Kategori: Nusantara

  • Ronaldikin yang Miliki Wajah Mirip Ronaldinho Meninggal Dunia

    Ronaldikin yang Miliki Wajah Mirip Ronaldinho Meninggal Dunia

    Bandung (SL) – Ronaldikin yang memiliki wajah serupa pesepak bola Ronaldinho meninggal dunia. Dari kabar yang beredar di jagat sosial media Twitter, Ronaldikin wafat karena diduga mengidap infeksi paru-paru pada Selasa, 22 Januari 2018.

    Semasa hidup pria asal Bandung yang dijuluki Ronaldinho KW sering bergabung dengan banyak kegiatan yang diadakan kumpulan superter sepak bola Indonesia. Salah satunya, Milanisti Indonesia. Semasa hidup, Ronaldikin entah sudah berapa kali mengharumkan nama Indonesia. Beberapa tahun silam, wajahnya terpampang di dua laman internasional, Mirror dan Eurosport.

    Hal ini lantaran dirinya bertemu langsung dengan legenda Italia, Fabio Cannavaro. Cannavaro pun tak lupa memfoto Ronaldinho KW dan mengunggahnya di akun twitter pribadi. “Terima kasih buat supporter Indonesia..Aku cinta kalian,” tulis Cannavaro sembari mengunggah foto Ronaldikin. Kicauan ini pun di-retweet 623 kali dan 123 orang menjadikan kicauan ini sebagai favorit.

    Kicauan dan foto pemain yang pernah merumput di Juventus dan Real Madrid itu pun kemudian ditulis Mirror dan Eurosport. Mirror menulis, “Amazing Ronaldinho look-alike spotted by Italian World Cup legend Fabio Cannavaro” (Pria yang luar biasa mirip Ronaldinho ditemukan oleh legenda Italia Fabio Cannavaro).

    Sedangkan Eurosport juga menulis, “Fabio Cannavaro snaps picture of amazing Ronaldinho lookalike.” (Fabio Cannavaro menjepret foto pria yang luar biasa mirip Ronaldinho). Meski demikian, pertemuan Cannavaro dan Ronaldikin ini bukanlah kali pertama. Mereka sudah pernah bertemu sebelumnya pada 2012.

    Cannavaro datang ke Indonesia guna memenuhi undangan laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu 7 Juni besok. Dia bersama 15 legenda sepakbola dunia akan menantang tim Indonesia All Star. (aktaindonesia)

  • Danrem 043 Garuda Hitam Akan Dipimpin Kolonel Taufik Hanafi Jabat

    Danrem 043 Garuda Hitam Akan Dipimpin Kolonel Taufik Hanafi Jabat

    Sumatera Selatan (SL) – Komandan Korem 043 Garuda Hitam akan berganti dari Kolonel (Kav.) Erwin Djatniko kepada Kolonel (Inf.) Taufik Hanafi. Serah terima jabatan Danrem ini akan dilaksanakan di Markas Kodam II Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (26/1/2019).

    Kolonel (Inf.) Erwin Djatniko membenarkan mutasi tersebut. Jabatan yang ia tinggalkan akan berpindah kepada Kolonel (Inf.) Taufik Hanafi yang merupakan kakak tingkatnya. Taufik merupakan alumnus akmil 1991, sedangkan Erwin akmil 1992.

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Staf Ahli Pangdam XVIII/Kasuari Provinsi Papua Barat.“Benar, jabatan Danrem akan berganti. Soalnya saya akan mengikuti pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta,” katanya melalui pesan WhatsApp, Rabu (21/1/2019).

    Dia juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media dan masyarakat Lampung.“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin antara jajaran Korem 043 dengan masyarakat Lampung,” ucap mantan Paban I/Ren Spers TNI AD ini.

  • KPK Identifikasi 20 Proyek SPAM Terindikasi Menjadi Bancakan Pejabat Kementerian PUPR

    KPK Identifikasi 20 Proyek SPAM Terindikasi Menjadi Bancakan Pejabat Kementerian PUPR

    Jakarta (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi terus mengembangkan kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

    Dalam pengembangan kasus ini, KPK mengidentifikasi ada 20 proyek SPAM yang terindikasi menjadi bancakan pejabat Kementerian PUPR. “Sampai saat ini telah teridentifikasi setidaknya ada 20 proyek di Kementerian PUPR yang diduga juga ada praktik suap di sana terhadap pejabat di Kementerian PUPR,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah melalui pesan singkatnya, Selasa, 22 Januari 2019.

    Dalam kasus ini, KPK baru menjerat 4 pejabat Kementerian PUPR lantaran diduga menerima suap dari empat petinggi PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) dan PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) terkait enam proyek pembangunan SPAM di sejumlah daerah.

    Febri menjelaskan, dari 20 proyek SPAM yang terindikasi terjadinya suap itu sebagian besar digarap oleh PT TSP dan PT WKE. Namun, terdapat sejumlah proyek yang ditangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selain empat PPK di lingkungan Kementerian PUPR yang telah menyandang status tersangka.

    Untuk mendalami hal tersebut penyidik sudah memeriksa sejumlah PPK di lingkungan Kementerian PUPR. “Ada beberapa PPK yang sama, ada yang berbeda. Kalau tentang jabatan PPK-nya, tentu saja itu tergantung SK yang diberikan di instansi itu, di Kementerian PUPR, terutama karena cukup banyak proyek infrastruktur atau proyek-proyek lain di Kementerian PUPR yang dikerjakan oleh sejumlah PPK. Beberapa PPK lain juga sudah kami periksa dalam rangkaian penyidikan ini nanti jika dibutuhkan PPK yang lain tentu juga akan dipanggil sebagai saksi,” Febri menjelaskan.

    Tidak tertutup kemungkinan ada aliran dana dari PT WKE dan PT TSP kepada PPK lain yang menangani proyek SPAM. Dan KPK memastikan akan teluuri dugaan tersebut. “Kami akan identifikasi lebih lanjut informasi-informasi tersebut dalam proses penyidikan ini. Saat ini yang bisa disampaikan dan yang menjadi fokus KPK adalah untuk mengidentifikasi apakah proyek-proyek lain juga menerapkan praktik yang sama dengan enam proyek yang sudah ditangani sebelumnya karena ada petunjuk-petunjuk yang mengarah ke sana,” tuturnya. (viva)

  • Ribuan Rumah Rusak dan Liktrik Padam Akibat Banjir Terjang 11 Kecamatan di Maros

    Ribuan Rumah Rusak dan Liktrik Padam Akibat Banjir Terjang 11 Kecamatan di Maros

    Sulawesi Selatan (SL) – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mencatat ada 11 Kecamatan di Kabupaten Maros, Sulsel yang terkena dampak banjir. “Ribuan rumah terdampak banjir di 11 kecamatan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan,” tulis Sutopo di akun Twitternya, Rabu (23/1/2019).

    Sutopo mengatakan, warga dari kecamatan tersebut saat ini telah dievakuasi dan berkumpul di satu titik. “Masyarakat mengungsi di titik pengungsian dan ke kerabatnya. Pendataan masih dilakukan BPBD. Listrik padam,”ujarnya.

    Seperti diketahui, selain Maros, banjir juga menerjang Gowa dan Jeneponto serta daerah lainnya. Sampai saat ini, aparat dan tim sar tengah melakukan evakuasi di masing-masing daerah. (net)

  • Kasus Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif DPRD Kabupaten Banjar Tak Kunjung Ada Kejelasan

    Kasus Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif DPRD Kabupaten Banjar Tak Kunjung Ada Kejelasan

    Kaimantan Selatan (SL) – Sudah dua tahun penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar terhadap kasus dugaan perjalanan dinas anggota DPRD di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tak kunjung ada kejelasan.

    Kasus tersebut menjadi perhatian masyarakat di Kabupaten Banjar Kalsel, terlebih jelang Pemilu Legislatif 2019. Salah seorang aktivis anti korupsi di Kabupaten Banjar Ahmad Husaini bahkan sudah mengirimkan surat kepada Kejaksaan Agung di Jakarta dan ditembuskan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar kasus tersebut diambil alih oleh lembaga antikorupsi tersebut.

    Dirinya bersama pegiat anti korupsi lainnya mengirimkan surat September 2018 lalu. Agar KPK mengambil alih proses hukum dugaan adanya perjokian dan dugaan perjalanan dinas fiktif anggota DPRD Kabupaten Banjar.

    Surat tersebut bukanlan tanpa alasan, dikarenakan diduga beberapa oknum anggota DPRD Banjar sudah mencoba melakukan lobi kepada oknum di Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar agar menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3.

    Dugaan itu diperkuat hingga 2019 belum ada kejelasan status hukumnya. “Masyarakat di Kabupaten Banjar tentu mengharapkan ada kejelasan proses hukumnya. Terlebih menjelang Pemilu Legislatif 2019 yang hingga beberapa hari saja lagi, agar masyarakat juga jangan salah pilih wakilnya di legislatif,” ujar Ahmad Husaini dalam keterangannya, Rabu (23/1/2019). Menurutnya, Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar tidak ada tanda-tanda keseriusan dalam menyelesaikan proses hukum sampai ke pengadilan tipikor.

    Padahal, kasus perjokian dalam perjalanan dinas ke luar daerah dan juga adanya dugaan perjalanan dinas luar daerah fiktif yang ditaksir merugikan keuangan negara Rp5 miliar dari pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp16,3 miliar dan anggaran tahun 2016 sebesar Rp24 miliar dan anggaran 2017 sebesar Rp24 miliar itu bergulir sejak 2015-2016. Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar sudah menaikan prosesnya ke tahap penyidikan Februari 2017. Salah satu modus adalah dengan perjokian kunjungan kerja ke luar daerah.

    Dirinya mengharapkan kasusnya bisa sdiambilalih oleh KPK dengan dasar hukumnya, UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor, Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2000 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tipikor. “Bahkan berdasarkan informasi yang kami terima, Kepala Kejaksaan Negeri Banjar, Muji Martopo pada 3 Januari 2019 menerima ajudan Ketua DPRD Banjar, H Rusli ke ruang kerjanya. Ada apa ini,” kata Ahmad

    Ahmad juga berharap kasus perjalanan dinas fiktif yang diduga melibatkan hampir seluruh anggota DPRD Kabupaten Banjar diusut tuntas oleh KPK. “Sebab kami tidak percaya lagi dengan kejaksaan. Padahal seperti di Malang hanya korupsi sekitar Rp40 juta, hampir seluruh anggota dewan ditetapkan oleh KPK tersangka, sedangkan di Kabupaten Banjar, dugaan korupsinya miliaran tetapi sudah dua tahun tidak ada satupun yang dibawa kejaksaan ke pengadilan,” ujarnya.

    Dia menegaskan, akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas sebagaimana falsafah Orang Banua, Waja Sampai Kaputing. Ahmad juga menyoroti adanya dugaan upaya oknum dewan yang berusaha menghentikan kasus perjalanan dinas fiktif tersebut.

    Terbukti adanya kunjungan ajudan Ketua DPRD Banjar ke ruang kerja kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar merupakan upaya untuk menghentikan kasus tersebut. “Tolong polda Kalsel periksa yang bersangkutan karena seharusnya anggota polres harus izin pimpinan apalagi patut diduga terjadi upaya SP3 kasus perjalanan dinas fiktip anggota DPRD Banjar,” pungkasnya.

    Kasus Kunker DPRD Banjar yang belum tuntas pun turut jadi perhatian Kejaksaan Agung di Jakarta. Diketahui, Kapuspenkum Kejagung, Mukri beberapa waktu lalu mengatakan kasus kunker DPRD Banjar tetap berlanjut. (tribun)

  • Kapolda Bali Terima Kunjungan dari Rombongan Australian Federal Police

    Kapolda Bali Terima Kunjungan dari Rombongan Australian Federal Police

    Denpasar (SL) – Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose didampingi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol. Andi Fairan S.I.K.,M.S.M., Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol. Yuliar Kus Nugroho S.I.K., M.H., dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol. Hengky Widjaja S.I.K.,M.si. menerima kunjungan rombongan Australian Federal Police (AFP) yaitu David Dalton (AFP Senior Liaison Officer Jakarta), Peter Brindal (AFP Liaison Officer Bali Lama) dan Gerard Feltham (AFP Liaison Officer Bali Baru) yang bertempat di Ruangan Lounge Andalan Mapolda Bali, Selasa (22/1/19).

    Dalam kunjungan David Dalton, AFP Senior Liaison Officer Jakarta tersebut adalah untuk bersilaturahmi sekaligus perkenalan Gerard Feltham selaku AFP Liaison Officer Bali Baru dan permohonan pamit oleh Peter Brindal selaku AFP Liaison Officer Bali Lama kepada Kapolda Bali untuk kembali melaksanakan tugas di Australia.

    Dalam pertemuan tersebut membahas hubungan kerjasama yang kuat antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Australian Federal Police (AFP) yang telah dibangun belasan tahun dan akan terus berlanjut kedepannya. Begitu juga kerjasama dengan Polda Bali yang telah terjalin dalam berbagai bidang.

    Kapolda menjelaskan dibentuknya Counter Transnational Organized Crime (CTOC) dalam rangka memberantas kejahatan lintas negara dengan back up dari Direktorat Reserse Kriminal Polda Bali yang selama ini telah mengungkap berbagai kasus kejahatan seperti kejahatan cybercrime yang dilakukan oleh pelaku berkewarganegaraan asing, kejahatan narkotika. Selain itu, Polda Bali juga bekerjasama dengan Australian Federal Police (AFP) dalam pemberantasan Outlaw Motorcycle Gangs Squad.” Jelas Kapolda.

    Peter Brindal mengungkapkan bahwa selama dirinya menjabat sebagai AFP Liaison Officer Bali dirinya selalu memonitor informasi terkini melalui akun media sosial resmi milik Polda Bali seperti facebook, instagram, website dan sebagainya, melalui akun tersebut Polda Bali terasa sangat dekat dengan masyarakat dan dapat mencegah berita hoax yang tersebar di sosial media.” Jelasnya.

    Kapolda juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Peter Brindal atas profesionalisme dan antusiasme dalam mendukung Polri untuk menjaga keamanan Bali dan memberantas terorisme di Indonesia. “Untuk Peter Brindal selamat bertugas di tempat yang baru, semoga tambah sukses. Kemudian kepada Gerard Feltham, saya ucapkan selamat bertugas di Indonesia. Mari kita tingkatkan kerjasama dalam menjaga keamanan dan penanganan terorisme, agar hubungan kerjasama Polda Bali dan Australian Federal Police (AFP) semakin kuat.” Jelas Kapolda. (rls)

  • Sembilan Orang Tewas dan Ribuan Warga Mengungsi Akibat Cuaca Ekstrem di Sulsel

    Sembilan Orang Tewas dan Ribuan Warga Mengungsi Akibat Cuaca Ekstrem di Sulsel

    Sulawesi Selatan (SL) – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Syamsibar menyebut sudah 9 orang korban jiwa akibat cuaca ekstrem dan banjir bandang“Paling banyak di Kabupaten Gowa, sudah 7 orang,” kata Syamsibar di Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu (23/1).

    Korban jiwa lain di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) dan satu lagi di Jeneponto. Ia tidak menyebut informasi tiga korban jiwa lainnya di Kabupaten Maros yang juga dinyatakan meninggal dunia. “Laporan sementara baru 9 orang,” katanya.

    Sementara jumlah pengungsi secara keseluruhan mencapai 7 ribu orang. Mereka tersebar di Kabupaten Jeneponto, Takalar, Gowa, Maros, Pangkep dan Kota Makassar. Khusus Makassar kata Syamsibar tidak ada korban jiwa, tapi tingkat keparahannya cukup tinggi.

    Air yang tiba-tiba datang setelah Bendungan Bili-bili dibuka tidak memberi waktu warga untuk menyelamatkan barang berharga. Kondisi paling parah di Blok 10 Perumahan Antang Makassar di mana yang terlihat hanya atap rumah warga.

    Akibat dibukanya Bendungan Bili-bili secara tiba-tiba, empat kabupaten/kota langsung terdampak parah. Kabupaten Gowa di sepanjang bantaran Sungai Jeneberang. Kabupaten Takalar yang juga bersisian di muara serta Kota Makassar yang dilalui aliran sungai dan Kabupaten Maros.Kawasan ini memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa dan aliran sungai Jeneberang melintas di tempat itu. Airnya menuju Kabupaten Maros sehingga berefek besar.

    Sedangkan Jeneponto dan Pangkep kata Syamsibar terdampak murni karena curah hujan yang tinggi. Hingga saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan. TIM dari Kepolisian, TNI, Basarnas dan BPBD dilebur menjadi tim bersama.

    Khusus untuk Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa yang sebelumnya terisolasi akibat dua jembatan putus sudah ditembus tim Basarnas. Beberapa warga dilaporkan hilang di tempat itu. Namun Syamsibar belum bisa memastikan berapa jumlah korban jiwa dan luka-luka.

    Salah satu lokasi banjir di Dusun Tamalayu Desa Pallantikang, Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa. Jalannya sempat terputus karena air yang tinggi. Tahir, salah seorang warga setempat mengatakan, baru kali ini ia melihat air tidak surut dalam dua hari. “Dulu kalau hujan biasanya hanya genangan, sekarang airnya tinggi dan deras,” katanya.

    Lantaran banyak kendaraan khususnya roda dua yang tidak bisa melintasi jalan itu. Sebagian warga membuka jasa penyeberangan. Mereka menggunakan truk untuk mengangkut motor melintasi jalan yang terendam air sepanjang 1 kilometer.

    Hingga kini, hujan masih sering terjadi di Sulawesi Selatan. Air yang tertampung di Bendungan Bili-bili belum juga surut dan status waspada masih berlaku. Curah hujan yang tinggi di Pegunungan Bawakaraeng yang akhirnya berdampak ke sejumlah tempat.

    Pada 26 Maret 2004, bencana besar juga sempat menerjang Kabupaten Gowa. Terjadi longsor besar di Pegunungan Bawakaraeng yang mengakibatkan 32 orang korban jiwa. Tapi saat itu, Bendungan Bili-bili masih mampu menahan curah air sehingga tak sampai melepaskan air dalam jumlah besar. (CNNIndonesia)

  • JK Nilai Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Pembunuh Wartawan Adalah Hal Wajar

    JK Nilai Pemberian Grasi Terhadap Terpidana Pembunuh Wartawan Adalah Hal Wajar

    Jakarta (SL) – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pemberian grasi terhadap terpidana pembunuh wartawan, I Nyoman Susrama adalah hal yang wajar. Susrama adalah otak di balik pembunuhan Anak Agung Gede Narendra Prabangsa, wartawan Jawa Pos Radar Bali.

    Menurut JK, pengurangan hukuman dari sebelumnya seumur hidup menjadi 20 tahun lumrah. Hukuman seumur hidup atau 20 tahun substansinya sama. “Memang umumnya yang namanya hukuman seumur hidup itu sama dengan 20 tahun, kalau 20 tahun kan, kamu umur berapa sekarang? Mungkin ya kita tidak mendahului Tuhan tapi ya memang tidak jauh-jauh itu 20 tahun dengan seumur hidup. Engggk jauh-jauh” ujar JK di kantornya, Selasa, 22 Januari 2019.

    Kebijakan Jokowi memberikan grasi kepada Susrama, menuai kritikan tajam. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar menegaskan pemberian grasi tersebut sebagai langkah mundur terhadap penegakan kemerdekaan pers. “Ya biasalah. Saya katakan tadi. Pemerintah tanpa kritik bukan pemerintah. Apa saja dikritik, sabun dikritik, keputusan apa dikritik, biasa saja namanya demokrasi,” kata JK.

    Susrama menghabisi nyawa Narendra Prabangsa pada 2009 lalu. Susrama merupakan adik dari pejabat di Bangli. Prabangsa dibunuh dengan cara sadis karena pemberitaan penyimpangan proyek pembangunan taman kanak-kanak bertaraf Internasional di Bangli. Jasad Prabangsa dibuang dengan cara dibungkus plastik hitam besar. Kemudian diangkut mobil dan dibuang di permukaan Pantai Belatung, Klungkung pada 11 Februari 2009.

  • Perut Buaya Pemakan Deasy Tuwo Dibedah

    Perut Buaya Pemakan Deasy Tuwo Dibedah

    Sulawesi Utara (SL) – Buaya pemakan Deasy Tuwo (44) warga Suluun, Minahasa Selatan di autopsi. Buaya tersebut sebelumnya telah meninggal.

    Tim dokter kemudian melakukan autopsi jasad buaya tersebut. Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi kepada buaya Merry yang ditemukan mati pada hari Minggu pagi (20/01/19). Nekropsi pada Senin (21/01/19) dilakukan oleh drh. Dwielma Nubatonis dan drh.Fahmi Agustiadi dibantu oleh Billy Lolowang dan Deity Mekel.

    Nekropsi ini disaksikan oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon. BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita. Bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.

    Berdasarkan hasil temuan dari dokter hewan sebelum dilakukan nekropsi menyatakan bahwa dugaan kematian buaya Merry adalah faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).
    Merry sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock, selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung.

    Ini grafis hasil pemeriksaan tersebut,

    Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara inspeksi(fisik luar):

    – Stress(Drop)
    – Heatstroke

    Temuan Hasil Nekropsi:

    – Akumulasi Gas pada lambung
    – Obesitas
    – Temuan organ yang di duga manusia, tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.

    Catatan:

    – Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan).

    – Barang bukti(tulang belulang) yg ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik. Dan juga pihak keluarga korban.

    Suasana Buaya saat proses autopsi di kawasan TWA Batu Putih
    Suasana Buaya saat proses autopsi di kawasan TWA Batu Putih (istimewa)

    Diketahui sebelumnya, buaya tersebut telah memakan manusia bernama Deasy Tuwo 44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019).

    Kronologi Penemuan Jasad Deasy Tuwo yang Diterkam Buaya Peliharaan WN Jepang

    Erling Rumengan (37) wakil kepala jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa kaget saat menemukan jasad Deasy Tuwo (44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buayapada Jumat (11/1/2019).

    Erling memang sedang mencari keberadaan korban yang juga Kepala Laboratorium CV Yosiki pada pagi itu. Dia mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara milik warga negara Jepang, Mr Ochiai.

    Evakuasi buaya yang memakan Deasy Tuwo di Minahasa.
    Evakuasi buaya yang memakan Deasy Tuwo di Minahasa. (Tribun Manado)

    Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan, namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya. “Kami penasaran saat melihat ke arah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy. Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri,” katanya.

    Sosok Korban

    Nasran, warga lainnya mengenal korban sebagai wanita yang rajin, Ia mengetahui Deasy merupakan sosok wanita yang ulet dan teliti. “Apalagi dia sebagai kepala lab mutiara, sosok yang pendiam juga sih,” kata Nasran saat ditemui di lokasi kejadian.

    Ia pun kaget saat mendapat informasi bahwa wanita berumur 44 tahun itu hilang setengah badan dimakan buaya.

    5 Fakta Tewasnya Deasy Tuwo, Wanita Minahasa yang Diterkam Buaya, Korban adalah Sosok yang Rajin Beri Makan Buaya Tersebut
    5 Fakta Tewasnya Deasy Tuwo, Wanita Minahasa yang Diterkam Buaya, Korban adalah Sosok yang Rajin Beri Makan Buaya Tersebut (Facebook Arianto Lolowang via manado.tribunnews.com)

    “Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya, memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam,” kata dia.

    Bahkan ia mengatakam, anaknya juga sering menemani Deasy saat memberi makan buaya. “Buaya itu setiap hari diberi makan ikan tuna, ayam bahkan hewan babi,” katanya.

    Polisi Cari Pimpinan Perusahaan

    Mr Ochiai, pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo tak ada di lokasi kejadian di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, belum tahu keberadaannya. Pemilik perusahaan CV Yosiki tak hanya memelihara buaya tapi juga ikan arwana dan pembibitan mutiara.

    BUAYA 4,4 METER PEMANGSA DESYI TUWO DIEVAKUASI, Dibopong 20 Orang, Ini Foto-fotonya.
    BUAYA 4,4 METER PEMANGSA DESYI TUWO DIEVAKUASI, Dibopong 20 Orang, Ini Foto-fotonya. (Istimewa)

    Mengetahui Karyawannya dimakan buaya, Mr Ochiai tak ada ditempat. Kapolres Tomohon, Raswin Sirait mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mencari pemilik buaya berukuran 5 meter tersebut. “Kita masih mencari pemilik buaya tersebut, selain itu jiga kami sudah berkoordinasi dengan Camat dan hukum tua ,” katanya

    Kondisi Jasad Korban

    Maikel Mokodompit, pemandi jenasah di RSUP Kandou mengaku kaget saat mengetahui jasad Deasy Tuwo yang dimandikannya merupakan korban yang diterkam buaya. Maikel Mokodompit, mengaku selama delapan tahunmenjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan jenazah korban buaya.

    Maikel Mokodompit, yang ditemui sedang bersantai di depan unit pemulasaran mengaku ada tiga orang yang memandikan jasad tersebut. Proses pemandian tak lama, tak sampai tiga puluh menit. Maikel menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah habis. Tersisa kepala dan dua kaki. Tangan pun sudah raib. “Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis,” ujarnya.

    Baginya jasad yang tak utuh sudah biasa. Hanya saja memang baru kali ini ia menangani korban gigitan buaya.

  • Megawati Diam-diam Kerap Kirim ‘Bingkisan’ ke Ahok di Mako Brimob

    Megawati Diam-diam Kerap Kirim ‘Bingkisan’ ke Ahok di Mako Brimob

    Jakarta (SL) – Komunikasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan elite politik nasional tidak terputus meski bekas Gubernur DKI Jakarta itu mendekam di jeruji Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Nyatanya, Ahok masih berkomunikasi termasuk dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

    Megawati bahkan disebut kerap memberikan ‘bingkisan’ kepada Ahok selama ia mendekam di Mako Brimob. “Dan Ibu Mega diam-diam ngirim makanan-makanan kecil seperti kue-kue (kepada Ahok),” kata sahabat Ahok, Djarot Saiful Hidayat di Jakarta, Selasa (22/1) malam.

    Kepada Djarot, Ahok bercerita memiliki kedekatan dengan Mega. “Dia menganggap Bu Mega kayak ibunya sendiri. Selama ini kan usianya sama kayak mama saya,” kata Djarot meniru ucapan Ahok.

    Namun Djarot mengatakan Megawati tidak pernah menemui Ahok langsung. Djarot juga tidak merinci secara detail terkait proses pengiriman bingkisan itu. Djarot hanya mengatakan bahwa sikap Megawati kepada Ahok memang murni karena kedekatan Ahok kepada PDI Perjuangan. Bahkan, dahulu Ahok sudah pernah ditawari oleh suami Megawati, almarhum Taufik Kiemas untuk bergabung dengan partai berlambang Banteng itu. “Pak Ahok sebetulnya sudah lama mau masuk PDIP sejak di Belitung Timur. Ingat enggak? Ditawari Pak Taufik, artinya kedekatan sudah lama,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

    Semasa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, PDI Perjuangan dan Megawati adalah salah satu pihak yang mendukung Ahok. Setelah tersandung kasus penistaan agama pun, Ahok tetap mendapat perhatian. Dia pernah mengaku ditegur Megawati agar menjadi ‘Basuki’ atau lebih menjaga tutur katanya.

    Ahok rencananya akan bebas murni besok. Dia telah menjalani vonis hukuman akibat kasus penistaan agama. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok dua tahun penjara pada Mei 2017 karena terbukti bersalah melakukan penistaan agama. Selama menjalani hukuman dia mendapat tiga remisi. Pertama dia mendapat resmisi Natal 2017, lalu remisi hari kemerdekaan 17 Agustus 2018 dan remisi Natal 2018. (cnn)