Kategori: Nusantara

  • Sarapan di Pasar Tradisional Alex Noerdin Pedagang Rebutan Selfie

    Sarapan di Pasar Tradisional Alex Noerdin Pedagang Rebutan Selfie

    Muba (SL)-Mengenakan jaket kuning dan celana berbahan dasar hitam, mantan gubernur Sumsel dua periode Alex Noerdin membuat heboh suasana pagi, Kamis (10/1/2019) di pasar tradisional Bunga Mas Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat.

    Alex Nurdin menyapa warga di Pasar Tradisional

    Kedatangan suksesor perhelatan Asian Games 2018 ini tak pelak membuat puluhan pedagang di pasar tersebut berlari kocar-kacir hanya ingin mengabadikan swafoto bersama politis partai Golkar tersebut. “Pak Alex foto dulu pak,” teriak puluhan pedagang yang dihampiri satu-persatu oleh Alex Noerdin.

    Tidak hanya menghampiri pedagang dan memborong sayur buah-buahan, Alex Noerdin yang kini merupakan Caleg DPR RI Partai Golkar nomor urut dua Dapil Sumsel II itu menyempatkan diri mampir untuk sarapan di warung kopi pasar Bunga Mas. “Masih ingat kamu samo aku,” canda mantan Ketua Bupati se-Indonesia itu.

    Sementara itu, Zulfan (53) salah satu pedagang di pasar Bunga Mas Kikim Timur Lahat mengaku sangat senang dengan kehadiran Alex Noerdin bisa berada di tengah-tengah masyarakat. “Kami doakan semoga pak Alex bisa duduk di DPR RI pusat dan tetap turut andil menyampaikan aspirasi kami warga Lahat di tingkat pusat,” ucapnya.

    Ia menambahkan, semasa Alex Noerdin menjadi gubernur Sumsel selama dua periode banyak perkembangan dan kemajuan yang sangan pesat di Sumsel. “Itulah kami berharap semoga pak Alex ini tetap bisa menjadi bagian dari yang merealisasikan harapan warga Sumsel khususnya Lahat,” katanya. (Sudir. Nk)

  • Digadang-Gadang Sebagai Jaringan Toko Waralaba, MM Padang “Bangkrut” Sebelum Berkembang

    Digadang-Gadang Sebagai Jaringan Toko Waralaba, MM Padang “Bangkrut” Sebelum Berkembang

    Sumatera Barat (SL) – Minang Mart yang sesumbar akan merajai jaringan toko waralaba sebagaimana Alfamart cs di Sumatera Barat malah berguguran saat ini. Digagas oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat hampir tiga tahun silam, Minang Mart atau MM resmi beroperasi sebanyak 100 unit pada Selasa (24/5/2016).

    Beberapa bulan berselang, usaha ritel yang dibangun melibatkan tiga BUMD Provinsi Sumatera Barat ini diklaim mendapat hati di masyarakat. Dikutip dari Antara (28/9/2016), Direktur PT Grafika Jaya Sumbar, Dasril, yang semula didaulat sebagai pengelola Minang Mart menyebutkan, sudah ada 600 masyarakat yang berkeinginan bergabung dengan Minang Mart dan sedang dievaluasi.

    Namun seiring waktu, usaha ritel yang bertujuan memotong rantai distribusi menjadi lebih pendek, dengan harapan margin keuntungan pedagang lebih besar dan konsumen bisa membeli lebih murah itu mulai tumbang sebelum berkembang. Dari pantauan Covesia kemarin, Senin (7/1/2019), sejumlah toko ritel yang berlabel Minang Mart di Kota Padang terlihat berganti ke nama lain dan ada juga yang ditutup.

    Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat yang juga pengusaha ritel Sumbar, Guspardi Gaus menilai, mulai tutup dan berganti namanya sejumlah gerai Minang Mart di Kota Padang lebih disebabkan oleh manajemen bisnis Minang Mart yang sejak awal terbilang buruk.

    Ia juga menilai kondisi ini diperburuk oleh pemilihan pengelola Minang Mart yang tidak kapabel di bidangnya, di mana dikelola oleh BUMD yang tidak memiliki track record di bidang ritel. “Tak segampang itu membangun usaha apalagi sistemnya kerja sama seperti ini. Sejak awal saya telah melihat pengelolanya dilimpahkan ke BUMD yang memiliki reputasi buruk, beda cost dan bukan pelaku binis,” terangnya melalui telepon, Selasa (8/1/2019). (net)

  • Dua Kapal Pukat Ditangkap di Perairan Belawan

    Dua Kapal Pukat Ditangkap di Perairan Belawan

    Belawan (SL) – Gara-gara masih beroperasinya kapal pukat terlarang yakni kapal pukat gerandong asal Kampung Kurnia Belawan dan pukat layang asal Bagan Deli.

    Para nelayan Bagan Deli yang terkabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) pun nyaris bentrok dengan nelayan asal Kampung Kurnia Belawan, saat dua kapal berpukat terlarang tersebut beroperasi melaut di perairan Belawan dekat proyek reklamasi pasir BICT.

    Ketua DPD KNTI Muhammad Isa Albaasir dikonfirmasi terkait hal ini, Rabu (9/1/2019) siang di warung kopi Lingkungan 5 Ujung Tanjung Bagan Deli Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan mengatakan tidak ada pembakaran yang dilakukan oleh nelayan tradisional Bagan Deli terhadap kedua kapal pukat terlarang. “Kejadiannya pada hari Selasa (8/1/2019) sekira pukul 17.00 WIB. Semalam kita langsung menghubungi pihak Ditpoairdasu dan kedua Bot pukat yang dilarang beroperasi itu dibawa ke Polair, Alhamdulillah tidak ada bentrok antar nelayan”, jelas Baasir.

    Lurah Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, Zul Ashri membenarkan adanya kericuhan warga nelayan akibat Bot pukat grandong dan Bot pukat layang yang diamankan dan sekarang situasi. “Saat ini sudah kondusif serta tidak ada terjadi bentrok antar nelayan,” kata Zul Ashri. (dtkperistiwa)

  • Vanessa Angel Kembali Tertimpa Musibah Setelah Terserat Kasus Prostitusi Online

    Vanessa Angel Kembali Tertimpa Musibah Setelah Terserat Kasus Prostitusi Online

    Jakarta (SL) – Sudah jatuh tertimpa tangga pula, peribahasa itu tampaknya sesuai untuk menggambarkan kondisi Vanessa Angel saat ini. Belum selesai kasus prostitusi online yang menyeret namanya, artis cantik ini kembali ditimpa permasalahan lain. Lidya, manajer Vanessa Angel, melaporkan penipuan senilai Rp 20 juta kepada pihak kepolisian Jawa Timur.

    Menurut cerita Lidya, ada seorang yang mengaku sebagai pejabat Polda Jatim menawarkan opsi menutup kasus prostitusi online yang tengah dihadapi artisnya. Dikutip dari Kompas.com, oknum tidak bertanggungjawab tersebut meminta uang Rp 20 juta untuk menutup kasus prostitusi online yang diduga melibatkan artis Vanessa Angel (VA). Manajer Vanessa Angel, Lidya, ternyata merespons tawaran orang yang mengaku pejabat Polda Jatim tersebut. Ia pun segera mentransfer sejumlah nominal yang diminta.

    Namun setelah dikonfirmasi, iming-iming menutup kasus ternyata palsu belaka. Uang Rp 20 juta sudah terlanjur melayang, manajemen Vanessa Angel ternyata kena penipuan. Kini pihak Vanessa Angel telah melaporkan kejadian itu ke Polda Jatim.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Lidya mengaku diminta menyerahkan uang sebesar Rp 20 juta untuk menutup kasus dugaan praktik prostitusi online yang melibatkan artis VA. “Ibu Lidya sudah melapor ke Polda Jawa Timur pagi tadi. Dia sudah mentransfer uang Rp 20 juta kepada orang yang mengaku dari Polda Jatim,” kata Frans Barung, Selasa (8/1/2019).

    Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah percaya kepada siapa pun orang yang mengatasnamakan pejabat Polda Jawa Timur, kaitannya dengan penyelesaian kasus apa pun. “Polda Jatim profesional menangani apa pun perkara yang masuk,” jelasnya.

    Polda Jawa Timur saat ini sedang memproses kasus dugaan praktik prostitusi online yanga melibatkan artis peran VA dan model berinisial AS.

    Pengacara putuskan mundur

    Selain tertipu senilai Rp 20 juta, pengacara yang membela Vanessa Angel juga memutuskan untuk mundur. Kuasa hukumnya, Muhammad Zakir Rasyidin, mengaku telah mengundurakan dari dari kasus tersebut pada Selasa (8/1/2019). “Benar (mundur), iya per hari ini,” tulis Zakir kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa malam.

    Zakir mengatakan, pertimbangannya mengundurkan diri sebagai kuasa hukum karena ada hal yang ia rasa sudah tidak sejalan dengan fakta yang ada. “Semestinya kita membantu polisi membuka fakta, agar jaringan prostitusi ini bisa dibuka,” tulis Zakir seperti dikutip dari Kompas.com.

    Zakir menambahkan bahwa dirinya tak ingin mencari pembenaran dan kasus tersebut bertentangan dengan nuraninya. Zakir merasa bahwa Vanessa Angel tidak kooperatif dan mau terbuka soal fakta kasus yang menjeratnya. Karenanya ia akhirnya memutuskan mundur dari statusnya sebagai kuasa hukum Vanessa Angel. (aceh.tribunnews)

  • Aceh Ekspor Kopi Senilai Jutaan Dollar ke Jerman dan AS

    Aceh Ekspor Kopi Senilai Jutaan Dollar ke Jerman dan AS

    Aceh (SL) – Kopi Aceh sudah menjadi ikon Serambi Mekkah itu. Tiap tahun, kopi menjadi komoditi ekspor unggulan provinsi tersebut. “Negara penerima terbesar kopi asal Aceh, yakni Jerman dan Amerika Serikat (AS) via Singapura di November dengan nilai 11,08 juta dolar AS”, ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, sebagaimana dikutip dari Antara (9/1/2019).

    Ia menyatakan kopi yang tergabung kelompok komoditas teh, rempah-rempah ini diekspor melewati Pelabuhan Belawan dan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, total dengan nilai 13,16 juta dolar AS.

    Sebagian kecil dari ekspor yang masih dalam berbentuk biji ini senilai 6.165 dolar AS di antaranya melalui Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, dan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta senilai 624 dolar AS. “Dari total ekspor berbagai komoditas nonmigas asal Aceh di November 2018 tercatat 12,57 juta dolar AS, sekitar 51,15 persen lewat pelabuhan di luar Aceh,” kata dia.

    Ia mengaku secara kumulatif di periode Januari-November 2018 total ekspor asal Aceh sebesar 228,07 juta dolar AS, dan 98,65 juta dolar AS di antaranya melewati pelabuhan di luar Aceh. “Kopi baik jenis arabika maupun robusta diekspor lewat pelabuhan di luar Aceh, telah memberi andil sekitar 71,65 persen dari 98,65 juta dolar AS atau senilai 70,63 juta dolar AS,” rinci Wahyudin.

    Presiden Joko Widodo tahun lalu mengatakan, ekspor dan investasi menjadi dua hal penting atau kunci dalam memperkuat fundamental perekonomian Indonesia. “Kalau itu bisa kita lakukan, ekspornya meningkat, sehingga defisit neraca perdagangan bisa kita selesaikan. Defisit transaksi berjalan kita bisa kita selesaikan,” kata Jokowi. (mercinews)

  • Terkait Kasus Toro, Pers Jangan Gentar Bongkar Kasus Korupsi di Bengkalis

    Terkait Kasus Toro, Pers Jangan Gentar Bongkar Kasus Korupsi di Bengkalis

    Riau (SL) – Direktur Eksekutif Riau Media Watch (RMW) Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., meminta segenap Pers di Riau tidak gentar memberitakan kasus-kasus korupsi khususnya di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.

    Ada banyak kasus dugaan korupsi di Bengkalis, saat ini. Pers mestinya bisa berperan sebagai investigator membantu pemerintah membongkar kasus korupsi di sana. Wahyudi menyampaikan hal itu dalam keterangannya dalam acara jumpa Pers di Lick Latte Kafe Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Selasa (8/1) siang. “Ini pernyataan saya, sebagai bentuk kecaman terhadap tuntutan JPU 1 tahun 6 bulan penjara kepada rekan kita Toroziduhu Laia,” kata Anggota Dewan Kehormatan PERADI Pekanbaru itu.

    Sebelumnya, Toro didakwa dengan Pasal Pidana hanya karena memberitakan dugaan korupsi Bupati Bengkalis, Amril Mukminin secara berulang-ulang. Yang paling urgen kata Wahyudi, jangan sampai proses hukum terhadap Toro yang terkesan dipaksakan itu membuat surut langkah wartawan memerangi korupsi. “Toro juga mesti tetap tegar. Ini salah satu resiko wartawan, ini sikap terhormat. Ketimbang jadi penjilat koruptor dan merugikan masyarakat,” katanya.

    Pers kata Wahyudi harus berani melawan semua bentuk rekayasa hukum yang bertujuan mengebiri kemerdekaan wartawan berburu informasi kebenaran. Semua bentuk rekayasa hukum itu pula katanya, yang diduga diperankan aparat yang ingin turut menidas wartawan.

    Dari kasus kriminalisasi terhadap Toro. Ini bukan hanya rekayasa besar yang terungkap di persidangan. “Juga munculnya kelompok wartawan yang berpihak pada pelapor. Mereka mihak ‘Pelaku Kriminalisasi Pers’ tersebut,” kata Wahyudi yang juga Direktur Pekanbaru Journalist Center itu.

    Khusus kepada Toro Wahyudi berpesan agar tetap bersemangat dan berdoa agar vonnis hakim, nantinya berpihak pada kebenaran. “Jangan takut kawan! Tidak satupun manusia yang bisa melawan kebenaran. Karena di mana ada kebenaran, di sana Tuhan melindunginya,” katanya.

  • Pembangunan Kawasan, Kasdam II/Sriwijaya Harapkan Seluruh Suku Anak Dalam Dapat Tempat Tinggal

    Pembangunan Kawasan, Kasdam II/Sriwijaya Harapkan Seluruh Suku Anak Dalam Dapat Tempat Tinggal

    Jambi (SL) – Pembangunan kawasan terpadu Suku Anak Dalam yang berlokasi di Desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun terlihat hampir selesai. Bangunan rumah dan berbagai fasilitas lainnya seperti Musholla, Puskesmas, Pendopo, Kolam ikan dan lapangan olahraga telah berdiri tegak dikawasan tersebut.

    Namun Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial, PSC., M. Tr (Han), berharap pembangunan kawasan terpadu Suku Anak Dalam tersebut harus berkelanjutan dan tak berhenti sampai disitu saja.  “2019 ini harus terus lanjut, apa yang bisa kita bantu untuk pembangunan disini lagi, dengan nawaitu baik ini, dan dengan musyawarah bersama,” katanya, Rabu (09/01).

    Menurutnya, masih diperlukan pembinaan terhadap warga SAD yang berada dikawasan itu, untuk memanfaatkan perkarangan rumah yang masih kosong untuk bercocok tanam. “Pak wabub, pak camat, saudara kita yang disini (SAD) kita bina lagi untuk menamam sayur, cabe, untuk kebutuhannya,” ujarnya.

    Lanjut dirinya juga berharap, tidak ada warga suku anak dalam yang tidak mendapatkan tempat tinggal setelah dilakukan pembagian rumah hunian nantinya. “Musyawarah dengan tumenggung, untuk warga yang berhak, dan yang jadi prioritas,” harapnya.

  • Diduga JPU Putarbalikkan Fakta Sidang Tuntutan Kasus Toro Vs Bupati Bengkalis

    Diduga JPU Putarbalikkan Fakta Sidang Tuntutan Kasus Toro Vs Bupati Bengkalis

    Riau (SL) – Banyak dugaan rekayasa yang menjadi dasar tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan dugaan pencemaran nama baik Bupati Bengkalis, Amril Mukminin di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Senin (7/1/2019).

    Toro, selaku Pemimpin Redaksi harianberantas.co.id dituntut 1 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 100 juta. “Tampak sekali rekayasa dan kebohongan sidang ini,” ujar seorang Wartawan.

    Akibat kebohongan itu tentu saja, Toroziduhu Laia, selaku terdakwa, merasa sangat dirugikan. “Sebagian besar dasar tuntutan itu bohong” ujar salah seorang Penasehat Hukum Toro, Yunaldi Zega, S.H. Menurutnya, tuntutan itu hanya bersandar pada keterangan Ketua PWI Cabang Riau, Zulmansyah Sekedang.

    Zulmansyah, yang dikutip JPU mengatakan dalam pemberitaan yang belum diputus pengadilan inisial seseorang harus disingkat. “Padahal, Zulmansyah itu sendiri seharusnya kesaksiannya ditolak. Karena Zulmansyah bukan seorang Ahli Pers,” katanya.

    Zulmansyah sendiri, sebelumnya dihadirkan sebagai saksi Ahli Wartawan oleh JPU. “Padahal, kesaksiannya sudah dikecam Dewan Pers. Jadi, kesaksiannya tidak syah,” kata Toro.

    Selain itu, tuntutan JPU juga bersandar pada keterangan Ahli Bahasa, DR. Dudung Burhanuddin. “Bukan bersandar kepada keterangan ahli pidana,” kata Toro usai persidangan.

    Menurutnya, yang paling vatal JPU mengatakan, seolah-olah ahli dari Dewan Pers, Toro tidak mau memuat Hak Jawab Bupati Bengkalis. “Padahal, Dewan Pers tidak menyebut begitu. Bupati sendiri yang tidak menggunakan Hak Jawab-nya,” tegas Toro.

    Yang paling kacau lagi kata Toro JPU tidak faham masalah dan istilah dalam pers. “Masa mengatakan Ahli Dewan Pers. Seharusnya kan’, Ahli Pers dari Dewan Pers,” tutur Toro.

    “Atas semua rekayasa itulah dasar Tuntutan Pidana kepada Toro. Ini gak benar. Kami akan hantam di Pledoi nanti,” kata Kuasa Hukum Toro, Dallek, S.H.,M.H (Tim)

  • Selama 2018, 31 Polisi Tewas di Wilayah Hukum Polda Kalsel

    Selama 2018, 31 Polisi Tewas di Wilayah Hukum Polda Kalsel

    Banjarmasin (SL) – Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Erwinn ZH MARS, MH, Kes, membeberkan jumlah kematian anggota kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan sepanjang 2018 mengalami penurunan. Namun kendati demikian yang menjadi perhatian serius pihaknya, justru penyakit jantung lantaran menempati persentase tertinggi penyebab meninggal dunianya para abdi negara tersebut.

    Ia menyebutkan sedikitnya sebanyak 10 dari 31 personel Polda Kalsel yang meninggal dunia diakibatkan terserang jantung sepanjang 2018 lalu. Jika dipersentase jumlah tersebut sebesar 30 persen lebih banyak dibanding faktor penyebab kematian lainnya seperti kecelakaan lalu lintas, bunuh diri dan sakit lainnya. “Selain itu, kami juga sudah mengevaluasi ada 25 orang yang dititipkan di Biddokkes karena statusnya sakit. Ada pula yang beberapa mengalami, gangguan jiwa,” jelasnya.

    Sehubung itu pula, Erwin mengaku kesehatan personel menjadi perhatian utamanya pada 2019 ini. Terutama dalam mengurangi risiko penyakit jantung, ia berencana akan menggalakkan program 10 ribu langkah setiap hari kepada seluruh anggota. “Ya, karena dengan 10 ribu langkah setiap hari, maka badan akan lebih bugar. 10 ribu langkah itu, bila kami hitung sama dengan jalan biasa selama sekitar 1 1/2 jam, jarak antara 6,5 hingga 7 kilometer, kalori yang hilang sekitar 400 sampai 500. Atau sama juga bila kita makan tiga kali sehari, terasa hanya dua kali saja, ” jelasnya, Rabu (9/1/2019).

    Polisi Gantung Diri

    Fakta adanya anggota Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Aipda Erwin Mediayanto diduga tewas gantung diri pada Jumat (23/11/2018) siang, pukul 13.00 Wita. Ternyata selama 2018, ada dua kejadian polisi Polresta Banjarmasin yang memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

    Yang terbaru adalah Aipda Erwin Mediayanto yang membuat warga yang tinggal di Kompleks Mitra Bhakti, Desa Semangat Bakti, Kecamatan Alalak, Baritokuala (Batola) terkejut. Tak lama kemudian pihak kepolisian yang tiba di lokasi, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi korban dengan disaksikan oleh keluarga korban.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Sofyan Hidayat, saat dikonfirmasi membenarkan ada anggota Polri yang tewas gantung diri di rumahnya di Kompleks Mitra Bhakti, Desa Semangat Bakti pada Jumat (23/11/2018) siang. “Saat ini, korban berada di kamar jenazah RSUD Ulin. Ya, kami juga menunggu hasil visum,” tegas Sofyan Hidayat, saat berada di kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.

    Sofyan mengungkapkan korban ditemukan gantung diri di bagian belakang rumah atau ruang dapur. Almarhum selama aktif menjadi anggota Polri menjalankan tugas dengan disiplin, tak ada masalah. Fakta Polisi Polresta Banjarmasin melakukan gantung diri ternyata sudah kedua kalinya sepanjang 2018.

    Sejumlah polisi mendatangi lokasi gantung diri di sebuah sekolah di Banjarmasin

    Aiptu Tarigan Gantung Diri

    Sebelumnya, halaman PAUD Kemala Bhayangkara 4 Cabang Kota Banjarmasin Jalan Gunung Sari RT 13 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kalsel, mendadak heboh, Senin (9/7/2018) pagi. Lokasi itu didatangi sejumlah pihak kepolisian, itu menyusul telah ditemukannya seorang warga yang kembali diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ironisnya, korban gantung diri kali ini diduga merupakan anggota Polri yang bertugas di Mapolresta Banjarmasin.

    Sejumlah polisi mendatangi lokasi gantung diri di sebuah sekolah di Banjarmasin (banjarmasinpost.co.id)
    Sandi, seorang warga setempat saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku pertama kali mendapati korban tergantung sekitar pukul 08.00 Wita. “Awalnya dapat kabar di orari. Terus ingat kalau lokasi kejadian dekat rumah, saya pun langsung ke lokasi. Nah, pas di lokasi saya lihat korban sudah dalam posisi tergantung, dengan kaki terlipat dan kepala tertengadah ke atas,” jelas Sandi.

    Informasi diperoleh, ternyata anggota polisi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri tersebut diketahui bernama Aiptu Tarigan.

    Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Kompol Wibowo (kanan) bersama Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Drs Sumarto (kiri) usai menghadiri jalannya otopsi Aiptu Tarigan

    Pos Polisi Pal 6

    Ia merupakan personel yang bertugas di Satlantas Polresta Banjarmasin serta sering berjaga di pos polisi Jalan A Yani Kilometer 6 Banjarmasin. Sementara seorang rekan almarhum, Iptu Faozan mengaku sangat mengenal sosok almarhum.

    Menurut Aiptu Tarigan merupakan sosok yang baik dan tak pernah mengeluh selama bertugas. “Beliau (almarhum) sebelumnya juga pernah bertugas lama di Polsek Banjarmasin Tengah dan Kepala SPKT sebelum akhirnya ditarik ke Satlantas Polresta Banjarmasin,” kenang Faozan kepada awak media.

    Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Kompol Wibowo (kanan) bersama Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Drs Sumarto (kiri) usai menghadiri jalannya otopsi Aiptu Tarigan, Senin kemarin. (banjarmasin post group/ rizky abdul ghani).

    Aiptu Tarigan yang semula mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Senin (9/7/2018) pagi kemarin, ternyata dikenal sebagai sosok yang rajin selama berdinas. Bahkan menurut Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Kompol Wibowo, sekaligus atasan almarhum mengatakan meski Tarigan, kini dua tahun lagi akan memasuki masa pensiunnya.

    Mayat polisi yang meninggal gantung diri

    Namun hal tersebut tak menyurutkan semangatnya dalam menjalankan tugas sebagai anggota Satlantas Polresta Banjarmasin. “Orangnya rajin. Bahkan dalam pelaksanaan tugas pun dikenal aktif, meskipun jelang masa pensiun dua tahun lagi,” ungkap Wibowo.

    Namun kepergiannya Senin pagi kemarin cukup mengejutkan sejumlah keluarga, kerabat dan sahabatnya. Tarigan ditemukan meninggal dunia dengan cara kondisi tergantung di seutas tali di halaman sekolah PAUD Jalan Gunung Sari Kecamatan Banjarmasin Tengah. “Iya, saya sebagai pimpinannya kaget saja dengan kejadian ini. Karena selama berdinas, dia (almarhum) merupakan sosok yang rajin, baik dan aktif. Ya tidak ada masalah selama dia berdinas,” kenang Kompol Wibowo. (ded/nt)

  • Warga Pijay Tewas Diamukan Gajah Dikebunnya

    Warga Pijay Tewas Diamukan Gajah Dikebunnya

    Meureudu (SL) – Naas dialami warga Gampong Drien Tujoh, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya,  Muhammad Bardan (65), menjadi korban amukan gajah saat sedang bekerja dikebun miliknya yang terletak di desa Lhok Sandeng Kecamatan Meurah Dua, Selasa (08/01). Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 16.00, saat T Muhammad Bardan dan beberapa orang temannya sedang bekerja membersihkan lahan yang ditanami kacang.

    “Tiba-tiba saja datang seekor gajah dari arah blakang menuju ke arah korban dengan jarak yang sangat dekat sehinga korban berupaya lari untuk menyelamatkan diri, tetapi gajah tersebut tetap mengejar korban hinga korban terkena pukulan belalai gajah dibagian tangan kiri dan terjatuh serta menendang korban hingga lemas di bagian dada korban,” kata Kapolres Pidie AKBP Andy Setiawan Siregar, melalui Kapolsek Meurah Dua, Ipda Syahril SH.

    Lanjutnya, lantaran dua temannya yang lari dan selamat dari amukan gajah, langsung meminta tolong kepada masyarakat agar menghalau gajah, supaya korban bisa diselamatkan.  Mendengar hal tersebut, tim Polsek Meurah dua dan masyarakat setempat langsung bergerak melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk mencari korban.  Beberapa saat kemudian, korban ditemukan tergeletak di pinggir pagar kebun miliknya dalam keadaan masih sadar.  Melihat korban yang sudah sangat lemah langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pidie Jaya.

    Menurut pantauan media di ruang Rawat Inap RSU Pijay, akibat kejadian tersebut, korban mengalami patah tulang di lengan sebelah kiri dan mengalami pembengkakan di dada sebelah kiri. Salah seorang teman korban, Muhammad (57) menyampaikan, kawanan gajah tersebut sudah hampir satu tahun berkeliaran di area perkebunan warga setempat, banyak tanaman warga yang sudah diganggu.

    “Kami meminta kepada pemerintah ataupun pihak terkait untuk mencari solusi atas kejadian ini, supaya gajah tidak lagi menduduki di area perkebunan warga, karena berkebun adalah cara kami mencari nafkah untuk keluarga”, pinta Muhammad, dengan penuh harap. (dialeksis)