Kategori: Nusantara

  • Soputan Naik Status ke Siaga Level 3

    Soputan Naik Status ke Siaga Level 3

    Minahasa (SL) – Gunung Api Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali menunjukkan aktivias erupsi. Dengan kondisi itu, KESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Soputan Steve Rotti menjelaskan, sejak pukul 00.00-06.00 Wita, Rabu (3/10/2018), Gunung Api Soputan menunjukkan peningkatan aktivitas dari Siaga Level Dua menjadi Siaga Level Tiga.

    “Puncaknya pada pukul 08.47 Wita, Gunung Api Soputan bererupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik yang begitu tebal mengarah ke barat Daerah Minahasa Selatan,” ungkap Steve.

    Menindaklanjuti hal tersebut, beberapa point rekomendasi pun telah dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api Soputan. Pertama, masyarakat agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Barat Daya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah, untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

    “Kedua, masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. Ketiga, masyarakat agar mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi yaitu dimana material erupsi terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti di antaranya Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pemuda Desa Betelen dan Betelen Satu Jimmy Matu mengatakan, sudah menjadi kebiasaan  masyarakat yang tinggal di dekat Gunung Api Soputan dalam kisaran waktu 2-3 tahun selalu melihat erupsi, sehingga kondisi seperti ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa saja.

    “Paling-paling setelah erupsi Gunung Api Soputan ini banyak yang kembali pergi melaksanakan aktivitas seperti biasanya disekitaran gunung, akan tetapi meskipun demikian tetap kita harus saling mengingatkan supaya masyarakat tetap siaga dan berhati-hati dalam beraktivitas di sekitaran Gunung Api Soputan,” tutup Jimmy.

  • Ingin Keluar dari Palu, Ribuan Orang Duduki Bandara

    Ingin Keluar dari Palu, Ribuan Orang Duduki Bandara

    Palu – Masyarakat yang berniat keluar dari Kota Palu, Sulawesi Tengah terus meningkat. Beredar informasi ribuan orang melakukan blokade penerbangan pesawat Hercules yang pagi tadi tiba di Bandara Mutiara AlJufrie karena daya tidak terangkut. Mereka masuk ke landasan dan memaksa naik pesawat.

    Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait dalam keterangan tertulisnya membenarkan banyak orang yang saat ini berada di Bandara Palu untuk dievakuasi. “Namun tidak ada blokade untuk menghalangi proses penerbangan,” katanya membantah.

    Menurutnya, personel AirNav tetap bertugas melayani penerbangan (take off landing) di Bandara Palu. Bahkan AirNav baru saja melayani 3 pesawat yang landing. Sedangkan pengaturan slot di Palu langsung dikoordinir dari Cabang Makassar, di mana Direktur Utama AirNav langsung berada di lokasi untuk memastikan ketersediaan dan pengaturan slot untuk penerbangan dari dan ke Palu.

    “Kami juga mendapat informasi bahwa pemerintah tengah menyiapkan moda lainnya untuk evakuasi warga mengingat keterbatasan jumlah penumpang di angkutan udara,” katanya.

  • Kadiv Humas Mabes Polri: Ada Ribuan Napi yang Kabur Usai Gempa Palu

    Kadiv Humas Mabes Polri: Ada Ribuan Napi yang Kabur Usai Gempa Palu

    Jakarta (SL) – Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan daftar jumlah narapidana yang kabur di beberapa lapas dan tahanan usai gempa bumi disertai tsunami mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat Petang, 28 September lalu.
    Tercatat ada ribuan napi yang kabur dari penjara. Namun, dari jumlah tersebut ada napi yang memang sengaja diizinkan melarikan diri oleh pihak Kalapas untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak. Setyo mengungkapkan, jumlah napi yang kabur dari Lapas Donggala sebanyak 342 orang. Sementara, yang kembali ke Lapas baru 260 orang.
    “Yang belum kembali 82 orang. Tahanan Polres Donggala lengkap 35 orang,” katanya saat menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2019) sore. Sementara itu, di Lapas Kota Palu, sebanyak 465 napi melarikan diri. Mereka memang sengaja dilepas Kalapas saat gempa mengguncang. Kini sebanyak 28 napi telah kembali, sedangkan 437 orang masih berada di luar.
    Di Lapas Petobo, lanjut Setyo, jumlah napi yang keluar sebanyak 674 orang, 82 napi telah kembali, dan sisanya masih berada di luar.  “Ini juga sengaja dilepas. Menghindari korban yang lebih banyak,” ujarnya. Lain halnya dengan para tahanan di Rutan Sulteng. Meski gempa menggoyang Palu, tak ada satu pun warga binaan yang melarikan diri. Total ada 117 orang yang ditahan.
  • Bentrok, Dua Kubu Papua Lukai Dua Polisi

    Bentrok, Dua Kubu Papua Lukai Dua Polisi

    Papua (SL) – Bentrok dua kubu di distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Papua, mengakibatkan Kasatlantas terkena panah dipaha, satu anggota Brimob terkena panah di wajah. Massa dari 2 kubu yang bertikai antara massa Yance Tapyor (salah satu tokoh yang tidak puas dengan kepemimpinan Bupati Costan Oktemka) bentrok dengan  kubu massa dari Andi Balyo pro Bupati Costan Oktemka.

    Massa semakin brutal saling membakar rumah-rumah yang ada di Kota Oksibil, sementara para korban dari masyarakat maupun anggota yang terluka akibat bentrok dilarika ke RSUD Oksibil untuk segera di rawat.

    Selasa, 2 oktober 2018 pukul 09.00 WITA, massa dari Yance Tapyor dari beberapa kampung turun ke Kota Oksibil dengan perlengkapan panah akan menyerang ke kubu dari Andi Balyo.Persiapan Polres dan TNI blokade jalan di pertigaan jalan okpol. Rencana korban dari anggota akan di evakuasi ke Jayapura namun menunggu info pesawat.

    Sumber terpercaya mengatakan, bahwa evakuasi baru bisa di laksanakan besok. Pasalnya situasi dan kondisi, serta  tidak ada penerbangan di Papua.

    Mohon izin komandan, info terakhir besok baru dilaksanakan evakuasi karena sikon dan sudah tidak ada penerbangan di Papua. Bapak KAPOLDA dan 1 SST BRIMOB PAPUA besok bergeser ke Oksibil memantau situasi,” pungkasnya. (net)

  • Gunung Gamalama Erupsi, Warga Diminta Waspada

    Gunung Gamalama Erupsi, Warga Diminta Waspada

    Maluku Utara (SL) – Kota Ternate Maluku Utara dini hari pukul 11:52 WIT kembali terjadi erupsi vulkanik, Kamis (04/10/2018).

    Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama Darno L, saat ditemui di pos pantawan Jln. Sabia Belakang Kelurahan Sangaji Utara Kota Ternatepukul 14: 20 WIT, menjelaskan bahwa, “Erupsi tersebut diawali dengan peningkatan kegempaan vulkanik yang sangat singkat. Sekitar 1 jam sebelum kejadian erupsi terekam 10 gempa vulkanik”.

    “Mekanismenya kemungkinan adalah steam-driven eruption (hydrothermal explosion). Dari sisi gas, Gamalama didominasi gas hidrothermal,” ungkapnya

    Dia mengaku, status belum perlu dinaikkan karena rekomendasi saat ini masih memadai untuk erupsi yang terjadi.

    Darno, pemantauan akan ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kegempaan menyusul erupsi minor ini.

    Dia juga menghimbau agar masyarakat tidak panik, masyarakat bisa menghimpun informasi dari sumber terpercaya jangan dengan informasi yang belum ada kebenarannya.

    “Masyarakat agar tetap tenang, tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Gamalama dari Magma Indonesia,”

    Sementara itu, saat ini Gunung Gamalama berada pada status level II Waspada dengan rekomendasi.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung dan wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari kawah puncak Gamalama ,”ungkapnya

    Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar. “Saat ini abu vulkanik merambat di bagian Loto, Togafo dan Takome, Kec. Ternate Pulau”, tutupnya.

    Untuk pusat Kota Ternate aktifitas warga seperti biasa, sementara wilayah Kec. Pulau Ternate pada kelurahan Takome hingga pukul 15.20 dini hari terjadi abu vulkanik, terlihat dari Dinas Kesehatan Kota Ternate, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas dan TNI/Polri membagikan masker kepada warga setempat. (newskabarindonesia.com)

  • Tanggap Bencana Palu, Wakapolda Sulsel Rapat Bersama Pangdam Dan Pangkoopsau

    Tanggap Bencana Palu, Wakapolda Sulsel Rapat Bersama Pangdam Dan Pangkoopsau

    Makassaar (SL) – Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Risyapudin Nursin melaksanakan vicon sekaligus rapat bersama pangkotama sulsel dan elemen terkait yang bertempat di Ruang Rapat Base Ops Mako Lanud Hasanuddin Makssar, Kamis (04/10) pada pukul 10.00 Wita

    Dalam kegiatannya, Sosok nomor dua di Polda Sulsel itu di dampingi oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani. Turut hadir Pangdam XIV Hasanuddin,Pangkoopsau II, beserta Pejabat TNI AU dan TNI AD.

    Inti daripada Vidcon dan rapat tersebut adalah membahas antisipasi dan tanggap darurat musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala, Palu Sulawesi Tengah.

    Usai rapat tersebut, Wakapolda Sulsel melanjutkan kegiatannya menjemput Kasad TNI transit di Galaktika. (ts/net)

  • Wakapolda Sulsel Jemput Korban Bencana Sulteng Di Pelabuhan Makassar

    Wakapolda Sulsel Jemput Korban Bencana Sulteng Di Pelabuhan Makassar

    Makassar (SL) – Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Risyapudin Nursin menjemput korban bencana alam Gempa dan Tsunami Donggala, Palu Sulawesi Tengah yang di evakuasi ke makassar. Bertempat di pelabuhan soekarno-hatta makassar, Kamis (04/09) Pada pukul 13.00 Wita.

    Dalam kegiatan tersebut turut hadir Mentri Pertanian RI, Gubernur Sulsel, Pejabat Utama Polda Sulsel, Pejabat Utama TNI AD, AU dan AL beserta elemen yang terkait.

    Korban bencana alam palu di evakuasi ke makassar menggunakan KRI 590 Milik TNI AL, Dalam kapal tersebut tampak ada ribuan orang yang mengungsi ke Makassar.

    Sesampainya di Makassar, Korban bencana alam yang mengalami sakit segera di larikan ke beberapa Rumah Sakit yang ada di Kota Makassar dan sebagiannnya di evakuasi ke Asrama Haji Sudiang. (tn’net)

  • Minahasa Tenggara Siaga  Mengantisipasi Dampak Erupsi

    Minahasa Tenggara Siaga Mengantisipasi Dampak Erupsi

    Minahasa Tenggara (SL) – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara memberlakukan status siaga satu untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Soputan, kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Kamis.

    “Status ini diberlakukan jika terjadi letusan dengan eskalasi yang lebih besar sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat,” katanya, menambahkan penetapan status siaga dilakukan berdasarkan dampak letusan Gunung Soputan sebelumnya.

    James mengatakan pemerintah kabupaten telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengantisipasi dampak letusan gunung berapi itu. “Untuk bersiaga dan siap untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana akibat erupsi ini di wilayah Minahasa Tenggara,” katanya.

    Ia menjelaskan pula bahwa semua jalur pendakian Gunung Soputan telah ditutup dan dijaga oleh aparat keamanan.

    Wilayah Minahasa Tenggara sendiri sampai sekarang belum terdampak hujan abu akibat letusan gunung itu, karena angin membawa abunya ke arah barat laut menuju Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan.

    “Memang saat ini dampaknya di kabupaten tetangga. Tapi kami juga harus siap, jika terjadi perubahan arah angin daerah kami bisa terdampak juga,” ujarnya. (ei/net)

  • 1609 Pengungsi Korban Gempa Tsunami Sulteng Tiba di Makassar

    1609 Pengungsi Korban Gempa Tsunami Sulteng Tiba di Makassar

    Makassar (SL) – Sebanyak 1.609 jiwa pengungsi korban gempa tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) tiba Pelabuhan Soekarno Hatta menggunakan Kapal Perang TNI AL KRI Makassar, Kamis (4/10/2018).

    Berdasarkan pantauan, kapal Perang TNI AL KRI Makassar, bersandar di pelabuhan Soekarno Makassar tepat pukul 12.50 WITA.

    Para pengungsi disambut langsung oleh Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah dan Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan para jajaranya.

    Sampai berita ini diterbitkan pengungsi masih berada di dalam kapal KRI Makassar bersiap-siap untuk turun ke pelabuhan. Kemudian, mereka akan diberikan pelayanan makanan, minuman dan kesehatan. Setelah itu menuju ke bus yang telah disiapkan untuk ke tempat penampungan. (ik/net)

  • Pasmar 2 KORPS Marinir Kirim Prajurit Lagi untuk Bantu Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

    Pasmar 2 KORPS Marinir Kirim Prajurit Lagi untuk Bantu Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

    Palu (SL) – Dalam rangka membantu korban dan pemulihan pasca gempa dan Tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah, Korps Marinir mengirimkan prajuritnya dari Pasmar 2 Surabaya di Lanudal Juanda, Sidoarjo. Kamis (04/10/2018).

    Keberangkatan 300 prajurit Pasmar 2 Korps Marinir dibawah pimpinan Kolonel Marinir Arinto Beny Sarana dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU tersebut dibagi dalam tiga shorty, shorty pertama 100 prajurit, shorty kedua 98 prajurit dan shorty ketiga 102 prajurit.

    Wakil Komandan Pasmar 2 Kolonel Marinir Ludi Prastyono dalam arahannya mengatakan, tugas yang akan dilaksanakan prajurit Korps Marinir merupakan tugas mulia, yaitu membantu dan pemulihan korban pasca gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala.

    Laksanakan tugas dengan ikhlas dan tanggung jawab, jaga nama baik Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara,” tegasnya.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asintel Danpasmar 2 Kolonel Marinir Ena Sulaksana, Asops Danpasmar 2 Kolonel Marinir Edi Prayitno, Aslog Danpasmar 2 Kolonel Marinir Ahmad Sochfan, Wadan Menart 2 Mar Letkol Mar Gunawan Triutomo, Pasops Brigif 2 Mar Letkol Mar Argo Setiyono dan para pejabat Marinir lainnya. (Detikkasus.com)