Kategori: Nusantara

  • DRD Dukung Bupati Muba Bangun Pabrik Kelapa Sawit

    DRD Dukung Bupati Muba Bangun Pabrik Kelapa Sawit

    Muba (SL)-Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menyoroti percepatan pembangunan infrastruktur dan upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Muba.

    Dalam kesempatan Audiensi dengan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, Selasa (8/1/2019), DRD Kabupaten Muba yang diketuai oleh Prof Ir Hazairin Samula M Eng PhD mendukung Pemkab Muba yang dinahkodai oleh Bupati Dodi Reza Alex Noerdin untuk membangun pabrik kelapa sawit di wilayah Muba.

    “Ini mengingat pak Bupati sudah melakukan replanting atau peremajaan lahan sawit pertama di Indonesia, tentu sudah dipastikan setelah replanting ini produksi CPO kelapa sawit meningkat dan sudah sangat pas kalau di Muba ini memiliki pabrik kelapa sawit sendiri,” ujarnya.

    Menurutnya, akan banyak keuntungan yang bisa dirasakan ketika bisa memiliki pabrik kelapa sawit sendiri. “Otomatis akan terjamin harga sawit di kalangan petani rakyat dan dengan keberadaan pabrik kelapa sawit tersebut akan menyerap tenaga kerja yang tentunya masyarakat Muba,” tuturnya.

    Dikatakan, selama dua tahun belakangan banyak perubahan positif yang dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin termasuk dalam upayanya melakukan percepatan dalam pembangunan infrastruktur. “Muba ini jadi sorotan nasional, jadi kita harus jaga bersama dan ditingkatkan, tentu program pak Bupati harus terus diberikan support,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan upaya hilirisasi ini merupakan bagian dari Misi Pemkab Muba. “Karena kami menyadari SDA di muba ini harus dilakukan hilirisasi, kami juga pasang target nantinya akan ada 10 ribu hektar replanting perkebunan sawit milik petani rakyat,” jelasnya.

    Dikatakan, salah satu potensinya ada di kelapa sawit, Pemkab Muba berkeinginan tidak hanya menghasilkan CPO tetapi produk turunannya seperti minyak goreng, ban, dan sandal. “Kami juga sedang menyusun untuk menggandeng investor untuk membentuk pabrik kelapa sawit yang dimilik Muba dengan dana konsorsium dan pihak ketiga,” bebernya.

    Diakui Dodi, sudah banyak investor yang berminat karena di Muba suplai melimpah dan kualitas terjamin.
    “Kita juga tahun ini mendapat replanting karet 5 ribu hektar, Alhamdulillah kita terus menurunkan persentasi angka kemiskinan di Muba,” jelasnya.

    Dodi menambahkan, Pemkab Muba tentu sangat membutuhkan support dan masukan dari DRD Muba untuk mengambil kebijakan yang bisa menyentuh langsung kemasyarakat. “Kebijakan dan Pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin tidak terlepas dari peran besar Dewan Riset Daerah Muba yang secara berkelanjutan memberi masukan berdasarkan hasil kajian/temuan kepada Pemkab Muba,(Sudir)

  • Ratusan Warga Desa Pakawa Unjuk Rasa Tolak Permendagri

    Ratusan Warga Desa Pakawa Unjuk Rasa Tolak Permendagri

    Sulawesi Barat (SL) – Ratusan masyarakat Desa Pakawa, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, provinsi sulawesi barat gelar aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Pasangkayu, Selasa (8 /01/2019). Massa yang didominasi masyarakat adat ini menolak penetapan tapal batas antara Kabupaten Pasangkayu dan Kabupaten Donggala, Sulteng, oleh Kemendagri sebagaimana tertuang dalam Permendagri nomor 60 tahun 2018.

    Salah satu koordinator aksi Jaya mengatakan, penetepan tapal batas itu telah merugikan mereka, sebab membuat sebagian desa mereka masuk ke wilayah Kabupaten Donggala. Olehnya Ia meminta DPRD dan Pemkab Pasangkayu melakukan upaya pembatalan Permendegri itu di pemerintah pusat. “Mohon dukungan DPRD dan Pemkab Pasangkayu untuk membatalkan Permendagri nomor 60 tahun 2018 itu. Kami tidak mau bergabung ke Donggala, karena jarak antara desa kami dengan pusat pemerintahan Donggala sangat jauh mencapai 100 kilo meter lebih, sedangkan ke Pasangakyu hanya sekira 24 kilo meter” tegasnya.

    Jaya berharap permintaan mereka segera ditindaklanjuti, jika tidak pihaknya mengancam sekitar 1.000 lebih wajib pilih di Desa Pakawa akan golput pada Pemilu legislatif maupun pilpres 17 april 2019 nanti .

    Anggota DPRD Pasangkayu Ikram Ibrahim yang menerima aspirasi masyarakat Pakawa di didampingi oleh beberapa anggota DPRD Pasangkayu Irfandi Yaumil ketua komisi 1 ,H. Andi Enong, Saifuddin Andi baso anggota komisi 11 ,DPRD Pasangkayu , dan secara kelembagaan pihaknya amat mendukung pembatalan Permendagri nomor 60 tahun 2018 ini. Bukan hanya masyarakat Pakawa yang dirugikan tapi Kabupaten Pasangkayu secara umum. “Kami dari DPRD juga telah melakukan beberapa upaya, termasuk meyurat secara kelembagaan ke Kemendagri menganai penolakan Permendagri nomor 60 tahun 2018 itu. Kita sepakat Permendagri itu telah merugikan daerah” sebutnya.

    Asisten I Pemkab Pasangkayu H. Makmur Menyampaikan bahwa pihaknya akan menindalanjuti aspira warga pakawa penolakan permendagri tersebut , pembahasan masalah tapal batas antara Kabupaten Pasangkayu dengan Kabupaten Donggala telah berlangsung sekitar 20 tahun lalu , hingga sangat disayangkan pada tahap penetapan akhir pihaknya tidak dilibatkan oleh Kemendagri,terangnya.

    Warga pakawa menolak terbitnya Permendagri nomor 60 tahun 2018 itu Pemkab Pasangkayu telah secara resmi menyampaikan nota protes dan penolakan. Baru-baru ini pihaknya bersama Pemprov Sulbar telah melakukan pertemuan dengan pihak Kemendagri, membahas mengenai upaya pembatalan Permendagri tersebut. “Kita sepakat timbul kerugian besar dengan adanya Permendagri nomor 60 tahun 2018 ini, sebab mengambil wilayah Pasangkayu sekitar 5.400 kilo meter. Pemkab Pasangkayu dan Pemrov Sulbar bersepakat menolak Permendagri itu, dan juga akan melakukan upaya hukum” terangnya.

    Ditambahkan, Pemkab Pasangkayu berkomitmen untuk tetap kenjaga stabilitas diwilayah perbatasan. Ia meminta masyarakat yang terdampak oleh hadirnya Permendagri ini tidak mudah terprovokasi. Ditegaskan, Permendagri itu tidak akan merubah status kepemilikan lahan masyarakat yang ada disana. (tabloidefektif)

  • Lagi, Oknum ASN Dinkes Lecehkan Profesi Wartawan

    Lagi, Oknum ASN Dinkes Lecehkan Profesi Wartawan

    Bengkulu (SL) – Terkait pemberitaan beberapa waktu lalu tentang adanya dugaan perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh oknum ASN Dinkes Provinsi Bengkulu kepada salah seorang wartawan media online, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengundang pengurus AMBO Provinsi Bengkulu lakukan mediasi di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Selasa (8/1/2019)

    Pada mediasi ini, Herwan Antoni menyampaikan permohonan maafnya kepada wartawan media online yang dimaksud yakni Mahmud Yunus dan pengurus AMBO selaku organisasi naungan atas dugaan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami Mahmud oleh ASN yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. “Saya ucapkan terimakasih atas kontrol media yang telah menyampaikan sesuatu tentang ASN kita, yang saat jam kerja melakukan kegiatan yang diluar tupoksi ASN tersebut. Kami juga mengapresiasi atas adanya mediasi ini, selanjutnya kita akan melakukan pembinaan terhadap ASN tersebut. Bila nanti diperlukan kita akan melimpahkan hal ini ke Inspektorat Daerah,” ucap Herwan usai mediasi.

    Merasa tidak ada kesepakatan dengan tujuan pembahasan mediasi yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu,  sebagian besar pengurus Anggota Media Bengkulu Online (AMBO) Provinsi Bengkulu ‘walk out’.

    Diketahui, aksi ‘walk out’ tersebut lantaran ada lagi oknum ASN Dinkes yang membuat ulah lagi. Oknum ASN diduga berulah dengan melecehkan dan merendahkan organisasi AMBO juga profesi wartawan. Hal tersebut diketahui melalui rekaman percakapan oknum ASN di ruang staff kepala dinas.

    Ketua AMBO, Aurego Jaya menuturkan keluarnya pengurus lantaran belum ada titik temu atas kejadian yang menimpa salah satu rekan media yang merasa profesinya terlecehkan atas kejadian tersebut. “Kawan-kawan belum terima atas perlakuan oknum ASN Dinkes Provinsi yang telah melecehkan profesi wartawan, sebagai ketua ia menyerahkannya kepada anggota dan pengurus, apakah akan dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak,” tegas Aurego.

    Sementara itu, Mahmud Yunus sebagai wartawan yang mengalami perlakuan tersebut, menyampaikan telah menyerahkan kasusnya kepada organisasi tempatnya bernaung. “Namun perihal kejadian ini saya telah menyerahkan kepada rekan-rekan media dan organisasi AMBO terkait tindak lanjut kedepannya,” tutup Mahmud.  (JBK)

  • PWI Bengkulu Ambil Alih Kasus Dugaan Pelecehan Profesi Wartawan

    PWI Bengkulu Ambil Alih Kasus Dugaan Pelecehan Profesi Wartawan

    Bengkulu (SL) – Terkait dugaan Intimidasi yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu terhadap Wartawan Media Online Bengkulu Kito.com Mahmud Yunus, sepenuhnya telah diserahkan kepada pihak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu.
    Mahmud Yunus, Selasa (8/1/2019) mengatakan  telah membuat laporan terkait peristiwa dugaan intimidasi tersebut ke pihak PWI. Menurutnya, aduan ke PWI tersebut karena Mahmud Yunus telah tergabung dalam organisasi PWI maka ia menegaskan menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpanya kepada PWI Provinsi Bengkulu. “Jadi sebagai anggota PWI saya percayakan sepenuhnya kasus ini kepada PWI, maka dari itu saya akan mengikuti aturan yang berlaku di PWI,”tegas Mahmud.
    Sementara, Plt, Ketua PWI Syahyarudin, mengatakan setelah menerima laporan  wartawan yang tergabung PWI tersebut, pihaknya akan menindak lanjuti sesuai prosedur dan aturan PWI. “Proses ini kita menunggu laporan dulu dari anggota saya wartawan yang bersangkutan, bagaimana kronologisnya. Saya minta agar itu segera disampaikan, dari bentuk pengancaman yang di lakukan ASN itu, apakah memukul atau dengan kata-kata kasar yang seperti apa. Jika nanti ini sudah kita dapat laporan itu kita akan segera proses, karena apa, wartawan itu  tidak bisa diancam ancam karena tugas mereka dilindung undang-undang ada aturannya, jadi gak bisa ngancam ngancam apalagi melarang, itu bahaya,”kata Syahyarudin.
    Diungkapkan Syahyarudin, bahwa wartawan tidak bisa diancam atau mendapat tindakan kekerasan karena dilindung undang undang. Jika nanti, kata Syahyarudin, laporan itu terbukti silahkan wartawan yang bersangkutan menuntut sesuai aturan dan hukum yang berlaku. “Kalau ada semacam pengancaman itu membuat wartawan yang bertugas merasa was was dan tidak nyaman. Sementara wartawan itu harus nyaman dalam bertugas, dia sebagai mewakili masyarakat publik dan jika di intimidasi menurut saya tidak benar,”terang Syahyarudin.
    Ketua PWI berharap kasus ini segera tuntas dan meminta kepada Kepala Dinas yang menaungi ASN tersebut agar ditegur dan diberi sanksi agar mengetahui posisi ASN sebagai pegawai dan posisi wartawan ketika melaksanakan tugas. “Saya kira ini mediasi dulu karena namanya manusia kadang hilaf ketika dia diberitakan merasa malu. Jadi kita mediasi dulu dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi. Saya kira dengan mediasi akan lebih baik jadi tidak ada lagi rasa dendam antara wartawan denga pihak kesehatan agar sama sama nyaman dalam menjalankan tugas, karena wartawan itu sifatnya kontrol, jadi kalau kontrol ini bagus maka bagus bagi pemerintah daerah, jangan dibilang wartawan sembarangan saja memberi informasi,”ucap Syahyarudin.
    Sambung Syahyarudin, jadi kontrol itu baik bagi pimpinan kalau pegawainya bekerja tidak benar dan itu harus diakui, kalau membela yang tidak benar ya itu tidak benar juga. “Saya yakin pihak Dinas Kesehatan akan memberikan tindakan kepada pegawainya yang melanggar, seperti santai santai di kantor, bermain main, sementara mereka dalam jam kerja kantor itu harus disiplin karena pelayan masyarakat apalagi Dinas Kesehatan mereka dituntut bekerja keras dalam memberikan pelayanan masyarakat,”pungkasnya.
    Dilansir sebelumnya, kejadian ini berawal ketika Mahmud pada Kamis (3/1/2019) sore sekitar pukul 14.15 WIB lalu datang ke Kantor Dinkes provinsi guna melakukan wawancara terhadap Kepala Dinkes. Saat sedang menunggu Kadis pulang ke kantor, dirinya duduk di kantin yang masih berada dilingkungan Kantor Dinkes. Kemudian, sekitar pukul 14.45 WIB saat sedang berada di kantin dirinya melihat belasan ASN sedang asik bermain batu gaple, kartu song dan catur (3 meja) padahal masih di waktu jam kerja. Atas penampakan itu, dirinya langsung memvideokan tingkah para ASN dan mengirimkan ke Gubernur Bengkulu.
    Selang beberapa hari, kata Mahmud, tepatnya Senin (7/1/2019) sore sekitar pukul 16.00 WIB dirinya kembali ke Kantor Dinkes provinsi guna menjalankan tugasnya sebagai wartawan, untuk mewawancarai Kadinkes Provinsi Bengkulu terkait video tersebut.
    Saat tiba di bagian resepsionis, dirinya mengkonfirmasi dengan staf disana jika ingin menemui Kadinkes. Lalu, staf yang belum diketahui namanya ini langsung menanyakan siapa yang merekam video ASN Dinkes yang beredar tersebut.
    Ketika dijawab yang merekam adalah dirinya, lanjut Mahmud, seketika para ASN turun dari dalam kantor dan menghampirinya dengan tidak sopan dan bernada tinggi menanyakan alasan mengirimkan video tersebut. “Apa tujuan kamu videokan (main gaple, song dan catur) ASN di kantin itu? Saya jawab tidak ada, kecuali hanya sebagai fungsi kontrol sosial (wartawan) saya melihat para ASN sedang asik berkumpul dan bermain disaat jam kerja,” jelasnya.
    Selanjutnya, terang Mahmud, satu per satu ASN datang mendekati dirinya. Karena merasa terancam, ia bersama rekan wartawan media online lainnya langsung menuju ke parkiran. “Saat di parkiran, saya kembali didatangi oleh beberapa ASN dan kembali menyudutkan saya terkait persoalan kiriman video tersebut, hingga akhirnya saya pergi meninggalkan Kantor Dinkes,” ungkapnya.
    Selanjutnya, Mahmud menghubungi kawan-kawan wartawan media online lainnya dan langsung menemui Kadis Dinkes guna mengkonfirmasi perihal yang dialaminya. “Atas kejadian tersebut, saya merasa terancam dan sudah berkoordinasi kepada pihak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu untuk meminta pembelaan dan penyelesaian terkait masalah yang saya alami,” terangnya. (TPP)
  • Kapolrestabes Medan Pimpin Upacara Bendera dan Launching Program 1092 di Mapolrestabes Medan

    Kapolrestabes Medan Pimpin Upacara Bendera dan Launching Program 1092 di Mapolrestabes Medan

    Sumatera Utara (SL) – Untuk terus menyatu dengan masyarakat, serta menjaga situasi tetap kondusif, Kapolrestabes Medan meluncurkan program 1092 menyatu bersama masyarakat.

    Launching program kerja tersebut dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Medan bersamaan dengan upacara bendera di halaman Apel Polrestabes Medan Jalan H M Said Nomor 1 Medan, Senin (7/1/2019). Pada pelaksanaan launching program kerja tersebut, turut hadir Waka Polrestabes Medan AKBP Rudi rifani, SIK, Para Kabag, Kasat, Kasi, Pama Polrestabes Medan, Kapolsek jajaran Polrestabes Medan dan personel Polrestabes Medan.

    Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto, SH, SIK, MSi mengatakan hari ini melaunching Program 1092 menyatu bersama dengan masyarakat Polrestabes Medan. “Beberapa tugas pokok yang harus dicermati secara prioritas kita tentang penguatan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Saya minta semua personel memakai pin WBBM. Tentang WBBM ini akan berkolerasi dengan kenaikan tunjangan kinerja kita. Ini merupakan kerja keras kita semua,” ujarnya.

    Tentang pemilu, sambung Dadang akan menghadapi dinamika cukup tinggi pada priode tahun 2019 ini. Namun jangan khawatir karena kesiapan yang matang akan menjamin bahwa kegiatan kepolisian akan mampu untuk menciptakan wilayah yang kondusif. “Oleh karena itu, selain kita melakukan operasi mantap brata, kita perlu melakukan operasi kepolisian yang ditingkatkan. Pada hari ini kita melaunching kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan fungsi binmas yaitu bersifat preentif dan deteksi dini,” pungkasnya.

    Masih dikatakan Dadang, Preentif sasaran adalah mindset masyarakat dan deteksi dini adalah mendapatkan informasi sesegera mungkin di mana bersumber dari masyarakat yang dapat menciptakan sesuatu yakni baik dan kondusif. “Untuk merealisasikan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan tersebut salah satunya adalah saya melapis Bhabinkamtibmas mulai dari Kapolrestabes Medan, kapolsek dan semua perwira ditargetkan empat kegiatan perhari. Inilah upaya untuk merubah pemikiran masyarakat mau mendukung tugas kepolisian, untuk patuh hukum dan tidak terpengaruh hal-hal bersifat negatif dan terprovokasi yang melanggar hukum. Banyak saat ini masyarakat terpengaruh berita hoax apabila tidak kita antisipasi maka akan terjadi perpecahan dan mudah diadu domba,” kata Dadang.

    “Kita hadir ditengah masyarakat untuk mengclearkan tersebut dengan kecerdasan yang baik. Saya perintahkan dalam program 1092 Polrestabes Medan menyatu dengan masyarakat ini baru bersifat kualitatif dan belum dicek hasilnya. Ini menjadi pokok target untuk sentuhan masyarakat. Kita akan analisa dan evaluasi,” ujarnya.

    Kegiatan tersebut benar efektif untuk melakukan upaya mendinginkan suasana masyarakat yaitu merubah mindset masyarakat untuk mencegah hoax sebelum dan sesudah pemilu. “Bagi personel yang ditugaskan, benar sungguh-sungguh dan mampu untuk menyentuh masyarakat sesuai dengan harapan prioritas yang telah ditetapkan. Kita harus bangga menjadi polisi, maka tunjukan prestasi. Saya harapkan rekan-rekan sungguh-sungguh bekerja dan Niatkan dalam diri saya harus menjadi contoh dilingkungan saya. Hari demi hari tampilkan yang terbaik,” kata Dadang.

  • Si Jago Merah Hanguskan Satu Unit Rumah dan Dua Mobil

    Si Jago Merah Hanguskan Satu Unit Rumah dan Dua Mobil

    Jakarta (SL) – Kembali si Jago Merah mengamuk, Sebuah rumah dan dua unit mobil di Jalan Laksa V RT 05/02 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, hangus terbakar, Minggu Siang (06/01/2019).

    Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Kompol Iver Son Manossoh.SH, didampingi Kanit Reskrim AKP Supriyatin.SH,.MH, mengatakan, begitu Anggota Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat mendapatkan laporan kemudian Anggota Polsek Tambora Jakarta Barat langsung mendatangi lokasi Kebakaran.

    “Dugaan sementara api bermula dari kamar kontrakan Andri, kemudian langsung membesar,” tutur Kapolsek, Minggu (06/01/2019).

    Kapolsek menjelaskan, selanjutnya api turut membakar mobil Pajero dan Mobil engkel box yang di parkir di sekitar rumah Andri. Beruntung warga, Polisi dan Petugas Pemadam Kebakaran langsung memadamkan api sehingga tidak menjalar lebih jauh.

    Sejauh ini Korban Jiwa Nihil, namun Andri (40) (pemilik rumah) dan Ibu CERI, (72) mengalami luka bakar, Kedua korban langsung dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan Medis. “Api akhirnya bisa di padamkan dengan cepat dengan 7 unit DPK Jakarta Barat di bantu warga sekitar agar api tak menjalar ke bangunan lain nya,” tutur Kapolsek. (MTR)

  • Arus Balik Tahun Baru Membludak, Calon Penumpang KM.Kelud Nyaris Adu Jotos dengan Petugas

    Arus Balik Tahun Baru Membludak, Calon Penumpang KM.Kelud Nyaris Adu Jotos dengan Petugas

    Sumatera Utara (SL) – Arus balik tahun baru 2019 tampak membludak di halaman pintu masuk terminal bandar deli Pelabuhan Belawan saat jelang keberaangkatan KM.Kelud. Senin siang (07/01/2019).

    Bahkan para calon penumpang yang sejak tadi pagi mengantri sempat emosi hingga nyaris adu jotos dengan petugas di terminal bandar deli. “Kami sejak pagi tadi jam 06.00 wib sudah menunggu bisa naik kapal agar bisa pulang ke Batam tapi kini sudah jam 12.00 wib belum juga bisa masuk alasan petugas jaga karena didalam ruangan juga padat,”ungkap Bu Rini sembari mengendong anaknya yang masih kecil tersebut.

    Sesuai amatan, ribuan calon penumpang KM.Kelud tampak memadati halaman pintu masuk terminal bandar deli Belawan.

    Saling desakkan serta mengantri terlalu lama membuat emosi para calon penumpang meledak hingga berteriak-teriak agar cepat masuk apalagi yang mengantri banyak penumpang yang membawa anak-anak. “Buruk sekali pelayanan di terminal bandar deli ini Bang..tak seperti di Batam, cukuplah sudah lewat terminal pelabuhan Belawan ini kalau begini situasinya,”keluh Ani (45) calon penumpang yang sejak pagi tadi mengantri  di depan pintu masuk sembari memegang tiket kapal miliknya tersebut.

  • Mayjen TNI Benny Susianto Pimpin Upacara Sertijab Danrem 161/Wira Sakti

    Mayjen TNI Benny Susianto Pimpin Upacara Sertijab Danrem 161/Wira Sakti

    Jakarta (SL)-Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Danrem 161/Wira Sakti di Aula Makodam IX/Udayana, Senin (7/01). Serah terima Danrem 161/Wira Sakti dari pejabat lama Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E, M.M, yang mutasi sebagai Kasdam IV/Diponegoro. Jabatan pangdam dieman Brigjen TNI Syaiful Rahman, S, Sos yang sebelumnya menjabat sebagai Danrem 101/Antasari.

    Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P dalam amanatnya menyampaikan secara garis besar tentang kegiatan ini. ”Kegiatan ini merupakan bagian dari proses kaderisasi dan penyegaran, sekaligus tuntutan organisasi dalam rangka optimalisasi pencapaian kinerja guna mendukung tugas pokok satuan” Jelas Pangdam IX/Udayana.

    Lebih lanjut disampaikan ucapan terima kasih kepada Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E, M.M. ”Saya Selaku Pangdam IX/Udayana maupun pribadi mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa S.E, M.M beserta istri atas pengabdiannya selama menjabat Danrem 161/Wira Sakti dan semoga berbagai pengalaman tugas yang didapatkan selama ini akan dapat menjadi bekal dalam menunjang keberhasilan tugas di tempat yang baru ” Ungkap Pangdam IX/Udayana.

    Sementara itu Pangdam IX /Udayana menyampaikan ucapan selamat datang dan harapan kepada pejabat baru. ”Saya ucapkan selamat datang dan selamat bertugas di jajaran Kodam IX/Udayana dengan harapan kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan TNI AD untuk memangku jabatan sebagai Komandan Korem 161/Wira Sakti dapat dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik baiknya” Jelas Pangdam IX/Udayana.

    Hadir dalam kegiatan ini Ketua Persit KCK PD IX/Udayana , Kasdam IX/Udayana beserta istri, Irdam IX/Udayana beserta istri, Danrem 162/Wira Bhakti beserta istri , Danrem 163/Wira Satya beserta istri, Danrindam IX/Udayana beserta istri, Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana beserta istri, Para Sahli Pangdam IX/Udayana beserta istri, Staf khusus Pangdam IX/Udayana beserta istri, Asrendam IX/Udayana beserta istri, Para Asisten Kasdam IX/Udayana beserta istri, Para Dandim Jajaran Korem 161/Wira Sakti beserta istri dan sejumlah undangan lainnya. (pen)

  • Mayat yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana Merupakan Sepasang Kekasih

    Mayat yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana Merupakan Sepasang Kekasih

    Sumatera Utara (SL) – Ternyata sepasang mayat yang ditemukan tewas tanpa busana di kamar hotel C12 Hotel Central di Jalan Sei Gambus, Kisaran, Asahan, Sumut, Senin (7/1/2019) adalah sepasang kekasih.

    Seperti diberitakan, keduanya ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala. Namun polisi belum dapat memastikan apakah kematian mereka bunuh diri atau lelaki membunuh duluan baru kemudian bunuh diri.

    Semalam Senin (7/1) kedua jasad dibawa ke RSUD Djasamen Saragih, untuk dilakukan otopsi. Keduanya dibawa menggunakan mobil ambulan yang diikuti petugas dari Polres Asahan.

    Dari informasi salah satu petugas yang turut membawa jenazah mengatakan, kalau keduanya berstatus pacaran. “Informasinya mereka pacaran. Si cewek katanya tunangan sama orang lain. Tapi cewek ini masih suka sama si laki-laki ini,” ujarnya kepada awak media di RSUD Djasamen Saragih.

    Informasi sementara, Hasyim diduga lebih dulu membunuh Devi, lalu bunuh diri menggunakan senjata api rakitan yang ditemukan di dalam kamar. (PBN)

  • Codet Ditemukan Tewas Gantung Diri

    Codet Ditemukan Tewas Gantung Diri

    Jakarta (SL) – Seorang pria bernama Codet (20) ditemukan tewas gantung diri di bawah jembatan Kali Ciliwung di samping Masjid Isqtilal, Jakarta Pusat. Korban merupakan seorang tuna wisma.

    Mayat pertama kali ditemukan oleh seorang pengendara motor yang melewat lokasi pada pukul 06.00 WIB pagi tadi. Pengendara motor itu kemudian memberitahukan penemuan mayat kepada Aiptu Ranu yang sedang mengatur lalin di depan pintu masuk Masjid Istiqlal. “Ketika sampai di lokasi ternyata benar ada mayat gantung diri menggunakan tali plastik (nilon) warna hijau dan biru yang dikaitkan dibawah atap jembatan. Korban tuna wisma yang tinggal di sekitar TKP, korban menggunakan kaos warna merah, celana panjang jeans,” kata Kasubag Humas Polres Jakpus, AKP Purwadi, lewat keterangannya, Minggu (6/1/2019).

    Purwadi mengatakan pihaknya langsung memeriksa sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi. Sedangkan mayat korban langsung dibawa ke RSCM. “Korban diduga bunuh diri dan tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan,” imbuhnya.