Kategori: Nusantara

  • Kasus DAK 2011 di Malang Yang Diusut KPK Diduga Melibatkan Wartawan

    Kasus DAK 2011 di Malang Yang Diusut KPK Diduga Melibatkan Wartawan

    Malang (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang melakukan sejumlah pemeriksaan di kantor SKPD Wilayah Kabupaten Malang, mulai dari kediaman Bupati, hingga ruang kerja Bupati sejak Senin (08/10) malam. Pemeriksaan tersebut menurut Bupati Malang Rendra Kresna bahwa KPK sedang melakukan tugas pengumpulan data dan keterangan terkait DAK Pendidikan 2011.

    Sementara itu dana DAK pendidikan pada 2011 silam, dilansir dari News Indonesia Today, yang menayangkan pemberitaannya beberapa tahun yang lalu menyatakan bahwa pelaksanaan proyek DAK memunculkan isu panas soal keterlibatan oknum wartawan, soal dana pengamanan DAK senilai Rp 400 juta dari dana DAK Pendidikan yang nilainya cukup tinggi, dari sisa DAK Pendidikan 2010 sebesar Rp 52 miliar, ditambah DAK Pendidikan 2011 sebesar Rp 71 miliar dan anggaran dari APBD sebesar 10 persen. Ada dugaan disiapkan sebagai pengamanan untuk 20 wartawan. Sehingga, tiap wartawan diisukan mendapat Rp 20 juta per orang.

    Terkait dugaan kasus DAK 2011 Pendidikan Kabupaten Malang, dan menyangkut aliran dana ke beberapa wartawan, saat dikonfirmasi Ketua PWI Malang Raya, periode 2011-2014, Sugeng Irawan, mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mengetahuinya. “Saya tidak mengerti dan mendengarnya jika ada aliran dana Rp 400 juta, terkait pengamanan DAK Kabupaten Malang 2011,” ucap dia, Selasa (9/10/2018).

    Sementara, disoal adanya penggalangan wartawan di wilayah Kabupaten Malang saat itu. Menurut Irawan, yang saat itu sebagai Ketua PWI menyatakan PWI pernah diundang untuk membuka pendidikan wartawan tentang pemahaman membaca anggaran. “Tapi saya tidak tahu jika kegiatan itu dikaitkan dengan dana pengamanan DAK Pendidikan Kabupaten Malang 2011,” jelas dia.

    Kembali dijelaskan olehnya, memang saat itu banyak yang hadir jadi peserta untuk kegiatan itu adalah wartawan yang wilayah kerjanya di Kabupaten Malang. “Waktu itu, sebagai pemateri adalah Pak Williem, yang menjelaskan tentang cara membaca keuangan, sedang saya saat itu memberi pelatihan kode etik jurnalistik dan Undang Undang Pokok Pers,” pungkas dia. (net)

  • Launching Rumah Indonesia Berkemajuan Serta Dukungan Politik Aktifis Muda Muhammadiyah

    Launching Rumah Indonesia Berkemajuan Serta Dukungan Politik Aktifis Muda Muhammadiyah

    Jakarta (SL) – Kondisi politik jelang Pemilu 2018 yang semakin dinamis dan kebutuhan menyikapinya baik secara moral maupun politik diperlukan kehati-hatian, kebijaksanaan dan langkah-langkah etis agar Bangsa Indonesia tidak terjebak dan terseret dalam isu-isu yang menjauhkan jatidiri bangsa sebagai manusia yang produktif, membangun dan maju. Kampanye politik sangat berpotensi memecah belah masyarakat kita yang selama ini dikenal dunia sebagai bangsa yang toleran dan cinta damai.

    Atas berbagai pertimbangan tersebut sekelompok Aktifis muda Muhammadiyah mengadakan Launching Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) dan memberikan dukungan politiknya pada Paslon nomor urut 1 pada Konpersnya Selasa Sore (09/10/2018) di Cikini Jakarta Pusat. Hal tersebut disampaikan oleh M. Khoirul Muttaqin selaku ketua umum, Boy Pradana Wakil Ketua Umum didampingi oleh M.Khoirul Huda sebagai Sekjend, Bendahara Ali Muthohirin serta Lukiatun Hidayah selaku Direktur Pemberdayaan Perempuan.

    Muhammadiyah sebagai kekuatan civil society terpelajar dengan ciri moderat, berkemajuan dan santun tidak mudah ditarik oleh kelompok tertentu dalam monopolitik. Keragaman pandang dan kebebasan hak berpolitik adalah aset besar bagi Muhammadiyah untuk turut mewarnai dan berkontribusi secara konstruktif bagi proses penempaan demokrasi yang sehat dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

    “Muhammadiyah netral terhadap politik manapun tidak ada pemaksaan untuk memilih Paslon dalam ajang Pilpres 2019. Dan Kami Aktifis muda Muhammadiyah mendukung, memperjuangkan dan memenangkan pasangan Capres – Cawapres Ir.H. Joko Widodo bersama KH. Ma’ruf Amin dalam Pemilu 2019 dan tidak mengatasnamakan atau mewakili Muhammadiyah,” ujar M.Khoirul.

    “Kami membentuk wadah bagi kader dan simpatisan Muhammadiyah atau kalangan Islam modernis dengan nama Rumah Indonesia Berkemajuan,” pungkas Khoirul.
    (fri)

  • Banyak Proyek Siluman di Pontianak Kota?

    Banyak Proyek Siluman di Pontianak Kota?

    Pontianak (SL)-Menjelang akhir tahun masih banyak proyek bersumber dari dana APBD diduga siluman bertebaran di sekitar Kota Pontianak. Seain tampa plank informasi, juga kualitas pekerjaannya diragukan. Karena disinyalis dikerjakan asal-asalan.

    Pengamatan siarlampung.com, salah satunya pada proyek saluran drainase yang berada di kawasan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Selatan, yang Tidak terpasangnya papan informasi, diamanatkan UU termasuk UU keterbukaan Informasi Publik.

    “Dengan tidak dipasangnya papan nama, masyarakat tidak bisa turut mengontrol pembangunan tersebut. Kondisi ini membuat sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kinerja Dinas Pekerjaan Umum(PU) setempat.apa ini memang disengaja biar tidak ketahuan kebobrokanya,” kata warga sekitar pembangunan proyek itu.

    Hal yang sama terjadi, pada proyek proyek lainnya. Sehinga membuat masyarakat yang ingin mengetahui sumber dana, dan dari mana serta ingin mengetahui nilai kegiatan dan volume kegiatan yang sedang dikerjakan menjadi tidak tahu. “Papan proyek tersebut sebagai wahana informasi publik yang perlu disampaikan kepada umum sehingga tidak muncul kecurigaan dari pihak lain,” katanya.

    Masyarakat menduga pengawasan Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku pihak terkait yang terkesan tutup mata atas peristiwa tersebut. Harusnya Dinas PU memberikan himbauan atau teguran keras kepada seluruh rekanan yang mengerjakan proyek tanpa memasang papan nama,bukan malah terkesan membiarkanya dan diduga ada main dari pihak pihak terkait.

    Sementara berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 diatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. Berdasarkan Perpres nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 diatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek. (hen)

  • Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakbar Bubarkan Jukir Liar

    Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakbar Bubarkan Jukir Liar

    Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat dibawah pimpinan Bripka Empry membubarkan sekelompok remaja tanggung yang kerap meminta uang kepada pengendara mobil yang ingin memutar balik. “Iya, kemarin kami membubarkan mereka, karena kerap melakukan meminta uang dengan cara paksa kalau tidak dikasih (uang) mereka menggores mobil,” Ujar Bripka Empry, Kamis (04/09/18).

    Masih katanya, kejadian adanya jukir liar itu di kawasan kolong fly over Pesing dan kolong fly over Jembatan Besi. Sebelum membubarkan sekelompok pemuda tanggung, pihaknya lebih dulu menggeledah, namun tidak ditemukan barang-barang berbahaya ataupun yang mencurigakan. “Mereka kita himbau untuk tidak melakukan pungli di jalanan, dan mereka kita arahkan untuk kembali ke rumah masing-masing,” katanya.

  • Pengungsi yang Mau Minum Dimintai KTP atau KK, Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Mengerti Kenapa Begini

    Pengungsi yang Mau Minum Dimintai KTP atau KK, Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Mengerti Kenapa Begini

    Jakarta (SL) – Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak geram menanggapi sebuah pemberitaan yang menyebutkan jika pengungsi gempa di Sulawesi Tengah dimintai kartu identitas saat hendak mengambil minum.

    Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @LawanPolitikJW yang diunggah pada Minggu (7/10/2018). Dalam berita media cetak Tribun Timur dikatakan apabila pengungsi dimintai Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) saat mau minum. Ferdinand Hutahaean mengaku tidak mengerti kenapa aturannya seperti itu.

    Menurutnya, saat ini adalah kondisi tanggap darurat, sehingga tidak ada alasan untuk meminta identitas mereka.”Saya tdk mengerti kenapa harus begini. Bukankah ini tanggap darurat? Bahkan hewan yang butuh air pun harus kita kasih minum, apalagi manusia..!! Tak ada alasan meminta identitas untuk situasi dalam darurat..!!,” tulis Ferdinand Hutahaean.

    Sementara itu, diberitakan Tribun Timur, Sabtu (6/10/2018) pengungsi yang ada di Lapangan Watulemo, depan Kantor Wali Kota Palu masih kesulitan mendapatkan air mineral. Selain air mineral, warga juga mengeluhkan sulitnya mendapat berbagai kebutuhan lain, seperti susu untuk anak-anak.

    Seorang warga bernama Hartini (45) bahkan menyebutkan apabila mereka diminta menyetorkan KTP atau KK untuk mengambil air mineral. Menurut Hartini KTP atau KK diminta agar mereka bisa memperoleh air mineral kemasan gelas.

    “Masa kalu amu ambil air mineral saja harus menyetor KTP atau kartu KK,” Hartini di Lapangan Watulemo, Sabtu (6/10/2018).

    Hartini mengatakan jika rumahnya di Petobo tertelan lumpur setinggi 10 meter. Akan tetapi, ia tetap diwajibkan membawa KK atau KTP sebagai syarat pengambilan air.

    “Rumah saya di Petobo dan semua orang tahu di kampung kami terkena tsunami lumpur dan tanah, rumah kami terkubur, masa masih minta KTP,” sambung Hartini.

    Hartini menyatakan seharusnya petugas bisa bersikap adil dengan melihat kondisi para pengungsi dari sisi kemanusiaan, bukan hanya birokrasi.

    “Kami harap pemerintaha atau petugas melihat kami sebagai pengungsi bukan sebagai pengemis atau apa, kita butuh masih mau hidup pak,” lanjut ibu empat anak itu.

    Hartini menceritakan jika ia, suami dan 4 anakanya hanya bisa menyelamatkan diri dengan membawa pakaian di badan saja lantaran gempa dan lumpur muncul dengan tiba-tiba.

    Penanganan Darurat Bencana Terus Diintensifkan

    Diberitakan sebelumnya, penanganan darurat bencana atas gempa dan tsunami yang terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah terus diintensifkan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui laman Twitter @Sutopo_PN, Kamis (4/10/2018).

    Sutopo menjelaskan bahwa hingga saat ini operasi SAR gabungan terus dilakukan untuk mencari korban ke Kota Palu, Donggala, Sigi, hingga Parigi Moutong. Sutopo juga menginformasikan terkait bantuan logistik yang terus berdatangan.

    Korban terdampak bencana juga sudah mendapatkan perawaran, bahkan sebagaian korban dirawat di luar Palu. Untuk korban meninggal, ungkap Sutopo, sebagian sudah dimakamkan.

    “Penanganan darurat bencana di Sulawesi Tengah diintensifkan. Operasi SAR gabungan terus mencari korban ke Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong. Bantuan logistik terus berdatangan. Korban luka dirawat dan sebagian dirawat di luar Palu. Sebagian jenasah sudah dimakamkan,” tulis Sutopo.

    Dalam unggahannya itu, diinformasikan juga update terkini gempa dan tsunami Sulawesi Tengah Berdasarkan data BNPB, hingga tanggal 4 Oktober 2018 pukul 08.00 WIB, terdapat 1.407 korban meninggal dunia.

    Sementara itu, untuk korban luka-luka terdapat 2.549 jiwa, korban tertimbun 152 jiwa dan korban hilang 113 jiwa. Diinformasikan pula, terdapat 65.733 rumah yang mengalami kerusakan. (tw/net)

  • Gempa 5,2 SR Guncang Pulau Panjang

    Gempa 5,2 SR Guncang Pulau Panjang

    Pulau Panjang (SL) – Tengah malam ini Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Pulau Panjang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa ini tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

    “Tidak berpotensi tsunami,” demikian keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat akun Twitter-nya, Senin (8/10/2018).

    Gempa terjadi pada hari ini pukul 00.57 WIB. Lokasi pusat gempa ada di koordinat 8,28 lintang selatan (LS) dan 116,81 bujur timur (BT).Pusat gempa tersebut ada di 20 km arah barat laut Pulau Panjang, NTB. Titik episentrum gempa ada di kedalaman 10 km. (ai/net)
  • Empat Kali Diguncang Getaran Gempa Berkekuatan 4,8 MAG, BPBD Netralisir Kepanikan Warga Melalui Pengumuman Keliling

    Empat Kali Diguncang Getaran Gempa Berkekuatan 4,8 MAG, BPBD Netralisir Kepanikan Warga Melalui Pengumuman Keliling

    Sulawesi Selatan (SL) – Bencana gempa lokal, berkekuatan 4,8 Magnitudo dengan lokasi pusat gempa, 5.70 LS 120.67 BT 59 Km, Tenggara, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan yang terjadi di kedalaman 10 KM arah tenggara Kabupaten Bulukumba, pada sekitar pukul, 14 : 40 : 32 Wita, hari Minggu, (07/10) siang, ikut mengguncang, beberapa wilayah desa, dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Selayar.

    Setelah empat kali merasakan getaran gempa, warga masyarakat yang mulai panik, kontan berlarian ke luar rumah dan berhamburan ke jalan dengan maksud untuk menyelamatkan diri. Kendati begitu, kepanikan warga, bisa segera ternetralisir, dan tidak sempat berlangsung lama.

    Suasana kepanikan warga baru bisa diredam, setelah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Odding Karim, MH, bergerak cepat dan mengambil langkah antisipasi dini untuk menenangkan masyarakat dengan cara menyampaikan himbauan keliling yang dilakukan mulai dari dalam kota Benteng, sampai ke wilayah Kecamatan Bontomate’ne dan Bontosikuyu.

    Armada mobil damkar dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk menyampaikan himbauan kepada warga untuk tetap tenang, tidak panik, dan tidak gegabah mengambil tindakan pasca terjadinya getaran gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang sempat empat kali dirasakan getarannya oleh warga.

    Masyarakat juga diminta untuk tetap beraktivitas normal seperti hari-hari biasa, dan tidak meninggalkan rumah, ataupun kampung halaman. Lebih jauh, Odding Karim juga ikut menitipkan harapan kepada warga untuk tidak menyalahgunakan media jejaring sosial untuk menyebarluaskan informasi tidak jelas yang dapat berpotensi menimbulkan kepanikan dan keresahan di kalangan warga masyarakat.

    Dalam kegiatan pengumuman keliling yang dilaksanakan, mulai dari pukul 16.00-21.30 wita tersebut, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, menyampaikan arahan kepada warga, bahwa getaran gempa yang terjadi pada kedalaman 10 km, arah tenggara Kabupaten Bulukumba, Insya Allah, tidak berpotensi tsunami. (red)

  • BNPB Perkirakan Ada 5000 Warga Palu Hilang

    BNPB Perkirakan Ada 5000 Warga Palu Hilang

    Palu (SL)— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi ada sekitar 5000 warga dinyatakan hilang dalam bencana alam Gempa dan Tsunami Kota Palu, kabupaten Donggala dan Sigi pada 28 September kemarin. 5000 orang yang diperkirakan hilang tersebut berasal dari dua wilayah yakni Kelurahan Balaroa dan Petobo, namun jumlah tersebut diakuinya belum di verifikasi tim dilapangan.

    “Jumlah 5.000 ini berdasarkan laporan lisan yang disampaikan kepala desa. Berapa pastinya belum tahu, itu angka hanya perkiraan di Balaroa dan Petobo,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (7/10) dikutip CNNIndonesia

    Menurutnya angka 5000 tersebut disampaikan kepala desa dan kelurahan berdasarkan informasi dari warga yang mengaku kehilangan sanak saudaranya. “Data ini akan kita verifikasi lagi, karena belum ditemukan. Bisa jadi mereka mengungsi di beberapa daerah lain seperti Makassar, Manado, Jakarta, jadi pastinya tidak tahu,” katanya.

    Namun menurut dirinya, tidak menutup kemungkinan korban yang hingga saat ini belum ditemukan juga menjadi korban tertimbun reruntuhan bangunan tertimbun tanah akibat likuifaksi yang terjadi di wilayah petobo “Apakah berasal dari rumah kosong, rumah isi, rumah ambruk kena lumpur, ya campur semua disitu. Diperkirakan hilang, ya belum ditemukan,” imbuhnya.

    Hingga hari ini, jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu mencapai 1.763 orang. Jumlah ini bertambah dari korban meninggal pada Sabtu (6/10) kemarin yakni 1.649 orang. (net)

     

  • Wabah Penyakit Mulai Menyerang Warga Pengungsi Gempa Palu Donggala dan Sigi

    Wabah Penyakit Mulai Menyerang Warga Pengungsi Gempa Palu Donggala dan Sigi

    Sulawesi Tengah (SL) – Bantuan logistik terus mengalir dari sejumlah pemerintah kabupaten gorontalo.manado sulawesi utara pemerintah kabupaten BUOL dan kabupaten tolitoli akan tetapi masih ada sebagian warga yang terkena dampak bencana alam tersebut belum tersentuh oleh bantuan berupa makanan.minuman dan pakaian terutama pelayanan medis

    Sementara itu ancaman wabah penyakit mulai menyerang warga para pengungsi diakibatkan ketersediaan makanan yang tidak dibarengi dengan makanan tambahan yang bergizi air bersih serta minimnya MCK hal tersebut sangat berdampak pada kondisi kesehatan terutama pada anak-anak dan warga lansia

    Wabah penyakit tersebut terjadi di kabupaten donggala kecamatan banawa tebgah dan kecamatan donggala

    Warga masyrakat yang berhasil menyelamatkan diri dari bencana hantaman tsunami dan gempa masi terus menempati tempat pengungsian dikarenakan rasa kehawatiran masih terus menghantui sebab pada setiap menit gempa masih dirasakan serta kendala tempat atau rumah-rumah mereka yang sudah roboh

    Selain sejumlah bantuan makanan dan pakaian warga juga berharap kepada pemerintah untuk segera mendatangi tenda-tenda pengungsian untuk memberikan penaganan medis guna melakukan pengobatan secara langsung sebab dikhawatirkan semakin hari kondisi kesehatan warga yang berada di tempat pengungsian terus menurun terutama terhadap anak-anak akibat wabah penyakit seperti diare,flu gatal-gatal serta ancaman penyakit mematikan yaitu kolera. (net)

     

  • Di Sukabumi, Prabowo Subianto Minta Pendukungnya Tidak Sebar Ujaran Kebencian

    Di Sukabumi, Prabowo Subianto Minta Pendukungnya Tidak Sebar Ujaran Kebencian

    Jawa Barat (SL)-Prabowo Subianto meminta agar pendukungnya tidak menyebar ujaran kebencian dan Hoaks di Media Sosial atau ditempat lainnya. Dan ia meminta pendukungnya untuk santun. Hal ini disampaikan oleh Calon Presiden nomor urut 02 ini di Sukabumi Provinsi Jawa Barat yang dilansir oelh Antara News.

    “Saya merasa terharu dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat, namun demikian untuk berjuang memenangkan Pilpres 2019 mendatang seluruh pendukung agar tidak sebar ujaran kebencian,” katanya saat di Sukabumi, Minggu (07/10/2018).

    Menurutnya, dalam pelaksanaan Pilpres ini ia mengajak seluruh pendukungnya untuk santun dalam menyampaikan berbagai informasi. Namun demikian jangan lengah dan harus mengawal terus pelaksanaan Pilpres ini.

    Bahkan, setiap harinya ia selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa jika dipercaya rakyat agar tidak berkhianat kepada rakyat. Segala amanat yang diberikan harus dilakukan sebaik mungkin khususnya dalam membangun ekonomi.

    Menurut Prabowo setiap kali dirinya datang ke tengah masyarakat, ia selalu melihat pandangan rakyat yang menaruh harapan kepada dirinya. Bahkan dari sentuhan tangan dari rakyat orang nomor satu di Partai Gerindra tersebut merasakan kepercayaan dari masyarakat.

    “Saya sekarang merasakan dukungan dari rakyat ada harapan besar untuk perubahan serta perbaikan. Setiap kali saya berada di kalangan masyarakat selalu merasakan getaran jiwa, hasrat pandangan mata memberitahukan kepercayaan besar kepada saya,” tambahnya.

    Prabowo menuturkan rakyat harus cukup pangan, ekonomi harus untuk rakyat bukan rakyat untuk ekonomi. Selain itu, sumber kekayaan alam harus dikelola sebaik mungkin, bukan dijual murah ke bangsa asing.

    “Ini perjuangan saya dan hingga saat ini masih terus berjuang, bukan karena haus kekuasaan tetapi haus keadilan. Apalagi para alim ulama selalu memberi tahu bahwa tugas pemimpin ada dua yakni satu tidak boleh membiarkan kemiskinan berlanjut dan harus menghilangkan kemiskinan serta menegakkan keadilan,” katanya. (net)