Kategori: Nusantara

  • Ricuh Pengamanan Unjukrasa di Kowane Dua Polisi Terbakar

    Ricuh Pengamanan Unjukrasa di Kowane Dua Polisi Terbakar

    Sulawesi Utara, sinarlampung.co-Unjuk rasa di depan Kantor Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berujung ricuh membuat dua anggota Kepolisian mengalami luka bakar. Demo persoalan tanah dari Kerukunan Keluarga Napooha dan Walanapo (Kanawa) di depan Kantor Bupati Konawe pada Senin 15 Jnauri 2024 sekitar pukul 09.40 Wita.

    Sebelum kejadian, massa aksi menggelindingkan ban bekas ke arah pintu gerbang. Massa saat itu menyiramkan bensin di ban bekas tersebut. Sehingga, tim negosiator KBO Samapta dan Kasat Binmas Polres Konawe selaku pengendali lapangan menghimbau agar tidak melakukan pembakaran ban di depan gerbang.

    Saat itu massa aksi akan diterima oleh Asisten II Pemda Konawe. Namun korlap tidak menerima, dan massa aksi menggelindingkan ban kedua yang sudah disiram bensin sebelumnya dan saat ban tersebut sampai di gerbang langsung disulut dengan korek api.

    Akibatnya dua anggota polisi bernama AKP Kadek Sudiadnyana dan Aiptu Amin Sutiarso mengalami luka bakar di tangan dan wajahnya. “Dua personel polisi yang mengamankan unjuk rasa (persoalan tanah) di depan Kantor Bupati Konawe mengalami luka bakar,” kata Iptu Patria dalam keterangannya.

    Polisi menetapkan 4 orang tersangka buntut demo yang berakhir ricuh di depan Kantor Bupati Konawe itu. “Tindak lanjut aksi ricuh di kantor bupati, sejauh ini sudah 4 orang yang kami tetapkan tersangka,” ujar Kasatreskrim Polres Konawe Iptu Patria W. Sigit kepada wartawan, Rabu 17 Januari 2024.

    Iptu Patria mengatakan keempat pendemo tersebut ditetapkan tersangka dan langsung ditahan pada Selasa (16/1) malam. Keempat tersangka pria masing-masing berinisial HDR (39), RNS (28), SD (23) dan BD (29). “Keempat tersangka sudah dilakukan penahanan tadi malam dan dititipkan di rutan Mapolda Sultra,” ungkapnya.

    Patria mengungkapkan pihaknya awalnya memeriksa 11 orang saksi. Setelah dilakukan gelar perkara, 4 orang di antaranya statusnya dinaikkan menjadi tersangka. “7 Pendemo lainnya masih berstatus saksi, tapi tak menutup kemungkinan jika kami menemukan alat bukti baru, bisa menambah tersangka,” bebernya.

    Dia menjelaskan, keempat tersangka memiliki peran berbeda dalam demo ricuh berujung 2 anggota polisi mengalami luka bakar. Para tersangka ada yang berperan sebagai penanggung jawab aksi, penyedia ban bekas, pembakar hingga orator. “HDR berperan sebagai jenderal lapangan yang memerintahkan membawa ban dan bensin, SD mengambil ban dan menyiram bensin, RNS berperan menyalakan api dan BD orang ajakan untuk membakar ban saat demo,” terangnya.

    Kapolres Konawe, melalui AKBP Ahmad Setiadi, membenarkan kejadian atau peristiwa tersebut. Kedua anggotanya yang menjadi korban bernama AKP Kadek Sudiadnyana dan Aiptu Amin keduanya terbakar di tengah kerumunan massa yang tengah penyampaian pendapat di Kantor Bupati Konawe. “Benar (terbakar saat pengamanan demonstrasi, ujarnya singkat.

    Dari kejadian tersebut AKP Kadek Sudiadnyana yang juga Kasat Binmas Polres Konawe harus dilarikan kerumah sakit demi mendapatkan penanganan dirinya mengalami luka bakar di wajah. Sementara Aiptu Amin menderita luka bakar pada lengan kanan.

    Kasatreskrim Polres Konawe Iptu Patria W. Sigit menjelaskan, kronologi kerusuhan tersebut, berawal persoalan tanah dari Kerukunan Keluarga Napooha dan Walanapo (Kanawa). Pihak kepolisian yang berada di lokasi dalam tugas melakukan pengamanan lantas mendapat perlawanan dan terkena kobaran api dari pendemo. (Red)

  • Viral Karyawan Pabrik Toyota Tewas Dibegal di Karawang Ternyata Dihabisi Pembunuh Bayaran Sewaan Istrinya

    Viral Karyawan Pabrik Toyota Tewas Dibegal di Karawang Ternyata Dihabisi Pembunuh Bayaran Sewaan Istrinya

    Karawang, sinarlampung.co–Diduka kecewa dan terbakar cemburu, seorang wanita bernama Ossy Claranita Nanda Triar (32) di Karawang, Jawa Barat, menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya Arif Sriyono. Perencanaan pembunuhan itu juga melibatkan adik kandungnya. Ossy dan adiknya Pandu sudah ditangkap, sementara pelaku pembunuh bayaran masih buron.

    Arif Sriyono, adalah karyawan Toyota, yang sebelumnya ditemukan tewas di Jalan Sasak Misran Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa 9 Januari 2024 lalu. Kematian Arif Sriyono, sebelumnya viral sempat diduga tewas akibat korban aksi pembegalan. Hasil penyelidikan Polisi ternyata korban dibunuh.

    Otak pelaku yang sudah ditangkap itu mengaku sakit hati dengan suaminya, Arif Sriyono, yang dituding melakukan perselingkuhan. Pelakupun kemudian merencanakan pembunuhan itu dengan adiknya, Pandu (19). “Keduanya lalu menyewa pembunuh bayaran berinisial RZ, yang hingga kini Buron. Pelaku bernama Ossy Claranita Nanda Triar, menyewa pembunuh bayaran untuk mengeksekusi suaminya,” kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, kepada awak media.

    Kapolres menjelaskannya, pembunuh bayaran RZ menghabisi nyawa Arif Sriyono, di Jalan Sasak Misran Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa 9 Januari 2024 lalu. Arif Sriyono, sebelumnya sempat diduga tewas akibat dibegal. “Korban diduga dibunuh berencana oleh istrinya yang menjadi otak dari pembunuhan tersebut,” terang Kapolres.

    Dihadapan polisi, Ossy mengakui sakit hati dengan suaminya hingga akhirnya nekat merencanakan pembunuhan tersebut. “Pelaku memendam sakit hati terhadap korban, dikarenakan hubungan yang sudah tidak harmonis akibat isu perselingkuhan,” ucap Kapolres.

    Ossy juga melibatkan adik kandungnya Pandu dalam rencana pembunuhan tersebut. Rencana pembunuhan disiapkan dalam kurun waktu dua pekan sebelumnya. Atas perbuatannya, kedua pelaku akan dijerat undang-undang hukum pidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup penjara.

    Geger Karyawan Toyota Tewas di Begal

    Berita sebelumnya, seorang buruh pabrik, Arif Sriono ditemukan tewas ditengah jalan di Pinggir irigasi Sasak Misran Dusun Pasirpanjang, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa 9 Januari 20024, pukul 00.17 wib. Korban diduga menjadi korban pembegalan. Ditemukan oleh warga yang melintas.

    Saat ditemukan, korban dalam kondisi kepala masih memakai helm dan dipenuhi darah akibat luka tusuk ditubuhnya dan leher. Sedangkan motor milik korban tidak ditemukan dilokasi kejadian, diduga dibawa kabur oleh kawanan begal. Saat dikonfirmasi ke Kapolsek Klari, Kompol Andrian Nugraha membenarkan kejadian pembegalan yang menyebabkan korban tewas di tempat.

    Polres Karawang saat itu mengaku memburu pelaku pembegalan Karyawan PT. Toyota di Sasak Misran, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat Selasa 9 Januari 2024 pukul 00.17 WIB. Bahkan pengejaran dilakukan hingga luar Jawa Barat dengan dibantu Resmob Polda Jabar.

    Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi pelaku yang mrmbunuh karyawan Toyota di Sasak Misran itu. “Kita kejar dua pelaku sampai luar Jawa Barat. Setelah pelaku terekam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian,” kata Jalil didampingi Kasi Humas, Ipda Kusmayadi di Mapolres Karawang, Senin 15 Januari 2024.

    Menurut Jalil, terduga pelaku terekam CCTV di 27 titik dari sebuah pemancingan hingga sekitar rumah korban saat melintas ke lokasi kejadian usai menghabisi korban dan membawa sepeda motor milik korban. Sampau saat ini Tim Sanggabuana Polres Karaeang masih mengejar kedua pelaku pembegalan sadis itu.

    “Kita juga sudah memeriksa dan pendalaman sekitar tujuh orang saksi diantaranya istri korban. Barang korban yang hilang yaitu sepeda motor milik korban, Yamaha Vixion. Untuk luka-luka ditubuh korban dengan tiga tusukam yaitu di leher, dada dan perut. Sedangkan motif masih korban pembegalan, karena motornya hilang,” katanya. (Red)

  • Diduga Malapraktik, Bidan Sunat di Empat Lawang Dilaporkan ke APH

    Diduga Malapraktik, Bidan Sunat di Empat Lawang Dilaporkan ke APH

    Empat Lawang, sinarlampung.co Seorang bidan berinisial GN dari Puskesmas di Kabupaten Empat Lawang dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) atas dugaan malapraktik terhadap pasiennya YT. Dia dilaporkan orang tua korban pada 2 Januari 2024.

    Ayah korban menceritakan, kejadian bermula ketika ibu korban, EM membawa anaknya, YT , ke rumah GN di Desa Padang Tepong, Kecamatan Ulumusi, Empat Lawang untuk disunat.

    Menurut Ayah korban, saat proses sunat, kepala kemaluan korban ikut terpotong dan mengeluarkan darah cukup banyak. Terduga pelaku mencoba mengurangi pendarahan dengan menjahit kepala kemaluan korban, namun pendarahan tidak berhenti.

    Selanjutnya orang tua korban membawa korban ke RSUD Kepahiang untuk mendapat perawatan medis dan menginap beberapa hari.

    Kejadian tragis ini terjadi pada hari Selasa, 26 Desember 2023, sekitar pukul 16.30 WIB, di tempat praktek terduga pelaku di Desa Padang Tepong, kecamatan Ulumusi, Empat Lawang.

    Ayah korban menunggu selama dua hari untuk meminta pertanggung jawaban pelaku, namun pelaku terkesan mengabaikan kejadian tersebut. Pemerintah Desa Galang juga berusaha meminta pertanggung jawaban, namun terduga pelaku tampak tidak responsif.

    Pemdes Desa Galang mengungkapkan bahwa terduga pelaku bahkan tidak menunjukkan penyesalan ketika diundang untuk menjenguk korban di RSUD Kepahiang.

    Melihat sikap GN, orang tua korban memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini ke Polres Empat Lawang untuk ditindaklanjuti.

    Kepada media, bidan GN bersama pimpinan Puskesmas Kecamatan Sikap Dalam, menyatakan bahwa baru menyadari kejadian ini setelah beberapa hari berlalu. Pimpinan Puskesmas menegaskan bahwa mereka akan menanggapi kasus ini dengan serius. (Doby)

  • Gedung New Orange Karaoke Tegal Terbakar Enam LC-nya Tewas

    Gedung New Orange Karaoke Tegal Terbakar Enam LC-nya Tewas

    Tegal, sinarlampung.co-Gedung hiburan malam New Orange Karaoke di Jalan Veteran, Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah terbakar. Sejumlah karyawan dan pemandu lagu terjebak di dalam. Data terkini enam pemandu lagu (PL) alias lady companion (LC) tewas, sembilan orang lainnya dirawat di rumah sakit, Senin 15 Januari 2024 pagi.

    Petugas mengevakuasi korban dan penghuni gedung.

    Kebakaran diketahui pagi sekitar pukul 6.00, terlihat kepulan asap dari sela sela jendela lanti tiga gedung, yang diperkiran menjadi mes tempat tinggal puluhan orang. Jumlah orang dalam Gedung saat kejadian mencapai 47 orang yang terdiri dari dua orang mami, 6 orang karyawan dan 39 pemandu lagu atau lady companion (LC).

    Proses evakuasi berlangsung dramatis. Selain menggunakan tangga darurat dari mobil khusus, petugas juga menjebol dinding untuk mencari penghuni gedung yang masih terjebak. Setidaknya ada empat ambulans yang disiagakan di tengah upaya proses evakuasi. Petugas gabungan baik dari Damkar, TNI, Polri, hingga Satpol PP masih berusaha mengevakuasi karyawan yang terjebak.

    Seorang pemandu lagu, Bela Sofiani, mengatakan dirinya selamat karena saat kebakaran terjadi dia sedang berada di luar. Menurut Bela, para korban itu terjebak karena sedang tidur, uasi kerja malam. Petugas gabungan berjuang menemukan titik api dan mengevakuasi seluruh penghuni di gedung tiga lantai menggunakan tangga darurat dari mobil khusus.

    Bahkan, petugas sampai membobol dinding untuk mencari penghuni gedung yang masih terjebak. Sementara enam korban yang meninggal dunia dalam kebakaran Orange Karaoke Kota Tegal, merupakan pemandu lagu. Mereka terjebak di dalam gedung tempat karaoke yang memiliki tiga lantai tersebut.

    Peristiwa itu cepat beredar di media sosial yang sebarkan warga. Dalam video yang beredar, asap tebal memenuhi ruangan di lantai tiga tempat karaoke yang berada di Jalan Veteran, Kota Tegal tersebut. Asap keluar dari sela-sela atau ventilasi dari ruangan lantai atas.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, M Zaenal Abidin mengatakan, korban kebakaran yang masuk ke rumah sakit sementara berjumlah 15 orang. Sejumlah 6 orang meninggal dunia dan 9 orang masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi mulai membaik. “Sudah dari lokasi, meninggal dunia karena meninggal lemas karena kemasukan karbon dioksida (CO2),” katanya di RSUD Kardinah Kota Tegal.

    Kapolres Tegal Kota, AKBP Rully Thomas mengatakan, titik api pertama kali terlihat sekitar pukul 08.00 WIB dan personel dari Polres dan Polsek langsung bergerak mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas bersama masyarakat langsung membantu untuk mengevakuasi para penghuni atau korban.

    “Setelah menerima informasi adanya kebakaran, kami segera menghubungi petugas pemadam kebakaran hingga mendatangi TKP dengan membawa mobil AWC milik Polres. Hal tersebut kita lakukan untuk membantu petugas damkar memadamkan api,” kata Kapolres.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake, membenarkan data sementara korban tewas adalah enam orang. “Ada enam korban tewas merupakan pemandu karaoke atau lady companion (LC),” kata kepada awak media, Senin 15 Januari 2024.

    Dia menjelaskan insiden tersebut juga menyebabkan tiga orang luka serius dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara ke enam jenazah juga telah dievakuasi. “Korban tewas masing-masing berinisial NA (20), IN (26), PNF (28), ASP (22), ASQ (26), serta IS (30),” ungkapnya.

    Menurut Stefanus, peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui saksi yang kebetulan sedang memasak di dapur yang berada di lantai 1. Saksi awalnya mencium bau sesuatu terbakar kemudian memeriksa. “Setelah dicek didapati kebulan asap tebal dari lantai 2 dan 3, kemudian saksi mengetuk pintu satu per satu di lantai 2, namun tidak kuat menghirup asap, saksi kemudian turun ke lantai 1 untuk melaporkan ke petugas satpam,” bebernya.

    Karena situasi panik, saksi kemudian melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian setempat. Dari laporan itu, kepolisian lantas menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan upaya pemadaman. “Api berhasil dipadamkan setelah tiga unit Damkar milik Pemkot Tegal dikerahkan ke lokasi. Satu unit Awc Polres Tegal Kota, dan empat unit ambulance milik RS Kardinah dan RSI Kota Tegal,” ungkapnya.

    Dipastikan Stefanus, karyawan dari gedung karaoke itu setidaknya berjumlah 47 orang yang terdiri dari 39 LC, dua orang mami, dan enam karyawan resto. “Saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menewaskan enam orang tersebut. Guna penyelidikan, Tim labfor Polda Jawa Tengah diturunkan ke lokasi untuk memastikan penyebab kebakarannya,” katanya. (Red)

  • Carok Maut Ba’da Isya di Bangkalan Empat Orang Tewas

    Carok Maut Ba’da Isya di Bangkalan Empat Orang Tewas

    Bangkalan, sinarlampung.co-Empat orang tewas dalam peristiwa Carok Madura (Carok artinya bertarung dilakukan dengan menggunakan senjata tajam seperti celurit,red), di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Jumat 12 Janurari 2024. Empat korban yakni Matterdam, Mattanjar, Najehri Hafid, ketiganya warga Desa Larangan Timur. Sedangkan dua pelaku diketahui warga Desa Banyu Anyar.

    Informasi di Bangkalan menyebutkan, peristiwa itu dipicu salah paham, antara pelaku yang ingin berangkat tahlilan (pengajian,red). Saat dijalan melintas korban MA bersama temannya, mengendari motor sambil ngebut dengan cahaya lampu memblayer menyorot wajah pelaku. Pelaku kaget dan tersinggung, ditambah suara knalpot motor juga sangat keras.

    Pelaku lalu menegur korban. Namun korban tidak terima ditegur lalu cekcok dengan pelaku. Bahkan korban sempat memukul pelaku dan menantang pelaku untuk duel. Pelaku yang geram dengan sikap korban lalu pulang ke rumahnya untuk mengambil sebilah celurit. Setiba di rumah, pelaku bertemu dengan saudaranya.

    Korban juga pulang untuk mengambil celurit. Di tengah jalan korban bertemu dengan 3 orang lainnya yang masih saudaranya. setelah menceritakan apa yang terjadi, 3 orang itu ikut dan berniat membantu korban. Setelah bertemu di lokasi keenamnya lalu bertarung. Terjadilah aksi pembacokan itu dan mengakibatkan 4 korban meninggal dunia.

    Setelah menghabisi keempat korban, kedua pelaku MA dan saudaranya kemudian kabur. Carok itu segera mengundang warga dan dilaporkan ke polisi.

    Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya membenarkan persitiwa tersebut. Saat ini kedua pelaku telah diamankan. “Untuk kedua pelaku saat ini sudah kami amankan di polres,” kata Febri, Sabtu, 13 Januari 2024 di Mapolres Bangkalan.

    Terkait motif dan kronologi, kata kapolres bahwa perkelahian maut yang menyebabkan 4 orang meninggal di tempat itu, berawal ketika terjadi cekcok yang terjadi karena lampu sorot motor mengenai mata terus ditegur disaat laju motor terlalu kencang saat melintas.

    “Peristiwa cekcok itu terjadi di pinggir jalan raya ketika salah satu terduga pelaku hendak berangkat menuju lokasi tahlilan di Desa Bumianyar. Usai terjadi pemukulan, salah seorang dari dua korban juga mengajak pelaku untuk berduel. Pelaku pulang untuk mengambil dua bilah celurit, di tengah perjalanan pelaku bertemu dengan saudaranya,” katanya.

    “Begitu tiba di TKP salah seorang pelaku mengejar korban, disitulah kurang lebih ada 4 orang, sehingga terjadi duel 2 lawan 4 di TKP. Saat ini empat korban meninggal tengah dilakukan otopsi dari Jumat tengah malam di RSUD Syamrabu,” jelas Febri.

    Kapolres empat korban tersebut yakni MTD asal Desa Larangan, MTJ asal Desa Larangan, NJR Asal Desa Larangan, dan HFD awal Desa Banyuanyar. Disebutkan bahwa MTD dan MTJ adalah kakak beradik. Video situasi carok bahkan sempat beredar viral di media sosial sesaat setelah terjadi. “Untuk situasi di Tempat Kejadian Perkara, alhamdulillah telah berangsur pulih. Situasi aman dan kondusif,” kata Febri. (Red)

  • Peras Pengusaha Lapak Solar Rp100 Juta Lima Wartawan Abal Abal di Tangkap

    Peras Pengusaha Lapak Solar Rp100 Juta Lima Wartawan Abal Abal di Tangkap

    Bojonegoro, sinarlampung.coTim Satreskrim Polres Bojonegoro menangkap lima pria yang mengaku sebagai wartawan dari 17 orang yang diduga terlibat pemerasan terhadap seorang pengusaha solar di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 4 Januari 2024.

    Kelima pelaku ditangkap saat sedang liburan tahun Baru, Jimbaran Pulau Bali. Mereka melakukan pemerasan dengan meminta uang Rp100 juta, jika tidak mereka akan membuat berita bisnis solar tak berizin, dan melaporkan ke Polisi. Namun hasil nego hanya disanggupi Rp30 juta.

    “Tim kita  mengungkap kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku oknum media. Lima pelaku utama sudah kita tangkap,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, melalui Kasat Reskrim, AKP Fahmi Amarullah, dalam Konferensi Pers, di Bojonegoro, Kamis 4 Januari 2024.

    Menurut Kasat, awalnya ada 17 orang mengendarai tiga unit mobil, yang mengaku dari media, mendatangi lapak atau lokasi bisnis solar milik korban Nursalim, pada hari Senin, 25 Desember 2023, sekira pukul 15.30 WIB, lokasi di lapak di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.

    Para pelaku, kata Kasat mengaku dari wartawan. Dan meminta kepada korban untuk menunjukkan surat ijin korban membuka lapak solar tersebut. Sebagian mereka juga melakukan pengecekan, bahkan ada yang merekam, memotret.

    “Karena korban ini tidak bisa menunjukkan izinnya, para oknum wartawan mengancam akan memberitakan temuan tersebut, dan akan melaporkan ke Polisi, jika tidak memberikan sejumlah uang.

    “Mereka ada 17 orang mengatasnamakan wartawan. Mendatangi lapak penampungan minyak solar yang tidak bisa menunjukkan izin usahanya. Kemudian salah seorang dari kelompok itu meminta Rp100 juta. Tetapi korban tidak menyanggupi uang tersebut,” ujar Kasat.

    Menurut Fahmi, korban lalu menyatakan kepada pelaku  inilah OR, bahwa lapak yang dikelolanya itu ada penyandang dananya atau bos dengan inisial FR.

    “Korban kemudian menghubungi FR dengan menggunakan HP korban. Selanjutnya HP tersebut diserahkan kepada pelaku OR, yang kemudian terjadi komunikasi antara OR dengan FR,” kata Fahmi.

    Dalam percakapan tersebut secara garis besarnya tersangka OR minta disediakan uang sebesar Rp100 juta, maka masalah dianggap selesai dan perkara lapak solar tidak akan diunggah di media dan tidak akan dilaporkan ke pihak kepolisian.

    “Dari percakapan antara FR dengan OR, terjadi tawar menawar yang pada akhirnya disepakati Rp30 juta. Hari itu, sekitar pukul 18.00. FR mentransfer uang Rp30 juta ke rekening Bank atas nama OR,” ujarnya.

    OR dan empat rekannya menghabiskan uang Rp30 juta itu untuk berlibur dan menikmati pergantian tahun di Bali. “Saat asik piknik dan menikmati tahun baru di Bali, kelima tersangka yang berada dalam satu mobil, akhirnya kita amankan di wilayah Jembrana. Dan kita bawa ke Bojonegoro untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

    Menurut Fahmi bahwa dari jumlah 17 orang yang mendatangi lapak korban, yang menjadi pelaku utamanya adalah hanya lima orang ini, yang lain hanya ikut ikutan nimbrung saja.  “Tapi mereka tetap masih kita cari, meskipun hanya ikut-ikutan nimbrung,” ujar Kasat

    Terkait kegiatan minyak solar yang ada di lokasi pemerasan. Petugas juga langsung melakukan pengecekan ke lokasi Lapak solar. Namun tidak menemukan aktifitas apapun. “Setelah penangkapan para pelaku, kita langsung cek lokasi, ternyata tidak ada kegiatan apapun seperti yang disampaikan lima tersangka ini,” ujar Fahmi.

    Saat ini, kelima pelaku yang mengaku sebagai wartawan itu di tahan di Polres Bojonegoro. Kelima tersangka dijerat Pasal 368 KUHP dan atau Pasal 369 KUHP dan atau Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 KUHP Tentang Pemerasan dan atau Penipuan dan atau turut serta melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman paling lama 9 (sembilan) tahun penjara.

    Dukung Polisi Berantas Wartawan Abal Abal

    Pasca penangkapan lima pria mengaku wartawan yang  melakukan pemerasan itu mendapat respon  dua organisasi profesi nasional konstituen dari Dewan Pers Yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

    PWI dan AJI sama-sama mengutuk dugaan tindak kejahatan yang dilakukan gerombolan mengaku wartawan, dan telah merusak nama baik profesi wartawan, dan mendukung kerja kepolisian dalam memberangus wartawan abal-abal.

    Ketua PWI Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid mengapresiasi keberanian masyarakat yang mau melapor terkait insiden dugaan pemerasan tersebut. Sebab hal itu bisa menjadi pembelajaran bersama, utamanya pada para wartawan yang telah diakui kompetensinya menjalankan kerja pers.

    “Sebab wartawan tidak hanya berbekal press card saja, namun juga harus mentaati Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan peraturan lainnya tentang pers,” katanya kepada wartawan, Kamis 04 Januari 2024.

    Aksi dugaan pemerasan sebagaimana terjadi bagi Yazid tentu sangat tidak dibenarkan, sebab bertentangan dengan kode etik jurnalistik, apalagi mengatasnamakan wartawan.

    “Wartawan asli dan profesional dipastikan tidak akan menyalahgunakan profesi dan tidak akan menempuh cara yang tidak profesional. Silahkan masyarakat melapor, jika merasa diperas oleh seseorang atau segerombolan orang yang mengaku wartawan, jangan takut,” tegasnya.

    Menurut M Yazid wartawan yang tergabung dalam PWI dipastikan mayoritas sudah mengikuti uji kompetensi, baik jenjang muda, madya, maupun utama. Sehingga nama-nama wartawan yang sudah mengikuti uji kompetensi wartawan dapat diakses di web resmi Dewan Pers.

    Selain itu ia mengapresiasi langkah cepat pihak penegak hukum dalam menangkap terduga pelaku pemerasan tersebut. Pasalnya tidak menutup kemungkinan ada oknum yang juga meresahkan masyarakat dibalik kedok menjadi wartawan.

    Oleh karena itu dibutuhkan sinergi semua pihak, baik pers, penegak hukum, maupun masyarakat dalam menangani orang tidak bertanggungjawab mengaku wartawan atau bahkan oknum wartawan berbuat nakal. “Sebab wartawan bekerja dengan karya intelektual dan jangan sampai diciderai maupun dikambinghitamkan,” katanya.

    Ketua AJI Bojonegoro, Deddy Mahdi As-Salafy menyatakan, sekarang ini banyak orang bisa mengaku sebagai wartawan, alias wartawan “abal-abal” karena mengaku-ngaku. Ini terjadi sebab mudahnya membuat website dan kartu pers.

    Namun yang perlu publik ketahui, terutama pengusaha dan pejabat publik, jurnalis atau wartawan yang bukan “abal-abal” dia menjunjung tinggi etika profesi, seperti tidak meminta uang kepada narasumber, apalagi sampai melakukan pemerasan.

    Berkaca pada ulah wartawan gadungan yang melakukan pemerasan, jurnalis televisi ini mendukung bagi warga yang merasa diintimidasi, dimintai uang, atau diperas seseorang atau gerombolan yang mengaku sebagai wartawan agar berani melapor ke pihak berwajib.“Kita mendukung pihak kepolisian untuk memberangus wartawan abal-abal yang melakukan pemerasan,” ucapnya. (Red)

  • Mantap ! Ini Cara Satgas TNI 300 Siliwangi Pancing Bakat Anak-anak di Wuloni Papua

    Mantap ! Ini Cara Satgas TNI 300 Siliwangi Pancing Bakat Anak-anak di Wuloni Papua

    Puncak, sinarlampung.co Upaya yang dilakukan Satgas TNI 300 Siliwangi guna mencerdaskan anak-anak di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, patut diapresiasi. Pasalnya, rombongan yang dipimpin Komandan Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya Kodam III/Siliwangi, Letnan Kolonel Infanteri Afri Swandi Ritonga itu, terjun langsung ke Honai (rumah adat khas Papua) untuk memberi kegiatan edukasi kepada anak-anak di sana, Rabu, 3 Januari 2023.

    Dalam rilis yang diterima, edukasi belajar langsung ke Honai, Satgas TNI 300 Siliwangi mengajarkan berbagai hal kepada anak-anak, seperti membaca, menulis, berhitung, mengenal bendera merah putih, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Satgas TNI 300 Siliwangi juga memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak untuk rajin belajar dan bercita-cita tinggi.

    Dansatgas Letnan Kolonel Infanteri Afri Swandi Ritonga mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan kebersamaan Satgas TNI 300 Siliwangi dengan masyarakat Papua, khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Sementara edukasi yang diberikan merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Papua, terutama anak-anak.

    “Kami ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan anak-anak di sini, agar mereka bisa mengembangkan potensi dan bakat mereka. Kami juga ingin menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di hati mereka,” ujar Dansatgas.

    Selain edukasi belajar langsung ke honai, Satgas TNI 300 Siliwangi juga membagikan buku bergambar kepada anak-anak. Buku bergambar ini berisi tentang berbagai hal, seperti hewan, tumbuhan, angka, huruf, warna, dan bentuk. Buku bergambar ini diharapkan dapat menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas anak-anak, serta meningkatkan minat baca mereka. “Kami berharap buku bergambar ini bisa bermanfaat bagi anak-anak, dan bisa menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka,” tutur Dansatgas.

    Kegiatan edukasi dan pembagian buku bergambar ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Papua, khususnya anak-anak. Mereka tampak antusias dan senang mengikuti kegiatan ini. Salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini, Yulius. Dia mengucapkan terima kasih kepada Satgas TNI 300 Siliwangi.

    “Terima kasih bapak-bapak TNI yang sudah mengajar kami dan memberi kami buku bergambar. Kami senang sekali bisa belajar bersama bapak-bapak TNI,” kata Yulius.

    Kegiatan edukasi belajar langsung ke honai dan pembagian buku bergambar ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Satgas TNI 300 Siliwangi di wilayah Papua.

    Kegiatan tersebut sejalan dengan imbauan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Erwin Djatniko, yaitu agar prajurit Siliwangi dimanapun bertugas harus berguna bagi kehidupan sekelilingnya dan membawa misi kemanusiaan sesama bangsa Indonesia untuk menciptakan dan menjamin kerukunan serta toleransi beragama. (*)

  • Beredar Vidio Mesum Dua Siswa SMK Negeri di Majalengka Keduanya Dinikahkan?

    Beredar Vidio Mesum Dua Siswa SMK Negeri di Majalengka Keduanya Dinikahkan?

    Majalengka, sinarlampung.co-Beredar rekaman video mesum dua orang siswi SMK Negeri Panyingkiran, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Vidio adegan mesum remaja satu sekolahan diatas kursi tamu sebuah rumah itu tersebar di aplikasi Whatsapp.

    Baca: Masih Seragam ASN Sepasang Guru SMK Digerebek Indehoi di Rumah Kosong

    Dalam rekaman video berdurasi sekitar kurang lebih 20 detik tersebut tampak siswi sedang digenjot oleh pria yang diduga pacar dari sekolah yang sama. Hasil penelurusan wartawan bahwa video asusila tersebut masih baru.

    “Ini rupanya pendidikan karakter yang begitu digemborkan di dunia pendidikan. Ternyata tidak berdampak positif kepada siswa. Pengawasan yang lemah atau pembinaan dari sekolah dan patut dipertanyakan?,” tulis warga net di bawah vidio itu.

    Dari keterangan salah seorang guru SMK itu menyebutkan bahwa siswa tersebut telah dipanggil oleh sekolah untuk mengklarifikasi. Dan atas kejadian tersebut keduanya di suruh membuat pertanyaan pengunduran diri dari sekolah.

    “Kesepakatan tersebut disaksikan oleh pihak sekolah serta kedua orang tua Siswa. Dan masalah ini telah di anggap beres karena keduanya sudah dinikahkan,” katanya.

    Kepala Sekolah SMK Negeri itu menyebutkan terkait pernikahan pelajar yang masih dibawah umur itu memang melalui proses. “Intinya mereka sudah di nikahkan oleh kedua orang tuannya. Pernikahan mereka di kantor urusan agama setempat,“ kata Kepala Sekolah. (Red/**)

  • Anggota Propam Polres Wakatobi Brigpol Albar Amin Tewas Gantung Diri Dan Rekam Sendiri Aksinya?

    Anggota Propam Polres Wakatobi Brigpol Albar Amin Tewas Gantung Diri Dan Rekam Sendiri Aksinya?

    Wakatobi, sinarlamung.co-Seorang Polisi bertugas di seksi Propam Polres Wakatobi, Brigadir Polisi (Brigpol) Albar Amin, ditemukan  tewas gantung diri di dalam kebun warga di Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu 23 Desember 2023 sore.

    Bahkan diduga korban merekam sendiri aksinya. Di lokasi kejadian ditemukan handpone tepat di depan jasad korban, yang diduga sempat digunakan untuk merekam aksi gantung diri. Penemuan mayat anggota polisi yang tewas gantung diri ini menggegerkan warga Desa Sombu.

    Korban kali pertama ditemukan oleh warga yang sedang melintas kebun, lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Puluhan personel polisi mendatangi lokasi kejadian dan langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wakatobi.

    Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman Hamu, mengungkapkan, korban merupakan anggota kepolisian berpangkat Brigadir Polisi bernama Albar Amin yang bertugas di seksi Propam Polres Wakatobi.

    “Memang benar korban merupakan rekan kami yang bertugas di Propam Polres Wakatobi bernama Brigpol Albar Amin, korban ditemukan gantung diri di kebun masyarakat di Desa Sombu,” ungkap Surahman, saat ditemui di RSUD Wakatobi, Sabtu 23 Desember 2023 malam.

    Belum diketahui motif kejadian ini. Surahman tidak membantah informasi yang beredar adanya dugaan korban melakukan perekaman video saat melakukan aksi gantung diri. “Iya, sementara masih diidentifikasi karena menggunakan password sehingga tim kami masih melakukan pemeriksaan,” katanya.

    Rencananya jasad korban akan diberangkatkan Kota Kendari untuk dilakukan pemeriksaan mendalam di rumah sakit Bhayangkara Kendari. Polisi juga sudah mengamankan handphone korban yang diduga sempat merekam aksi gantung diri tersebut. (Red)

  • Pangdam IV/Diponegoro Cek Pengamanan Gereja dan Gelar Kegiatan Sosial Jelang Nataru

    Pangdam IV/Diponegoro Cek Pengamanan Gereja dan Gelar Kegiatan Sosial Jelang Nataru

    Surakarta, sinarlampung.co Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tandyo Budi R memantau langsung kesiapan pengamanan di sejumlah gereja di wilayah Surakarta, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Minggu malam, 24 Desember 2023.

    Beberapa titik lokasi gereja yang menjadi fokus peninjauan meliputi Gereja Katolik Santo Petrus di Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Gereja Katolik Santo Antonius Padua Purbayan di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Pasar Kliwon, GBI Keluarga Allah di Kelurahan Kepatihan Kulon Kecamatan Jebres, GBI Keluarga Allah di Kelurahan Widuran Kecamatan Banjarsari, serta GKJ Margoyudan Gilingan di Kecamatan Banjarsari.

    Setelah melaksanakan kunjungannya, Pangdam IV/Diponegoro dan rombongan juga melaksanakan kegiatan silaturahmi dan memberikan bantuan sosial kepada warga Dusun Dukuhan, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Senin, 25 Desember 2023.

    Kegiatan yang dihadiri sekitar 100 warga tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat sekitar serta upaya mempererat hubungan antara TNI dengan masyarakat.

    Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison, menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan dan keamanan bersama, terutama dalam momen-momen perayaan Natal dan menyongsong Tahun Baru. Upaya ini sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab Kodam IV/Diponegoro dalam mendukung keamanan dan kondusifitas wilayah Jawa Tengah.

    “Kegiatan ini bertujuan tidak hanya memastikan kesiapan pengamanan gereja-gereja yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, tetapi juga berbagi momen kebersamaan dengan masyarakat melalui kegiatan sosial,” ungkapnya.

    Kunjungan Pangdam IV/Diponegoro serta kegiatan sosial yang dilaksanakan di wilayah Boyolali juga diharapkan dapat memberikan semangat dan kebahagiaan bagi masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sambil tetap menjaga keselamatan dan keamanan bersama.

    “Diharapkan masyarakat untuk tetap waspada dan berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam rangka menjaga keamanan selama perayaan Natal dan pergantian tahun,” pungkas Kapendam.

    Para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, Danpomdam IV/Diponegoro, Danrem 074/Wrt, serta para Komandan Satuan jajaran Korem 074/Wrt turut serta mendampingi Pangdam dalam kegiatan ini. Langkah-langkah pengamanan yang diterapkan melibatkan koordinasi erat antara aparat keamanan, tokoh agama, dan komunitas setempat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. (*/Red)