Kategori: Nasional

  • Saat Presiden Ajak Cucu Ngabuburit ke Dufan

    Saat Presiden Ajak Cucu Ngabuburit ke Dufan

    Jakarta (SL) – Akhir pekan ini, Sabtu, 2 Juni 2018, Presiden Joko Widodo memilih untuk ngabuburit bersama keluarga. Kali ini Presiden mengajak cucunya, Jan Ethes, bermain ke tempat hiburan Dunia Fantasi (Dufan), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. “Tadi sore hari pas kosong diajak main ke sini. Biar tahu aja,” ujar Presiden.

    Presiden tampak datang bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Gibran Rakabuming beserta Selvy Ananda dan Jan Ethes, serta Kahiyang Ayu beserta Bobby Nasution. Mereka tiba di Dufan sekitar pukul 15.50 WIB melalui gerbang karyawan.

    Sambil menggendong Jan Ethes, Presiden kemudian menuju ke wahana permainan pertama, yaitu Turangga Rangga sekitar pukul 16.00 WIB. Wahana ini adalah sebuah komedi putar yang dilengkapi dengan 40 kuda tunggangan serta dihiasi ribuan lampu.

    Presiden yang mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan sepatu kets merah tampak duduk menggendong cucunya. Mereka pun melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada masyarakat yang menyapanya. Tak sedikit pula masyarakat yang meminta swafoto dengan Kepala Negara.

    Selesai bermain komidi putar, Presiden kemudian mengajak cucunya masuk ke wahana Istana Boneka sekitar pukul 16.20 WIB. Setelah keluar dari Istana Boneka, Presiden kemudian menuju Dream Playground pada 16.54 WIB.

    Dream Playground merupakan wahana permainan anak terbesar di Indonesia. Dengan luas 900 meter persegi, wahana ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, di antaranya trampoline, soft play toys, wall climbing, futsal games, play panel, sand pool, sliding ride, block puzzle, education toys, dan mini rides.

    Selesai bermain di Dream Playground, dengan mengendarai golf car, Presiden kemudian menuju wahana Galactica. Setelah selesai di Galactica, Presiden dan keluarga menuju rumah makan yang berada di dekat Dufan.

    Presiden sempat bertemu dengan para jurnalis yang telah menunggunya. Kepada para jurnalis, Presiden pun menyampaikan kesannya tentang Dufan. “Saya lihat semakin berkembang bagus. Dunia Fantasi semakin berkembang, semua wahana terpelihara dengan baik. Tempat yang bagus untuk mengajak anak kecil,” kata Presiden.

    Presiden pun mengajak para jurnalis untuk berbuka puasa bersama dengannya di rumah makan tersebut. Setibanya di rumah makan, Presiden tidak langsung ke meja makan yang telah disiapkan, tapi mengecek keberadaan wartawan terlebih dahulu.

    Jakarta, 2 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Erupsi Merapi Bandara Ditutup Sementara Penerbangan Banyak Delayed

    Erupsi Merapi Bandara Ditutup Sementara Penerbangan Banyak Delayed

    Jakarta (SL)- PT Angkasa Pura I mendata ada sekitar 26 jadwal penerbangan dari dan yang menuju ke Bandara Ahmad Yani di Semarang serta Bandara Adi Soemarmo di Solo, yang tertunda akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6/2018) pagi.

    Kedua bandara tersebut juga ditutup selama tiga jam, mulai pukul 15.30 hingga 18.30 WIB, dalam rangka memastikan keselamatan operasional penerbangan di sana. “Keputusan penutupan bandara oleh AirNav dilakukan setelah hasil paper test airside di kedua bandara dinyatakan positif mengandung debu vulkanik dan berpotensi memengaruhi keselamatan operasional penerbangan,” kata Corporate Secretary AP I, Israwadi, melalui keterangan tertulis Jumat sore.

    Israwadi mengungkapkan, untuk jadwal penerbangan dari dan menuju ke Semarang, ada 15 penerbangan yang terdampak penutupan bandara. Sedangkan untuk penerbangan dari dan menuju ke Solo, ada 12 penerbangan yang terdampak.

    Sementara Penerbangan Lion Air, Batik Air dan Wings Air untuk Operasional dari maupun ke Semarang dan Solo juga ditunda. Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air mengatakan Semarang Barat dan Boyo Lali 1 JUNI 2018. Lion Air (kode penerbangan JT), Batik Air (kode penerbangan ID) dan Wings Air (kode penerbangan IW) member of Lion Air Group menyampaikan informasi terkini.

    Bahwa tentang penerbangan dari maupun menuju Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG) dan Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Surakarta/ Solo, Jawa Tengah (SOC), sesuai pengumuman resmi dari otoritas bandar udara (notam) bernomor B3949/18, yaitu berupa penutupan operasional bandar udara hingga pukul 18.30 WIB pada Jumat (1/ 6).

    Kondisi itu dikarenakan dampak erupsi dan aktivitas Gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah dan Yogyakarta yang mengalami peningkatan. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional Lion Air Group mengalami penyesuaian dengan kondisi tersebut. Lion Air Group menginformasikan bahwa material abu vulkanik atau volcanic ash dapat merusak pesawat, sehingga membahayakan penerbangan. Situasi yang terjadi berpotensi menyebabkan keterlambatan kedatangan dan penundaan waktu keberangkatan (delayed).

    Lion Air Group telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terganggu perjalannya dan akan memperbarui informasi sesuai perkembangan. Operasional Lion Air Group akan berjalan normal kembali setelah bandar udara di Semarang dan Solo dinyatakan aman (safety) untuk penerbangan.

    Lion Air Group menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Lion Air Group serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional.

    Melalui kesempatan ini, Lion Air Group menghimbau kepada media, pelanggan dan masyarakat, untuk mengetahui perkembangan berikutnya hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Lion Air Group dan pihak terkait/ berwenang.

    Informasi jaringan penerbangan Lion Air Group yang terkena dampak, sebagai berikut:

    Dari dan ke Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG)

    • Lion Air         JT542             Semarang – Banjarmasin
    • Lion Air         JT516             Cengkareng – Semarang
    • Lion Air         JT517             Semarang – Cengkareng
    • Lion Air         JT502             Cengkareng – Semarang
    • Lion Air         JT503             Semarang – Cengkareng
    • Lion Air         JT514             Cengkareng – Semarang
    • Lion Air         JT515             Semarang – Cengkareng
    • Batik Air       ID7556          Semarang – Jakarta Halim Perdanakusuma
    • Batik Air       ID7557          Jakarta Halim Perdanakusuma – Semarang
    • Wings Air     IW1897         Surabaya – Semarang
    • Wings Air     IW1834         Semarang – Surabaya
    • Wings Air     IW1896        Bandung – Semarang
    • Wings Air     IW1897         Semarang – Bandung

    Dari dan ke Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo (SOC)

    • Lion Air         JT848             Solo – Palangkaraya
    • Lion Air         JT538             Cengkareng – Solo
    • Lion Air         JT925             Denpasar – Solo
    • Lion Air         JT849             Palangkaraya – Solo
    • Batik Air       ID7040          Solo – Jakarta Halim Perdanakusuma

     

  • Ilham Bintang: Ancaman Kebebasan Pers dari Preman Dan Pemilik Modal Sama Bahayanya

    Ilham Bintang: Ancaman Kebebasan Pers dari Preman Dan Pemilik Modal Sama Bahayanya

    Jakarta (SL)- Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham BIntang mengatakan Kebebasan pers di Indonesia masih terancam. Meski dijamin UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, kebebasan pers dari tahun ke tahun  belum sepenuhnya terbebas dari ancaman.

    Ancaman tersebut, menurut Ilham Bintang, setidaknya ada empat kategori. Keempat kategori ancaman dimaksud yaitu ancaman dari pemerintah, dari preman, dari pemilik modal dan ancaman dari profesi. “Saya pernah membuat kategori ancaman bagi wartawan. Saya susun waktu menjadi Ketua Pembelaan Wartawan,” ujar Ilham.

    Disebutkan Ilham, ancaman dari pemerintah pada era reformasi saat ini repatif landai dikarenakan pemerintah tidak punya lagi alat pemaksa yang bisa membunuh kelasungan hidup pers. Sedangkan ancaman dari preman dan pemilik modal, sambung Ilham, sama bahaya dan sama ganasnya.

    Ancaman yang tak kalah pentingnya yaitu dari profesi. Ancaman kategori ini, kata Ilham, datang dari wartawan sendiri. “Tidak profesional, tidak berprilaku baik. Kerjanya cuma cari celah dapat uang, dan lain sebagainya. Ini yang sering dikritik PWI. Ini juga sangat berbahaya. Karena perbuatan satu wartawan/ satu media atau satu kelompok wartawan bisa lahir generalisasi seolah semua wartawan sama,” katanya. (wha/jun)

  • Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teguhkan Semangat Lahirnya Pancasila

    Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teguhkan Semangat Lahirnya Pancasila

    Jakarta (SL) – Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sebuah berkah bagi bangsa Indonesia. Dahulu, para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang duduk bersama melakukan perenungan dan pergulatan pemikiran dengan kejernihan batin untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan.

    Diuraikan pertama kali oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, butir-butir Pancasila kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945. Kini Pancasila tetap tegak berdiri menjadi fondasi bagi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

    Proses besar dan semangat mempersatukan itulah yang harus selalu diingat segenap komponen bangsa. Maka itu, bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2018 ini, Presiden Joko Widodo mengajak kita untuk tetap meneguhkan semangat untuk selalu bersatu dan menghargai segala perbedaan sebagaimana yang dahulu ditunjukkan para pendiri bangsa.

    “Rangkaian proses besar itu yang harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya, dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita,” ujar Presiden dalam amanatnya di Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018.

    Kepala Negara mengingatkan bahwa selama hampir 73 tahun, Pancasila menjadi pemandu langkah bangsa Indonesia yang mampu bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi lain yang berusaha menggesernya. Karena Pancasila lah kebinekaan bangsa justru menjadi kekuatan besar. Dan itu akan terus berlanjut di masa-masa mendatang perjalanan bangsa ini.

    “Insyaallah sampai akhir zaman Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

    Sebagai perwujudan semangat Pancasila, sudah menjadi keharusan bagi kita yang merupakan bagian dari bangsa yang majemuk dengan 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa lokal untuk saling berbagi. Presiden mengatakan bahwa semua pihak harus memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati.

    “Bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat etos peduli dan etos berbagi. Semangat gotong royong merupakan budaya luhur bangsa yang harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

    Dengan modal kebersamaan dan energi besar itulah segenap bangsa Indonesia mampu bersaing dan menatap persaingan global. Oleh karenanya, kekuatan kolektif bangsa ini harus terus diperkukuh dengan tidak menghambur-hamburkan energi dalam perselisihan dan perpecahan.

    “Saya yakin semangat berprestasi tertanam kuat di dada para atlet kita untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Asian Games dan Asian Para-games yang diselenggarakan tahun ini. Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi,” kata Presiden.

    Jakarta, 1 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Komitmen Menjaga dan Mewariskan Pancasila

    Komitmen Menjaga dan Mewariskan Pancasila

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo pagi ini bertindak sebagai inspektur upacara dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan di Halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Ini merupakan kali kedua upacara peringatan tersebut diselenggarakan. Tahun lalu di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo juga memimpin jalannya peringatan ini.

    Hal itu dapat terwujud setelah Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Melalui Keppres tersebut, setiap tanggal 1 Juni, pemerintah bersama masyarakat akan memperingati hari lahir Pancasila di mana upacara peringatan tersebut dilaksanakan secara nasional di masing-masing daerah.

    Dalam amanatnya kali ini, Kepala Negara mengajak seluruh pihak untuk terus mengamalkan warisan mulia para pendiri bangsa ini untuk kemajuan bangsa dan menjadikan hal itu sebagai sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia. Sebab, menurutnya, negara manapun di dunia ini pada akhirnya akan selalu berproses menjadi masyarakat yang bineka dan majemuk sebagaimana bangsa Indonesia sejak dulu.

    “Saatnya kita berbagi pengalaman dalam ber-bhinneka tunggal ika, dalam bertoleransi, serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ujarnya.

    Atas nama seluruh rakyat Indonesia, Presiden menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pendiri bangsa atas warisan luhur mereka untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila yang bisa kita nikmati saat ini.

    “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada generasi-generasi muda berikutnya yang telah menanamkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” imbuhnya.

    Di penghujung amanat, Kepala Negara terus mengajak para ulama, tokoh agama, guru, politisi, aparat pemerintahan, pekerja, dan seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian kita.

    “Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita bersatu, kita berbagi, kita berprestasi,” tutupnya.

    Setelah upacara, Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno dan Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia Boediono, meninjau Pameran Foto ”Untukmu Pancasilaku Kami Berbagi Bersatu Berprestasi” di Foyer Gedung Pancasila. Peninjauan ini dipandu Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan.

    Selesai meninjau pameran foto, dilakukan sesi foto bersama di Ruang Pancasila yang juga merupakan penutup dari rangkaian acara peringatan Hari Lahir Pancasila.

    Jakarta, 1 Juni 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Peneliti IPI : Jika Ketua Dewan Pers tak Mampu, Silahkan Mundur!

    Peneliti IPI : Jika Ketua Dewan Pers tak Mampu, Silahkan Mundur!

    Jakarta (SL) – Gugatan yang dilayangkan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan Serikat Pers Republik Indonesia (PRSI) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) terhadap Dewan Pers dalam hal ini Yoseph Adi Prasetyo selaku ketua sudah tepat.

    Hal ini dilontarkan oleh Pengamat Kebijakan dari Publik Indonesian Public Institute (IPI) melalui siaran pers di Jakarta Jumat (01/6/2018).

    Dia pun memuji langkah brilian yang diambil PPWI dan SPRI demi membantu wartawan.

    Jerry merasa heran, dimana sudah tiga kali sidang, namun Ketua Dewan Persnya belum nongol-nongol atau tak kunjung hadir. Ia pun mempertanyakan ketidak-hadirannya itu. “Ini sengaja dilakukan atau takut bersaksi dalam sidang. Mana mungkin pimpinan dewan pers tak paham soal kelengkapan berkas administrasi, saat mengeluarkan rekomendasi dan lainnya. Kalau memang sudah tak mampu memimpin lembaga ini, lebih baik step back atau mundur secara gentlemen,” kata peneliti kebijakan publik dari Amerika ini.

    Memang selama ini Jerry menilai ada sejumlah policy dari Dewan Pers yang berlawanan bahkan blunder.

    Pada intinya tutur mantan Pemimpin Redaksi Thejakartatimes, ini jangan melemahkan tugas jurnalis tapi rangkul mereka tanpa membeda-bedakan. “Jadi sebelum action, thinking first atau (berpikir terlebih dulu), jangan mikirnya telat. Contoh, surat terkait melarang wartawan minta THR di hari raya Idul Fitri yang dikeluarkan belum lama ini, banyak menuai kontroversi dan complain,” ujarnya.

    Setahu Jerry, baru kepemimpinan kali ini ada beberapa making decision-nya blunder. Apalagi saat berita hoaks 319 media abal-abal dan kriminalisasi terhadap wartawan, Dewan Pers hanya diam membisu tanpa tindakan.

    “Kan bukan hanya urus UKW muda, madya dan utama tapi persoalan keselamatan pers harus diperhatikan. Bagaimana pendekatan terhadap mereka. Lakukan pembinaan dan pelatihan biar para jurnalis mangerti. Jangan seperti statement kementerian Kominfo, yang mana menyatakan bahwa mereka mendeteksi ada 43 ribu media abal-abal di Indonesia seperti yang disampaikan Samuel Pangerapan seperti dikutip detik.com,” tegasnya.

    Bagaimana jika perusahaan persnya lengkap kata Jerry, seperti yang diatur dalam UU Pers No.40 Tahun 1999? jangan perkeruh masalah. “Jadi melihat persoalan jangan hanya dari satu sudut pandang, justru masalah besar diperkecil, kecil dihilangkan,” ujarnya. (red)

  • BPK RI Temukan 25,5 Triliun Anggaran Belanja Pemerintah Tak Sesuai

    BPK RI Temukan 25,5 Triliun Anggaran Belanja Pemerintah Tak Sesuai

    Jakarta (SL) – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan belanja pemerintah sebesar Rp 25,5 triliun dan US$ 34.171,45 atau setara Rp 478,4 juta (US$ 1= Rp 14.000) di 84 kementerian/lembaga (K/L) tidak sesuai ketentuan. Permasalahan belanja tersebut terdiri dari penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban.

    Dikutip Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan-undangan, Kamis (31/5/2018) realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2017 (audited) pemerintah pusat sebesar Rp 1.265,3 triliun. Nilai itu setara dengan 92,57% dari alokasi anggaran Rp 1.366,9 triliun.

    Jika dirinci, realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja pegawai Rp 312,7 triliun, belanja barang Rp 291,4 triliun, belanja modal Rp 208,6 triliun, dan belanja bantuan sosial (bansos) Rp 55,2 triliun.

    Dari total belanja pemerintah, terdapat permasalahan belanja pegawai, barang, dan modal dengan total Rp 22,9 triliun. Dari Rp 22,9 triliun itu, terdiri dari kesalahan penganggaran/peruntukan Rp 9,1 triliun, kelebihan pembayaran belanja dan permasalahan dalam kontrak Rp 10,9 triliun, penyimpangan perjalanan dinas Rp 43,6 miliar, permasalahan lainnya terkait dengan belanja Rp 400,2 miliar, dan pertanggungjawaban belanja (selain perjalanan dinas dan kontrak) Rp 2,3 triliun.

    Kemudian, terdapat kesalahan penganggaran/peruntukan belanja barang dengan mata uang asing sebesar US$ 34.171,45 di Kementerian Pertahanan.

    Lalu, permasalahan juga terdapat di belanja bansos di 5 K/L berupa permasalahan dalam penyaluran dan penggunaan dana sebesar Rp 2,25 triliun. (red)

  • PWI Pusat Kecam Insiden Kekerasan di Kantor Redaksi Radar Bogor

    PWI Pusat Kecam Insiden Kekerasan di Kantor Redaksi Radar Bogor

    Jakarta (SL) – Tindakan penggerudukan dengan menggunakan kekerasan yang telah dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan PDIP Bogor Rabu 30 Mei 2018 sangat disayangkan dan memprihatinkan. Tindakan tersebut tidak mencerminkan prinsip prinsip penyelesaian sengketa pers yang bermartabat dan demokratis. Tindakan tersebut juga kurang kondusif bagi upaya untuk bersama-sama menciptakan suasana yang sejuk di awal tahun politik riskan terhadap konflik dan perpecahan.

    Dalam rangka menegakkan martabat pers nasional, serta untuk menciptakan suasana politik yang kondusif, PWI Pusat menyampaikan sikap dengan meminta kepada siapapun, khususnya PDIP Bogor dalam kasus ini, agar dalam menyampaikan keberatan atau tuntutan terhadap pemberitaan pers senantiasa menggunakan cara cara demokratis-prosedural sebagaimana telah diatur dalam UU Pers No. 40 Tahun 1999. “Pers bisa saja membuat kesalahan. Wartawan juga manusia yang tidak luput dari kelemahan dalam menjalankan profesinya. Kinerja pers dapat dipersoalkan secara etis maupun hukum dengan menggunakan UU Pers,” kata Plt Ketua PWI Pusat Sasongko Tedjo didampingi Sekretaris Jenderal Hendri Ch. Bangun.

    Dalam rilis yang dikirim ke redaksi sinarlampung.com, PWI Pusat dapat memahami kekecewaan unsur PDIP Bogor terhadap pemberitaan Radar Bogor tentang kontroversi gaji Dewan Pengarah BPIP namun seyogyanya kekecewaan itu tidak diluapkan dengan tindakan main hakim sendiri. Tindakan ini sangat tidak produktif dan akan menjadi preseden buruk dalam kehidupan pers nasional secara keseluruhan. PWI Pusat menyarankan agar PDIP Bogor membawa masalah ini ke Dewan Pers.

    PWI Pusat berharap agar Dewan Pers dapat menangani masalah ini sesegera mungkin sehingga memberi rasa keadilan kepada semua pihak terkait dan memberi pencerahan kepada masyarakat bertolak dari kasus tersebut. Dan  PWI Pusat menyarankan agar Radar Bogor mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Dewan Pers dengan harapan akan mendapatkan penyelesaian yang sesuai dengan jiwa dan semangat UU Pers No. 40 tahun 1999.

    PWI Pusat menghimbau kepada Radar Bogor untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk bermawas diri. Sudah menjadi kewajiban pers untuk menjalankan fungsi kontrol dan memenuhi hak publik atas informasi. Namun fungsi tersebut harus senantiasa dijalankan dengan menaati Kode Etik Jurnalistik secara konsekuen. Menaati Kode Etik Jurnalistik sangat mendasar agar pers dapat menjaga martabatnya dan dapat mempertahankan kepercayaan publik. (rls/jun)

  • Gunung Merapi Kembali Erupsi Freatik Sebagian Daerah Terkena Hujan Abu

    Gunung Merapi Kembali Erupsi Freatik Sebagian Daerah Terkena Hujan Abu

    Jogyakarta (SL)- Gunung Gunung Merapi kembali erupsi pagi tadi pukul 08.20 WIB. Warga di Kabupaten Sleman mengaku sempat merasakan getaran kuat saat erupsi terjadi. Dampak erupsi juga tersa hingga daerah lain, Semarang, dan beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah.

    “Pukul 08.20 tadi, getaran cukup kuat di kantor, lebih dari 1 menit,” kata Tri Sabardi, seorang pegawai kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman, Jumat (1/6/2018).

    Diakuinya, jarak antara puncak Merapi dengan kantor Kecamatan Cangkringan sekitar 15 kilometer. Namun getaran saat Merapi erupsi sampai menggetarkan kaca bangunan.  “Getarannya kuat, kaca kantor sampai ikut bergetar. Seperti gempa,” jelasnya.

    Ratusan warga Sleman sempat mengungsi saat Merapi erupsi pagi tadi. Kebanyakan dari mereka merupakan lansia dan anak-anak. Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto ditemui di Posko Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Merapi, Jalan Kaliurang Km 17.5, Pakem, Sleman menjelaskan karena kondisi terpantau aman, para pengungsi kemudian pulang kembali ke rumah.

    “Sebetulnya bagus ya, ketika ada aktivitas Merapi meningkat, kesadaran warga tinggi untuk segera evakuasi mandiri, turun ke barak atau tempat aman. Tapi karena aktivitas Merapi tidak berdampak serius di wilayah Sleman maka tadi kita kerahkan petugas dan relawan mengimbau agar warga kembali ke rumah dan beraktivitas biasa,” jelas Joko.

    Kabar lain, sedikitnya empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang terdampak hujan abu dari Gunung Merapi. Keempat wilayah tersebut meliputi Tengaran, Getasan, Ambarawa dan Banyubiru.

    Humas SAR Bumi Serasi (Buser) Kabupaten Semarang, Oka Grana Novandra mengatakan, hujan abu dari Gunung Merapi mulai memasuki wilayah Kabupaten Semarang.  “Kalau yang wilayah selatan sudah sejak tadi, sedangkan untuk di wilayah Ambarawa abu mulai sekitar 11.15 WIB. Sekarang ini mulai turun rintik-rintik, kemudian kalau Banyubiru di wilayah Desa Sepakung,” kata Oka saat dihubungi wartawan, Jumat (1/6/2018).

    Abu tersebut, kata Oka, terlihat jelas di dedaunan, genteng rumah, lantai maupun kaca-kaca mobil. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat yang akan beraktivitas keluar rumah untuk memakai masker. “Hujan abu sampai sini. Untuk imbauan kepada warga masyarakat yang akan beraktivitas ke luar rumah untuk memakai masker atau ruff agar tidak terganggu saluran pernapasan,” ujar dia.

    Hujan abu hampir merata terjadi di wilayah Kabupaten Semarang. Bahkan hujan abu sampai di Kota Ungaran.

    Sebelumnya hujan abu hanya terjadi di wilayah Tengaran, Getasan, Banyubiru dan Ambarawa. Namun demikian, sekitar pukul 13.57 WIB, hujan abu sampai wilayah Kota Ungaran, yang merupakan ibu kota Kabupaten Semarang. Sekalipun hujan abu tersebut turun rintik-rintik, namun terlihat jelas di halaman maupun dedadunan.

    Aspal di kompleks Kantor Bupati Semarang ini pun terlihat memutih karena tertutup abu. Bahkan sepeda motor yang berada diparkir di luar, joknya terlihat sekali ada debunya. “Kami perjalanan dari Kalirejo hingga kantor Pemkab Semarang merasakan hujan abu. Bahkan di rumah tadi, di jemuran pakaian dan jok motor yang di luar terlihat memutih abunya,” ujar Tri Suryadi

    Sementara itu, Kepala Harian Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, BPBD akan membagikan masker kepada warga yang terdampak sebagai prioritas. “Masker akan kita bagikan kepada warga terdampak sebagai prioritas. Untuk Kaliwungu, Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Bringin, Pringapus dan pengguna jalan yang melintas,” kata Heru dalam pesan singkatnya.

    Heru melanjutkan Dinas Kesehatan telah menyiapkan 11.000 masker, kemudian BPBD juga akan membagikan 10.000 masker bantuan dari provinsi. “BPBD Kabupaten Semarang juga akan membagikan masker kepada masyarakat bantuan dari BPBD Provinsi Jateng sebanyak 10.000 masker,” kata dia. (dtk/nt/*)

  • AJI Jakarta Kecam Aksi Kekerasan PDIP di Kantor Radar Bogor

    AJI Jakarta Kecam Aksi Kekerasan PDIP di Kantor Radar Bogor

    Jakarta (SL) – Aksi kekerasan dan intimidasi kembali terjadi di ruang redaksi. Kali ini Redaksi Radar Bogor yang menjadi korban. Sekitar seratus kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) marah di kantor media tersebut.

    Peristiwa itu terjadi pada Rabu (30/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan membawa sepeda motor dan pengeras suara, Massa PDIP datang sambil marah-marah, membentak dan memaki karyawan, bahkan mengejar staf yang sedang bertugas. Massa juga merusak sejumlah properti kantor.

    Saat keributan pecah, rapat redaksi sedang digelar. Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja dan GM Produksi Aswan Ahmad turun ke lokasi, namun makian dan bentakan tak berhenti. Aksi dorong-dorongan juga terjadi. Salah satu staf Radar Bogor juga mengalami kekerasan fisik, dipukul oleh pihak PDIP meskipun sempat ditangkis.

    Aksi massa PDIP dipicu pemberitaan Radar Bogor, yang memajang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan judul ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’. Menurut massa PDIP, berita tersebut sangat tendensius.

    Atas Peristiwa itu, AJI Jakarta Menyatakan dan Menyerukan:
    1. Mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan kader dan simpatisan PDIP di ruang redaksi
    2. Keberatan atas pemberitaan harus diselesaikan sesuai Undang-Undang No 40/1999 Tentang Pers
    3. Mendesak kepolisian mengusut tuntas aksi kekerasan dan memprosesnya secara hukum
    4. Mengimbau Radar Bogor memberikan ruang hak jawab kepada PDIP
    5. Mengimbau semua media menjaga independensi dan mematuhi kode etik jurnalistik

    Narahubung:
    Ketua AJI Jakarta: Asnil Bambani (081374439365)
    Ketua Divisi Advokasi AJI Jakarta: Erick Tanjung (08118109277)

    Kronologis Intimidasi di Radar Bogor:
    Peristiwa terjadi pada Rabu (30/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Massa PDIP tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya, mengendarai sepeda motor dan membawa pengeras suara. Mereka datang sambil marah-marah, membentak dan memaki karyawan, bahkan mengejar staf yang sedang bertugas. Massa juga merusak properti kantor.

    Saat keributan pecah, rapat redaksi sedang digelar. Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja dan GM Produksi Aswan Ahmad turun ke lokasi, namun makian dan bentakan tak berhenti. Aksi dorong-dorongan juga terjadi.

    Salah satu staf Radar Bogor mengalami kekerasan fisik, dipukul oleh pihak PDIP meskipun sempat ditangkis. Kekerasan itu terjadi di belakang Aula Radar Bogor lantai satu. “Saya juga didorong-dorong, mereka merusak properti kami, meja rapat hancur, kursi kami dibanting-banting,” kata Tegar.

    Pihak Radar Bogor kemudian mengajak perwakilan massa PDIP bermusyawarah di ruang rapat redaksi. Delapan orang perwakilan PDIP berdiskusi dengan pihak Radar Bogor. Mediasi sempat berlangsung alot. Pihak PDIP kembali menggebrak meja dan memaki-maki. Meski demikian mediasi tetap terus dilanjutkan. Pihak Polresta Bogor juga ikut menemani dalam pertemuan tersebut.

    Kader PDIP keberatan dengan pemberitaan Radar Bogor yang terbit pada Rabu (30/5). Halaman pertama koran itu berjudul “Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta”. Di atas judul terpampang foto tujuh pejabat negara, di antaranya Presiden Joko Widodo, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

    Headline koran itu juga menulis “Gaji Para Petinggi Negeri (per bulan)”, salah satunya Megawati yang mendapat Rp112.548.000 dari jabatannya di BPIP. Jumlah terbesar di antara enam pejabat lainnya.

    Kader dan simpatisan PDIP keberatan dengan penggunaan kata gaji dalam berita tersebut. Mereka menilai Rp112 juta bukan gaji, tapi penghasilan. Selain itu, kader PDIP meminta redaksi Radar Bogor memberitakan bahwa Megawati belum dan tidak mau mengambil penghasilan tersebut. Hal itu untuk menegaskan bahwa fasilitas yang diberikan negara tak lantas membuat Megawati tampak serakah.

    Menanggapi hal itu, pihak Radar Bogor siap mengoreksi berita sebagai ruang klarifikasi. Selain itu, redaksi juga bersedia menerbitkan berita soal Megawati belum mengambil penghasilan Rp112 juta pada Kamis (31/5). “Kami pasti menaikkan berita itu,” katanya.

    Klarifikasi dan kemauan mengoreksi beberapa hal yang diminta PDIP, menurut Tegar untuk memperbaiki kembali ketegangan hubungan dengan partai penguasa itu.

    Tegar menegaskan, pihaknya tak ada tendensi menyudutkan salah satu pihak dalam pemberitaan. Namun jika ada ketidaktepatan dalam penggunaan kata dalam berita, ada prosedur untuk mengklarifikasinya. Terkait benar atau salah dari berita tersebut, penilaiannya ada di Dewan Pers, yang diatur sesuai UU Nomor 40/1999 Tentang Pers .