Kategori: Nusantara

  • KASAD Ajak Peserta Apel Buktian Komitmen Netralitas TNI

    KASAD Ajak Peserta Apel Buktian Komitmen Netralitas TNI

    Bandung (SL) – Di tengah perkembangan lingkungan strategis, baik lingkup global dan regional yang sangat kompleks, penuh ketidakpastian dan sulit diprediksi menyebabkan tuntutan tugas Satuan Komando Wilayah (Satkowil) semakin berat.

    Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pada pembukaan Apel Komandan Korem dan Komandan Kodim (Apel Danrem-Dandim) Terpusat tahun 2018 di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Kodiklatad, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11/2018).

    Apel yang akan berlangsung sampai dengan 28 Nopember 2018 ini, selain dihadiri para pejabat teras TNI AD, juga dihadiri oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, Menko Kemaritiman, Menhan, Panglima TNI, Kasad, Kapolri, Ketua Bawaslu, Menkopolhukam, Mentan, Ketua KPU Pusat, Kepala Bais TNI, Mendagri dan Kepala BNN yang sekaligus akan memberikan pembekalan kepada para peserta.

    Dikatakan Kasad, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus diguncang oleh berbagai kejadian yang mengganggu stabilitas Keamanan Nasional (Kamnas). Menurutnya, stabilitas itu merupakan prasyarat utama dan pondasi kelancaran pembangunan nasional. “Berbagai aksi separatisme, radikalisme maupun terorisme terus mengancam. Di tengah dinamika itulah, tuntutan tugas Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) semakin berat, khususnya dalam hal pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, yaitu untuk mewujudkan ruang, alat, serta kondisi juang sekaligus kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara,” ujar Kasad.

    Dengan semakin dekatnya penyelenggaraan Pemilihan Umum pada tahun 2019 nanti, diungkapkan Kasad, tuntutan tugas tersebut menjadi semakin menantang. “Sebagai konsekuensi logis dari kodrat TNI untuk bekerja tidak berdasarkan kepentingan politik atau golongan, namun demi bangsa dan negara, momen tersebut merupakan ujian sekaligus pembuktian komitmen netralitas TNI. Kita harus benar-benar memahami bahwa TNI adalah milik nasional, yang berdiri di atas semua golongan, “ tegas Kasad.

    Kasad Jenderal TNI Mulyono mengingatkan, berkaca dari jalannya Pemilu baik Pilpres dan Pilkada dalam beberapa tahun terakhir, semua pihak harus mewaspadai terjadinya peningkatan kompleksitas spektrum ancaman terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019. “Semuanya harus berkomitmen untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan bebas dari kerusuhan, demonstrasi, unjuk rasa yang anarkis, maupun konflik sosial yang dapat membahayakan Kamnas. Sinergi dan kolaborasi yang kokoh antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) serta elemen masyarakat merupakan suatu prasyarat mutlak yang harus diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan kecepatan serta ketepatan bertindak dari para Danrem maupun Dandim dalam melaksanakan tugas bantuan kepada Pemda dan Polri,“ imbuh Kasad.

    Apel Danrem Dandim Terpusat tahun 2018 yang mengusung tema “Meningkatkan Profesionalisme Aparat Komando Kewilayahan Untuk Menyukseskan Pemilihan Umum Tahun 2019” diikuti oleh 417 orang, selain sebagai wadah silaturahmi, kegiatan ini juga untuk memantapkan pemahaman, penyamaan pola pikir, koordinasi, maupun penjabaran atas kebijakan pimpinan TNI AD, sekaligus melakukan evaluasi atas tindak lanjut permasalahan pembinaan teritorial (Binter).

    “Saya mengharapkan para Dansatkowil mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Apel (Danrem-Dandim) ini sebagai media untuk menyamakan persepsi, pola sikap serta pola tindak aparat komando kewilayahan dalam rangka meningkatkan kualitas Binter TNI AD,” pungkas Kasad Jenderal TNI Mulyono.

    Dalam kesempatan tersebut, Kasad Jenderal TNI Mulyono menyerahkan bantuan kepada korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala melalui Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita sebesar Rp. 6,5 Milyar serta memberikan penghargaan kepada juara Lomba Karya Tulis Teritorial diantaranya juara pertama kelompok Perwira Menengah yaitu Dandim 1602/Ende, Letkol Kav Suteja, S.H, M.Si dan kelompok Perwira Pertama yaitu Kapten Inf Th Yosi Wibowo Kristianto dari Pusdik Passus. (okebung)

  • Istri Sah Grebek Suami Bersama “WIL” Dalam Mobil

    Istri Sah Grebek Suami Bersama “WIL” Dalam Mobil

    Makassar (SL) — Apa jadinya jika seorang suami tertangkap tangan oleh sang istri sedang berduaan oleh wanita Lain yang diduga sebagai Wanita Perebut Suami Orang (Pelakor)

    Seperti yang terlihat dalam video yang berdurasi kurang lebih 3 menit lebih dan viral di media sosial. Dimana terlihat seorang wanita yang mengenakan pakaian kemeja biru dan berhijab biru menangkap basah suaminya sedang bersama wanita lain di dalam sebuah mobil. Wanita yang belakangan di ketahui merupakan Istri dari pria yang mengemudikan mobil tersebut, menghentikan mobil yang dikemudikan suaminya dan maksa wanita yang ada di dalam mobil tersebut keluar.

    Bahkan dalam video terlihat wanita yang ada di dalam mobil bersama suaminya tak ingin keluar meskipun dipaksa dengan cara ditarik, namun sang suami tersebut justru melarang sang istri menurunkan wanita tersebut, dikarenakan banyaknya warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Diketahui dalam dialeg percakapan yang ada dalam video tersebut diketahui terjadi di salah satu ruas jalan di kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

    Video yang diunggah oleh Ielma Yanti, yang diketahui adalah wanita yang menangkap basah suaminya sedang bersama wanita lain di dalam mobil. “Keluar ko…. keluarko… kurang ajar kau, dasar Pelakor, ” ungkap wanita dalam video tersebut.

    Bahkan dalam video tersebut juga terlihat Ielma yang hendak mengeluarkan wanita tersebut dalam mobil suaminya, sang suami justru memaksa Ielma masuk kedalam mobil, dan duduk bersama dengan seorang wanita belakangan diketahui bernama Ifah sambil meninggalkan lokasi dimana dirinya ditangkap basah oleh sang istri.

    Tidak disitu saja, terlihat sejumlah orang dalam video mengerumuni mobil Honda Jazz berwarna silver yang diketahui dikemudikan Rama yang juga suami dari Ielma. Dalam video yang berdurasi 3.36 menir menit tersebut juga telah di bagikan sebanyak 1.2000, bahkan terlihat sejumlah komentar nitizen menghujat wanita Pelakor tersebut.

    Mirisnya lagi, pertengkaran yang terjadi tersebut rupanya disaksikan anak Ielma dan Rama yang ada didalam mobil tersebut. “O…Ayah, jangan ko Ayah”, teriak histeris sang anak sambil menangis melihat kelakuan ayahnya memperlakukan sang Ibu. (Trotoar.id)

  • Presiden Ingatkan TNI Harus Jaga Netralitas

    Presiden Ingatkan TNI Harus Jaga Netralitas

    Bandung (SL) – Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali akan pentingnya netralitas TNI dalam politik nasional. Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada peserta Apel Danrem-Dandim Terpusat TA 2018 yang digelar di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka yang berada di Pusat Persenjataan Infantri (Pussenif), Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 26 November 2018. “Intinya saya menyampaikan netralitas TNI itu betul-betul harus dijaga. Netralitas TNI harus terus dijaga,” kata Presiden selepas acara.

    Presiden juga mengingatkan para Komandan Resor Militer (Danrem) dan Komandan Distrik Militer (Dandim) untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan untuk mendukung pembangunan nasional. “Yang namanya stabilitas politik dan keamanan itu sangat perlu dalam pembangunan kita, baik sekarang, jangka menengah, maupun panjang,” tuturnya.

    Selain itu, dalam arahannya, Kepala Negara menyinggung profesionalitas dan gerak cepat TNI menghadapi perubahan global. Menurutnya, perubahan global yang begitu cepat saat ini memerlukan respons cepat pula dari TNI. “Mestinya dengan ada perubahan besar, baik perubahan politik global maupun ekonomi global, itu harus direspons dengan sebuah strategi besar juga. Terutama di bidang anggaran,” ucapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya Danrem dan Dandim mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah mereka serta mendukung jalannya acara-acara besar yang diselenggarakan pemerintah. “Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan, dan apresiasi kepada para Danrem dan Dandim atas kerja kerasnya menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing dan juga dalam memastikan event-event besar yang kita laksanakan: Asian Games, Asian Para Games, dan pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting,” ujar Presiden.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

  • Lumpur Limbah PT. Timah Telan Korban

    Lumpur Limbah PT. Timah Telan Korban

    Bombana (SL) – Limbah PT. Timah yang diduga mencemari lautan sekitaran lingkungan Dusun II, Desa Baliara Selatan, Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana, Sulawesi tenggara (Sultra) ternyata menyimpan kisah tragis.

    Juni 2017 lalu, dua anak balita di dusun tersebut meninggal dunia karena tercebur ke dalam air laut berwarna kuning bercampur lumpur. Kedua anak itu yakni Naila (3) dan Awal (4). Salah seorang orang tua korban, Nurtang (26) mengatakan, kematian anak bungsunya (Naila) sangatlah tidak terduga.

    Awalnya, anaknya bermain di luar rumah, tak lama kemudian suara Naila tak lagi terdengar oleh orang tuanya. Empat jam kemudian, Naila dan Awal terlihat mengapung di atas lautan yang telah tercemar tersebut. “Saya panik dan langsung keluar cari dan memanggil. Semua tetangga mencari di dalam air laut dan sekitar rumah. Sekitar empat jam dicari dan akhirnya dengan tidak percaya saya lihat anak saya mengapung dan tak bernyawa lagi,” katanya dengan derai air mata, Senin 26 November 2018.

    Menurut ibu tiga anak tersebut, hingga saat ini ia mengaku tak pernah menerima santunan dalam bentuk apapun dari pihak perusahaan.

    Kepala Dusun II, Desa Baliara Selatan, Suriadi yang juga tetangga Nurtang mengatakan, saat kejadian tersebut, ia melihat Naila jatuh di laut dan kakinya tertancap di lumpur yang tebalnya 50 cm dari dasar laut yang kedalamannya sekitar 80 cm. “Ditambah lagi warna air yang kuning sehingga pencarian korban agak kesulitan, nanti air laut mulai naik dan digoyang oleh ombak akhirnya kaki korban terlepas dari isapan lumpur,” bebernya.

    Ia menambahkan, seharusnya pihak PT. Timah bertanggung jawab atas kejadian yang menimpah kedua anak tesebut. Apalagi, kondisi kesehatan orang tua Naila yang selalu sakit-sakitan karena mengingat anaknya. “Karena itu lumpur asalnya dari daerah tambang tempat mereka, meskipun kami tau bahwa itu sudah ajal tapi kejadian itu kan ada sebab akibatnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Administrasi Keuangan PT. Timah, Andi Ahmat mengatakan, pihaknya telah mengetahui kejadian meninggalnya dua anak tersebut.

    Katanya, tudingan dari orang tua korban tidaklah benar. Sebab, setahu dia kejadian itu terjadi pada tiga tahun lalu dan bukan karena limbah dari perusahaan. “Kejadian itu sudah lama yaitu 2015 lalu. Korban itu memang jatuh di laut saat air laut pasang atau naik, kalau yang ribut ribut itu (Suriadi) sebenarnya karna cemburu tidak diterima masuk kerja saat masukan lamaran beberapa waktu lalu,” jelasnya.

    Lelaki berkulit putih itu membeberkan, kedua orang tua korban tersebut telah menerima uang dari perusahaan meskipun nilainya sedikit. “Belum lama sudah diberikan tanda belasungkawa sebesar Rp1 juta dari perusahaan,” tuturnya. (Penasultra)

  • Kapolda Banten Siap Brantas Kejahatan Narkoba dan Menigkatkan Pelayanan Masyarakat

    Kapolda Banten Siap Brantas Kejahatan Narkoba dan Menigkatkan Pelayanan Masyarakat

    Banten (SL) – Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mengatakan siap menghadang kejahatan narkoba serta meningkatkan pelayanan masyarakat di wilayahnya usai dirinya resmi dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/11).

    Sebagai Kapolda Banten yang baru, Tomsi mengatakan menaruh perhatian terhadap kejahatan narkoba, mengingat terdapat Pelabuhan Merak dan pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Banten yang kerap menjadi pintu masuk barang haram tersebut. “Untuk kejahatan narkotika, kami akan lebih fokus, terutama di pintu masuk pelabuhan,” tegas Tomsi, Senin (26/11).

    Tomsi menambahkan, dia juga akan berkonsolidasi dengan para pemangku kebijakan di Banten untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Banten. “Terlebih dengan adanya perubahan struktur (Polda) menjadi tipe A, tentunya seluruh rangkaian operasi, struktur, dan lain-lain perangkatnya kita akan persiapkan mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar dan ada peningkatan terhadap seluruh kegiatan pelayanan masyarakat,” ucap dia.

    Sebelumnya, Tomsi menggantikan Brigjen Teddy Minahasa yang dimutasi menjadi Wakapolda Lampung. Tomsi mendapat job promotion bintang dua seiring dengan dikukuhkannya Polda Banten dari Polda Tipe B menjadi Tipe A. (Buserkriminal)

  • Tak Digaji, Ratusan Tenaga Kerja Sukarela Perawat/Bidan Geruduk Kantor Waktu Tanjungbalai

    Tak Digaji, Ratusan Tenaga Kerja Sukarela Perawat/Bidan Geruduk Kantor Waktu Tanjungbalai

    Tanjungbalai (SL) – Ratusan tenaga perawat/bidan sukarela maupun magang yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan (FTK) Kota Tanjungbalai melakukan aksi demo untuk mengadukan nasib mereka ke kantor Walikota Tidak, Jum’at (23/11/2018).

    Sebanyak 257 perawat/bidan yang tergabung dari RSUD dan Puskesmas/Pustu se-Kota Tanjungbalai untuk mendesak Walikota Tanjungbalai memperhatikan dan mengambil kebijakan terhadap nasib tenaga medis khususnya tenaga TKS-magang yang bekerja di RSUD Tengku Mansyur dan seluruh puskesmas/pustu se-Kota Tanjungbalai.

    Pantauan wartawan dilapangan, ratusan perawat/bidan TKS dan magang ini terlihat semangat melakukan aksi unjuk rasa sambil sembari memegang berbagai macam spanduk karton tuntutan mereka long march dari lapangan Pasir menuju Pemkot Tanjungbalai menggunakan mobil Pick-up dan ratusan sepeda motor, saat berada didepan kantor Walikota Tanjungbalai sambil lantang mereka teriakan untuk berikan keadilan kepada mereka. “Pak wali beri kami keadilan, beri Kkmi gaji per bulannya?Perjuangkan nasib kami. Kuliah kami mahal, gaji kami nihil”.

    Dan berbagai macam poster dan spanduk sikap kekecewaan rintihan hati bagi perawat/Bidan TKS-Magang turut dituliskan.

    Ketua Forum Tenaga Kesehatan (FTK) Kota Tanjungbalai, Dholly Firmansyah Marpaung, didampingi kawan-kawan seprofesinya mengatakan kedatangan ratusan perawat ini untuk meminta kejelasan serta keadilan dari Pemerintah Kota Tanjungbalai dibawah pimpinan bapak walikota termuda se-Indonesia, H.M Syahrial SH MH. “Selama ini kami tidak pernah dapatkan dari pemkot Tanjungbalai, tuntutan ini dengan tidak adanya gaji/upah perbulan nya terhadap nasib tenaga medis di Tanjungbalai yang diterima selama lebih lamanya bertahun tahun bahkan sampai 13 tahun kunjung lamanya sampai dengan sekarang. Kami tidak menerima gaji /bulan nya dari Pemkot maupun instansi Dinas Kesehatan, RSUD-Puskesmas kami. Saat disembari disambut audiensi kami pun sangat kecewa terhadap pemerintah kota karena kami disuruh menunggu hasil yang tidak tau kapan itu hasilnya”, ujarnya.

    “Para perawat/bidan Tenaga Kerja Sukarela–Magang akan terus melakukan aksi unjuk rasa dan ancam menyurati Kantor dinas Kesehatan dan Direktur RSUD untuk aksi untuk “mogok kerja” jika pemerintah Kota Tanjungbalai dalam hal ini tidak dapat menyikapi dan tidak segera merespon tuntutan dari Forum Tenaga Kesehatan (FTK) kota tanjungbalai”, cetus Dholly.

    Ditambahkan, Ahmad Zunaedy (perawat RSUD) juga mempertanyakan nasib mereka, kenapa perawat/bidan TKS di Pemkot Tanjungbalai ini seperti di anak tiri kan, dan tidak mungkin dianggap olek pemerintah tanjungbalai, dan seperti instansi pemerintahan pemko diberikan “Gaji”, bahkan kami untuk aksi unjuk rasa saat ini kami sempat merasa di intimidasi .

    Sementara itu, Pemerintah Kota Tanjungbalai, Walikota Tanjungbalai H.M Syahrial SH MH melalui Asisten I dari pemerintahan Nurmalini Marpaung, staff ahli hukum dan pemerintahan fatwa nur, staff ahli instansi dan kemasyarakatan, ahnadiah, kaban kesbang, kadis kesehatan, direktur RSUD, Kasatpol PP, serta Kasat Intelkam Polres Tanjungbalai, perwakilan dari kapolres Tanjungbalai turut menyambut audiensi dari para medis dari TKS-Magang Baik dari RSUD/Puskesmas-Pustu sekota Tanjungbalai yang akan beraudiensi dengan pemerintah Kota Tanjungbalai dengan tuntutan beberapa poin yang akan para medis harapkan dari pemerintah kota tanjungbalai.

    “Pemerintah Kota tanjungbalai dalam saat ini, sangat mengapresiasi dan penghargaan bahwa kita melihat tadi saat audiensi disebutkan ada yang bertugas mengabdikan diri sampai dengan bertahun-tahun hingga 13 tahun yang sangat luar biasa mengabdi didunia medis,walaupun selama itu tidak pernah menanyakan gaji, terkait memohon dan meminta keadilan terkait gaji,dan diberikan kepastian nasib TKS/Magang Perawat-Bidan , ke empat poin ini akan kita sepakati dan saat ini kami belum bisa menjawab empat poin ini, kami akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu dengan dinas terkait baik dari Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, BKD, serta Bagian Keuangan dan bagian Hukum, yang nanti nya kami perlu bicarakan karena ini mengaitkan dengan peraturan. Kedepannya kita tidak bisa langsung ambil sikapi ke empat poin ini,saya kan sebelumnya juga belum mengetahui ini kan, baru kali ini kami dengar dari para medis, Bapak/ ibu adik adik sekalian dengan ini kami mohon waktu untuk membicarakan ini ,insyallah apabila mendapatkan hasil melalui kepala Dinas kesehatan Tanjungbalai akan kami sampaikan dan ini merupakan menjadi Rapat Urusan Bersama untuk mendapatkan jalan keluarnya nanti kami akan komunikasi kembali dengan walikota Tanjungbalai.(SAUFI).

  • Kapolri Jenderal Tito Karnavian Lantik Brigjen Pol Tomsi Tohir Sebagai Kapolda Banten

    Kapolri Jenderal Tito Karnavian Lantik Brigjen Pol Tomsi Tohir Sebagai Kapolda Banten

    Banten (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Brigjen Pol Tomsi Tohir menjadi Kapolda Banten. Pelantikan digelar di ruang Rupatama, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 26 November 2018.

    Brigjen Tomsi mengisi jabatan Kapolda Banten untuk menggantikan posisi Brigjen Teddy Minahasa Putra yang menjadi Wakapolda Lampung. Upacara pergantian ini sesuai dengan surat telegram Kapolri dengan nomor ST/2949/XI/KEP/2018 yang ditandatangani langsung oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri.

    Setelah dibacakan surat telegram rahasia, Tito langsung memandu sumpah pergantian jabatan untuk kedua perwira tinggi di Polri tersebut. “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya selaku pejabat kepolisian negara akan setia dan saat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Saya akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang ada. Lalu, melaksanakan tugas kedinasan yang telah dipercayakan,” ungkap Tito di lokasi acara.

    Tomsi sebelumnya merupakan pejabat Karowassidik Bareskrim Polri. Sedangkan Teddy menjadi Wakapolda Lampung untuk menggantikan Brigjen Angesta Romana yang kini menjadi sebagai Karo Kebijakan Strategis pada Deputi Perencanaan Anggaran Mabes Polri.

    Selain Tito Karnavian yang menghadiri acara pelantikan, ada juga pejabat Polri lainnya, yakni Wakapolri Komjen Ari Dono, Irwasum Polri Putut Eko Bayuseno, Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto, Kakorlantas Irjen Refdi Andri, Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen M Iqbal, dan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (ahmad suryadi/jun)

  • Viral, Videotron Ruang Tunggu Rumah Sakit Siloam Purwakarta Tampilkan Adegan Ciuman

    Viral, Videotron Ruang Tunggu Rumah Sakit Siloam Purwakarta Tampilkan Adegan Ciuman

    Purwakarta (SL)-Sejumlah pengunjung Rumah sakit Siloam Purwakarta dikejutkan dengan adegan video ciuman, di lobi tunggu antrean pengambilan obat rumah sakit tersebut.

    “Saya lagi antri untuk ambil obat, di ruang tunggu banyak anak-anak dari usia 4 tahun sampai usia 15 tahun. Saya kaget ada video ciuman yang menurut saya tidak layak dikonsumsi ke publik,” ujar Pipin, seorang pengunjung, kepada wartawan.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta Sarip Hidayat menyayangkan munculnya video bergambar orang asing sedang berciuman. Pihak Rumah Sakit Siloam kata Sarip, harus secepatnya menghapus video tersebut karena sangat mengganggu kenyamanan terutama bagi anak dibawah umur. “Yang jelas itu tidak layak untuk dipertontonkan,” ujar Sarip.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi dari pihak rumah sakit. Namun menurut Psikolog anak Monica Sulistiawati, menonton film atau tayangan yang tidak sesuai dengan usia dalam jangka panjang akan memberikan dampak pada anak.

    Secara garis besar, Monica menjelaskan ada dua dampak besar yang bakal dialami anak yakni dampak pada area kognitif dan pada perilaku.

    Menurutnya film atau tayangan yang tidak atau belum sesuai dengan taraf kematangan kognitif anak, akan menyebabkan anak bingung terkait konten yang ia tonton. Akibatnya, rasa ingin tahu anak memuncak. “Anak dapat saja terdorong untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan jika tidak ada yang mendampingi, anak dapat memperoleh pemahaman yang keliru,” ujarnya.

    Kemudian dampak pada perilaku, ia melanjutkan, kebingungan dan rasa ingin tahu mendorong anak untuk mencoba melakukan tindakan berdasarkan informasi yang ia peroleh dari film atau tayangan yang ditonton. (portaljabar)

  • Terkait Video Ciuman Pihak Rumah Sakit Siloam Mohon Maaf

    Terkait Video Ciuman Pihak Rumah Sakit Siloam Mohon Maaf

    Purwakarta (SL)-Menanggapi munculnya video orang asing berciuman di lobi antrian Pengambilan Obat, RS (Rumah Sakit) Siloam Kabupaten Purwakarta, menyebutkan bahwa Video gags atau just for laugh itu bawaan dari sistem antrian yang berjalan otomatis. Alat itu di kontrol dari unit tim IT.  Saat itu, Tim IT terlalu fokus ke sistem antriannya, lupa kontrol videonya.

    Kepala Divisi bisnis dan perkembangan bisnis, Nita Hanjani Dewi mengatakan, Video gags atau just for laugh itu bawaan dari sistem antrian, “Sebelumnya sudah kami pilih beberapa yang aman karena sebelumnya sudah ada masukan, juga ada yang berpakaian kurang sopan, tapi waktu perubahan sistem, ke luar lagi semua, sekarang format antrian udah penuh, karena Poli sudah banyak sehingga tidak Ada space lagi untuk video,” ujarnya kepada wartawan, Senin (26/11/2018) melalui WhatsApp.

    Lanjutnya, Otomatis di program tapi bisa di kontrol dari unit Tim IT.  Saat itu, Tim IT terlalu fokus ke sistem antriannya, lupa kontrol videonya. Kami tidak tahu kapan berubahnya lagi, karena sistem antrian beberapa kali diganti.

    “Sebelumnya beberapa video juga sudah di rubah menjadi edukasi emergency, demikian penjelasannya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, terima kasih atas informasi yang cepat sehingga kami dapat segera memperbaikinya,” tutup Nita Hanjani Dewi. (lampumerah)

  • Tiga Dokter Ditahan Jaksa, Ikatan Dokter Bedah Akan Mogok Kerja

    Tiga Dokter Ditahan Jaksa, Ikatan Dokter Bedah Akan Mogok Kerja

    Pekanbaru (SL) – Terkait penahanan tiga orang oknum dokter RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru berbuntut akan ancaman mogok yang akan dilaksanakan oleh Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Koordinator Wilayah Riau.

    IKABI mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada seluruh anggota IKABI Korwil Riau (dokter ahli bedah) menghentikan pelayanan operasi elektif dan poliklinik, Senin (26/11/2018).

    Aksi ini sebagai bentuk perlawanan para dokter atas status tersangka dan penahanan ketiga rekan mereka. Ketiga dokter tersebut adalah dr Welly Zulfikar, dr Kuswan Ambar Pamungkas, dan drg Masrizal.

    Ketiganya ditahan bersama dengan Direktur CV Prima Mustika Raya (PMR) Yuni Efrianti SKp dan mantan stafnya, Mukhlis. Perusahaan tersebut merupakan rekanan proyek Pengadaan Alkes di RSUD Arifin Achmad dari Tahun Anggaran 2012/2013 dengan pagu anggaran mencapai Rp5 miliar. (fokuskriminal)