Kategori: Nusantara

  • Jalan Lintas Tengah Sumatera Lumpuh Total Akibat Longsor

    Jalan Lintas Tengah Sumatera Lumpuh Total Akibat Longsor

    Sumatera Utara (SL) – Jalan Lintas Tengah Sumatera yang menghubungkan Bukittinggi, Sumatera Barat menuju Mandailing Natal, Sumatera Utara, terputus total.

    Putusnya jalur lintas tengah Sumatera itu dipicu longsor yang terjadi di Jorong Sipisang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

    Dua kendaraan terjebak dan tertimbun material longsor, namun sopir kendaraan berhasil menyelamatkan diri.

    “Malam ini jalan tak bisa dilalui, karena material longsor menutupi jalan,” kata Camat Palupuah Hasrizal Minggu (11/11/2018) malam.

    Menurut Hasrizal, longsoran terjadi 25 Meter dengan ketinggian antara 4 hingga 5 meter kubik.

    Kepala BPBD Agam, Muhammad Lutfi mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB malam. “Curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan tebing longsor. Kayu-kayu bertumbangan,” jelas Lutfi bersama staf Pusdal Ops BPBD Agam, Lukman Syahputra.

    Saat ini petugas BPBD bersama Dinas PU setempat sedang berupaya membuang material longsor dari badan jalan dengan mengirim alat berat ke lokasi.

    Penanganan terkendala karena kurangnya penerangan di sekitar lokasi. Belum bisa diperkirakan kapan jalan ini bisa dilalui. (AktaIndonesia)

  • Mayat yang Ditemukan di Jembatan Perumahan Jondul Adalah Seorang Dokter

    Mayat yang Ditemukan di Jembatan Perumahan Jondul Adalah Seorang Dokter

    Pekanbaru (SL) – Mayat pria yang ditemukan tersangkut di aliran Sungai Sail di bawah jembatan Perumahan Jondul lama Pekanbaru, Riau Senin pagi tadi (12/11/2018) adalah seorang Dokter THT dr Muchlis Hasan, warga Jalan Ahmad Yani Pekanbaru. Hal itu dibenarkan Kapolresta Pekanbaru melalui Bid Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Senin siang tadi (12/11/2018).

    Menurut Kapolres, bahwa pihak keluarga sudah mengakui ini keluarganya. Dengan jelasnya identitas mayat Mr X ini maka petugas kepolisian akan menyerahkan jenazahnya kepada keluarga setelah dilakukan visum et repertum.

    Dalam rilis keluarga korban Sabtu lalu (10/11/2018) bahwa pihak keluarga memberitahukan di medsos Whatsap mereka kehilangan keluarganya dr Muchlis Hasan dengan kondisi pikun usia 70 tahun.

    Pakaiannya baju jaket krem dan celana pendek. Identitas ini klop atau pas sekali dengan jenazah yang ditemukan di bawah jembatan perumahan Jondul Pekanbaru (Perumahan Kuantan Raya) tersebut. (detakindonesia)

  • Polda Kalbar Proses Kasus Penganiayaan Bhayangkari Polsek Oleh Istri Perwira Polres Pontianak

    Polda Kalbar Proses Kasus Penganiayaan Bhayangkari Polsek Oleh Istri Perwira Polres Pontianak

    Kalimantan Barat (SL) –  Polda Kalimantan Barat (Kabar) beberkan hasil visum yang di terima penyidik Ditreskrimum Polda Kalbar atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh MHN istri Perwira Menengah Polresta Pontianak terhadap Nia Kurnia istri dari seorang anggota Polsek Pelabuhan Dwikora Pontianak.

    Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Nanang Purnomo mengatakan terkait perkembangan penanganan Perkara ‎tersebut, saat ini penyidik Ditreskrimum Polda Kalbar telah menerima Visum Et Repertum. “Hasil visum diterangkan, terdapat rasa nyeri ada tekanan pipi dan leher,” ujar Kabid Humas Polda Kalbar pada Jumat (9/11/2018)

    Kombes Pol Nanang Purnomo menuturkan sebelumnya kemarin status perkara sudah di tingkatkan dari pengaduan jadi laporan polisi, korban telah di lakukan pemeriksaan lanjutan. “Selain itu sudah beberapa saksi juga di mintai keterangan sebanyak 5 orang yakni diantaranya anggota kepolisian yakni anggota Piket Jaga rumah dinas jabatan Kapolresta Pontianak dan kakak kandung pelapor,” ujar Nanang.

    Nanang menjelaskan penyidik Ditreskrimum juga telah melakukan penyitaan terkait perkara tersebut, seperti sejumlah barang bukti juga turut di sita yakni satu helai kerudung beserta bross milik korban yang digunakan saat kejadian, uang tunai Rp 8 juta dan satu cincin berlianberserta sertifikat.

    “Dalam proses penyidikan, apabila penyidik Polri telah mendapatkan dua alat bukti yang kuat, maka penetapan status pelaku menjadi tersangka, tidak perlu menunggu yang bersangkutan di periksa,” kata Nanang

    Dikatakannya dalam waktu dekat MHN akan di lakukan pemeriksaan oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Kalbar. Penyidik Polri akan terus melakukan proses hukum secara profesional. (Tribunnews)

  • Dugaan Penyebab Kebakaran Kantor Gubernur Papua

    Dugaan Penyebab Kebakaran Kantor Gubernur Papua

    Jayapura (SL) – Lebih dari dua jam, 38 petugas kebakaran berhasil memadamkan api di Kantor Gubernur Papua. Kabid Kebakaran Satpol PP Kota Jayapura, Andi Isakteru menuturkan petugas memadamkan api dari dua arah yakni dari halaman Kantor Gubernur Papua dan dari arah atas Kantor Gubernur Papua.

    “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIT. Beruntung tak ada kendala dalam pemadaman api,” jelas Andi, Minggu 11 November 2018. Sementara itu Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri mengatakan kerugian dari kebakaran belum bisa di pastikan, karena di dalam gedung terdapat kursi, meja, sound sistem dan lainnya.

    “Kemungkinan penyebab kebakaran adalah arus pendek dan menyebabkan ruangan transit kebakaran. Api lalu menjalar ke belakang, di situlah ada panel dari kantor gubernur dan panel itu yang meledak tadi, ” jelas Elysa. Elysa menyebutkan walaupun ada alat pencegah kebakaran di gedung tersebut, namun belum lagi di cek lokasinya dimana. Apalagi ruangan Sasana Krida dibangun sejak 1974.

    “Ruangan ini sudah lama dibangun dan perlu rehabilisasi kembali, termasuk instalasi kelistrikannya,” ucapnya. Untuk diketahui, ruangan Sasana Krida biasa digunakan untuk acara formal dan kenegaraan di Kantor Gubernur Papua.(kabarpapua)

  • Sedih dan Kecewa, Adik Ahok Bongkar Sejumlah Kebohongan Dibalik Film A Man Called Ahok

    Sedih dan Kecewa, Adik Ahok Bongkar Sejumlah Kebohongan Dibalik Film A Man Called Ahok

    Bandarlampung (SL) – Setelah Gala Premiere film A Man Called Ahok, adik sekaligus pengacara Ahok yang bernama Fifi Lety membongkar sejumlah kebohongan dibalik cerita film hasil besutan Putrama Tuta tersebut.

    “Tetapi ternyata setelah film jadi, saya enggak tega nontonnya. Masa kecil kami dan papa-mama kami jadi beda bahkan sopir kami pun beda,” ujar Fifi Lety melalui akun Instagramnya, Selasa (6/11/2018) malam.

    Ia pun tak kuasa membendung kesedihannya lantaran gambaran sosok ayahnya telah dirusak oleh film tersebut.

    Bahkan ia menyebut, andai saja ayahnya masih hidup pasti yang bersangkutan akan marah terhadap mereka yang membuat kebohongan itu.

    “Sedih! Kok Papa saya kayak gitu cara pakaiannya, gayanya semua beda,” katanya.

    Menurutnya jika cerita sebuah film diangkat dari kisah nyata, maka segalanya harus sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi.

    Mulai dari ceritanya, karakternya hingga pakaian yang digunakan oleh para pemeran diusahakan sama dengan yang sebenarnya.

    Orang yang memerakan tokoh yang diperankan paling tidak pernah bertemu dengan tokoh aslinya (kalau masih hidup).

    “Kalau saja saya tidak pernah membantu mereka tentu saya tidak perlu kecewa karena film ini tidak akan pernah ada,” tuturnya.

    Ia mengaku sudah berkali-kali mencoret transkrip film A Man Called Ahok dan meminta semua adegan bohong dalam film tersebut segera dibuang.

    Akan tetapi, sang sutradara baru menyodorkan kembali transkripnya setelah film selesai digarap.

    Bukannya meminta koreksi, justru minta dukungan demi kesuksesan film tersebut.

    ‘Untung akhirnya BTP (Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok) ikut campur tangan minta dengan keras buang semua cerita bohong. Kalau tidak, enggak kebayang film jadinya seperti apa,” kata Fifi Lety.

    Ia menilai apa pun alasannya, kebenaran dan kejujuran harus dipertahankan.

    Fifi Lety sendiri mengungkapkan perasaannya yang tidak tega menonton film tersebut karena sosok ayahnya tidak digambarkan sebagimana mestinya.

    Walau demikian, ia mempersilakan siapa saja yang ingin menyaksikan film yang akan diputar di seluruh bioskop di Indonesia mulai Kamis (8/11/2018) itu.

    “Akhirnya keluarga terpaksa terima tidak sesuai dengan true story asal ada foto-foto asli kami dimasukkan di film tersebut. Saya tidak tega nonton gambaran tentang papa saya dengan gaya yang bukan Papa saya. Buat yang mau nonton silakan aja, ambil positifnya aja kayak Koko Yuyu (Adik Ahok, Basuri),” ucapnya.

    Namun apabila masyarakat Indonesia terutama para penggemar dan pendukung Ahok yang ingin mengetahui cerita dan gambaran sebenarnya, dapat membaca buku A Man Called Ahok dan tayangan video YouTube yang diunggahnya.

    “Buat yang kangen dan mau tahu kebenaran, nontonlah YouTube ini dan bacalah buku A Man Called Ahok. Karena waktu bikin buku dan YouTube ini masih jujur research dan buat cerita yang benar-benar berdasarkan bukti fakta yang ada, makanya kita approved,” pintanya.

    Film A Man Called Ahok yang menceritakan kisah hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (8/11/2018) pekan ini.

    Namun, Gala Premiere film A Man Called Ahok telah diputar di Epicentrum XXI, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (5/11/2018) malam.

    Malam Gala Premiere A Man Called Ahok yang berlangsung meriah itu dihadiri oleh para pemeran dalam film tersebut serta sejumlah artis ternama.

    Tidak ketinggalan, adik Ahok yang bernama Basuri Tjahaja Purnama mengungkapkan kesan-kesannya tentang film dengan tokoh utama VJ Daniel Mananta tersebut.

    Hal itu diungkapkannya melalui sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @basukibtp, Selasa (6/11/2018) siang.

    Rupanya film tersebut sukses menggiring ingatan sang adik pada masa lampau. Masa dimana terdapat banyak kenangan dengan Ahok ketika mereka masih anak-anak.

    “Saya rewind dengan kehidupan masa kecil, tentang kondisi keluarga,” ujar Basuri Tjahaja Purnama.

    Selain kenangan masa kecil, film A Man Called Ahok bahkan sukses membuat Basuri Tjahaja Purnama meneteskan air mata.

    A Man Called Ahok

    Dengan menggunakan kalimat hiperbola, ia mengaku film tersebut membuat berat badannya turun karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.

    “Jujur, saya ndak tahan! Mungkin berat badan saya menurun sedikit gara-gara kebanyakan air mata. Tapi moga-moga muka saya ndak terlalu bengkak,” tuturnya.

    Makna dan pesan yang terkandung di dalamnya serta jalan cerita yang berhasil menguras emosi penontonnya membuat Basuri Tjahaja Purnama tidak segan-segan mengapresiasi sang sutradaranya, Putrama Tuta.

    “Good job untuk Tuta, sudah melakukan tugasnya dengan sangat sangat maksimal,” katanya.

    Oleh karena itu, Basuki Tjahaja Purnama mengajak masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong menyaksikan film A Man Called Ahok yang akan diputar serentak mulai Kamis (8/11/2018).

    Ditegaskannya, yang terpenting adalah agar penonton bisa mengambil hikmah dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

    “Jangan lupa nonton 8 November 2018, A Man Called Ahok. Ajak seluruh keluarga, handai taulan dan masyarakat semua. Nikmati filmnya, ambil nilai-nilainya, teruslah mencintai Indonesia,” ucapnya.

    Film A Man Called Ahok berfokus pada kehidupan Ahok dari masa remaja hingga menjadi Bupati di Kabupaten Belitung Timur.

    “8 November 2018 sebentar lagi. Kita akan melihat bagaimana seorang ayah yang pekerja keras dapat mendidik anak hingga membentuk karakter yang tangguh lewat film A Man Called Ahok.” Demikian tulis akun Instagram @basukibtp melalui unggahan tertanggal 17 Oktober 2018.

    Berikut nama-nama yang terlibat dalam film ini :

    1. Daniel Mananta

    2. Eriska Rein

    3. Denny Sumargo

    4. Chew Kin Wah

    5. Sita Nursanti

    6. Donny Damara

    7. Edward Akbar

    8. Ferry Salim

    9. Samuel Wongso

    10. Jill Gladys

    11. Albert Halim

    12. Arswendy Nasution

    13. Ria Irawan

    14. Dewi Irawan

    15. Ade Irawan

    16. Donny Alamsyah

    17. Verdi Solaiman

    18. Yayu Unru

    19. Aida Nurmala

    20. Mike Lucock

    21. Jenny Zhang

    22. Eric Febrian. (Tribunnews)

  • Polda Jabar Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam

    Polda Jabar Siaga Hadapi Potensi Bencana Alam

    Bandung (SL) – Polda Jabar siap siaga menghadapi potensi bencana alam di Jabar. Personel dan sarana prasarana disiapkan guna menunjang bantuan kepada korban bencana. “Iya dalam hal ini Polri sifatnya berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD serta TNI,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Senin (12/11/2018).

    Truno mengatakan baik Polda maupun Polres di Jabar telah diinstruksikan untuk menyiagakan diri menyusul status siaga satu. Dia tak menyebut rinci jumlah personel. Namun dia menegaskan seluruh aparat telah siaga membantu para korban bencana alam.

    Selain personel, sarana dan prasarana juga disiapkan mulai dari perahu hingga tenda bantuan. “Kita sudah siap siaga semua, baik tingkat Polda dan dengan Polres. Antisipasinya yang pertama di daerah yang (bencana) tahunan kita waspada, kemudian yang sedang terkena bencana tentunya kita akan membantu,” ucap Truno.

    Sejumlah bencana terjadi di Jabar, mulai banjir di Kabupaten Bandung dan Pangandaran hingga longsor di Tasikmalaya. Pemprov Jabar telah menetapkan siaga satu bencana atas rentetan peristiwa tersebut. “Kita sedang siaga satu (bencana) karena 60 persen bencana hidrologis di Indonesia itu ada di Jabar. Ada dan tidak ada manusia sampai sekarang bencana terjadi. Ada air meluap, longsor dan lain-lain,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/11/2018).

  • Dugaan Korupsi Alat BMKG, Kejari Jakpus Tahan Direktur Handytech II

    Dugaan Korupsi Alat BMKG, Kejari Jakpus Tahan Direktur Handytech II

    Jakarta (SL) – Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat melalui Kepala Seksi Pidana Khusus menahan tersangka Nur Azizah Putri Utami lantaran diduga terbukti melakukan tindak pidana korupsi atas pengadaan prekusor gempa bumi tahun anggaran 2014 di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “Tersangka adalah direktur CV. Handytech II dimana dalam peranannya sebagai distributor alat tersebut” ujar kasi pidsus Istu Catur Widi Susilo, SH MH, Sabtu (10/11).

    Kamis kemarin (8/11) lanjut Widi, tersangka langsung dibawa ke rumah tahanan pondok bambu untuk dilakukan penahanan.  “usai pemeriksaan dan kelengkapan berkas tersangka langsung dibawa tim ke rumah tahanan pondok bambu” tambahnya.

    Sebelumnya dalam persidangan pada Kamis, 7 Juni 2018 Dirut CV Handytech II Nur Azizah Putri Utami dan Muklis Mirwan didengarkan keterangannya sebagai saksi dari terdakwa Erikson Haloho selaku Dirut PT.Multi Persada Utama (MPU) pemenang tender pengadaan barang. Dalam keterangannya dirinya mengakui bahwa yang mengambil alih pekerjaan pengadaan “Sistim Monitoring Precursor Gempa Bumi” perusahaannya.

    Saat majelis hakim mempertanyakan mengapa ada perubahan harga dari penawaran PT. MPU? Saksi Muklis Mirwan mengatakan bahwa terjadinya kenaikkan harga sesuai kurs dollar saat itu. “Waktu itu ada perubahan kenaikan dollar sehingga terdakwa Erikson Haloho merasa tidak mampu melaksanakan kegiatan pengadaan alat SMPBM itu,” ujar Muklis.

    CV. Handytech II mengaku sebagai agen tunggan Merek Taide di Indonesia selaku pemilik “Sistim Monitoring Precursor Bempa Bumi” yang dibutuhkan. Sehingga saat terdakwa Erikson minta dukungan dari CV. Handytech II, CV. Handytecc II menyanggupi, tetapi dengan syarat harga barang dinaikkan dari harga penawaran CV. MPU. Ketika harga barang dinaikkan terdakwa Erikson Haloho merasa tidak mampu mengerjakan pengadaan barang tersebut karena harga tinggi.

    Oleh sebab itu, Dirut PT. MPU menyerahkan kegiatan pengadaan barang itu kepada CV. Handytech II, diatas perjanjian diatas segel.

    Seperti diketahui akibat pengadaan tersebut negara mengalami kerugian senilai Rp2 miliar lebih bedasarkan perhitungan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bernomor: 58/LHP/XXI/12/2017 tanggal 29 Desember 2017.

    Tersangka diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidiair Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Widi menegaskan, bahwa penyidikan akan terus dikembangkan dan tidak berhenti kepada tersangka Nur Azizah Putri Utami.

    “selama penyidik menemukan fakta hukum DAN Ini sudah menjadi komitmen Pimpinan Kejaksaan. Jadi, kita terus sidik dan kembangkan,” pungkas Widi. (Jurnalreporter)

  • Total 71 Korban Lion Air JT610 Teridentifikasi, 20 Nama Kembali Dirilis Tim DVI Polri

    Total 71 Korban Lion Air JT610 Teridentifikasi, 20 Nama Kembali Dirilis Tim DVI Polri

    Jakarta (SL) – Sebanyak 20 Jenazah Korban Lion Air JT 610 kembali diidentifikasi. Nama-nama korban tersebut dirilis Tim DVI Polri berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi yang dilakukan pada Kamis, (8/11/2018). “Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan hasil sidang rekonsiliasi yang dilaksanakan pada Kamis (8/11/2018) pukul 16.00 WIB di RS Bhayangkara Said Sukanto ada 20 penumpang yang dinyatakan teridentifikasi,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Mustafak, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Berikut identitias 20 jenazah yang berhasil teridentifikasi.

    1. Deny Maulana, laki-laki usia 30 tahun melaui pemeriksaan DNA.

    2. Chintya Melina, perempuan usia 25 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    3. Yunita, perempuan usia 32 tahun melaui pemeriksaan DNA.

    4. Daryanto, laki-laki usia 43 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    5. Junior Priyadi, laki-laki usia 32 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    6. Hesti Nuraini, perempuan usia 45 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    7. Inayah Fatwa Kurnia Dewi, Perempuan usia 38 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    8. Meri Yulianda, perempuan usia 23 tahun melalui DNA dan medis.

    9. Tri Haska Hafiski, laki-laki usia 31 tahun melalui pemeriksaan DNA

    10. Linda, perempuan usia 49 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    11. Filjaladi, laki-laki usia 30 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    12. Ari Budiastuti, perempuan usia 48 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    13. Hasnawati, perempuan usia 57 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    14. Wendy, laki-laki usia 29 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    15. Indra Bayu Aji, laki-laki usia 39 tahun melaui pemeriksan sidik jari.

    16. Dolar, laki-laki usia 37 tahun melalui pemeriksaan sidik jari.

    17. Abdul Efendi, laki-laki usia 50 tahun melalui pemeriksaan sidik jari.

    18. Tantony, laki-laki usia 60 tahun melalui pemeriksaan sidik jari.

    19. Edi, laki-laki usia 36 tahun melalui sidik jari medis dan properti.

    20. Arif Yustian, laki-laki usia 20 tahun melalui pemeriksaan DNA.

    Dengan teridentifikasinya 20 jenazah, total sudah 71 korban Lion Air yang berhasil teridentifikasi dari total 189 korban Lion Air.(pewarta)

  • Dilarang Gunakan Trawl, Nelayan Beberkan Soal “Setoran” ke Polairud

    Dilarang Gunakan Trawl, Nelayan Beberkan Soal “Setoran” ke Polairud

    Bone (SL) – Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawl) rupanya menjadi kemelut bagi para nelayan di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Nelayan menilai, penerapan larangan penggunaan Trawl dan Cantrang tersebut terkesan janggal dan kurang berpihak kepada nelayan, apalagi tidak disertai dengan solusi sehingga nelayan merugi.

    Ketua Asosiasi UKM Mutiara Timur, Sulawesi Selatan, Hasidah, membenarkan hal tersebut, menurutnya, sejumlah nelayan di Sinjai, termasuk nelayan di Desa Manera, Bone meggadukan hal tersebut. “Pertama alasan surat ijin, tapi setelah di tunjukkan lengkap, kemudian dikatakan lagi bersalah karena alat tangkapnya,” kata Hasidah, Minggu, 11 November 2018.

    Hasidah menyebutkan, sebelumnya nelayan Bone yang menggunakan alat tangkap Trawl melakukan wajib setor sebesar Rp250 ribu yang diduga untuk oknum anggota Polairud. Namun lanjut dia, setelah ditangani oleh asosiasi, istilah wajib setor itu tidak ada lagi. Kuat dugaan kata dia, penangkapan terhadap para nelayan ini karena tidak adanya setoran tersebut.

    Terpisah, Kasat Polairud Sinjai, AKP. Armin Sukma yang dikonfirmasi, membantah soal adanya pungutan atau setoran dari nelayan ke oknum Polairud Sinjai. “Tidak benar itu, justru info dari nelayan yang sedang diproses hukum bahwa mereka memungut Rp5000/keranjang dari nelayan. Koperasi, entah Koperasi apa,” ungkap Armin.

    Armin membeberkan, bahwa saat ini aktivitas penangkapan ikan menggunakan Trawl menjamur di Salomekko. Menurut Dia saat ini ada 45 orang nelayan yang menggunakan sistem tangkap Trawl. “Tercatat ada 45 orang sekarang yang menjadi nelayan Trawl, kalau dibiarkan terus begini, akan jadi apa laut kita,” ujarnya.

    Lanjut Armin, “Mereka ada yang melindungi yaitu Asosiasi itu. pada saat kami menegakkan hukum, maka orang yang dibalik itu semua mulai bermunculan dengan segala macam tuduhan kepada kami,” ujarnya. (Bonepos)

  • Satu Orang Tewas Terpanggang dalam Kebakaran di Sinjai

    Satu Orang Tewas Terpanggang dalam Kebakaran di Sinjai

    Sulawesi Selatan (SL) – Musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tepatnya di Lingkungan Tokka Kelurahan Alehanuae Kecamatan Sinjai Utara, Senin (12/11/2018).

    Akibatnya, rumah panggung yang diketahui milik Zanuddin (74) rata dengan tanah. Parahnya lagi, Istri Zanuddin (74) bernama Dina (70) tewas setelah terpanggang api yang membakar rumahnya sendiri.

    “Kebakaran terjadi sekira pukul 06:00 Wita tadi pagi, meski pemadam sudah datang tapi api membesar dan tidak bisa menyelamatkan korban (Dina-Red) Karena memang korban tidak bisa jalan lagi,” ucap Lurah Alehanuae, Muh Amir yang dikonfirmasi melalui via celulernya.

    Diduga api yang menghabiskan se isi rumah Zanuddin (74), disebabkan karena arang sisa pembakaran (memasak) di dapur, “Saat ini korban (Dina-Red) sudah berada di rumah keluarga dan akan dikebumikan hari ini,” sambungnya.

    Disebutkan, akibat musibah kebakaran ini kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Kabarsinjai)