Muba (SL)-Proyek Run Way lapangan terbang di Sekayu menuai kritikan dari anggota Komisi III DPRD Musi Banyuasin (Muba). Karena kondisi run way sangat tidak layak digunakan, dan kondisinya bisa mengancam keselamatan, dengan kondisi jalan yang tidak rata, dan bisa digenangi air hujan, dan kerikil aspal mulai terkelupas.
Akino, anggota DPRD yang turun dilokasi berdama tim mengatakan bahwa run way sepanjang 1,2 Kilometer dengan lebar 23 meter itu perlu dievaluasi karena untuk ukuran pesawat terbang dibawah standar, padahal biayanya cukup besar Rp7 Miliar lebih, anggaran tahun 2018 di kerjakan dinas PU PR.
“Tapi sangat di sayangkan jalan lapter keluar masuk dn di lapangan sudah rusak dan terkelupas seprti jalan mau khe desa atau ketalang bukan tempat Lapter Muba,” katanya, didampungi anggota dewan lainnya, Sumarno, SE, Ziadatulher, Ahmad Rifa’i, H. Bahrul, dan Paimin, SH.
Usai melakukan Peninjauan ke lapangan, komisi III DPRD Kabupaten Muba langsung menggelar rapat dengar pendapat tentang evaluasi terhadap kondisi dan rencana optimalisasi fungsi lapangan terbang Sekayu, termasuk dan gedung serbaguna, dengan mitra kerja yaitu Dinas PUPR, Dinas PU-Perkim dan Dinas Perhubungan Kab. Muba.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III Paimin, SH pada pukul 14.00 wib di ruang rapat Komisi III.
Terkait gedung serbaguna yang beralamat di Jl. Kol Wahid Udin Kel. Kayuara, setelah melihat secara langsung Komisi III DPRD Kab. Muba juga sangat perihatin dengan kondisi gedung yang rusak. Padahal belum digunakan sama sekali. Untuk itu Komisi III berharap kepada dinas/instansi terkait agar secepatnya dilakukan pembersihan di halaman gedung serta adanya pengamanan untuk mengantisipasi agar tidak terus terjadi kehilangan peralatan gedung serta dilakukannya perencanaan ulang supaya bisa dimanfaatkan.
Sementara, mengenai lapangan terbang Kepala Dinas Perhubungan H. Pathi Riduan menyampaikan bahwa memang sudah tidak beroperasi sejak dibangun pada tahun 2004. Namun pihak Dinas perhubungan mempunyai dua rencana strategis yaitu mendapatkan register lapangan terbang dan sekolah penerbangan di Kabupaten Muba.
Untuk mendapatkan register lapangan terbang ada beberapa syarat dan biaya yang dibutuhkan, namun untuk biaya belum dapat ditentukan sekarang dan masih menunggu hasil dari tim verivikasi namun untuk perencanaan penataan dikawasan bandara akan dibuat dalam Master Plane Bandara dan Study KKOP.
Sudah 3 kali dilakukan penilaian oleh tim verivikasi secara bertahap dan sejauh ini Dinas Perhubungan optimis lapangan terbang sekayu dapat teregister dengan catatan, salah satunya ialah bagusnya akses jalan menuju lapangan maupun didalam lapangan tersebut.
Terkait tentang Politeknis penerbangan, pemerintah Kabupaten Muba menyiapkan lahan yang akan diserahkan ke Kementrian Perhubungan untuk dibangun Asrama, ruang belajar dan fasilitas pendukung lainnya dengan menggunakan dana APBN.
“Kedepan supaya adanya perhitungan anggaran yang tepat serta adanya koordinasi antara Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan dalam pembangunan lapangan terbang tersebut supaya sesuai dengan keinginan”, tutur Akino, SH, Senin (04/02/2019).
Pendapat lain juga disampaikan oleh H. Ismail supaya dikaji kembali secara peng anggaran dan tekhnis serta perencanaan secara matang karena ini menyangkut keselamatan dan kemanfaatan.
Sambil menunggu hasil verifikasi bandara dari Direktorat Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI tetap akan dilakukan peningkatan Runway, Apron dan Taxi way.
Terakhir pimpinan rapat menyimpulkan agar Dinas perhubungan melaporkan hasil dari tim verifikasi dan akan diadakan rapat lanjutan terkait pengoptimalan lapangan terbang Sekayu. (sudir/Nk)