Kategori: Nusantara

  • Kasad Jenguk dan Beri Bantuan Bagi Prajurit Korban Gempa dan Tsunami Palu

    Kasad Jenguk dan Beri Bantuan Bagi Prajurit Korban Gempa dan Tsunami Palu

    Palu (SL) – Di sela-sela mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menyempatkan diri menjenguk prajurit dan keluarganya, di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).

    Kasad dalam kunjungannya mengucapkan berlangsungkawa dan prihatin dengan peristiwa yang menimpa masyarakat Palu dan juga prajuritnya yang berdinas disana. Kasad minta prajurit tetap selalu bersabar dan semangat, tidak boleh putus asa.

    Dalam kunjungannya, Kasad juga memberikan bantuan dan santunan yang langsung diterima oleh prajurit dan keluarganya yang tertimpa musibah ini. Saat penyerahan santunan, Kasad didampingi Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang dan Danrem 132/TDL Kolonel Inf Agus Sasmita.

    Danrem 132/TDL Kolonel Inf Agus Sasmita yang turut mendampingi Kasad mengatakan, sampai saat ini baru terdata 1(satu) prajurit TNI AD meninggal dunia bernama Sertu Hasmin yang berdinas di Denzibang-2 XIII/Merdeka, 5 orang mengalami luka berat yaitu Letda Czi Alfret Ganta, Serda Suyatno, Serma Ihwani, Serma Sugiyono dan PNS Yunan Budiman.

    “Adapun yang masih dinyatakan hilang atau masih dalam pencarian berjumlah 8 orang yaitu, Kopda Sofyan R Nuru, Pratu Daswar, Serda Asri, Serda Jemi, Serda Jasman, Serda Muh Yusup, Koptu Yusup Sallu dan Serda Ismail,”ujarnya.

    Danrem menambahkan, untuk Keluarga Besar Tentara (KBT) yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah 6 orang, 1 orang hilang dan 5 orang luka berat.

    “Sedangkan untuk kerugin materiil yaitu, 2 unit Kapal KMC V 28 hanyut diterpa Tsunami, 8 unit rumah dinas Bekang rata dengan tanah, 33 unit Rumah Dinas Kodim1306/Dgl rusak ringan, 1 unit kantor Koramil 07/Tawelu rusak berat, 1 unit barak Yonif 711/Rks rata dengan tanah dan 2 unit barak Yonif 711/Rks rusak berat,”tegasnya.

    Kepala Satgas Tanggap Darurat ini mengungkapkan, sebelum menjenguk prajuritnya, Kasad mengunjungi Korban Gempa di beberapa titik yang kerusakannya sangat parah diantaranya di Jl HM Suharto, Kelurahan Petobo, Hotel Roa Roa wilayah Palu, Desa Loli Kabupaten Donggala dan Desa Jono Kabupaten Sigi.

    Berkaitan dengan pendistribusian logistik bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Kolonel Inf Agus Sasmita mencatat ada 138 titik pengungsian. “Dari jumlah itu, tidak semua bisa diakses dengan jalur darat. Kesulitan itulah yang menghambat penyaluran bantuan. Salah satunya di Sigi. Kami akui transportasi masih terbatas,” ucapnya.

    Dijelaskan Danrem, saat ini, petugas dan relawan sedang memfokuskan penyaluran logistik ke daerah-daerah yang dianggap prioritas. “Kami menentukan tempat-tempat yang disuplai barang dan makanan yang belum. Berdasarkan laporan yang masuk. Nanti yang skala prioritas itulah yang diutamakan,”ungkapnya.

    Dirinya berpendapat pengiriman logistik belum bisa menyelesaikan secara keseluruhan permasalahan yang sedang mendera masyarakat.

    “Kita ini sifatnya pemberian atau pertolongan perbantuan pertama. Justru tujuan utama kita bagaimana mengembalikan perekonomian masyarakat. Saat ini kami sangat intens sekali bagaimana menciptakan suasana nyaman dan aman bagi masyarakat,”pungkasnya.

  • Seorang Bocah Tewas Usai Dibacok Orang Gila

    Seorang Bocah Tewas Usai Dibacok Orang Gila

    Tapanuli (SL) – Seorang bocah meregang nyawa pasca dibacok oleh tetangganya sendiri dengan menggunakan sebilah parang panjang, pelakunya adalah Sahat Gadang Tarihoran (26) yang merupakan penderita gangguan jiwa.

    Peristiwa yang menimpa Marsia Panggabean (5) ini terjadi pada Senin 8 Oktober 2018 di Desa Tandiat Baru Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Ismawansa kepada Wartawan membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Informasi yang dihimpun, selama ini Sahat Gadang Tarihoran dalam pengawasan keluarga dengan cara di pasung.

    “Setelah kita periksa, ternyata pelaku yang menderita gangguan jiwa terlepas dari pasung. Pasungnya sudah kita periksa, memang terlepas, dan mungkin saja pelaku membukanya sendiri,” jelas Ismawansa.

    Sejumlah saksi mata mengatakan, saat itu korban Marsia tengah asyik bermain di halaman rumah, tiba-tiba saja pelaku datang sembari mengayunkan senjata tajam hingga mengenai bagian belakang kepala sebelah kiri, korban pun bersimbah darah dan terkapar.

    Korban Marsia sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun takdir berkata lain, Marsia akhirnya mengehembuskan nafas terakhir dan dibawa pulang ke rumah duka. Hingga berita ini ditulis, aparat kepolisian dibantu sejumlah warga sekitar masih terus memburu pelaku yang kabur menuju hutan.

  • CBA : Anggaran Korban Gempa Tersendat, Tapi Pertemuan IMF Lancar

    CBA : Anggaran Korban Gempa Tersendat, Tapi Pertemuan IMF Lancar

    Nusa Tenggara Barat (SL) – Koordiantor Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman menilai korban bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) mesti ekstra bersabar di tengah-tengah gegap gempita pagelaran Asian Games, dilanjut Asian Para Games, serta pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group yang tidak kalah megahnya. Pagelaran tersebut semua harus dilaksanakan di Indonesia karena sudah diagendakan, tidak seperti bencana gempa yang datang tiba-tiba.

    “Tetapi elite pemerintah juga mesti tahu diri, jangan sampai pejabat terhormat ini keder. Bingung dengan kondisi negeri saat ini kita sedang bersuka ria atau berduka cita? Apalagi warga yang sedang tertimpa bencana khusususnya masyarakat NTB jangan sampai ditambah dukanya dengan ketidakpastian bantuan dari Pemerintah Pusat alias PHP,” ujar Nurjaman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (7/10).

    Jajang Nurjaman menilai korban bencana gempa di NTB memang terkena PHP karena Pemerintah Pusat lamban dalam merealisasikan anggaran untuk stimulan pemulihan bagi korban gempa. Pasalnya, dananya masih dalam proses perencanaan penganggaran di kementerian sosial. Menurut Jajang, alokasi anggaran untuk korban bencana alam atau gempa di kementerian sosial pada tahun 2018 sangat terbatas dan kemungkinan sudah habis karena sejak Januari hingga Agustus 2018 banyak terjadi bencana alam.

    “Pemerintah Pusat dalam hal ini kementerian Sosial nampaknya sudah tidak bisa menutup-nutupi lagi, bahwa anggaran untuk korban gempa begitu minim. Seperti yang tertuang dalam surat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat yang telah beredar di medsos. Dalam salah satu point Surat tersebut, Pemerintah Pusat sampai meminta Gubernur NTB agar menginstruksikan anak buahnya (Bupati/Walikota) untuk tidak menjanjikan kepastian bantuan kepada korban gempa,” ungkapnya.

    Menurutnya, belum ada pilihan lain bagi warga NTB yang terkena musibah, selain berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar musibah ini segera berakhir. “Karena penguasa negeri ini terlalu sibuk ngurusin pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group. Untuk acara ini tidak perlu lah didoakan, toh kemungkinan besar akan berjalan sukses karena dananya sudah cair sebesar Rp505,4 miliar berbeda dengan pencairan dana bagi korban gempa yang seret. Kalaupun mau, doakan saja semoga Pemerintah kita selalu dalam kewarasan,” pungkasnya.

  • Amien Rais Akan “Bongkar” Kasus di KPK

    Amien Rais Akan “Bongkar” Kasus di KPK

    Jakarta (SL) – Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menegaskan akan membongkar kasus yang sudah lama mengendap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Hal itu dikatakannya setelah dirinya diperiksa sebagai saksi kasus pernyataan bohong Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10).

    “Korupsi yang sudah mengendap lama di KPK akan saya buka pelan-pelan,” kata Amien saat ditemui di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa I Nomor 10, Jakarta Selatan, Senin (8/10).

    Dia mengatakan akan membongkar kasus yang sudah lama mengendap itu setelah dirinya diperiksa Penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus penyebaran informasi hoaks dengan tersangka Ratna Sarumpaet pada Rabu (10/10).

    Namun Amien enggan merinci kasus yang akan dibongkarnya tersebut dan meminta masyarakat menunggu saat yang tepat dirinya buka-bukaan.

    Dia memastikan dirinya akan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya.

    “Saya akan datang di Polda, setelah itu saya akan membuat fakta yang insya Allah akan menarik perhatian. Nah yang ini hubungannya tentang penegakan hukum,” ujarnya. (net)

  • Waspada Hoax! Video Jalan Terbelah Bukan Akibat Gempa Bulukumba

    Waspada Hoax! Video Jalan Terbelah Bukan Akibat Gempa Bulukumba

    Jakarta (SL) – Hari ini beredar video efek gempa yang menyebabkan jalan terbelah yang disebut merupakan efek gempa Bulukumba. Informasi itu tidak benar.

    Video yang beredar memperlihatkan orang-orang berteriak dan berlarian. Jalanan terbelah dan tampak ada orang melompati celah jalan itu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menegaskan informasi yang menyebut video itu terjadi di Bulukumba adalah hoax. Gempa 5,2 SR di Palu dan 4,8 SR di Bulukumba tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan.

    Video yang beredar itu bukan kejadian di Bulukumba, melainkan di Donggala. Kondisi itu terjadi saat gempa 7,4 SR mengguncang pada 28 September 2018.

    “Beredar banyak hoax dampak gempa 5,2 SR di Palu dan 4,8 SR di Bulukumba. Kedua gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah, jalan dan bangunan lain. Video ini adalah dampak gempa 7,4 SR di Donggala pada 28/9/2018. Jangan ikut menyebarkan hoax,” kata Sutopo di Twitter, Selasa (9/10/2018). (dtk)

  • Kasus DAK 2011 di Malang Yang Diusut KPK Diduga Melibatkan Wartawan

    Kasus DAK 2011 di Malang Yang Diusut KPK Diduga Melibatkan Wartawan

    Malang (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang melakukan sejumlah pemeriksaan di kantor SKPD Wilayah Kabupaten Malang, mulai dari kediaman Bupati, hingga ruang kerja Bupati sejak Senin (08/10) malam. Pemeriksaan tersebut menurut Bupati Malang Rendra Kresna bahwa KPK sedang melakukan tugas pengumpulan data dan keterangan terkait DAK Pendidikan 2011.

    Sementara itu dana DAK pendidikan pada 2011 silam, dilansir dari News Indonesia Today, yang menayangkan pemberitaannya beberapa tahun yang lalu menyatakan bahwa pelaksanaan proyek DAK memunculkan isu panas soal keterlibatan oknum wartawan, soal dana pengamanan DAK senilai Rp 400 juta dari dana DAK Pendidikan yang nilainya cukup tinggi, dari sisa DAK Pendidikan 2010 sebesar Rp 52 miliar, ditambah DAK Pendidikan 2011 sebesar Rp 71 miliar dan anggaran dari APBD sebesar 10 persen. Ada dugaan disiapkan sebagai pengamanan untuk 20 wartawan. Sehingga, tiap wartawan diisukan mendapat Rp 20 juta per orang.

    Terkait dugaan kasus DAK 2011 Pendidikan Kabupaten Malang, dan menyangkut aliran dana ke beberapa wartawan, saat dikonfirmasi Ketua PWI Malang Raya, periode 2011-2014, Sugeng Irawan, mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mengetahuinya. “Saya tidak mengerti dan mendengarnya jika ada aliran dana Rp 400 juta, terkait pengamanan DAK Kabupaten Malang 2011,” ucap dia, Selasa (9/10/2018).

    Sementara, disoal adanya penggalangan wartawan di wilayah Kabupaten Malang saat itu. Menurut Irawan, yang saat itu sebagai Ketua PWI menyatakan PWI pernah diundang untuk membuka pendidikan wartawan tentang pemahaman membaca anggaran. “Tapi saya tidak tahu jika kegiatan itu dikaitkan dengan dana pengamanan DAK Pendidikan Kabupaten Malang 2011,” jelas dia.

    Kembali dijelaskan olehnya, memang saat itu banyak yang hadir jadi peserta untuk kegiatan itu adalah wartawan yang wilayah kerjanya di Kabupaten Malang. “Waktu itu, sebagai pemateri adalah Pak Williem, yang menjelaskan tentang cara membaca keuangan, sedang saya saat itu memberi pelatihan kode etik jurnalistik dan Undang Undang Pokok Pers,” pungkas dia. (net)

  • Launching Rumah Indonesia Berkemajuan Serta Dukungan Politik Aktifis Muda Muhammadiyah

    Launching Rumah Indonesia Berkemajuan Serta Dukungan Politik Aktifis Muda Muhammadiyah

    Jakarta (SL) – Kondisi politik jelang Pemilu 2018 yang semakin dinamis dan kebutuhan menyikapinya baik secara moral maupun politik diperlukan kehati-hatian, kebijaksanaan dan langkah-langkah etis agar Bangsa Indonesia tidak terjebak dan terseret dalam isu-isu yang menjauhkan jatidiri bangsa sebagai manusia yang produktif, membangun dan maju. Kampanye politik sangat berpotensi memecah belah masyarakat kita yang selama ini dikenal dunia sebagai bangsa yang toleran dan cinta damai.

    Atas berbagai pertimbangan tersebut sekelompok Aktifis muda Muhammadiyah mengadakan Launching Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) dan memberikan dukungan politiknya pada Paslon nomor urut 1 pada Konpersnya Selasa Sore (09/10/2018) di Cikini Jakarta Pusat. Hal tersebut disampaikan oleh M. Khoirul Muttaqin selaku ketua umum, Boy Pradana Wakil Ketua Umum didampingi oleh M.Khoirul Huda sebagai Sekjend, Bendahara Ali Muthohirin serta Lukiatun Hidayah selaku Direktur Pemberdayaan Perempuan.

    Muhammadiyah sebagai kekuatan civil society terpelajar dengan ciri moderat, berkemajuan dan santun tidak mudah ditarik oleh kelompok tertentu dalam monopolitik. Keragaman pandang dan kebebasan hak berpolitik adalah aset besar bagi Muhammadiyah untuk turut mewarnai dan berkontribusi secara konstruktif bagi proses penempaan demokrasi yang sehat dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

    “Muhammadiyah netral terhadap politik manapun tidak ada pemaksaan untuk memilih Paslon dalam ajang Pilpres 2019. Dan Kami Aktifis muda Muhammadiyah mendukung, memperjuangkan dan memenangkan pasangan Capres – Cawapres Ir.H. Joko Widodo bersama KH. Ma’ruf Amin dalam Pemilu 2019 dan tidak mengatasnamakan atau mewakili Muhammadiyah,” ujar M.Khoirul.

    “Kami membentuk wadah bagi kader dan simpatisan Muhammadiyah atau kalangan Islam modernis dengan nama Rumah Indonesia Berkemajuan,” pungkas Khoirul.
    (fri)

  • Banyak Proyek Siluman di Pontianak Kota?

    Banyak Proyek Siluman di Pontianak Kota?

    Pontianak (SL)-Menjelang akhir tahun masih banyak proyek bersumber dari dana APBD diduga siluman bertebaran di sekitar Kota Pontianak. Seain tampa plank informasi, juga kualitas pekerjaannya diragukan. Karena disinyalis dikerjakan asal-asalan.

    Pengamatan siarlampung.com, salah satunya pada proyek saluran drainase yang berada di kawasan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Selatan, yang Tidak terpasangnya papan informasi, diamanatkan UU termasuk UU keterbukaan Informasi Publik.

    “Dengan tidak dipasangnya papan nama, masyarakat tidak bisa turut mengontrol pembangunan tersebut. Kondisi ini membuat sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kinerja Dinas Pekerjaan Umum(PU) setempat.apa ini memang disengaja biar tidak ketahuan kebobrokanya,” kata warga sekitar pembangunan proyek itu.

    Hal yang sama terjadi, pada proyek proyek lainnya. Sehinga membuat masyarakat yang ingin mengetahui sumber dana, dan dari mana serta ingin mengetahui nilai kegiatan dan volume kegiatan yang sedang dikerjakan menjadi tidak tahu. “Papan proyek tersebut sebagai wahana informasi publik yang perlu disampaikan kepada umum sehingga tidak muncul kecurigaan dari pihak lain,” katanya.

    Masyarakat menduga pengawasan Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku pihak terkait yang terkesan tutup mata atas peristiwa tersebut. Harusnya Dinas PU memberikan himbauan atau teguran keras kepada seluruh rekanan yang mengerjakan proyek tanpa memasang papan nama,bukan malah terkesan membiarkanya dan diduga ada main dari pihak pihak terkait.

    Sementara berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 diatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. Berdasarkan Perpres nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 diatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. (hen)

  • Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakbar Bubarkan Jukir Liar

    Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakbar Bubarkan Jukir Liar

    Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat dibawah pimpinan Bripka Empry membubarkan sekelompok remaja tanggung yang kerap meminta uang kepada pengendara mobil yang ingin memutar balik. “Iya, kemarin kami membubarkan mereka, karena kerap melakukan meminta uang dengan cara paksa kalau tidak dikasih (uang) mereka menggores mobil,” Ujar Bripka Empry, Kamis (04/09/18).

    Masih katanya, kejadian adanya jukir liar itu di kawasan kolong fly over Pesing dan kolong fly over Jembatan Besi. Sebelum membubarkan sekelompok pemuda tanggung, pihaknya lebih dulu menggeledah, namun tidak ditemukan barang-barang berbahaya ataupun yang mencurigakan. “Mereka kita himbau untuk tidak melakukan pungli di jalanan, dan mereka kita arahkan untuk kembali ke rumah masing-masing,” katanya.

  • Korban Jiwa Akibat Bencana Di Sulawesi Tengah Capai 2.010 Jiwa Pada Hari Selasa Terakhir

    Korban Jiwa Akibat Bencana Di Sulawesi Tengah Capai 2.010 Jiwa Pada Hari Selasa Terakhir

    Jakarta (SL) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah mencapai 2.010 orang.

    BNPB juga menyampaikan bahwa, seluruh jenazah sudah dimakamkan. “Jumlah korban jiwa per pukul 13.00 WIB, 2.010 orang meninggal dunia,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa 9 Oktober.

    Secara rinci, jumlah 2.010 korban meninggal itu terdiri dari 1.601 korban jiwa di Palu, 171 korban di Donggala, 222 korban di Sigi, 15 korban di Parigi Moutong, dan 1 orang di Pasangkayu, Sulawesi Barat. “Pemakaman massal 934 jenazah, pemakaman keluarga 1.076 jenazah,” ujarnya.

    Sementara, korban luka mencapai 10.679 orag. 2.549 di antaranya luka berat dan 8.130 luka ringan.
    Data Terbaru Gempa Sulteng

    Total Korban Meninggal: 2.010 orang

    Palu: 1.601 jiwa
    Donggala: 171 jiwa
    Sigi: 222 jiwa
    Parigi Moutong: 15
    Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang

    Pemakaman Massal: 934 jenazah
    Pemakaman keluarga: 1.076 jenazah.

    Korban luka: 10.679 orang.

    Luka berat: 2.549 orang
    Luka ringan: 8.130 orang.

    (net)