Kategori: Nusantara

  • Surat Hoax Berlogo BIN Tersebar di Media Sosial

    Surat Hoax Berlogo BIN Tersebar di Media Sosial

    Jakarta (SL) – Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menegaskan, surat yang beredar di media sosial WhatsApp (WA) yang menyebut BIN siaga I pada hari Minggu 2 Desember 2018 adalah hoax. “Itu hoax mas. Tidak benar itu. Biasalah tahun politik,” kata Wawan saat dihubungi melalui selularnya Kamis (29/11/2018) malam.

    Redaksi memperoleh surat yang berlogo BIN yang mengatakan jika BIN siaga I hari Minggu 2 Desember 2018 bertepatan digelarnya aksi alumni 212.

    Berikut isi surat lengkap berlogo BIN yang beredar di media sosial WhatsApp:

    SURAT EDARAN
    Nomor SE-116/XI/2018

    TENTANG SIAGA I

    1. Dasar: Perintah Bapak Kepala Badan Intelijen Negara tanggal 28 November 2018 untuk melaksanakan Siaga I mengantisipasi situasi dan kondisi yang menggangu stabilitas keamanan nasional terkait dengan kegiatan reuni 212 pada tanggal 2 Desember 2018.

    2. Sehubungan tersebut “Dasar” kepada seluruh pegawai BIN diberitahukan untuk melaksanakan Siaga I pada hari Minggu tanggal 2 Desember 2018 sampai dengan ada ketentuan lebih lanjut.

    3. Kepada para pejabat BIN tidak diperbolehkan meninggalkan tempat tanpa seizin Pimpinan, kecuali yang bertugas khusus.

    4. Demikan, untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan.

    Ditetapkan di Jakarta
    Pada tanggal 28 November 2018
    a/n KEPALA BADAN INTELIJEN NEGARA

    SEKRETRIS UTAMA

    ZAELANI

    (mediapatriot)

  • Alumni UMA Diminta Edy Rahmayadi Ciptakan Lapangan Kerja

    Alumni UMA Diminta Edy Rahmayadi Ciptakan Lapangan Kerja

    Medan (SL) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta alumni Universitas Medan Area (UMA) tidak hanya mampu bersaing di pasar kerja nasional dan internasional, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja.

    Hal itu dikatakan Edy Ramayadi pada Wisuda Program Sarjana dan Magister UMAPeriode II Tahun 2018 di Gelanggang Mahasiswa Kampus I Jalan Kolam, Medan Estate, Sabtu (24/11/2018).

    Hadir dan memberikan sambutan Ketua Yayasan Pendidikan H Agus Salim Drs M Erwin Siregar MBA, Sekretaris Lembaga Layanan Dikti Dr Mahriyuni MHum. Gubsu menyebutkan era globalisasi dan teknologi digital saat ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi generasi muda. Karena itu para wisudawan harus mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk menciptakan lapangan kerja.

    Menurutnya berbagai persiapan perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Diantaranya melakukan perbaikan dan penataan sistem pendidikan, agar mampu mendorong perubahan yang signifikan dalam menghadapi tantangan tersebut. “Salah satu yang perlu kita persiapkan adalah sumber daya manusia kini dan mendatang, selain memiliki ijazah akademik, juga memiliki sertifikasi kompetensi dan sertifikasi profesi. Untuk itu kita harus adaptif , kreatif dan inovatif,” kata Gubsu.

    Dia juga mengingatkan para wisuda wan untuk selalu bersyukur kepada atas segala prestasi dan pencapaian yang telah diraih.

    Sementara Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc menyampaikan, periode ini UMA mewisuda sarjana dan magister dari 20 program studi berjumlah 524 wisudawan terdiri dari 420 orang lulusan sarjana dan 104 orang program magister dari 7 fakultas. Sampai saat ini UMA telah memiliki alumni sebanyak 25.952 orang.

    Dia mengungkapkan, wisuda kali ini, UMA sengaja mengambil tema “Dalam Menghadapi Era Digital UMA Siap Menghasilkan Lulusan yang Inovatif, Kreatif, Kompetitif, Berkarakter dan Mandiri” sebagai bentuk implementasi bahwa ilmu yang tinggi harus diikuti dengan etika yang luhur.

    Rektor juga menjelaskan, universitasnya terus meningkatkan kualitas dan kemampuan yang dimilikinya agar mampu bersaing dan berprestasi di era digital saat ini. Hal ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu UMA telah melakukan berbagai kerjasama dengan institusi akademik maupun non akademik. “Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama untuk meningkatkan kemampuan alumni agar mampu bekerja dan berkarya sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya,” katanya.

    Sedangkan Ketua Yayasan Pendidikan H Agus Salim Erwin Siregar menambahkan, UMA sedang mempersiapkan diri menyambut kedatangan tim visitasi dari BANB dan menunggu hasil penilaian rangking dari World University Rangking berupa persiapan visitasi akreditasi institusi perguruan tinggi untuk mendapatkan capaian nilai akreditasi A dan hasil pengumuman untuk mendapatkan nilai dari Ranking Green Matic dan Ranking WeboMetric pada Desember 2018 ini. (Pewarta)

  • Ada Tempat Khusus Bagi Non Muslim di Reuni Akbar 212

    Ada Tempat Khusus Bagi Non Muslim di Reuni Akbar 212

    Jakarta (SL) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI), KH Ahmad Shobri Lubis menyebut Reuni Akbar 212 Mujahid bukan hanya untuk pemeluk agama Islam.

    Kalangan non-muslim pun sangat diperbolehkan mengikuti kegiatan yang akan berlangsung di Jakarta Minggu 2 Desember 2018. “212 bukan hanya umat Islam, tapi milik persatuan NKRI,” ujar dia di Gedung Dakwah Islam Indonesia, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

    Dia juga mengungkapkan antusiasme kalangan non-muslim yang ingin menghadiri pada 2 Desember 2018 mendatang itu cukup tinggi.

    Dia mengklaim bahkan ada warga negara asing juga antusias menghadiri acara itu. “Dari Australia mau hadir, bertanya,” kata Ahmad.

    Untuk itu, lanjutnya, pihak acara Reuni Akbar 212 Mujahid akan menyiapkan tempat khusus bagi non-muslim yang ingin hadir. Hal tesebut telah diakomodir panitia. “Insya Allah membuat semuanya lebih enak, mudah akomodatif mengakomodir berbagai macam kalangam non-muslim yang ingin hadir. Kita akan siapkan arena sendiri, khusus,” kata Ahmad. (inilahonline)

  • Hadiri Pemakaman Ayah, Zumi Zola Dijaga Ketat Petugas KPK dan Brimob

    Hadiri Pemakaman Ayah, Zumi Zola Dijaga Ketat Petugas KPK dan Brimob

    Jambi (SL) – Walaupun, Gubernur Jambi non aktif Zumi Zola bisa menghadiri pemakaman ayahandanya Zulkifli Nurdin di pemakaman keluarga Zulkifli Nurdin di kawasan Sukerejo, Thehok, Kota Jambi, Zola tidak leluasa bergerak.

    Pasalnya, mantan Bupati Tanjungjabung Timur tersebut dikawal ketat dua orang petugas KPK dan sejumlah anggota Brimob Polda Jambi. Meski demikian, warga Jambi yang mencoba bersalaman serta mengucapkan duka cita masih diperbolehkan petugas.

    Sementara, kompleks pemakaman makin dipadati masyarakat yang coba ingin masuk ke dalam komplek. “Aduh ramai nian di dalam, harus desak-desakan. Aku cuma mau salaman bae bang,” ujarnya, Kamis (29/11/2018). Untuk keluar dari usai pemakaman ayahnya, Zumi Zola terus dikawal ketat petugas KPK. Bahkan, anggota Brimob Polda Jambi sedikit kewalahan untuk membuka jalan.

    Akhirnya, petugas harus membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk membawa Zola ke mobil petugas. Sesampainya di luar, Zola langsung masuk mobil jenis kijang. Dia sendiri, duduk di tengah sembari diapit dua petugas KPK. Sedangkan, anggota Brimob Polda Jambi melakukan pengawalan dengan menggunakan mobil Baracuda Polda Jambi.

    Dari informasi yang didapat, Zumi Zola langsung diberangkatkan kembali ke Jakarta untuk melanjutkan sidang akhir untuk mendengarkan vonis hakim. (kabardaerah)

  • Sunanto Terpilih Sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah

    Sunanto Terpilih Sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah

    Bantul (SL) – Forum tertinggi Muktamar Pemuda Muhammadiyah akhirnya telah menghasilkan keputusan. Sunanto terpilih untuk mengemban amanah memimpin Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022.

    Sunanto terpilih sebagai Ketua Umum usai mengungguli lima calon tetap. Sunanto memperoleh 590 dari 1.196 suara. “Nomor urut enam, ketua umum kita yang baru, Sunanto memperoleh 590 suara,” kata Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rasman di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Rabu (28/11) malam.

    Sebelumnya, selain Sunanto dan Ahmad Fanani sempat muncul empat kandidat lainnya. Kandidat tersebut yakni Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal dan Muhammad Sukron.

    Namun, di tengah pemilihan hanya tiga calon yang maju yaitu Fanani, Sunanto dan Labib. Sementara, tiga calon memutuskan untuk mendukung kandidat lainnya.

    Fajar dan Faisal memutuskan mengundurkan diri untuk mendukung Labib dengan membentuk koalisi bernama Koalisi Ta’awun. Sukron memutuskan untuk berkoalisi dengan Sunanto.

    Walaupun hanya tiga nama yang maju, namun keenam kandidat tetap masuk dalam kotak suara. Bahkan, keenamnya masih bisa dipilih oleh daftar pemilih. “Di surat suara untuk caketum itu tetap enam karena memang dalam sistemnya Muhammadiyah itu kalau menyatakan diri untuk maju dan itu dianggap sebagai calon yang bersedia,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Iwan Setiawan. (rls)

  • Bunga Tabebuya Bermekaran Jadi Lokasi Berswafoto Warga Surabaya

    Bunga Tabebuya Bermekaran Jadi Lokasi Berswafoto Warga Surabaya

    Surabaya (SL) – Pemandangan di sejumlah jalan protokol di Kota Surabaya berubah. Bunga-bunga di tepian sejumlah jalan Kota Pahlawan itu mulai mekar. Pemandangan tersebut bahkan disebut-sebut sama dengan panorama mekarnya bunga sakura di Jepang, dan dijadikan sebagai lokasi warga untuk berswafoto. Namun bunga yang tengah mekar itu bukan sakura, tapi bunga tabebuya.

    Seorang warga Surabaya Rini Dwiyanti adalah salah satu yang memanfaatkannya untuk berswafoto. Menurutnya hal ini jadi kegembiraan tersendiri bagi warga ibu kota Jawa Timur itu.

    Dwi mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang telah menanam bunga Tabebuya ini sepanjang jalan Ahmad Yani. Menurutnya, pemandangan Surabaya saat ini seperti di Kota Tokyo, Jepang. “Kami senang, foto di tepi jalan Ahmad Yani sekarang, seperti berada di Kota Tokyo,” kata Rini.

    Bunga tabebuya memiliki nama resmi Tabebuia Chrysotricha.

    Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser mengatakan Tabebuya itu kini tersebar di sejumlah jalan protokol. Di antaranya yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Darmo, dan Jalan Raya Gubeng, Surabaya. “Bunga Tabebuya itu sebenarnya sudah banyak tersebar di beberapa tempat, sampai di pelosok jalan, tapi yang paling banyak di jalan-jalan utama protokol,” kata Fikser, Selasa (27/11).

    Fikser menyebut, Tabebuya yang tumbuh di Surabaya itu memiliki beberapa varian warna. Diantaranya kuning, pink, putih, dan terakhir yakni warna ungu yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan bunga sakura.

    Bibit Tabebuya yang tumbuh subur itu, kata Fikser, berasal dari budi daya petani bunga yang berada di Kebun Bibit (Taman FLora) Surabaya. Namun, Pemkot, kata dia, juga tak jarang memasoknya dari petani-petani yang berasal dari Malang dan Kediri. “Kami kan punya yang dibudidayakan di kebun bibit itu, tapai terkadang kita juga ambil dari petani yang ada di Kota Malang dan Kota Kediri,” kata dia.

    Fikser mengatakan, ide awal penanaman tumbuhan Tabebuya ini, tak lepas dari inisiasi Wali Kota Tri Rismaharini jauh sebelum ia menjabat saat menjadi Kepala Dinas di Surabaya. “Idenya dari Ibu Risma, waktu dia masih menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, belum jadi wali kota itu,” papar Fikser.

    Menurutnya, saat itu belum banyak tabebuya yang ditanam. Barulah ketika 2010, Pemkot Surabaya memulai secara serius melakukan penanaman sejumlah jenis pohon dan tanaman, seiring dengan peremajaan ruang terbuka hijau di Surabaya.

    Penanaman Tabebuya ini, kata dia, selain bertujuan untuk menambah keasrian Kota Surabaya, namun juga memberi habitat yang alami bagi ragam biota yang menggantungkan hidupnya dari dan di atas pohon.

    Fikser menyebut, mekarnya Tabebuya ini terjadi dua kali dalam setahun. Yakni sekitar awal tahun, pada bulan April dan menjelang akhir tahun pada bulan November, seperti sekarang ini.

    Namun yang unik, Kata Fikser, mekarnya tabebuya pada beberapa hari ini adalah fenomena yang unik, karena lazimnya bunga ini berkembang di waktu waktu musim kemarau, bukan pada musim menjelang hujan seperti sekarang ini. “Mekarnya di musim hujan ini unik, karena saat mendung, angin berhembus, membuat Surabaya jadi romantis,” kata dia, sembari tertawa. (DJITOENEWS)

  • Saksi Fakta Untuk Terdakwa Tedja Widjaja Diteror

    Saksi Fakta Untuk Terdakwa Tedja Widjaja Diteror

    Jakarta (SL) – Saksi fakta Bambang Prabowo untuk Tedja Widjaja diteror dan terancam jiwanya sehingga Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fedrick Adhar, SH, MH mengajukan kepada majelis hakim untuk melakukan pemeriksaan pertama. “Majelis yang mulia, kami selaku JPU memohon kepada Majelis agar mengijinkan saksi fakta yang kami ajukan terlebih dahulu diperiksa dipersidangan ini. Hal itu kami ajukan karena saksi ini sedang diteror,” kata Jaksa Fedrick.

    Untuk melanjutkan pemeriksaan pokok perkara Jaksa JPU Fedrick Adhar menghadirkan terdakwa Tedja Widjaja Kepersidangan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Jl. Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018). Persidangan pemeriksaan pokok perkara ini setelah sebelumnya majelis hakim menolak eksepsi (keberatan) kuasa hukum terdakwa atas dakwaan JPU.

    Sidang  kali ini JPU menghadirkan  saksi dari Yayasan Univ 17 Agustus 1945 (UTA’45) Jakarta, yakni dua orang bendahara masing-masing Suratni (Bendahara I) dan Ani (Bendahara II) untuk didengarkan keterangannya dipersidangan terkait keberadaan surat menyurat yang beralih kepada terdakwa Tedja Widjaya sehingga dia memecah-mecah PBB-P2, lahan kampus  UTA’45 Jakarta dengan dokumen palsu, hingga menjerat Tedja Wudjaya menjadi terdakwa melanggar Pasal 378 KUHP.

    Dihadapan majelis hakim pimpinan Tugiyanto, SH didampingi hakim anggota Salman, SH dan Sarwono, SH, saksi Surati  menjelaskan bahwa dia tidak mengetahui seluruh transaksi terhadap Tedja Widjaja, hanya mengetahui dan menanda tangani pengeluaran uang sebesar 16 juta rupiah. Keperluan uang tersebut adalah untuk membuka Bank Garansi.

    Pada kesempatan sidang itu hanya  memeriksaan satu orang saksi, karena majelis hakim  menunda persidangan setelah memeriksa saksi Surati. Hakim memerintahkan JPU untuk menghadirkan lagi saksi pada persidngan berikutnya.

    Sebelumnya, sebelum persidangan pemeriksaan saksi dimulai sempat terjadi perdebatan alot antar JPU dengan kuasa hukum terdakwa terkait pengajuan saksi dari JPU.

    Dalam perkara ini  pelapor telah mengajukan saksi fakta Bambang Prabowo untuk diperiksa diawal persidangan. Permohonan pengajuan saksi ini dikarenakan saksi yang tidak ada dalam BAP itu mendapat teror dari oknum-oknum tak dikenal, yang membahayakan jiwa saksi.

    Namun permohonan pemeriksaan saksi Bambang Prabowo  itu di tolak Ketua Majelis Hakim Tugiyanto, setelah terlebih dahulu berembuk dengan anggota majelis. “Kita akan mengutamakan saksi yang ada di BAP dulu, setelah itu baru kita memeriksa saksi yang tidak terdapat di berkas,” kata majelis hakim meredakan ketegangan antara JPU dengan Kuasa Hukum terdakwa.

    Dimuka persidanganHakim mejelaskan terkait adanya ancaman terhadap saksi ada mekanismenya. “Saudara jaksa, jika ada ancaman terhadap saksi yang akan dijadikan saksi pada perkara ini silahkan laporkan kepada lembaga perlindungan saksi,” ujarnya.

    Berkaitan dengan adanya teror atau ancaman terhadap saksi fakta Bambang Prabowo yang tidak ada dalam BAP, JPU Fedrick Adhar mengatakan sudah melaporkannya ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). “Saya sudah melapor ke LPSK terkait ancaman dan teror yang saya terima semenjak perkara UTA 45 Jakarta di gelar. Walau ada ancaman dan Teror saya siap kapan saja untuk memberikan kesaksian dalam persidangan terkait perkara penggelapan dan penipuan yang dilakukan terdakwa Tedja Widjaja,” ucap Bambang Prabowo menegaskan tekatnya membongkar rencana terdakwa Tedja Widjaya kepada awak media diluar persidangan. (limitnews)

  • Ketua Walhi Jabar Diusir Akibat Interupsi Ridwan Kamil Saat Musrembang

    Ketua Walhi Jabar Diusir Akibat Interupsi Ridwan Kamil Saat Musrembang

    Jawa Barat (SL) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Penyusunan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPIMD) 2013-2023. Acara berjalan lancar namun penghujung acara diwarnai adanya aksi interupsi dari pihak Walhi Jabar.

    Dari informasi yang diterima, setelah pemaparan program Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selesai, tiba-tiba ada interupsi dari Direktur Eksekutif Walhi Jabar Dadan Ramdan. Namun dengan sigap seseorang menggiringnya ke luar ruangan yang diadakan di Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (13/11) lalu.

    Sambil digiring keluar, Dadan mengacungkan berkas yang dibawanya. Bahkan Dadan sempat meronta, mendesak untuk masuk ke dalam ruang Musrembang. Dadan pun menyuarakan aspirasinya dan menyebut Musrembang ini seharusnya membahas program daerah dan tidak terpaku pada pusat. “Ini kan Musrembang, semua boleh menyuarakan (aspirasi),” kata Dadan yang tengah digiring ke luar dari area Musrembang, Bandung, Selasa (13/11).

    Sebelumnya pun, beberapa orang melakukan aksi di depan Trans Luxury Hotel Bandung dengan membawa aspirasi yang sudah tertuang dalam karton. Salah satunya bertulis RPJMD Jabar harus prioritaskan lingkungan hidup.

    Dadan Ramdan, Musrembang hanya untuk penyusunan RPJMD 2018-2023 yang dilaksanakan masih hanya sebatas pemenuhan tuntutan Undang-Undang. prakteknya pun hanya mengakomodir kepentingan pemerintah pusat dan investor, bukan aspirasi masyarakat Jawa Barat. “Pelaksanaan Musrenbang RPJMD telah kehilangan esensi, nilai dan prinsip Musyawarah. Gubernur tidak memberikan ruang bagi masyarakat (publik) untuk berpartisipasi aktif menyampaikan gagasan dan usulan program,” ungkapnya.

    Menurutnya, pelaksanaan Musrenbang RPJMD lebih tepat disebut forum Konsultasi Publik belaka. Seharusnya merupakan dialog atau musyawarah para pelaku kepentingan. Dimana masyarakat diberikan kesempatan yang luas untuk memberikan masukan atas rancangan awal RPJMD Jawa Barat 2018-2023 yang sudah dibuat oleh Bappeda Jawa Barat. (mediattr)

  • Kompolnas Perlu Lakukan Continuous Improvement dan Audit Vendor

    Kompolnas Perlu Lakukan Continuous Improvement dan Audit Vendor

    Jakarta (SL) – Suatu fungsi yang menangani Sarpras atau Logistik dalam suatu organisasi tentu sangat vital dalam mendukung terlaksananya tugas-tugas operasional dengan lancar, namun demikian fungsi ini seringkali tidak terlihat meskipun perannya sangat signifikan.

    Jika melihat definisi dari The Council of Logistic Management (CLM), yang mendefinisikan manajemen Sarpras/Logistik sebagai bagian dari proses Supply Chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan Kefisienan dan Kefektifan aliran dan penyimpanan barang, Pelayanan dan Informasi terkait dari titik permulaan (Point Of Origin) hingga titik konsumsi (red-Point Of Consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

    Dengan definisi di atas, maka jelas bahwa tugas yang diemban oleh fungsi Sarpras atau Logistik ini tidak mudah. Termasuk fungsi sarpras di Polri sangat Strategis.

    Terkait dengan hal tersebut, maka Kompolnas sebagai lembaga Negara yang memiliki tugas untuk memberi saran dan pertimbangan kepada Presiden terkait arah bijak Strategis Kepolisian di bidang anggaran, SDM dan Sarpras menyelenggarakan rapat pokja bidang Sarpras Polri di Hotel Diradja Jakarta Selatan pada tanggal 26-27 November 2018.

    Pada kesempatan ini media berhasil mewawancarai Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi selaku penanggung jawab kegiatan, menyatakan bahwa tujuan dari pokja ini adalah dalam rangka menginventarisir berbagai kendala dalam pengadaan barang dan jasa di Polri, lalu bersama-sama mencari solusi untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

    Lanjutnya, Dalam menyelesaikan suatu masalah tentu tidak bisa diselesaikan sendiri, “oleh karena itu kita perlu untuk selalu Berkoordinasi dengan setiap fungsi yang terkait,” Ungkapnya Dede.

    Dede sendiri selaku salah satu Narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan materi terkait perlunya untuk melakukan program perbaikan berkesinambungan (red-Continuous Improvement) dalam proses pengadaan barang dan jasa yang perlu dilakukan oleh semua fungsi.

    Dalam manajemen ada istilah, “Tidak ada yang terbaik, tapi pasti ada yang lebih baik. Jadi Spiritnya bahwa kita harus secara terus menerus melakukan perbaikan untuk meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi. Konsep sederhananya bagaimana kita berusaha untuk meningkatkan kualitas pengadaan, efisiensi/ penghematan dalam proses pengadaan, dan mempercepat proses pengadaan agar barang/ jasa yang diperlukan bisa sampai tepat waktu“. Ucap Dede. (9liputantoday)

  • Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai di Pekanbaru Melambung Tinggi

    Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai di Pekanbaru Melambung Tinggi

    Pekanbaru (SL) – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga beberapa kebutuhan rumah tangga di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru naik. Hal tersebut setidaknya diungkapkan para pedagang, bahkan kenaikan itu sudah terjadi pada akhir November ini.

    Pantauan di Pasar Sukaramai dan Cik Puan,harga cabai merah mulai terasa pedas, khususnya yang berasal dari Sumatera Barat. Hal serupa juga terjadi pada harga telur serta bawang, yang mulai merangkak naik.

    Erna, pedagang di Pasar Sukaramai menyebut, harga bawang merah per kilonya sudah Rp 28 ribu. Beberapa hari sebelumnya, harganya masih berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu. “Naiknya akan berlangsung hingga Januari 2019, biasanya lebih mahal. Apalagi harga bawang putih,” kata Erna, Rabu (28/11/2018).

    Sementara Anton, pedagang telur di Pasar Cik Puan menyebut harga per butir yang naik Rp 200. Naiknya harga ini disebutnya sudah terjadi sepekan belakangan. “Seminggu lalu masih Rp 1.300 per butir, sekarang sudah Rp 1.500,” kata Anton.

    Dia menyebut harga itu tidak akan turun lagi hingga akhir tahun karena sudah menjadi kewajiban di pasar seiring meningkatnya permintaan. “Distributor telur biasanya dari Medan dan Payakumbuh. Tidak akan ada cerita turun lagi, wajib naik, puncaknya Januari nanti baru setelah itu normal lagi,” sebut pria berusia 39 tahun itu.

    Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Gidion Arif Setiawan sebagai Kepala Satgas Pangan di Riau juga meninjau beberapa pasar di Kota Pekanbaru.  Tinjauannya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau serta Kepala Bulog Divre Riau untuk mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok.

    Kepada Gidion didampingi Kasubdit I Reskrimsus AKBP Asep Iskandar menyebut cabai merah dari Bukittinggi sudah mencapai Rp 46 ribu per kilo. Kenaikan harga ini disebutnya sudah berlangsung sepekan. “Namun untuk cabai merah dari Lampung dan Jambi masih normal Rp 32 ribu per kilo,” kata Gidion.

    Gidion menyebut harga bahan pokok masih fluktuatif. Dia menyatakan ketersediaan menjelang akhir tahun masih cukup dan akan terus memantaunya untuk mencegah spekulan. “Kalau fluktuasi harga tidak normal lagi akan dilakukan pengawasan ketat, kalau sekarang masih normal meski ada beberapa harga yang naik,” sebut Gidion.

    Sementara Kepala Bulog Riau Abdul Muis di lokasi menyebut, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir jika beras, minyak goreng, gula, dan tepung naik. Pasalnya di Riau sudah ada 23 toko milik Bulog bernama Toko Pangan Kita (TPK). “Di Pekanbaru ada tujuh, di antaranya di Pasar Sukaramai, Tangor, Lima Puluh dan Cik Puan,” kata Abdul.

    Dengan adanya TPK ini, Abdul menyatakan warga tidak kesusahan lagi mendapatkan beras ataupun gula dari Bulog. Kehadirannya juga menjadi penetrasi harga pangan di pasar tradisional. “Masyarakat bisa mendapatkan harga beras lebih murah dengan kualitas yang sama dengan harga beras lainnya,” ungkap Abdul menambahkan. (terasriau)