Kategori: Nusantara

  • PA 212 Janji Tak Kampanye Pada Tablig Akbar di Solo

    PA 212 Janji Tak Kampanye Pada Tablig Akbar di Solo

    Jawa Tengah (SL) – Kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212 Solo Raya akan menggelar tablig akbar di kawasan Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (13/1) mendatang. Panitia memastikan tak ada kegiatan kampanye dalam pengajian itu.

    Humas panitia tablig akbar, Endro Sudarsono, mengatakan sejumlah tokoh nasional akan bergabung. Antara lain Ketua PA 212, KH Slamet Ma’arif, dan mantan Ketum Pemuda Muhammadiyah yang juga koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. “Kita tidak kampanye. Kita berharap agar dari Pak Dahnil agar bisa menyesuaikan bahwa ini tablig akbar terkait konsolidasi massa 212,” kata Endro saat dihubungi detikcom, Jumat (11/1/2019).

    Terkait perizinan, Endro mengatakan tidak memerlukannya. Panitia hanya mengirimkan pemberitahuan kepada aparat kepolisian dan Pemkot Surakarta. “Kita kirim pemberitahuan ke Polda Jateng, Polres Solo, Polsek, Dishub dan Kesbangpol. Bawaslu memantau ya tidak masalah, itu kan tugasnya. Kami dua kali melakukan aksi serupa juga tidak ditemukan pelanggaran,” kata dia.

    Panitia memperkirakan ada ribuan peserta yang akan hadir. Namun jumlah peserta kali ini diperkirakan lebih sedikit dari acara sebelumnya. “Perkiraan ribuan orang. Tapi karena Sukoharjo, Klaten, Wonogiri ada kegiatan aksi massa, kami tidak menjamin banyak sekali yang datang. Nanti malah dari wilayah Jatim akan merapat ke Gladag,” tutupnya.

  • Kunjungi Satuan Wilayah Medan, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah Berikan Pedoman Prajurit

    Kunjungi Satuan Wilayah Medan, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah Berikan Pedoman Prajurit

    Sumatera Utara (SL) – Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah berkunjung kembali ke Satuan wilayah Medan dalam kunjungannya tersebut ada beberapa penekanan yang harus dipedomani oleh Prajurit sebagai berikut, diantaranya Pertama, Profesi prajurit butuh pengorbanan oleh karena itu Cintai pekerjaanmu. Kedua, Sebagai Prajurit harus Saling tolong menolong dalam setiap tugas. Ketiga, Jaga selalu hubungan baik dengan Polri dan semua institusi. Keempat, Pedomani aturan dan hukum yang berlaku. Kelima, Jaga Netralitas TNI di tahun politik 2019.

    Pengarahan Pangdam I/BB ini disampaikan kepada prajurit TNI AD dari  Kesdam I/BB, Jasdam I/BB dan Kumdam I/BB, bertempat di Aula Makesdam I/BB Jln Gaperta Medan, Jumat (11/1/2019) siang. ”Dalam kunjungan ini, saya, selain ingin bersilaturahmi dengan seluruh prajurit, dirinya juga berkeinginan memberi pengarahan terkait eksistensi prajurit TNI AD, khususnya jajaran Kodam I/BB dalam menghadapi tahun politik 2019.Selain untuk bersilaturahmi dengan prajurit, kehadiran saya ini juga untuk memberikan pengarahan, bahwa sebagai prajurit kita harus tetap menjaga nama baik satuan, baik dalam aktivitas kedinasan maupun dalam kehidupan pribadi, termasuk menjaga Netralitas TNI dalam tahun politik ini,” pungkas Pangdam Mayjen TNI MS Fadhilah.

    Disetiap kunjungan beliau ke satuan jajaran Kodam I/BB selalu memberikan reward kepada Prajurit yang berprestasi, inilah salah bentuk penghargaan dan kepedulian beliau untuk memotivasi kepada prajurit lainnya untuk selalu berprestasi.

    Turut hadir dalam kegiatan ini, Irdam I/BB, Asrendam I/BB, para Asisten Kodam I/BB, Kapendam I/BB, Kakesdam I/BB, Kajasdam I/BB Kakumdam I/BB dan para perwira staf dari tiga satuan serta prajurit dan PNS.

  • Janjikan Ringkankan Tuntutan, Jaksa di Bekasi Minta 10 Juta

    Janjikan Ringkankan Tuntutan, Jaksa di Bekasi Minta 10 Juta

    Jawa Barat (SL) – Seorang oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Bekasi kedapatan meminta sejumlah uang guna meringankan tuntutan terhadap FR remaja berusia 14 tahun dalam kasus membawa senjata tajam (sajam) saat hendak melakukan tawuran.

    “Sebelum persidangan, saya ditanyai Jaksa itu, bagaimana dengan 10 jutanya,” ungkap W orang tua FR kepada awak media yang menirukan percakapan dengan Jaksa yang menangani kasus anaknya.

    Selanjutnya, W pun menyiapkan kesanggupannya sebesar Rp5 juta dengan harapan agar anaknya FR tidak ditahan. Namun, pelicin yang sudah diterima oknum Jaksa tersebut dirasakan sia-sia, lantaran FR anaknya tetap ditahan di Lapas Kelas II Bekasi.

    “Awalnya kami diminta siapkan Rp10 juta, tapi saya cuma sanggup Rp5 juta, itupun saya pikir anak saya tidak ditahan, tapi Jaksa bilang itu hanya untuk meringankan putusan dipersidangan,” bebernya.

    Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisioner Komisi Kejaksaan, Barita Simanjuntak menegaskan, bahwa apa yang dilakukan oknum Jaksa tersebut menunjukkan kegagalan dalam penegakan hukum. “Kita sesalkan atas kejadian ini, dan tentunya kami pun akan tindak tegas oknum Jaksa ini,” tegas Barita.

    Seharusnya, kata Barita, dalam kasus anak dapat digunakan Undang-Undang sistem Peradilan anak yang didalamnya tertuang bahwa penahan dapat dilakukan bila mulai dari proses pemeriksaan hingga penyidikan. “Didalam Pasal 2 dan Pasal 3 itu, sebenarnya anak-anak dibawah umur tidak boleh ditahan. Ini, menunjukan kegagalan dalam penegakkan hukum,” ulasnya.

    Barita kembali menekankan, seharusnya FR yang masih dibawah umur tidak harus dilakukan penahanan lantaran FR masih dibawah umur. “Pihaknya akan menindak tegas oknum Jaksa tersebut,” pungkasnya. (beritaekspres)

  • Gunung Ibu Berstatus Waspada Level 2

    Gunung Ibu Berstatus Waspada Level 2

    Maluku (SL) – Gunung Ibu yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara meletus pada Sabtu (12/1/2019) pukul 17.12 WIT. Berdasarkan Pos Pengamatan Gunung Ibu PVMBG, tinggi letusan 800 meter dari puncak kawah. Kolom abu vulkanik condong ke arah selatan.

    Menurut keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sore tadi, status tetap Waspada (level 2).  Rekomendasi masyarakat dan pendaki tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

    Masyarakat belum perlu mengungsi karena berada di luar zona berbahaya. Masyarakat telah memahami letusan ini dan tidak panik. Sebab hampir setiap hari terjadi letusan Gunung Ibu. Sejak 3 bulan terakhir Gunung Ibu hampir setiap hari meletus. Bahkan pada Kamis (10/1/2019) Gunung Ibu meletus 80 kali kejadian, guguran 18 kali kejadian dan hembusan 64 kali kejadian. Namanya gunungapi aktif meski status Waspada dapat meletus setiap saat. Yang penting masyarakat berada di zona aman.

    Sementara itu Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan adanya penurunan jumlah letusan per harinya. Pada Sabtu tadi (12/1/2019) pukul 06.00 – 12.00 WIB, terjadi 4 kali letusan. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter dari puncak kawah.

    PVMBG terus memantau aktivitas gunungapi. Masyarakat hendaknya selalu menaati rekomendasi PVMBG karena PVMBG adalah lembaga resmi yang berwenang memantau dan memberikan peringatan dini terkait aktivitas gunungapi di Indonesia. (detakindonesia)

  • Harga Cabai Anjlok, Ratusan Petani Buang Cabai ke Jalan

    Harga Cabai Anjlok, Ratusan Petani Buang Cabai ke Jalan

    Jawa Tengah SL) – Ratusan petani menggelar aksi buang puluhan kilogram cabai merah ke jalan raya akibat anjloknya harga komuditas tersebut diduga akibat membanjirnya impor cabai dari Philipina dan Thailand. Para petani membuang cabai ke Jalan Raya Demak-Purwodadi, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jumat sore (11/1), sebagai protes turunnya harga cabai dari Rp20-25 ribu kini menjadi Rp7 ribu per kilogram.

    Menurut para petani, biaya bibit dan perawatan saja sampai 40 ribu. “Lha ini malah dihargai 7000 rupiah. Bagaimana kami mau memberi makan keluarga bagaimana?” keluh Ridwan, salah seorang petani cabai. Rendahnya harga jual cabai lokal ini, dituding dampak dari impor cabai yang dilakukan pemerintah. Cabai impor dari Philipina dan Thailand yang beredar di pasar tradisional, dinilai menyengsarakan petani cabai lokal.

    Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Untuk harga normalnya bisa 20 sampai 23 ribu rupiah. Jika 7000 rupiah, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugiyono. Aksi protes ratusan petani cabai tersebut, selain membuat jalan sepanjang 200 meter berwarna merah, juga membuat arus lalu lintas tersendat.

  • Ikan Caroang Serang Nelayan Hingga Tewas

    Ikan Caroang Serang Nelayan Hingga Tewas

    Jawa Barat (SL) – Seorang nelayan di Kabupaten Pangandaran, Andri Susanto (40), tewas diserang ikan yang disebut warga setempat Caroang atau ikan cendro. Insiden itu terjadi saat Andi sedang melaut, Jumat (11/1/2019) dini hari.

    Rekan korban sekaligus saksi mata, Menik (33) menuturkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu, kata Menik, ia dan lima orang kru nelayan, termasuk korban, melaut untuk mencari lobster di kawasan Batu Bodas, tepian Cagar Alam Pangandaran, yang berjarak sekitar 30 menit perjaanan dari daratan.

    Saat sedang menyelam mencari lobster, kata Menik, korban keluar dari air dan mendekati salah seorang kru untuk meminta pertolongan. “Katanya ada yang menggigit di leher,” kata Menik dihubungi melalui sambungan telepon.

    Saat itu juga, Menik melanjutkan, kru langsung berkemas dan pulang ke darat. Sayang, menurut Menik, korban mengembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan di perahu. “Karena tengah malam enggak ada mobil, kita bawa pakai motor ke Puskesmas. Pas di Puskesmas, memang Andri dinyatakan sudah wafat. Katanya (pihak medis) urat lehernya tertusuk,” ujar Menik.

    Untuk diketahui ikan caroang ini memiliki moncong panjang dengan gigi tajam.

    Dijumpai dikediamannya di RT 04/RW 09, Dusun Kalapatiga, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, istri korban, Indrawati (39) menuturkan, suaminya pamit berangkkat melaut pukul 17.00 WIB. Indrawati mengaku tidak ada firasat apapun saat itu. “Aa (Andri) bilang air lautnya lagi bagus, lagi tenang, dia pamitan seperti biasa,” kata Indrawati mengenang suaminya.

    Indrawati mengaku kaget ketika salah seorang teman kerja suaminya datang ke rumah dan mengajaknya ke Puskesmas. “Katanya si Aa (korban) kecelakaan. Pas saya datang ke Puskesmas, memang sudah meninggal,” kata Indrawati haru. Indrawati mengaku, sudah ada rekan suaminya yang membantu untuk mengurusi klaim asuransi nelayan. (DJT)

  • Ngamuk, Pasien Gangguan Jiwa Bakar Ruang RSUD Datu Beru Takengon

    Ngamuk, Pasien Gangguan Jiwa Bakar Ruang RSUD Datu Beru Takengon

    Aceh (SL) – Pasien penderita gangguan jiwa saat dirawat di ruangan rawat kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, mengamuk lalu membakar ruangan tersebut hingga menghanguskan sejumlah fasilitas di dalamnya, Rabu (9/1/2019).

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu malam sekira pukul 22.00 WIB dan pelaku juga ikut terbakar akibat aksinya sendiri. “Tindakan Pasien membuat panik pegawai Rumah Sakit, beruntung api berhasil dipadamkan BPBD Aceh Tengah. Dari laporan yang saya terima dari kepala pelaksana BPBD Aceh Tengah, satu orang korban mengalami luka bakar,” ucapnya, Kamis (10/1/2019).

    Ditambahkan Dadek, peristiwa tersebut membuat pelaku mengalami luka bakar hingga 50 persen di sekujur tubuhnya dan kini masih dirawat. “Belum diketahui penyebab pria itu mengamuk hingga nekat membakar ruang kejiwaan RSUD Datu Beru. Saat peristiwa terjadi, pihak manajemen RSUD Datu Beru langsung melaporkan kepada BPBD Aceh Tengah dan petugas langsung menanggulangi kebakaran sehingga hanya sempat membakar satu ruangan dan tidak menjalar ke ruangan lain”, tutupnya. (atjehupdate)

  • Berikan Rasa Aman, Ditsamapta Polda Banten Laksanakan Patroli R4

    Berikan Rasa Aman, Ditsamapta Polda Banten Laksanakan Patroli R4

    Serang (SL) – Agar memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat, satuan Ditsamapta Polda Banten laksanakan kegiatan Patroli R4 di beberapa tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat, Rabu (09/01/2019) pukul 20.30 WIB.

    Patroli dilaksanakan di sekitar PT. Beesco Ciruas, Pasar Tambak Kibin, PT. Nikomas Gemilang Kibin dan Pos Ojek Cikande. Dengan rute keberangkatan dari Polda Banten-Bogeg-Parung-Pasar-Kalodran-Ciruas-Nambo-Kragilan-Kibin-Gorda-Cikande.

    Sementara untuk rute kembali dimulai dari Cikande-Gorda-Kibin-Kragilan-Nambo-Ciruas-Pasar Kalodran-Parung- Arimbi Bawah-Jalan Bhayangkara- Cipocok-Mayabon-Polda Banten.

    Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi melalui Dirsamapta Kombes Pol Jondrial menyebutkan patroli ini merupakan wujud dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Seperti, Berdialog dengan petugas keamanan PT.Beesco Ciruas untuk menanyakan situasi kamtibmas disekitar wilayah tersebut.

    Selanjutnya menyambangi beberapa masyarakat di Pasar Tambak Kibin agar selalu berhati hati saat melakukan aktifitas terutama di malam hari dan segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat apabila terjadi gangguan Kamtibmas.

    Diteruskan dengan kegiatan menyambangi beberapa tukang ojek di Pos Ojek depan Gerbang Pintu Toll Cikande dan menghimbau agar berhati hati saat mengantar penumpang dan tidak melanggar aturan berlalu lintas. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat. Menutup akhir patroli situasi lokasi dan jalur yang dilalui regu Patroli Aman terkendali dan tidak ditemukan adanya kriminalitas atau kejahatan jalanan,”tutup Jondrial. (Suryadi)

  • Dijerat UU ITE, Aktivis Asal Blitar Resmi Ditahan

    Dijerat UU ITE, Aktivis Asal Blitar Resmi Ditahan

    Blitar (SL) – Tersangka dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Mohammad Trijanto, akhirnya resmi ditahan Polres Blitar, pada Kamis (10/1/2018).

    Kabar penahanan Triyanto ini dibenarkan Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanudin. “Benar, hari ini penyidik Satreskrim telah menerbitkan surat perintah penahanan terhadap tersangka Mohamad Trijanto dalam perkara pelanggaran UU ITE,” katanya.

    Lebih lanjut surat penahanan yang terbit hari ini, disampaikam saat yang bersangkutan datang ke Polres Blitar untuk wajib lapor dua kali seminggu. Selain itu, Burhan menjelaskan kalau surat penahanan terhadap aktivis anti korupsi itu berasal dari pertimbangan penyidik. Padahal sebelumnya pihak tersangka sudah memohon penangguhan penahanan. “Memang sempat ada pengajuan penangguhan penahanan. Itu merupakan hak tersangka. Namun penyidik punya pertimbangan dan semua itu sudah sesuai apa yang ada dalam KUHAP,” ungkapnya.

    Sementara pengacara Mohammad Trijanto, Hendi Priyono mengaku kaget dengan tindakan yang diambil Polres Blitar, dengan tiba-tiba menahan kliennya. Hendi menilai penahanan terhadap klienya cukup mengejutkan. Pasalnya sejauh ini Triyanto sangat kooperatif. “Triyanto tidak pernah absen dari wajib lapor pada hari Senin, dan Kamis. Bahkan dirinya tidak ada niatan melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti dan tidak mengulangi perbuatan, dulu kami sudah mengajukan permohonan tidak ditahan dan sudah disetujui, kenapa sekarang ada penahanan,” katanya sambil heran.

    Diberitakan sebelumnya, Mohammad Trijanto tersangkut UU ITE akibat unggahan di laman Facebook pribadinya. Dalam unggahannya Triyanto menanyakan tentang kebenaran adanya surat panggilan Bupati Blitar oleh KPK. Namun, KPK mengatakan kalau surat panggilan itu palsu dan dirinya dilaporkan oleh Kabag Hukum Pemkab Blitar atas pencemaran nama baik. Mohamad Triyanto dilaporkan Bupati Blitar, melalui Kabag Hukum Pemkab Blitar. Dalam kasus ini Triyanto dijerat dengan UU ITE, dan pasal lain dengan ancaman hukuman 10 tahun. (SBL)

  • Anies Baswedan Geber Program Sholat Subuh Berjamaah dan Magrib Mengaji untuk Kurangi Kenakalan Remaja

    Anies Baswedan Geber Program Sholat Subuh Berjamaah dan Magrib Mengaji untuk Kurangi Kenakalan Remaja

    Jakarta (aksaranews.id) –  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan lurah-lurah di seluruh Jakarta menggeber program salat subuh berjemaah dan magrib mengaji. Program tersebut ditujukan untuk menekan kenakalan remaja, seperti tawuran atau konsumsi narkotik.

    Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, mengatakan program tersebut mulai direalisasikan tahun ini. Targetnya, menjadikan masjid sebagai safe houseatau tempat aman bagi remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan. “Sekarang ini banyak sekali, terutama anak-anak muda, melakukan tawuran dan (mengkonsumsi) narkoba,” katanya, kemarin.

    Marullah menjelaskan, program subuh berjemaah dan magrib mengaji juga ditujukan untuk menciptakan kerukunan di antara masyarakat. Program ini akan direalisasikan di semua kelurahan di Jakarta, terutama yang rawan kerusuhan serta kejahatan seperti penyalahgunaan narkoba.

    Di Jakarta Selatan, pemerintah DKI telah menganggarkan sekitar Rp 1,43 miliar untuk pembiayaan program tersebut di semua masjid di 65 kelurahan. Setiap kali kegiatan, anggarannya Rp 500 ribu. Setiap masjid mendapat jatah melaksanakan empat kali kegiatan dalam sebulan hingga 11 bulan.

    Menurut Marullah, sejumlah kelurahan di wilayahnya telah memulai aktivitas program subuh berjemaah dan magrib mengaji pada pekan pertama awal tahun. “Ada beberapa sudah memulai dari pekan lalu,”ujamya.

    Nofia Enita, Sekretaris Lurah Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengatakan masih membahas waktu pelaksanaan program magrib mengaji tersebut. Sebab, selama ini, sebagian masjid di kelurahan tersebut sudah menyelenggarakan pengajian rutin untuk anak-anak dan remaja. “Biasanya anak-anak sore sudah ngaji. Kan tidak mungkin magrib ada lagi. Pasti capek itu,” ucapnya.

    Nofia berupaya menggandeng pengurus karang taruna untuk menjangkau remaja di Kelurahan Rawa Barat agar bersedia ikut program mengaji. Dia berharap program tersebut bisa mengatasi kenakalan remaja seperti tawuran yang kerap terjadi di Rawa Barat. Nofia menambahkan, kelurahan akan memakai dana dari pemerintah DKI guna membayar guru mengaji atau ustad yang berceramah untuk para remaja.

    Tahun lalu, Pemerintah Kota Tangerang juga menggalakkan program magrib mengaji mulai pukul 18.00 hingga 19.30. Pada jam itu, orang tua diimbau mematikan televisi dan meminta anaknya berangkat mengaji atau belajar bagi yang tidak ke surau.

    Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah, kala itu mengatakan program magrib mengaji diraneang agar pada jam-jam tersebut anak-anak dan remaja tidak berkeliaran di luar rumah. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Tangerang, Felix Mulyawan, mengatakan program magrib mengaji dan belajar itu dipantau 1.325 kader posyandu, guru mengaji, pengurus rukun tetangga, dan rukun warga setempat. Menurut Felix, program itu cukup efektif mengurangi anak-anak yang bermain di luar rumah pada jam-jam tersebut. (aksaranews)