Kategori: Nusantara

  • Nelayan Tradisional Batubara Siap Memenangkan Rahmadsyah

    Nelayan Tradisional Batubara Siap Memenangkan Rahmadsyah

    Batubara (SL)-Nelayan tradisional Batubara nyatakan dukung Rahmadsyah menjadi Anggota Legislatif DPRD Kab. Batubara, dan siap mendukung dan memenangkan Prabowo – Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ungkapan langsung masyarakat di Desa mesjid lama Kec. Talawi, Sumatera Utara. Ahad (03/02/2019).

    “Kami masyarakat nelayan tradisional Batubara siap mendukung dan bergabung di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi Kab. Batubara, kami antusias dan sangat yakin Prabowo menjadi Presiden, kami siap memenangkan, dan kami siap mendukung Rahmadsyah.” Ujar Yasin koordinator mewakili nelayan.

    Dalam dukungan tersebut Masyarakat nelayan berharap, apabila Prabowo Presiden meminta agar Pemerintah serius menegakkan Peraturan Mentri Perikanan dan Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik karena alat tersebut dapat merusak lingkungan sehingga dapat merugikan para nelayan.

    “Tolong sampaikan aspirasi kami Pak Rahmad, bantu kami pak, nelayan tradisional saat ini menangis Pak, tak jarang kami melaut membawa pulang hasil kosong, kami juga butuh kehidupan, alat tangkap “trawl” atau pukat harimau, Teng Kerang, menghabisi sumber pendapatan kami nelayan tradisional,
    merusak sumber hayati di laut, dan juga menimbulkan pencemaran, kalau pemerintah tidak tegas, khawatir terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, seperti kejadian beberapa waktu lalu, sampaikan aspirasi kami Pak, tolong kami Pak” ujar salah satu masyarakat mewakili menyampaikan aspirasi.

    Masyarakat nelayan tradisional meminta agar pemerintah serius dan membentuk Satgas Illegal Fishing untuk memberantas pengoperasian alat tangkap tersebut di perairan kami laut Batubara.

    Dalam sambutannya Rahmadsyah berterima kasih kepada masyarakat nelayan tradisional telah mendukungnya sebagai Caleg, “Insya Allah segala unek unek masyarakat nelayan akan saya aspirasikan ke pemerintah, baik pemerintah Kabupaten, Provinsi, bahkan kita upayakan sampai ke pusat nantinya.” kata Caleg Gerindra nomor urut 2 Dapil 2 yang meliputi Kec. Tanjung Tiram dan Kec. Talawi Kab. Batubara ini.

    “Belakangan ini saya mengetahui hasil tangkapan yang diperoleh nelayan kecil semakin hari semakin parah, hanya dapat untuk sekedar memenuhi biaya makan anak-anak dan keluarga di rumah, banyak anak-anak mereka tidak lagi bersekolah, serta pergi menangkap ikan ke laut.” tuturnya.

    “Saya ini dulu juga nelayan Pak, saya tau bagaimana perjuangan nelayan, bagaimana sulitnya menjadi seorang nelayan, ada ribuan nelayan kecil tradisional di Batubara masih menggunakan perahu yang terbuat dari kayu, dengan kemampuan menangkap ikan serta hasil laut lainnya juga sangat terbatas, saya sangat prihatin kalau pemerintah tidak peduli.” tegas Rahmadsyah.

    Rahmadsyah juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat nelayan kepada Bapak Prabowo – Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden.” Hidup Prabowo !! Hidup Rahmadsyah !! Jangan lupa Prabowo nomor 2, !! Rahmadsyah nomor 2, !! Pekik sambutan semangat para nelayan tradisional yang hadir.

    “Saya terpanggil untuk peduli karena saya pernah menjadi nelayan. nelayan itu hebat !! nelayan itu kuat !! nelayan itu harus sejahtera…!!.” pungkas Rahmadsyah yang menerima Mandat sebagai Ketua Sekber Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi Kab. Batubara dan juga pernah menjabat sebagai Sekretaris HNSI Kec. Talawi Kab.Batubara. (fri)

  • Bupati dan Ketua DPRD Bangka Barat Meninggal Dunia

    Bupati dan Ketua DPRD Bangka Barat Meninggal Dunia

    Bangka Barat (SL) – Kabar Duka terjadi dari Kabupaten Bangka Barat Bupati Parhan Ali (72) meninggal dunia di Rumah sakit Umum Provinsi Bangka Belitung karena sakit Liver dan selang beberapa jam Ketua DPRD meninggal dunia akibat jatuh dari motor usai sholat Maghrib, Jumat (1/2). “Benar, beliau meninggal dunia sekitar pukul 16.05 WIB di RSUP Soekarno, Babel. Informasinya, kena penyakit lever sejak dua tahun lalu,” ujar Direktur RSUP Bangka Belitung, dr Armayani, saat dihubungi detikcom, Jumat (1/2/2019).

    Armayani menyebutkan, sebelum dibawa ke RSUP Soekarno, Parhan Ali sempat dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Saat dirujuk, kondisi Parhan Ali kritis. “Saat (Parhan Ali) dirawat di Siloam, saya mendapat perintah dari Gubernur untuk datang mengecek Pak Bupati. Saat itu tensinya turun dari 15 (normal) ke 11,” ujarnya.

    Melihat kondisi Parhan Ali kritis, Armayani menyarankan pihak keluarga memindahkannya ke RSUP Soekarno, Bangka Belitung. Keluarga setuju, Parhan Ali lalu dibawa ke RSUP Soekarno pada dini hari. “Bupati Bangka Barat dipindahkan ke RSUP Soekarno sekitar pukul 02.30 WIB. Setelah menjalani beberapa perawatan, akhirnya (Bupati) mengembuskan napas terakhir sore tadi,” katanya.

    Rencananya, jenazah Parhan Ali disemayamkan di rumah dinas di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung. Selanjutnya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat pada Sabtu (2/2) pukul 09.00 WIB.

    Sementara itu kabar duka kembali datang. Ketua DPRD Bangka Barat Hendra Kurniady meninggal dunia karena terjatuh saat naik motor setelah salat Magrib, Jumat (1/2). “Informasinya, jatuh setelah salat Magrib. Lalu dibawa ke puskesmas oleh warga. Namun, setelah sampai di rumah sakit, beliau sudah tidak ada lagi (meninggal),” terang Armayani. (tuntasonline)

  • Kasus Romi Terkait Suap Dana Perimbangan Kembali Mencuat di KPKK

    Kasus Romi Terkait Suap Dana Perimbangan Kembali Mencuat di KPKK

    Jakarta (SL) – Lepas cibiran publik atas Inisiatif yang terkesan memaksakan Mbah Moen untuk meralat kembali do’anya, politisi muda Ir. H. Muchammad Romahurmuziy, M.T., alias Romi ini kembali di ramaikan dengan mencuatnya kasus Suap dana perimbangan daerah bulan Agustus 2018 lalu.

    Seperti dilansir rmol.co, dikabarkan dalam berita itu, Romi diperiksa untuk tersangka mantan pejabat Kementerian Keuangan Yaya Purnomo. Beberapa hari lalu, tepatnya Jum’at (1/2/2019) dunia politik, umaroh dan publik dihebohkan dengan intervensi Romi ke KH. Maimoen Zubair atas doa yang dipanjatkannya dalam acara “Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju.

    Publik mengecam tindakan Romi, tindakannya dinilai tidak pantas dan tidak pada tempatnya. Pasalnya, setelah Kyai Moen mengakhiri doa, Romi maju menghampiri, dan membisikkan pada Kyai Moen bahwa doa yang dipanjatkan salah, seharusnya yang didoakan adalah Joko Widodo yang duduk persis di sebelah kiri Kiai Moen.

    Bahkan Romi sempat mengikuti Mbah Moen ke dalam kamar, sontak perbuatan Romi tersebut menjadi sorotan para santri mbah moen, bahwasanya, kamar pribadi sang Kyai sangat privasi dan tidak sembarang oranglain boleh masuk.

    Terpisah, politisi senior Djoko Edhi Abdurrahman, menyayangkan tindakan Romi itu sungguh keterlaluan. Menurutnya, Romi sudah tak punya etika dan tidak menghargai seorang Kyai sepuh, bahkan memaksa do’a yang sudah dipanjatkan Mbah Moen minta diralat karena yang disebut dalam Do’a Prabowo Subianto jadi Presiden. “Baru sekarang saya dengar ada doa yang sudah diaminkan, lalu di intervensi untuk diralat,” ucap Djoko Edhi saat dikomunikasikan wartawan, Minggu (3/2/2019).

    Intervensi Romi itu kata Djoko kelihatannya tidak berhasil, saat Kyai Moen hendak mengulangi doa. mikropon yang dipegangnya malah rusak, dan ketika mikropon kembali berfungsi, yang terdengar lagi-lagi kata “hadza Rois Pak Prabowo. “Itu suara malaikat, Rom. Tak bisa kau sogok, ”katanya lagi. (net)

  • Dodi Alex Noerdin Perintahkan Camat Deteksi Dini Potensi Konflik

    Dodi Alex Noerdin Perintahkan Camat Deteksi Dini Potensi Konflik

    Muba (SL)-Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tetap mewaspadai dan mengantisipasi potensi konflik, terlebih dalam waktu dekat akan dihadapkan pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres. Sebagai daerah yang konsisten dengan zero komplik, Muba berupaya menjaga kondusifitas wilayah khususnya di daerah-daerah pinggiran.

    Dalam Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), di Guest House Griya Serasan Sekate, Kamis (31/1/2019), Dodi Reza Alex Noerdin menginstruksikan kepada seluruh Camat untuk gotong royong serta bekerjasama dengan Forkopimcam di masing-masing wilayah melakukan deteksi dini potensi terjadinya konflik sosial.

    “Camat wajib stand by di wilayah masing-masing, lakukan deteksi dini bersama Forkopicam untuk mengantisipasi potensi terjadinya konflik pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres,” kata Dodi Reza Alex Noerdin.

    Lanjutnya, Bupati dan Camat sesuai dengan aturan yang berlaku diperintahkan pemerintah pusat untuk menjadi Ketua dari Forkopimda dan Forkopimcam di daerah masing-masing. “Tradisi sinergi bersama Forkompimda hingga Forkopimcam harus terus dijaga dan gotong-royong menjaga keamanan di wilayah masing-masing,” terangnya.

    Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) Sumsel, Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa Mahks MHan yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin dalam mengantisipasi dan mendeteksi potensi konflik sosial di wilayah Muba.

    “Saya apresiasi upaya pak Bupati Dodi Reza yang sangat konsen menjaga keamanan di wilayah Muba terlebih jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Pak Bupati juga sangat intens dan bersinergi bersama Forkopimda untuk mewujudkan Muba zero konflik. Dan saya apresiasi sebesar besar bahwa penyelengaran kegiatan hari ini dibandingkan dengan beberapa daerah ini yang terbaik, semua stakeholder lengkap hadir dan sangat serius menjaga daerah ini tetap kondusif menjelang pemilu tahun 2019,” katanya.

    Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti menyebutkan saat ini jajaran Polres Muba terus berkoordinasi dan melakukan deteksi dini potensi konflik sosial di wilayah Muba. “Personil sudah tersebar, dan jajaran Polres Muba juga terus berkoordinasi bersama Pemkab Muba dan Kodim untuk menjaga keamanan dan kedamaian jelang dan usai pelaksanaan pileg dan pilpres,” jelasnya.

    Kapolres menambahkan, pihaknya mengapresiasi upaya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bersama Camat dan OPD terkait yang sangat pro aktif dalam menjaga kondusifitas di wilayah Muba. “Insya Allah meski di Muba ini ada titik rawan, tetapi dengan sikap pro aktif untuk menjaga kondusifitas akan membuat wilayah Muba bebas dari potensi konflik sosial,” harapnya.

    Dandim 0401 Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos mengatakan pihaknya juga menyebar personil untuk melaporkan aktifitas jelang pelaksanaan hingga usai pelaksanaan pileg dan pilpres. “Anggota Intel Kodim 0401 telah tersebar di seluruh wilayah Muba, akan bersama-sama pihak Polres dan Pemkab Muba menjaga wilayah masing-masing dari potensi konflik,” tambahnya.

    Pada kesempatan tersebut salah satu Camat yakni Camat Bayung Lincir, Akhmad Toyibir menuturkan saat ini pihak Kecamatan bersama Polsek dan Danramil setempat terus berkoordinasi dan memetakan hambatan yang bakal terjadi saat pelaksanaan pileg dan Pilpres. “Pihak Forkopicam terus bersinergi, terlebih meminimalisir potensi kesulitan saat distribusi surat suara pada pileg dan pilpres serta memberikan perhatian serius kepada TPS yang dinilai rawan konflik,” tukasnya.

    Pada kesempatan Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) turut dihadiri juga Korwil V Badan Intelijen Daerah (Binda) Sumsel, Ega Mandala, Kajari Muba Maskur SH MH, Ketua PA Sekayu Saifullah Anshari SAg MAg, serta Camat dan Kapolsek Kabupaten Muba. (Sudir Nk)

  • Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung Soal ‘Kitab Suci Fiksi’, Doktor Linguistik UI : Fiksi adalah Label Terhadap Produk Imajinatif

    Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung Soal ‘Kitab Suci Fiksi’, Doktor Linguistik UI : Fiksi adalah Label Terhadap Produk Imajinatif

    Jakarta (SL) – Sekjen Cyber Indonesia, Jack Boyd Lapian, melaporkan diksi “fiksi” soal kitab suci. Doktor linguistik Universitas Indonesia (UI), Aceng Ruhendi Syaifullah, mengulik kata “fiksi” tersebut.

    Ahli Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengatakan bahwa fiksi sebetulnya untuk memberikan label terhadap sebuah objek yang merupakan produk imajinatif. “Sesuatu yang diimajinatifkan, sesuatu yang mungkin terjadi, sesuatu yang diproyeksikan atau diyakini akan terjadi itu berada pada wilayah fiksional,” ujarnya, Kamis (31/1).

    Fiksi tidak ada hubungan dengan kebohongan apalagi penipuan. Karena manusia memproduksi berdasarkan sesuatu yang sudah terjadi atau disebut faktual. “Makanya ada kata mungkin, boleh jadi, barangkali, mudah-mudahan itu sesuatu yang fiksional,” ujarnya.

    Aceng mencontohkan fiksi dimaksudnya seperti ajaran agama tentang alam kubur, surga, dan neraka. “Belum terjadi kan,” imbuhnya. Termasuk kitab suci juga menurutnya relevan dikatakan sebagai fiksi. “Ketika Rocky misalkan ngomong kitab suci sebuah fiksi, dari segi manusia, sebagai objeknya, itu belum terjadi, baru akan terjadi,” ucapnya.

    Sedangkan fiktif itu sifatnya, mengarah sesuatu yang tidak terjadi. “Ketika orang berbicara tentang sesuatu yang terjadi padahal tidak terjadi jadinya fiktif. Nah pada fiktif itu pada sebuah khalayan saja, untuk sesuatu yang sudah terjadi ya. Kalau yang belum terjadi enggak bisa dikatakan fiktif, kan belum,” urainya lebih lanjut.

    Aceng menambahkan, ketika meyakini sesuatu akan terjadi itu masuknya ranah iman, bukan lagi masalah rasionalitas atau yang bisa dipecahkan dengan akal. “Diverifikasi tidak bisa lagi dengan akal pikiran. Karena akal pikiran hanya bisa memverifikasi yang sudah terjadi,” terangnya.

  • Media Crisis Center (MCC) bersama PWI dan PHRI Bahas Recovery Pariwisata Banten

    Media Crisis Center (MCC) bersama PWI dan PHRI Bahas Recovery Pariwisata Banten

    Banten (SL) – Media Crisis Center (MCC) bersams Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Masyarakat Pariwisata Banten yang tergabung dalam BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten menggelar silaturahmi di Asa Japanese Restaurant Kota Cilegon, Rabu (30/01/2019).

    Hadir dalam pertemuan tersebut Sukarjo Ketua BPD PHRI Pandeglang, Siswanto GM Pisita Anyer, Abdul Ghafur GM Jayakarta Anyer, Tungki T. GM. Pondok Layung, Agus Jaenal BPD PHRI Kabupaten Serang, Agus S. Setiadi PHRI BPD Kota Serang, Firdaus dan pengurus PWI Banten, PWI Kabupaten Serang dan PWI Kota Cilegon. Pertemuan ini juga dihadiri Firdaus, Ketua Media Crisis Centre (MCC) Nasional yang juga Sekretaris Jenderal Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat.

    Sebelun acara dimulai, Firdaus di daulat GS Ashok Kumar dan Para pengurus PHRI untuk belajar membuat sajian Jepang.

    Pada silaturahmi yang di kemas dengan santai tersebut, dibahas secara khusus pengembangan dan promosi pariwisata yang ada di Provinsi Banten khususnya pemulihan pasca bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada akhir tahun 2018 lalu.

    Sukarjo Ketua BPD PHRI Pandeglang mengatakan untuk menyikapi permasalahan yang ada terutama atas dampak bencana Tsunami Selat Sunda terhadap pariwisata ini perlu ada kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam meringankan biaya bagi pengelola hotel dan restauran yang terdampak. Salah satunya yaitu pajak daerah diliburkan dahulu, karena menurutnya, upaya ini akan membantu pengelola hotel.

    “Keringanan-keringanan ini perlu diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Jadi melalui media ini kami menagih janji kami dari pemerintah,” katanya.

    GS. Ashok Kumar, Ketua Harian PHRI BPD Banten dalam silaturahmi tersebut mengungkapkan beberapa faktor terkait dengan dampak tsunami yang melanda wilayah pesisir Banten terutama merosotnya industri pariwisata Anyer, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

    “Dampak dari tsunami selat sunda di pesisir Banten ini sangat luar biasa untuk pariwisata. Pendapatan industri Pariwisata sangat merosot sekali,” tutur Ashok Kumar.

    Ashok Kumar juga mengatakan pemulihan industri pariwisata atas dampak bencana Banten kemarin harus didukung oleh seluruh pihak, terutama oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

    “Harapan kami adanya recovery dari seluruh pihak untuk memulihkan pariwisata di Banten ini. Kami juga meminta bantuannya kepada kawan media. Kami tidak akan mengeluh, kami akan action langsung untuk memulihkan Pariwisata di Banten ini,” katanya.

    Kedepan, dengan menginventarisir masalah akibat dampak tsunami di pesisir Banten tersebut, Lanjut Ashok, pihak PHRI BPD Banten akan melakukan beberapa gagasan dengan menghadirkan wisata baru di daerah Anyer sampai Tanjung Lesung.

    “Wilayah Pariwisata Anyer ini kedepannya akan kami jadikan smart tourism remodeling wisata buatan. Kami akan menghadirkan wisata buatan yang menarik wisatawan. Selain itu kami juga akan mengadakan beberapa event yaitu Media Fun Tour, Festival in Anyer dan terdekat, kami akan menggelar Lunar Festival,” ujar Ashok.

    Sementara itu, Ketua Umum Media Crisis Center (MCC) Pusat Firdaus menuturkan dengan adanya silaturahmi antara PWI Banten dengan PHRI Banten ini dapat melahirkan sinergi dan membantu recovery pemulihan Pariwisata Banten pasca bencana.

    “Peran masyarakat pers ini sangat penting dalam membantu pemulihan pariwisata di Banten. Dengan sinergi ini, permasalahan yang ada dapat segera dicarikan solusinya. Terutama agar pemerintah pusat juga memberikan respon yang cepat terhadap pemulihan Pariwisata Banten,” ujar Sekretaris jenderal SMSI Pusat ini.

    Kedepan melalui MCC yang merupakan gagasan dari SMSI dan PWI, Firdaus berkomitmen membantu berbagai pihak untuk bersama lakukan pemulihan pariwisata di Provinsi Banten.

    “MCC berkomitmen membantu pemulihan pariwisata di Banten, dengan mengajak masyarakat pers merubah pola pikir publik bahwa Daerah Tujuan Wisata di Anyer dan Banten dapat dikunjungi,” tuturnya. (*/rls)

  • Kakek 70th Nikahi Gadis 18th di Sinjai

    Kakek 70th Nikahi Gadis 18th di Sinjai

    Sinjai (SL)-Seorang kakek usia sekitar 70 tahun, melamar seorang wanita berumur 18 tahun. Pernikahan itu terjadi di Dusun Coddong, Desa Bontokatute, Kabupaten Sinjai, Rabu (30/1/2019).

    Dalam foto-foto mereka diunggah @makassar_iinfo, Kamis (31/1/2019), pengantin dengan perbedaan usia sekira 52 tahun tersebut, terlihat menggunakan baju adat berwarna ungu terang. Akan tetapi, ada yang terlihat aneh dari foto tersebut.

    Yang membuat netizen bertanya-tanya, dalam sejumlah foto yang beredar di media sosial, gadis 18 tahun tersebut terus memperlihatkan wajah yang cemberut di atas pelaminan.

    “Auto kabur dari rumah”, komentar @auliaamandaf.
    “Begitu na mamo mukanya yang cewek”, @natals21
    “Beruntungnya wanita di atas karena masih diberi kesempatan menikah sebelum jodohnya dipanggil sang maha kuasa”, @denabdulrazak
    “Itu perempuan kayak tidak ikhlas di foto”, @daengichael
    “Hahahhha kakeknya senyum berkah”, @iccank241090
    “Klo dijadikan ftv judulnya “suami ku ternyata teman kecilnya kakekku”, @risnawty27

    (polhukm.id)

  • Vidio Panas Pelajar SMP Madiun Terungkap

    Vidio Panas Pelajar SMP Madiun Terungkap

    Madiun (SL)-Viral vidio siswi dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sedang berhubungan intim layaknya suami istri masih disebarkan di grup-grup WhatsApp (WA). Kasusnya telah ditangani pihak sekolah dan kepolisian, dan terungap pemeran video viral itu adalah siswi dan siswa SMP di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Video itu tampak dilakukan di sebuah ruangan yang gelap.

    Informasi yang dihimpun wartawan, dilangsir Surya.co.id, pelaku wanita berinisial P, sedangkan pelaku pria berinisial R. Video itu menjadi viral sekitar dua bulan terakhir itu, dibuat pada saat keduanya masih duduk di bangku SMP.

    Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Madiun AKP Logos Bintoro, Jumat (25/1/2019) membenarkan kasus tersebut. “Saat kejadian, waktu video itu dibuat keduanya masih SMP. Tetapi beredarnya video dan menjadi viral baru beberapa bulan lalu,” kata Logos.

    Logos mengatakan, berdasarkan laporan pengaduan orangtua P, atas dugaan tindak pencabulan, polisi melakukan penyelidikan. Kini, siswa pelaku adegan video mesum berinsial R, akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Tersangka R kami jerat dengan pidana percabulan anak pasal 81 dan pasal 85 yang diatur dalam Undang-undang Perlindungan Anak. Sesuai pasal itu, ancaman hukumannya paling singkat 5 tahun penjara dan paling lama 15 tahun penjara,” Logos.

    Logos menuturkan, tersangka R dijerat dengan tindak pidana percabulan terhadap anak, karena saat kejadian, korban berinisial P masih di bawah umur. “Pada saat kejadian masih di bawah umur,” kata Logos.

    Logos menambahkan, setelah polisi memeriksa saksi-saksi dan tersangka, saat ini berkas tersangka R dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Mejayan, beberapa waktu lalu. “Sudah tahap 1, berkas sudah di kejaksanan, tinggal P21,” imbuhnya.

    Kepala Desa alamar P, di Kecamatan Mejayan, Agus Prasetya, membenarkan pelaku wanita dalam video mesum yang viral di kalangan pelajar itu, merupakan warga desanya. “Benar pelaku perempuan, warga desa sini, berinisial P, berstatus pelajar di SMA Negeri di Mejayan. Sedangkan, pelaku laki-laki berinisial R, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan,” kata Agus, kepada wartawan, Kamis (24/1/2019) lalu.

    Dia menuturkan, pihak keluarga P juga sudah melaporkan perbuatan R ke Polres Madiun. “Sudah dilaporkan ke pihak kepolisian,” katanya.

    Kepala Desa, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Agus Prasetya, mengatakan siswi SMA berinisial P, pelaku adegan video mesum yang viral di media sosial, mengalami trauma. Bahkan, pihak keluarga sempat memasukan siswi tersebut ke pondok pesantren. “Sempat dipindah ke pondok pesantren oleh pihak keluarga, tapi tidak betah. Akhirnya dikembalikan ke keluarga,” kata Agus.

    Agus menuturkan setelah video viral tersebut ramai di media sosial, P mengalami trauma sehingga dilakukan pendampingan oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun. “Sempat dilakukan pendampingan oleh petugas dari Dinsos, karena korban mengalami trauma,” imbuhnya.

    Direkam dan Disebar Sendiri oleh Pemeran Pria

    Video viral pasangan pelajar yang beredar di kalangan pelajar di Kabupaten Madiun, ternyata direkam dan disebar oleh pelaku pria dalam adegan video itu. Hal itu disampaikan, oleh Kepala Humas SMK swasta di Caruban, Aan Candra, tempat pelaku berinisial R sekolah saat dikonfirmasi, Kamis (24/1/2019) siang. “Yang upload dia sendiri. Awalnya dibuat status WA, cuma durasi beberapa menit. Kemudian dibagikan di grup WA, hingga akhirnya menyebar ke seluruh siswa,” kata Aaan.

    Dia menuturkan, setelah video itu menyebar, pelaku berinisial R dipanggil oleh guru BK untuk dimintai keterangan. Namun, pada saat itu, R sempat mengelak, dan tidak mengakui perbuatannya. Namun, setelah ditunjukan sejumlah bukti rekaman video, yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Setelah itu, berdasarkan kesepakatan keluarga dan kepala desa tempat tinggal pelaku, akhirnya R dipindah sekolah.

    Cemburu Jadi Alasan Pelajar SMK di Madiun Sebarkan Video

    Aan mengatakan, menurut keterangan R, ia menyebar video mesumnya dengan kekasihnya berinisial P, lantaran cemburu dan sakit hati. “Infonya cemburu, dengan si perempuan, pernah saya tanya. Nggak terima kalau diputus,” katanya. Dia mengatakan, awalnya, video mesum tersebut digunakan sebagai status Whatsapp oleh R, namun ternyata video itu tersebar di grup pelajar, hingga alumni sekolah.

    Viral Vidio Mojang Karawang

    Warganet juga dihebohkan dengan tersebarnya video panas yang melibatkan siswi SMA di Karawang Desember 2018 lalu. Video itu melibatkan perempuan berinisial Ar yang masih berusia di bawah umur, yaitu 16 tahun, dan pemuda berinisal M yang sudah berusia 23 tahun.

    Video Mojang Karawang yang tersebar diperankan siswi sebuah SMA favorit di Karawang, Jawa Barat (Jabar) itu terungkap, ternyata Siswi cantik dalam video Mojang Karawang itu anak dari keluarga terhormat dan memiliki banyak prestasi. Dan menjadi finalis mojang Karawang.

    M adalah seorang mahasiswa dari perguruan tinggi di Indramayu sedangkan Ar adalah pelajar di sebuah SMA favorit. Saat ini, M mendekam di Mapolres Karawang dan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun hingga 15 tahun penjara.

    Sementara Ar, mengundurkan diri dari sekolahnya dan mengasingkan diri ke tempat yang tidak diketahui. Dilansir tribun Jabar, Kapolres Karawang AKBP Slamet Waluyo melalui keterangan tertulisnya, Rabu (21/11/2018) menuturkan, perbuatan mesum itu dilakukan dan direkam M di sebuah hotel di Kabupaten Karawang.

    Ia melakukan perbuatan asusila dengan Ar pada Juli 2018 lalu. Saat itu, M menjemput perempuan itu di rumahnya lalu check in di hotel. “Mereka bersetubuh dan M merekam,” kata Kapolres.

    Kapolres menjelaskan, semula Ar meminta video mesum yang direkam pada Juli 2018 itu pada M. Namun, ada pihak lain yang mengetahui yakni teman satu kelas Ar yang kemudian mengambil file rekaman itu di ponsel Ar tanpa sepengetahuan pemiliknya. “Kemudian video itu tersebar‎ di kalangan teman-temannya,” ujar Kapolres.

    Seorang guru bimbingan konseling (BK) di SMA bekas Ar bersekolah, yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan perihal Ar yang telah mengundurkan diri. “Tanggal tepatnya kurang ingat, dia keluar sekolah setelah videonya mulai tersebar.

    Orangtuanya yang datang ke sini sekaligus meminta maaf,” kata guru tersebut saat ditemui Tribun Jabar di ruang BK sekolah. Ia pun menuturkan bahwa pihak sekolah menyayangkan keputusan yang diambil tersebut. Sebab, Ar yang kini telah dinyatakan sebagai korban atas tersebarnya video tersebut adalah siswa berprestasi.

    Guru BK di SMA bekas Ar bersekolah menuturkan bahwa yang bersangkutan adalah siswi kelas 12 yang berprestasi di bidang seni. “Padahal tidak perlu pindah dari sini, kami akan bimbing, arahkan ke arah yang lebih baik dan dilindungi. Namun kan keputusan seperti itu, ya kami hargai,” ucapnya.

    Bahkan, karena prestasinya telah ada dua kampus swasta di Bandung yang menyasar Ar untuk menjadi mahasiswanya melalui jalur prestasi akademik.

    Diketahui, korban juga merupakan finalis mojang Karawang karena paras wajahnya dan prestasi yang dimiliki. Guru BK itu mengaku telah cukup kenal lama dengan keluarga korban. “Dia tuh bapak ibunya keluarga yang baik, pola asuh dan perhatiannya baik, enggak ada track record yang buruk. Mungkin ini keteledoran saja ya, musibah,” ujar dia.

    Seorang guru bimbingan konseling (BK) di SMA bekas Ar bersekolah, yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan keterangan para siswa atas kasus itu. “Teman-temannya menyesalkan terjadinya video mesum yang kini menyebar itu. Mereka berempati, kasihan terhadap Ar karena mereka sayang ke Ar,” kata guru tersebut.

    Menurut guru itu, pada awalnya teman-teman AR menutupi dan menginginkan video panas itu tidak tersebar luas. Setelah yang bersangkutan keluar dan mengasingkan diri, guru itu pun membuat survei ke beberapa kelas untuk mengetahui respons siswa lain.

    “Saat saya bertanya ke siswa di satu kelas, apakah AR lebih baik bertahan atau keluar dari sekolah ini, hanya satu orang yang menjawab Ar mending keluar,” katanya.

    Pemeran pria pada kasus tersebarnya video mesum di Karawang, M (20) mengaku iseng melakukan perekaman video atas aksinya. Bahkan kata dia, perekaman itu sudah atas persetujuan pasangan wanitanya, AR (16).

    “Alasannya buat pribadi saja, tidak untuk disebarkan. (Perekaman) atas kesepakatan berdua,” kata M sambil tertunduk lesu, di Mapolres Karawang, Jalan Surontokunto, Warungbambu, Karawang Timur, Karawang.

    M mengaku telah berpacaran dengan Ar sekitar satu tahun lamanya. Dia pun mengaku dalam kurun waktu pacarannya, baru kali itu dia melakukan aksi selayaknya suami istri. “Pacaran sama dia. Baru satu kali ini, saat itu saja,” ucap dia singkat.

    M membantah telah merencanakan perekaman untuk aksi ranjangnya dengan siswi dari SMA favorit di Karawang itu. Dia menjelaskan bahwa tripod yang digunakan untuk menyangga ponsel sebagai alat perekam itu diakuinya memang biasa dibawa.

    Hal itu dikarenakan dia memiliki hobi fotografi. Bahkan pada awalnya, kedua sejoli itu berniat untuk berfoto di kamar hotel di Karawang Barat. “Suka foto tapi enggak masuk komunitas. Awal niatnya mau foto-foto gitu di kamar, makanya bawa tripod,” ujarnya menjelaskan.

    Guru BK di SMA bekas Ar bersekolah, yang tak mau disebutkan namanya, menjelaskan bahwa para siswa tidak menggunakan proyektor untuk menyaksikan video panas. “Enggak bener (lewat proyektor). Masa iya lewat proyektor kaya gitu, masa iya saat siang gelap gitu,” kata dia.

    Meski di sejumlah kelas memang tersedia proyektor yang digunakan untuk keperluan belajar mengajar, dia meyakini video panas yang tersebar bukanlah ditonton di proyektor kelas. Guru yang juga sempat melakukan bimbingan konseling bagi Ar itu mengatakan para siswa menonton video itu di kolong meja kelas.

    Ia pun menjelaskan bahwa hanya sebagian siswa bukan satu kelas yang menonton bareng, dan juga menonton video tersebut saat jam istirahat. “Dia itu nonton di bawah meja, kan gelap, nah lalu di rekam lagi, jadi mungkin keliatannya kaya di proyektor,” ujarnya. (net)

  • Bupati Dodi Reza Resmikan 155 CPNS dan Melatik Ratusan Pejabat

    Bupati Dodi Reza Resmikan 155 CPNS dan Melatik Ratusan Pejabat

    Muba (SL)-Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin mengukuhkan 155 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi umum dan formasi khusus, di Opp Room Pemkab Muba, Kamis (31/1/2019). Hal ini juga penetapan NIP CPNS pertama Wilayah Regional BKN VII.

    pelantikan dan sumpah jabatan, sekaligus pengukuhan PNS baru

    Hadir Ketua DPRD Muba Abusari, Dandim 0401 Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, Kajari Muba Maskur dan Ketua PA Sekayu Saifullah Anshari. “CPNS yang lulus dan dilakukan peresmian hari ini merupakan CPNS berkualitas yang telah melalui proses yang selektif dan transparan,” ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.

    Yang juga dilangsungkan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional, sekaligus Peresmian CPNS Formasi Umum dan Khusus, Formasi STTD Kemenhub RI Serta Pemberian Surat Keputusan Tugas Tambahan Kepala Puskesmas dan Kepala Sekolah di Lingkungan Pemkab Muba.

    Dodi mengajak, CPNS yang telah dilakukan peresmian tersebut untuk bekerja dengan maksimal dan berkontribusi positif untuk masyarakat Muba. “Bekerja dengan baik dan komitmen untuk menjadi bagian yang memberikan kontribusi positif untuk warga Muba,” tuturnya.

    Pada kesempatan itu Dodi Reza Alex Noerdin juga mengangkatan Kepala SD sebanyak 342 orang, Pengangkatan Kepala SMP 100 orang, Tugas Tambahan Kepala Puskesmas 28 orang, Penyuluh Pertanian 27 orang, Fungsional Guru 130 orang, Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (P2UPD) 7 orang, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Administrasi 90 orang.

    Salah satu pejabat yang dilakukan rotasi yakni diantaranya Kabag Protokol Pemkab Muba Muhammad Fariz SSTP MM, dirotasi menjadi Sekretaris Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Muba serta mendapatkan tugas tambahan menjadi Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Muba. (sudir. Nk)

  • Puluhan Honorer Dinkes Positif Narkoba Dan Gagal Ujian Kompetensi

    Puluhan Honorer Dinkes Positif Narkoba Dan Gagal Ujian Kompetensi

    Batu Bara (SL) – Sia-sia sudah pengabdian puluhan honorer di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Batu Bara yang sebelumnya sudah bekerja selama bertahun-tahun. Pasalnya, pasca dilaksanakan ujian evaluasi kompetensi terhadap para honorer tersebut, Sabtu (26/1/2019) kemarin. Membuat nasib pekerja terbilang seperti “outsourching” atau pegawai kontrak di pemerintahan setempat kini bagaikan ‘diujung tanduk’.

    Betapa tidak, dari ujian yang digelar ditenggarai banyak honorer yang terbukti tidak memenuhi standart sehingga mereka pun terancam ‘dirumahkan’. Apesnya lagi bagi honorer yang positif narkoba, terhadap mereka justru tak mengenal istilah toleransi. Honorer yang teridentifikasi masalah ini bakal langsung diskorsing.

    Dijelaskan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Batubara Dr Dewi Chaylati, M,Kes melalui Sekretaris Dr Deni Syahputra didampingi Kabid Dr H Buang Suwardi, Sekira pukul 13.20 wib saat ditemui diruang kerja mereka, bahwa hasil ujian sudah terkunci dan honorer yang mendapat nilai rendah pun juga sudah ditandai. Selanjutnya ditambahkan Deni, kalau hasil ujian tersebut juga sudah diserahkan ke BKD. “Kami hanya penyelenggara, dan selanjutnya soal segala keputusan yang diambil bukan menjadi ranah Dinkes”, terangnya.

    Terkait tes urine yang dilakukan Dinkes, Dr Deni mengakui ada sejumlah nama honorer yang diduga kuat positif narkoba. “Ada, dan nama-nama itu sudah tercatat kemudian hasilnya akan segera kita umumkan”, ujarnya. “Tes urine tidak hanya dilakukan terhadap honorer akan tetapi terhadap semua ASN dilingkungan dinkes juga sudah kita lakukan”, kata dr Buang kembali menambahi keterangan yang diutarakan oleh dr Deni.

    Sementara itu evaluasi yang dilakukan oleh pihak Dinkes sendiri langsung mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan masyarakat di Batubara. Sebab dari sejumlah OPD yang mengevaluasi honorer dilingkungnya masing-masing hanya Dinkes lah yang berani benar-benar melakukan tes urine.

    Ketua Paguyuban Pemuda Batubara Mhd Saini Saragih ketika dimintai tanggapannya mengaku mendukung langkah yang dilakukan oleh pihak Dinkes Batubara tersebut. Sebab menurut Saini, perang terhadap narkoba selayaknya memang sudah menjadi tugas banyak pihak terutama pemerintah karena narkoba jelas-jelas menjadi alat perusak generasi bangsa. “Bila ditemukan honorer positif narboka maka wajib untuk dikenakan sangsi oleh pihak pimpinan dinas terkait, karena itu akan menimbulkan banyak dampak, baik pada dirinya sendiri maupun pada lingkungan kerjanya nanti”, ujar Saini dengan nada tegas.