Kategori: Nasional

  • Mantan Ajudan SYL Dua Kali Antar Hadiah Jam Tangan ke Ketua PDIP Lampung Sudin

    Mantan Ajudan SYL Dua Kali Antar Hadiah Jam Tangan ke Ketua PDIP Lampung Sudin

    Jakarta, sinarlampung.co-Mantan ajudan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Panji Hartanto, mengungkap SYL pernah memerintahkan dirinya mengantar jam tangan ke Ketua Komisi IV DPR RI Sudin yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung.

    Hal itu terungkap saat Panji menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL. “Kemudian juga pemberian uang ini, maaf, pemberian hadiah berupa jam tangan di tahun 2021, 2022. Saudara sampaikan hadiah kepada siapa? Bentuk hadianya apa? Pembeliannya menggunakan uang apa?” tanya jaksa dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Rabu 17 April 2024.

    “Saya ke Pak Sudin waktu itu,” jawab Panji.

    “Siapa itu?” tanya jaksa.

    “Ketua Komisi IV,” jawab Panji.

    “DPRD atau DPR RI?” tanya jaksa.

    “DPR RI,” jawab Panji.

    Panji mengaku mengantarkan hadiah jam tangan itu ke rumah Sudin. Dia menyebut harga jam tangan itu sekitar Rp100 juta dan mengetahuinya dari bagian rumah tangga di Kementerian Pertanian. “Saya antarkan bersama driver sama patwal ke rumah beliau,” jawab Panji.

    “Hadiahnya apa?” tanya jaksa.

    “Jam tangan,” jawab Panji.

    “Seharga berapa itu pengetahuan Saudara?” tanya jaksa.

    “Sekitar Rp 100 (juta), saya dapat informasi dari rumah tangga,” jawab Panji.

    Panji mengatakan jam tangan itu diperolehnya dari SYL. Dia mengatakan pemberian hadiah jam tangan itu dilakukan pada 2021.

    “Kemudian, jam tangan itu Saudara peroleh dari mana? Kan sebelum Saudara antar ini kan Saudara peroleh dari siapa?” tanya jaksa.

    “Dari bapak,” jawab Panji.

    “Dari terdakwa SYL?” tanya jaksa.

    “Pak Menteri,” jawab Panji.

    Panji mengatakan terdakwa lain dalam kasus ini, Muhammad Hatta, juga pernah menyerahkan hadiah berupa jam tangan ke Sudin pada 2022. Namun, Panji mengaku tak mengetahui harga jam tangan tersebut.

    “Karena di berita acara pemeriksaan Saudara 2 kali, 2021 dan 2022?” tanya jaksa.

    “Itu yang menyerahkan Pak Hatta,” jawab Panji.

    “Hadiahnya dalam bentuk apa?” tanya jaksa.

    “Jam juga,” jawab Panji.

    Jaksa mencecar Panji terkait pemberian uang senilai Rp100 juta pada BAP Panji. Panji mengatakan uang itu diserahkan oleh terdakwa Muhammad Hatta.

    “Saudara menyampaikan dalam BAP ini ada, menyerahkan uang sejumlah Rp 100 juta yang menyerahkan terdakwa Muhammad Hatta, ada itu?” tanya jaksa.

    “Ingat,” jawab Panji.

    “Uang dari siapa?” tanya jaksa.

    “Dari bapak,” jawab Panji.

    “Yang menyerahkan?” tanya jaksa.

    “Pak Hatta,” jawab Panji.

    Jaksa menanyakan untuk siapa uang Rp 100 juta tersebut. Panji berpendapat uang itu diserahkan Hatta ke Sudin.

    “Untuk siapa tahu?” tanya jaksa.

    “Tidak tahu,” jawab Panji.

    “Sudin nggak?” tanya jaksa.

    “Kalau menurut saya Pak Sudin,” jawab Panji.

    Diketahui SYL didakwa menerima melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar. Dia didakwa bersama dua eks anak buahnya, yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas perkara terpisah. (Red)

  • Firli Bahuri Pernah Minta Rp50 Miliar Kepapa Syahrul Yasin Limpo

    Firli Bahuri Pernah Minta Rp50 Miliar Kepapa Syahrul Yasin Limpo

    Jakarta, sinarlampung.co-Mantan Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Pur) Firli Bahuri pernah meminta Rp50 miliar kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Hal itu terungkap dalam keterangan saksi eks ajudan SYL, Panji Hartanto, dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan).

    Panji mengungkap mantan ketua KPK, Firli Bahuri pernah meminta uang senilai Rp50 miliar ke SYL. Hal itu terungkap dalam BAP Panji nomor 34 yang dibacakan hakim dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Rabu 17 April 2024. Panji mengaku mendengar percakapan SYL terkait permintaan uang tersebut.

    “Ada di BAP Saudara mengetahui terkait permintaan uang, BAP nomor 34 ya, dari Firli Bahuri bahwa di sini yang saat itu SYL menyatakan terdapat permintaan Rp 50 miliar dari Firli Bahuri. Itu Saudara ketahui dari percakapan atau dari apa nih?” tanya hakim.

    “Dari percakapan Bapak (SYL),” jawab Panji.

    “Dari percakapan bapak ke?” tanya hakim.

    “Waktu itu di ruangan kerja,” jawab Panji.

    Panji mengatakan terdakwa Muhammad Hatta juga ada dalam ruangan kerja saat SYL membahas permintaan uang dari Firli tersebut. Hakim kembali membacakan BAP Panji yang memilih keluar dari ruangan kerja tersebut karena menganggap obrolan itu rahasia.

    “Pada saat itu, SYL mengatakan terdapat permintaan uang Rp 50 miliar dari Firli Bahuri. Tapi setelah mendengar perkataan tersebut, karena saya merasa itu adalah percakapan rahasia, sehingga saya keluar dari ruangan,” baca hakim.

    “Baik,” timpal Panji.

    Hakim mendalami keterangan Panji terkait tujuan permintaan uang Rp 50 miliar dari Firli tersebut. Panji mengatakan uang itu terkait permasalahan di KPK.

    “Oke. Sepengetahuan Saudara, apakah ada informasi-informasi, karena Saudara itu ajudan ya, bahwa SYL sendiri mengemukakan hal-hal terkait dengan adanya info mengenai permintaan uang ini adalah terkait dengan apa?” tanya hakim.

    “Yang mana?” timpal Panji.

    “Ya itu tadi bahwa ada permintaan Rp 50 miliar dari Firli, itu saudara tahu tidak, apa itu?” tanya hakim.

    “Ada masalah di KPK,” jawab Panji.

    Panji mengaku mengetahui ada masalah di KPK lantaran SYL saat itu mengumpulkan pejabat Eselon I di Kementan. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada tahun 2022.

    “Saudara tahu dari mana?” tanya hakim.

    “Waktu itu Eselon I dikumpulkan di Wichan (Rumah Dinas Mentan SYL di Jalan Widya Chandra). Ada surat penyidikan,” jawab Panji.

    “Kapan itu?” tanya hakim.

    “Sekitar 2022,” jawab Panji.

    “Saudara ada di situ?” tanya hakim.

    “Ada di situ saya,” jawab Panji.

    Hakim kembali mendalami keterangan Panji terkait tujuan SYL mengumpulkan pejabat Eselon I Kementan. Panji mengatakan SYL memerintahkan inspektur jenderal untuk berkoordinasi dengan KPK.

    “Oke. Lalu pada saat dikumpulkan itu apa yang diutarakan?” tanya hakim.

    “Bapak instruksikan Irjen untuk koordinasi,” jawab Panji.

    “Inspetur Jenderal siapa?” tanya hakim.

    “Waktu itu Pak Jan Marinka kalau tidak salah,” jawab Panji.

    “Oke. Itu diinstruksikan untuk apa?” tanya hakim.

    “Untuk koordinasi ke KPK,” jawab Panji.

    Untuk diketahui, SYL didakwa menerima melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp44,5 miliar. SYL didakwa bersama dua eks anak buahnya, yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas perkara terpisah. (red)

  • Banjir Bandang Musi Rawas Utara Dua Tewas Lima Kecamatan Terendam 10 Jembatan Putus

    Banjir Bandang Musi Rawas Utara Dua Tewas Lima Kecamatan Terendam 10 Jembatan Putus

    Sumatera Selatan, sinarlampung.co-Dua warga di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel), dikabarkan tewas terbawa arus banjir bandang setinggi 2,5 Meter. Banjir bandang luapan Sungai Rupit pada Selasa 16 April 2024 berdampak pada 48 desa di lima Kecamatan terendam. Jumlah warga yang terdampak dari data sementara sebanyak 4.319 KK dengan 17.276 jiwa, dan 196 warga lainnya terpaksa harus mengungsi.

    Belasan rumah hancur 10 jembatan putus di 48 Desa Lima Kecamatan

    Banjir bandang menyebabkan 17 rumah warga di Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya, hilang terbawa arus dan 23 rumah rusak parah. Data BPBP Muratara ada 2.839 rumah warga terdampak banjir. Saat ini bpbd terus melakukan penanganan darurat dengan menyelamatkan warga dan mengevakuasi ke tempat aman.

    Ketinggian air di Desa Suka Menang saat pertama kejadian mencapai 5 meter lebih dan menenggelamkan hampir seluruh rumah warga. Banjir yang tinggi dan deras membuat akses jalan di Desa Suka Menang terputus. Warga yang terjebak banjir berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki pohon-pohon yang tinggi. Terparah berimbas ke 8 desa di sepanjang aliran Sungai, seperti Desa Muara Batang Mpu, Proyek, Sukaraja, Suka Menang, Terusan, Muara Tiku, Tanjung Agung, dan Lubuk Kumbung.

    Kepala Desa Suka Menang, Al Patah mengatakan, akibat banjir kerugian ditaksir mencapai miliar rupiah. Selain menghanyutkan rumah warga, banjir juga menghanyutkan ternak milik warga. “Warga yang rumahnya hilang akibat hanyut dan yang rusak parah terpaksa menunpang di rumah sanak keluarga sampai bisa kembali membangun tempat tinggal,” kata Al Patah, Rabu 17 April 2024.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan dua korban tewas merupakan warga Kecamatan Karang Jaya. “Jadi dua korban jiwa dan pengungsi tersebut, merupakan warga yang bermukim di 32 desa yang masing-masing berada di Kecamatan Karang Jaya, Rupit, Ulu Rawas, dan Rawas Ulu,” kata Abdul, kepada sinarlampung.co Rabu 17 April 2024.

    Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan penambahan dua perahu karet untuk menunjang percepatan penanganan darurat dan mengevakuasi para korban karena saat ini banjir belum surut. “Kami telah menambah dua perahu karet untuk proses evakuasi, mengingat air masih merendam pemukiman warga,” ungkapnya.

    Sesuai data yang dilangsir tim Pusdalops BNPB, diketahui bahwa hingga Rabu 17 April 2024 tercatat ada 2.839 rumah warga yang tergenang banjir sehingga penghuninya harus dievakuasi. Banjir juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, diantaranya enam jembatan penyeberangan putus, lima rumah ibadah dan 10 Unit fasilitas kesehatan rusak berat.

    Petugas gabungan yang melibatkan TNI-Polri masih melakukan upaya evakuasi dan mendirikan dapur umum untuk warga yang terdampak.

    Berikut wilayah yang terdampak banjir bandang:

    1. Kecamatan Karang Jaya

    Desa Bukit Ulu
    Desa Lubuk Kumbung
    Desa Suka Raja
    Desa Muara Batang Empu
    Desa Suka Menang
    Desa Rantau Telang
    Desa Tanjung Agung
    Desa Terusan
    Kelurahan Karang Jaya
    Desa Muara Tiku
    Desa Embacang Lama
    Desa Embacang Baru
    Desa Embacang Baru Ilir

    2. Kecamatan Rupit

    Desa Tanjung Beringin
    Desa Noman
    Desa Noman Baru
    Desa Batu Gajah
    Desa Batu Gajah Baru
    Desa Maur Lama
    Desa Maur Baru
    Desa Bingin Rupit
    Desa Beringin Jaya
    Kelurahan Muara Rupit
    Desa LAwang Agung
    Desa Karang Anyar
    Desa Karang Waru
    Desa Lubuk Rumbai
    Desa Pantai

    3. Kecamatan Ulu Rawas

    Desa Kuto Tanjung
    Desa Napalicin
    Desa Sosokan
    Kelurahan Muara Kulam
    Desa Muara Kuis
    Desa Pulau Kidak
    Desa Jangkat

    4. Kecamatan Rawas Ulu

    Desa Lesung Batu
    Desa Lesung Batu Muda
    Desa Sungai Baung
    Desa Pulau Lebar
    Desa Kerta Dewa
    Desa Remban

    5. Kecamatan Karang Dapo

    Desa Kertasari
    Desa Rantau Kadam
    Desa Karang Dapo
    Kelurahan Karang Dapo
    Desa Biaro
    Desa Biaro Baru
    Desa Aringin

    Korban Dievakuasi, Pemprov Salurkan Bantuan

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Muratara, Ahmad Yulian Zulfikar mengatakan, rumah yang rusak berat dan hanyut sebanyak 131 unit, rusak sedang 13 unit, rusak ringan 170 unit dan rumah terendam 4.258 unit. Dalam banjir ini, ada 9 jembatan yang putus. Yakni jembatan pengubung Desa Sukamenang-Ratau Telang Tanjung Agung, jembatan gantung Desa Suka Menang, jembatan gantung Desa Lubuk Kumbung dan jembatan gantung Desa Tanjung Agung.

    Kemudian jembatan gantung Desa Suka Raja, jembatan gantung Desa Batu Gajah Baru-Batu Gajah, jembatan gantung Desa Karang Anyar, jembatan Terusan dan jembatan Batu tulis Kelurahan Muara Kulam. “Ada juga 8 masjid terendam, fasilitas layanan kesehatan 10 unit terendam dan fasilitas pendidikan 4 sekolah,” katanya.

    BPBD Muratara katanya, telah melakukan kaji cepat dan mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendataan. Evakuasi juga telah dilakukan, termasuk mendirikan dapur umum. “Kondisi terkini debir air di Kecamatan Karang Jaya, Rupit dan Karang Dapo sudah surut. Kemudian airan listrik masih mati di Karang Dapo dan Rawas Ilir, akses komunikasi juga terganggu,” katanya. (Red)

  • Pemudik Ricuh Protes Ada Rombongan Serobot Antrian di Bakuheni Petinggi ASDP Asik Joget Ria di Kantin?

    Pemudik Ricuh Protes Ada Rombongan Serobot Antrian di Bakuheni Petinggi ASDP Asik Joget Ria di Kantin?

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Saat ramai arus bslik mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lumpung Selatan, terjadi pada Minggu 14 April 2024 malam. Malam itu sempat terjadi keributan antara pemudik dan petugas pelabuhan dari ASDP. Kericuhan dipicu karena pemudik menilai petugas membiarkan antrian kendaraan diserobot.

    Awalnya antrian kendaraan mobil yang ingin masuk ke dermaga eksekutif berjalan normal meski dalam kondisi padat. Namun keributan akhirnya tak terhindar ketika ada beberapa kendaraan yang menyerobot kendaraan lainnya yang telah mengantri selama berjam-jam.

    Melihat hal tersebut, seorang pemudik wanita turun dari kendaraannya dan memprotes hal tersebut. Dia menyayangkan perilaku petugas yang terkesan membiarkan beberapa kendaraan memotong antrian kendaraannya. Protes yang dilayangkan pemudik wanita ini membuat pemudik lainnya pun beraksi dengan mendatangi petugas untuk melakukan protes.

    Rizal salah satu pemudik mengatakan dirinya telah mengantri sejak sore hari mengikuti instruksi dari pihak Pelabuhan Bakauheni. “Kami ini sudah tertib, kami ikuti semua prosedur yang diarahkan petugas, disuruh ikut barisan kita ikuti. Terus peristiwa tadi kenapa malah dibiarkan, kenapa nggak disetop,” katanya.

    Ketika peristiwa itu terjadi, tersiar kabar bahwa Dirut PT ASDP, Ira Puspadewi malah asyik berjoget menikmati musik di dermaga eksekutif bersama jajarannya. Dalam video yang diterima wartawan Ira Puspadewi tampak asyik berjoget di live musik yang tersedia di dekat dermaga eksekutif.

    Pihak PT ASDP Indonesia Ferry angkat bicara ihwal beredarnya video Dirut PT ASDP Ira Puspadewi yang dikatakan asyik berjoget saat terjadi keributan pemudik dan petugas saat arus balik pada Minggu (14/4). ASDP menyatakan tidak ada hubungan antara kedua peristiwa tersebut.

    “Saat itu para petugas posko membagikan snack dan minuman kepada para pengguna jasa yang sedang mengantri naik kapal sebagai bentuk ucapan terima kasih karena pengguna jasa tertib menunggu antrian. Kami mengundang pemusik lokal untuk menghibur para pengguna jasa sejak siang hari juga sebagai bagian dari pelayanan,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, dalam keterangannya Selasa 16 April 2024.

    Dia menegaskan, dua peristiwa tersebut merupakan hal yang berbeda. Pihaknya juga telah melakukan investigasi terhadap peristiwa keributan itu. “Saat selesai dengan pembagian untuk 1 batch, petugas posko secara spontan ikut bernyanyi. Saat pengguna jasa melakukan protes, hiburan sudah berhenti,” katanya.

    “Sesungguhnya ini merupakan dua kejadian yang tidak bersamaan dan dipastikan bukan penyebab protes. Setelah kami selidiki, kejadian protes dipicu karena ada petugas salah membuka jalur antrian saat pergantian shift. Dalam waktu kurang dari 5 menit, masalah tersebut sudah bisa diatasi dan pengguna jasa yang protes sudah bisa naik ke kapal, kami juga telah meminta maaf atas peristiwa yang terjadi,” ungkapnya. (Red)

  • Wartawan Halmahera Dianiaya Tiga Anggota TNI AL Karena Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

    Wartawan Halmahera Dianiaya Tiga Anggota TNI AL Karena Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali, dianiaya tiga anggota TNI Angkatan Laut. Aksi kekerasan itu berlangsung setelah dia memberitakan penangkapan kapal yang memuat bahan bakar minyak jenis Dexlite sebanyak 20.400 liter.

    Menurut Sukandi, dia dijemput Miftahudin bersama seorang anggota TNI AL, Idham, di rumahnya di Desa Babang, Kecamatan Bacan Timur, Halamahera Selatan, Maluku Utara, pada Kamis, 28 Maret 2024. “Ikut dulu ke Pos Angkatan Laut di Desa Panambuang,” kata Komandan Pos Angkatan Laut di Pelabuhan Perikanan Panambuang, Letnan Dua TNI AL Miftahudin, seperti ditirukan jurnalis Sukandi Ali, dilangsir Tempo, Jumat, 5 April 2024.

    Penjemputan paksa itu bermula dari ia memberitakan kapal bermuatan Dexlite itu ditangkap TNI AL. Dexlite itu milik Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Maluku Utara. Tak hanya Dexlite, kapal itu memuat 395.000 liter minyak tanah.

    Keterangan Dirpolairud

    Direktur Polairud Polda Malut Komisaris Besar Hariyatmoko, mengatakan bahwa kapal itu bukan ditangkap. Melainkan dilakukan pemeriksaan dokumen. “Itu pemeriksaan kapal oleh kapal Angkatan Laut yang sedang berpatroli,” kata Hariyatmoko melalui sambungan telepon pada Jumat, 5 April 2024.

    Hariyatmoko menjelaskan, kapal pemuat Dexlite adalah SPOB Rimas. Dalam pelayaran ia dihentikan KRI Madidihang-855 milik Kaormada III TNI AL—yang bermarkas di Sorong, Papua Barat.

    Dia menuturkan, saat itu mereka mau mengisi minyak Dexlite ke Kapal Patroli Gamalama milik Polairud di Pulau Obi. Karena tidak memiliki alat transportasi untuk mengangkut minyak. “Otomatis kami angkut dengan SPOB Rimas, yang itu merupakan rekanan dari Pertamina,” ujarnya.

    Dia mengakui tak ada masalah terhadap dokumen muatan BBM tersebut. “Namun ada dokumen kapal yang tidak sesuai dengan jumlah kru. Misalnya, di situ disebutkan ada lima orang, ternyata kurang gitu loh. Intinya dokumen kapal ada yang kurang,” kata dia.

    Saat itulah Rimas dibawah ke Pos AL Panambuang. Dia membantah pemeriksaan dokumen itu bukan bagian dari penangkapan seperti diberitakan sebelumnya. Adapun minyak tanah ratusan ribu liter itu, kata Hariyatmoko bukan milik Polairud. Dia menduga itu milik SPOB Rimas. “Bukan menangkap, memeriksa. Kata-kata menangkap itu tidak tepat,” tutur dia.

    Sebelumnya, Sukandi mengatakan informasi yang dia dan rekannya terima, Rimas ditangkap di Laut Halamahera Utara pada Rabu malam, 20 Maret 2024. Keesokan harinya kapal dibawah ke Pos AL. Setelah mengecek ke Pelabuhan Perikanan pada 24 Maret, kapal itu masih parkir beberapa ratus meter dari pelabuhan. “Alasan penahanan itu karena ada dokumen dan perlengkapan berlayar tidak lengkap,” tutur dia.

    Jawaban itu ia dapat dari Miftahudin. Belakangan setelah berita penangkapan itu terbit di media online Sidik Kasus, Sukandi dipanggil. Penjemputan itu berakhir dengan penganiayaan oleh anggota TNI AL Miftahudin, Idham, dan Aris.

    Tiga TNI AL Disanksi

    Komandan Pangkalan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL) Ternate Letnan Kolonel Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali. “Komandannya kami ganti. Dan yang bersangkutan sudah ada di Ternate untuk proses (pemberian sanksi) lanjut atau dijatuhi sanksi sesuai hukum yang berlaku,” kata Ridwan Senin, 8 April 2024.

    Dia mengatakan dalam memproses hukum anggota TNI terdapat prosedur yang perlu ditempuh. Misalnya, korban harus didampingi kuasa hukum dan melayangkan pengaduan. Setelah itu divisum dan dimintai keterangan. “Setelah minta keterangan baru proses itu berjalan,” tutur dia.

    Selain pencopotan jabatan, sanksi hukum berikutnya seperti yang berlaku di TNI. “Kalau korbannya cacat dan tidak bisa beraktivitas itu hukumannya berat,” ujar dia.

    Namun pemeriksaan kasus penganiayaan jurnalis itu belum selesai. Kasus kekerasan terhadap jurnalis ini masih disidik Polisi Militer TNI AL dan berikutnya pemberian sanksi kepada para pelaku. “Yang paling penting saya mau berpesan ini bulan puasa, siapa yang pengin itu terjadi,” tutur dia.

    TNI AL sudah minta maaf dan menemui jurnalis korban pemukulan itu, serta melakukan konferensi pers. “Itu tidak akan menggugurkan sanksi yang akan dijatuhkan kepada tersangka,” ucap dia.

    Dia juga mengingatkan agar wartawan harus melakukan konfirmasi kepada sumber yang memberikan informasi tersebut. “Ini benar, enggak? Takutnya berita itu menjadi sesuatu yang tidak mengenakkan,” ujarnya.

    Menurut dia, di TNI yang memberikan informasi atau pernyataan konfirmasi untuk sebuah pemberitaan itu bukan melalui komandan pos. “Seharusnya yang memberikan pernyataan itu Komandan Lanal seperti saya,” tutur dia.

    Dia mengatakan TNI AL mesra dengan wartawan dan berharap berita dikonfirmasi sebelum diterbitkan oleh jurnalis. Dia menjelaskan, bahwa telah disampaikan kepada Sukandi supaya pemberitaan ke depan harus dijalankan sesuai kode etik. “Saya sudah bilang ke korban. Kita ambil hikmahnya, hukuman akan tetap jalan sesuai aturan yang berlaku,” kata dia. (Tempo/Red)

  • Berita Media Tak Wajib Daftar dan Wartawan Tak Perlu UKW Framing Sesat Ketua Dewan Pers

    Berita Media Tak Wajib Daftar dan Wartawan Tak Perlu UKW Framing Sesat Ketua Dewan Pers

    Jakarta, sinarlampung.co-Sejak Kamis 4 April 20204, ramai media online memberitakan pernyataan seolah olah wawancara dan keterangan Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu yang menyebut media tidak wajib daftar di Dewan Pers, dan wartawan tidak wajib Uji Kompetensi Wartawan.

    Atas berita itu, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menyatakan bahwa pada Kamis 4 April 2024 pekan kemarin, dirinya tidak memberikan keterangan pers baik tertulis, tatap muka, maupun wawancara dengan wartawan. Termasuk Media Kliknews yang seolah mengutip pernyataannya.

    Pada hari itu, Ketua Dewan Pers melakukan kegiatan offline dengan seluruh staf sekretariat Dewan Pers menjelang ritual Idulfitri 1445 Hijriah dan sore hari melakukan kegiatan sertijab Pimpinan TNI AU. “Jadi, pernyataan yang disebut hari Kamis itu tidak bisa dipertanggungjawabkan” kata Ninik Rahayu dalam siaran pers, Senin 8 April 2024.

    Masyarakat pers dan media, kata Ninik Rahayu, mesti memperhatikan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers Pada Pasal 15 Ayat 2 Huruf G jelas disebutkan amanah tentang pendataan media. “Pasal ini sepenuhnya amanah untuk Dewan Pers sebagai lembaga pelaksana undang-undang tentang pers tersebut,” kata Ninik.

    Sebelumnya ramai Media tersebut dan media lain yang turut mengutip secara telanjang tanpa konfirmasi lebih dulu menimbulkan disinformasi yang membingungkan publik. Dalam berita tersebut juga ditambahkan pernyataan narasumber lain, Kamsul Hasan, yang seolah-olah menjadi satu kesatuan dari pernyataan Ketua Dewan Pers.
    “Pernyataan tersebut menimbulkan bias, mencampuradukkan informasi dan berpotensi misleading karena bukan bagian dari pernyataan ketua Dewan Pers,” kata dia.

    Demikian tanggapan Dewan Pers Pada kesempatan ini, masih dalam suasana Ramadan dan jelang Lebaran, Dewan Pers menyampaikan Minal Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir batin menyambut Idulfitri 1445 hijriah.
    Pernyataan lain dari Dewan Pers tentang berita terkait dapat dibaca melalui link berikut:

    https://dewanpers.or.id/publikasi/siaranpers_detail/608/Pendaftaran_Tidak_Sama_dengan_Pendataan-https://dewanpers.or.id/publikasi/siaranpers_detail/548/SIARAN_PERS_Sertifikasi_oleh_Dewan_Pers_Tidak_Bisa_Disamakan_dengan_SKKNI-https://dewanpers.or.id/publikasi/siaranpers_detail/554/Dirjen_IKP:_Dewan_Pers_Satu-satunya_Lembaga_yang_Lakukan_Sertifikasi_Jurnalis. (Red) 

  • H-1 Pemotor Mudik Masih Padat di Pelabuhan Ciwanda Puncak Terjadi H-3

    H-1 Pemotor Mudik Masih Padat di Pelabuhan Ciwanda Puncak Terjadi H-3

    Banten, sinarlampung.co-Jumlah pemudik sepeda motor yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera via Pelabuhan Ciwandan, Banten, masih sangat ramai pada H-1 Idul Fitri, Selasa, 9 April 2024. Sejak pukul 06.30 WIB, pemudik motor masih tertahan di beberapa titik Pelabuhan Ciwandan. Mereka tertahan di kantong parkir, di loket pemindaian tiket, di pos pertama kali masuk, hingga di luar gerbang.

    Meski antrean terjadi hingga luar gerbang, perkiraan jumlah pemudik ini tidak lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, terutama pada H-3 dan H-2 Lebaran. Jika dilihat tren dari H-7 hingga H-1 Lebaran, para pemudik sepeda motor ini jumlahnya cukup banyak jika memasuki waktu malam hingga menuju pagi.

    Para pemudik ini kerap melakukan perjalanan dari kota asalnya menuju Pelabuhan Ciwandan sekitar sore dan malam hari. Pemudik motor mengungkapkan, perjalanan malam hari dipilihnya lantaran tingkat kepadatan lalulintas menuju pelabuhan cenderung lebih lancar, alias tak macet.

    Selain itu, pemudik memilih perjalanan malam untuk menghindari terik matahari pada siang. Yang disebut membuat para pemudik lebih cepat lelah. Petugas di kawasan Pelabuhan juga menuturkan, intensitas kendaraan atau pemudik pada siang hari biasanya akan melandai.

    Puncak Arus Mudik Pelabuhan Ciwandan di H-3 Lebaran

    Berdasarkan data yang dirilis PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo selaku pengelola Pelabuhan Ciwandan, jumlah kendaraan motor yang hendak menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan, Banten, telah menembus angka 46.110 kendaraan.

    Jika dilihat secara detail, tren peningkatan terjadi sejak H-7 Lebaran. Pada H-7 Lebaran jumlah motor yang melintas sebanyak 1.432 unit, kemudian pad H-6 sebanyak 2.258 unit, H-5 sebanyak 4.710 unit, H-4 sebanyak 16.831 unit, dan H-3 sebesar 20.879 unit. Dengan demikian, puncak arus mudik di Pelabuhan Ciwandan sejauh ini terjadi pada Minggu, 7 April 2024. (Ahmad Suryadi/Red)

  • H-3 Lebaran Pemudik Motor Terjebat Antrian di Pelabuhan Ciwandan

    H-3 Lebaran Pemudik Motor Terjebat Antrian di Pelabuhan Ciwandan

    Banten, sinarlampung.co-Pemudik kendaraan roda dua yang menggunakan jasa penyeberangan via Pelabuhan Ciwandan menuju Pelabuhan Bakauheni, mengelurkan lambannya proses antrian menuju kapal pada H-3 Minggu 7 April 2024 dini hari.

    Umumnya mereka antri sejak pukul 02.00 baru bisa naik kapal setelah pukul 06.30. Hingga pukul 09.00 antrian masih mengular. Ribuan pemudik motor lain masih tertahan antrean. Sekitar pukul 07.00 WIB, antrean masih meluber hingga keluar gerbang titik pemeriksaan tiket.

    Terik sinar matahari pun memperparah keadaan lautan pemudik yang masih menunggu giliran naik ke kapal. Banyak pemudik yang dibonceng memilih untuk meninggalkan motor sementara agar terhindar dari panas matahari yang menyengat.

    “Kapol saya mas, mendik tahun depan naik bus. Tahun ini terparah, tahun-tahun sebelumnya, antri tapi tidak lama. Tahun ini busyet, dari jam 2.00, baru jam 6 bisa naik. Gimana belakang gak semakin numpuk,” kata .Eka (22) pemudik asal Banten Tujuan Lampung Utara.

    Eka mengaku kondisi arus mudik di Pelabuhan Ciwandan tahun ini lebih parah dibandingkan arus mudik tahun lalu. “Parah tahu) ini lah jauh kalau kemarin cuma macet di depan pas masuk sini udah langsung blsa kapal semua. Sekarang mah aduh,” katanya yang lima jam di Pelabuhan. (Ahmad Suryadi/Red)

  • Pengemudi Ford Asal Bandung Tewas Dengan Luka Leher Tergorok Dalam Mobil di Kuningan, Polisi: Korban Bunuh Diri

    Pengemudi Ford Asal Bandung Tewas Dengan Luka Leher Tergorok Dalam Mobil di Kuningan, Polisi: Korban Bunuh Diri

    Jakarta, sinarlampung.co-Pria asal Bandung, Reffian Gani usia 29 tahun beralamat di Gg Surareja No 143/34-B RT 03/09, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat dengan pekerjaan wiraswasta, ditemukan tewas dengan luka leher tergorok dalam mobil Ford Merah di Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4 April 2024 malam sekitar pukul 20.00 WIB.

    Korban pertama kali temukan oleh seorang warga penjual timun suri bernama Darna, yang curiga melihat keberadaan mobil Ford merah bernopol B-1624-UME yang lama terparkir di pinggir jalan dan tak kunjung diambil pemiliknya.

    “Saya melihat mobil tersebut sejak Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB saat akan buka warung. Awalnya saya tidak curiga, dan menganggap hal biasa. Sampai akhirnya tadi sekitar habis tarawih, saya bersama dua teman saya mengecek mobil tersebut dan kaget saat disorot pakai senter, ternyata di dalamnya ada orang dengan kondisi leher berlumur darah,” kata Darna di lokasi kejadian.

    Saat itu juga Darna bersama temannya melaporkan temuan mayat di dalam mobil tersebut ke Ketua RT setempat yang langsung diteruskan ke perangkat Desa Jatimulya juga Polsek Cidahu. Langsung laporan ditanggapi petugas kepolisan mendatangi TKP disusul anggota Inafis dan penyidik dari Satreskrim Polres Kuningan melakukan identifikasi dan olah TKP.

    Dari hasil olah TKP, di mobil tersebut polisi menemukan dompet yang di dalamnya terdapat kartu identitas berupa SIM A atas nama Reffian Gani usia 29 tahun beralamat di Gg Surareja No 143/34-B RT 03/09, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat dengan pekerjaan wiraswasta.

    Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan, polisi telah menghubungi pihak keluarga korban dan telah meminta kehadiran mereka untuk memastikan identitas jenazah pria tersebut. “Untuk sementara kami telah terhubung dengan keluarga korban di Bandung dan malam ini juga mereka kami minta kehadirannya ke Kuningan untuk mengumpulkan keterangan dan sebagainya. Sambil kami terus lakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti di lapangan,” kata Willy.

    Bunuh Diri

    Polisi menyimpulkan penyebab kematian Reffian Gani (29), warga Bandung, yang ditemukan tewas dengan leher tergorok di dalam mobil Ford merah di pinggir jalan raya Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Kamis 4 April 2024 malam akibat bunuh diri.

    Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan kesimpulan tersebut berdasarkan hasil autopsi dan teori dokter forensik RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, yang diterima Minggu 7 April 2024. Hal tersebut didukung sejumlah alat bukti seperti keterangan saksi dan rekaman kamera CCTV.

    “Dari hasil autopsi dan teori dokter forensik menyimpulkan luka yang dialami korban RG merupakan upaya korban melukai dirinya sendiri. Seperti diketahui, ada beberapa luka ditemukan di tubuh korban yaitu selain di leher juga ada luka sayatan di pergelangan tangan kiri dengan menggunakan cutter yang ada di dalam mobil Ford merah tersebut. Berawal dari upaya melukai di lengan, ternyata lukanya tidak terlalu dalam kemudian korban melanjutkan upaya melukai di bagian leher sebanyak tiga kali,” papar Willy kepada awak media di sela-sela kegiatan meninjau Pos Pam Lebaran Taman Kota Kuningan, Minggu 7 April 2024 malam.

    Menurut Willy melanjutkan, kesimpulan itu diperkuat dengan temuan seperti kondisi mobil yang terkunci dari dalam dan temuan pisau cutter serta perilaku korban yang terekam kamera CCTV saat berada di SPBU, mini market, dan lokasi lain.

    “Dari sekitar 20 CCTV yang kami periksa, dipastikan tidak ada orang lain yang mengikuti korban begitu juga keberadaan orang lain yang menyertainya di mobil tersebut kami pastikan tidak ada. Ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan sidik jari di dalam mobil, hingga saat ini kami belum menemukan ada sidik jari orang lain di sana,” ujarnya.

    Dari rekaman CCTV juga terlihat mobil Ford merah tersebut sempat mengisi BBM di salah satu SPBU di Kuningan kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Cirebon, namun tidak jadi dan berbalik arah ke Kuningan. Di salah satu mini market di Kuningan, lanjut Willy, terlihat gerak-gerik korban seperti galau dan gelisah. Dia keluar masuk mini market, duduk, kemudian masuk lagi hingga beberapa kali.

    “Sempat terlihat korban berada di SPBU untuk mengisi bensin, kemudian di mini market, ada juga sempat turun dari mobil kemudian duduk di trotoar pom bensin. Dari beberapa titik CCTV tersebut terlihat korban sendiri, tidak ada penumpang lainnya atau korban bersama orang lain. Kalau kami perhatian dari gerak-geriknya, korban ini terlihat seperti galau seperti sedang ada tekanan menghadapi permasalahan berat,” ungkap Willy.

    Sampai akhirnya pada Kamis 4 April 2024 pagi sekitar pukul 09.08 WIB, mobil Ford merah melintasi SPBU Cidahu terlihat menuju arah Jatimulya. Rupanya di Jatimulya tersebut mobil Ford merah tersebut berhenti sampai kemudian pada malam harinya ditemukan oleh warga setempat dengan kondisi pengemudinya sudah tak bernyawa dengan luka di leher.

    Informasi lainnya, polisi juga menemukan mobil Ford merah tersebut terparkir di pinggir Jalan Raya Jatimulya dalam kondisi mogok karena kehabisan bensin. Sementara di dompet korban, kata Willy, tidak ditemukan uang yang cukup. Hanya ada beberapa uang recehan saja.

    Mobil Ford merah itu ternyata bukan milik korban melainkan milik kantor tempat dia bekerja. “Dari beberapa rangkaian penyelidikan tersebut dan diperkuat hasil autopsi dokter forensik terhadap jenazah korban akhirnya dapat diindikasikan korban meninggal dunia oleh dirinya sendiri. Dengan cara melukai dirinya sendiri sehingga menyebabkan hilangnya nyawa korban,” ujar Willy.

    Adapun motif pengemudi Ford merah tersebut nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara yang terbilang ekstrem, Willy menduga karena korban sedang menghadapi permasalahan pribadi yang berat. Namun, Willy enggan mengungkap secara rinci permasalahan berat apa yang dihadapi korban karena alasan itu adalah urusan pribadi korban.

    “Masalah pribadi itu bisa internal juga eksternal. Kami hanya fokus mengungkap penyebab kematian korban ini berdasarkan hasil penyelidikan secara ilmiah, bahwa almarhum meninggal dunia dengan cara menyakiti dirinya sendiri,” katanya. (Red)

  • Ikmapal: Papua Merdeka Bukan Pisah Dari Indonesia

    Ikmapal: Papua Merdeka Bukan Pisah Dari Indonesia

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Puluhan mahasiswa asal Papua di Lampung menggelar aksi demontrasi di Bundaran Tugu Adipura, Kamis, 4 April 2024. Dalam aksinya Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal) meminta penindakan terhadap para pelaku penganiayaan warag sipil, ddan menghentikan militerisme di wilayah Papua.

    Dalam aksi mahasiswa tersebut menggunakan koteka yang merupakan pakaian adat Papua. Aksi tersebut merespon tindakan penganiayaan terhadap salah seorang warga Papua oleh sejumlah oknum TNI beberapa waktu lalu.

    Ketua Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal), Dominggus Kosamah mengungkapkan, peristiwa tersebut bukan peristiwa pertama yang terjadi di Papua. Tentu hal itu menambah traumatis warga Papua terhadap TNI. Menurutnya, trauma rakyat Papua terhadap TNI sudah banyak. Sehingga negara harus menghentikan operasi militer di wilayah Papua. “TNI boleh dikirim karena sesuai juga dengan peraturan yang ada, tapi kami minta jangan berlebihan,” ungkapnya.

    Menurutnya, proyek besar negara adalah mempertahankan Papua. Rakyat Papua ingin merdeka tapi bukan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Rakyat Papua mengharapkan kemerdekaan berupa kebebasan dalam kesejahteraan, pendidikan, hidup yang layak, dan saling menghargai sebagai manusia dan warga negara. “Kemerdekaan yang kami inginkan adalah akses pendidikan, hidup, dihargai sebagai warga negara, itu yang rakyat Papua inginkan,” kata dia.

    Domingus menyatakan penganiayaan terhadap salah satu warga Papua yang terjadi beberapa waktu lalu tidak berprikemanusiaan. Terlebih warga tersebut adalah korban salah tangkap oleh parat. (Red)