Kategori: Nusantara

  • Ribuan Massa Pendukung Dua Parpol Terlibat Bentrok

    Ribuan Massa Pendukung Dua Parpol Terlibat Bentrok

    Yogyakarta (SL) – Massa dari dua partai yang berbeda terlibat bentrok di Dusun Jetak, Desa Ringinharjo, Bantul, Minggu (23/12/2018) sore sekitar 16.30 WIB. Akibat bentrok tersebut satu rumah milik Sudarman rusak kaca depanya, dua mobil rusak kena lemparan batu dan satu motor juga rusak.

    Berdasarkan Informasi di lokasi, diketahui bentrok berawal saat rombongan massa PDI Perjuangan pulang dari kegiatan bersih pantai. Kegiatan bersih pantai ini digagas PDI Perjuangan yang berlokasi di Pantai Cangkring desa Poncosari kecamatan Srandakan. Minggu, (23/12/2018) pukul 10.00 Wib.

    Kegiatan bersih pantai dihadiri oleh Ny Esti Wijayanti anggota DPR RI, Gusti Yudho anggota DPRD Bantul dan masa simpatisan sekitar 2000 orang. Kegiatan bersih pantai tersebut dilaksanakan dalam rangka mencari simpati warga untuk mendukung partai berlambang kepala banteng (PDIP) itu.

    Sepulang dari kegiatan tersebut, massa PDIP melewati Desa Jetak. Tiba-tiba massa berbelok masuk kampung menuju rumah warga yang merupakan tokoh laskar dari partai lain bernama Nada. Aksi saling lempar batu tidak bisa terhindarkan dari dua kubu.

    Polisi menghalau dua kubu laskar beda partai di perempatan Jetak, Desa Ringinharjo, Bantul, Minggu (23/12/2018) sore.

    Polisi kemudian menghalau dua massa dengan tembakan gas air mata. Massa beratribut merah hitam (PDIP) dihalau ke arah selatan dari perempatan Jetak. Sedangkan massa laskar dari partai lain di sisi utara.

    Semakin sore massa dari dua kubu semakin banyak. Aparat kepolisian dibawah kendali Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan berusaha memblokir pergerakan kedua kubu. Tiga truk Brimob Polda DIY diterjunkan pula di lokasi untuk memperkuat aparat kepolisian Polres Bantul. Menjelang mahrib, akhirnya aparat mengalihkan massa beratribut merah hitam ke arah timur dari perempatan Jetak dan sampai perempatan Gose digiring ke utara dalam pengawalan ketat.

    Keputusan ini diambil guna menghindari massa laskar dari partai hijau yang banyak berkumpul di sebelah utara dari perempatan Jetak. “Untuk rumah yang rusak tadi milik Pak Sudarman. Beliau bukan aktifis partai, hanya saja dilewati massa laskar saat masuk kampung ke rumah Mas Nada,” kata Lurah Ringinharjo Sulistyo Atmaji SE saat ditemui koranbernas.id di rumahnya.

    Hal senada dikatakan Danlimas Desa Ringinharjo, Noki Hermawan. Akibat bentrok ini menyebabkan kerusakan rumah dan kendaraan. Kejadian yang menimpa Nada menurutnya bukan yang pertama, tapi ketiga kalinya yakni saat Pileg 2014, Pilbup 2015 dan hari ini.

    Sementara itu, secara terpisah Yudha PW Pembina Laskar Tentara Langit Familia saat ditemui di pantai Cangkring mengatakan, jika massa yang ikut kegiatan bersih pantai sekitar 2.000 orang. Kegiatan yang diisi panggung hiburan dan dihadiri oleh angggota DPR RI Esti Wijayanti, Anggota DPRD DIY Joko Purnomo SE tersebut bertujuan untuk meneguhkan Indonesia sebagai negara maritim. “Maka kami memilih kegiatan bersih pantai sekaligus untuk mendukung sektor pariwisata yang ada di Bantul sekaligus kegiatan untuk lebih memperkenalkan keberadaan Pantai Cangkring ke masyarakat luas,” imbuhnya. (RPL)

  • Bantu Korban Gempa, Kemenpar dan Jababeka Grup Salurkan Bantuan Cepat Tanggap Di Tanjung Lesung

    Bantu Korban Gempa, Kemenpar dan Jababeka Grup Salurkan Bantuan Cepat Tanggap Di Tanjung Lesung

    Jakarta (SL) – Jababeka Group selaku pengelola kawasan wisata Tanjung Lesung bergerak cepat melakukan pertolongan Pertama pasca tsunami di Pantai Barat Banten malam tadi, (Sabtu 22/12).

    Chairman Jababeka Group, S.D Darmono secara langsung telah meminta kepada seluruh Board of Director (BOD) untuk membatalkan perjalanan dan mengkoordinasi semua unit usaha untuk membantu memberikan pertolongan pertama di Tanjung Lesung dan sekitarnya. “Kami akan terus mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan bekerjasama dengan unit-unit usaha kami, Dan Kami juga membentuk posko bantuan diJakarta, yakni di Menara Batavia,” kata S.D Darmono di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

    Adapun unit-unit usaha tersebut antara lain, Yayasan President University, LPPMC , Medical City, President Excecutive Club, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat. “Semua turut prihatin atas musibah Yang terjadi. Kami memohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berharap semua pihak Gotong royong memberikan pertolongan kepada Korban bencana,” pinta Darmono.

    Sementara itu, Kunto selaku Komando Lapangan Tanjung Lesung mengatakan, Tim Jababeka sudah turun langsung ke lapangan memberikan bantuan, sampai saat ini kondisi evakuasi di kawasan Tanjung Lesung berjalan dengan cepat.

    Ditambahkan Kunto, pihaknya (Jababeka Group) telah memberangkatkan Tim Krisis Center ke Tanjung Lesung. “Kita berangkatkan dua tim kesana (Tanjung Lesung), terkait pengamanan, kesehatan, dan infrastruktur, mohon doanya untuk pemulihan pasca tsunami ini agar situasi dan kondisinya semakin membaik,” ungkap Kunto.

    Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat Tim Krisis Center untuk bergerak cepat ke lokasi bencana.

    Menpar turut berduka dan merasa prihatin atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Tanjung Lesung, dan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang. “Kita semua merasa prihatin, ini bencana. Kita sama-sama berdoa agar proses evakuasi disana berjalan dengan baik,” tutup Menpar.

  • Seorang Anak Ditemukan Pasca Tsunami Banten

    Seorang Anak Ditemukan Pasca Tsunami Banten

    Banten (SL) – Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Faisal Asami bin Nur Samsu, warga Kp. Kelapa Rt.03 Rw.10, Ds/Kel.rawa Panjang Kec. Bojong gede Kab. Bogor, Provinsi. Jawa barat, telah mendatangi Mapolsek Mandalawangi, Minggu (23/12/2018) pukul 14.50 wib.

    Bocah tersebut mengaku korban bencana alam air pasang/tsunami di pantai Carita kabupaten Pandeglang, pada hari Sabtu (22/12/2018).

    Diceritakan, awalnya Faisal sedang berlibur ke pantai Carita bersama Ayah, Adiknya beserta rombongan Family gathering RSUD tarakan. Setelah kejadian bencana alam/ tsunami mengguncang Banten, Faisal mengalami luka-luka dan berpisah dengan ayah, adik dan rombongannya.

    Faisal juga mengaku telah diberikan perawatan medis di puskesmas Carita, namun dengan adanya info akan terjadi tsunami susulan, ia berlari menyelamatkan diri dan menumpang kendaraan roda empat milik warga sehingga Faisal sampailah ke Polsek Mandalawangi.

    sampai dengan saat ini Faisal masih berada di mapolsek Mandalawangi, di mohon bagi keluarga atau pihak-pihak yang mengenal anak ini dapat menghubungi polsek Mandalawangi Polres Pandegelang. (KBT)

  • Ratusan Awak Mobil Tangki Pertamina Bermalam Didepan Kementrian BUMN

    Ratusan Awak Mobil Tangki Pertamina Bermalam Didepan Kementrian BUMN

    Jakarta (SL) – Ratusan awak mobil tangki Pertamina bermalam di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis malam (20/12).

    Aris Wuyono, perwakilan Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT), menjelaskan pihaknya menuntut agar bisa menyampaikan protesnya kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Untuk mengisi waktu, Zuman memimpin salawat dan doa. Dia duduk bersila dengan mata basah di tengah buruh sopir tangki yang juga duduk melingkar. Dalam doanya, dia memohon kepada Allah SWT agar para pimpinan di Kementerian BUMN dibukakan hati supaya mengabulkan tuntutan mereka.

    Sementara tiga buruh yang sejak siang melakukan aksi kubur diri masih terlihat kuat dalam menjalani teatrikal. Mereka ikut salawatan dan berdoa. “Gimana nasib anak-anak kami yang di sekolah, pesantren sudah tidak dibiayai lagi. Bagaimana kami harus kirim biaya untuk makan sehari-hari keluarga. Kok berat amat,” ujar Zuman yang menadah tangan berdoa sambil menangis.

    Juga terlihat muka capek dari para demonstran, yang jauh-jauh long march dari Jakarta Utara menuju Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. SP-AMT menyuarakan empat tuntutan: Pertama, bayarkan upah lembur yang belum dibayarkan sesuai nota sudinaker dan Kementerian Ketenagakerjaan dan upah proses selama di-PHK. Kedua, pekerjakan kembali 1.095 AMT yang di-PHK massal dan secara sepihak.

    Ketiga, angkat kami sebagai karyawan tetap di PT. Pertamina Patra Niaga dan PT. Elnusa Petrofin, sesuai dengan nota sudinaker yang sudah disahkan oleh pengadilan; dan keempat, bayarkan hak pensiun bagi pekerja yang lanjut usia sesuai perundang undangan yang berlaku.

    Aris Wiyono, perwakilan awal mobil tangki Pertamina, mengatakan telah mendapat izin dari pihak kepolisian untuk menginap asal ketertiban dan kebersihan bisa dijaga. Pak polisi telah berbaik hati, biasanya aksi nginep nggak boleh, ini boleh. Artinya ini Pak Polisi berarti memahami nasib kita,” ujarnya di lokasi.

    Aris menjamin pihaknya akan menepati janji untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Dia tidak ingin peluang untuk menemui Menteri Rini tertutup oleh aksi mereka sendiri.

    Tentunya peluang kita jangan sampai kita nodai oleh kita baik sendiri. Jadi jaga sikap dan kebersihan saja,” imbaunya kepada demonstran. Berdasarkan pantauan di lokasi, pihak kepolisian telah menyiagakan satu mobil sedan patroli di depan tenda para pengunjuk rasa. (RML)

  • 10,61 Ton Sabu Diamankan BNN dan Polri Selama Tahun 2018

    10,61 Ton Sabu Diamankan BNN dan Polri Selama Tahun 2018

    Jakarta (SL) – Sebanyak 914 kasus narkotika berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) selama tahun 2018. Sebanyak 1.355 tersangka berhasil diringkus. Bila ditotal dengan hasil pengungkapan bersama Polri dan Bea Cukai, barang bukti sabu yang diamankan mencapai 10,61 ton.

    Kepala BNN, Komjen Pol. Heru Winarko mengatakan, dari hasil pengungkapan itu merupakan kerja keras yang dilakukan seluruh petugas dari BNN, Polri dan Bea Cukai. Hal ini sebagai upaya untuk menghadang narkoba masuk ke Indonesia.

    “Semua lini kami jaga sebagai upaya pemberantasan narkoba yang menghancurkan generasi muda,” tegas Komjen Pol. Heru Winarko, Kamis (20/12/2018). Dalam penindakan itu, BNN juga mengamankan 83 jaringan sindikat narkoba. Angka itu sedikit menurun dibanding tahun lalu yang jumlahnya mencapai 99 jaringan. (kabarpolri)

  • 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda Menurut Vulkanolog ITB

    4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda Menurut Vulkanolog ITB

    Bandung (SL) – Gelombang tsunami yang datang tiba-tiba di beberapa daerah di pesisir Selat Sunda telah menelan ratusan korban jiwa. Berdasarkan data sementara yang dihimpun posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

    Gelombang tsunami ini menimbulkan banyak pertanyaan, apa penyebab sebenarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menduga ada dua peristiwa yang memungkinkan menjadi pemicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut, yakni aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

    Namun hal itu pun masih dalam penyelidikan oleh pihak tertentu. Sementara itu, Volkanolog ITB Dr Mirzam Abdurachman dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau ini terus menggeliat akhir-akhir ini, lebih dari 400 letusan kecil terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

    Bahkan letusannya terdengar hingga Pulau Sebesi yang berjarak lebih dari 10 km arah timur laut seperti di laporkan tim patroli,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12/2018).

    Menurutnya, gunung yang terletak di tengah laut atau yang berada di pinggir pantai seperti Gunung Anak Krakatau ini sewaktu-waku sangat berpotensi menghasilkan volcanogenic tsunami. ” Volcanogenic tsunami bisa terbentuk karena perubahan volume laut secara tiba-tiba akibat letusan gunung api,” ujarnya.

    Dikatakan, ada 4 mekanisme menyebabkan terjadinya volcanogenic tsunami.

    Pertama, kolapnya kolom air akibat letusan gunung api yang berada di laut, mudahnya seperti meletuskan balon pelampung di dalam kolam yang menyebabkan riak air di sekitarnya.

    Kedua, pembentukan kaldera akibat letusan besar gunung api di laut menyebabkan perubahan kesetimbangan volume air secara tiba-tiba. Menekan gayung mandi ke bak mandi kemudian membalikannya adalah analogi pembentukan kaldera gunung api di laut. “Mekanisme satu dan dua ini pernah terjadi pada letusan Krakatau, tepatnya 26-27 Agustus 1883. Tsunami tipe ini seperti tsunami pada umumnya didahului oleh turunnya muka laut sebelum gelombang tsunami yang tinggi masuk ke daratan,” katanya.

    Ketiga, material gunung api yang longsor bisa memicu perubahan volume air di sekitarnya. Tsunami tipe ini pernah terjadi di Gunung Unzen, Jepang tahun 1972. Banyaknya korban jiwa saat itu hingga mencapai 15.000 jiwa disebabkan pada saat yang bersamaan sedang terjadi gelombang pasang.

    Keempat, lanjutnya, aliran piroklastik atau yang sering dikenal wedus gembel yang turun menuruni lereng dengan kecepatan tinggi saat letusan terjadi, bisa mendorong muka air jika gunung tersebut berada di atau dekat pantai. Tsunami tipe ini pernah terjadi saat Gunung Pelee, Martinique, meletus pada 8 Mei 1902. Saat itu aliran piroklastik Gunung Pelle yang meluncur dan menuruni lereng akhirnya sampai ke Teluk Naples, mendorong muka laut dan menghasilkan tsunami.

    “Volcanogenic tsunami akibat longsor atau pun aliran piroklastik umumnya akan menghasilkan tinggi gelombang yang lebih kecil dibandingkan dua penyebab sebelumnya, namun bisa sangat merusak dan berbahaya karena tidak didahului oleh surutnya muka air laut, seperti yang terjadi di Selat Sunda tadi malam,” katanya.

    Namun hal tersebut masih perlu dilakukan penelitian dan pendalaman lebih lanjut. “Diperlukan penelitian lebih lanjut buat memastikan penyebab utama Tsunami di Selat Sunda,” tutupnya. (KJF)

  • Sidang Pra-Peradilan Kasus Dugaan Salah Tangkap

    Sidang Pra-Peradilan Kasus Dugaan Salah Tangkap

    Muba (SL) – Sidang Praperadilan Kasus dugaan salah tangkap oleh anggota kepolisian sektor (Polsek) Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap Pemohon atas nama Sutonik (36) bin Suharsono warga SP4 Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sungai Lilin MUBA Kembali digelar, oleh pengadilan negeri Sekayu, jumat (21/12/18).

    Dalam sidang ke-5 yang digelar pukul 10:00wib oleh Pengadilan Negeri Sekayu tersebut, Tim Penasihat Hukum (PH) Pemohon menghadirkan lima orang saksi dari warga setempat, kelima saksi itu, dimintai keterangkan satu persatu oleh jaksa mengenai kronologi penangkapan yang dilakukan oleh termohon (Polsek) Sungai lilin. “Hari ini kita hadirkan saksi saksi dari pemohon sebanyak lima orang, yang tau persis karnologis penangkapan yang terjadi beberapa waktu lalu oleh pihak petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Lilin terhadap pemohon Prapradilan,” Kata Dodi IK.SH. didampingi Daulat Sihite SH. selaku kuasa hukum Pemohon, usai sidang di Pengadilan Negeri Sekayu, Jumat siang (21/12).

    Menurutnya, selain kelima saksi tersebut, pihak pemohon juga akan menghadirkan saksi ahli pidana Dokter H. Yuli SH. M.hum. yang nantinya akan memberikan penjelasan, sah atau tidaknya penetapan tersangka, dan prosedur penangkapan, penahan dan pengeledahan oleh pihak kepolisian. “Sidang lanjutan akan digelar pada rabu tanggal 26 Desember mendatang, dengan agenda menyampaikan penyimpulan dari kami selaku pemohon gugatan Prapradilan dengan termohon dalam hal ini termohonnya Kapolsek Sungai Lilin, pada intinya kami yakin, Sutonik selaku klin kami seratus persen klin kami tidak bersalah,” tambah Dodi.

    Dari pantauan wartawan di Pengadilan Negeri Sekayu, yang terletak di Jalan Merdeka Nomor 485 kelurahan Serasan Jaya kecamatan Sekayu, sidang Prapradilan yang digelar pada hari jumat (21/12) menjelang siang berjalan kondusif.

    Sebelumnya diberitakan Polsek Sungai Lilin dipraperadilankan oleh pemohon atas tuduhan salah tangkap terhadap seorang warga SP4 Desa Mulyo Rejo kecamatan Sungai Lilin kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) bernama Sutonik bin Suharsono. Penangkapan tersebut diduga tidak sesuai dengan SOP. Selain itu, ditemukan juga beberapa luka lebam pada wajah dan kaki Sutonik, Atas dasar tersebut, tim PH dari Sutonik melayangkan praperadilan di Pengadilan Negeri Sekayu. (sudir)

  • Ratusan Mahasiswa Sumatera Tuntut Kenaikan Harga Karet dan Sawit

    Ratusan Mahasiswa Sumatera Tuntut Kenaikan Harga Karet dan Sawit

    Jakarta (SL) – Ratusan mahasiswa yang tergabung di Jaringan Anak Muda Sumatera berunjuk rasa atau melakukan demonstrasi di gedung Kementrian Perekonomian, Jumat (21/12/2018) Sore.

    “Kami melakukan aksi ini peduli dan kasian terhadap penderitaan orang tua kami di kampung yang notabene-nya petani karet dan sawit sudah 4 tahun lebih harganya anjlok. Makanya kami pada hari ini menuntut untuk pemerintah segera mengatasi permasalahan dan memberikan solusi. Sudah 4 tahun lebih masyarakat Sumatera menderita karena harga sawit dan karet”, ujar Koordinator Lapangan Alim Sofyan Ritonga.

    Berikut tuntutan kami:

    1. Mendesak Presiden RI Jokowi untuk menaikkan harga petani sawit dan karet

    2. Tangkap dan penjarakan mafia Kelapa Sawit dan karet.

    3. Sejahterakan petani sawit dan karet Indonesia.

    4. Desak pemerintah daerah melalui BUMD untuk membeli sawit dan karet masyarakat agar memutus mata rantai tengkulak dan permainan pabrik.

    5. Desak Kementerian Pertanian untuk meningkatkan edukasi dan binaan terhadap petani sawit dan karet Indonesia.

    “Kami berharap pemerintah segera menindak lanjuti dan mencari solusinya. Karena ini urusan perut dan mayoritas mata pencarian masyarakat Sumatera petani sawit dan karet. Apabila tidak ada tindak lanjutnya, kami sudah mengajak dan koordinasi dengan para petani untuk lelakukan aksi dan unjuk rasa besar-besaran”, lanjut Alim Sofyan Ritonga.

  • Ketua KPU Wakatobi Sempat Diteror Akan Dibunuh

    Ketua KPU Wakatobi Sempat Diteror Akan Dibunuh

    Kendari (SL) – Tidak hanya dianiaya, Ketua KPU Wakatobi, Abdul Rajab, rupanya diteror akan dibunuh. Pihaknya kini telah melaporkan kejadian naas tersebut ke Polres Kota Kendari, Sabtu, (22/12/2018). Terkait kejadian itu, Rajab mengaku dianiaya oleh salah seorang kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), La Ode Moru.

    Kejadiannya, saat Rajab sedang menghadiri undangan sidang sengketa administrasi 7 Caleg Wakatobi di Kantor Bawaslu Provinsi Sultra, Jum’at, (21/12), sekitar Pukul 20.00 wita. Diduga keras, penganiaayaan itu dipicu, karena tidak lolosnya pelaku dalam pencalonan Caleg 2019, dikarenakan kekurangan berkas syarat Daftar Pencalonan Tetap (DCT).

    Sebelum insiden ini, kepada RiakNews, Rajab membeberkan bahwa dia pernah beberapa kali menerima teror dan ancaman akan di bunuh oleh pelaku melalui telepon seluler. “Iya, dia pernah melakukan pengancaman dan teror melalui telepon. Teror nya begini, dia menelpon ke saya bahwa dia minta agar diloloskan menjadi Caleg di partai PKPI, karena berkasnya itu tidak memenuhi syarat, maka oleh kami dicoret untuk tidak diloloskan,” bebernya, ditemui di Mapolres Kota Kendari.

    Sebelumnya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, memberikan pemahaman kepada pelaku terkait hal dimaksud. Namun kata Rajab, upaya itu sia-sia. “Saya sampaikan ke dia bahwa kalau misalnya kami meloloskan anda, maka kami ini akan dipecat, akan di DKPP, setelah itu dia melakukan pengancaman bahwa berkas saya itu sama dengan nyawa saya, penggantinya juga harus nyawa. Begitu bahasanya. Itu, dia menelpon saya sekitar pukul 17.00 sebelum penetapan DCT,”” ucap Rajab.

    Buntut dari itu, Rajab dipukul satu kali dibagian dada atas. Tak hanya itu, pelaku sempat melontarkan kekesalannya sebelum akhirnya melarikan diri. “Dipukul di dada bagian atas satu kali. Setelah dia pukul saya, dia bilang kamu ancam-ancam saya melalui polisi, kamu ini yang tidak kasih lolos saya menjadi Caleg,” kata Rajab menirukan bahasa pelaku penganiaya dirinya.

    “Itu bahasanya setelah dia pukul saya. Saya akan sampaikan itu di kepolisian supaya kepolisian juga melakukan langkah-langkah,” pinta Rajab.

    Dari kejadian ini, Rajab pun berharap kepada kepolisian, pelaku yang telah menganiaya dirinya segera ditangkap. “Kalau bisa ditangkap ini pelaku. Ya, segera ditangkap,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Sultra, La Ode Abdul Natsir menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Saya kira ini baru pemeriksaan dari SPKT, tentu selanjutnya akan dialami bagian Reskrim. Nah, kita minta dibuka saja semua hal-hal yang diketahui, dialami terkait dengan apa yang melatarbelakangi masalah ini, mungkin saja ada teror, mungkin saja ada intimidasi sebelumnya. Dalam pengembangannya di kepolisian BAP dibuka saja,” tutup Natsir. (riaknews)

  • 20 Medsos KKB Papua Diblokir Polri

    20 Medsos KKB Papua Diblokir Polri

    Jakarta (SL) – Pemerintah telah memblokir 20 akun media sosial yang dipakai untuk menyebar propaganda terkait aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

    Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, dari 20 akun media sosial tersebut, 16 di antaranya merupakan akun Facebook, tiga akun Twitter, dan satu channel Youtube.

    “Ada 20 akun yang sebagian besar itu adalah Facebook, baru Twitter dan Youtube. Youtube sedikit cuma satu, yang Twitter 3, berarti 16 Facebook. Ini sedang diprofiling oleh satgas siber yang ada di Papua,” tutur Karo Penmas.

    Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menelusuri admin akun media sosial tersebut. “Saat ini kami masih melakukan profiling terhadap admin 20 akun media sosial tersebut. Nanti kalau sudah tertangkap akan kita ekspose lagi. Sekarang jangan terlalu detail dulu,” kata Karo Penmas.

    Sampai saat ini, Polri baru menemukan 20 akun media sosial yang digunakan KKB untuk melakukan agitasi dan propaganda kepada masyarakat.

    Polri akan terus melakukan patroli siber untuk mendeteksi seluruh akun media sosial yang melakukan agitasi dan propaganda terkait aksi KKB tersebut.

    “Sementara ini baru 20 akun media sosial, belum bertambah lagi. Tim kami masih melakukan patroli untuk mencari akun-akun lain yang terkait dengan aksi propaganda dan agitasi KKB itu,” tutur Karo Penmas.

    Sebelumnya, Pembunuhan sadis dilakukan KKB di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya.M ereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.

    Pasca-peristiwa, tim gabungan berhasil mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia. Tim gabungan saat ini masih fokus mencari 4 korban hilang, yang diduga berhasil melarikan diri saat kejadian.

    Sedangkan empat orang lainnya yang juga sempat dibawa ke Bukit Puncak Kabo dan melarikan diri, dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi.

    Sebanyak 27 orang dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi. Mereka terdiri dari pekerja jembatan, pekerja puskesmas, telkom, dan karyawan SMP. (Humas.polri).