cepat. Empat hari setelah kematian Muhammad Yusuf, wartawan Kemajuan Rakyat dan Berantas News, PWI Pusat, Kamis (14/6) membentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Tim ini dipimpin Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang.

    Plt Ketua Umum PWI Sasongko Tedjo menyatakan, TPF ini akan bekerja setelah  Idul Fitri, mengumpulkan dan memverifikasi berbagai informasi terkait proses penangkapan, penahanan, hingga meninggalnya Muhammad Yusuf.

    “TPF akan mecari fakta secara langsung dan akan berkoordinasi dengan Kepolisian, Dewan Pers, keluarga almarhum, dan media tempat Yusuf bekerja,” kata Sasongko Tedjo, Kamis (14/6).

    Menurut Sasongko, TPF PWI Pusat juga akan meneliti prinsip penanganan sengketa pers berkaitan dengan posisi Yusuf sebagai wartawan di sebuah media.

    Yusuf meninggal di Lapas Kotabaru, Kalimantan Selatan, Ahad (10 Juni 2018), dalam status tahanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kotabaru. Yusuf disangkakan melanggar Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) terkait berita konflik rakyat dengan PT Multi Agro Sarana Mandiri (MSAM).

    Tugas Mulia

    Tidak lama setelah ditunjuk PWI Pusat sebagai Ketua TPF, Ilham Bintang langsung bergerak. Sejumlah wartawan senior PWI, yang dihubungi Ilham untuk bergabung dalam TPF, dengan antusias menyatakan kesediaannya.

    “Saya hubungi teman-teman di saat Takbiran, menyatakan bersedia bergabung. Ini menunjukkan pemahaman yang tinggi tentang mulianya tugas wartawan,” ujar Ilham kepada ceknricek.com, Kamis (14/6) malam.

    Menurut Ilham, semua hambatan yang bersifat kekerasan terhadap tugas wartawan harus dihilangkan. Kewartawanan sendi utama demokrasi. “Tidak boleh dibungkam oleh siapa pun juga,” tegasnya. TPF ini akan mulai bekerja terhitung 22 Juni 2018 hingga selesai.

    Bagi Ilham, pembelaan terhadap wartawan bukan yang pertama. Pada 1985 lalu, Ilham,  Wakil Ketua PWI Seksi Film dan Kebudayaan PWI Jaya, memimpin pembelaan dan pengusutan kasus penganiayaan berat wartawan film SK Martha. Selain berhasil mengumumkan black out PWI seluruh Indonesia secara nasional terhadap pelaku — ini pertama dalam sejarah pers nasional — pelaku juga berhasil ditangkap dan diadili.

    “Kasus tahun 1985 itu amat berat, karena pelaku berada di lingkaran kekuasaan dan memiliki jaringan luas para pengambil keputusan politik dan keamanan,” kata Ilham.

    Tentang TPF Muhammad Yusuf ini, Ilham menyebutnya sebagai tugas mulia yang diamanatkan bertepatan Malam Takbir Idul Fitri. “Semoga momentum ini bermakna bahwa TPF dapat mengungkap kematian Yusuf secara terang benderang. Ini kontribusi amat besar, bukan hanya dalam kehidupan wartawan, tapi terutama demokrasi Indonesia. Kami mengharapkan dukungan semua pihak demi suksesnya misi ini,” tegas Ilham.

    Susunan TPF PWI Pusat, Ilham Bintang (ketua), Marah Sakti Siregar (wakil ketua), Wina Armada (sekertaris), Uni Lubis, H. Gusti Rusdi Effendi (Banjarmasin Post), Zainal Helmie (Ketua PWI Kalsel), dan Agus Sudibyo, Firdaus Banten, Teguh Santosa (Ceknricek/Anggota).

  • Presiden Salat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor

    Presiden Salat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melaksanakan salat Idulfitri di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Jumat, 15 Juni 2018. Tampak hadir juga Kahiyang Ayu beserta Bobby Nasution.

    Presiden yang mengenakan baju koko putih dibalut dengan jas berwarna hitam, serta mengenakan sarung dan peci hitam tiba di lokasi pelaksanaan salat pukul 06.39 WIB. Setibanya di lokasi, Presiden disambut beberapa menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Sosial Idrus Marham.

    Presiden kemudian langsung menuju ke tempat yang telah disiapkan. Sambil berjalan, Presiden menyempatkan bersalaman dengan masyarakat yang berada di saf depan.

    Pada kesempatan ini Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Didin Saefuddin Buchori, M. A., bertindak sebagai imam dan khatib. Sementara bertindak sebagai muazin adalah Kiki Herdiansyah.

    Pukul 06.52 WIB salat sunah Idulfitri dilaksanakan. Setelah salat langsung dilanjutkan dengan ceramah agama dengan tema “Meraih Kemuliaan Hidup Setelah Ramadan”.

    Dalam ceramahnya khatib berpesan agar kita melanjutkan amalan baik yang telah dilakukan selama Ramadan seperti tadarus Alquran. Menurutnya, dalam Alquran terdapat banyak aspek yang dikaji, yaitu aspek ekonomi, politik, dan sosial.

    “Iman dan takwa kita yang telah disiram di bulan Ramadan, mari kita jaga dan kita tingkatkan,” ucap khatib.

    Selain itu khatib juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang mencintai kedamaian. Islam juga, lanjutnya, adalah agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam.

    “Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk keras tindakan kekerasan seperti terorisme,” kata khatib.

    Selesai mendengarkan ceramah, pukul 07.20 WIB Presiden meninggalkan lapangan. Presiden pun menyapa masyarakat yang tampak antusias untuk bersalaman dengan Kepala Negara. Tak sedikit juga masyarakat yang ingin mengabadikan momen bersama dengan Presiden.

    Presiden kemudian menuju Istana Kepresidenan Bogor untuk berhalalbihalal dengan para pejabat negara. Setelah itu, Presiden melakukan open house dengan masyarakat.

    Bogor, 15 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Pejabat Negara hingga Penarik Becak Hadiri Open House Presiden di Istana Kepresidenan Bogor

    Pejabat Negara hingga Penarik Becak Hadiri Open House Presiden di Istana Kepresidenan Bogor

    Bogor (SL) – Istana Kepresidenan Bogor pagi ini tampak meriah dan berbeda dari biasanya. Tahun ini, Presiden Joko Widodo beserta keluarga merayakan Idulfitri 1439 H di Kota Bogor.

    Di hari pertama Lebaran yang jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018, Istana Kepresidenan Bogor dibuka bagi masyarakat umum untuk dapat bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo. Masyarakat yang berasal dari Kota Bogor dan sekitarnya berduyun-duyun memasuki area Istana. Antrean masyarakat pun tampak mengular hingga depan halaman Istana.

    Sekitar pukul sembilan pagi, sesi khusus bagi masyarakat umum untuk dapat bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo dimulai. Di Ruang Teratai Istana, Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Negara Iriana Jokowi telah bersiap menyambut kedatangan mereka. Tak hanya keduanya, terlihat pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

    Warga yang datang berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang. Mulai dari kaum ibu, bapak-bapak, muda-mudi, hingga anak-anak. Mereka semua berbaur menjadi satu di hari berbahagia ini.

    Di antara mereka, hadir beberapa orang dari komunitas becak yang biasa beroperasi di Paledang, Bogor. Barisan mereka tampak tak jauh dengan barisan pejabat negara yang terlebih dahulu bersilaturahmi dengan Presiden.

    “Buru-buru tadi datang ke sini, ingin silaturahmi dengan Bapak Presiden,” ucap salah seorang di antara rombongan itu yang mengaku tak menyangka diperkenankan untuk masuk ke dalam Istana.

    Mereka tampil apa adanya dengan hanya mengenakan kaus dan sandal jepit sebagaimana yang biasa mereka pergunakan sehari-hari saat menarik becak. Bahkan, di antara mereka ada yang membawa topi capingnya yang juga dibolehkan dibawa masuk ke dalam Istana.

    “Tadi saya ucapkan selamat Lebaran ke Presiden dan mendoakan semoga selamat,” kata seorang lainnya saat ditemui.

    Keterbukaan Istana terhadap kehadiran warga dari berbagai golongan dan latar belakang itu diakui sendiri oleh para pengunjung. Bapak Martolo yang datang dari Bekasi misalnya mengaku terkesan dengan apa yang dilihatnya dalam acara open house yang sudah dua kali digelar oleh Presiden Joko Widodo ini.

    “Sangat berkesan karena ini betul-betul acara rakyat yang tidak memilih suku dan agama. Jadi betul-betul mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

    Untuk diketahui, sebelum bersalam-salaman dengan masyarakat umum, Presiden bersama Wakil Presiden sempat bersilaturahmi dengan ketua lembaga negara, para menteri Kabinet Kerja, para duta besar negara sahabat, serta sejumlah pejabat negara lainnya.

    Bogor, 15 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Apresiasi Rakyat Untuk Presiden Jokowi Saat Open House di Istana Kepresidenan Bogor

    Apresiasi Rakyat Untuk Presiden Jokowi Saat Open House di Istana Kepresidenan Bogor

    Bogor (SL) – Ribuan warga antusias menghadiri acara Open House Presiden Jokowi yang kali ini digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Banyak dari mereka yang datang bahkan dari kota lainnya untuk sekadar bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan berkunjung ke Istana Kepresidenan untuk kali pertama.

    Namun, di antara para pengunjung, ada juga yang mengaku sengaja datang untuk berterima kasih kepada Presiden atas upaya-upaya yang dilakukan. Seperti Rudi Sinaga misalnya yang datang dari Sukabumi.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih langsung sama Pak Jokowi atas pembangunan infrastruktur, khususnya di Jawa barat. Saya rasa luar biasa, terima kasih banget sama Pak Jokowi,” ucapnya ketika ditemui Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Jumat, 15 Juni 2018.

    Di Jawa Barat sendiri, khususnya wilayah Sukabumi, sejumlah pembangunan sarana transportasi digalakkan. Di antaranya ialah pembangunan jalur ganda kereta api lintas Bogor-Sukabumi. Di samping itu, dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menyelesaikan pembangunan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) yang mulai dibangun pada 2015 lalu.

    Dalam kunjungannya ke Sukabumi akhir tahun lalu, Presiden Joko Widodo memang pernah menceritakan pengalamannya soal kepadatan lalu lintas yang teramat sangat saat mengunjungi wilayah Sukabumi menggunakan kendaraan roda empat. Oleh karena adanya keluhan masyarakat Sukabumi akan kondisi tersebut, pembangunan sejumlah sarana transportasi di sana langsung dikerjakan.

    “Program 2019-2024 masalah sumber daya manusia saya rasa pas banget diterapkan setelah infrastruktur,” kata Rudi mengomentari program kerja pemerintah.

    Senada dengan Rudi, Wayan asal Singaraja, Bali, yang pada Lebaran ini datang mengunjungi sanak keluarganya di Tangerang, juga berharap agar pembangunan infrastruktur ini dapat berlanjut. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan sejumlah harapannya bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    “Semoga itu (pembangunan) berlanjut, kemudian kerukunan antarumat beragama baik, dan sektor pariwisata berjalan dengan baik,” tuturnya.

    Bogor, 15 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Usut Kematian M. Yusuf Ini Susunan TPF PWI Pusat

    Usut Kematian M. Yusuf Ini Susunan TPF PWI Pusat

    Kalimantan Selatan (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) merespon cepat kematian almarhum Muhammad Yusuf (42). Wartawan Kemajuan Rakyat yang meninggal pada 10 Juni lalu. Muhammad Yusuf tewas setelah sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Dari rilis yang diterima redaksi (14/6), malam. Sebelumnya Plt Ketua Umum PWI Pusat, Sasongko Tedjo membentuk Tim Pencari Fakta (TPF), yang diketuai oleh Ilham Bintang yang juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat.

    Selain Ilham Bintang, TPF PWI Pusat diisi sejumlah nama lain seperti, Marah Sakti Siregar, Wakil Ketua dan Wina Armada Sukardi sebagai Sekretaris TPF.

    Selanjutnya untuk anggota TPF PWI terdiri dari beberapa nama yaitu, Uni Lubis, Gusti Rusdi Effendi, Zainal Helmi, Agus Sudibyo, Firdaus Banten, dan Teguh Santosa.

    TPF PWI mulai aktif betugas pada 22 Juni 2018 mendatang. Menurut rencana Tim Pencari Fakta PWI Pusat ini, akan membedah kembali karya jurnalistik serta kasus yang tengah didalami almarhum Muhammad Yusuf di Kalimantan Selatan.

    Sebelumnya, almarhum Muhammad Yusuf dijebloskan ke penjara setelah menulis pemberitaannya terkait sengketa perebutan lahan di antara PT Multi Sarana Agro Mandiri (MSAM) dan warga Pulau Laut.

    Tulisan almarhum Muhammad Yusuf, disebut bermuatan provokasi, tidak berimbang, dan menghasut yang merugikan MSAM.

    Muhammad Yusuf dijerat Pasal 45A UU 19/2016 tentang Perubahan Atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancamannya pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar. (red)

  • Pembuat Kartun Yang Menghina Habib Rizieq, Tewas Tenggelam di Karimun

    Pembuat Kartun Yang Menghina Habib Rizieq, Tewas Tenggelam di Karimun

    Jawa Tengah (SL) – Beberapa hari lalu, muncul sebuah berita yang menyebutkan seorang wisatawan asal Jakarta tewas tenggelam di Karimunjawa. Sebelum ditemukan tewas, wisatawan tersebut sempat menghilang selama satu minggu saat snorkeling.

    Penyebab wisatawan asal Jakarta yang ditemukan tewas di perairan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah tersebut diduga karena tenggelam dan terseret arus saat snorkeling di perairan Kemujan. Penyebab meninggalnya wisatawan asal Jakarta itu diungkapkan oleh Kapolsek Karimunjawa, Iptu Suranto. Suranto mengatakan bahwa korban ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan di Takak Moncong, Desa Kemujan dan saat ditemukan kondisi jenazah dalam keadaan yang mengenaskan.

    “Hasil pemeriksaan menyebutkan jenazah atas nama Jhon Tarumanegara Putra, wisatawan asal Jakarta,” ujar Suranto di Karimunjawa, Rabu (6/6).

    Saat ditemukan oleh para nelayan didapatkan ciri-ciri jenazah yaitu celana pendek hitam, jam karet hitam pada tangan kiri, dan tato di lengan kanan serta kiri.

    Suranto juga menyatakan bahwa tak ada tanda-tanda penganiayaan. Oleh karena itu, Jhon diduga meninggal karena tenggelam, dan kehabisan oksigen atau mengalami Hipoksia. Sebab kondisi jenazah yang tak utuh, korban di makamkan di Pemakaman Umum Karimunjawa.

    Tewas tenggelamnya Jhon juga dibenarkan oleh banyak netizen melalui sosial media. Jhon Tarumanegara Putra, korban tewas tenggelam di Karimunjawa tersebut memiliki akun Facebook dengan nama Jonv Vniverse. (LintasMedia/Bachtiar)

  • Ular Phyton Delapan Meter Telan Wanita Paruh Baya Di Sulawesi Tenggara

    Ular Phyton Delapan Meter Telan Wanita Paruh Baya Di Sulawesi Tenggara

    Sulawesi Tenggara (SL) – Kejadian hari ini jum’at 15 juni 2018 ( 1 syawal 1439 H). Seekor ular python sepanjang 8 meter menelan seorang wanita paruh baya (54 thn). Di lr. Ghea Desa Mabolu Kec. Lohia Kabupaten Muna. Sulawesi Tenggara

    Berdasarkan info dari keluarga korban, kejadian berawal dri kecurigaan anak korban yg mencemaskan ibunya yg tak kunjung pulang dari kebun pagi hari untuk melaksanakan sholat id. Sebelum nya korban pamit ke kebun sejak kemarin sore pukul 18.35 WITA.

    Saat dilakukan pencarian ke kebun, dibantu warga sekitar, hanya di dapati sandal parang dan senter. Kecurigaan makin bertambah saat rumput di sekitar wale atau pondok kebun tampak menunduk seperti ada hewan buas besar hbis memangsa buruan nya.

    Setelah dilakukan pencarian di sekitar kebun dan semak belukar, dibantu petugas dari Polres Muna, akhirnya ditemukan seekor ular python yang sudah tidak dapat bergerak lagi, seperti tampak kekenyangan karena perutnya membesar.

    Warga pun menangkap dan membawa ular tersebut ke tengah kampung untuk di belah perutnya. Dan ditemukan tubuh perempuan baruh baya itu utuh dalam perutnya.

    Warga lorong Gea Desa Persiapan Lawela Kec.  Lohia Kab.Muna, Jumat (15/6/2018) itupun geger.  Korban bernama  Wa Tiba itu ditemuakan telah tewas didalam perut ular.

    Polisi mencatat korban bernama Wa Tiba (54) Alamat Lrg. Gea Desa Persiapan Lawela Kec. Lohia Kabupaten Muna, Korban meninggalkan rumah pada hari Kamis tanggal 14 Juni 2018 sekitar pukul 19:00 WITA menuju kebun bermaksud mengecek kebun dan hingga pagi belum kembali.

    Sekitar pukul 06:00 Wita anak korban dan warga pergi mencari korban namun hanya menemukan senter, parang dan sendal milik korban. Lokasi ditemukan senter terdapat semak yang rusak sehingga warga memperkirakan kalau korban tertelan ular.

    Sekitar pukul 09:30 Wita warga dan anggota Kepolisian menemukan ular yang tidak bisa lagi bergerak. kemudian ular tersebut ditarik ke kampung dan ular tersebut dibelah, Korban ditemukan didalam perut ular tersebut.

    “Tindakan yang telah dilakukan pihak kepolisian mendatangi TKP, membantu warga mengevakuasi korban dan membantu warga mempersiapkan pemakaman korban. (wht/nt/jun)

  • 37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    Makassar (SL) – Delapan korban meninggal dunia yang sebelumnya dievakuasi di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar malam ini diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka masing-masing, Rabu 13 Juni 2018.

    Jenazah diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 19.30 Wita.

    Sementara tim pencarian, terdiri dari Basarnas, Polda Sulawesi Selatan, Polair hingga TNI AU melakukan pencarian korban Kapal tenggelam di Perairan Makassar yang mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia. Pencarian dilakukan khususnya di sekitar lokasi kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang tenggelam.

    Dalam Konferensi pers sekitar pukul 19.20 Wita di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan jika pencarian sementara dihentikan karena masalah cuaca berupa ombak tinggi dan angin kencang. Rencananya pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis 14 Juni 2018.

    Karena tidak ada manifest maka tidak diketahui total jumlah penumpang. Namun dipastikan data sementara ada 37 penumpang yang sudah dievakuasi terdiri dari 13 meninggal dan 24 selamat.

    Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky kemudian mempersilahkan kepada warga untuk melapor ke petugas pencarian jika merasa ada anggota keluarga yang hilang.

    Meski disebutkan jika tidak ada laporan dari warga mengenai anggota keluarga yang hilang pencarian akan tetap dilakukan mengingat tidak adanya data pasti jumlah penumpang.

    “Dihentikan sementara, cuaca ombak tinggi, angin kencang besok mungkin dilanjutkan manifest tidak ada. Tidak tau persis jumlah penumpang,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani.

    Sebelumnya, sekitar pukul 12.45 wita siang tadi, sebuah kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang yakni KM Arista karam dan tenggelam antara Pulau Khayangan dengan tanggul reklamasi. Diduga kapal karam dan mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia karena ombak tinggi dan angin kencang.

    Kapal berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju ke Pulau Barrang Lompo. Sebagian penumpang membeli persiapan lebaran kemudian kembali ke Pulau Barrang Lompo hingga mengalami insiden. (OneSUlsel/Idris)

  • Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Makassar (SL) – Kapal Layar Motor (KLM) yang bergerak dari Pelabuhan Poetere Makassar menuju Pulau Barang Lompo tiba-tiba terbalik akibat muatan kapal yang diduga melebihi kapasitas muatan.

    Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang penumpang yang selamat bernama Ahmad (36) saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit TNI AL JaLa Ammari, Jalan Satando No. 27 Makassar, Rabu,13 Juni 2018.

    “Awalnya kami ingin ke pulau barang Lompo dengan menaiki Kapal penumpang yang berangkat dari pelabuhan Poetere tadi jam 13.00 Wita,” ungkap Ahmad.

    Pria asal Pulau Baranglompo ini mengaku muatan penumpang kapal penuh sehingga dirinya duduk didepan berpisah dengan kedua anaknya dan istrinya yang duduk di bagian belakang.

    “Di tengah jalan. Kapal langsung terbalik tanpa ada tanda-tanda ombak kencang sehingga dirinya harus terpisah dengan keluarganya. Istri dan satu anakku selamat. Tapi anakku yang sampai sekarang belum ditemukan,” dengan raut wajah yang masih pucat akibat tragedi itu.

    Ahmad juga menyampaikan penumpang kapal itu memuat dua kendaraan sepeda motor. “Satu sepeda motor Yamaha tipe N Max, dan yang satu lagi saya tidak tahu,” paparnya.

    Sementara itu, Sumarni istri Ahmad mengatakan awalnya tidak ingin menaikan kapal karena muatannya sudah penuh.

    “Saya tidak enak dengan suamiku karena kapalnya keluarganya. Yang punya kapal namanya Dg. Kila,” tuturnya.

    Sementara itu data korban yang meninggal dunia berdasarkan hasil pendataan tim evakuasi kapal karam tersebut dilaporkan sebanyak 13 orang.

    Sedangkan total penumpang yang terdata sementara di kapal layar motor itu tercatat sebanyak 37 orang. (KabarIndonesia.id)

  • Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H Tanggal 15 Juni 2018

    Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H Tanggal 15 Juni 2018

    Jakarta (SL) – Pemerintah melalui Kementerian Agama selesai menggelar sidang isbat petang ini. Hasilnya diputuskan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H jatuh pada tanggal 15 Juni 2018.

    “Seluruh peserta sidang isbat bersepakat, dengan mendengarkan pertimbangan MUI, sidang isbat telah menetapkan 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat 15 Juni 2018,” ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Kamis (14/6/2018).

    “Sebagaimana yang dipaparkan tadi bahwa posisi hilal adalah di antara 6 derajat 4 menit sampai 7 derajat 34 menit dari seluruh wilayah tanah air ini,” imbuhnya.

    Menag menyatakan setidaknya ada 12 pengamat rukyatul hilal yang memberikan kesaksian telah melihat hilal. Di antaranya di kawasan Manado, Palu, dan Gresik.  “Sampai dengan sidang isbat dibuka kami telah menerima 12 kesaksian, kenyataannya jauh lebih banyak. Ada dari Manado, dari Palu, dari Gresik. Seluruhnya menyatakan kesaksikannya telah melihat hilal,” tutur Menag.

    Proses penentuan awal Syawal ini menggunakan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriah. Hal itu sebagaimana diatur di dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    Sejumlah perwakilan ormas turut hadir dalam sidang isbat ini, di antaranya perwakilan dari Muhammadiyah dan PBNU. Tokoh yang datang seperti Ketum MUI KH Ma’ruf Amin, imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher, dan lainnya. (dtk/nt)