Kategori: Nasional

  • Forwata Riau Siap Majukan Pariwisata

    Forwata Riau Siap Majukan Pariwisata

    Pekanbaru (SL) – Peserta Kemping Forum Wartawan Pariwisata (Forwata) Riau selama tiga hari 2 malam (3D2N) di Pulau Rupat Utara Bengkalis, akan bertolak ke pulau terluar, Jumat pagi (4/5/18). Kegiatan yang sudah direncakan jauh hari sebelumnya ini, merupakan komitmen Forwata Riau yang bertekad memajukan pariwisata yang dimiliki Riau menjadi tujuan utama bagi wisatawan dunia layaknya wisata lainnya yang ada di Indonesia.

    Kegiatan Kemping 3D2N di Pulau Rupat Utara Bengkalis ini, merupakan kegiatan perdana Forwata Riau setelah dibentuk beberapa waktu lalu yang menjadikan pulau rupat sebagai destinasi pariwisata pertama yang akan di promosikan pada wisatawan di seluruh Indoesia maupun mancanegara. Tambah lagi pantai di Pulau Rupat ini yang sebelumya juga dinobatkan sebagai Bali nya Riau masih perlu dibenahi. Untuk eskopose destinasi Pulau Rupat ini, Forwata Riau telah berkoordinasi dengan pihak terkait.

    Untuk suksesnya agenda ini, Forwata Riau mendapat dukungan penuh dari Anggota DPR RI Sayed Abubakar Assegaf, Pemkab Bengkalis yang terdiri dari Dinas Pariwisata Bengkalis Kepala Desa dan Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal yang juga dijadwalkan melepas rombongan kemping di halaman Kantor PWI Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.

    Menurut Ketua Forwata Riau Didis Mardisna, kegiatan kemping 3D2N ini sudah dipersiapkan dengan matang dan sudah dibahas dalam perrtemuan bersama seluruh anggotan Forwata Riau beberapa waktu lalu, dimana untuk kegiatan ini Firwata Riau menurunkan sekitar 20 pengurus dan anggota Forwata yang akan mengekspos lansung kegiatan dan destinasi pariwisata Pulau Rupat.

    “Jauh hari semuanya sudah kita siapkan dengan matang dan tinggal penyelenggaraan. Mudah-mudahan apa yang sudah diagendakan ini berjalan lancar sesuai harapan. Khusnya untuk kesukses utama mempromosikan pariwisata Pulau Rupat,” katanya Rabu (2/5/18).

    Selain itu, kegiatan ini juga dikuti oleh beberapa pengurus Forwata Indonesia. Diantaranya dari Forwata Papua, Jakarta dan lainnya. Lebih jauh Disdis menjelaskan, adapun kegiatan yag akan diselenggarakan dalam kegiatan ini, diantaranya, keliling desa sekaligus meninjau titik wisata pantai pesona dan tanjung lapin, mengunjungi pulau beting aceh, dan beting betas, seminar terkait Sadar Wisata bersama kelompok sadar wisata dan masyarakat, dan beberapa acara lainya terkait pariwisata. “Untuk seminar, akan membahas terkait pengembangan pariwisata yang kedepanya juga akan mejadi sumber perekonomian bagi masyarakat. Sedangkan pembicaranya anggota DPR RI, Dinas Pariwisata dan Forwata Riau,” jelasnya.

    Terakhir Didis mengungkapkan, sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yag telah mendukung penuh kegiatan Forwata Riau ini, baik dari pihak Pemkab Bengkalis maupun Kadispar Riau yang mensuport Forwata Riau ini, terutama Anggota DPR RI asal pemilihab Riau I Sayed Abubakar Assegaf yang juga soponsor utama kegiatan Forwata Riau.

    “Kita sangat mengapresiasi dan berterimakasih pada pihak yang telah mendukung ini, terutama pada anggota DPR RI asal Riau Sayed Abubakar Assegaf, karena beliau juga akan turun lansung untuk kegiatan ini. Bahkan beliau juga akan memberikan bantuan berupa sembako untuk masyarakat yang ada disana,” ujarnya. (didis/rls)

  • Mas Isman Lantik Pengurus PDK Kosgoro Provinsi Banten

    Mas Isman Lantik Pengurus PDK Kosgoro Provinsi Banten

    Banten (SL) – Pengurus Pimpinan Dewan Kolektif (PDK) Kosgoro Provinsi Banten dan pengurus PDK Kosgoro Kabupaten/Kota se-Banten resmi dilantik oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro Hayono Isman di Gedung DPD Golkar Kabupaten Tangerang, Kamis (3/5/2018).

    Ketua Umum PPK Kosgoro dalam sambutannya mengatakan, tantangan saat ini bagi Kosgoro adalah bagaimana berkembang tanpa dinaungi kekuasaan. Sejarah mencatat, sejak pra reformasi Kosgoro tak terlepas dari peran kekuasaan membangun negeri.

    “Apresiasi buat mas Mulyadi (Ketua PDK Banten) dan temen-temen berani menjadi pengurus Kosgoro di era reformasi, di era Kosgoro tak terlibat di kekuasaan,” ungkap Mas Isman sapaan akrab Ketua Umum PPK Kosgoro.

    Ia juga berharap, PDK Kosgoro ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota dapat meneruskan perjuangan pendahulu Kosgoro. Dia pun menginginkan Kosgoro sebagai wadah untuk memajukan negeri Indonesia.

    “Pengurus harus berjiwa kesatria.Berharap kepengurusan ini dapat melanjutkan perjuangan pendahulu kosgoro tanpa memandang suku ras agama. Kosgoro adalah tempat berkumpulnya bangsa indonesia. Akidah saya Islam, tanah air saya Indonesia dan saya bangga ada di Kosgoro,” ujarnya.

    Sementara, Ketua PDK Banten Mulyadi Adnan mengatakan, langkah awal dalam kepengurusannya, pihaknya akan melakukan komunikasi dan konsolidasi kepada PDK Kosgoro ditingkat Kabupaten/Kota.

    “Kita akan pererat komunikasi ditingkat Kabupaten/Kota. Ditambah, kita tahu ini tahun politik kita juga harus bersikap netral,” katanya.

    Perlu diketahui, Hayonon Isman melantik Pengurus DPK Kosgoro Provinsi Banten, DPK Kosgoro Kota Cilegon, DPK Kosgoro Kabupaten Serang, DPK Kosgoro Kabupaten Pandeglang, DPK Kosgoro Kabupaten Tangerang, DPK Kosgoro Kota Tangerang. (Rls)

  • Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sambut dan Promosikan Asian Games ke-18

    Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sambut dan Promosikan Asian Games ke-18

    Bogor (SL) – Selalu saja ada hal menarik yang bisa diperbincangkan dari penampilan dan gaya berbusana Presiden Joko Widodo. Sebelumnya pernah ada jaket bomber, sandal dan payung biru, sarung, hingga penampilan Presiden menjajal motor chopper bak tokoh dalam film Dilan yang masing-masing mendatangkan kehebohan tersendiri.

    Kini, ada lagi hal menarik lainnya yang kembali diperbincangkan. Saat menerima perwakilan ketua OSIS dari SMA berprestasi se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Mei 2018, Presiden Joko Widodo tampak mengenakan jaket berwarna hitam dengan kemeja putih di bagian dalamnya.

    Di bagian belakang jaket tersebut, terpampang dengan jelas ilustrasi dari beberapa cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games VXIII. Di atas ilustrasi tersebut, tertera tulisan “Asian Games” berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar.

    Adapun bagian depannya dihiasi dengan sketsa logo Asian Games XVIII yang memenuhi bagian depan jaket tersebut. Sementara di lengan bagian kanannya, tertera tulisan Indonesia.

    Melalui jaket yang dikenakannya itu, Kepala Negara berupaya untuk mempromosikan ajang Asian Games edisi ke-18 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Ia juga mengajak jajarannya serta seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mempromosikan perhelatan besar di mana Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah untuk yang kedua kalinya.

    “Semuanya saya ajak untuk ikut bersama-sama mempromosikan bahwa negara kita tahun ini akan ada perhelatan besar Asian Games yang ke-18. Jadi mau pakai kaus Asian Games boleh, pakai jaket seperti ini juga boleh,” ujar Presiden.

    Untuk diketahui, Asian Games XVIII rencananya akan digelar pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018. Tahun ini, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan di mana Jakarta dan Palembang ditunjuk sebagai kota pelaksana. Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta tahun 1962 silam.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Bertemu Calon Pemimpin Terbaik Di Masa Depan

    Presiden Bertemu Calon Pemimpin Terbaik Di Masa Depan

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan terkait kepemimpinan kepada para Ketua OSIS dari SMA berprestasi se-Indonesia, yang pagi ini, Kamis, 3 Mei 2018, berkumpul di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

    Sambil berdialog santai, Kepala Negara mendiskusikan syarat-syarat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.

    “Menjadi pemimpin itu memang harusnya bisa memberikan semangat, memberikan dorongan, memberikan inspirasi, memberikan contoh, memberikan teladan, bisa mengayomi,” ujar Presiden kepada para pelajar.

    Di samping itu, keberanian juga menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Mengingat banyaknya cobaan dan rintangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

    Untuk itulah, Presiden mengapresiasi dan mendukung para pelajar untuk mengikuti kegiatan ‘Kawah Kepemimpinan Pelajar Tahun 2018’ tersebut. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, tertanam jiwa kepemimpinan bagi para pelajar yang turut serta.

    “Anak-anak harus memiliki rasa kebanggaan terhadap negara dan bangsanya sehingga mereka dipertemukan dalam kawah candradimuka kepemimpinan pelajar tahun 2018 ini,” ucap Presiden.

    Presiden juga mengajak para pelajar untuk berani bercita-cita menjadi pemimpin terbaik di masa mendatang.

    “Yang ingin jadi bupati silakan, ingin jadi wali kota silakan, ingin jadi gubernur silakan, ingin jadi menteri silakan, ingin jadi pengusaha silakan, ingin jadi dokter silakan, ingin jadi presiden silakan,” tutur Presiden.

    Sebelumnya, Presiden sempat mengajak 272 pelajar dari 34 provinsi tersebut untuk berkeliling Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kesempatan tersebut digunakan Kepala Negara untuk menjelaskan aneka informasi seputar Istana Kepresidenan yang dibangun Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745.

    “Saya juga cerita bahwa di istana ini kita memiliki 460 rusa, 13 ekor kambing, dan lain-lain. Saya jelaskan semua secara detail,” ujar Presiden.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi Ajak Sultan Brunei Tanam Pohon Perdamaian

    Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi Ajak Sultan Brunei Tanam Pohon Perdamaian

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo hari ini menyambut kedatangan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, Sultan Bolkiah datang dengan didampingi oleh istrinya, Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha.

    Rombongan Sultan Bolkiah tiba sekira pukul 10.30 WIB di mana para pelajar yang mengenakan baju adat Nusantara tampak turut menyambut kedatangan mereka. Tak hanya itu, penyambutan keduanya juga dimeriahkan dengan hadirnya kesenian rampak gendang dan marawis.

    Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan kenegaraan bagi keduanya. Saat itu, lagu kebangsaan kedua negara diperdengarkan dengan diiringi oleh dentuman meriam sebanyak 21 kali.

    Usai prosesi penyambutan dan pengisian buku tamu kenegaraan, Presiden Joko Widodo mengajak Sultan Bolkiah menuju halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor. Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha bersiap untuk menjalani acara pendamping tamu negara.

    Selanjutnya, mantan Wali Kota Solo ini mengajak Sultan Bolkiah untuk melakukan penanaman pohon bersama. Dalam kegiatan ini, kedua kepala negara menanam pohon dengan nama latin Barringtonia asiatica atau yang dikenal dengan pohon keben.

    Di Indonesia, pohon keben ini memperoleh predikat sebagai pohon perdamaian sejak tahun 1986 silam. Penanaman pohon tersebut oleh kedua kepala negara menandakan semangat untuk terus menjaga perdamaian di antara kedua negara dan di dunia.

    Rangkaian kenegaraan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan tête-à-tête antara Presiden Joko Widodo dan Sultan Bolkiah serta pertemuan bilateral yang diikuti oleh delegasi masing-masing negara.

    Setelah itu, pertemuan kedua kepala negara diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan yang juga dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Indonesia-Brunei Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

    Indonesia-Brunei Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

    Bogor (SL) – Indonesia dan Brunei berkomitmen untuk berupaya meningkatkan perdagangan di antara kedua negara di masa mendatang. Komitmen tersebut tercapai usai pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Mei 2018.

    Presiden Joko Widodo, saat memberikan pengantarnya dalam pertemuan bilateral, menyebut bahwa kerja sama antara kedua negara selama ini telah terjalin dengan baik. Ia dengan penuh sukacita juga menyambut kunjungan Sultan Brunei ke Indonesia.

    “Selamat datang Sri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan seluruh delegasi dari Brunei Darussalam di Istana Bogor. Sebuah kehormatan bagi kami dapat menerima kunjungan Sri Baginda ke Indonesia,” ucap Presiden.

    Sultan Brunei Darussalam sendiri kemudian mengungkapkan bahwa lawatannya kali ini merupakan kunjungan balasan atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Perayaan 50 Tahun Sultan Hassanal Bolkiah Bertahta pada Oktober tahun 2017 lalu. Ia berharap dengan kunjungan ini kedua negara dapat terus mempererat persahabatannya.

    “Saya percaya pertukaran lawatan ini mencerminkan semangat setia kawan yang erat serta kepahaman yang sekian lama terjalin di antara kedua buah negara,” tutur Sultan.

    Usai pertemuan keduanya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, memberikan penjelasan bahwa kedua negara membahas soal kerja sama perdagangan. Dirinya menyebut bahwa perdagangan kedua negara memang mengalami penurunan dalam hal nilai perdagangan. Namun, penurunan tersebut tidak terkait dengan volume perdagangan.

    “Perdagangan antara Indonesia dan Brunei memang mengalami penurunan, tapi penurunan ini tidak terkait dengan volume perdagangan, melainkan dengan nilai perdagangan karena turunnya harga minyak. Brunei sebelumnya banyak mengekspor minyak ke Indonesia. Dengan harga minyak yang turun, otomatis nilai dari perdagangan itu menjadi menurun,” ujarnya.

    Untuk itu, kedua pemimpin negara berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan dengan cara antara lain menggali potensi-potensi kerja sama, perdagangan, dan investasi yang dapat dilakukan oleh kedua negara.

    “Tadi kedua pemimpin menyampaikan, untuk bidang investasi misalnya, yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan antara lain di bidang perikanan, pertanian, perkapalan, dan pelabuhan,” imbuhnya.

    Brunei Darussalam juga tertarik untuk melakukan investasi dalam pengembangan “10 New Bali”.

    Potensi lain yang terus ditingkatkan adalah penjualan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia. Retno mengatakan bahwa mereka utamanya tertarik dengan kendaraan armoured personnel carrier dan persenjataan.

    “Oleh karena itu nanti di Mabes (Markas Besar TNI) ada beberapa pameran yang akan ditinjau oleh Sultan dan Presiden dari PT Pindad, PT DI, dan PT PAL Indonesia,” ucapnya.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Gugatan PMH Dewan Pers Segera Disidangkan

    Gugatan PMH Dewan Pers Segera Disidangkan

    Jakarta (SL) – Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) dan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) secara resmi telah melayangkan gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) terhadap lembaga Dewan Pers pada tanggal 19 April 2018. Gugatan yang diduga PMH terhadap Dewan Pers oleh kedua organisasi pers yang diwakili kedua ketua umumnya itu didaftarakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh Kuasa Hukum penggugat, Dolfie Rompas, SH, MH & Partner.

    Pada perkembangan terbaru, Kuasa Hukum penggugat telah menerima Relaas Panggilan Sidang yakni surat pemberitahuan agar mengikuti persidangan gugatan perdata atas PMH Dewan Pers pada hari Rabu, 9 Mei 2018 mendatang di PN Jakarta Pusat. Surat relaas bernomor 235/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst, tertanggal 30 April 2018 itu ditandatangani oleh Jurusita Pengganti, Maulidiah Harahap, SH.

    Dalam surat panggilan bersidang yang ditujukan kepada Dolfie Rompas, SH, MH bersama empat anggota team advokat SPRI dan PPWI tersebut disebutkan bahwa para pengacara ini diharapkan hadir mengikuti persidangan pertama antara kedua pimpinan organisasi SPRI dan PPWI, yang masing-masing diwakili Heintje Grontson Mandagie dan Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA sebagai penggugat melawan Dewan Pers sebagai tergugat.

    Mengomentari perkembangan ini, menurut Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke mengapresiasi kerja Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang telah merespon dengan baik jeritan hati para pekerja pers di tanah air yang selama beberapa tahun ini dizolomi oleh lembaga Dewan Pers melalui berbagai kebijakannya yang diduga telah melanggar Konstitusi Republik Indonesia dan UU Pers No. 40 tahun 1999. “Saya mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas perkembangan ini berupa penjadwalan persidangan gugatan PMH Dewan Pers yang kita daftarkan beberapa waktu lalu. Itu berarti Pengadilan Negeri mendengarkan serta merespon dengan baik dan benar atas jeritan hati kawan-kawan jurnalis beserta keluarganya yang selama hampir sepuluh tahun ini dibelenggu oleh Dewan Pers,” tegas Wilson Lalengke yang merupakan Lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

    Sehubungan dengan hal ini, Wilson yang telah melatih ribuan anggota TNI, Polri, mahasiswa, guru/dosen, jurnalis, dan masyarakat umum di bidang jurnalistik itu mengharapkan agar Dewan Pers dapat memenuhi panggilan persidangan-persidangan yang akan digelar oleh pengadilan nanti. “Saya menghimbau agar lembaga Dewan Pers jangan menghindar dari panggilan pengadilan yaa. Mereka harus berani menghadapi persidangan dan mempertanggungjawabkan dugaan PMH yang mereka lakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak bijak, melanggar Konstitutsi, khususnya Pasal 28F UUD Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” imbuh Wilson.

    Kepada para anggota PPWI di seluruh tanah air, lanjut lulusan tiga universitas terbaik di Eropa (Birmingham University, Inggris; Utrecht University, Belanda; dan Linkoping University, Swedia) itu, diharapkan untuk terus memonitor dan mengawal gugatan PMH Dewan Pers dimaksud. “Seluruh anggota PPWI dimanapun berada, mohon dimonitor dan dikawal gugatan kita ini. Yang ada di Jabodetabek, agar mencatat tanggal persidangan, dan silahkan hadir di PN Jakarta Pusat pada saat persidangan dilaksanakan nanti,” himbau Wilson yang juga adalah Ketua Persaudaraan Indonesia-Sahara-Maroko (PERSISMA) ini.

    Secara terpisah, Heintje Mandagie, Ketua Umum SPRI juga menyampaikan hal yang sama agar seluruh elemen pers, yang peduli dengan kehidupan para jurnalis agar bersama-sama memperjuangkan nasib para kuli tinta di negeri ini. “Gugatan PMH terhadap Dewan Pers menjadi pembuka kotak pandora kesewengan-wenangan Dewan pers terhadap para jurnalis di negeri ini,” ujar Heintje.

    Sebagai informasi tambahan, sesuai Relaas Panggilan Sidang dari PN Jakarta Pusat, persidangan Gugatan PMH terhadap Dewan Pers akan digelar di PN Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya No. 24, 26, 28 Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 9 Mei 2018, pukul 09.00 WIB – selesai.

    Sumber: Ketua Umum PPWI (Wilson Lalengke) dan Ketua Umum SPRI (Heintje Mandagie)

  • PWI Banten Tuan Rumah Konsolidasi Puncak PWI se-Indonesia

    PWI Banten Tuan Rumah Konsolidasi Puncak PWI se-Indonesia

    Banten (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten menjadi tuan rumah konsolidasi puncak para ketua PWI provinsi se-Indonesia di Great Werstern Serpong, Kabupaten Tangerang, selama dua hari (5-6/5/2018)

    “Kami ingin menyamakan sikap dan langkah organisasi, salah satunya aspirasi anggota yang tetap ingin pertahankan 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional (HPN), ” ujar Firdaus.

    Ketua PWI Banten itu, Senin (30/4/2018), mengatakan para pengurus dan anggota PWI tak ada yang setuju hari HPN diubah dari tanggal 9 Februari menjadi 23 September.

    Di Monumen Pers, Solo, Senin (30/4/2018), ratusan pengurus PWI Pusat dan provinsi sarasehan membahas soal wacana perubahan hari HPN yang dilontarkan dua wadah wartawan lain lewat Dewan Pers.

    Menurut Firdaus, hari HPN yang bertepatan dengan tanggal lahirnya PWI merupakan sejarah perjalanan pers Indonesia. Di Monumen Pers, Solo, tanggal 9 Februari 1946, merupakan tonggak sejarah, untuk pertamakali dalam sejarah pergerakan Indonesia berkumpul dan bersatunya seluruh insan pers Indonesia dan kemudian mendeklarasikan berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan penjajah. Momentum historis itu tak tergantikan.

    Banten sebagai tuan rumah puncak konsolidasi PWI se-Indonesia yang salah satunya menyoal Hari Pers, menurut Firdaus, suatu kehormatan bagi insan pers di Provinsi Banten.

    Mudah-mudahan, lewat kepercayaan PWI seluruh Indonesia terhadap PWI Banten sebagai tuan rumah, lahir kesepakan dan langkah PWI ke depan,” katanya.

    Firdaus mengajak masyarakat pers di Banten ikut menyukseskan pertemuan tersebut. “Sebagai tuan rumah, harapan kami acara ini sukses, dan melahirkan sebuah komitmen nasional, yang mampu menjaga keutuhan masyarakat pers dan menjaga nilai historis dan kejuangan bangsa. Dari Banten untuk Indonesia,” katanya.(….)

  • Indonesia Mendukung Perdamaian Di Semenanjung Korea

    Indonesia Mendukung Perdamaian Di Semenanjung Korea

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menyambut baik perkembangan di Semenanjung Korea khususnya hasil Pertemuan Tingkat Tinggi antara Republik Korea dan Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK).

    Oleh karenanya, Indonesia sangat mendukung upaya perdamaian yang sedang dijajaki oleh Presiden Republik Korea Moon Jae-in dan Presiden Republik Rakyat Demokratik Korea Kim Jong-un.

    Dukungan Indonesia bagi perdamaian kedua negara tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Chang-beom, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Demokratik Korea untuk Republik Indonesia, An Kwang Il.

    “Tadi saya baru saja mengadakan pertemuan dengan Bapak Duta Besar Korea Utara dan Bapak Duta Besar Korea Selatan yang intinya Indonesia sangat mendukung proses perdamaian yang ada,” ujar Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 April 2018.

    Presiden menjelaskan, Indonesia berharap dan memberi dukungan penuh agar proses perdamaian kedua belah pihak itu dilanjutkan dalam sebuah kesepakatan-kesepakatan yang berdampak pada proses perdamaian di kawasan dan tentu di seluruh dunia.

    “Beliau tadi menceritakan akan ada proses tindak lanjut dari pertemuan kedua presiden baik dalam nantinya pertukaran keluarga-keluarga yang terpisah, juga proses-proses dalam pembangunan kantor untuk penghubung komunikasi dari Korea Selatan dan Korea Utara,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, dalam pertemuan dengan duta besar kedua negara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk turut berperan serta dalam proses perdamaian tersebut apabila memang dibutuhkan. Bahkan, Indonesia siap memfasilitasi rencana pertemuan antara Presiden Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Selain itu, Presiden juga membahas persiapan penyelenggaraan Asian Games yang akan berlangsung bulan Agustus 2018 di Indonesia.

    Lebih lanjut Presiden mengharapkan agar Asian Games tidak hanya menjadi perhelatan olah raga namun perhelatan persahabatan dan perdamaian. Kedua duta besar menyampaikan dukungan penuh bagi suksesnya penyelenggaraan Asian Games.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

    Jakarta, 30 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Imam Besar Al-Azhar

    Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Imam Besar Al-Azhar

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Imam Besar atau Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Merdeka Jakarta, Senin 30 April 2018. Presiden menyambut Imam Besar Ahmad Muhammad di ruang utama Istana Merdeka lalu dilanjutkan dengan berbincang di beranda belakang Istana Merdeka.

    Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin.

    Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa kunjungan kehormatan Imam Besar Al-Azhar kepada Presiden karena akan menghadiri pertemuan High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-WMS) di Istana Kepresidenan Bogor yang dimulai Selasa 1 Mei 2018.

    Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Muslim Dunia tersebut digelar untuk membahas tentang Wasatiyyat Islam. Perhelatan KTT ini diinisiasi oleh Din Syamsuddin yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri.

    “Yang dibahas tadi prinsipnya adalah bagaimana kita bekerjasama untuk mensyiarkan Wasatiyyat Islam. Jadi intinya itu dan undangan yang hadir cukup banyak untuk besok. Pembukaan akan dilakukan di Bogor esok hari,” tutur Retno.

    Retno juga menyampaikan bahwa menurut Ahmad Muhammad Ath-Thayeb tantangan yang dihadapi oleh dunia muslim kini semakin banyak. Tantangan-tantangan tersebut, lanjutnya, tidak akan dapat diselesaikan apabila kita tidak bersatu mensyiarkan Wasatiyyat Islam.

    “Yang paling penting adalah bagaimana kita mengimplementasikan wasatiyyat Islam,” lanjut Retno.

    Sementara itu Din Syamsudin menjelaskan bahwa Wasatiyyat Islam memiliki arti jalan tengah Islam. Intinya yaitu wawasan keislaman yang menegakkan keseimbangan, penuh dengan toleransi, mengambil jalan tengah, cenderung untuk menyelesaikan masalah dengan kompromi dengan musyawarah, tidak main ‘pokoknya’, apalagi mengkafirkan pihak lain.

    “Kira-kira wawasan semacam itulah yang terkandung dalam konsepsi wasatiyyat islam itu. Bagi kita yang berada di Indonesia ini, saya kira patut untuk disyukuri, kalau ada masalah-masalah mungkin dapat diselesaikan dengan baik,” ucap Din.

    Din menyebutkan bahwa KTT Bogor tentang Wasatiyyat Islam ini akan dihadiri oleh sekitar 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim. Sebanyak 50 tokoh dari luar negeri dan 50 tokoh dari dalam negeri.

    “Kita akan membahas konsepsi Wasatiyyat Islam dan bagaimana implementasinya khususnya dalam konteks tantangan dan peluang peradaban global dewasa ini. Indonesia juga ingin menampilkan bahwa Wasatiyyat Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia. Itu yang tadi oleh Grand Syekh ikut diapresiasi. Indonesia relatif berhasil di dalam menampilkan Wasatiyyat Islam itu secara nyata,” ujar Din.

    Jakarta, 30 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin