Kategori: Nasional

  • Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Bogor (SL) – 1. Saya telah mendapatkan laporan langsung dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wakapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN terkait dengan upaya pengendalian situasi dan pemulihan keamanan di Mako Brimob yang telah selesai dengan cara-cara yang baik.

    2. Alhamdulillah, narapidana terorisme semuanya sudah menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama rakyat dan negara kepada seluruh aparat keamanan yang terlibat dalam menyelesaikan peristiwa ini.

    3. Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan ruang sedikitpun pada terorisme dan juga upaya-upaya yang mengganggu keamanan negara.

    4. Yang terakhir, atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya lima anggota Kepolisian dalam melaksanakan tugas dari negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi duka ini.

    5. Saya juga telah memerintahkan kepada Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit yang telah menjadi korban keganasan teroris.

    Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih.

    Bogor, 10 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Polri Berduka, Tokoh Riau Mengutuk Keras atas Perbuatan Napiter Terorisme

    Polri Berduka, Tokoh Riau Mengutuk Keras atas Perbuatan Napiter Terorisme

    Pekanbaru (SL) – Kesedihan yang mendalam menyelimuti instansi Polri, 5 anggota kepolisian telah gugur dalam insiden kerusahan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Selasa (08/05). Tokoh Riau serta organisasi Islam mengutuk keras terhadap perbuatan napiter terorisme tersebut.

    Rosti Uli Purba selaku Tokoh Batak Riau mengucapkan bela sungkawanya yang sedalamnya terhadap 5 anggota Polri yang telah gugur saat bertugas. Rosti mendoakan agar amal Ibadahnya dilindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena beliau telah mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.

    Terhadap Insiden ini, Tokoh Batak Riau ini mengutuk keras terhadap perbuatan narapidana terorisme tersebut terhadap anggota Polri yang melaksanakan tugasnya dalam mengamankan kerusuhan yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua Depok tersebut.

    Hal yang senada juga disampaikan oleh ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau Rusli Ahmad SE kepada awak media mengecam dan mengutuk keras terhadap perbuatan napiter terorisme di rutan Brimob Kelapa Dua tersebut

    “Kami meminta kepada pemerintah dan aparat lainnya agar dapat menuntut tuntas perbuatan ini. Karena ini sudah tindakan yang luarbiasa mereka lakukan di markas Polisi,”ungkap Rusli

    Ditambahkan Rusli bahwa NU dan umat islam pada umumnya menolak segala bentuk kekerasan. Al-Quran juga melarang penggunaan kekerasan. “Untuk itu, apapun itu berbentuk kekerasan dan terorisme. Pihak NU dengan tegas menolak keras terhadap hal tersebut,”tutup ketua PWNU Riau tersebut (rls)

  • Kerusuhan di Mako Brimob Yang Memakan Korban Dinyatakan Berakhir

    Kerusuhan di Mako Brimob Yang Memakan Korban Dinyatakan Berakhir

    Jakarta (SL) – Kerusuhan yang berujung penyanderaan polisi oleh tahanan kasus terorisme di Mako Brimob telah berakhir, Kamis (10/5).

    Wakapolri Komjen Syarifudin mengatakan operasi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan tahanan rutan Mako Brimob berjalan selama 36 Jam sejak Selasa (8/5) malam.

    Sebanyak 155 tahanan disebut terlibat dalam penyanderaan. “Alhamdulillah kita dapat menanggulangi ini. Operasi ini sudah berakhir pukul 07.15 WIB,” kata Syarifudin di Mako Brimob.

    Suara dentuman keras sempat terdengar empat kali di sekitar Rutan Mako Brimob, Kamis pagi. Situasi di rutan tampak mencekam pasca-insiden kerusuhan di Mako Brimob.

    Seluruh wartawan yang masih bertugas di sekitar lokasi diminta berjongkok dan merapat ke tepi pagar bangunan. Anggota Brimob yang berjaga di sekitar rutan juga merapat ke pagar Gereja Gideon yang lokasinya berada di sebelah Mako Brimob.

    Syafruddin menyatakan ledakan yang terjadi di Mako Brimob merupakan bentuk sterilisasi pascakerusuhan dan penyanderaan. “Itu untuk sterlisasi. Kita sedang proses penanggulangan,” kata Syafruddin di Mako Brimob, Kamis (10/5). Syafruddin juga mengatakan para napi teroris telah menyerahkan diri. Polisi yang disandera pun telah dibebaskan.

    Berdasarkan informasi dari dalam Markas Badan Pemeliharaan Mabes Polri di sekitar lokasi, terdapat satu kali rentetan tembakan pada pagi hari ini.

    Lebih dari 36 jam polisi mengedepankan pendekatan agar tidak ada jatuh korban. Polri kemudian menempuh upaya penanggulangan. “Tidak ada lagi istilah negosiasi,” kata Syafruddin.

    Dalam insiden rusuh Mako Brimob, setidaknya enam orang meninggal dunia. Lima di antaranya merupakan anggota kepolisian, satu orang lainnya adalah narapidana (cnn/gil)

  • Warga Pontianak Kecewa Mobil Dirampas Dijalan Lapor Polisi Tiga Bulan Dianggap Tidak Ada Pasalnya

    Warga Pontianak Kecewa Mobil Dirampas Dijalan Lapor Polisi Tiga Bulan Dianggap Tidak Ada Pasalnya

    Kalimantan (SL) – Seorang konsumen kredit mobil, Muhamad Munif, warga jalan Parit Pangeran, Desa Santan Huku, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, menjadi korban debtcollector. Telat bayar satu bulan lebih satu hari mobil kreditannya ditarik paksa dijalan. Lapor Polisi, sudah tiga bulan hingga kini tidak jelas kabarnya. Bingung mengadu kemana, Munif mengirimkan kisahnya ke sinarlampung.com, Selasa (8/5).

    Menurut M Munif, mobulnya di rampas saat berada di jalan. Padahal hanya telat 31 hari saja. Korban yang sempat diancam itu kemudian melapor ke Polda Kalimantan Barat. Namun sudah tiga bulan, kasusnya belum ada perkembangan.

    “Saat ini, merasa kebingungan sedang kasus yang saya laporkan ke Polda Kalbar tentang perampasan mobil milik saya. Hanya keterlambatan 31 hari sudah di tarik paksa oleh depColektor disaat saya mengendarainya saya di beretikan, dan di ancam akan di lemparkan keluar jika tidak menyerah kan mobil milik saya,” kata Munif.

    Munif mengakau tidak terima atas perlakuan tersebut. “Saya melaporkan kasus ini ke Polda Kalbar tapi ternyata sampai 3 bulan lebih kasus saya tidak ada kepastiannya,” katanya.

    Dan uniknya lagi, salah satu penyelidik mengatakan kasus yang saya laporkan tidak dapat di proses karna perusaan ACC Fainace sudah sesui prosedur dan tidak ada undang-undang yang bisa menjerat depan collector tersebut.

    “Tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak Kapolda Kalbar, dengan ini saya ingin menyampaikan, kekecewaan saya selama ini terhadap proses hukum yang saya alami karena sampai saat ini kasus yang pernah saya laporkan kepada penyidik hilang bagaikan debu tertiup angin,” katanya.

    Padahal, kata Munif, dirinya selaku masyarakat, dan juga warga negara Indonesia, ingin sekali mendapatkan keadilan. “Jika keadilan di negara ini tidak berpihak kepada masyarakat awam seperti saya ini, maka saya selaku masyarakat harus kemana lagi mencari keadilan. Ini sedikit cerita tentang kejadian yang saya alami,” ujarnya.

    Munif mencetitakan sebelumnya, dia pernah kredit mobil tipe Terios, KB-1511-SN. Berjalannya waktu sampai ia memasuki tujuh bulan angsuran selalu lancar. “Lalu masuk bulan kedelapan, saya dapat musibah, adik saya meningal. Karena kesibukan itu, saya mengalami keterlambatan 31 hari,” katanya.

    Lalu peristiwa perampasan itu terjadi saat Munif berada dijalan. “Tiba-tiba datang oknum preman yang mengaku debtcolletor dari ACC Finance. Saya dipaksa keluar dari mobil oleh 4 orang debtcolletor dengan secara paksa dan tanpa menunjukan surat penetapan dari pengadilan. Atas perlakuan ke 4 debtcolletor tersebut saya melaporkan kasus ini di Polda Kalbar. Berjalan nya waktu proses penyelidikan sampai ia memasuki waktu 3 bulan lebih. Setelah saya konfirmasi dan menanyakan lagi kasus yang saya laporkan akhirnya saya mendapatkan kabar yang sangat membuat saya kecewa pasal nya laporan yang saya buat di Polda Kalbar tersebut, dikatakan salah satu penyelidik bahwa laporan saya tidak bisa di proses, dengan alasan tidak ada undang-undang yang bisa menjerat debtcolletor dikarenakan mereka berhak melakukan penarikan. Hanya saja tatakrama mereka saja yang salah, ujar salah satu penyelidik dan menjelaskan ke saya,” katanya.

    Petugas itu mengatakan ke saya jika sudah ada menemukan undang-undang terkait perampasan tersebut nanti temui saya lagi. “Kebetulan saya ada baca media sinarlampung yang memberitakan terkait pernyatan Kapolri yang merintahkan untuk menangkap debtcollector yang meresahkan dan merampas mobil konsumen,” katanya. (juniardi)

  • Kerusuhan Mako Brimob Berakhir Tak Lepas Penindakan Tegas Irjen Pol Rudy

    Kerusuhan Mako Brimob Berakhir Tak Lepas Penindakan Tegas Irjen Pol Rudy

    Depok (SL) – Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, penindakan tegas dilakukan setelah berakhirnya kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok. “Saya melakukan penindakan, ledakan itu untuk meledakkan tembok tahanan,” kata Irjen Pol Rudy di Markas Komando (Mako) Brimob, Kamis (10/5/2018).

    Kerusuhan selama sekitar 40 jam tersebut berakhir pagi tadi, sekitar pukul 07.15 WIB ditandai dengan suara ledakan tiga kali disusul dengan iring iringan mobil yang keluar dari Mako Brimob.

    Peledakkan tembok Rutan Salemba di Mako Brimob tersebut, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan sebab para tahanan berhasil merebut bahan peledak atau bom dari ruang pemeriksaan Mako Brimob. Namun, tak ada yang terluka dalam tindakan itu”, ucap Irjen Pol Rudy.

    “Mereka juga sudah sampaikan menyimpan bom, bom-bom itu adalah barang bukti sitaan yang belum sempat digudangkan oleh penyidik Densus 88. “(Bom) Di ruang pemeriksaan itu yang mereka ambil lagi, untuk diledakkan di sini”, ucap Irjen Pol Rudy.

    Baca juga: https://sinarlampung.com/warga-pontianak-kecewa-mobil-dirampas-dijalan-lapor-polisi-tiga-bulan-dianggap-tidak-ada-pasalnya/

    Para narapidana teroris memperoleh bahan pembuat bom dari barang sitaan,Bahan-bahan yang disita polisi itu sedianya disimpan di gudang di ruang pemeriksaan. Namun, bahan-bahan tersebut belum sempat digudangkan dan dirampas narapidana teroris.

    “Banyak barang sitaan yang dirampas kembali oleh narapidana teroris dan kemudian dirakit menjadi bom.Bom yang berhasil dirakit itu, sedianya akan dijadikan ranjau para narapidana teroris di Mako Brimob.

    Namun, dalam proses sterilisasi, bom-bom yang telah dirakit itu telah diledakkan polisi, Itulah yang dijadikan bahan bom buat ranjau nanti di sini dan sudah kami ledakkan semua.

    Ada banyak, ada cukup banyak, tadi bunyinya juga banyak. Ada ledakan, ada bridging”, ucap Irjen Pol Rudy.

  • Bulan Karunia Dapat Al-Qur’an Dan Beasiswa Dari Oesman Sapta

    Bulan Karunia Dapat Al-Qur’an Dan Beasiswa Dari Oesman Sapta

    Pekanbaru (SL) – Bulan Karunia Rudianti (10) seorang bocah difabel yang mendapatkan bantuan kursi roda dari Presiden RI Ir Joko Widodo dan Al-Qur’an lengkap dengan terjemahannya dari anggota DPD RI Komite III Rosti Uli Purba, kini Bulan mendapatkan beasiswa sekolah hingga pasca sarjana dari ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO).

    Keberuntungan Putri dari pasangan Rudi Arifin dan Purwanti ini terus mengalir kepada dirinya. Bocah yang kini duduk di banku kelas 3 Sekolah Dasar negeri kembali mendapatkan reward berupa beasiswa gratis dari ketua umum partai Hanura.

    “Sekarang Hanura memiliki seorang anak angkat yang baru, dia tidak memiliki sepasang kakinya.Tetapi, memiliki semangat yang luarbiasa. Untuk itu kita memberikan dia reward berupa beasiswa gratis hingga sarjana,”terang OSO saat membuka Rakernas Partai Hanura di GOR Gelanggang Remaja Pekanbaru, Selasa (08/05/2018) pukul 17.00 WIB

    Kebanggaan yang begitu tidak bisa diungkapkan terlihat dari wajah Bulan saat dipanggil orang nomor satu di DPD RI tersebut bersamaan dengan penghargaan 11 atlit Indonesia yang berprestasi dipanggil ke panggung acara.”Bulan senang sekali om, apalagi dapat hadiah beasiswa hingga kuliah dari pak OSO,”terang Bulan kepada awak media

    “Bulan ucapkan terimakasih banyak kepada Pak OSO, Ibuk Rosti Uli Purba yang pernah memberikan Al-Qur’an, hari ini Ibuk mempertemukan bulan dengan pak OSO. Terus tidak lupa terimakasih kepada Om Edy Wakapolresta Pekanbaru yang selalu memberikan motivasi, semangat serta mengizinkan Bulan untuk ikut program sosialnya Jum’at Barokah,”tukas Bulan dengan wajah tersenyum gembira

    Ditempat yang sama Rosti Uli Purba menyebutkan bahwa Bulan merupakan anak yang pinter dan cerdas. Beasiswa yang diberikan oleh ketum partai Hanura tersebut wajar bulan dapatkan. “Jadikanlah ananda bulan sebagai contoh dan penyemangat bagi anak-anak yang lain, apalagi memiliki kelengkapan pada tubuhnya,”ujar Rosti (*)

  • Kerusuhan Mako Brimob 18 Jam Lima Polisi dan Satu Napi Tewas

    Kerusuhan Mako Brimob 18 Jam Lima Polisi dan Satu Napi Tewas

    Jakarta (SL)-Lima orang petugas polisi dipastikan tewas, dan seorang lagi masih disandera sejumlah narapidana terorisme, dan seorang teroris ditembak mati dalam kerusuhan di rumah tahanan terpidana teroris di mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

    “Jadi kami sampaikan bahwa lima petugas kami gugur, dan seorang masih disandera. Kami masih melakukan berbagai upaya penyelesaian, dan situasinya sudah lebih kondusif,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen M Iqbal, kepada wartawan di sekitar Mako Brimob. “Dari pihak teroris, seorang teroris terpaksa kami tembak matisaat melawan dan berusaha merebut senjata dari petugas,” tambahnya.

    Tentang kabar bahwa ada kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) yang menyebut bahwa para pelaku kerusuhan itu adalah ‘tentara’ mereka, Iqbal mengatakan, “Itu tidak benar,” katanya.

    Sebelumnya Iqbal mengatakan, “Memang di media-media maupun media sosial (ceritanya) berkembang. Nah saya, kan, ada di TKP sejak tadi malam. Saya lihat tahap demi tahap bahwa apa yang diklaim oleh si A, B, dan lain-lain itu sama sekali tidak benar,” kata M Iqbal, dikutip Kompas.

    Penjelasan Iqbal ini mengkahiri teka-temi sejak Selasa tengah malam, saat kejadian itu meletus. Berbagai desas-desus beredar, namun polisi tutup mulut, dan wartawan bahwakan dihalau agar menjauh dari sekitar Mako Brimob.

    Mako Brimob Kelapa Dua di jaga ketat

    Rabu pagi, kepada wartawan Iqbal hanya membenarkan bahwa memang terjadi insiden di sana, pada Selasa (8/5) malam, gara-gara urusan remeh temeh. “Pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan,” kata Iqbal kepada para wartawan yang menunggu perkembangan sekitar gerbang Mako Brimob, Rabu (9/5).

    “Sesuai SOP (Standar Prosedur Operasional), makanan (dari luar untuk tahanan) diverifikasi oleh (petugas) kami. Untuk memeriksa apakah ada barang-barang lain (yang diselundupkan dalam makanan). Lalu terjadi keributan, cekcok,” kata Iqbal pula.

    Namun saat itu ia masih juga tidak bersedia membrikan rincian lebih jauh, memunculkan banyak tanda tanya. Terlebih karena ada apa yang disebut pernyataan dari ISIS bahwa yang melakukan kerusuhan itu adalah anggota mereka. Pernyataan ini belum bisa diverifikasi. Di berbagai kalangan beredar pula laporan, yang seakan datang dari kalangan polisi, mengenai jumlah senjata yang direbut tahanan, jumlah korban tewas dan luka.

    Mako Brimob Kelapa Dua selama ini menjadi tempat tahanan bagi para tersangka hingga narapidana teroris karena memiliki sistem keamanan berlapis. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, juga ditahan di sini setelah dinyatakan bersalah dalam dakwaan penistaan agama Islam, tahun lalu.

    Brigjen M Iqbal mengatakan, “Saat ini kami sedang melakukan tindakan-tindakan kepolisian, baik soft approach (pendekatan lunak) maupun tindakan-tindakan lain. Saat ini sedang berproses.” Katanya.

    Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak terhasut dengan semua informasi yang ada di media sosial yang sudah beredar, “Foto dan informasi-informasi jangan dipercaya sebelum memvonis itu benar.”

    Sebuah pesan di Twitter -yang dilengkapi beberapa foto- menulis ‘tahanan Anshar Daulah Islamiyyah berhasil merebut senjata dari pasukan Brimob. Menewaskan beberapa personil Brimob’. Ada juga pesan yang menyebut para napi teroris berhasil merebut senjata dari gudang di sana. Akhirnya polisi membenarkan sebagian desas-desus itu.

    Total ada enam orang yang tewas akibat kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Lima orang di antaranya adalah polisi. “Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa, ada lima rekan kami gugur,” kata Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal kepada wartawan di depan Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

    Satu orang lain yang tewas merupakan napi teroris. Polisi menembak mati teroris tersebut karena merebut senjata polisi. Berikut ini identitas lima polisi yang gugur dan satu tahanan yang tewas berdasarkan data yang diterima detikcom:

    Polisi Tewas
    1. Bripda Syukron Fadhli
    2. Ipda Yudi Rospuji
    3. Briptu Fandy
    4. Bripka Denny
    5. Bripda Wahyu Catur Pamungkas

    Tahanan Tewas
    Abu Ibrahim alias Beny Syamsu, napi teroris Pekanbaru

    (Sumber : Dtk/kom/cnn/net)

  • Mako Brimob Mencekam, Transparasi Kasus Ditunggu Khalayak

    Mako Brimob Mencekam, Transparasi Kasus Ditunggu Khalayak

    Jakarta (SL) – Kasus kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi tewas adalah tamparan keras buat Brimob, Densus 88 dan Polri. Sebab peristiwa tragis ini terjadi di markas pasukan elit kepolisian.

    Ind Police Watch (IPW) menyayangkan, kenapa Polri begitu lamban dalam mengungkapkan secara transparan kerusuhan di Rutan Brimob, terutama tentang tewasnya lima polisi. Kelimanya sudah tewas sejak pukul 01.00 dinihari tapi baru diumumkan pada pukul 16.00 dan sebelumnya kepolisian selalu mengatakan tidak ada korban tewas dalam kekacauan itu. Sikap polisi yang tidak transpan ini sangat aneh.

    Sampai Rabu sore ini polisi selalu mengatakan situasi sudah terkendali. Tapi faktanya Rutan Brimob masih dikuasai tahanan teroris dan masih ada polisi yang disandera. Selain itu 165 tahanan teroris msh menguasai sekitar 30 senpi yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka di luar dan sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki hp selama di tahanan.

    Dengan kondisi IPW khawatir, jika kepolisian bertindak gegabah para tahanan teroris tsb akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri. Sebab itu IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian. Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia tentang memberantas terorisme justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi.

    Salam
    Neta S Pane
    Ketua Presidiun Indonesia Police Watch

  • Presiden: Pemimpin Masa Depan Harus Jadi Teladan Sejak Dini

    Presiden: Pemimpin Masa Depan Harus Jadi Teladan Sejak Dini

    Pekanbaru (SL) – “Untuk mencapai cita-cita menjadi presiden, Solid melakukan 3P. Yaitu menjadi penentu, penggerak, dan penanggung jawab Indonesia di masa kini dan di masa depan,” kata seorang pelajar menjawab pertanyaan Presiden.

    Solid Dian Permata Bunda, siswi dari SMA Negeri 2 Pekanbaru, mengacungkan tangannya ketika Presiden Joko Widodo menanyakan apakah ada di antara para pelajar yang bercita-cita menjadi Presiden Republik Indonesia.

    Saat tampil di hadapan Presiden, ia menjawab pertanyaan dengan meyakinkan, Presiden pun setuju dengan jawaban Solid. “Boleh-boleh,” kata Presiden.

    Rabu siang, 9 Mei 2018, usai meresmikan Program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Rokan Hilir, Presiden Joko Widodo bertegur sapa dengan sekira 350 ketua dan pengurus OSIS SMA/SMK se-Kota Pekanbaru dari 34 sekolah negeri dan swasta. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

    Bagi Presiden, para pelajar yang ada di hadapannya saat itu untuk saat ini memang baru menjadi pemimpin di sekolahnya masing-masing. Namun, di waktu mendatang, bukan tidak mungkin di antara mereka akan menjadi pemimpin masa depan bangsa.

    “Anak-anak semua adalah calon-calon pemimpin. Sekarang mungkin memimpin di sekolah masing-masing, tetapi suatu saat insyaallah di antara anak-anak yang hadir di sini, dan mungkin teman-temannya yang lain, bisa saja menjadi pemimpin. Bisa menjadi bupati, wali kota, gubernur, menteri. Bisa menjadi presiden juga. Kenapa tidak?” ujar Presiden.

    Ia berpesan, sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang, sudah selayaknya bagi para pelajar Indonesia untuk menjadi teladan bagi lingkungan dan teman-temannya di sekolah. Salah satunya ialah dengan mengajak rekan-rekannya untuk melakukan hal-hal yang positif.

    Selain itu, Kepala Negara juga mengajak kepada para pelajar tersebut untuk bijak menggunakan media sosial. Para pelajar disebutnya dapat berperan serta dalam pembangunan melalui media sosial dengan menyebarkan semangat nasionalisme, semangat belajar, semangat beribadah, dan menyebarkan gagasan-gagasan positif yang membangun.

    “Jangan justru menggunakan media sosial untuk saling mencela antarteman, saling menghujat, memfitnah, menggunakan kata-kata yang kasar, dan merisak temannya,” imbuhnya.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt. Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim.

    Pekanbaru, 9 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Wakapolri Akan Pecat Polisi Pungli Sopir Truk Dan Copot Jabatan Pimpinannya

    Wakapolri Akan Pecat Polisi Pungli Sopir Truk Dan Copot Jabatan Pimpinannya

    Jakarta (SL) – Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin meminta semua pihak untuk memvideokan polisi yang melakukan tindakan pungutan liar (pungli), termasuk kepada sopir truk di jalan raya, dan jalan lintas di Nusantara.

    ‎”Para media, masyarakat silakan videokan para polisi yang ada di jalan, ini perintah saya. Saya langsung pecat, begitu ada videonya benar lakukan pungli, kita pecat hari itu, telanjangin di‎a,” kata Syafruddin di komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

    Menurut Jenderal Bintang Tiga ini tindakan yang tegas yakni pemecatan sangat pantas diberikan kepada polisi yang melakukan pungli, karena remunerasi yang diterima anggota polisi sekarang sudah besar, melebihi gaji setiap bulannya.

    “‎Sudah cukup negara memberikan kepada mereka, tidak kurang lagi sekarang, biaya operasionalnya besar sekali sekarang,” paparnya.

    Tindakan pencopotan akibat pungli, kata Syafruddin, tidak hanya diberikan kepada polisi yang ada dijalan saja, tetapi bisa juga sampai tingkatan Kapoldanya.

    ‎”Kapoldanya kita copot, saya enggak main-main kalau saya. Saya kan pernah ngomong, Kapolda akan kita periksa dan copot, Kapolda Sulteng kita copot gara-gara pembersihan apa itu, kasus di Banggai,” paparnya.

    Dirinya pun mempersilakan kepada pengungkap pungli dari polisi, untuk melaporkannya secara langsung‎ dan tidak perlu takut. ”Langsung ke saya saja (lapor), tapi harus benar, kalau enggak kita proses juga dia, kalau mau nyari-nyari,” ucapnya.

    Sepanjang 2017, Wakapolri mendapat laporan dari Saber Pungli, sudah melakukan tindakan pemecatan dan sanksi lainnya kepada 1800 oknum ‎yang melakukan pungli kepada sopir truk. (rls)