Kategori: Nusantara

  • TNI-POLRI Siapkan Pasukan Perang Hutan Untuk Dikirim ke Sulteng

    TNI-POLRI Siapkan Pasukan Perang Hutan Untuk Dikirim ke Sulteng

    Jakarta (SL) – TNI-Polri telah menyiapkan pasukan perang hutan untuk dikirimkan ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasukan ini akan bergabung dengan Satgasda Tinombala untuk memburu anak buah Santoso alias Abu Wardah yaitu Ali Kalora.

    “Pasukan perang hutan adalah pasukan yang memiliki kualifikasi jungle warfare, itu seperti Brimob. Untuk Angkatan Darat kostrad kualifikasinya juga memiliki kualifikasi pemburu, dan Kopassus juga pemburu serta gerilya dan antigerilya,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Sabtu (5/1/2019).

    Selain memiliki kualifikasi tersebut, pasukan perang hutan juga akan diperkuat tim siber atau tim IT yang bertugas melacak dan memutus komunikasi antara kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora dengan simpatisannya. “Kami betul-betul ingin memblokir arus pembicaraan. Kami akan putus jalur logistik dan komunikasi kelompok Ali Kalora dengan simpatisannya, yang kemungkinan ada di perkampungan-perkampungan warga,” tutur Dedi.

    Ali Kalora Cs sebelumnya muncul dan berulah di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong pada Senin (31/12/2018). Mereka menembaki dua polisi yaitu Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang tengah mengevakuasi tubuh seorang penambang, korban pembunuhan.

    Kasus pembunuhan sendiri diketahui warga pada Minggu (30/12/2018). Warga menemukan kepala manusia terpenggal dan diletakan di jembatan desa. Polisi sudah memastikan korban pembunuhan disertai mutilasi itu berinisial RB alias A (34). Dia diduga kuat dibunuh Ali Kalora Cs. Hingga kini perburuan terhadap Ali Kalora terus dilakukan, terutama di Poso dan Parigi Moutong. (net)

  • Sejumlah Pejabat Polres Gowa Alami Pergantian di Awal Tahun 2019

    Sejumlah Pejabat Polres Gowa Alami Pergantian di Awal Tahun 2019

    Gowa (SL) – Mengawali tahun baru, sejumlah pejabat di jajaran Polres Gowa mengalami pergantian. Mereka adalah Kasat Lantas, Kasat Binmas, Kapolsek Bontomarannuu, Kapolsek Tombolopao, dan Kapolsek Tompobulu.

    Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menyampaikan kepada para pejabat yang baru agar dapat segera beradaptasi dan menyiapkan diri dalam menghadapi pengamanan Pemilu 2019. “Selamat datang kepada para pejabat baru di Polres Gowa. Segera beradaptasi dan siapkan diri dalam menghadapi pengamanan Pemilu 2019,” imbau Shinto kepada para pejabat baru.

    Shinto menyebutkan, tantangan terdekat Polres Gowa saat ini adalah bagaimana upaya untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk. “Jadi, segera adaptasi dan siapkan diri menghadapinya,” ucap Shinto.

    Lebih lanjut, lulusan Akpol angkatan 1999 ini tak luput mensosialisasikan sejumlah strategi pengamanan yang akan dilakukan dalam menghadapi Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 pada 17 April mendatang. “Mari kita kompak dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk, khususnya di wilayah Kabupaten Gowa,” tutup Shinto.

    Dalam kesempatan tersebut, para pejabat baru mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan. Iptu Hasrawati sebagai Kasat Lantas baru menyampaikan kesiapannya untuk mengemban amanah yang diberikan. “Kami memohon dukungan dan bimbingannya dalam melaksanakan tugas ke depan, untuk meneruskan apa yang telah berjalan baik,” tutur Kasat Lantas Iptu Hasrawati. (net)

  • LEKRA Laporkan Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Utara ke Bareskrim Polri

    LEKRA Laporkan Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Utara ke Bareskrim Polri

    Bengkulu (SL) – Lembaga Lentera Kedaulatan Rakyat (LEKRA) yang di ketuai oleh Denok Mardone bersama kuasa hukumnya, Jum’at (4/1/2018) melaporkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Bareskrim Polri terkait dugaan penyalahgunaan wewenang upah pungut pajak dan retribusi di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu.

    Dirinya menjelaskan, kedatangannya ke Bareskrim Polri disambut baik serta berkas laporan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sudah di terima oleh Bareskrim Polri dan tidak hanya Gubernur Bengkulu saja yang ikut dilaporkanya melainkan ada beberapa kepala daerah termasuk Bupati Bengkulu Utara. “Laporan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sudah diterima pihak Bareskrim Polri dan untuk Bupati khusus Kabupaten Bengkulu Utara, ada sedikit kekurangan berkas,” jelas Denok.

    Selain itu dirinya memaparkan, untuk Bupati Bengkulu Utara dirinya mengaku harus pulang dulu lantaran ada berkas yang kurang, dan salah satu berkas tersebut sudah diterima tapi hanya kegiatan di Dinas PUPR, namun dalam waktu dekat ini dirinya harus kembali ke Bareskrim Polri untuk melengkapi berkas tersebut.

    “Dalam waktu dekat ini berkas laporan Bupati Bengkulu Utara akan kita lengkapi dan kini hanya pulang sementara lantaran kekurangan berkas saja,” pungkas Denok. (kbr/nt)

  • Jalan Santai Keluarga Peringati HUT Korem 141/Tp ke 62

    Jalan Santai Keluarga Peringati HUT Korem 141/Tp ke 62

    Bone (SL) – Dalam rangka HUT Korem 141/Tp ke-62 dilaksanakan kegiatan Jalan Santai Keluarga dengan titik Star dilapangan Makorem 141/Tp Jl. Jenderal Sudirman Watampone, Sabtu (5/01/2019) pukul 06.00 wita.

    Kegiatan dilepas Langsung oleh Danrem 141/Tp Kolonel Inf Suwarno S.A.P ditandai dengan pengibaran bendera start. Namun sebelumnya dilakukan pemanasan Yang dipimpin oleh Bajasrem 141/Tp dilanjutkan dengan jalan santai mengelilingi kota Watampone dan finis dilapangan Makorem 141/Tp dengan Jarak tempuh 2,8 Km dilanjutkan dengan senam Maumere dan Tobelo.

    Selesai Kegiatan Jalan Santai dilanjutkan dengan Acara Syukuran dan Ramah Tamah Dengan Tema” Korem 141/Tp Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat bertempat dilapangan Tennes Korem 141/Tp yang ditandai dengan Pemotongan Tumpeng Oleh Danrem 141/Tp yang diserahkan langsung kepada Mayor Inf Baharuddin Pasilog korem 141/Tp sebagai perwira tertua Lulusan Secapa Reg Tahun 1994 yang memasuki MPP pada Bulan Agustus 2019 yang dirangkaikan dengan Perkenalan Pejabat baru Kasi Ops Rem 141/Tp Mayor Inf Apriadi Mijo dan Dandenbekang XIV-44-03 Bone Mayor Cba Hamonangan Simanjuntak S.E.

    Dalam Sambutannya Danrem 141/Tp Mengucapkan Selamat HUT Korem 141 yang Ke 62, Ulang Tahun pada dasarnya adalah Untuk mereflesikan apa- apa yang sudah kita laksanakan dan apa-apa yang akan kita harapkan kedepan. 62 Tahun bukan usia yang muda bagi korem untuk melaksanakan tugas kepada Bangsa dan Negara Khususnya di Sulawesi Selatan.

    Organisasi korem hingga sekarang tidak ada yang berubah metode yang kita laksanakan sama , mulai dari Bakti TNI, Binkomsos, cuma permasalahanya adalah Situasi, kondisi wilayah dan bangsa ini yang berbada Untuk itu saya mengharapkan para prajurit akan trus selalu berkiprah dihadapkan situasi dan kondisi yang selalu berubah pada saat ini selain itu saya berharap para prajurit untuk selalu berinovasi berkreativitas demi kemajuan korem kedepannya.

    Menghadapi pemilu 2019 ini saya mengharapkan Netralitas kita sebagi TNI Untuk Ibu-ibu Persit Gunakan Hak Pilihnya secara cerdas dan cermat

    Hadir pada kegiatan tersebut
    Ketua Persit KCK Koorcab Rem 141 Pd XIV/Hsn Ny Heny Suwarno.
    Para Dandim sewilayah korem 141/Tp beserta ibu.
    Para Dankabalakrem 141/Tp Ibu.
    Para Kasi, Pasi Korem 141/Tp beserta Ibu.
    Danyonif 726/Tml Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo beserta Ibu.

  • Caleg Gerindra Kritis, Dua Rekannya Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Baliho

    Caleg Gerindra Kritis, Dua Rekannya Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Baliho

    Sulawesi Selatan (SL) – Empat orang menjadi korban tersengat listrik saat memasang baliho calon legislatif (caleg) di Bone, Sulawesi Selatan. Sang caleg yang berasal dari Partai Gerindra, Abdul Hamid menjadi salah satu korban. Peristiwa pada Jumat (4/1) petang di Jalur trans Sulawesi, Dusun Kaccope, Desa Bulubulu, Tonra, Bone.

    Kerjadian bermula saat Abdul Hamid bersama 3 orang lainnya, Anwar Madorang (45), Kasman Makkelo (34), dan Idrus Indrastono (30) memasang baliho berukuran 3×6 meter. Namun keempatnya diduga lalai memperhitungkan teknis pemasangan baliho yang berada di dekat kabel-kabel listrik.

    Baliho yang rangkanya terbuat dari besi itu kemudian menyentuh kabel tiang listrik saat didirikan hingga membuat Abdul Cs secara bersamaan tersetrum listrik. “Kejadiannya kemarin sore jelang magrib yang diakibatkan oleh rangka besi baliho yang terbuat dari besi ini didirikan. Rangkanya dibuat terlalu panjang hingga 7 meter dan menyentuh kabel listrik hingga mengakibatkan 4 korban tersengat listrik,” ungkap Kapolsek Tonra Iptu Suharto di kantornya, Sabtu (5/1/2019).

    Akibat peristiwa ini, Kasman Makkelo dan Idrus Indrastono tewas di lokasi kejadian meski sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Sinjai. Sementara itu, caleg Abdul Hamid diketahui masih menjalani perawatan di RSUD Tenriwaru, Bone. Sedangkan Anwar mengalami luka bakar namun sudah dinyatakan membaik dan akan segera dipulangkan dari Puskesmas Tonra.

    Jenazah Idrus Indrastono dimakamkan tidak jauh dari rumah duka di Desa Bulu-bulu yang diiringi rasa haru pihak keluarga. Pihak keluarga korban pun mengaku telah diberi santunan berupa biaya pemakaman dan biaya lainnya. “Biaya untuk pemakaman ditanggung bapak Hamid, juga untuk semua hutang-hutang korban yang belum sempat terbayarkan beliau janji akan tanggung,” kata salah satu kerabat korban, Junto di rumah duka. (Djitoenews)

  • Penculik Remaja Mengaku Polisi Ternyata PLH di Polres Magetan

    Penculik Remaja Mengaku Polisi Ternyata PLH di Polres Magetan

    Magetan (SL) – Pelaku dugaan penculikan tiga remaja di Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan mengaku sebagai anggota Kepolisian. Namun setelah ditelusuri, belakangan terungkap pelaku hanyalah seorang Pegawai Harian Lepas (PHL) di Polres Magetan.

    Kapolres Magetan AKBP Muhammad Rifai menegaskan bahwa pelaku yang diketahui berinisial D tetap akan mendapatkan sanksi. Namun sanksinya tergantung pada seberat apa kesalahan yang dilakukan. “Sanksi tentu akan kita tetapkan tapi masih kita kaji dulu tingkat kesalahannya,” terangnya saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).

    Rifai juga menegaskan dugaan penculikan yang terjadi di wilayah kerjanya dan melibatkan PHL di Polres Magetan tidaklah benar. “Bukan penculikan. Sesuai keterangan Kasat Reskrim itu pelaku pencurian yang tertangkap tangan oleh korban sendiri. Pelaku sama korban sudah diketemukan di polres,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Sukatni mengungkapkan bahwa meskipun statusnya hanya Pekerja Harian Lepas (PHL), namun pihaknya memperbolehkan D untuk melakukan penangkapan.

    Terkait hal ini, Sukatni menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh D sudah sesuai dengan SOP-nya, meskipun statusnya hanya PHL di Polres Magetan. “Meski hanya PHL, D ini diperbolehkan untuk melakukan penangkapan. Sesuai dengan di KUHP bahwa siapa saja boleh, warga masyarakat itu berkewajiban apabila mengetahui tidak pidana langsung dilakukan penangkapan,” ujarnya terpisah.

    Sukatni juga mengatakan AD, AG dan AN (15) diamankan oleh D pada hari Kamis (3/1/2019) dini hari karena diduga mencuri sandal milik D. “Ketiga remaja yang katanya diculik itu tidak benar. Ketiganya kita amankan dari tindakan pidana,” tambahnya.

    AD, AN dan AG diduga diculik pada hari Kamis (3/1/2019) dini hari. Menurut cerita Jarno, saat itu ada tiga pria menggedor pintu rumahnya mengaku polisi. Padahal saat itu hanya ada anaknya dan sang nenek yang ketakutan. Ayah AD sendiri sedang melatih beladiri. “Pelaku tiga orang menanyakan anak saya ke mbahe (neneknya). Sambil ketakutan ibu saya manggil anak saya langsung dibawa kabur berjalan dan mengaku polisi, tanpa mengendarai kendaraan,” tuturnya.

    Akan tetapi ketiga pelajar MTsN Karangpanji kemudian diperbolehkan pulang pada hari Kamis (3/1/2019) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelum pulang, mereka diminta membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Ketiganya juga dikenakan wajib lapor ke Polres Magetan seminggu sekali. (dtk)

  • Kirim Video Bugil ke Napi di Lampung, dan Terlibat Selingkuh dengan Dua Perwira Polwan Dipecat

    Kirim Video Bugil ke Napi di Lampung, dan Terlibat Selingkuh dengan Dua Perwira Polwan Dipecat

    Makassar (SL)-Brigadir Polisi (Brigpol) Dewi dipecat lantaran mengirimkan video bugilnya ke narapidana di Lampung dan terlibat perselingkuhan dengan 2 perwira. Suami Dewi sempat mempergoki istrinya berselingkuh di dalam sebuah mobil.

    “Dia (Dewi) dan anggota oknum polisi didapati di dalam mobil yang parkir di halaman di minimarket. Untung tidak terjadi apa-apa di sana, tidak ada aksi pemukulan dan kemudian suaminya melapor ke Propam,” kata Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Hotman Sirait, Jumat (4/1/2019).

    Hotman menuturkan bukan hanya satu perwira yang dijadikan selingkuhan Dewi, tapi juga ada dua orang yang bertugas di tempat berbeda. Dia menjelaskan selingkuhan pertama bertugas di Polrestabes Makassar dan satunya lagi bertugas di Polda Sulsel.

    Menurutnya, dari pemeriksaan penyidik, ditemukan bill hotel tempat Dewi berselingkuh di Makassar, Sulsel. “Didapati bukti petunjuk bill hotel di mana mereka melakukan pertemuan, termasuk hotel dekat rumah asrama Dewi,” ucapnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjut Hotman, penyidik kemudian mendapati bukti lain bahwa Dewi berselingkuh. Dalam sidang etik yang dilakukan, Dewi pun mengakui perbuatannya. “Tidak ada dibantahkan sama Dewi dan sehingga pimpinan sidang memerintahkan untuk merekomendasikan PTDH,” kata Hotman. (dtk)

  • Kasum TNI Berikan Kuliah Umum kepada 294 Mahasiswa STTAL

    Kasum TNI Berikan Kuliah Umum kepada 294 Mahasiswa STTAL

    Surabaya (SL) – Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan Ashaf, M.P.A., M.B.A, memberikan Kuliah Umum kepada 294 mahasiswa Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), dengan tema “Peran TNI Angkatan Laut Dalam Mendukung Sistem Logistik Nasional Untuk Ketahanan Pangan Maritim”, di Auditorium Gedung Nipa, Bumimoro, Morokrembangan, Surabaya, Jumat (4/1/2019).

    Kasum TNI dalam kuliah umumnya yang didampingi oleh Komandan STTAL Laksma TNI Ir. Avando Bastari, M.Phil menyampaikan bahwa sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia,  TNI AL yang mempunyai peran, tugas dan fungsi untuk mendukung visi pembangunan nasional.

    Disamping itu, dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata terjangkau, dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

    Menurut Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan Ashaf, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan tersebutyaitu kecukupan ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari tahun ke tahun, aksesibilitas, keterjangkauan terhadap pangan, serta kualitas keamanan pangan. “Kondisi ketahanan pangan tersebut dapat tercapai melalui sistem logistik nasional yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” katanya. (rls)

  • Seorang Nelayan Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Pulau Tello

    Seorang Nelayan Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Pulau Tello

    Nias (SL) – Jerih payah tim gabungan yang terdiri dari Koramil 13 Pulau Telo, Polsek Pulau-Pulau Batu dan Pos AL serta Satpol Air Polres Nias Selatan bersama warga setempat tidak sia-sia. Mencari tanpa lelah, akhirnya menemukan Sinduhu Dachi (60) di sekitar laut lorong Ahewaese Desa Hiligeho Sogawo. Hanya saja, nelayan yang hanyut diperairan Desa Baweoomasio Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan itu tinggal jasad dengan posisi telungkup dan mengambang di air. Ia ditemukan Jumat 4/1/2019 sekira jam 2 siang tadi.

    Kepala Kepolisian Resor Nias Selatan AKBP Igede Nakti Widhiarta, membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia menjelaskan, penemuan jasad nelayan itu atas bantuan warga setempat yang bekerjasama dengan Polres Nias Selatan dan Koramil 13 Pulau-Pulau Telo. “Sekitar pukul 13.20 Wib, tim menerima informasi bahwa keluarga korban telah dihubungi via telepon oleh Sekertaris Desa Hiligeho Sogawo Kecamatan Tanah Masa. Dengan memberitahu bahwa ada sosok mayat yang sedang mengapung di air dengan ciri-ciri memakai kaos dan celana hitam.

    Mendengar kabar itu, Tim Gabungan pun bergegas menyambangi lokasi yang diberitahu dengan menggunakan 1 unit Speed Boat milik TNI-AL dan 1 Unit unit Speed Boat milik Satpol Air Polres Nias Selatan di lokasi yang diberitahu, korban didapati meski sudah tak bernyawa,” ujar Kepala Polisi Resor Nias Selatan AKBP Igede Nakti Widhiarta melalui PS. Paur Subbag Humas, Brigadir Dian Octo Tobing, Jumat
    4/1/2019, sekira pukul 5 sore tadi.

    Dijelaskannya, setelah ditemukan jasad korban, tim gabungan kemudian melakukan evakuasi dengan menaikan mayat korban di perahu nelayan. Dan selanjutnya, ditarik dengan Speed Boat milik TNI AL menuju Desa Bawoomasio Kecamatan Pulau-Pulau Batu. “Atas permintaan keluarga korban yang disaksikan Sekdes Bawoomasio dan Camat Pulau-Pulau Batu, dengan menganggap kematian korban adalah wajar karna musibah serta bersedia membuat surat pernyataan. Maka pihak tim gabungan menyerahkan jasad korban kepada keluarganya agar dibawa ke Desa Bawoomasio untuk disemayamkan,” imbuh Dian Octo Tobing.

    Diberitakan sebelumnya, Sinduhu Dachi alias Ama Yosi (60), Nelayan Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara di duga hilang saat melaut di perairan Pulau Telo, Rabu 2/1/2019. Ia merupakan warga Desa Baweoomasio, Kecamatan PP Batu, Kabupaten Nias Selatan. Hingga berita ini diturunkan, keberadaan Sinduhu Dachi tak diketahui. Pihak keluarga merasa cemas. Sebab terakhir meninggalkan rumah pada tanggal 2/1/2019, Sinduhu. Dachi pergi berangkat menangkap ikan dilaut. Pihak keluarga bertanya-tanya bercampur kuatir, biasanya dia tidak seperti ini, tak kunjung pulang ke kediamannya hingga sampai pukul 19.00 Wib.

    Kepala Kepolisian Resor Nias Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Igede Nakti Widhiarta mengungkapkan, Sinduhu Dachi berangkat dari rumahnya Rabu, 2/1/2019, sekira pukul 14.00 Wib siang hari dari bibir pantai Desa Baweoomasio dengan menggunakan perahu dayung. Namun hingga malam hari, Ia tak kunjung pulang. Merasa curiga dan cemas, istri korban Adini Bonawolo dan pihak keluarga lainnya Aoihani Dachi mencoba melaporkan kepada Sekertaris Desa Baweoomasio Fanolo Dachi.

    Setelah mendengar kabar tersebut, sekira pukul 20.00 Wib beberapa warga nelayan Desa Baweoomasio mencoba melakukan pencarian dengan menggunakan perahu robin, namun tidak kunjung ditemukan. Sehingga pada pukul 23.05 Sekdes Baweoomasio mendatangi Polsek Pulau-Pulau batu untuk melaporkan kejadian itu. “Karena sudah larut malam, Kepala Polisi Sektor Pulau-Pulau Batu, Ipda DP Simangunsong menyarankan untuk menghentikan pencarian malam itu dan dilanjutkan besok paginya saja. Sebab, menurutnya demi mengantisipasi timbulnya korban lain.

    Keesokan harinya, Pencarian Sinduhu Dachi terus dilakukan di laut, namun Sinduhu Dachi belum ditemukan. Sementara perahu yang ditumpanginya ditemukan di pantai Lasondre sekira pukul 8 pagi. Dan kemudian perahu tersebut, ditarik ketepi pantai Bawoomasio oleh warga yang melakukan pencarian, ungkap Kapolres Nias Selatan melalui Pimpinan Sementara Paur Subbag Humas, Brigadir Dian Octo Tobing, kamis 3/1/2019, sore tadi.

    Dian Octo menyebutkan, mendapat laporan masyarakat, personil gabungan dari Polsek Pulau-Pulau Batu bersama Koramil 13 Pulau Telo dan Pos Lanal bersama warga segera melakukan pencarian. Dengan dipimpin Kapolsek bersama Koramil dan Danpos Lanal, mereka melakukan penyisiran di perairan seputaran Pulau Telo dan Pulau Lasondre dengan menggunakan sekitar lima belas unit perahu bermesin Robin milik warga.

    Hingga malam, usaha pencarian masih tetap berlangsung. “Saat ini situasi masih terkendali, namun ada keterbatasan sarana dan minimnya alat deteksi cuaca dan beberapa hal lainnya. Untuk itu, dihimbau kepada para warga agar tetap mengutamakan keselamatan jiwa pribadi dalam melakukan pencarian korban,” imbuh Dian Octo. (katanias)

  • Belasan Gubuk Penambang Ilegal di Bogor Dibongkar Polisi dan Satpol PP

    Belasan Gubuk Penambang Ilegal di Bogor Dibongkar Polisi dan Satpol PP

    Bogor (SL) – Aparat Polres Bogor bersama Satpol PP membongkar belasan gubuk milik penambang emas ilegal. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kegiatan penambangan ilegal.

    Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita mengatakan, operasi penertiban itu dilakukan mulai dari Sungai Curug hingga ke Sungai Ciguha, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, pada Kamis (3/1/2019). “Sasaran operasi yakni pengolahan batuan emas dengan media gulundung dan saung atau gubug liar milik pelaku PETI (penambang emas tanpa izin) di sepanjang bantaran sungai,” kata Ita dalam keterangannya, Jumat (4/1/2019).

    Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kapolsek Nanggung AKP Asep Saepudin dengan melibatkan sekitar 60 orang personel gabungan Polsek, Koramil, Satpol PP Kecamatan Nanggung dan Tim Swakelola PT.Antam Tbk UBPE Pongkor.

    Dalam operasi tersebut, 9 gubug liar dibongkar secara manual. Selain itu, petugas juga membongkar 10 buah gulundung ukuran besar berikut alat pendukungnya.

    Praktek penambangan emas secara ilegal di sungai tersebut sudah berlangsung lama. Para pelaku biasanya menggunakan merkuri yang berbahaya untuk mengolah limbah emas tersebut. (dtk)