Kategori: Nusantara

  • Dinsos dan Camat BHL Kirim Bantuan Korban Rumah Terbakar

    Dinsos dan Camat BHL Kirim Bantuan Korban Rumah Terbakar

    Muba (SL)-Dinas Sosial,  dan Camat Batang Hari Leko, Musi Banyuasin, mengirimkan bantuan kepada Alfian, warga Dusun V Desa Tanah Abang, Kecamatan Batang Hari Leko (BHL), yang rumahnya ludes dilalap di jago merah, Sabtu (12/1/2019). Rumah Alfian rata dengan tanah, dengan kerugian ditaksir hingga Rp30 juta.

    Bantuan sembako, pakaian, dan matras

    Minggu (13/1/2019), Dinas Sosial Pemkab Muba dipimpin Plt Kadinsos Muba Muhammad Jaya, bersama pihak Kecamatan menyambngi korbn dan menyerahkan bantuan ke keluarga Alfian.

    “Ada sembako, matras dan pakaian layak yang diberikan kepada keluarga Alfian. Ini untuk mengurangi sedikit beban keluarga Alfian, sesuai arahan dari pak Bupati Dodi Reza untuk merespon cepat warga Muba yang sedang terkena musibah,” ungkap Plt Kadinsos Muba, Muhammad Jaya.

    Sementara itu, Camat BHL Nwardi Endang menuturkan pihaknya juga nanti akan swadaya bersama warga dan pihak Kodim dan Polsek untuk bersama-sama gotong-royong memperbaiki kediaman Alfian yang menjadi korban kebakaran. “Kami berharap keluarga pak Alfian tabah, jajaran Pemkab Muba bersama Forkompimcam dan warga akan gotong royong bersama,” tuturnya.

    Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan jajaran Pemkab Muba bersama warga akan terus bersinergi dan terus melestarikan budaya gotong-royong dalam hal meringankan beban warga khususnya di bumi Serasan Sekate.

    “Budaya gotong-royong akan terus kita tanamkan dan jalankan, utamanya meringankan beban warga yang sedang dihadapi musibah,” tegasnya. (Sudir)

  • Hendak Menyebrang, Nenek 77 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api

    Hendak Menyebrang, Nenek 77 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api

    Tangerang (SL) – Seorang nenek, Sanipah (77), tewas seketika setelah tertabrak kereta api di wilayah Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang Sabtu 12/01/2019.

    Peristiwa nahas itu terjadi pada hari Sabtu pagi di wilayah Daru Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang. Korban yang berstatus janda tersebut sehari-hari tinggal bersama anaknya  tidak jauh dari lokasi kejadian di Perum Daru Indah.

    Keluarga korban baru mengetahui setelah diberitahu oleh warga yang mengenali orang tersebut, sontak kaget mendengar berita tersebut Subuh salah seorang anak korban segera menuju lokasi kejadian, dan membenarkan bahwa korban tersebut adalah ibunya. Kapolsek Tigaraksa Kompol Drs. DODID PRASTOWO.S.S.Kom yang mendapat laporan peristiwa nahas itu langsung menurunkan team untuk melakukan olah  tempat kejadian perkara (TKP) untuk penanganan lebih lanjut.

    Selang beberapa waktu setelah kejadian Kapolsek Tigaraksa Kompol Dodid yang dikonfirmasi oleh awak media, mengatakan, “Untuk sememntara waktu dari hasil olah TKP diketahui korban hendak menyeberang dengan melintas di jalur rel kereta api bukan pada jalur yang umum dilalui dan tanpa disadari datanglah Kereta Api Listrik dari arah Jakarta menuju Maja dan seketika itu juga kejadian tragis menimpa korban tertabrak Kereta Api Trans Jakarta – Maja hingga meninggal seketika ditempat kejadian dan korban mengalami putus tangan dibagian sebelah kanan serta di bagian kepala.” jelasnya sementara waktu.

    Sedangkan untuk proses visum yang akan dilaksanakan oleh pihak Kepolisian Polsek Tigaraksa mendapatkan penolakan dari pihak keluarga korban, sehingga sebagaimana prosedur dari pihak keluarga diharuskan untuk membuat surat penyataan dihadapan petugas Kepolisian yang isinya menyatakan apa bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap korban dikarenakan tidak dilakukan visum maka saya tidak akan menuntut pihak kepolisian khususnya Polsek Tigaraksa, dan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya pembuat pernyataan ini.

    Setelahnya korban kemudian dibawa langsung oleh keluarga di kediaman anaknya K.SUBUH ARIBOWO di Perumahan Daru Indah Blok M/33 Rt 022/002 Desa Daru Kecamatan Jambe untuk dimakamkan. (sorotdesa)

  • Hilang Kendali, Bus Asli Prima Hantam Tronton di Jalan Tol Kedaton Cikupa

    Hilang Kendali, Bus Asli Prima Hantam Tronton di Jalan Tol Kedaton Cikupa

    Jakarta (SL) – Kecelakaan Lalu lintas di Tol Jakarta-Merak juga terjadi di ruas tol Kedaton, Cikupa,  persisnya di gerbang tol Kedaton, Minggu (13/1/2019). Informasi yang dihimpun, tiga mobil yang terlibat kendaraan tersebut bus Asli Prima, Honda Mobilio dan truk tronton.

    Video kecelakaan Lalu lintas yang belum diketahui jumlah korbannya itu beredar di grup media sosial. Dalam rekaman video amatir itu, tampak kondisi depan bus Asli Prima rusak berat dengan kondisi beradu kepala dengan truk tronton. Sementara, Honda Mobilio berwarna hitam tampak tidak mengalami kerusakan.

    Septian, warga di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa itu dipicu karena bus Asli Prima yang melaju dari arah Jakarta menuju Serang oleng, lalu menabrak pembatas jalan kemudian masuk ke badan jalan arah Jakarta. “Pantauan di lapangan bis Asli Prima lost control hingga menabrak pembatas jalan, kemudian masuk ke jalan arah Jakarta” ujarnya.

    Akibat peristiwa itu, arus lalu lintas di sekitar gerbang tol Kedaton, Cikupa dari dua arah pun macet. Belum diketahui jumlah korban akibat kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 16.45 WIB itu. “Petugas baik dari kepolisian dan MMS udah di lokasi,” tutupnya.

  • Gara-gara Pasword HP Istri Bakar Suami

    Gara-gara Pasword HP Istri Bakar Suami

    Lombok (SL) – Gara-gara tidak diberitahu kode sandi handphone (HP), seorang istri berinisial IC (25),warga Dusun Montong Bawi,Desa Pandawangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur membakar suaminya, DP (26) dengan terlebih dahulu menyiramkan bensin ke tubuh suaminya pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 17.30 WITA sore tadi.

    Kejadian bermula ketika korban sedang memperbaiki genteng rumah, kemudian sang istri menanyakan mengenai kode sandi HP milik korban, akan tetapi tidak diberikan. Korban langsung memarahi dan memukul istrinya.

    Tidak terima atas perbuatan suaminya itu, lalu istri korban mengambil bensin yang berada di botol dan langsung menyiramnya suaminya, setelah itu membakarnya. (red)

  • Gunung Ibu Berstatus Waspada Level 2

    Gunung Ibu Berstatus Waspada Level 2

    Maluku (SL) – Gunung Ibu yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara meletus pada Sabtu (12/1/2019) pukul 17.12 WIT. Berdasarkan Pos Pengamatan Gunung Ibu PVMBG, tinggi letusan 800 meter dari puncak kawah. Kolom abu vulkanik condong ke arah selatan.

    Menurut keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sore tadi, status tetap Waspada (level 2).  Rekomendasi masyarakat dan pendaki tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

    Masyarakat belum perlu mengungsi karena berada di luar zona berbahaya. Masyarakat telah memahami letusan ini dan tidak panik. Sebab hampir setiap hari terjadi letusan Gunung Ibu. Sejak 3 bulan terakhir Gunung Ibu hampir setiap hari meletus. Bahkan pada Kamis (10/1/2019) Gunung Ibu meletus 80 kali kejadian, guguran 18 kali kejadian dan hembusan 64 kali kejadian. Namanya gunungapi aktif meski status Waspada dapat meletus setiap saat. Yang penting masyarakat berada di zona aman.

    Sementara itu Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan adanya penurunan jumlah letusan per harinya. Pada Sabtu tadi (12/1/2019) pukul 06.00 – 12.00 WIB, terjadi 4 kali letusan. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter dari puncak kawah.

    PVMBG terus memantau aktivitas gunungapi. Masyarakat hendaknya selalu menaati rekomendasi PVMBG karena PVMBG adalah lembaga resmi yang berwenang memantau dan memberikan peringatan dini terkait aktivitas gunungapi di Indonesia. (detakindonesia)

  • Harga Cabai Anjlok, Ratusan Petani Buang Cabai ke Jalan

    Harga Cabai Anjlok, Ratusan Petani Buang Cabai ke Jalan

    Jawa Tengah SL) – Ratusan petani menggelar aksi buang puluhan kilogram cabai merah ke jalan raya akibat anjloknya harga komuditas tersebut diduga akibat membanjirnya impor cabai dari Philipina dan Thailand. Para petani membuang cabai ke Jalan Raya Demak-Purwodadi, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jumat sore (11/1), sebagai protes turunnya harga cabai dari Rp20-25 ribu kini menjadi Rp7 ribu per kilogram.

    Menurut para petani, biaya bibit dan perawatan saja sampai 40 ribu. “Lha ini malah dihargai 7000 rupiah. Bagaimana kami mau memberi makan keluarga bagaimana?” keluh Ridwan, salah seorang petani cabai. Rendahnya harga jual cabai lokal ini, dituding dampak dari impor cabai yang dilakukan pemerintah. Cabai impor dari Philipina dan Thailand yang beredar di pasar tradisional, dinilai menyengsarakan petani cabai lokal.

    Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Untuk harga normalnya bisa 20 sampai 23 ribu rupiah. Jika 7000 rupiah, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugiyono. Aksi protes ratusan petani cabai tersebut, selain membuat jalan sepanjang 200 meter berwarna merah, juga membuat arus lalu lintas tersendat.

  • Pekan Depan, Ribuan Pengemudi Ojek Online Gelar Aksi Damai di Depan Istana Negara

    Pekan Depan, Ribuan Pengemudi Ojek Online Gelar Aksi Damai di Depan Istana Negara

    Jakarta (SL) – Komunitas ojek online di Jakarta akan menggelar aksi damai 151 pada 15 Januari 2019 mendatang, di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Aksi itu diklaim akan diikuti sekitar 1.500 pengemudi ojek online dari berbagai wilayah se-Jabodetabek.

    Peserta aksi damai 151, Bang Me mengatakan, aksi itu dilakukan untuk menyampaikan tiga tuntutannya yakni terkait payung hukum atau regulasi untuk transportasi ojek online (Ojol), tarif dasar atas bawah yang lebih manusiawi dan sistem kemitraan yang adil bagi pengemudi. “Aksi ini untuk menyampaikan aspirasi kami sebagai ojek online agar dapat ditampung dan diselesaikan. Kami berharap ini aksi yang terakhir sehingga ojek online Indonesia bisa mendapat keadilan dan kesejahteraan,” kata Bang Me di Jalan Guntur, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).

    Ia juga memastikan, bahwa aksi damai 151 dilakukan tidak ditunggangi kepentingan politik dari pihak manapun. Disisi lain dirinya juga menjamin aksi tersebut akan dilakukan secara damai dan tidak anarkis yang bisa menimbulkan keresahan bagi masyarakat. “Kami meminta maaf kepada warga Jakarta atas kemacetan pada 15 Januari mendatang. Kami juga ingin memberitahukan bahwa aksi ini akan dilangsungkan secara damai, tidak ada unsur SARA dan politik,” tuturnya.

    Ia juga mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah yang sudah memperjuangkan nasib para pengemudi ojek online di Indonesia. “Aksi damai ini untuk mengucapkan terima kasih kepada presiden, menteri perhubungan, dan pihak terkait lainnya seperti Polri dan jajaran Polda Metro Jaya atas perhatiannya kepada para driver ojek online, merespon kami juga dan memberikan masukan-masukan juga,” tukasnya. (okenews)

  • SDN Kompleks Sambung Jawa Adakan Gerakan Menanam Pohon

    SDN Kompleks Sambung Jawa Adakan Gerakan Menanam Pohon

    Makassar (SL) – Jajaran Dinas Pendidikan idealnya berwawasan adiwiyata. “Jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar, idealnya berwawasan Adiwiyata,” begitu arahan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abd Rahman Bando, usai melakukan penanaman pohon mangga di SDN Kompleks Sambung Jawa, Jumat (11/1/2019).

    Penanaman pohon mangga Thailand itu merupakan bagian dari Gerakan Menanam Sejuta Pohon yang diinisiasi oleh SDN Kompleks Sambung Jawa. Rahman Bando menjelaskan bahwa indikator pelaksanaan Adiwiyata itu bisa diukur. Misalnya, setiap tahun minimal setiap orang menanam 1 pohon. “Silakan bersinergi dengan Lurah dan Camat kalau sekolah tidak punya halaman,” sarannya memberi solusi.

    Menurutnya, yang mau dihijaukan dan diteduhkan adalah bumi. Jadi sekolah dan jajaran pendidikan bisa bersinergi dengan siapa saja. Bila itu terlaksana, maka setiap tahun kita memiliki 7000 pohon baru. Bila perlu, katanya, pihaknya akan mengajak Komite Sekolah untuk meminta pada setiap tahun ajaran baru, murid-murid yang baru masuk menanam 1 pohon. Tapi ditegaskan bahwa hal itu bukan paksaan. “Apabila itu kita buat, maka pada 5 tahun ke depan kota kita akan lebih segar dan hijau. Itu merupakan jejak sejarah yang kita tinggalkan, bagi bumi dan generasi,” katanya.

    Sehari sebelumnya (10/1/2019), murid-murid dan guru sudah membawa pohon berbagai jenis. Jumlah siswa di sekolah ini sebanyak 450 anak dan guru 25 orang. Para Kepsek yang hadir pada kegiatan penanaman juga membawa tanaman. Jumlah Kepsek sebanyak 15 orang. Para Kepsek berasal dari sekolah-sekolah di wilayah Mamajang, antara lain SDN Tanggul Patompo I dan II, SD Inpres Sambung Jawa I, II dan III, SDN Labuang Baji I dan II. Masih ada lagi SDN Cendrawasih, I dan II, SDN Mamajang I dan II, SDN Inpres Bertingkat Labuang Baji dan SD Kartika.

    Pohon yang ditanam sangat beragam, selain mangga Thailand, juga jeruk sunkis dan belimbing wuluh. Begitupun yang dibawa murid-murid berbeda-beda. Adit, murid kelas 5A membawa bibit mangga yang diberikan neneknya. Nadiya, kelas 2C, membawa biji durian yang sudah terlihat tunasnya. Sedangkan Ghita Putri yang duduk di kelas 5A membawa lombok Afrika untuk ditanam di sekolahnya. “Kalau saya, bawa lombok Toraja,” timpal Rafi Atillah, murid kelas 5A.  Katanya, lombok yang dikenal dengan nama lokal katokkon itu dibeli saat orangtuanya rekreasi ke Toraja.

    Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa, Fahmawati, S.Pd, menjelaskan bahwa peringatan Penanaman Sejuta Pohon, yang jatuh setiap tanggal 10 Januari itu diinisiasi oleh sekolahnya bersama UPTD Kecamatan Mamajang dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Mamajang.

    Di wilayah Mamajang, rata-rata sekolah SD sudah Adiwiyata. Rinciannya, 1 SD Adiwiyata Mandiri, 2 SD sudah Adiwiyata Nasional, termasuk SDN KoSamJa, 6 sekolah Adiwiyata Provinsi, dan sisanya Adiwiyata Kota. Hebatnya lagi, sekolah-sekolah itu membuat inovasi seperti “Sotta Rong” dan “KePo” (kenali potensi) yang merupakan best practice SDN KoSamJa. “Sekolah kami ini cukup rimbun, sehingga guru-guru boleh menngajar di bawah pohon. Tidak harus di dalam kelas. Yang penting bagaimana anak-anak dapat memahami pelajaran,” papar Fahmawati.(rls)

  • Rakor Di Kemen PMK, Bupati Irna Sampaikan Kebutuhan Masa Transisi Darurat Kepemulihan

    Rakor Di Kemen PMK, Bupati Irna Sampaikan Kebutuhan Masa Transisi Darurat Kepemulihan

    Jakarta (SL) – Bencana Tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu tentu memberikan luka mendalam bagi warga Pandeglang. Namun, Pemerintah tidak berdiam diri, oleh sebab itu Bupati Pandeglang Irna Narulita terus berupaya meminta dukungan dari semua pihak kementerian untuk recovery kerusakan dampak bencana, hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK). “Memang dari sejak terjadi bencana kami bersyukur banyak sekali dukungan dan bantuan dari semua pihak baik Kementerian, Lembaga, BNPB, TNI, POLRI, Provinsi, Ormas, ratusan lembaga relawan dan masyarakat. Namun dalam masa recovery ini kami juga berharap Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dapat memfasilitasi kami dalam masa recovery, ” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita saat Rakor di Kantor Kemen PMK di Jl Merdeka Barat Jakarta Pusat, Jum’at (11/1).

    Saat ini, kata Irna, Pandeglang setelah habis masa tanggap darurat, menetapkan masa transisi darurat ke pemulihan selama 90 hari. “Pada masa ini tentu masyarakat juga masih butuh dukungan logistik yang terus kami distribusikan, sebagian sudah ada yang kembali namun masih ada beberapa yang dipengungsian. Dan mudah-mudahan, santunan ahli waris dan jaminan hidup dari kemensos dapat diberikan bagi warga kami yang menjadi korban bencana”, tuturnya.

    Direktur Jendral Perlindungan dan jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, bahwa Kemensos fokus kepada upaya tanggap darurat menghadapi pengungsian, memberikan perlindungan pada kelompok rentan khususnya dan memberikan layanan dukungan sosial. Kata dia, Kemensos juga mendapat tambahan tugas dari Presiden agar Kementerian Sosial juga melakukan proses rehabilitasi sosial. “Setiap kejadian bencana yang skalanya luas seperti bencana tsunami di Laut Sunda, yang menimpa Banten dan Lampung Selatan membutuhkan dukungan logistik, tidak hanya mengoptimalkan ketersediaan logistik yang ada di masing-masing Kabupaten tetapi kami harus mendorong sumber daya yang ada dari berbagai Kabupaten sekitarnya bahkan dari Provinsi lain, dan itu sudah mulai kita terapkan semenjak ada erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta”, katanya.

    Terkait jaminan hidup, Harry mengatakan, diatur dalam aturan Peraturan Menteri Sosial nomor 4 tahun 2005 tentang jaminan hidup diberikan bagi pengungsi yang sudah kembali ke hunian sementara atau tetap. “Jaminan hidup itu perhitungannya Rp10.000 per jiwa, per hari, maksimal 30 hari. Jadi kalau pemerintah dengan berbagai pertimbangan Cukup dua minggu ya kita bisa berikan hanya 2 minggu, dan dapat diperpanjang sampai 90 hari”, terangnya.

    Selain itu kata dia, pihak Kemensos juga akan memberikan santunan bagi para korban jiwa yang dinamakan santunan ahli waris. “Kami ingin sampaikan untuk santunan waris itu 15 juta/jiwa, jadi kalau nanti ada menimpa satu keluarga misalkan 3 orang, maka 3 x 15 juta menjadi 45 juta. Diberikan kepada ahli waris dari keluarganya. Santun ahli waris sudah kami salurkan 5 jiwa di Banten dan 7 jiwa di Lampung ini sebagai bukti bahwa pemerintah akan merealisasikan”, jelasnya.

    Harry meminta, pengajuannya berupa usulan ditandatangani oleh dinas sosial Kabupaten atau Kota. Setelah itu kata dia, direkomendasikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi. “Jadi kalau daftar nama yang meninggal dapat santunan ahli waris, daftar nama akan diverifikasi dan validasi nanti Tim Kemensos bersama tim Dinas Sosial Provinsi beserta petugas survei yang ditunjuk yaitu pendamping PKH, dan Tagana. Kalau hasilnya sudah diperoleh, dan sudah final, disahkan oleh Bupati tindaklanjutnya baru Kemensos untuk mencairkan bantuan setelah ada SK Bupati. Kami juga akan membuat kampung siaga bencana diarea Banten dan Lampung. Ini akan mengarah pada penguatan Kabupaten siaga bencana, jadi kita akan optimalisasi keberadaan Kampung termasuk Desa tangguh yang daerah-daerah, ” tandasnya.

    Plt Deputi Bidang Koordinasi Dampak Bencana dan Kerawanan Sosial Kemenko PMK Sonny Harry Harmadi mengatakan, rakor ini adalah tindak lanjut dari intruksi Presiden RI tentang percepatan penanganan pengungsi bencana tsunami Selat Sunda. “Kami akan memfasilitasi kepada Kementerian terkait untuk mendorong penanganan dari masa transisi darurat hingga rekontruksi atau pemulihan”, katanya.

    Menurutnya, rehabilitasi dan rekontruksi, pihak Daerah harus sudah memiliki Rencana Aksi (Renaksi), kata dia, renaksi itu berisikan list kebutuhan perbaikan rehabilitasi dan rekontruksi. “Sehingga proses pemulihannya akan lebih cepat. Terkait memulihkan ekonomi dan sosial di Banten dan Lampung, nanti akan melakukan pertemuan khusus dengan kementerian lainnya seperti relokasi acara rakor yang akan kita arahkan ke Banten khususnya Pandeglang, dan kesimpulan rakor ini akan di shared kepada Kementerian terkait lainnya”, tandasnya. (red)

  • Sepanjang 2018, 251 Wartawan Dibui Karena Tugas Jurnalistik

    Sepanjang 2018, 251 Wartawan Dibui Karena Tugas Jurnalistik

    Sinarlampung.com – Jumlah wartawan yang dipenjara karena melakukan pekerjaan jurnalistiknya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2018 ini. Begitu laporan terbaru yang dirilis Committee to Protect Journalists (CPJ) (Kamis, 13/12) seperti dimuat Channel News Asia. CPJ merupakan sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat yang mempromosikan kebebasan pers.

    Menurut data tahunan CPJ tersebut, sejak 1 Januari hingga 1 Desember 2018, tercatat ada 251 wartawan di seluruh dunia yang dipenjara karena pekerjaan mereka. Lebih dari setengahnya berada di Turki, China, dan Mesir, di mana pihak berwenang menuduh para wartawan melakukan kegiatan anti-pemerintah.

    Dalam data yang sama ditemukan, jumlah wartawan yang dipenjara karena tuduhan membuat berita palsu naik menjadi 28 orang pada tahun ini, bila dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 21 orang dan tahun 2016 yang berjumlah 9 orang.

    Laporan itu juga mengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena sering mencirikan liputan media negatif sebagai “berita palsu”, sebuah frase yang juga digunakan oleh para pemimpin terhadap kritik mereka di negara-negara seperti Filipina dan Turki.

    Data CPJ juga menemukan bahwa Turki masih menjadi negara paling buruk di dunia dalam hal kebebasan pers. Setidaknya ada 68 wartawan dipenjara karena tuduhan anti-negara pada tahun ini. Sedangkan di Mesir, ada setidaknya 25 wartawan yang masuk penjara karena tuduhan senada.

    Turki sebelumnya mengatakan tindakan kerasnya dibenarkan karena upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintah pada 2016. Sedangkan Mesir mengatakan tindakannya diambil untuk membatasi perbedaan pendapat diarahkan pada gerilyawan yang berusaha melemahkan negara.

    Jumlah keseluruhan wartawan yang dipenjara versi CPJ sebenarnya turun 8 persen dari rekor tertinggi tahun lalu, yakni 272 wartawan. Namun totalnya tidak memperhitungkan wartawan yang hilang atau ditahan oleh aktor non-negara. CPJ mengatakan ada puluhan wartawan hilang atau diculik di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk beberapa yang ditahan oleh pemberontak Houthi di Yaman.